Anda di halaman 1dari 6

Antara Bermedia Sosial dan Membaca Al-

Qur’an ِّ ‫ إِ َّنا َنحْ نُ َن َّز ْل َنا‬،‫َو َقا َل َت َعا َلى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َكريْم‬
‫الذ ْك َر َوإِ َّنا‬ ِ
Khutbah I
‫ون‬ ُ ‫َل ُه َل َحاف‬
َ ‫ِظ‬
‫ أَ ْش َه ُد‬.‫ان َما َل ْم َيعْ َل ْم‬ ‫هّٰلِل‬ ‫هّٰلِل‬
َ ‫ اَ ْل َحمْ ُد ِ الَّ ِذيْ َعلَّ َم اإْل ِ ْن َس‬،ْ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬ Ma’asyiral Hadhirin, jamaah jumah hafidhakumullah,

‫هّٰللا‬ Saya berwasiat kepada pribadi saya sendiri, juga kepada


ُ‫ك ْالقُ ُّد ْوس‬ َ ‫أَنْ اَل إِ ٰل َه إِاَّل ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬
ُ ِ‫ْك َل ُه ْال َمل‬ hadirin sekalian. Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa
kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan berusaha
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-
‫ َوأَ ْش َه ُد أَنَّ َس ِّي َد َنا َو َن ِب َّي َنا َو َم ْواَل َنا م َُح َّم ًدا‬،‫ْال َع ِز ْي ُز ْال َعاَّل ْم‬ larangan-Nya. Semoga kita kelak dimasukkan surga Allah
bersama orang-orang yang bertakwa, amin.

‫صاَل ًة‬ َ ‫ اَل ٰلّهُـ َّم َف‬.‫َخي َْر اأْل َ َن ِام‬


َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬ Hadirin hafidhakumullah,

Kita sekarang berada dalam era digital. Semua serbacanggih.


َ ‫َتمْ أَل ُ اأْل َ ْك َو‬
ْ‫ َوه َُو الَّ ِذي‬،‫ان ِمنْ َي ْو ِم َنا َه َذا إِ َلى َي ْو ِم ْال ِق َي ِام‬ Hampir semua aktivitas kita selalu berkawan dengan mesin.
Mayoritas masyarakat yang hidup di atas tanah air bumi
pertiwi ini setiap saat bisa mengakses informasi. Tidak harus
‫هّٰللا‬
‫صحْ ِب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم‬ َ ْ‫أَ ْن َزل َ ُ ِا َل ْي ِه ْالقُر‬
َ ‫ َو َع َلى آلِ ِه َو‬،‫آن‬ menunggu tetangganya bercerita dari mulut ke mulut, atau
menunggu media-media konvensional seperti televisi, radio,
koran dan lain sebagainya melakukan siaran atau
‫ أَمَّا َبعْ ُد‬. ْ‫ِبإِحْ َسان‬ mengabarkan sesuatu. Kini informasi cukup didapat lewat
telepon genggam melalui jaringan internet yang bisa diakses
kapan pun dan di mana pun.
َ ‫ َف َق ْد َف‬.ِ ‫ أ ُ ْوصِ ْي ِنيْ َن ْفسِ يْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َت ْق َوى هّٰللا‬،ِ ‫َف َيا عِ َبادَ هّٰلِلا‬
‫از‬ Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai
10,12 persen pada April 2019.  Persentase itu setara dengan
.‫ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ 171 juta jiwa dari total penduduk Indonesia yang mencapai
sekitar 270 juta jiwa. Dengan telepon seluler, informasi setiap
detik bisa diperbarui, diperbarui lagi, dan mengalami
pembaruan secara terus-menerus.
Abu Umamah al-Bahili menceritakan, ia pernah mendengar
Banyak di antara kita yang merasa sayang bila ketinggalan dari Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
informasi dari ponsel-ponsel kita. Mengecek handphone (HP)
sesering mungkin, hanya dalam rangka berbagi dan
mengakses informasi. Atau bahkan sekadar bermain game
atau media sosial. Saat antre di kendaraan umum, kita ‫آن َفإِ َّن ُه َيأْتِي َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َشفِيعًا أِل َصْ َح ِاب ِه‬
َ ْ‫ا ْق َرءُوا ْالقُر‬
membuka HP. Istirahat belajar di kampus, kantor, rutinitas
pekerjaan, yang dibuka HP. Mau tidur, bangun tidur, saat-saat
Artinya: “Bacalah kalian Al-Qur’an. Sesungguhnya besok pada
senggang, kita juga membuka HP.
hari kiamat, ia akan menjadi pemberi syafa’at (penolong) bagi
pembacanya. (HR Muslim)
Hadirin...
Hadhirin hafidhakumullah,
Dengan sedemikian besarnya pengakses informasi ini, mari
kita muhasabah, introspeksi diri. Mari kita tanyakan kepada
Di dalam hadits, Rasulullah ‫ﷺ‬, sangat banyak
pribadi kita masing-masing, waktu kita untuk membuka HP di
menyebutkan bagaimana keutamaan-keutamaan Al-Qur’an. Di
luar kebutuhan pokok keluarga dan kantor, apakah seimbang
antaranya adalah:
atau minimal sejajar dengan waktu yang kita luangkan untuk
mengakses informasi dari Allah subhanahu wa ta’ala yang
Maha Menciptakan kita?

Dalam sehari, berapa jam kita membuka HP, dan berapa jam
‫ب هّٰلِلا ِ َف َل ُه َح َس َن ٌة‬
ِ ‫َمنْ َق َرأَ َحرْ فا ً ِمنْ ِك َتا‬
kita membuka Al-Qur’an?
“Barangsiapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah
Jika informasi-informasi tidak penting, atau bahkan informasi (Al-Qur’an), maka ia mendapatkan satu kebaikan.”
buruk saja yang selalu kita akses sepanjang hari, tidak heran
bila kita kian menjauh dari agama. Sebab, sikap yang kita
ambil, teladan yang kita tiru, tidak bersumber dari Al-Qur’an.
‫َو ْال َح َس َن ُة ِب َع ْش ِر أَ ْم َثالِ َها‬
Bagaimana orang akan mendapatkan keberkahan Al-Qur’an
jika mengakses Al-Qur’an saja jarang-jarang atau bahkan
“Padahal setiap satu kebaikan, akan dibalas oleh Allah
tidak pernah sama sekali? Apakah artis-artis yang selalu kita
sepuluh kebaikan.”
ikuti kabar aktivitasnya di dunia ini, kelak saat dia mati, akan
peduli dengan kita? Apabila jawabannya adalah “tidak”, maka
selayaknya kita mengakses informasi yang  kelak memberikan
syafaatnya kepada kita di hari kiamat, yaitu Al-Qur’anul Karim.
ٌ‫اَل أَقُ ْو ُل الم َحرْ ف‬
“Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu terdiri dari satu huruf.”

َ ‫َمنْ َش َغ َل ُه ْالقُرْ آنُ َوذ ِْك ِريْ َعنْ َمسْ أ َ َل ِتيْ أَعْ َط ْي ُت ُه أَ ْف‬
‫ض َل َما‬
ٌ‫ َو ِم ْي ٌم َحرْ ف‬، ٌ‫ َواَل ٌم َحرْ ف‬، ٌ‫َو َل ِكنْ أَلِفٌ َحرْ ف‬
،‫أُعْ طِ يْ السَّا ِئلِي َْن‬
“Tapi Alif dihitung satu huruf, Lam dihitung satu huruf, dan
Mim dihitung satu huruf,” (HR at-Tirmidzi). “Barangsiapa yang selalu sibuk membaca Al-Qur’an dan
berdzikir kepada-Ku (Allah) sampai-sampai ia tidak sempat
Bararti, para hadirin, jika Alif Lam Mim dihitung tiga huruf, meminta (berdoa) kepada-Ku, Aku lah yang akan memberikan
maka tiga huruf tersebut masing-masing dikalikan sepuluh kepada dia dengan pemberian terbaik sebagaimana yang
menjadi 30 balasan pahala kebaikan yang akan diberikan saya berikan kepada orang-orang yang pernah meminta.”
Allah kepada orang yang membaca Al-Qur’an baru Alif Lam
Mim saja. Tentu hal ini tidak akan sama dengan apa yang kita

‫َف َفضْ ُل َكاَل ِم هّٰلِلا ِ ُسب َْحا َن ُه َو َت َعا َلى َع َلى َسائ ِِر ْال َكاَل ِم‬
dapatkan saat kita membaca media sosial di HP selama apa
pun itu. Mengakses medsos boleh-boleh saja, tidak haram,
selama tak ada maksiat di dalamnya. Tapi jangan sampai
dengan mangakses medsos itu, kita lantas melupakan
aktivitas membaca Al-Qur’an. ‫َك َفضْ ِل هّٰلِلا ِ َت َعا َلى َع َلى َخ ْل ِق ِه‬
Hadhirin, hafidhakumullah,
“Keutamaan Al-Qur’an (kalamullah) dibandingkan dengan
Siapa yang tidak bergembira apabila semua hidupnya diatur semua perkataan itu bagaikan keutamaan Allah dibandingkan
secara baik sedangkan yang mengatur itu adalah Allah dengan semua makhluknya,” (HR a-Tirmidzi).
subhanahu wa ta’ala? Hidup baik tidak mesti diartikan kaya
dengan harta. Tidak. Ada orang yang kaya tapi hidupnya tidak Dengan demikian, kita menjadi tahu, apabila kita ingin
harmonis. Ada orang kaya tapi meninggal justru dengan cara mendapatkan keutamaan yang setinggi-tingginya, maka kita
bunuh diri. Artinya kita jangan mempunyai anggapan bahwa perlu membaca Al-Qur’an. Keutamaan bacaan Al-Qur’an tak
diberi kebaikan oleh Allah pasti melalui jalan kekayaan harta. akan sebanding dengan bacaan mana pun, termasuk yang
Dan jangan pula kita mesti su’udhan bahwa orang kaya itu tersebar di media sosial. Oleh karena itu, mari kita mulai
buruk. Karena orang kaya yang baik juga banyak, asalkan membenahi diri kita. Jangan sampai kita merasa tidak punya
semua taat atas aturan Allah subbhanahu wa ta’ala. waktu membaca Al-Qur’an, tapi nyatanya kita punya waktu
lama untuk bermedia sosial.
Dalam hadits dikatakan:
Kita sekarang sudah tidak punya alasan untuk kerepotan
membawa mushaf Al-Qur’an, karena di dalam HP, sekarang
kita bisa memasang aplikasi mushaf Al-Qur’an.

Kata Rasulullah ‫ﷺ‬: ٍ ْ‫«اخ ِت ْم ُه فِي َخم‬


»‫س‬ ُ ِ‫إِ ِّني أُط‬
َ ‫يق أَ ْف‬
ْ :‫ض َل ِمنْ َذل َِك َقا َل‬

َ ‫ « َف َما َر َّخ‬:‫ض َل ِمنْ َذل َِك َقا َل‬


»‫ص لِي‬ ُ ِ‫ إِ ِّني أُط‬:‫َقا َل‬
َ ‫يق أَ ْف‬
‫ت ْال َخ ِر ِـ‬
‫ب‬ ِ ‫آن َك ْال َب ْي‬
ِ ْ‫ْس ِفيْ َج ْو ِف ِه َشيْ ٌء م َِن ْالقُر‬
َ ‫إِنَّ الَّ ِذيْ َلي‬
Artinya: “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulallah,
“Orang yang di dalam tubuhnya tidak ada sama sekali Al- sebaiknya dalam sebulan saya mengkhatamkan Al-Qur’an
Qur’an, itu bagaikan rumah yang rusak,” (HR at-Tirmidzi). berapa kali?’ Rasul menjawab, ‘Khatamkan satu kali dalam
sebulan!’ Aku kembali bertanya, ‘Saya kuat khatam melebihi
Hadirin… itu, Ya Rasul.’ Beliau menjawab, ‘Khatamkan dalam 25 hari.’
Saya masih kuat lebih dari itu. ‘Khatamkan dalam 15 hari.’
Lalu minimal berapa banyak idealnya kita membaca Al-Qur’an ‘Saya masih mampu lebih dari itu.’ ‘Khatamkan dalam 10 hari.’
dalam sebulan? ‘Saya masih kuat lebih dari itu.’ ‘Khatamkan dalam 5 hari.’
‘Saya masih kuat lebih dari itu, Ya Rasul.’ Kemudian setelah
Berikut penuturan Abdullah bin Umar yang mengisahkan aku menyatakan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an kurang
percakapannya dengan Baginda Nabi Muhammad shallallahu dari lima hari, Rasul tidak memberikan keringanan lebih
alaihi wa sallam: lanjut,” (As-Sunan Al-Kubra 8011).

Standarnya, orang membaca Al-Qur’an adalah sebulan sekali


‫هّٰلِلا‬
َ ْ‫ فِي َك ْم أَ ْخ ِت ُم ْالقُر‬،ِ ‫ َيا َرسُو َل‬:‫ت‬
ُ ‫قُ ْل‬ khatam. Dengan begitu berarti jika dibagi, maka setiap hari
ْ :‫آن؟ َقا َل‬
‫«اخ ِتمْ ُه‬ kita hendaknya membaca Al-Qur’an paling tidak satu juz. Satu
juz ini terdapat sepuluh lembar. Kalau dibagi setiap kali bakda

ُ ِ‫ إِ ِّني أُط‬:‫ت‬
shalat, maka kita perlu meluangkan waktu untuk membaca Al-
َ ‫يق أَ ْف‬
َ ِ‫ض َل ِمنْ َذل‬
:‫ك َقا َل‬ ُ ‫فِي ُك ِّل َشه ٍْر» قُ ْل‬ Qur’an dua lembar atau empat halaman. Bagi orang yang
sudah lancar, mungkin tidak sampai lima menit selesai. Bagi
yang masih terbata-bata mungkin sekitar 10 menit.
‫ض َل‬ ُ ِ‫ إِ ِّني أُط‬:‫ت‬
َ ‫يق أَ ْف‬ ُ ‫س وعشرين» قُ ْل‬ ْ
ٍ ْ‫«اخ ِتمْ ُه فِي َخم‬ Mari kita menabung untuk kepentingan pribadi kita sebagai
bekal akhirat, dengan meluangkan waktu lima sampai sepuluh
ُ ‫«اخ ِتمْ ُه فِي خمس عشرة» قُ ْل‬
‫ إِ ِّني‬:‫ت‬ ْ :‫ِمنْ َذل َِك َقا َل‬ menit saja dari 24 jam sehari yang diberikan Allah sebagai
fasilitas hidup kita.

ُ ‫«اخ ِتمْ ُه فِي َع ْش ٍر» قُ ْل‬


:‫ت‬ ْ :‫ض َل ِمنْ َذل َِك َقا َل‬ ُ ِ‫أُط‬
َ ‫يق أَ ْف‬ Semoga kita dan keluarga kita termasuk orang yang diberi
pertolongan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk bisa
‫‪menjalankan ibadah membaca Al-Qur’an dengan sesuai‬‬
‫‪tuntunan syariat sehingga kita tergolong orang yang bertakwa,‬‬ ‫هّٰلِل‬
‫‪kelak kita semua meninggal dalam keadaan husnul khatimah,‬‬ ‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِنهِ‪.‬‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ َع َ‬
‫لى إِحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬
‫‪amin.‬‬

‫ك َل ُه َوأَ ْش َه ُد‬ ‫هّٰللا هّٰللا‬


‫َوأَ ْش َه ُد أَنْ الَ ِا َل َه إِالَّ ُ َو ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫آن ْال َعظِ ي ِْم‪َ ،‬و َج َع َل ِنيْ َوإِيَّا ُك ْم‬ ‫بار هّٰللا‬
‫ك ُ لِيْ َو َل ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫َ َ َ‬
‫أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ي َ‬
‫إلى ِرضْ َوا ِنهِ‪.‬‬
‫ِب َما ِف ْي ِه م َِن اآْل َياِت َو ِّ‬
‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪ .‬إِ َّن ُه ه َُو ال َبرُّ ال َّتوَّ ابُ‬
‫اَل ٰلّهُـ َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم‬
‫الرَّ ؤُ ْوفُ الرَّ ِح ْيم‪ .‬أع ُ هّٰلِل‬
‫ُوذ ِبا ِ م َِن ال َّشي ِ‬
‫ْطان الرَّ ِجيْم‪ ،‬بسم‬ ‫ُ‬
‫َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‬
‫هّٰللا‬
‫الرحمن الرحيم‪َ ،‬و ْال َعصْ ِر (‪ )١‬إِنَّ اإْل ِ ْن َس َ‬
‫ان َلفِي‬
‫أَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا هّٰللا َ ِف ْي َما أَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا‬
‫ِين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّال َِحا ِ‬
‫ت َو َت َوا َ‬
‫ص ْوا‬ ‫ُخسْ ٍر (‪ )٢‬إِاَّل الَّذ َ‬
‫َن َهى َواعْ َلم ُْوا أَنَّ هّٰللا َ أَ َم َر ُك ْم ِبأَمْ ٍر َبدَأَ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى‬
‫صب ِْر (‪ )٣‬ـ‬ ‫ِب ْال َح ِّق َو َت َو َ‬
‫اص ْوا ِبال َّ‬ ‫هّٰللا‬
‫صلُّ ْو َن‬
‫ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعا َ َلى إِنَّ َ َو َمآل ِئ َك َت ُه ُي َ‬
‫ت أَرْ َح ُم الرّ ا ِح ِمي َْن ـ‬
‫اغ ِفرْ َوارْ َح ْم َوأَ ْن َ‬
‫َوقُ ْل َربِّ ْ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا‬
‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫َع َ‬

‫َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬اَل ٰلّهُـ َّم َ‬


‫‪Khutbah II‬‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّمدٍ‪َ ،‬و َع َلى ِ‬
‫آل َس ِّيدِنا َ‬

‫ك َو ُر ُسل َِك َو َمآل ِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬


‫ض‬ ‫م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِبيآ ِئ َ‬
‫اَل ٰلّهُـ َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِـء الرَّ اشِ ِدي َْن أَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان‬ ‫ْال ِف َت ِن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪َ ،‬عنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا‬

‫َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن‬ ‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ‬
‫َخآص ًَّة َو َعنْ َسائ ِِر ْالب ُْل ِ‬

‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت َ‬
‫ك َيا‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫ْن َوارْ َ‬ ‫َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬ ‫ْال َعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة‬

‫أَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َل ْم َنا اَ ْنفُ َس َنا َوإِنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا‬
‫اب ال َّن ِ‬ ‫َو ِق َنا َع َذ َ‬

‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبا َدهّٰلِلا ِ ! إِنَّ هّٰللا َ َيأْ ُم ُر ُك ْم‬ ‫َو َترْ َح ْم َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬

‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬


‫ت‬ ‫اَل ٰلّهُـ َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء‬
‫ان َوإِيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫لع ْد ِل َو ْا ِ‬
‫إلحْ َس ِ‬ ‫ِباْ َ‬
‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫ِظ ُكم َلعلَّ ُكم َت َذ َّكر ُْون و ْاذ ُكرُوا هّٰللا‬
‫إلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬
‫اَالَحْ يآ ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَمْ َواتِ‪ ،‬اَللّهُـ َّم أعِ َّز ْا ِ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال َب ْغيِ َيع ُ ْ َ ْ‬
‫ْالعظِ ْيم ي ْذ ُكرْ ُكم وا ْش ُكر ُْوهُ على ِنع ِم ِه يز ْد ُكم و َل ِذ ْك ُر هّٰلِلا‬
‫ادَك ْالم َُوحِّ ِدي َْن‪،‬‬ ‫َوأَ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َب َ‬ ‫ِ‬ ‫َ َ َ َِ ْ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َ َ‬

‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬


‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬
‫َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬ ‫أَ ْك َبرْ‬

‫ْن َوأَعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬


‫ك إِ َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫ْن‪.‬‬ ‫ك أَعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬
‫َو َدمِّرْ أَعْ دَا َئ َ‬

‫اَل ٰلّهُـ َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء‬

Anda mungkin juga menyukai