Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ESA UNGGUL BEKASI HARAPAN INDAH

Mata Kuliah : ARS202


Sesi : 13-14

NIM :dr.Boby
Nama Mahasiswa : 20210309101

TUGAS

SOAL
1. Ada 3 (tiga) jenis keputusan pada suatu organisasi termasuk di rumah sakit atau faskes
lainnya terdiri dari operational decision, tactical decision, dan strategic decision. Berikan
contoh informasi yang dibutuhkan sesuai ketiga jenis keputusan tersebut!

2. Terdapat 6 (enam) tahapan implementasi SIRS, yaitu: 1) Assessment, 2) Planning, 3)


Selection, 4) Implementation, 5) Evaluation, dan 6) Improvement. Jelaskan tahapan SIRS
dari tempat kerja masing-masing, dan uraikan model yang digunakan! SELAMAT
BEKERJA

JAWABAN
1. Ada 3 (tiga) jenis keputusan pada suatu organisasi termasuk di rumah sakit atau
faskes lainnya terdiri dari operational decision, tactical decision, dan strategic decision.
Berikan contoh informasi yang dibutuhkan sesuai ketiga jenis keputusan tersebut!

Decision making adalah salah satu skill yang harus dimiliki setiap karyawan karena bisa
sangat membantu dalam berkarier.

Berikut ini beberapa proses pengambilan keputusannya:

1. Definisikan terlebih dahulu masalah yang akan dicari keputusannya.

2. Kumpulkan apa saja hasil keputusan yang paling memungkinkan.

3. Cari pro dan kontra dari setiap hasil keputusan tersebut.

4. Pilih salah satu keputusan terbaik.

5. Nilai apa saja dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.

6. Modifikasi keputusan dengan melakukan tindakan yang diperlukan.

1
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
Contoh Decision Making

1. Problem solving

Contoh skill decision making yang pertama adalah problem solving atau penyelesaian

masalah.

Kemampuan Problem Solving umumnya disebut hanya dibutuhkan oleh para pemimpin saja.

Faktanya, setiap orang perlu memiliki kemampuan yang satu ini karena sangat dibutuhkan

dalam pekerjaan sehari-hari.

Saat harus menghadapi suatu masalah tidak semua orang bisa menghadapinya dengan

bijaksana. Karena sering kali emosi ikut ambil peran saat kita harus membuat keputusan apa

pun.

Padahal, saat harus menyelesaikan masalah dan membuat suatu keputusan haruslah selalu

berpikiran objektif dan logis tanpa bias.

2. Active listening

Active listening atau kemampuan mendengarkan yang aktif tidak kalah pentingnya dan

sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam proses pengambilan keputusan tentu saja kita harus selalu menerima masukan dari

orang lain. Apalagi jika orang tersebut memang memiliki kemampuan yang mumpuni.

Itulah mengapa kemampuan active listening ini sangatlah dibutuhkan. Dengan mampu

mendengarkan dengan baik, pasti kamu bisa berdiskusi dan berkolaborasi untuk mengambil

suatu keputusan dengan baik.

2
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
3. Penalaran

Dalam membuat keputusan tentu saja dibutuhkan kemampuan untuk berpikir yang logis dan

melakukan penalaran.

Pastikan sebelum memutuskan sesuatu pelajari dahulu semua informasi yang dibutuhkan.

Kemudian coba lakukan penalaran dan cari tahu seperti apa keputusan yang tepat.

Tanpa kemampuan bernalar yang baik pasti akan cukup sulit untuk mendapatkan suatu

keputusan yang objektif.

4. Intuisi

Intuisi juga menjadi bagian penting dalam skill decision making karena pada saat

memutuskan kita juga akan bergantung pada insting.

Insting biasanya didapatkan dari pembelajaran atau pengalaman yang pernah didapatkan di

masa lalu.

Jadi, dalam proses pengambilan keputusan kamu juga perlu mengolaborasi insting dan data-

data yang telah dikumpulkan.

Tactical decision making atau pengambilan keputusan taktis biasanya juga disebut keputusan
jangka pendek yang merupakan pemilihan alternative dan harus segera dilakukan atau
keputusan yang bersifat jangka pendek. Tactical decision making juga merupakan
pengambilan keputusan yang berskala kecil.

Suatu pendekatan yang disebut dengan decision model dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan ini. Terdapat enam langkah yang akan diuraikan dibawah yakni sebagai berikut:

1. Identifikasi atau definisikan permasalahan yang dihadapi perusahaan.


Mengenali dan memformulasikan permasalahan yang sebenarnya dihadapi
perusahaan bukan hanya gejalanya saja. Misalnya: kebutuhan tambahan
gudang, jumlah yang dibutuhkan serta bagaimana kebutuhan tersebut akan
dipenuhi.

3
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
2. Identifikasi alternative penyelesaian. Pada tahap ini perusahaan harus
mengidentifikasikan semua alternative yang ada terlebih dahulu, baru
kemudian mengeliminasi alternative yang tidak mungkin dilaksanakan
perusahaan, misalnya dengan memepertimbangkan resiko, kemampuan dana
perusahaan dll.
3. Identifikasi biaya dan manfaat setiap alternative. Setelah alternative yang
mungkin untuk dilaksanakan diketahui perusahaan, maka model
pengambilan keputusan selanjutnya dapat disebut dengan ”COST BENEGIT
ANALYSIS” untuk setiap alternative yang ada.
4. Pengumpulan biaya relevan setiap alternative yang ada. Biaya yang akan
dibandingkan dalam pengambilan keputusan hanya biaya yang berbeda
diantara alternative yang ada dan biaya tersebut merupakan biaya masa
datang.
5. Pertimbangan factor-faktor kualitatif. Factor kualitatif dapat dimasukan
dalam pengambilan keputusan dengan:
a) Identifikasi factor-faktor kualitatif

b) Mencoba untuk mengkualitatif factor kualitatif

c) Memasukan factor kualitatif dalam pengambilan keputusan

d) Pengambilan keputusan pada alternative yang paling menguntungkan bagi perusahan.

JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK


1. Membeli atau membuat Sendiri
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu
4. Menerima atau menolak pesanan khusus
5.
Esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilihan Secara alami,
manusia akan diperhadapkan kepada berbagai pilihan dan secara alami juga ia dilatih
mengambil keputusan dari pilihan-pilihan hidup yang dialaminya

tipe-tipe strategi dalam pengambilan keputusan.

1. Delaying Pada prinsipnya tipe strategi ini merupakan salah satu dari model penangguhan
atau semacam prokrastinasi. Individu memutuskan bahwa ia akan mengambil keputusan pada
waktu yang lama. Termasuk dalam contoh strategi ini adalah siswa yang menunggu sampai
kesempatan paling akhir dalam menyelesaikan tugas dan dibiarkannya tugas itu berlarut-larut
sampai kehabisan waktu sehingga tugasnya tidak sempat dikumpulkan.

2. Fatalistic Tipe ini merupakan salah satu tipe yang tidak menentukan piihan. Individu dengan
tipe ini tidak melakukan aksi apapun terhadap pilihan-pilihan yang ada. Misalnya, siswa
bangun tidur kesiangan dan waktu masuk sekolah tinggal 20 menit lagi. Dalam menghadapi
situasi ini ia berpikir dalam waktu 20 menit tidak mungkin cukup untuk mandi, shalat sudah
kesiangan, dan jalan ke sekolah 10 menit. Lalu ia memutuskan untuk berdiam saja. Padahal
pada situasi seperti ini mungkin tidak usah mandi yang penting cuci muka dan merapikan
badan, lalu wudlu dan shalat, setelah itu cari ojeg tercepat, atau lari untuk pergi kesekolah
tepat waktu.

4
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
3. Compliant Tipe strategi ini terjadi jika seseorang mengalah pada rencana pihak lain yang
telah membuat keputusan untuknya. Ia sangat pasif atau terbebani oleh otoritas figur. Contoh
yang amat klasik antara lain: orang tua memutuskan anaknya untuk menjadi doctor tetapi
anaknya tidak mau masuk dunia kedokteran.

4. Tipe Paralytic Tipe strategi terjadi ketika seseorang sangat takut atau sangat cemas untuk
membuat suatu keputusan. Ia merasa tidak mampu memutuskan. Ia mungkin merasa tertekan
atau didesak oleh dirinya sendiri atau orang lain untuk membuat keputusan, tetapi takut oleh
konsekuensi dari keputusan yang diambilnya.

5. Intuitive Strategi intuitif merupakan strategi dalam membuat keputusan yang berdasarkan
pada perasaan dari pada pemikiran. Hasilnya disebut keputusan intuitif. Keputusan ini
mungkin tepat, tetapi tidak disertai atas hasil analisis keunggulan diri seperti bakat,
kemampuan, minat, dan lainlain.

6. Impulsive Strategi impulsif adalah proses pengambilan keputusan yang tidak


mempertimbangkan alternatif lain. Pada strategi ini individu begitu menggebu-gebu pingin
langsung mengambil keputusan tertentu. Ia tidak mengidentipikasi dan menganalisis alternatif
lain.

7. Agonizing Agonize berarti menyakitkan sekali. Strategi agonizing berarti strategi


pengambilan keputusan yang hasilnya sangat mungkin menyakitkan atau membuat orang
kepayahan ataucapediakrenakan kurang memiliki informasi yang lengkap tentang keputusan
yang diambilnya. Misalnya, seseorang yang paham betul bahwa dirinya ingin menjadi seorang
teknokrat, tetapi ia tidak memahami cabang-cabang keteknikan, teknik apa yang harus
diambil. Mungkin ia memperoleh tentang spesialisasi keteknikan dari sekolah tetapi tidak
lengkap.

8. Planful Pada strategi ini, individu dapat membuat perencanaan ketika mengambi keputusan.
Ia memutuskan atas dasar perencanaannya itu. Ia mempertimbangkan baik perasaan maupun
pengetahuan tentang kemampuan, bakat, minat, dan nilai-nilai dalam membuat suatu
keputusan, termasuk keputusan karier. Menurut (Siagian, 1998) pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data,
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.pada dasarnya terdapat dua cara untuak
melakukan penilaian dalam pengambilan keputusan yaitu pertama menggunakan pendekatan
yang sifatnya pragmatis yaitu melihat hasil yang di capai,dan ke dua menggunakan pendekatan
yang sifatnya procedural,dalam hal ini yang di nilai adalah proses atau tata cara yang di
gunakan dalam mengambil keputusan.

2. Terdapat 6 (enam) tahapan implementasi SIRS, yaitu: 1) Assessment, 2) Planning, 3)


Selection, 4) Implementation, 5) Evaluation, dan 6) Improvement. Jelaskan tahapan
SIRS dari tempat kerja masing-masing, dan uraikan model yang digunakan

Jenis-jenis SIRS meliputi • Sistem Informasi Klinis : Sistem Informasi yang langsung untuk
membantu pasien dalam kegiatan pelayanan pasien, contoh : Sistem informasi di ICU; Sistem
Informasi pada alat seperti CT scan, USG, dll. • Sistem Informasi Administrasi : Sistem
Informasi yang membantu pelaksanaan administrasi di rumah sakit, contoh : Sistem Informasi
Billing system; Sistem Informasi apotek; Sistem Informasi pengganjian • Sistem Informasi
Manajemen : Sistem Informasi yang membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan
5
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
keputusan, contoh : Sistem Informasi Manajemen pelayanan; Sistem Informasi keuangan;
Sistem Informasi pemasaran

6
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
7
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai