Anda di halaman 1dari 6

SWT, taqwa dalam arti menjalankan segala apa yang

Pentingnya Sabar bagi Orang Terkena diperintahkan oleh Allah, dan berusaha sekuat tenaga
Musibah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Tema khutbah kali ini adalah "Pentingnya Sabar bagi Orang
ِ ‫الحمْ ُد هّٰلِل ِ الَّ ِذيْ أَ ْن َز َل ال َّس ِك ْي َن َة َع َلى قُلُ ْو‬
‫ب ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ َ Terkena Musibah".
Sabar adalah sesuatu yang sangat penting dalam ajaran
Islam. Oleh karena pentingnya kedudukan sabar itulah, sabar
‫ب ْال ُم َنا ِف ِقي َْن‬ِ ‫ َو َج َع َل الضِّيا َ َق َع َلى قُلُ ْو‬،‫الم ُْؤ ِم ِني َْن‬ dijadikan oleh Allah ‫ ﷻ‬sebagai satu sebab dari berbagai
sebab atau faktor mendapatkan pertolongan dan
. ُ‫لح ُّق ْالم ُِبيْن‬ َ ‫ك ْا‬ ُ ِ‫ أَ ْش َه ُد أَنْ اَل إِ َل َه إِاَّل هّٰللا ُ ْال َمل‬.‫َو ْال َكاف ِِري َْن‬ kebersamaan bersama Allah Taala.

َ
ِ ‫ِق ْال َوعْ ِد األ ِمي‬
.‫ْن‬ ُ ‫َوأَ ْش َه ُد أَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الصَّاد‬ ‫صب ِْر َوالص َّٰلو ۗ ِة إنَّ هّٰللا َ َم َع‬
َّ ‫ٰي ۧااَ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا اسْ َت ِع ْي ُن ْوا ِبال‬

َ ‫اَل ٰلّهُـ َّم‬


ِ ‫ص ِّل َو َسل ِّم َع َلى َس ِّي ِد َنا َو َم ْواَل َنا م َُح َّم ٍد ال َم ْبع ُْو‬
‫ث‬ ّ ٰ ‫ال‬
‫ص ِب ِري َْن‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah
‫ اَل َح ْو َل‬.‫صحْ ِب ِه َوال َّت ِاب ِعي َْن‬ َ ‫َرحْ َم ًة ل ِْل َعا َل ِمي َْن َو َع َلى آلِ ِه َو‬ pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh,
Allah beserta orang-orang yang sabar.”(QS. Al-Baqarah 153)

‫ أَمَّا َبعْ ُد‬.‫لعظِ ي ِْم‬ ‫هّٰلِل‬


َ ‫َواَل قُوَّ َة إِاَّل ِبا ِ ْا‬
َ ‫لعلِيِّ ْا‬ Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:

‫هّٰللا‬
َ ‫لحاضِ ر ُْو َن ْالمُسْ لِم ُْو َن َر ِح َم ُك ُم ُ أ ُ ْوصِ ْي ُك ْم َوإِي‬
‫َّاي‬ َ ‫أَيُّها َ ْا‬ ِ ‫ص ْب ُر ِنصْ فُ اإْل ِ ْي َم‬
‫ان‬ َّ ‫اَل‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫ َو َمن َي َّت ِق هَّللا‬:‫الى فِي ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ ‫ َقا َل ُ َت َع‬.ِ ‫ِب َت ْق َوى‬
“Sabar adalah separuh dari iman.” (HR. Abû Na‘îm dan al-
Khathîb)
Ajaran sabar begitu penting dalam Islam, sehingga porsinya
ُ ‫َيجْ َعل لَّ ُه َم ْخ َرجً ا َو َيرْ ُز ْق ُه ِمنْ َحي‬
ُ‫ْث اَل َيحْ َتسِ ب‬ separuh dari kesempurnaan kualitas dan tingkat keimanan
kita.
Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
Oleh karena urgensi sabar itulah, Allah ‫ ﷻ‬dalam QS. sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
al-‘Ashr menegaskan bahwa kita diperintahkan untuk saling (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
berwasiat, saling memberikan nasihat agar berbuat sabar berkata ”Innaâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn” (sesungguhnya kami
(watawâshau bish-shabr), bukan hanya agar berbuat yang milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Mereka itulah
benar. Bahwa wasiat agar bersabar ini menjadi salah satu di yang memperoleh ampunan dan rahmah dari Tuhannya, dan
antara empat elemen yang sangat penting bagi keselamatan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”  (QS. al-
dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Baqarah [2]: 155-157)
Syekh Ash-Shâwî dalam kitab tafsirnya Hâsyiyat al-Shâwî ‘alâ Atas dasar itulah, sabar merupakan sebab kelangsungan
Tafsîr al-Jalâlain, ketika menjelaskan Surat al-’Ashr, kokohnya cita-cita, langgengnya amal dan usaha sungguh-
menyatakan bahwa barangsiapa yang bisa memenuhi empat sungguh. Tidaklah hilang dari seorang suatu kesempurnaan
elemen ini, yaitu beriman, beramal saleh, berwasiat/nasihat kecuali karena lemahnya kekuatannya dalam menanggung
kebenaran, dan berwasiat kesabaran, maka ia telah rasa sabar dan beban. Padahal dengan kunci kesabaran yang
memenuhi hak Allah dan hak hamba-Nya, sehingga kokoh, segala persoalan dapat diatasi. Sebaik-baik perbuatan
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. adalah sabar dalam menghadapi kesulitan.
Kita pun telah maklum dengan ayat yang menegaskan bahwa Imam al-Ghazali mengatakan bahwa: ”Seluruh yang dihadapi
dunia ini adalah arena ujian (dâr balâ’) berupa ketakutan, seorang manusia dalam kehidupan ini tidak lepas dari dua
kelaparan, kekurangan harta benda, nyawa dan buah-buahan, macam, yaitu: (1) sesuatu yang sesuai dengan keinginannya;
dan sebagainya. Allah pun memberikan kabar gembira bagi dan (2) sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, justru
orang-orang yang sabar, memberitahukan keadaan mereka dibencinya. Masing-masing memerlukan kesabaran (al-
ketika ditimpa musibah dan menetapkan balasan pahala dan Ghazâlî, Ihyâ’ ‘Ulûm ad-Dîn
rahmat bagi mereka.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Ada dua macam orang dalam kehidupan ini dalam
ٍ ‫الـخ ْوفِ َو ْالـج ُْو ِع َو َن ْق‬
‫ص م َِّن‬ َ ‫َو َل َن ْبلُ َو َّن ُك ْم ِب َشيْ ٍء م َِّن‬ hubungannya dengan kesabaran. Nabi ‫ﷺ‬,
sebagaimana tersebut dalam hadits shahih al-Bukhari dan
Muslim, memberikan tamsil, suatu perumpamaan indah,
ّ ٰ ‫ت َو َب ِّش ِر ال‬
‫ اَلَّ ِذي َْن إ َذا‬.‫ص ِب ِري َْن‬ ِ ۗ ‫الث َم َرا‬َّ ‫س َو‬ َ َ َ‫األ‬
ِ ُ‫ال َواألنف‬ ِ ‫مو‬ mengenai orang mukmin yang sabar, dan orang munafik,
dalam menghadapi kehidupan dunia ini.
ٰۧ ُ ۗ ۗ
‫ِك‬َ ‫ولئ‬ ‫ أ‬.‫صا َبت ُه ْم مٌّصِ ْي َب ٌة َقالُ ْوا إ َّنا هّٰلِل ِ َوإ َّنا إِ َل ْي ِه َرا ِجع ُْو َن‬َ َ‫أ‬
ٰۧ ُ ٌ ۗ
‫ِك ُه ُم ْالـ ُم ْه َت ُد ْو َن‬َ ‫ولئ‬ ‫ت مِّنْ رَّ ب ِِّه ْم َو َرح َمة َوأ‬ ٌ ‫ص َل ٰو‬
َ ‫َع َلي ِْه ْم‬
“Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
keperihatinan dan kesedihan bahkan kesengsaraan. Alangkah
‫ َواَل‬،ُ‫الزرْ ِع اَل َت َزا ُل الرِّ ْي ُح ُت ِم ْيلُه‬ َّ ‫ِن َك َم َث ِل‬ِ ‫َم َث ُل ْالم ُْؤم‬
janggal orang yang tertawa tetapi tidak pernah menangis;
alangkah janggal orang yang penuh kemewahan tetapi tidak
pernah merasakan kesulitan; alangkah janggal orang yang
‫ـ َو َم َث ُل ْال ُم َناف ِِق َك َم َث ِل َش َج َر ِة‬،‫َي َزا ُل ْالم ُْؤمِنُ يُصِ ْي ُب ُه ْال َباَل ُء‬ bahagia tetapi tidak pernah sedih, bukan?
Imam Syarf al-Dîn al-Nawawî memberikan penjelasan tentang

َ ْ‫اأْل َر ُِّز اَل َت ْه َت ُّز َح َّتى ُتسْ َتح‬


maksud hadits di atas. Ia mengatakan:
‫ص ُد‬
ْ‫ث أَنَّ ْالم ُْؤم َِن َك ِث ْي ُر اآْل اَل ِم ِفي‬
”Perumpamaan orang mukmin bagaikan pohon yang selalu
diterpa angin --tetapi tetap kokoh, dan seorang mukmin selalu ِ ‫ـ َمعْ َنى ْال َح ِد ْي‬:‫ َقا َل ْال ُع َل َما ُء‬ 
ditimpa musibah; sementara perumpamaan orang munafik
bagaikan pohon padi yang tidak bergoyang dan tidak roboh
sampai dengan dipanen (HR Muttafaq ‘Alaih,). ‫ َو َرا ِف ٌع‬،ِ‫ َو َذل َِك ُم َك ِّف ٌر ل َِس ِّي َئا ِته‬،ِ‫َب َد ِن ِه أَ ْو أَهْ لِ ِه أَ ْو َمالِه‬
Pohon bambu misalnya menancap kuat di bumi, meskipun
diterjang angin yang mendoyongkannya, merontokkan daun- ْ‫ـ َوإِنْ َو َق َع ِب ِه َشيْ ٌء َل ْم ُي َك ِّفر‬،‫ َوأَمَّا ْال َكا ِف ُر َف َقلِ ْيلُ َها‬،ِ‫لِدَ َر َجا ِته‬
daunnya, tetapi tidak merobohkannya, tidak membelahnya,
.‫ َب ْل َيأْ ِتيْ ِب َها َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َكا ِم َل ًة‬،ِ‫َش ْي ًئا ِمنْ َس ِّي َئا ِته‬
dan tidak mencerabut akarnya. Demikian pula seorang
mukmin meskipun ditimpa musibah, yang mengakibatkan
kesedihan, tetapi musibah itu tidak bisa mengalahkannya
Artinya: ”Para ulama berkata: ‘makna hadits itu adalah bahwa
ataupun menggoncangkan keimanannya sedikitpun, sebab
orang mukmin banyak mengalami kepedihan pada badannya,
keimanannya kepada Allah merupakan pegangannya dari
dan keluarganya ataupun hartanya, tetapi hal itu justru
menghadapi musibah.
menjadi pelebur bagi kesalahan-kesalahannya, dan
Dunia ini penuh dengan peristiwa dan kejadian yang meninggikan derajatnya. Sementara orang kafir sedikit
mendadak. Pada satu sisi, manusia merasakan bahagia dekat mengalami kepedihan, bila ia tertimpa sesuatu, sesuatu itu
dengan orang yang disayangi dan dicintai, tetapi tiba-tiba tidak meleburkan kesalahan-kesalahannya sedikit pun,
terdengar berita kematiannya. Pada sisi lain, manusia berada bahkan ia datang membawa kesalahan-kesalahannya itu pada
dalam keadaan sehat walafiat dan rezeki yang melimpah, Hari Kiamat secara sempurna.” (An-Nawawî, Shahîh Muslim )
tetapi tiba-tiba ia jatuh sakit, masa depannya suram, hartanya
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
habis tersia-siakan....
Inilah realitas dunia. Ada bahagia, ada sengsara, ada gembira
Dunia ini ada anugerah, ada ujian, ada kegembiraan dan ada
ada sedih, ada suka dan ada duka. Oleh karena itulah,
kesedihan, ada cita-cita serta ada derita. Dunia ini tidak ada
musibah bagi orang mukmin dipandang sebagai ujian. Bagi
yang langgeng (baqâ’), tetapi sifatnya fanâ’. Sesuatu yang
orang mukmin keberadaan dunia yang penuh dengan lika-liku
jernih bisa berubah keruh, kesenangan bisa berubah menjadi
dan dinamika kehidupan ini dihadapi dengan penuh
kesabaran, karena sabar itulah obat dari penyakit-penyakit

َ َ‫ َوإِنْ أ‬،ُ‫ان َخيْرً ا َله‬ َ َ‫إِنْ أ‬


yang mengguncang dunia.
‫صا َب ْت ُه‬ َ ‫صا َب ْت ُه َسرَّ ا ُء َش َك َر َف َك‬
Allah ‫ ﷻ‬telah jelas menyatakan bahwa: ”Yang
menciptakan mati  dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya....” (QS. Al-Mulk [69]: 2). ‫ان َخيْرً ا َل ُه‬
َ ‫ص َب َر َف َك‬
َ ‫ضرَّ ا ُء‬
َ
Jadi, dunia ini berisi ujian bagi manusia, untuk menguji orang
yang paling baik perbuatannya, bukan cuma orang yang Artinya: ”Seorang mukmin itu bila mendapatkan kesenangan,
paling banyak perbuatannya. maka ia bersyukur, karena bersyukur itu lebih baik baginya;
dan bila ditimpa sesuatu kesulitan, maka ia bersabar, karena
Oleh karena itulah, Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullâh sabar itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)
sebagaimana disitir oleh Syaikh ‘Abd al-Majîd bin Muhammad
bin Muhammad al-Khânî al-Syâfi‘î al-Naqsabandî berkata: Dengan demikian, jelas ajaran kesabaran sangat penting
diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai
sendi dan dinamika kehidupan, terutama tentu ketika tertimpa
َّ ‫ب ْالم َُجرِّ ب ُْو َن َف َل ْم َن َر َش ْي ًئا أَ ْن َف َع م َِن ال‬
،‫صب ِْر‬ َ َّ‫َجرَّ ْب َنا َو َجر‬
musibah. Bagi orang mukmin yang bisa menjalani dan
menghadapi musibah dengan sabar, maka ia diberikan
petunjuk, ampunan, dan rahmat dari Allah Taala. Semoga
َ ‫ َوه َُو اَل ي‬،ُ‫دَاوى اأْل ُم ُْور‬
‫ َو َما أُعْ طِ َي‬،ِ‫ُدَاوى ِب َغي ِْره‬ َ ‫ِب ِه ُت‬ Allah ‫ ﷻ‬memberikan kekuatan lahir bagi ahli musibah
(orang dan keluarga yang terkena musibah). Semoga Allah
Taala menyelamatkan kita, bangsa Indonesia, dari
َّ ‫أَ َح ٌد َع َطا ًء َخيْرً ا َوأَ ْو َس َع م َِن ال‬
.‫صب ِْر‬ penderitaan, musibah dan bencana, âmîn…

Artinya: ”Kami telah mendapatkan ujian, sebagaimana orang-


‫ َو َن َف َعنِي َوإِيَّا ُك ْم‬،‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬ ‫بار هّٰللا‬
orang mendapatkan ujian, kami tidak melihat sesuatu pun
yang lebih bermanfaat daripada sabar. Sebab dengan sabar ِ ْ‫ك لِي َو َل ُك ْم فِى ْالقُر‬ َ َ َ
‫ِب َما ِف ْي ِه ِمنْ آ َي ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل هّٰللا ُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه‬
itu segala persoalan dapat diobati (dicarikan solusinya),
sementara sabar itu sendiri tidaklah diobati dengan selainnya.
Tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih
luas--kenikmatannya--daripada sabar.” ‫هّٰللا‬
Ekistensi orang mukmin di antara manusia ini sungguh َ ‫ َوأَقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َفأسْ َت ْغ ِف ُر‬،‫َوإِ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
menakjubkan, karena karakteristik baiknya dalam menghadapi
kondisi senang maupun kesulitan, sebagaimana disebutkan ‫الغفُ ْو ُر الرَّ ِحيْم‬
َ ‫ال َعظِ ْي َم إِ َّن ُه ه َُو‬
dalam hadits:
‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫َو َمآل ِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬
‫هّٰلِل‬ ‫أَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة‬
‫اَ ْل َحمْ ُد ِ َع َ‬
‫لى إِحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬
‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِا ْم ِت َنا ِنهِ‪.‬‬

‫ك َل ُه َوأَ ْش َه ُد‬ ‫هّٰللا هّٰللا‬


‫َوأَ ْش َه ُد أَنْ الَ ِا َل َه إِالَّ ُ َو ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫ْن‬ ‫َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى َ‬
‫إلى ِرضْ َوا ِنهِ‪.‬‬ ‫ك َيا أَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت َ‬
‫َوارْ َ‬

‫اَل ٰلّهُـ َّم َ‬


‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ت‬ ‫اَل ٰلّهُـ َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ‬
‫َ‬ ‫اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُهم َو ْاالَ ْم َوا ِ ٰ‬
‫َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‬ ‫ت اَللّهُـ َّم أعِ َّز ْا ِ‬
‫إلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ ‫ْ‬
‫أَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا هّٰللا َ ِف ْي َما أَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا‬ ‫َوأَ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َب َ‬
‫ادَك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة‬

‫َن َهى َواعْ َلم ُْوا أَنَّ هّٰللا َ أَ َم َر ُك ْم ِبأَمْ ٍر َبدَأَ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى‬ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو‬
‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬
‫َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬

‫صلُّ ْو َن‬ ‫هّٰللا‬


‫ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعا َ َلى إِنَّ َ َو َمآل ِئ َك َت ُه ُي َ‬ ‫ْن‪ .‬اَل ٰلّهُـ َّم‬
‫ك إِ َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬ ‫َدمِّرْ أَعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬
‫ْن َواعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬

‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا‬


‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫َع َ‬ ‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة‬
‫ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬

‫صلَّى هّٰللا ُ َع َل ْي ِه‬ ‫َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬اَل ٰلّهُـ َّم َ‬


‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا‬

‫َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬


‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِبيآ ِئ َ‬
‫ك َو ُر ُسل َِك‬ ‫َان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعا َل ِمي َْن‪.‬‬
‫خآص ًَّة َو َسائ ِِر ْالب ُْلد ِ‬
‫َر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب‬
‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َلمْ َنا اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َح ْم َنا‬
‫ال َّن ِ‬
‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبادَ هّٰلِلا ِ ! إِنَّ هّٰللا َ َيأْ ُم ُر َنا ِباْل َع ْد ِل‬
‫َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬

‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء‬


‫ان َوإِيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫إلحْ َس ِ‬ ‫َو ْا ِ‬
‫هّٰللا‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬
‫َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬
‫هّٰلِلا‬
‫لعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬ ‫ْا َ‬
‫أَ ْك َبرْ‬

Anda mungkin juga menyukai