Anda di halaman 1dari 4

Nabi Adam di atas malaikat dan iblis.

Kemuliaan itu ditandai


Iblis, Suri Teladan Pertama Penyebar Hoaks dengan perintah-Nya kepada para malaikat dan iblis untuk
bersujud (hormat) kepada Nabi Adam. Ketika itu semua patuh
َّ ‫ أَ َم َر َنا ِب َترْ ك ْال َم َنا ِهيْ َو ِفعْ ِل‬  ْ‫الحمْ ُد هّٰلِل ِ الَّ ِذي‬
.ِ‫الطا َعات‬ َ bersujud, kecuali iblis yang sombong. Dari sinilah permusuhan
iblis dan manusia dimulai, termasuk munculnya pertama kali
hoaks dari iblis kepada manusia.
َّ‫ َوأَ ْش َه ُد أَن‬، ‫ْك َل ُه‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِ َل َه إِالَّ ُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬ Setelah peristiwa itu Allah memerintahkan kepada Nabi Adam
dan istrinya Hawa untuk tinggal di surga dengan bahagia.
‫َسيِّدنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ي ِب َق ْولِ ِه َو ِفعْ لِ ِه إِ َلى‬ Mereka berdua dibebaskan mengambil makanan apa saja dan
dari mana saja tanpa susah payah. Mereka hanya dilarang
mendekati pohon tertentu, apalagi sampai memakan buahnya.
َ ‫ اَل ٰلّهُـ َّم َف‬.ِ‫الرَّ َشاد‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه‬ Bila dilanggar, maka keduanya akan masuk golongan yang
zalim dan durhaka. Kisah ini terekam dengan baik dalam Surat
al-Baqarah.
‫َوأَصْ َحاِب ِه ال َها ِدي َْن لِلص ََّوا ِـ‬
ٍ ‫ب َو َع َلى ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِبإِحْ َس‬
‫ان‬
Ulama berbeda pendapat tentang nama pohon dan buah yang
dimaksud. Tapi beredar di kalangan kita saat ini nama populer
ِ ‫إِ َلى َي ْو ِم ْال َمآ‬
‫ب‬ “pohon atau buah khuldi”. Secara bahasa khuldi berarti
keabadian. Kesimpulan ini mengacu pada kutipan di Surat

َّ‫ ِا َّتقُ ْوا هّٰللا َ َح َّق ُت َقاتِه َوالَ َتم ُْو ُتن‬،‫ َف َيااَ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‬،‫أَمَّا َبعْ ُد‬
Taha ayat 120 bahwa setan membisikkan rayuan jahat kepada
Nabi Adam agar mendekati dan memakan buah dari “pohon
keabadian” itu.
‫هّٰللا‬
َ ‫إِالَّ َوأَنـْ ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن َف َق ْد َقا َل ُ َت َع‬
:‫الى فِي ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬

‫ِيه ْم َو َت ْش َه ُد أَرْ ُجلُ ُه ْم‬ َ ُّ‫س إِ َل ْي ِه ال َّش ْي َطانُ َقا َل َيا آ َد ُم َه ْل أَ ُدل‬
‫ك َع َل ٰى َش َج َر ِة‬ َ ‫َف َوسْ َو‬
ِ ‫ْال َي ْو َم َن ْخ ِت ُم َع َلى أَ ْف َواه ِِه ْم َو ُت َكلِّ ُم َنا أَ ْيد‬
‫ْال ُخ ْل ِد َوم ُْلكٍ اَل َي ْب َل ٰى‬
َ ‫ِب َما َكا ُنوا َي ْكسِ ب‬
‫ُون‬
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya,
dengan berkata: ‘Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada
Sejarah hoaks atau kabar palsu bisa dikatakan setua sejarah kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?’.”
awal-awal diciptakan manusia. Kita barangkali akrab dengan (QS Taha: 120)
cerita Nabi Adam 'alaihissalam diciptakan oleh Allah ‫ﷻ‬
sebagai khalifah. Melalui anugerah ilmu, Allah memuliakan
Setan menggoda Adam dan Hawa dengan sebuah pohon Inilah episode Adam dan Hawa kemudian keluar dari
yang digambarkan akan memberikan efek hidup abadi, juga kenikmatan dan kemuliaan surga, lalu tinggal di bumi. Di bumi
kekuasaan yang berlangsung langgeng. Dari ayat ini kita tahu manusia berkembang biak dan sarat dengan pertikaian, serta
bahwa nama “pohon khludi” bukan pemberian dari Allah, kesenangan-kesenangan yang pasti fana.
melainkan dari setan yang tengah dikuasai rasa iri dan dengki
terhadap Nabi Adam. Setelah sadar bahwa dirinya tergelincir oleh hoaks yang
diiming-imingkan setan, Nabi Adam segera bertobat.
Dalam Surat al-A’raf ayat 20  juga dijelaskan bagaimana kata-
kata setan dalam merayu mereka berdua: "Tuhan melarang
kamu berdua mendekati pohon ini lantaran tidak ingin melihat
kalian menjadi malaikat dan kekal, terus menerima nikmat ُ‫اب َع َل ْي ِه إِ َّن ُه ه َُو ال َّت َّواب‬ ٍ ‫َف َت َل َّق ٰى آ َد ُم ِمنْ َر ِّب ِه َكلِ َما‬
َ ‫ت َف َت‬
yang tanpa terputus di dalam surga." Setan menggoda
keduanya agar melanggar perintah Allah. Sehingga pakaian
mereka terlepas dan auratnya terlihat.
‫الرَّ حِي ُم‬
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, "Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya,
maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha-
Apa yang diembuskan oleh setan kepada Nabi Adam dan Penerima tobat lagi Maha-Penyayang." (QS al-Baqarah: 37)
Hawa adalah hoaks. Informasi tersebut memang tampak
manis dan menjanjikan tapi sesungguhnya dusta dan palsu. Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Kenapa dusta dan palsu? Karena pada kenyataannya setelah
pohon itu didekati dan buahnya dimakan, yang ada justru Demikianlah bahaya hoaks. Ia lebih dari sekadar mengelabuhi
keduanya dikeluarkan dari surga. Setan melancarkan cara- pengetahuan, melainkan juga menurunkan kemuliaan
cara licik ini untuk menjerumuskan manusia agar berbuat manusia. Beda hoaks dengan kabar keliru biasa (yang tak
durhaka kepada Allah. sengaja) terletak pada niatan buruk yang mendorongnya. Dan
itulah yang dilakukan iblis kepada manusia pertama.
Ibnu ‘Asyur dalam kitab tafsirnya at-Tahrîr wat Tanwîr
menjelaskan bahwa nama indah “pohon keabadian” sengaja Iblis memang telah dikutuk karena membangkang perintah
diciptakan setan untuk mengundang daya tarik serta Allah untuk bersujud (hormat) kepada Nabi Adam. Namun,
mengelabuhi manusia yang memang punya kecenderung sebagaimana diungkapkan dalam Surat al-A’raf ayat 14-17,
untuk bisa hidup lama. Dengan bahasa lain, nama "pohon iblis telah meminta kesempatan kepada Allah untuk diberi
keabadian" itu merupakan bagian dari skenario hoaks yang hidup sampai hari kebangkitan, dan Allah mengabulkan
didesain setan agar Nabi Adam terjerumus dalam tipuannya. permintaannya. Selanjutnya iblis bersumpah akan
menyesatkan keturunan Adam. Ia bertekad akan memalingkan
manusia dari jalan kebenaran dengan menggunakan segala
cara.Tidak aneh bila perbuatan kotor iblis, seperti menyebar
hoaks, masih kita temui hingga sekarang, bahkan mungkin
sampai hari kiamat datang. Ini adalah buah kerja keras iblis apalagi bila kita dengan sengaja menyebarkan berita yang
dalam menggoda manusia agar menempuh jalan sesat. jelas-jelas hoaks. Kedengkian iblis kepada Nabi Adam jangan
sampai menjadi teladan bagi umat sekarang, sehingga
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, antarsesama saudara sebangsa pun harus saling memusuhi
dan menjatuhkan. Kita mohon pertolongan Allah kita tiak
Islam sangat peduli dengan kejujuran dan kebenaran. Agama termasuk golongan orang orang penyebar hoaks.
luhur ini mengajarkan tiap orang yang menerima kabar dari
sumber yang tidak jelas untuk melakukan tabayun atau
klarifikasi. Pastikan berita yang diterima benar-benar akurat.
‫ َو َن َف َعنِي َوإِيَّا ُك ْم‬،‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬ ْ‫ر‬ ُ ‫ق‬‫ل‬‫ا‬ْ ‫ِى‬‫ف‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ َ
‫ل‬ ‫و‬ ‫ِي‬ ‫ل‬ ‫بارك هّٰللا‬
Setelah diyakini akurat pun tidak serta merta boleh langsung ِ ْ َ َ َ َ
menyebarkannya lagi sebelum benar-benar yakin akan
berdampak maslahat, minimal tidak menimbulkan mudarat.
‫ِب َما ِف ْي ِه ِمنْ آ َي ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل هّٰللا ُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه‬
Di era media sosial yang sangat bebas ini peluang untuk
‫هّٰللا‬
َ ‫ َوأَقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َفأسْ َت ْغ ِف ُر‬،‫َوإِ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
berbuat salah pun semakin luas. Kebebasan yang tak
terkendali bisa jadi tidak membawa berkah malah menjadi
musibah bagi pemiliknya. Mari jaga hati, pikiran, lisan, dan
tangan agar selamat dari langkah-langkah setan. Dalam Islam
kita diajarkan bahwa tiap gerak kita tak luput dari pengawasan
‫الغفُ ْو ُر الرَّ ِحيْم‬
َ ‫ال َعظِ ْي َم إِ َّن ُه ه َُو‬
Allah ‫ ﷻ‬dan karena itu tidak akan luput dari
pertanggungjawaban di akhirat kelak. Khutbah II
Imam Syafi’i pernah berkata dalam kitab Ar-Risâlah: ‫هّٰلِل‬
َ ‫لى إِحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع‬
.ِ‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِا ْم ِت َنا ِنه‬ َ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ َع‬
‫ْك َل ُه َوأَ ْش َه ُد‬ ‫هّٰللا هّٰللا‬
َ ‫َوأَ ْش َه ُد أَنْ الَ ِا َل َه إِالَّ ُ َو ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬
َ ‫أَنَّ ْال َكذ‬
‫ َو َذل َِك‬، ُّ‫ِب الَّ ِذيْ َن َها ُه ْم َع ْن ُه ه َُو ْال َكذِبُ ْال َخفِي‬
.ِ‫إلى ِرضْ َوا ِنه‬ َ ‫أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى‬
ُ ‫الح ِدي‬
‫ْث َعمَّنْ اَل يُعْ َرفُ صِ ْدقُ ُه‬ َ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم‬ َ ‫اَل ٰلّهُـ َّم‬
‫َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‬
‫أَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا هّٰللا َ ِف ْي َما أَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا‬
“Sesungguhnya kebohongan yang juga dilarang adalah
kebohongan tak terlihat (kadzib khafi), yakni menceritakan

‫ َواعْ َلم ُْوا أَنَّ هّٰللا َ أَ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر َبدَأَ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى‬.‫َن َهى‬
kabar dari orang yang tak jelas apakah ia jujur atau tidak.”

‫ُصلُّ ْو َن‬ ‫هّٰللا‬


َ ‫ َو َقا َل َتعا َ َلى إِنَّ َ َو َمآل ِئ َك َت ُه ي‬.‫ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه‬
Bila kita menyebarkan informasi yang masih samar-samar
tingkat akurasinya saja kita sudah bisa divonis berbohong,
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا‬ ‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬ ‫َع َ‬ ‫ْن‪ .‬اَل ٰلّهُـ َّم‬ ‫ِك إِ َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬
‫ْن َواعْ ِل َكلِ َمات َ‬ ‫َدمِّرْ أَعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬
‫هّٰللا‬
‫صلَّى ُ َع َل ْي ِه‬ ‫ٰ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬اَللّهُـ َّم َ‬ ‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة‬ ‫ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫ك‬ ‫ك َو ُر ُسلِ َ‬ ‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِبيآ ِئ َ‬ ‫َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬ ‫َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا‬
‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن‬ ‫َو َمآل ِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬ ‫لعا َل ِمي َْن‪.‬‬ ‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْا َ‬ ‫خآص ًَّة َو َسائ ِِر ْالب ُْل ِ‬
‫أَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة‬ ‫اب‬ ‫َر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫ْن‪.‬‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬ ‫َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َل ْم َنا اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا‬ ‫ِ‬ ‫ال َّن‬
‫ك َيا أَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت َ‬ ‫َوارْ َ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبا َدهّٰلِلا ِ ! إِنَّ هّٰللا َ َيأْ ُم ُر َنا ِباْل َع ْد ِل‬ ‫َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬
‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ت‬ ‫اَل ٰلّهُـ َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء‬ ‫ان َوإِيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫إلحْ َس ِ‬ ‫ِ‬ ‫َو ْا‬
‫ت اَل ٰلّهُـ َّم أَ‬ ‫هّٰللا‬
‫إلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫ز‬ ‫َّ‬ ‫عِ‬ ‫اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَمْ َوا ِ‬ ‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬ ‫َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬
‫ْالعظِ ْيم ي ْذ ُكرْ ُكم وا ْش ُكر ُْوهُ على نِع ِم ِه يز ْد ُكم و َلذ ِْك ُر هّٰلِلا‬
‫ك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َبادَ َ‬ ‫َوأَ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬ ‫ِ‬ ‫َ َ َ َِ ْ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َ َ‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬ ‫أَ ْك َبرْ‬

Anda mungkin juga menyukai