PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Elista Tri Winahyujati
101114069
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Elista Tri Winahyujati
101114069
Telahdisetujuioleh:
Pembimbing
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
TINGKAT STRES BELAJAR SISWA SMP
YANG MEMPERSIAPKAN UJIAN NASIONAL
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IX yang Mengikuti Bimbingan Belajar di
Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta GejayanTahun 2014
dan Implikasinya pada Penyusunan Topik-topik Bimbingan Belajar)
Dipersiapkandanditulisoleh:
Elista Tri Winahyujati
NIM: 101114069
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 19 Desember 2014
Dan dinyatakan telahmemenuhi syarat
SusunanPanitiaPenguji
NamaLengkap TandaTangan
Rohandi, Ph.D
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan
untuk:
KeduaOrangtuaku
MbaIta& Mas Disa
Teman-teman Seperjuangan BK’10
B
Almamaterku Program Studi
Bimbingan danKonseling
FakultasKeguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
-Eugenia Elista-
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 19 Desember 2014
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat stres belajar
siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta dalam
mempersiapkan Ujian Nasional serta implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan
belajar. Subyek penelitian ini berjumlah 64 siswa kelas IX yang mengikuti
bimbingan belajar di Neutron Gejayan tahun 2013-2014.
Alatukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan Skala
Likert untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat stres belajar pada siswa. Alat ukur
ini di susun oleh Elista Tri Winahyujati berdasarkan aspek-aspek stres belajar
menurut Hardjana (1994) yang terdiridari 30 item pernyataan. Nilai reliabilitas
intrumen 0,9327 dengan kulifikasi SangatTinggi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik kategorisasi berdasarkan distribusi norma.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat pernyertaan dan
rahmat yang telah diberikanNya selama ini sehingga penulis mampu menyelesaikan
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas akhir ini telah banyak
mendapat bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan hormat dan terima kasih yang
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakaprodi dan pembimbing yang saba
penulisan ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk berbagi ilmu
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8. Bapak dan ibuku yang telah memberikan doa untuk kemudahan penulis
9. Mba Ita dan mas Disa serta kelurga besarku yang selalu memberi motivasi
10. Stefanus Jonathan Nainggolan yang tak pernah lelah untuk memotivasi dan
12. Sahabat yang selalu berbagi suka duka, saling memberikan masukan untuk
penyelesain tugas akhir ini: Yusika, Tuta, Ristin, Vitri, Melani, Sandi, Fabian,
Iput.
13. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yang tak dapat
sepenuh hati karya sederhana ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan penelitian ini. Sekiranya jika ada sesuatu yang tidak
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
berkenan sehubungan dengan karya ilmiah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Peneliti
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... ......................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................ v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI. ................................. vii
ABSTRAK. ............................................................................................ viii
ABSTRACT ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI. ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL. ................................................................................. xvii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 7
D. Rumusan Masalah ................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian.................................... ............................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................... 8
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................. 9
BAB II. KAJIAN TEORI
A. HakikatStres Belajar............................................................. 10
1. PengertianStres Belajar .................................................. 10
2. Sumber Stres Belajar ...................................................... 12
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Cabang Lembaga Bimbinga Belajar Neutron di Yogyakarta 3
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian .................................................... 56
Tabel 3.2 Norma Skoring Tingkat Stres Belajar .................................... 59
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner ................................................................ 59
Tabel 3.4 HasilUji Validitas Angket Stres Belajar ................................ 63
Tabel 3.5 Kriteria Koefisian Reliabitas .................................................. 65
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Stres Belajar ....................... 65
Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Tingkat Stres Belajar............................. 67
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Tingkat Stres Belajar Siswa kelas IX.... 68
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen............................. 69
Tabel 4.1 Kategori Tingkat Stres Belajar ............................................... 71
Tabel 4.2 Penggolongan Skor Item Tingkat Stres Belajar ..................... 75
Tabel 4.3Item-item Kuesioner Teridentifikasi Sedang .......................... 80
Tabel 4.4 Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar ................................. 82
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Tingkat Stres Belajar ............................................................ 74
Grafik 4.2 Penggolongan Skor Item Tingkat Stres ................................ 76
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 :Surat Ijin Penelitian
Lampiran2 :Surat Keterangan Penelitian
Lampiran3 :Kuesioner Penelitian
Lampiran4 : Data Hasil Penelitian
Lampiran5 :Hasil Hitung SPSS
Lampiran6 :Validitas Instrumen Penelitian
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Ujian Nasional sudah ada sejak Indonesia merdeka. Pada tahun 1971 telah
dilaksankan ujian Negara dimana hanya sedikit yang dapat melaluinya. Kemudian
pada tahun 1972-1992 mulai diberlakukan ujian sekolah. Setiap sekolah dipersilakan
dikaji ulang, didapati hasil 100% kelulusan. Sehingga mulai tahun 1992-2002
nilai Ujian Nasional dan ujian sekolah yang akan dihitung berdasarkan rumus
tertentu. Sejak 2003-2010, Ujian Nasioanal menjadi penentu mutlak kelulusan siswa
yang mendapat penolakan dari berbagai pihak. Tahun 2011 peraturan berubah
kembali, kelulusan siswa berdasarkan nilai sekolah dan Ujian Nasional dengan
rumus ( Nilai Ujian Nasional x 0,6) + (Nilai sekolah x 0,4) < 5,5.
Bagi sebagian siswa, Ujian Nasional dapat menjadi “monster” yang sangat
membebani mereka namun wajib untuk mereka lalui untuk dapat mencapai jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Syarat lulusnya siswa dari SMP adalah lulus Ujian
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Nasional (UN). Ujian Nasional ini dapat dikatakan sebagai tes beresiko tinggi (high-
stakes-testing), karena penentuan lulus tidaknya menggunakan tes pilihan ganda. Tes
beresiko merupakan tes dengan cara memilih jawaban yang paling benar sehingga
apakah siswa itu akan naik kelas atau lulus (Santrock, 2003:307).
bimbingan belajar yang siap membantu untuk mengatasi kesulitan belajar dalam
bimbingan belajar makin marak. Hal ini sejalan dengan keinginan siswa maupun
orang tua siswa untuk mengikuti bimbingan belajar dengan tujuan agar meraih
Kursus dan Pelatihan Indonesia, pada tahun 2012 tercatat, lembaga bimbingan
belajar sebanyak 13.446. Sebanyak 11.207 lembaga atau sekitar 83,35% diantaranya
telah memilki izin operasi. Sementara jumlah peserta Bimbingan Belajar mencapai
1.348.565 orang. Terdiri dari siswa SD sampai jenjang pendidikan tinggi. Siswa pada
jenjang SMA menempati urutan pertama yaitu sebesar 45,51%, kemudian diikuti
penyelenggara jasa bimbingan belajar yang berdiri di seluruh kota besar di Pulau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Jawa dan Bali. Di Kota Yogyakarta saja, Lembaga Bimbingan Belajar ini,
Tabel 1.1
Cabang Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta
yang belokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta
No Cabang Alamat
siswa kelas IX ialah Program Siap Lebih Dini. Program ini memfokuskan siswa
untuk siap lebih awal dalam menghadapi Ujian Nasioanl. Sistem belajar dirancang
sedemikian rupa agar siswa tidak bosan dalam mengikuti bimbingan belajar. Dalam
satu minggu siswa masuk 3 kali, dengan pilihan hari Senin-Rabu-Jum‟at atau Selasa-
Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, banyaknya siswa yang
Gejayan, karena ingin memperoleh nilai yang tinggi saat ujian nasional dan dapat
lolos masuk ke SMA favorit di kota Yogyakarta. Selain itu, menurut salah seorang
sehingga siswa mudah menyerap materi yang diajarkan tentor. Tes-tes yang
diberikan juga sangat membantu siswa untuk memahami soal-soal Ujian Nasional.
Takut gagal dalam ujian nasional menjadi ancaman bagi siswa. Apalagi bagi
siswa kelas IX SMP. Untuk masuk ke SMA Negeri favorit mereka harus lulus Ujian
Nasional dengan nilai yang tinggi. Oleh karena itu, tidak sedikit siswa yang stres
dan selalu dihinggapi kecemasan karena khawatir tidak lulus atau lolos ke SMA
Negeri favorit. Ujian Nasional dapat dikatakan sebagai penyebab stres bagi siswa
kelas IX SMP yang akan menghadapinya. Hasil penelitian yang didukung oleh
nilai tinggi, atau selalu berusaha agar tidak gagal, merupakan seumber stres yang
Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang
berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek
ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas wajar dapat dianggap
memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya tinggi dan
bersifat negatif dapat menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu keadaan fisik
bimbingan belajar. Dari hasil sharing dari 8 siswa yang mengikuti bimbingan belajar
pola tidur, munculnya jerawat, kelelahan karena aktifitas yang padat, dan sakit
kepala. Tidak sedikit yang bertingkah laku di luar kebiasaan, seperti menjadi mudah
marah dan menjadi orang yang tidak menepati janji. Stres, tegang, gelisah, panik,
khawatir, dan takut menghadapi ujian merupakan gejala psikologis yang kerap
mendominasi hati dan pikiran siswa. Tidak sedikit pula yang bersikap
dan diatasi secara tepat, baik oleh siswa sendiri, orang tua, guru, maupun tentor yang
ada dilembaga bimbingan belajar. Dalam kondisi tertentu, sindrom Ujian Nasional
tersebut kerap mengganggu kesehatan, ada yang menjadi mudah sakit, terlihat lesu
dan sulit berkonsentrasi ketika belajar. “Takut tidak lulus”, mungkin hal yang paling
siswa kelas IX SMP sebanyak 85, dari jumlah tersebut siswa yang masih aktif
mengikuti bimbingan sampai bulan April 2014 tercatat 77% atau sekitar 64 siswa,
sedangkan 23% atau 21 siswa sudah tidak aktif mengikuti bimbingan. Atas paparan
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas tampak beberapa masalah yang muncul pada siswa
berikut: 1), Adanya ketakutan akan gagal dalam Ujian Nasional, 2), Adanya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
keinginan memperoleh nilai yang tinggi agar dapat masuk SMA Negri Favorit, 3),
Adanya perubahan pencernaan dan pola tidur, 4), Emosi yang tidak stabil, seperti
mudah marah, 5), Berkurangnya waktu untuk bermain, sedangkan waktu untuk
C. Batasan Masalah
Dari sejumlah masalah di atas, dalam penelitian ini, penulis hanya akan
membahas mengenai tingkat stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan
serta topik-topik bimbingan apa saja yang relevan diusulkan berdasarkan item-item
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
teridentifikasi tinggi.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Nasional.
c. Bagi Tentor
cara mengajar agar siswa lebih bersemanagat dan lupa sejenak akan
keadaan dirinya.
2. Manfaat Teoritis
Ujian Nasional.
G. Definisi Operasional
siswa berdasarkan kemampuan yang ada pada diri siswa untuk menghadapi
3. Ujian Nasional
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini dipaparkan mengenai hakikat stres belajar, hakikat lembaga
bimbingan belajar, layanan bimbingan belajar, kajian penelitian yang relevan, dan
kerangka berfikir.
Stres merupakan suatu fenomena yang pernah atau akan dialami oleh
seseorang dalam kehidupannya dan tidak seorang pun dapat terhindar dari
“singere” yang berarti terasa atau sempit (strictus). Istilah ini mengalami
waktu ke waktu dari straise, strest, stresce, dan stress (Yosep, 2007)
keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor) yang mengancam dan
psikologis dari suatu situasi tertentu dengan sumber daya biologis, psikologis,
dan sosial yang dimiliki individu (Lazarus dkk, dalam Sarafino, 2002).
belajar muncul ketika harapan utuk mencapai prestasi belajar meningkat, baik
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
dari orang tua, guru, atau teman sebaya dan stres meningkat setiap tahunnya
seiring dengan tuntutan terhadap anak yang berbakat dan berprestasi yang
stres belajar merupakan stres yang disebabkan oleh stressor, yaitu yang
kegiatan belajar yang meliputi lama belajar, banyak tugas, serta kecemasan
Alvin(2007:10) bahwa stres dalam belajar adalah perasaan yang dihadapi oleh
belajar adalah suatu respon psikologis, fisik, pikiran , dan perilaku yang
dan kegiatan sekolah, misalnya saya deadline tugas atau PR, memforsir
belajar mempersiapkan ujian, dan hal-hal yang lain yang berkaitan dengan
belajar.
kurang sehat, sedang sakit atau sedang ada konflik pribadi yang
sumber stres belajar internal juga berasal dari diri sendiri berupa
individu.
ulangan.
sumber stres dalam belajar yang berasal dari eksternal yaitu: (1)
seperti suhu udara, warna, dan bau juga dapat menjadi sumber
stres.
ruangan kelas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
guru dan siswa, siswa dan orang tua, serta lingkungan fisik
disekitar siswa.
Menurut Alvin (2007) stres belajar diakibatkan oleh dua faktor, yaitu :
a. Faktor Internal
1) Pola Pikir
2) Kepribadian
3) Keyakinan
secara psikologis.
b. Faktor Eksternal
meningkat pula.
program tambahan, kelas seni rupa, musik, balet, dan drama yang
bisa.
a. Aspek Biologis
Aspek biologis dari stres berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres
b. Aspek Psikologis
Aspek psikologis stres berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres
antara lain:
1) Gejala Kognisi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
2) Gejala Emosi
gejala stres. Gejala stres adalah penampakan dari suatu sikap perasaan.
a. Gejala Fisik
kepala, dan sakit perut yang bisa dialami serta harus diwaspadai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
b. Gejala Psikologi
c. Gejala Perilaku
stres meliputi gejala fisik, gejala psikologis, dan gejala perilaku. Menurut
a. Gejala fisik: sakit kepala, pusing, pening, tidur tidak teratur, susah tidur,
bangun terlalu awal, sakit pinggang, diare, radang usus besar, sulit buang
air besar, sembelit, gatal-gatal pada kulit, urat tegang terutama pada leher
dalam belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
tidak aman atau rasa harga diri rendah, mudah tersinggung, gampang
humor yang sehat, prestasi menurun, mutu kerja rendah, dan dalam kerja
orang lain.
stres meliputi gejala fisik, gejala emosional, gejala intelektual, dan geja
a. Respon Emosional
kesal, marah, cemas, takut, sedih, dan duka cita. Pendapat di atas tidak
bersemangat.
b. Respon Fisiologis
penapasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
(1) terancam, (2) bersiap untuk melawan atau lari, (3) melawan
sakit perut atau sakit kepala. Ketika tubuh berada dalam keadaan
c. Respon Kognitif
ketakutan.
d. Respon Behavioral
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
yaitu:
menghadapi ujian ada siswa yang merasa cemas dan takut, ada
a. Stres tingkat I
menipis.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
b. Stres tingkat II
santai.
d. Stres tingkat IV
e. Stres tingkat V
a. Stres reaktif
depan kelas.
b. Stres kumulatif
dimarahi.
jiwa
d. Stres postraumatis
Stres pada tahap ini timbul karena adanya peristiwa atau insiden
tubuhseseorang.
b. Respon Pikiran
siswa yang kurang di dalam lembaga formal yang bernama sekolah. Selain
pendidikan kemandirian.
banyak.
Yogyakarta
akan didapat siswa ialah absen sidik jari/finger print, hot spot area,
putinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
karena harapan orang tua supaya anak menjadi cerdas dan tercapai
semangat dan percaya diri untuk meraih sebuah prestasi, anak menjadi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
belajar tidak cukup hanya dari orang tua tetapi juga guru/tentor,
a. Dampak Positif
1) Prestasi meningkat
prestasi. Dari jelek menjadi mendapat nilai yang lebih baik, oleh
3) Mandiri
mereka tidak tergantung pada orang lain, selagi siswa masih bisa
belajar.
wawasan lebih luas tapi juga mendapat banyak teman baru, karena
jawab pada diri siswa utuk terus belajar. Dengan adanya tanggung
b. Dampak Negatif
sendiri.
siswa yang kurang mampu dalam belajar, siswa yang ingin mengejar
prestasi di sekolah, dan bagi siswa yang orang tuanya sibuk bekerja atau
dibebankan kepadanya.
Crow & Crow (Prayitno, 2004: 94) adalah bantuan yang diberikan oleh
dengan kemampuannya
pemberian bantuan kepada setiap orang yang dilakukan oleh ahli dalam
kesejahteraan hidupnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
adalah salah satu bentuk proses pemberian bantuan kepada individu atau
yangmemanfaatkan perpustakaan.
danujian.
dimiliki.
studitertentu.
di masadepan.
diinginkan.
di sekitarnya.
sekolah.
yang baik sehingga dapat memeilih jurusan sesuai dengan bakat, minat
belajarnya.
supaya berhasil.
dan efektif.
peneliti adalah:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
2012, dengan judul “Perbedaan Tingkat Stres Belajar Siswa FullDay School
dan Siswa regular SMAN Se-kota Malang”, menunjukkan dari 364 responden
stres belajarnya rendah. Selain itu hasil penelitian tersebut juga menunjukkan
terdapat perbedaan tingkat stres belajar antara siswa fullday school dengan
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan strss belajar antara siswa dan
yang sering kali dialamioleh hampir setengah contoh SMA Negeri 3adalah
dalam belajar (34,2%), dan merasa banyak beban yang menumpuk (42,1%).
Hal ini berbeda dengan gejala stres yang sering kali dialami oleh contoh di
SMA Insan Kamil yang hanya mengalami sukar berkonsentrasi dalam belajar
pernyataan yang diberikan contoh, lebih dari setengah contoh (59,2%) yang
mempunyai jadwal belajar yang jela dan realistis. Padahal, jika melihat ada
atau tidaknya masalah dengan mata pelajaran, maka sebanyak 69,7% contoh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
mata pelajaran yang dirasakan kurang mampu yang diujiankan pada Ujian
(UN) tidak tepat. Namun, presentase terbesar contoh 47,9% menargetkan nilai
Sebanyak 25% contoh menganggap Ujian Nasional biasa saja. Selain itu,
merasa campur aduk antara cemas dan senang dalam menghadapi Ujian
dalam menghadapi Ujian Nasional yaitu dengan cara pergi ke rumah saudara
mendengarkan musik, bermain game, tidur, bercerita kepada orang tua, dan
berdiam diri dikamar. Selain itu persiapan yang dilakukan dalam menghadapi
apa-apa. Hal ini menggambarkan bahwa contoh dapat mengatur dirinya dan
member semangat saat menghadapi situasi yang sulit. Tingkat stres contoh
contoh (73,7% di SMA Negri 3 dan 76,3% di SMA Insan Kamil) berada
dalam kategori tingkat stress sedang. Tingkat stres sedang memberikan arti
bahwa gejala stres kadang-kadang dialami oleh contoh dalam 6 bulan terakhir.
E. Kerangka Pikir
diri dalam menghadapi Ujian Nasional. Stres belajar dapat bersumber dari
dalam diri siswa atau dari luar diri siswa.Sumber stres belajar yang berasal
dari dalam diri siswa dapat berupa kecemasan, rasa bersalah, kekhawatiran
sumber stres belajar yang berasal dari luar diri siswadapat berupa tekanan dari
orangtua untuk mendapat nilai yang tinggi, persaingan nilai dengan teman,
aktivitas yang padat serta kurangnya waktu bermain karena aktivitas padat.
yang tinggi. Dari banyaknya latihan soal yang diberikan siswa juga dapat
Aktivitas yang begitu padat hingga beban tuntutan orang tua bahkan
dirinya sendiri untuk mendapat nilai tinggi dan masuk SMA favorit membuat
siswa rentan terhadap stres. Hal ini menjadi tanggaung jawab bersama antara
pihak sekolah, orang tua maupun lembaga bimbingan belajar dimana siswa
lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar agar apa yang diharapkan
orang tua maupun dirinya sendiri dapat tercapai. Pihak sekolah hendaknya
stres, orang tua hendaknya tidak terlalu menuntut untuk terus belajar tetapi
memberikan jam tambahan khusus untuk siswa yang masih kurang paham
mengenai materi Ujian Nasional. Ketika semua seimbang siswa akan jauh
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, antara
lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, variabel
analisis data.
A. Jenis Penelitian
adanya (Sukardi, 2003; 157). Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran tentang tingkat stress belajar siswa kelas IX yang
2013/2014.
pengambilan data dilakukan pada hari Rabu dan Kamis, 9-10 April 2014.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX yang mengikuti bimbingan belajar
di Neutron Yogyakarta Gejayan yang berjumlah 64 siswa, yang terdiri dari kelas
53
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
mengetahui seberapa tinggi tinggat stres belajar siswa yang mengikuti bimbingan
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
1 3 SMP 1 8 13 21
2 3 SMP 2 9 12 21
3 3 SMP 3 9 12 22
Total 64
sasaran dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
dalam penelitian ini adalah tingkat stres belajar siswa kelas IX yang
E. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
“Sering”, “Jarang” dan “Tidak Pernah”. Pada skala ini opsi netral tidak
responsi.
3. Penentuan skor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Tabel 3.2
Norma Skoring Tingkat Stres Belajar
Alternatif Jawaban Skor Skor
Favourable Unfovourable
Sangat Sering 4 1
Sering 3 2
Jarang 2 3
Tidak Pernah 1 4
4. Kisi-kisi skala
bawah ini :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Kuesioner
Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX
yang mengikuti bimbingan belajar
di NeutronYogyakarta Gejayan (Sebelum Penelitian)
No Item
No Aspek Indikator
Favo Unfav
1. Aspek Fisik 1. Pusing 1
Perubahan- 2. Pening 2
perubahan 3. Tidur tidak teratur 3 4
4. Susah tidur 5
yang terjadi
5. Bangun terlalu awal 6
pada 6. Sakit pinggang bagian 7
metabolisme bawah
organ tubuh. 7. Diare 8
8. Sulit buang air besar 9
9.Gatal-gatak pada kulit 10
10. Urat tegang terutama pada 11 15
leher dan bahu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Total 50 41 9
1. Validitas
secara terpisah oleh sejumlah ahli (expert judgment). Dalam penelitian ini
validitas isi diperiksa oleh Retno P Ningrung, M.Psi. Beliau adalah dosen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Selain itu validitas isi ini juga di periksa oleh Juster Donal Sinaga
logis dari setiap butir item pernyataan tingkat stress belajar siswa kelas IX
yang disusun oleh peneliti. Pemeriksaan ini juga bertujuan agar setiap
Keterangan :
sama dengan 0,30 (Azwar, 2010;103). Apabila terdapat item yang memiliki
internalnya tidak kuat. Item yang konsistensinya tidak kuat tidak digunakan
data dilakukan untuk kelas IX kelompok 3, total keseluruhan siswa 64. Dari
item yang dinyatakan valid. Rincian item yang nilai koefisien validitas rendah
Tabel 3.4
Hasil Validitas Angket
Tingkat Stres Belajar(setelah penelitian)
No Aspek No Item Lolos Gugur
F UF F UF F UF
1 Aspek Fisik 1,2,3,5,6,7 4,15 4,5,7,8,9,1 - 1,2,3, 15
,8,9,10,11, 0,11,12,14 6,13
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
12,13,14,1 ,16
6
2 Aspek 17,18,19,2 26 17,18,19,2 - - 26
Emosional 0,21,22,23 0,21,22,23
,24,25,27 ,24,25,27
3 Aspek 28,30,32,3 29,31 32,33,34,3 29,31, 28,30 39
Intelektual 3,34,35,36 ,38,3 5,36,40,41 38,42 ,37
,37,40,41 9,42
4 Aspek 43,44,45,4 50 43,44,45,4 - 48 50
Intrapersonal 6,47,48,49 6,47,49
Jumlah 41 9 33 4 9 4
Total 50 37 13
2. Reliabilitas kuesioner
yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten
skala diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya
Sx 2 + Si 2
α = 2[1- Sx 2
]
Keterangan rumus :
S12 dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
antara 0,00-1,00. Sebuah skala dapat dikatakan reliabel bila rxx ' ≥
reliabilitas dari alat ukur, maka semakin reliabel pula alat ukur itu.
Tabel 3.5
Kriteria Koefisien Reliabilitas
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
tanggal 9-10 April2014. Dari populasi subjek 64 siswa kelas IX. Langkah-
langkah yang ditempuh dalam melakukan tahap analisis data adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan skor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
terdapat pada skala. Pada item-item yang bersifat favorable, skor jawaban
“Sangat Sering” diberi skor 4; “Sering” diberi skor 3; “Jarang” diberi skor
diberi skor 2;”Jarang” diberi skor 3; dan “Tidak Pernah” diberi skor 4.
2. Menjumlahkan skor dari semua item yang telah dijawab oleh setiap
3. Menentukan kategori
Tabel 3.6
Norma KatrgorisasTingkat Stres Belajar
Kriteria Skor Kategori
Keterangan:
sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kategorisasi Tingkat Stres Belajar
Siswa Kelas IX yang mengikuti
bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan
Tahun Ajaran 2013/2014
Perhitungan Rentang Skor Kategori
jumlah subjek 64, diperoleh unsur perhitungan skor item sebgai berikut:
Tabel 3.8
Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen
Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX
yang mengikuti bimbingan belajar
di Neutron Yogyakarta Gejayan
Tahun Ajaran 2013/2014
Perhitungan Rentang Skor Kategori
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN
DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN
Dalam bab ini menjawab masalah yang dikemukakan pada rumusan masalah
yaitu: (1) Seberapa tinggikah tingkat stres belajar siswa kelas IX yang mengikuti
nasional tahun ajaran 2013-2014, dan (2) Topik-topik bimbingan apa saja yang
A. Hasil Penelitian
yang terkumpul dan diolah dengan kategori Azwar dapatlah diketahui tingkat
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
Tabel 4.1
Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX yang mengikuti bimbingan
belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun Ajaran 2013/2014
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa ada lima ketegori tingkat stres belajar
siswa berdasarkan nilai rata-rata skor total, yaitu kategori Sangat Rendah,
Rendah, Sedang, tinggi, dan Sangat tinggi. Nilai capaian rata-rata skor tingkat
tingkat stres belajar sangat rendah. Hal ini berarti siswa mengalami
menipis.
tingkat stres belajar rendah. Hal ini berarti dampak stres yang
santai.
semakin menjadi-jadi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Grafik 1
Tingkat Stres Belajar Siswa Kelas IX yang mengikuti bimbingan
belajardi Neutron Yogyakarta Gejayan Tahun Ajaran 2013/2014
48.44% Tinggi
Sangat Tinggi
2014.
Tabel 4.2
Penggolongan Skor item Tingat Stres Belajar
Kategori
Rentang Frekuensi Presntase
Tingkat Stres No Item
Skor Responden Frekuensi
Belajar
9 24% 7,8,9,10,13,22,
≤112 Sangat Rendah
27,46,47
18 49% 5,11,14,21,23,25,29,3
112 - 144 Rendah 1,33,34,35,36,40,41,4
3,44, 45,49
10 27% 4,16,17,18,19,20,24,3
144 – 176 Sedang
2,38,42
176 – 208 Tinggi 0 0% -
≥208 Sangat Tinggi 0 0% -
Jumlah 37 100%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa:
a. Nomor item 7, 8, 9, 10, 13, 22, 27, 46, 47 termasuk kategori tingkat
b. No item 5, 11, 14, 21, 23, 25, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 40, 41, 43, 44,
45, 49 termasuk pada kategori tingak stres belajar rendah. Hal ini
c. No item 4, 16, 17, 18, 19, 20, 24, 32, 38, 42 termasuk kategori tingkat
Grafik 2
Penggolongan Skor Item Tingkat Stres Belajar
27% 24%
Sangat Rendah
Rendah
49% Sedang
B. Pembahasan
kategori tingkat stres belajar rendah. Selain itu, hasil penelitian juga
stres belajar siswa ini bisa disebabkan oleh bebrapa faktor internal dan
eksternal. Hasil penenlitian ini juga sejalan dengan pendapat Alvin (2007)
yang rendah adalah pola pikir yang positif, yang ditandai dengan
tinggi. Ketika siswa memiliki pola pikir yang positif, siswa akan
selalu optimis dengan apa yang akan siswa hadapi. Hal ini dapat
dilihat dari bebarapa siswa yang optimis dan tidak merasa cemas
1) Hasil Tryout
Hasil tryout yang awal mula nilai masih jauh dari target namun
mendapat nilai yang baik, dan menjadikan hasil trayout teman yang
dipuji oleh orang lain. Oleh sebab itu, siswa berusaha menjadi yang
dapat dipuji orang lain dan meraih kepusaan atau kebanggaan akan
bahwa mereka akan mendapat nilai yang tinggi saat Ujian Nasional.
kategori tingkat stres belajar tinggi sebanyak 1.56% dan sangat tinggi
yang berada pada kategori tingkat stres belajar rendah.Siswa yang berada
Alasan lain yang mungkin membuat 1.56% siswa berada pada kategori
tinggi dan sangat tinggi adalah banyaknya tekanan yang siswa dapatkan
dari orang lain, kurang serius dalam belajar, mudah lupa, merasa terancam
mendapatkan nilai tryout yang jelek. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
yang berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi kurang memiliki
Bimbingan Belajar
terdapat 27% item yang ada di dalamnya. Item-item inilah yang akan menjadi
usuan judul bimbingan. Adapun item-item tersebut tersaji dalam tabel 4.3.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Tabel 4.3
Item-item Kuesioner Stres Belajar yang Teridentifikasi Sedang
NO ASPEK INDIKATOR ITEM SKOR
1 Aspek Fisik a. Tidur tidak teratur 4. Pola tidur saya tidak teratur 160
(Perubahan-perubahan b. Bertambah banyak melakukan 16. Saya sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan 152
yang terjadi pada kekeliruan/kesalahan dalam belajar sesuatu hal.
metabolisme organ tubuh) dan hidup.
2 Aspek Emosinal a. Gelisah 17. Saya menjadi lebih mudah gelisah 149
(Perubahan-perubahan b. Cemas 18. Saat ini saya merasa cemas menghadapi Ujian Nasional 154
yang terjadi pada
emosional individu) c.Sedih 19. Saya sedih memikirkan hasil trayout saya 167
3 Aspek Intelektual a.Mudah Lupa 32. Saya mudah lupa dengan barbagai hal 151
(Perubahan-perubahan
pada cara b. Daya ingat menurun 38. Daya ingat saya tajam 169
berfikir/pandangan
c. Dalam belajar bertambah jumlah 42. Saat belajar saya selalu fokus 147
individu)
kekeliruan yang dibuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Tabel 4.4
Usulan Topik-topik Bimbingan berdasarkan Item-item dalam Kuesioner yang Teridentifikasi
Sedang yang dapat digunakan sebagai Program Bimbingan Belajar untuk mengurangi stres belajar pada
siswa kelas ix yang mengikuti bimbingan belajar di Neutron Yogyakarta Gejayan dalam mempersiapkan
Ujian Nasional tahun 2014.
No No Pernyataan Judul Topik Tujuan Materi Kegiatan Referensi
Item
1 4 Pola Tidur Saya Tidak Time Menegement Siswa dapat mengatur Belajar Games (time Handoko, Martin
Teratur waktu untuk belajar, Mengatur menegement), ceramah dan Theo Riyanto.
mengikuti bimbingan Waktu singkat, diskusi, 2006. 100
belajar, bermain dan mengerjakan kuesioner Permainan
istirahat. dan lembar refleksi Penyegar
Pertemuan.
Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
2 16 Saya sering melakukan Konsentrasi Siswa dapat lebih Aku Fokus Games (permainan Handoko, Martin
kesalahan dalam berkonsentrasi dalam konsentrasi), ceramah dan Theo Riyanto.
mengerjakan sesuatu melakukan sesuatu hal, singkat, refleksi diri 2006. 100
hal. sehingga terhindar dari Permainan
kesalahan yang Penyegar
seharusnya tidak terjadi, Pertemuan.
terutama kesalahan Yogyakarta:
dalam belajar. Penerbit Kanisius
3 17 Saya menjadi lebih Cemas Menghadapi Siswa mampu Ujian Games (permainan Suwarjo Dr, M.Pd
mudah gelisah Ujian Nasional dan menghadapai rasa cemas Nasional penyegar suasana), dan Eva Imania
18 Saat ini saya merasa Self Confidence saat akan menghadapi Come to video inspiratif, Eliasa, M.Pd.2011.
cemas menghadapi ujian nasional serta Mama ceramah singkat, rfleksi 55 Permainan
Ujian Nasional membangun diri. dalam Bimbingan
kepercayaan diriagar dan Konseling.
19 Saya sedih memikirkan semakin siap Bandung:
hasil trayout saya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
5 32 Saya mudah lupa Meningkatkan Daya Siswa dapat Meningkatkan Games (permainan Handoko, Martin
dengan barbagai hal Ingat Dalam Belajar meningkatkan daya ingat Daya Ingat penyegar suasana), dan Theo Riyanto.
38 Daya ingat saya tajam dalam belajar, siswa Dalam Belajar ceramah singkat, 2006. 100
dapat mengaplikasikan permainan inti melatih Permainan
meningkatkan daya ingat daya ingat, refleksi diri. Penyegar
belajar dalam kehidupan Pertemuan.
sehari-hari. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
42 Saat belajar saya selalu Meningkatkan Siswa dapat lebih Meningkatkan Games (permainan Handoko, Martin
fokus Konsentrasi Belajar menjaga konsentrasi Konsentrasi konsentrasi), ceramah dan Theo Riyanto.
belajar sehingga tetap Belajar singkat, refleksi diri 2006. 100
fokus dalam belajar. Permainan
Penyegar
Pertemuan.
Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dikemukakakn mengenai kesimpulan hasil penenlitian
A. Kesimpulan
3. Terdapat 10 butir stres belajar yang tergolong sedang karena nilai rata-
rata skor tiap butirnya termasuk dalam kategori sedang, dan sebagai
B. Saran
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
baik.
2. Siswa
sehingga kegiatan sehari-hari tidak terasa berat dan dapat terhindar dari
stres belajar.
hati siswa, tidak memberikan tekanan psikis yang terlalu berat seperti
target nilai yang harus diraih, sehingga siswa tidak bertambah beban
4. Guru BK di sekolah
luar kelas.
5. Peneliti lain
kelas sehingga dapat terlihat ada atau tidak perubahan pada siswa yang
DAFTAR PUSTAKA
Abrianti, Ririn Septianing. 2012. Perbedaan Tingkat Stres Belajar Siswa Full Day
School dan Siswa Reguler SMAN Se-Kota Malang. Skripsi. Jurusan
Administrasi. Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang.(tidak diterbitkan)
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Handoko, Martin dan Theo Riyanto. 2006. 100 Permainan Penyegar Pertemuan.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Needlman,R.(2004).AdolescentStress.
http:/www.drspock.com/article/0,1510.76961,00.html (online)
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
Prayitno dan Erman Amti, 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan konseling : Rineka
Cipta. Jakarta.
Suwarjo Dr, M.Pd dan Eva Imania Eliasa, M.Pd.2011. 55 Permainan dalam
Bimbingan dan Konseling. Bandung: Paramitra Publishing
Walgito, Bimo. (2004). Bimbingan dan konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta:
ANDI
Tidak
0.276002109 0.602323115
VAR00001 Valid VAR00001 Valid
Tidak
0.184900023 0.504387061
VAR00002 Valid VAR00002 Valid
Tidak
0.162128734 0.470460993
VAR00003 Valid VAR00003 Valid
VAR00004 0.5666225 Valid VAR00004 0.307512049 Valid
VAR00005 0.478744863 Valid VAR00005 0.461792407 Valid
- Tidak
0.435575855
VAR00006 0.079825598 Valid VAR00006 Valid
VAR00007 0.500682931 Valid VAR00007 0.484493207 Valid
VAR00008 0.302001058 Valid VAR00008 0.399874049 Valid
VAR00009 0.476367784 Valid VAR00009 0.430717974 Valid
VAR00010 0.436634287 Valid VAR00010 0.443419997 Valid
VAR00011 0.495229208 Valid VAR00011 0.633083007 Valid
VAR00012 0.405130716 Valid VAR00012 0.550174659 Valid
Tidak
0.13612869 0.387438389
VAR00013 Valid VAR00013 Valid
VAR00014 0.423696624 Valid VAR00014 0.629501435 Valid
Tidak
0.119678405 0.594572166
VAR00015 Valid VAR00015 Valid
VAR00016 0.468037808 Valid VAR00016 0.642456791 Valid
VAR00017 0.633351428 Valid VAR00017 0.539359673 Valid
VAR00018 0.529913987 Valid VAR00018 0.573760013 Valid
VAR00019 0.40565157 Valid VAR00019 0.59880573 Valid
VAR00020 0.634885552 Valid VAR00020 0.382607914 Valid
VAR00021 0.560959525 Valid VAR00021 0.440793963 Valid
VAR00022 0.609340508 Valid VAR00022 0.484347807 Valid
VAR00023 0.493631818 Valid VAR00023 0.55012639 Valid
VAR00024 0.596468573 Valid VAR00024 0.667193902 Valid
VAR00025 0.602515698 Valid VAR00025 0.739780674 Valid
Tidak
0.243548995 0.517309172
VAR00026 Valid VAR00026 Valid
VAR00027 0.361944142 Valid VAR00027 0.459392313 Valid
- Tidak
0.54788977
VAR00028 0.290349047 Valid VAR00028 Valid
VAR00029 0.40374131 Valid VAR00029 0.475574653 Valid
- Tidak
0.512539197
VAR00030 0.026816157 Valid VAR00030 Valid
VAR00031 0.468134828 Valid VAR00031 0.426785054 Valid
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92