Anda di halaman 1dari 2

‫ َو َعلَى آلِِه‬،‫الساَل ُم َعلَى حُمَ َّم ٍد َسيِّ ِد َولَ ِد َع ْدنَا َن‬ َّ ‫ َوالصَّاَل ةُ َو‬،‫ان‬ ِ َّ‫الدي‬

َّ ‫ك‬ ِ ِ‫احلم ُد لِٰلّ ِه الْمل‬


َ َْ
Kahin (peramal) adalah orang yang memberikan informasi tentang hal-hal
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Biasanya peramal bekerja sama
َ ْ‫ َوَأ ْش َه ُد َأ ْن اَّل ِإلهَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬،‫ان‬ ِ ‫الزم‬ ِ ِِ ِ ‫و‬
ُ‫ك لَهُ الْ ُمنَ َّـزه‬ َ َّ ‫ص ْحبِه َوتَابعْيه َعلَى َمِّر‬ َ َ dengan jin. Jin mendatanginya dengan berbagai macam informasi.
Lalu peramal berpedoman kepada informasi dari jin itu dan berbicara kepada
‫َأن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الَّ ِذ ْي‬
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،‫ان‬ِ ‫ان والْم َك‬
َ َ ‫الز َم‬
ِ َّ ‫ع ِن اجْلِس ِميَّ ِة واجْلِه ِة و‬
َ َ َ ْ َ orang-orang bahwa akan terjadi ini dan itu. ‘Arraf (dukun) adalah orang yang
berbicara tentang peristiwa yang telah terjadi dan berlalu, seperti tentang
ِ ‫ فَإيِّن ُأو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بَِت ْقوى‬،‫ ِعباد الرَّمْح ٰ ِن‬،‫َكا َن خلُ ُقه الْ ُقرآ َن ََّأما بع ُد‬
ِ ‫اهلل املن‬
،‫َّان‬
َ َ َْ ْ ْ َ َ َْ ْ ُ ُ barang yang dicuri dan semacamnya. Hadits di atas bermakna bahwa barang
:‫ـ اَل ٰلّهُ ٓاَل اِٰلهَ اِاَّل ُه ۗ َو َو َعلَى ال ٰلّ ِه َف ْليََت َو َّك ِل الْ ُمْؤ ِمُن ْو َن (التغابن‬:‫آن‬
ِ ‫الْ َقاِئ ِل يِف كِتَابِِه الْ ُقر‬
ْ
siapa mendatangi peramal atau dukun dan meyakininya mengetahui semua
yang ghaib, maka dia telah kufur kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena tidak
)١٣ ada satu pun yang mengetahui segala yang ghaib secara keseluruhan kecuali
Allah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari Allah ta’ala berfirman:
)٦٥ :‫ب اِاَّل ال ٰلّ ۗهُ (سورة النمل‬
yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama
ِ ‫الس ٰم ٰو‬
ِ ‫ت َوااْل َْر‬ َّ ‫قُ ْل اَّل َي ْعلَ ُم َم ْن ىِف‬
kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas َ ‫ض الْغَْي‬
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan Maknanya: “Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang
melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan. mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS an-Naml: 65)
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Di antara kewajiban hati adalah Akan tetapi jika seseorang menduga bahwa apa yang dikatakan peramal atau
bertawakal kepada Allah, yaitu bersandar dalam segala urusan kepada Allah. dukun itu bisa benar sesuai kenyataan atau salah, maka ia tidak kafir.
Wajib bagi kita bersandar kepada Allah, karena Allah-lah pencipta manfaat Melainkan ia telah jatuh pada perbuatan maksiat, karena bertanya kepada
dan mudarat serta pencipta segala sesuatu. Tidak ada yang menimpakan mereka adalah sesuatu yang dilarang dalam agama.
bahaya dan memberikan manfaat secara hakiki kecuali hanya Allah. Jika Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Para ulama tafsir menjelaskan bahwa
seorang hamba telah meyakini hal itu maka dia akan bersandar kepada Allah sebagian dari jin terkadang mencuri dengar dari para malaikat yang
dalam urusan rezeki dan keselamatan dari berbagai macam bahaya. Jadi, ditugaskan untuk menurunkan hujan ketika para malaikat tersebut berada di
tawakal hakikatnya adalah percaya sepenuh hati kepada Allah ta’ala. awan. Para jin naik ke sebuah tempat di dekat awan. Para jin mencuri dengar
Imam al-Junaid al-Baghdadi berkata: ketika para malaikat sedang berbicara di antara mereka tentang peristiwa-
ِ ِ ‫اَلتَّو ُّكل هو َتر ُك ااْلِ ْعتِم ِاد احْل ِقي ِقي علَى َغ‬
‫اهلل‬ peristiwa yang akan terjadi seperti kematian seseorang, kelahiran bayi,
‫َ َ ْ ِّ َ رْي‬ ْ َُ ُ َ diangkatnya seseorang menduduki jabatan tertentu atau dipecatnya
“Tawakal adalah meninggalkan bersandar secara hakiki kepada selain Allah.” seseorang dari sebuah jabatan dan hal-hal lain yang Allah beritahukan kepada
Orang yang bertawakal kepada Allah akan menjauhi perbuatan yang para malaikat. Karena memang Allah memberitahu para malaikat, para nabi
diharamkan oleh Allah, seperti melakukan praktik sihir dan mendatangi para dan para wali tentang sebagian perkara ghaib dan tidak memberitahukan
dukun dan peramal. Karena Nabi shallallahu ‘alaih wasallam telah bersabda: kepada mereka seluruh perkara ghaib. Sesudah para jin tersebut mencuri
)‫ص َّدقَهُ مِب َا َي ُق ْو ُل َف َق ْد َك َفَر مِب َا ُأنْ ِز َل َعلَى حُمَ َّم ٍد (رواه احلاكم‬ ِ
َ َ‫َم ْن َأتَى َكاهنًا َْأو َعَّرافًا ف‬ dengar dari para malaikat, maka mereka turun ke bumi. Lalu mereka
memberitahukan hal itu kepada orang-orang yang berteman dengan mereka
Maknanya: “Barang siapa mendatangi peramal atau dukun lalu mempercayai
dari kalangan manusia. Karena yang dilakukan oleh para jin itu adalah
apa yang ia katakan (meyakini bahwa dukun dan peramal mengetahui semua
mencuri dengar, maka apa yang mereka dengar bisa jadi sesuai dengan apa
yang ghaib), maka dia telah kafir terhadap ajaran yang diturunkan kepada
yang dibicarakan oleh para malaikat, dan bisa jadi tidak sesuai. Banyak
Nabi Muhammad” (HR al-Hakim).
salahnya ketimbang benarnya.
Hadirin rahimakumullah, Marilah kita waspadai juga orang-orang yang keji, antara yang halal dan yang haram, antara kekufuran dan keimanan,
mengaku mampu menghadirkan malaikat dan roh orang telah meninggal, antara kiai dan peramal, antara ustadz dan dukun dan antara ulama dan
padahal kenyataannya yang mereka datangkan adalah jin. Roh orang yang penyihir. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah singkat
bertakwa tidak ingin kembali ke dunia, meskipun mereka menguasai dunia pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan
dan seluruh isinya. Sedangkan roh orang kafir berada di bawah kekuasaan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

َّ ‫ ِإنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬،ُ‫اسَت ْغ ِفُر ْوه‬


‫الر ِحْي ُم‬ ِ ‫َأُقو ُل َقويِل ٰه َذا و‬
ْ َ‫ ف‬،‫َأسَت ْغفُر اهللَ يِل ْ َولَ ُك ْم‬
para malaikat penyiksa. Jelas para pembohong tersebut tidak akan mampu
menarik dan merebut roh orang kafir dari para malaikat penyiksa. Jadi yang ْ َ ْ ْ ْ
datang ke hadapan mereka, tiada lain adalah jin yang dulu mengetahui
keadaan orang yang telah meninggal itu dan hidup bersamanya. Mungkin jin
qarin-nya atau jin lain yang mengetahui orang tersebut, sehingga ia
berbohong dan berkata: “Aku adalah rohnya si Fulan.” Sedangkan orang
yang mengulang-ulang bacaan ayat tertentu dengan jumlah tertentu untuk
tujuan yang baik, maka hal itu tidaklah menyalahi syariat. Karena orang
seperti ini bisa saja didatangi oleh mala’ikatur-rahmah (para malaikat
pembawa rahmat) disebabkan berkah ayat tersebut. Sedangkan orang yang
bertujuan dunia tidak akan didatangi oleh mala’ikatur-rahmah.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Marilah kita mendekat kepada
para ulama yang sebenarnya. Yaitu para ulama yang betul-betul menjadi
pewaris para nabi yang sanad keilmuannya bersambung hingga Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan menimba ilmu dari mereka, kita akan
mampu membedakan antara ulama yang sebenarnya dan yang hanya
mengaku-ngaku sebagai ulama padahal sejatinya ia hanyalah seorang dukun
atau peramal. Syekh ‘Abdul Wahhab asy-Sya’rani rahimahullah dalam
kitabnya, Latha-if al-Minan wa al-Akhlaq mengutip dari Ibnu ‘Arabi bahwa ia
berkata:
ِ ِ ِ ِ َّ ‫ض َّل فَاَل يرِم ِميزا َن‬ ِ ‫من َأراد َأ ْن اَل ي‬
ْ َ‫الش ِر ْي َعة م ْن يَده طَْرفَةَ َعنْي ٍ بَ ْل يَ ْست‬
ً‫ص َحُب َها لَْيال‬ َ ْ َْ َ َ َ َْ
‫َونَ َه ًارا ِعْن َد ُك ِّل َق ْو ٍل َوفِ ْع ٍل َو ْاعتِ َق ٍاد‬
“Barang siapa ingin tidak tersesat, maka janganlah dia membuang timbangan
syari’at dari tangannya meskipun sekejap mata, sebaliknya hendaklah selalu
membawanya di malam dan siang hari, mengiringi setiap perkataan,
perbuatan dan keyakinan.” Hadirin rahimakumullah, Kita tidak akan memiliki
timbangan syariat tanpa menimba ilmu agama dari para ulama Ahlussunnah
yang terpercaya. Setiap kita menghadiri majelis-majelis ilmu agama, maka
akan semakin kuat timbangan syariat di tangan kita. Seseorang yang
mempelajari dan memahami ilmu agama dengan baik, maka ia akan mampu
membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang terpuji dan yang

Anda mungkin juga menyukai