Anda di halaman 1dari 128

SKRIPSI

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT


DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN
DI PUSKESMAS KANOR KABUPATEN
BOJONEGORO

Oleh:

KURNIA SUCI FEBRIANI


NIM : 201604008

PRODI ALIH JENJANG KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
SKRIPSI

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT


DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN
DI PUSKESMAS KANOR KABUPATEN
BOJONEGORO

Diajukan untuk memenuhi


Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh:

KURNIA SUCI FEBRIANI


NIM : 201604008

PRODI ALIH JENJANG KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah


dinyatakan layak mengikuti Ujian Sidang

SKRIPSI

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT


DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN
DI PUSKESMAS KANOR KABUPATEN
BOJONEGORO

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

SUHADI PRAYITNO,S.KM.,M.M H. EDY BACHRUN,S.KM.,M.Kes


NIDK. 8865100016 NIDK. 8816940017

Mengetahui,
Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat

Avicena Sakufa Marsanti, S.KM.,M.Kes


NIS. 2015 0114

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi dan


dinyatakan telah memenuhi sebagai syarat memperoleh
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Pada Tanggal : 8 September 2018

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Ketua Dewan Penguji : CholikHarun R, M.Kes (…................)

2. Penguji 1 : Suhadi Prayitno, S.KM.,M.M (…................)

3. Penguji 2 : H. Edy Bachrun, S.KM.,M.Kes (…................)

Mengesahkan,
Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

ZAENAL ABIDIN,S.KM.,M.Kes
NIS. 2016 0130

iii
PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi
nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang
senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini, yang
telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan
cinta. Atas karunia dan kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan.
Kupersembahkan karya ini kepada orang yang sangat ku kasihi dan ku
sayangi : Ibu dan Bapak tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat dan terima kasih yang tiada terhingga ku
persembahkan karya ini kepada ibu dan bapak yang telah memberikan kasih sayang,
segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat ku balas
hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan bapak bahagia karena ku sadar selama ini
belum bisa berbuat lebih. Untuk ibu dan bapak yang membuatku termotivasi dan selalu
menyiramiku dengan kasih sayang yang tak terhingga , selalu mendoakanku, selalu
menasehatiku menjadi lebih baik, terimakasih ibu .. terima kasih bapak..
My Brother
Untuk kakakku,tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersamamu, walaupun
sering bertengkar hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan, terima
kasih atas doa dan bantuanmu selama ini, hanya ini yang dapat aku persembahkan. Maaf
belum bisa menjadi adik yang membanggakan, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik
untukmu..
My Sweet Heart “RHS”
Sebagai tanda cinta kasihku, ku persembahkan karya ini untukmu, terima kasih
untuk kasih sayang, perhatian dan kesabaranmu walaupun jarak yang memisahkan
engkau selalu mengingatkanku dan memberikanku semangat dari jauh dalam
menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga engkau menjadipilihan yang terbaik untukku dan
masa depanku. Thank you so much…
My best friend’s
Buat sahabatku LaylaSeptyReviana dan Sherly OktavinataBimaAyuMayasari yang
dari awal kita berjuang bersama dari perantauan nan jauh menuju kampus ini untuk
mendapatkan gelar S.KM terimaksih atas bantuan, doa, nasihat, hiburan dan semangat
yang kalian berikan selama ini. Buat sahabat – sahabatku angkatan 2016 program alih
jenjang kesmas yang turut membantu dan meberikan support selama ini “Kaka Erlin, mba
Famila,Bos Hendro/bos kim, mas Hendry, kaka incess, mbak imel, mba sekar, umik/mba
siti, mba yuni, mba tyaaass, mba dita” terima kasih atas bantuan kalian, semoga keakraban
diantara kita selalu terjaga. Aminn …

Terimakasih banyak atas bantuan dan kerjasamanya selama ini, serta semua pihak yang

sudah membantu selama penyelesaian tugas akhir ini

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : KURNIA SUCI FEBRIANI
NIM 201604008

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “HUBUNGAN


MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI PUSKESMAS KANOR KABUPATEN
BOJONEGORO”ini adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya
dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.

Madiun, 08 September 2018

KURNIA SUCI FEBRIANI


NIM. 201604008

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kurnia Suci Febriani

NIM : 201604008

Tempat dan Tanggal Lahir : Bojonegoro, 11 Februari 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Condro No. 541 Rt. 27 Rw. 005 Ds. Sobontoro

Kec. Balen Kab. Bojonegoro Prov. Jawa Timur

Email : Kurniasuci994@gmail.com

Riwayat Pendidikan : 1. TK BUSTANUL ATFAL, Tahun 2000

2. MIN 2 Bojonegoro, Tahun 2006

3. MTSN 1 Bojonegoro, Tahun 2009

4. MAN 1 MODEL Bojonegoro, Tahun 2012

5.D3 KEBIDANAN AKBID Pemkab

Bojonegoro, Tahun 2015

Riwayat Pekerjaan : Belum Pernah Bekerja

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana kesehatan masyarakat (S.KM).
Penulis menyadari bahwa, skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun
2. Ibu Avicena Sakufa M. S.KM.,M.Kes selaku Ketua Prodi Sarjana Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.
3. Bapak Suhadi Prayitno.,S.KM.,M.M selaku pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbinganya.
4. Bapak H. Edy Bachrun.,S.KM.,M.Kes Selaku Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbinganya.
5. Bapak Cholik Harun R, M.Kes selaku penguji yang telah menyempatkan
waktunya untuk menguji skripsi ini.
6. Dan seluruh dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.
Penulis menyadari dalam penyusunan dan penyelesain skripsi ini masih
jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun diharapkan
demi perbaikan penyelesaian tugas di masa yang akan datang.Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini membawa manfaat.

Madiun, 8 September 2018

Penulis

vii
Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018

ABSTRAK

Kurnia Suci Febriani

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN


PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI PUSKESMAS KANOR KABUPATEN
BOJONEGORO

83 halaman + 13 tabel + 4 gambar + 14 lampiran


Perawat menyadari bahwa pentingnya pelaksanaan asuhan keperawatan, hal
ini terlihat dari pelaksanaan Asuhan keperawatan yang terisi atau dilengkapi
perawat mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan evaluasi keperawatan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat dipengaruhi oleh motivasi k e r j a
perawat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan motivasi kerja
perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten
Bojonegoro.
Pelaksanaan asuhan keperawatan adalah bukti pencatatan dan pelaporan
yang dimiliki perawat, berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam memberikan perawatan.

Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan


pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah perawat yang
bertugas di Puskesmas dan polindes Kanor Kabupaten Bojonegoro, dengan 35
perawat sebagai responden, dengan tekhnik pengambilan sampel Total sampling.
Data dikumpulkan melalui lembar kuesioner yang ditulis oleh responden dengan
cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, perencanaan,tindakan, evaluasi, dan
catatan asuhan keperawatan. Hasil dari 35 responden yang memiliki motivasi
intrinsic baik dan melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan baik sebanyak 27
perawat dan 8 perawat memiliki motivasi cukup dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan. Uji statistik bivariat chi-square menunjukan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara motivasi dengan Pelaksanaan asuhan Keperawatan
(p=0.195).
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada Kepala Puskesmas Kanor
Kabupaten Bojonegoro untuk meningkatkan motivasi perawat dengan
memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang Sarjana, serta
mempertimbangkan pemberian reward atau insentif tambahan untuk pelaksanaan
pendokumentasian.

Sehingga terdapat hubungan bermakna antara motivasi kerja perawat


dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten

viii
Bojonegoro. Dan diharapkan perawat yang memeliki motivasi intrinsic baik
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dapat mempertahankan motivasinya dan
bagi perawat yang memiliki motivasi cukup dalam pelaksanaan asuhan
keperawatannya dapat lebih meningkatkan motivasi dalam dirinya.

Kata kunci : Motivasi kerja, Pelaksanaan Asuhan Keperawatan


Kepustakaan : 33 ( 2002 – 2018)

ix
Public Health Study Program
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018

ABSTRACT
Kurnia Suci Febriani

The Corelation Between nurses’ work motivation


and the Implementation of nursing care
at the Kanor Health
Center in Bojonegoro
District

83 pages + 13 tables + 4 pictures +14 appendics

Nurses realize that the importance of implementing nursing care, this


can be seen from the implementation of nursing care that is filled or equipped
with nurses ranging from the study, diagnosis, planning and evaluation of
nursing. The implementation of nursing care can be influenced by the work
motivation of the nurse. The purpose of the study was to determine the
relationship between nurses work motivation and the implementation of nursing
care at the health center Kanor in Bojonegoro district, in addition to other
goals to see the relationship between nurses motivation and the implementation
of nursing care.

The implementation of nursing care is evidence of the nurses recording


and reporting, useful for the benefit of client, nurses and health teams in
providing health services in providing care.

The study uses an observational analytic design with a cross sectional


approach. The sample in this study were nurses who served in the health center
Kanor in Bojonegoro district, with 35 nurses as respondents, with total
sampling technique. Data was collected through documentation studies written
by respondent by assessing aspects of assessment, diagnosis, planning, action,
evaluation and records of nursing care. The results of 35 rspondent who had
good intrinsic motivation and carried out good nursing care as many as 27
nurses and 8 nurses had sufficient motivation in the implementation of nursing
care. ( ρ=0.195)

The result of chi-square bivariat statistic tests hows that there is are
lationship between motivation and documentation. This result recommend the
chairman of health center Kanor bojonegoro city to improve nurse ‟ s
motivation by giving the mopportunity to improve their degree to diplomaand
scholar, and take aconsideration of giving are wardor additionalincentive for
documentation implementation.

There are significant relationships between motivation of nurses with

x
nursing care documentation implementation in C installation inpatient Health
center Kanor Bojonegoro District. For nurse who have good instrinsic
motivation can maintain their motivation and for nurses who have less intrinsic
motivation, can further increase their motivation.

Keyword : Motivation, Implementation of nursing Care


Kepustakaan : 33 ( 2002 – 2018 )

xi
DAFTAR ISI

Sampul Luar
Sampul Dalam.......................................................................................................i
Lembar Persetujuan...............................................................................................ii
Lembar Pengesahan...............................................................................................iii
Lembar Persembahan............................................................................................iv
Lembar Pernyataan................................................................................................v
Daftar Riwayat Hidup............................................................................................vi
Kata Pengantar.......................................................................................................vii
Abstrak.................................................................................................................. viii
Abstract..................................................................................................................x
Daftar Isi................................................................................................................xii
Daftar Tabel...........................................................................................................xvi
Daftar Gambar......................................................................................................xvii
Daftar Lampiran.................................................................................................. xviii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 6
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 7
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan ..................................................... 7
1.4.2 Bagi Peneliti......................................................................... 7
1.4.3 Bagi Profesi Kesehatan........................................................ 7
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Motivasi.............................................................................. 10

xii
2.1.1 Pengertian...............................................................................10
2.1.2 Tujuan Motivasi......................................................................12
2.1.3 Teori Motivasi........................................................................13
2.1.4 Indikator Motivasi Kerja.........................................................16
2.1.5 Upaya peningkatan Motivasi Kerja........................................18
2.1.6 Azaz – Azaz Motivasi Kerja...................................................18
2.1.7 Proses Motivasi.......................................................................20
2.1.8 Bentuk – bentuk Motivasi.......................................................22
2.2 Konsep Pelaksanaan Asuhan Keperawatan........................................26
2.2.1 Pengertian...............................................................................26
2.2.2 Tujuan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan.............................26
2.2.3 Peranan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan...........................27
2.3.4 Tahap – tahap Pelaksanaan Asuhan Keperawatan..................28
2.3 Konsep Keperawatan..........................................................................32

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep...............................................................................36
3.2 Hipotesa..............................................................................................38

BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian.....................................................................................39
4.2 Kerangka Kerja Penelitian......................................................................40
4.3 Populasi, Sampel dan Tekhnik Sampling................................................41
4.3.1 Populasi.......................................................................................41
4.3.2 Sampel.........................................................................................41
4.3.3 Tekhnik Sampling.......................................................................42
4.3.4 Tempat Penelitian........................................................................42
4.3.5 Waktu Penelitian.........................................................................43
4.3.6 Etika Penelitian...........................................................................43
4.3.7 Alat Pengumpul Data..................................................................44
4.3.8 Uji Coba Instrumen.....................................................................46

xiii
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.........................................47
4.4.1 Identifikasi Variabel Penelitian...................................................47
4.4.2 Definisi Operasional....................................................................48
4.5 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data..........................................49
4.5.1 Pengumpulan Data......................................................................49
4.6 Validitas Data dan Reliabilitas Instrumen..................................................50
4.6.1 Validitas......................................................................................50
4.6.2 Reliabilitas...................................................................................53
4.7 Pengelolaan dan Analisa Data....................................................................55
4.7.1 Analisa Data................................................................................58

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Hasil Penelitian...........................................................................................60
5.1.1 Gambaran Umum...........................................................................60
5.1.1.1 Letak Geografis Puskesmas Kanor Kabupaten
Bojonegoro.........................................................................60
5.1.1.2 Latar Belakang Pukesmas Kanor.......................................62
5.1.1.3 Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kanor........................63
5.1.1.4 Situasi sumber Daya Kesehatan.........................................64
5.1.1.5 Struktur Organisasi Puskesmas Kanor...............................65
5.1.2 Waktu Penelitian............................................................................67
5.1.3 Analisis Univariat...........................................................................67
5.1.3.1 Penyajian Karakteristik Data Umum.................................67
5.1.4 Analisis Bivariat.............................................................................69
5.1.4.1 Penyajian Karakteristik Data Khusus................................69
5.1.5 Pembahasan....................................................................................72
5.1.5.1 Gambaran motivasi kerja perawat.....................................73
5.1.5.2 Gambaran Pelaksanaan Asuhan Keperawatan...................75
5.1.5.3 Hubungan Motivasi dengan Pelaksanaan ASKEP.............76

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan.................................................................................................79
6.2 Saran...........................................................................................................79
xiv
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................81

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan sejumlah


10 status pada bulan Januari-April 2018 di Puskesmas Kanor
Kabupaten Bojonegoro.................................................................. 3
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian ........................................................................ 8
Tabel 4.1 Kisi – kisi Kuesioner Motivasi kerja perawat ............................... 45
Tabel 4.2 Definisi operasional ...................................................................... 48
Tabel 4.3 Hasil uji validitas kuesioner motivasi ........................................... 52
Tabel 5.1 Jumlah ketenagaan saat ini di Puskesmas Kanor .......................... 65
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur....................................... 67
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis kelamin .......................... 68
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan .............................. 68
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Bekerja.......................... 69
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan Motivasi Perawat...................... 70
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi berdasarkan Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan.................................................................................. 70
Tabel 5.8 Hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan
Asuhan Keperawatan..................................................................... 71

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan motivasi kerja perawat


Dengan pelaksanaan asuhan keperawatan...................................37

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan motivasi kerja perawat


Dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor
Kabupaten Bojonegoro................................................................40
Gambar 5.1 Peta Wilayah kerja Puskesmas Kanor.........................................62
Gambar 5.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kanor........................................66

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Bakesbangpol..............................................84


Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian.....................................................................85
Lampiran 3. Lembar permohonan menjadi responden....................................86
Lampiran 4. Lembar persetujuan (informed Consent).....................................87
Lampiran 5. Kisi – Kisi Pernyataan Motivasi..................................................88
Lampiran 6. Lembar kuesioner Motivasi.........................................................89
Lampiran 7. Lembar Kuesioner Pelaksanaan Asuhan Keperawatan...............91
Lampiran 8. Karakteristik data umum.............................................................93
Lampiran 9. Analisis Univariat........................................................................94
Lampiran 10. Analisis Bivariat..........................................................................95
Lampiran 11. Hasil data khusus per variable ( Motivasi dan P.Askep).............96
Lampiran 12. Hasil Uji Chi Square....................................................................98
Lampiran 13. Lembar Dokumentasi..................................................................106
Lampiran 14. Form Revisi.................................................................................107
Lampiran 15. Form Konsultasi..........................................................................108

xviii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu peran perawat yaitu sebagai pelaksana (care giver), artinya

perawat memberikan pelayanan asuhan keperawatan sebagai perawat,

pemberian pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan memenuhi

kebutuhan asah, asih dan asuh (Nursalam, 2007).

Manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang harus

dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang

ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan

keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat

(Nursalam, 2007).

Sesungguhya pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan bagian dari

komunikasi diantara perawat yang melakukan asuhan keperawatan dengan

tim kesehatan lain yang memerlukan dan berhak mengetahuinya, dan

demikian asuhan keperawatan mutlak harus dilaksanakan untuk

perkembangan keperawatan khususnya proses profesionalisme keperawatan

sebagai profesi luhur dan terpandang di masyarakat.

Proses keperawatan merupakan metode yang dapat digunakan perawat

dalam rangka proses berfikir yang terorganisasi untuk pengambilan keputusan

klinik, pemecahan masalah, dan memberikan perawatan yang berkualitas baik

1
2

pada pasien sebagai individu, keluarga, atau masyarakat. Setiap langkah

dalam proses keperawatan ini perlu didokumetasikan dengan baik agar dapat

dilaksanakan dengan tepat, karena pada umumnya perawat bekerja secara tim

(Nursalam, 2008).

Pelaksanaan asuhan keperawatan banyak dikritik dengan berbagai

alasan antara lain perawat mengatakan bahwa pelaksanaan asuhan

keperawatan yang melalui pendokumentasian hanya membuang waktu karena

tidak ada yang membaca catatan tersebut. Dokter juga mengatakan bahwa

membaca catatan perawat hanya membuang waktu saja karena catatan tidak

berisikan informasi yang ingin diketahui tentang kliennya. Oleh karena itu

perlu adanya peningkatan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan

(Nursalam, 2008).

Hasil penelitian Manurung (2013) di RS Bhayangkara Medan

menunjukkan bahwa gambaran motivasi kerja perawat pada kategori kurang

(65,59%). Faktor instrinsik yang dominan melatar belakangi motivasi kerja

adalah (98,92%) karena faktor prestasi dan pengembangan diri, sedangkan

faktor ekstrinsik (67,74%) karena faktor administrasi yang tidak efisien.

Berdasarkan data Wahadi (2008) di RS Dr. Soetomo Surabaya , yang berjudul

hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang

rawat inap di RS Dr. Soetomo Surabaya menyebutkan bahwa tingkat

motivasi kerja yang paling dominan cukup (67,9%) dan sisanya baik sebesar

(32,1%), hal ini disebabkan karena pengaruh pimpinan dan isentif yang

kurang. Pelaksanaan asuhan keperawatan yang didokumentasikan secara


3

lengkap rata-rata 56,93% dari yang seharusnya 100%, dimana masalah

tersebut dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala ruang. proses keperawatan

paling dominan adalah cukup (60,7%) dan sisanya baik sebesar (39,3%), hal

ini karena motivasi kerja perawat tidak maksimal.

Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pengkajian keperawatan

45,51% pelaksanaan pembuatan diagnosa keperawatan 37,70%, pelaksanaan

pembuatan perencanaan keperawatan 22,22%, pelaksanaan tindakan

keperawatan 29,26%, pelaksanaan evaluasi keperawatan 15,38%,

pelaksanaan pendokumentasian keperawatan 31,70% (Nursalam, 2008).

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro adalah puskesmas yang

merupakan bagian dari wilayah provinsi Jawa Timur dengan tipe Puskesmas

rawat inap berdasarkan SK Bupati Bojonegoro No. 188/38/KEP/412.11/2014

dan beralamatkan di Jl. Raya Kanor No.10 Desa Tambahrejo Kecamatan

Kanor Kabupaten Bojonegoro. Yang mempermudah warga kanor untuk

memperoleh pelayanan kesehatan tingkat pertama dan dari laporan Rekam

Medis Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro diperoleh data sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Data evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan pada bulan

Januari-April 2018 di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro.

No. Uraian Januari Februari Maret April


1. Pengkajian 75% 72,5% 72,5% 67,5%
2. Diagnosa Keperawatan 84,3% 86,7% 73,3% 71,7%
3. Perencanaan 92% 86% 73% 75%
4. Implementasi 86,7% 86,7% 70% 70%
5. Evaluasi 100% 93,3% 73% 70%
6. Catatan Askep 100% 95% 80% 80%
4

Sumber : Data rekam medis Januari-April 2018 Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro

Data diatas menunjukkan bahwa masih belum optimalnya

pendokumentasian asuhan keperawatan, dimana hasil evaluasi dokumentasi

asuhan keperawatan pada bulan Januari-April 2018 di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro menunjukkan penurunan. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena perawat beranggapan bahwa dokumentasi sebenarnya

penting, tetapi yang terpenting adalah pelayanannya terhadap pasien.

Hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan

belum dapat dijelaskan.

Faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain faktor internal yang

meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, harapan, tipe kepribadian.

Adapun faktor eksternal meliputi dukungan atasan, penghargaan, persaingan,

lingkungan sosial. Dan faktor lain yang mempengaruhi motivasi adalah faktor

pisik & proses mental, faktor hereditas & lingkungan, faktor intrinsik

seseorang, fasilitas (sarana & prasarana), situasi dan kondisi, program dan

aktifitas serta media.

Menurut Budi Christiyanti (2002) banyak faktor yang mempengaruhi

pendokumentasian dalam asuhan keperawatan yaitu kurang memahami

pentingnya fungsi pendokumentasian tidak adanya kesadaran perawat dalam

melaksanakan pendokumentasian keperwatan, motivasi, beban tugas yang

diterima kurang sesuai dengan insentif yang diterima dan manajemen

keperawatan yang kurang baik.


5

Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan pemberian asuhan

keperawatan yang dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien. Sesuai

dengan hal tersebut diatas, maka jika dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

tidak dilakukan dengan baik dan benar maka segala tindakan yang

memerlukan tindak lanjut dan berkelanjutan tidak dapat terobservasi sehingga

hasil yang dicapai tidak baik dan program terapi tidak akan berhasil.

Disamping itu pendokumentasian kurang akurat dan kurang lengkap, tidak

hanya merugikan kepada pasien sebagai penerima jasa pelayanan

keperawatan, pasien juga merasa seolah-olah diabaikan. Dan perawat juga

merasa dirugikan sebagai pelaksana pelayanan keperawatan (Nursalam,

2008).

Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan hal penting yang dapat

menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. Dokumentasi

keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat dari berbagai aspek

yakni bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi

keperawatan dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai

pengguna jasa, jaminan mutu (kwalitas pelayanan) yang mana dapat

memudahkan perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien dan

sejauh mana masalah itu dapat teratasi serta sejauh mana masalah baru dapat

diidentifikasi, sebagai komunikasi, bagi puskesmas yakni melalui

dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi

keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan pemberian


6

asuhan keperawatan yang diberikan harus perlu pembinaan lebih lanjut.

( Nursalam, 2008).

Berdasarkan uraian diatas dan banyaknya faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan asuhan keperawatan karena keterbatasan waktu, biaya, tenaga

dan pasien yang akan pulang maka peneliti mengambil motivasi kerja sebagai

salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan asuhan

keperawatan. Karena ketidaklengkapan pengisian dokumentasi keperawatan

mempengaruhi mutu asuhan keperawatan. Sehingga peneliti tertarik untuk

mengetahui dan meneliti “Hubungan Motivasi Kerja Perawat dengan

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro. ”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan

motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro ?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi kerja

perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi motivasi kerja perawat di Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro.
7

2) Mengidentifikasi pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro.

3) Menganalisa hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan

keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupatern Bojonegoro.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai masukan proses pendidikan untuk membentuk pola motivasi

yang dapat diterapkan pada peserta didik sejak dini, dan peserta didik

mendapat pengetahuan tentang pentingnya pelaksanaan asuhan keperawatan

di Puskesmas, sehingga menghasilkan perawat yang mempunyai dedikasi

yang tinggi pada profesi keperawatan.

1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti

Kegunaan untuk peneliti adalah bahwa penelitian ini dapat memberikan

tambahan pengetahuan serta merupakan suatu pengalaman yang sangat

berharga sehingga diharapkan dapat berguna pada waktu terjun ke Puskesmas

maupun Rumah Sakit nanti.

1.4.3 Manfaat Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perawat pelayanan sebagai

referensi dalam mengembangkan profesionalisme bekerja kaitannya dengan

pelaksanaan asuhan keperawatan.

1.5 Keaslian Penelitian

Telah dilakukan upaya penelusuran pustaka dan tidak dijumpai adanya

penelitian atau publikasi sebelumnya yang telah menjawab permasalahan


8

penelitian tentang hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan

asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro. Adapun

dijumpai penelitian yang mirip terutama dalam segi variabel penelitian akan

dijelaskan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian

Judul Penelitian Waktu Tempat Metode Hasil


Hubungan motivasi Tahun RSUP Prof. Dr. R. Survey dengan Ada hubungan
perawat dengan 2014 D. Kandou Manado pendekatan cross antara umur,
pelaksanaan sectional pendidikan lama
dokumentasi asuhan bekerja, jenis
keperawatan di ruang kelamin dengan
rawat inap kinerja perawat
Oleh: Kriska H. bahwa selain
Pakudek motivasi intrinsic
perawat,
karakteristik
perawat juga dapat
berpengaruh
terhadap
pelaksanaan
pendokumentasiaan
asuhan
keperawatan
Hubungan motivasi Tahun RSUD Panembahan Non eksperimen Menunjukkan
kerja perawat dengan 2014 Senopati Bantul menggunakan adanya hubungan
mutu Yogyakarta metode antara motivasi
pendokumentasian deskriptif dengan mutu
asuhan keperawatan korelasi dengan pendokumentasian
Oleh: Sumirat Titis pendekatan cross asuhan
sectional keperawatan yang
mempengaruhi
kebijakan tentang
perhitungan
insentif, bagian
bidang
keperawatan dan
pengembangan
dalam memberikan
kesempatan bagi
perawat untuk
mendapatkan
pendidikan
berkelanjutan,
latihan, rotasi
tenaga dan studi
banding.

Kesimpulannya dari data keaslian penelitian tersebut adanya perbedaan

antara judul skripsi yang telah saya buat dengan data yang saya sebutkan
9

diatas, karena dari waktu, tempat, metode dan hasil semuanya berbeda dengan

data dan isi dari skripsi saya. Oleh karena itu, tujuan peneliti memberikan

data tentang keaslian penelitian ini untuk menghindari kata plagiat.


10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Motivasi

2.1.1 Pengertian

Motif adalah rangsangan, dorongan dan ataupun pembangkit tenaga

yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan prilaku

tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi adalah upaya untuk

menimbulkan rangsangan, dorongan dan ataupun pembangkit tenaga pada

seseorang dan ataupun sekelompok masyarakat tersebut mau berbuat dan

bekerjasama secara optimal melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Lusianah, 2008).

Motivasi menurut Lusianah (2008) adalah hanya akan berhasil

sempurna jika antara lain dapat diselaraskan tujuan yang dimiliki oleh

organisasi dengan tujuan yang dimiliki oleh orang perorang dan ataupun

sekelompok masyarakat yang tergabung dalam organisasi tersebut. Dengan

demikian langkah pertama yang perlu dilakukan ialah mengenal tujuan yang

dimiliki oleh orang perorang dan ataupun sekelompok masyarakat untuk

kemudian diupayakan memadukannya dengan tujuan organisasi.

Motivasi adalah kondisi yang menggerakan diri karyawan untuk lebih

terarah dalam mencapai tujuan organisasi atau tujuan kerja (Nursalam, 2002).

Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,

menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan

10
11

antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena

manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan

baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkannya (Nursalam, 2002).

Motivasi kerja ialah suatu kondisi yang berpengaruh untuk

membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan kerja (Nursalam, 2007). Terdapat beberapa prinsip dalam

memotivasi kerja perawat yaitu :

1) Prinsip partisipatif

Perawat perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan

tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.

2) Prinsip komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

usaha pencapaian tugas.

3) Prinsip mengakui andil bawahan

Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam

usaha pencapaian tujuan.

4) Prinsip pendelegasian wewenang

Pemimpin akan memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai

bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap

pekaryaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan

menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh

pemimpin.
12

5) Prinsip memberi perhatian

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai

bawahannya, sehingga bawahan akan termotivasi bekerja sesuai dengan

harapan pemimpin.

2.1.2 Tujuan Motivasi

Adalah dengan mendorong gairah dan semangat kerja karyawan,

meningkatkan moral dan kepuasan kerja, produktivitas kerja,

mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan, meningkatkan

kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, mengefektifkan

pengadaan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik,

meningkatkan kreativitas, partisipasi, kesejahteraan, rasa tanggung jawab

karyawan terhadap tugasnya karyawan, serta meningkatkan efisiensi

penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau

mencapai tujuan tertentu.

Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas

pula bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan. Setiap orang yang akan

memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar

belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.


13

2.1.3 Teori Motivasi

Hirarki Kebutuhan Maslow pada awal publikasinya, Maslow

mengatakan bahwa kebutuhan seseorang dapat di susun kedalam pola hirarki.

Kebutuhan yang dimaksud diasumsikan untuk menjalankan keinginan

khusus, kebutuhan tingkat rendah berpotensi untuk mengontrol prilaku

sampai kebutuhan-kebutuhan tersebut terpuaskan dan kemudian kebutuhan

tingkat lebih tinggi bertanggung jawab menggerakan dan mengarahkan

prilaku.

1) Kebutuhan Dasar / Fisiologis

Perwujudan paling nyata dari kebutuhan fisiologis ialah kebutuhan-

kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan dan perumahan.

Berbagai kebutuhan fisiologis itu berkaitan dengan status manusia sebagai

insan ekonomi. Kebutuhan itu bersifat universal, tidak mengenal batas

geografis, tingkat pendidikan, status sosial, profesi dan faktor lainya yang

menunjukan keberadaan seseorang. Meningkatnya kemampuan seseorang

untuk memuaskan berbagai kebutuhan tersebut cenderung mengakibatkan

terjadinya pergeseran pendekatan pemuasannya dari pendekatan yang

sifatnya kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif.

Manajer dalam dalam organisasi perlu menyadari hal tersebut. Artinya

merupakan hal yang wajar apabila para pekerja berkeinginan untuk

meningkatkan kemampuan ekonomi yang pada giliranya memungkinkanya

memuaskan berbagai kebutuhan fisiologisnya dengan menggabungkan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif sekaligus (Nursalam, 2002).


14

2) Kebutuhan Keamanan

Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya dalam

arti keamanan fisik, meskipun hal ini aspek yang sangat penting, akan

tetapi juga keamanan yang bersifat psikologis, termasuk perlakuan adil

dalam pekerjaan seseorang.

Perlakuan yang adil dan manusiawi akan memelihara keseimbangan

kejiwaan seseorang. Peran ikatan pekerja atau profesi sangat diharapkan

agar membantu mencapai perlakuan yang adil. Keamanan juga

menyangkut security of tenure, artinya terdapat jaminan masa kerja, bahwa

seseorang tidak akan mengalami pemutusan hubungan kerja selama yang

bersangkutan menunjukan prestasi kerja yang memuaskan dan tidak

melakukan berbagai tindakan yang sangat merugikan organisasi

(Nursalam, 2002).

3) Kebutuhan Sosial

Karena manusia adalah mahluk sosial, kebutuhan afiliasi timbul

secara naluri karena sifatnya yang naluriah, kebutuhan ini timbul sejak

seseorang dilahirkan yang terus bertumbuh dan berkembang dalam

pelajaran hidupnya. Juga karena sifatnya yang naluriah, keinginan

memuaskanya pun berada pada intensitas yang tinggi karena itulah

terdapat kecendrungan orang untuk memasuki berbagai kelompok yang

diharapkan dapat digunakan sebagai wahana pemuasannya (Nursalam,

2002).
15

4) Kebutuhan Penghargaan

Salah satu ciri manusia ialah bahwa ia mempunyai harga diri. Karena

itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya

oleh orang lain. Keberadan dan status sesering mungkin biasanya

tercermin dari berbagai lambang baik gelar jabatan, yang penggunaanya

sering di pandang sebagai hak seseorang di dalam dan di luar organisasi.

5) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Merupakan titik komulasi dari keseluruhan tingkat kebutuhan

manusia. Aktualisasi diri berhubungan dengan konsep diri. Pengaruhnya,

aktualisasi diri adalah motivasi seseorang untuk mentransformasikan

persepsi dirinya kedalam realita.

Pendapat dikalangan para ilmuwan yang mendapat teori motivasi

mengatakan bahwa berbagai kebutuhan manusia ini merupakan rangkaian,

bukan hirarki. Artinya dengan sekali lagi menggunakan klasifikasi Maslow,

sambil memuaskan kebutuhan fisiologis, seseorang butuh keamanan, ingin

dikasihi oleh orang lain, mau dihormati dan akan sangat gembira apabila

potensi yang masih terpendam dalam dirinya dikembangkan (Nova S, 2008).

Menurut Herzberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan

yaitu (Nursalam, 2002) :

1) Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan

maintenance factors. Maintenance factors (faktor pemeliharaan)

berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman

dan kesehatan badaniah.


16

2) Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologis seseorang.

Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan

(job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakan

tingkat motivasi yang kuat, yang dapat meningkatkan prestasi kerja yang

baik.

2.1.4 Indikator Motivasi Kerja

1) Produktifitas Kerja

Produktivitas kerja adalah suatu konsep yang menujukan adanya kaitan

antara hasil kerja dengan satuan waktu yang di butuhkan untuk menghasilkan

produk. Seseorang tenaga kerja dikatakan produktif jika mereka mampu

menghasilkan output yang lebih banyak dari tenaga kerja lain untuk satuan

waktu yang sama. Jadi bila seorang karyawan mampu menghasilkan produk

sesuai dengan standar yang telah ditentukan, maka karyawan tersebut

menunjukan tingkat produktifitas yang lebih baik atau lebih tinggi.

2) Semangat Kerja

Semangat kerja adalah terdapatnya perasaan yang memungkinkan

seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik

(Triyanto A, 2013).

Sedangkan (Anwar P.M, 2012), menjelaskan bahwa semangat kerja

merupakan sikap individu atau kelompok terhadap seluruh lingkungan kerja

dan kerja sama dengan orang lain yang secara maksimal sesuai dengan

kepentingan utama/pokok bagi perusahaan.


17

(Hasibuan, 2003) mengemukakan bahwa, semangat kerja yang baik

ditandai dengan gairah karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

perintah dan peraturan serta kemauan kerjasama dengan karyawan lain dalam

mencapai tujuan-tujuan organisasi.

3) Disiplin Kerja

Secara umum disiplin adalah ketaatan kepada hukum dan peraturan

yang berlaku. Disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang

tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada

dengan senang hati (Hasibuan, 2003). Disiplin juga berkaitan erat denga

sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar. Sedangkan

Hornby mengemukakan bahwa, disiplin adalah pelatihan, khususnya

pelatihan pemikiran dan sikap untuk menghasilkan pengendalian diri,

kebiasaan-kebiasaan untuk mentaati peraturan yang berlaku. Dengan

demikian disiplin alat yang dapat dijadikan sebagai pengendalian diri, dan

dapat dijadikan salah satu indikator berpengaruh terhadap motivasi kerja

perawat.

4) Prestasi Kerja

Kepuasan pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam

pekerjaan akan menggerakan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat

meningkatkan prestasi kerja yang baik (Hasibuan, 2005).

Dengan demikian prestasi kerja merupakan kemampuan atau

kompetensi dari perawat dalam bekerja, penerimaan atau tugas,

tanggungjawab dan perannya sebagai perawat, serta hasil karyanya dalam


18

bekerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Penilaian prestasi kerja perawat,

dapat dilihat dari deskripsi tugas setiap perawat dan tanggungjawab yang

harus diembannya. Sedangkan tolak ukur yang digunakan untuk mengukur

prestasi tersebut adalah standar praktek keperawatan yang meliputi standar

asuhan keperawatan dan standar oprasional prosedur keperawatan.

2.1.5 Upaya Peningkatan Motivasi Kerja

Bertitik tolak dari teori Maslow jelas terlihat bahwa para manajer suatu

organisasi, terutama para manajer puncak harus selalu berusaha memuaskan

berbagai jenis kebutuhan para bawahannya. Salah satu cara yang dikenal

untuk memuaskan kebutuhan para bawahan itu adalah dengan menggunakan

teknik motivasi yang tepat. Teknik motivasi yang efektif ialah teknik yang

ditunjukan kepada dan disesuaikan dengan kebutuhan individual. Sasarannya

ialah bahwa dengan demikian manajer yang bersangkutan akan lebih mampu

meyakinkan para bawahannya bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi,

tujuan-tujuan pribadi para bawahan itu akan ikut tercapai pula dan berbagai

kebutuhannya akan tercapai sesuai dengan persepsi bawahan yang

bersangkutan. Artinya, dengan demikian dalam diri para bawahan itu terdapat

keyakinan bahwa terdapat sinkronisasi antara tujuan pribadinya dengan

tujuan organisasi sebagai keseluruhan.

2.1.6 Azas-azas Motivasi Kerja

Asas-asas motivasi ini mencakup asas mengikutsertakan, komunikasi,

pengakuan, wewenang yang didelegasikan, dan perhatian timbal balik

(Hasibuan, 2005) yaitu :


19

1) Asas Mengikut sertakan

Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut

berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan

ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini,

bawahan merasa ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sehingga

moral dan gairah kerjanya akan meningkat.

2) Asas Komunikasi

Asas komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang

tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi.

Dengan asas komunikasi, motivasi bawahan akan meningkat. Sebab semakin

banyak seseorang mengetahui suatu soal, semakin besar pula minat dan

perhatiannya terhadap hal tersebut.

3) Asas Pengakuan

Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan

yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.

Bawahan akan bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka terus-menerus

mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha-usahanya.

4) Asas Wewenang yang Didelegasikan

Yang di maksud asas wewenang yang didelegasikan adalah

mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk

mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas dari

atasan atau manajer.


20

5) Asas Perhatian Timbal Balik

Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan

mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.

2.1.7 Proses Motivasi

1) Tujuan

Dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu

tujuan organisasi, kemudian bawahan dimotivasi kearah tujuan tersebut.

2) Mengetahui Kepentingan

Mengetahui kebutuhan atau keinginan karyawan tidak hanya melihat

dari sudut kepentingan pimpinan dan perusahaan saja.

3) Komunikasi Efektif

Dalam memotivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif

dengan bawahan, dimana bawahan harus mengetahui apa yang akan

diperolehnya dan syarat-syarat apa yang harus dipenuhinya.

4) Integrasi Tujuan

Menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan.

Dimana tujuan perusahaan adalah needs complex, yaitu untuk memperoleh

laba, perluasan perusahaan, sedangkan tujuan individu karyawan adalah

pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.

5) Fasilitas

Pemimpin dalam memotivasi harus memberikan fasilitas

kepada perusahaan dan individu, untuk mendukung kelancaran


21

pelaksanaan pekerjaan.

6) Team Work

Pemimpin harus menciptakan team work yang terkoordinasi

dengan baik untuk mencapai tujuan.

Motivasi terdiri dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bersifat

interdependen:

1) Need : Kebutuhan tercipta manakala terjadi ketidakseimbangan

fisik maupun psikologis. Kebutuhan psikologis terkadang tidak

timbul akibat ketidakseimbangan.

2) Driver : Dorongan atau motif timbul untuk mengurangi kebutuhan.

Dorongan baik fisiologis maupun psikologis berorientasi pada

tindakan dan menyiapkan energi pendorong untuk mencapai tujuan

(incentives).

3) Incentives / goal : Segala sesuatu yang akan mengurangi kebutuhan

dan menurunkan dorongan tindakan. Dengan demikian pencapaian

tujuan akan mengembalikan keseimbangan fisiologis dan

psikologis dan menurunkan bahkan menghentikan dorongan.

Motivasi itu ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang

harus segera dipenuhi untuk segera beraktifitas segera mencapai tujuan

(Hasibuan, 2003).

A. Faktor yang berpengaruh terhadap motivasi

1) Faktor fisik & proses mental

2) Faktor hereditas, lingkungan


22

3) Faktor intrinsik seseorang

4) Fasilitas (sarana & prasarana)

5) Situasi dan kondisi

6) Program dan aktifitas

7) Media

B. Cara meningkatkan motivasi

1) Teknik Verbal

2) Berbicara untuk membangkitkan semangat

3) Pendekatan pribadi

4) Diskusi dan sebagainya

5) Teknik tingkah laku

6) Teknik intensif dengan cara mengambil kaidah yang ada

7) Supertisi (kepercayaan akan sesuatu secara logis, namun membawa

keberuntungan)

8) Citra/image yaitu dengan immagenasi atau data khayal yang tinggi

maka individu termotivasi

2.1.8 Bentuk-bentuk Motivasi

1) Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri individu

itu sendiri.

2) Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar individu.

3) Motivasi terdesak yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan

munculnya serentak serta menghentak dasn cepat sekali munculnya pada

prilaku aktifitas seseorang.


23

4) Motivasi yang berhubungan dengan idiologi politik, ekonomi, sosial dan

budaya (Ipoleksosbud) dan hankam yang sering menonjol adalah motivasi

sosial karena individu itu adalah mahluk sosial.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi

mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :

(1) Enegizing

Motivasi merupakan tenaga yang menggerakan (mobilizes) prilaku manusia

(2) Directing

Motivasi memberikan arah prilaku manusia menuju pencapaian tujuannya.

(3) Sustaining

Menjelaskan bagaimana perilaku tersebut dipertahankan dari waktu ke

waktu ,melibatkan kekuatan lingkungan dalam memberikan umpan balik

terhadap individu.

Motivasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu Individu dan Organisasi

1) Faktor individu

Faktor ini dibagi menjadi dua bagian yakni:

(1) Intrinsik

a. Umur

b. Jenis kelamin

c. Status perkawinan

d. Harapan

e. Tipe Kepribadian
24

(2) Ekstrinsik

a. Dukungan atasan

b. Penghargaan

c. Persaingan

d. Lingkungan sosial

2) Faktor Organisasi

Faktor ini dibagi menjadi dua bagian

(1) Internal

a. Pimpinan / personel

Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau

ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau

personel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau

warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari

unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi

dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan

kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja.

Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi

organisasi.

(2) Eksternal

a. Kerjasama

Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu

perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai

tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga
25

yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi

administrator, manajer, dan pekerja, secara bersama-sama

merupakan kekuatan manusiawi organisasi.

b. Tujuan bersama

Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan

menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang

diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus

dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus

dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan

(policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan

(regulation) yang telah ditetapkan.

c. Peralatan

Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri

dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang

modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

d. Lingkungan

Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan

teknologi.

e. Sumber Daya Alam

Yang termasuk dalam sumber daya alam ini misalnya keadaan

iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi),

flora dan fauna.


26

2.2 Konsep Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

2.2.1 Pengertian

Pelaksanaan asuhan keperawatan ialah suatu upaya perawatan tentang

riwayat klien, perawatan yang di perlukan, dan perawatan yang telah di

berikan (Nova S, 2008).

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan upaya pencatatan secara

tertulis dalam suatu dokumentasi dari status kesehatan klien, perawatan klien,

tindakan diagnostik khusus, tindakan-tindakan keperawatan (Nursalam,

2008).

Dokumentasi asuhan keperawatan dan kesehatan klien yang dilakukan

perawat sebagai pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan terhadap

asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pada klien dalam

melakukan asuhan keperawatan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan asuhan keperawatan adalah merupakan upaya penyusunan

keterangan mengenai riwayat kesehatan klien, keadaan kesehatan klien saat

ini, perawatan yang di perlukan dan yang telah di berikan, tindakan-tindakan

teurapetik dan diagnostik, serta keterangan tentang respon klien terhadap

tindakan keperawatan yang telah diberikan. Semua keterangan tersebut

tersusun dalam suatu dokumen.

2.2.2 Tujuan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Pelaksanaan asuhan keperawatan menurut Nursalam (2008) mempunyai

beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :


27

1) Sebagai Sarana Komunikasi

2) Sebagai mekanisme pertanggunggugatan

3) Sebagai metode pengumpulan data

4) Sebagai sarana pelayanan secara individual

5) Sebagai sarana untuk evaluasi, baik evaluasi terhadap klien maupun

tindakan klien keperawatan yang diberikan

6) Sebagai sarana untuk meningkatkan kerjasama antar disiplin dalam tim

kesehatan

7) Sebagai sarana untuk pendidikan lebih lanjut bagi tenaga keperawatan

serta metode pengembangan ilmu keperawatan

8) Sebagai audit : catatan/dokumentasi asuhan keperawatan digunakan untuk

memantau kualitas keperawatan yang diterima klien dan kompetensi

perawat yang berhubungan dengan asuhan keperawatan yang diberikan.

2.2.3 Peranan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Secara historis perawat tidak menyukai dokumen asuhan keperawatan

karena dianggap terlalu rumit, beragam, dan memakan waktu. Perawat sering

mengandalkan komunikasi verbal diantara staff keperawatan untuk

mengkomunikasikan tentang status kesehatan klien, namun sejalan dengan

situasi pelayanan kesehatan saat ini, tuntutan akan perawat yang profesional

akan semakin tinggi. Sehingga dengan demikian di perlukan adanya

pengembangan profesionalisme dan sistem pelaksanaan asuhan yang efisien.

Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan bagian dari media

komunikasi diantara perawat yang melakukan asuhan keperawatan atau


28

dengan tim kesehatan yang lain serta pihak lain yang memerlukan dan yang

berhak mengetahuinya.

Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan salah satu bentuk upaya

membina dan mempertahankan akontabilitas perawat, kualitas asuhan

keperawatan bergantung pada akontabilitas dari individu perawat dalam hal

menggunakan proses keperawatan. Pada pelaksanaan asuhan keperawatan

serta pengaruhnya pada pasien sebagai metode saintifik yang memerlukan

tindakan nyata dan disertai hasil dokumentasi. Pelaksanaan asuhan

keperawatan harus objektif, akurat, dan komprehensif dalam mencerminkan

status kesehatan klien. Banyaknya informasi akurat, abjektif, dan

komprehensif yang didokumentasikan oleh seorang perawat, dari aspek

hukum di harapkan akan dapat melindungi perawat bila ada gugatan hukum.

2.2.4 Tahap-tahap Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian

Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses

keperawatan secara keseluruhan. Data dikumpulkan dan di organisir secara

sistematis, serta dianalisa untuk menentukan masalah keperawatan pasien.

Data pada pengkajian diperoleh melalui wawancara, pemeriksaan fisik,

observasi, pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan laboratorium,

maupun pemeriksaan diagnostik lain. Kriteria pengkajian keperawatan,

meliputi (Nursalam, 2007):

a) Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis, observasi,

pemeriksaan fisik, serta dari pemeriksaan penunjang.


29

b) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim kesehatan,

rekam medis, dan catatan lain.

c) Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi :

(1) Status kesehatan klien masa lalu.

(2) Status kesehatan klien saat ini.

(3) Status biologis-psikologis-sosial-spiritual.

(4) Respon terhadap terapi.

(5) Harapan terhadap tingkat kesehatan.

(6) Risiko-risiko tinggi masalah.

d) Kelengkapan data dasar mengandung unsur LARB (lengkap, akurat,

relevan, dan baru).

2) Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau

masalah kesehatan aktual atau potensial serta penyebabnya (Nursalam, 2008).

Tahap diagnosa ini adalah tahap pengambilan keputusan pada proses

keperawatan, yang meliputi identifikasi apakah masalah klien dapat

dihilangkan, dikurangi atau dirubah masalahnya melalui tindakan

keperawatan.

Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis

keperawatan (Nursalam, 2007). kriteria proses meliputi :

a) Proses diagnosis terdiri atas analisis, interpretasi data, identifikasi masalah

klien, dan perumusan diagnosis keperawatan.


30

b) Diagnosis keperawatan terdiri atas masalah, penyebab, dan tanda atau

gejala, atau terdiri atas masalah dan penyebab.

c) Bekerja sama dengan klien, dan petugas kesehatan lain untuk memvalidasi

diagnosis keperawatan.

d) Melakukan pengkajian ulang, dan merevisi diagnosis berdasarkan

data terbaru.

3) Rencana Tindakan Keperawatan

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat

perencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan

perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan, dan mencegah

masalah keperawatan klien (Nursalam, 2008).

Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi

masalah dan meningkatkan kesehatan klien (Nursalam, 2007). kriteria proses

meliputi :

a) Perencanaan terdiri atas penerapan prioritas masalah, tujuan, dan rencana

tindakan keperawatan.

b) Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan

keperawatan.

c) Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan

klien.

d) Mendokumentasikan rencana keperawatan.


31

4) Pelaksanaan (Implemenasi) Keperawatan

Implementasi adalah pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat

dan klien (Nursalam, 2007).

Perawatan mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi

dalam rencana asuhan keperawatan (Nursalam, 2007). kriteria proses

meliputi:

a) Bekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.

b) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.

c) Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien.

d) Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep,

keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan

yang digunakan.

e) Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan

berdasarkan respon klien.

5) Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan fase akhir dari proses keperawan

yaitu terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Hal-hal yang dievaluasi

adalah keakuratan, kelengkapan, kualitas data, teratasi atau tidaknya masalah

klien, dan pencapaian tujuan serta ketepatan intervesi keperawatan

(Nursalam, 2008).

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan

dalam pencapaian tujuan, dan merevisi data dasar dan perencanaan

(Nursalam, 2007).
32

Kriteria proses meliputi :

a) Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif,

tepat waktu dan terus-menerus.

b) Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan

kearah pencapaian tujuan.

c) Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat.

d) Bekerja sama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan

keperawatan.

e) Mendokumentasi hasil evaluasi dan memodofikasi perencanaan.

Adapun macam-macam evaluasi diantaranya :

a) Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang merupakan hasil observasi dan

analisa perawat terhadap respon klien segera pada saat dan setelah

intervensi keperawatan dilaksanakan. Evaluasi ini dapat dilakukan secara

spontan dan memberi kesan apa yang terjadi saat itu.

b) Evaluasi somatif, yaitu evaluasi yang merupakan rekapitulasi dan

kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan klien sesuai dengan

kerangka waktu yang telah ditetapkan pada tujuan keperawatan.

2.3 Konsep Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang


33

komprehensif kepada individu, keluarga, masyarakat baik sakit maupun sehat

yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Nursalam, 2007).

Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik

keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien, pada berbagai tatanan

pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan

dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Kegiatan

yg dilakukan adalah dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan Dengan

penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (primary health care)

sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan

yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan

produktif (Nursalam, 2007).

Keperawatan mempunyai karakteristik sebagai berikut (Nursalam, 2002)

meliputi :

1. Profesional, yaitu terikat dengan pekerjaan seumur hidup yang merupakan

sumber penghasilan utama.

2. Mempunyai motivasi yang kuat atau panggilan sebagai landasan bagi

pemilihan karier profesionalnya, dan mempunyai komitmen seumur hidup

yang mantap terhadap kariernya.

3. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap kokoh serta

keterampilan khusus, yang diperolehnya melalui pendidikan dan latihan

yang lama.
34

4. Mengambil keputusan demi pasiennya berdasarkan aplikasi prinsip dan

teori keperawatan.

5. Beroriensi kepada pelayanan, menggunakan keahlian demi kebutuhan

pasien.

6. Pelayanan yang diberikan kepada pasien didasarkan kepada kebutuhan

obyektif pasien.

7. Mengetahui apa yang baik untuk pasien, dan mempunyai otonomi dalam

mempertimbangkan tindakannya.

8. Membentuk perkumpulan profesi.

9. Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahliannya, dan

pengetahuan mereka dianggap khusus.

Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai

berikut (Nursalam, 2007) :

1. Peran perawat sebagai pelaksana, bertanggung jawab dalam memberi

pelayanan perawatan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang

paling kompleks kepada individu, kelompok dan masyarakat.

2. Peran perawat sebagai pengelola, perawat bertanggung jawab dalam

administrasi pengelolaan pelayanan perawatan baik di masyarakat maupun

di dalam institusi.

3. Peran perawat sebagai pendidik, perawat bertanggung jawab dalam

pendidikan kesehatan atau perawatan kepada pasien, keluarga, dan

masyarakat.
35

4. Peran perawat sebagai peneliti, perawat melakukan penelitian keperawatan

untuk mengembangkan ilmu dan praktek keperawatan serta ikut berperan

secara aktif dalam kegiatan penelitian di bidang kesehatan.

Sedangkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

adalah sebagai berikut (Nursalam, 2007) :

1. Fungsi mandiri artinya membantu individu, keluarga dan masyarakat baik

sakit maupun sehat dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang

kesehatan atau penyembuhan atau menghadapi kematian

2. Fungsi pengobatan artinya perawat membantu individu, keluarga, dan

masyarakat dalam melaksanakan rencana pengobatan yang ditentukan oleh

dokter.

3. Fungsi kolaborasi artinya perawat sebagai anggota tim kesehatan, bekerja

sama saling membentuk dan merencanakan pencegahan penyakit,

peningkatan kesehatan, penyembuhan dan rehabilitasi.


BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan model konseptual, yang

berkaitan dengan kerangka teori penelitian, untuk melihat hubungan antar

variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi variabel

independen adalah motivasi. Motivasi merupakan keinginan dan kemauan

bekerja seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai

(Hasibuan, 2010).

Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, Notoatmodjo (2009)

menyatakan bahwa orang melaksanakan pekerjaanya dipengaruhi oleh

dua faktor yang merupakan kebutuhan yaitu satisfiers dan dissatisfiers.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pelaksanaan asuhan

keperawatan. Menurut PPNI (2005) tugas perawat pelaksana adalah

melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses

keperawatan yang yang disesuaikan dengan standar praktik keperawatan

yang terdiri dari pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan

evaluasi.

Karakteristik perawat dalam penelitian ini adalah, umur, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, d a n lama kerja. Karakteristik tersebut dapat

mempengaruhi pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor

kabupaten Bojonegoro. Hal ini sesuai dengan pendapat Yaslis (2000)

36
37

bahwa kinerja (pendokumentasian) dapat dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi.

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Hubungan Motivasi Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Asuhan

Keperawatan.

INDIVIDU
Faktor intrinsik

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Status perkawinan
4. Harapan
5. Tipe kepribadian

Faktor Ekstrinsik
1. Dukungan atasan
2. Penghargaan
3. Persaingan

Pelaksanaan

asuhan keperawatan
Motivasi 1. Pengkajian
1. Produktifitas Kerja 2. Diagnosa
2. Semangat Kerja 3. Rencana
ORGANISASI 2. Semangat Kerja
4. Pelaksanaan
Faktor Internal 3. Disiplin Kerja 5. Evaluasi
4. Prestasi Kerja
1. Pimpinan/ personel

Faktor Eksternal

1. Kerjasama
2. Tujuan bersama
3. Peralatan
4. Lingkungan
5. Sumber Daya Alam

Keterangan:
38

: Diteliti

: Tidak diteliti

Motivasi dapat dipengaruih oleh dua unsur, yaitu dari individu yang

meliputi intrinsik (Umur, Jenis kelamin, Status perkawinan, Harapan, Tipe

kepribadian) dan ekstrinsik (Dukungan atasan, penghargaan, persaingan,

lingkungan sosial) dan unsur yang lain adalah organisasi yang meliputi internal

(pimpinan atau personel) dan eksternal (Kerjasama, tujuan bersama, peralatan ,

lingkungan, sumber daya alam) Kemudian dari motivasi tersebut mempengarahui

kemampuan/keberhasilan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap

pasien.

3.2 Hipotesa

H1 : Terdapat hubungan antara motivasi kerja perawat dengan Pelaksanaan

Asuhan Keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro.

H0 : Tidak ada hubungan antara motivasi kerja perawat dengan

pelaksanaan asuhan keperawatan di puskesmas kanor kabupaten

Bojonegoro.
BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah observasional analitik, yang bertujuan

melihat hubungan antar variabel yaitu, motivasi kerja perawat dengan

pelaksanaan asuhan keperawatan. Dilihat dari dimensi waktu, penelitian ini

bersifat cross sectional dimana data (dependent variables) dikumpulkan

secara simultan atau dalam waktu bersamaan dengan data variabel bebas

(independent variable). Karena pengukuran motivasi perawat dengan

pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan dalam waktu yang

bersamaan (Setiadi, 2007).

Kelebihan desain penelitian ini adalah Memungkinkan penggunaan

populasi dari masyarakat umum, Desain relatif mudah, murah dan hasilnya

cepat dapat diperoleh, Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel, dapat

dipakai sebagai dasar penelitian selanjutnya.

Sementara itu kekurangan desain penelitian ini adalah, Memungkinkan

kesalahan interpretasi hasil, dibutuhkan subjek yang cukup besar,

memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian, sulit menentukan sebab

dan akibat kerena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat

bersamaan (Setiadi, 2007).

Kelebihan desain penelitian ini adalah Memungkinkan penggunaan

populasi dari masyarakat umum, Desain relative mudah, murah dan hasilnya

39
40

cepat dapat diperoleh, Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel, Dapat

dipakai sebagai dasar penelitian selanjutnya. Sementara itu kekurangan desain

penelitian ini adalah, Memungkinkan kesalahan interpretasi hasil, Dibutuhkan

subjek yang cukup besar, Memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian,

Sulit menentukan sebab dan akibat kerena pengambilan data risiko dan efek

dilakukan pada saat bersamaan (Setiadi, 2007).

4.2 Kerangka Kerja Penelitian (Frame Work)

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perawat di Puskesmas Kanor Kabupaten
Bojonegoro sebanyak 35 Orang.

Sampling :Total Sampling

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perawat di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro
sebanyak 35 orang.

Desain :Analitik cross sectional

Varibel independen : Variabel dependen :


motivasi kerja perawat Pelaksanaan ASKEP

Alat ukur : lembar kuesioner Alat ukur : lembar Kuesioner

Pengumpulan data Editing, coding, scoring, tabulating


Analisa Data : UjiPearson Product Moment, α = 0,05

Penyajian hasil penelitian

Penarikan kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan motivasi kerja perawat
dengan Pelaksanaan Asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor
Kabupaten Bojonegoro.
41

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2016). Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek

yang diteliti. Adapun populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah

seluruh perawat yang bekerja di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

sebanyak 35 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Sampel yang di

gunakan pada penelitian ini seluruh perawat yang bekerja di Puskesmas

Kanor Kabupaten Bojonegoro sebanyak 35 orang.

Pada dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi saat menetapkan

sampel, yaitu representif (mewakili) dan sampel yang cukup banyak.

1) Respresentif

Sampel yang respresentif adalah sampel yang dapat mewakili populasi

yang ada. Untuk itu dalam “sampling” harus direncanakan dan jangan asal

mengambil sampel. Sehingga dalam peneliti menghubungkan antara motivasi

kerja dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro.

2) Sampel harus cukup banyak

Semakin banyak sampel, maka hasil penelitian mungkin akan lebih

resprentatif. Meskipun keseluruhan lapisan populasi telah terwakili, kalau


42

jumlahnya kurang memenuhi, maka kesimpulan hasil penelitian kurang atau

bahkan tidak bisa memberikan gambaran tentang populasi yang

sesungguhnya. Namun demikian, penggunaan ampel sebesar 10%-20% untuk

subjek dengan jumlah lebih dari 1000 dipandang sudah cukup. Karena pada

penelitian ini peneliti mengambil sampel seluruh perawat sebanyak 35 orang

yang bekerja di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro.

4.3.3 Tekhnik Sampling

Tekhnik Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Tekhnik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-

benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).

Pada penelitian ini sampling yang digunakan adalah tekhnik Total

Sampling. Total sampling adalah perhitungan besar sampel, hasilnya sama

dengan jumlah populasi, maka peneliti menggunakan total sampling, yaitu

pengambilan seluruh sampel yang menjadi anggota populasi. Cara ini

dilakukan bila populasinya kecil, seperti bila sampelnya kurang dari 30, maka

anggota populasi tersebut diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel

penelitian (Hidayat, Aziz Alimul, 2007).

4.3.4 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro. Puskesmas kanor Kabupaten Bojonegoro dipilih sebagai

tempat penelitian karena saat ini Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro menjadi Puskesmas PONED atau Puskesmas berstatus rawat


43

inap, salah satunya adalah dengan peningkatan mutu pelayanan keperawatan,

yaitu dengan meningkatkan motivasi kerja perawat terutama dalam

melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan.

4.3.5 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari penyusunan proposal penelitian

sampai penyusunan hasil penelitan, yang di mulai dari bulan Mei Tahun

2018.

4.3.6 Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etik

yang meliputi :

1) Informed consent

Informed consent merupakan persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Dimana sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan

tentang maksud dan tujuan dari penelitian dan dampaknya. Jika

responden bersedia maka responden diminta untuk menandatangani

lembar persetujuan, sebaliknya jika responden tidak bersedia, peneliti

harus menghormati hak pasien.

2. Anonimity

Responden tidak diminta untuk mencantumkan nama pada lembar

alat ukur, dan peneliti hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan, dengan

tujuan untuk menjaga kerahasiaan responden.


44

3. Confidentiality

Semua informasi dari responden yang dikumpulkan oleh peneliti dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Data yang sudah diperoleh oleh

peneliti hanya dipergunakan untuk pelaporan penelitian.

4.3.7 Alat Pengumpul Data

1) Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpukan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistemastis sehingga lebih

mudah diolah (Arikunto Suharsini, 2006).

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner

motivasi perawat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua

jenis instumen yaitu :

a. Kuesioner motivasi kerja perawat

Kuesioner motivasi perawat merupakan standar untuk menilai motivasi

perawat dalam melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan. Kuesioner

ini terdiri dari 15 item pernyataan, yang terbagi atas 3 indikator yaitu

produktivitas kerja, Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja. Dengan

alternatif jawaban adalah Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju

(TS), Ragu-ragu (R), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) . Skor untuk

jawaban pernyataan “sangat tidak setuju”= 1, “tidak setuju”= 2, “ragu-

ragu” = 3, “setuju” = 4, “sangat setuju”= 5.


45

Tabel 4.1
KISI-KISI KUESIONER MOTIVASI KERJA PERAWAT
No. Komponen Nomor Soal Jumlah
1. Produktivitas Kerja 1-5 5
2. Disiplin Kerja 6-10 5
3. Prestasi Kerja 11-15 5
JUMLAH 15

b. Instrumen studi pelaksanaan asuhan keperawatan

Instrumen studi ini untuk menilai kuesioner pelaksanaan asuhan

keperawatan yang dimana telah diisi oleh responden mengacu pada standar

Depkes (2001) yang penilaiannya meliputi aspek :

1) Dokumentasi pengkajian keperawatan yang terdiri dari 4 item

pernyataan dengan nilai tertingginya 4 dan nilai terendah 0.

2) Dokumentasi diagnosa keperawatan yang terdiri dari 3 item

pernyataan dengan nilai tertingginya 3 dan nilai terendah 0.

3) Dokumentasi perencanaan keperawatan yang terdiri dari 6 item

pernyataan dengan nilai tertingginya 6 dan nilai terendah 0.

4) Dokumentasi tindakan keperawatan yang terdiri dari 4 item

pernyataan dengan nilai tertingginya 4 dan nilai terendah 0.

5) Dokumentasi evaluasi keperawatan yang terdiri dari 2 item

pernyataan dengan nilai tertingginya 2 dan nilai terendah 0.

6) Dokumentasi catatan asuhan keperawatan yang terdiri dari 5 item

pernyataan dengan nilai tertingginya 5 dan nilai terendah 0.

Dari 6 aspek yang dinilai, dengan 24 item pernyataan berdasarkan studi


46

pelaksanaan asuhan keperawatan alternatif jawaban adalah ya dan tidak,

dengan nilai ya = 1 jika kegiatan dilakukan, dan tidak = 0 jika kegiatan

tidak dilakukan. Setiap aspek yang dinilai dihitung Pendokumentasian

asuhan keperawatan yang dilakukan perawat adalah : Baik jika total skor ≥

80%, Kurang jika total skor <80%.

Instrumen penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu valid

dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner maka

perlu dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji validitas

dan reliabilitas yang bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang

disebarkan adalah valid dan reliabel, maka penelitian ini akan melakukan

kedua uji terhadap instrumen penelitian kuesioner.

4.3.8 Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ngumpak

dalem Kabupaten Bojonegoro terhadap 33 orang perawat pelaksana.

Pertimbangan dilakukan di Puskesmas Ngumpak dalem Kabupaten

Bojonegoro karena Puskesmas ini bertipe Rawat inap (PONED), yang

mempunyai karakteristik responden yang sama dengan tempat penelitian. Uji

coba instrument dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

Pada penelitian ini, peneliti menyusun instrumen motivasi yang diukur

berdasarkan teori serta mengkonsultasikan dengan pembimbing. Instrumen

selanjutnya dilakukan uji coba dan dilakukan analisis faktor dengan

mengkorelasikan skor masing-masing variabel dengan skor total. Uji

validitas kuesioner ini dengan menggunakan pearson product moment.


47

Dengan cara membandingkan antara rhasil dengan rtable

(Hastono,2007). Nilai rhasil dilihat pada kolom Corrected Item-Total

Corelation dan nilai rtabel dilihat dari (df=n-2) yang dilihat pada tingkat

kemaknaan 5% yaitu 0.361. Hasil uji validitas kuesioner motivasi

didapatkan 15 pernyataan valid, dimana rhasil >0.361. Mengingat isi

pernyataan tersebut sangat penting untuk di kaji, Uji reliabilitas untuk

kuesioner motivasi dilakukan setelah uji validitas dengan teknik Cronbach‟

s Alpha.Caranya dengan membandingkan nilai Cronbach‟ s Alpha

dengan nilai konstanta (0.6). Ketentuannya jika nilai Cronbach‟ s Alpha

> nilai konstanta maka pertanyaan tersebut reliable. Pada kuesioner

motivasi hasil uji realibilitas terhadap 33 orang responden didapatkan ralpha

0.646. Hasil uji ini dinyatakan kuesioner motivasi reliabel, hal ini dilihat dari

Cronbach Alpha (0.646) lebih besar jika dibandingkan dengan nilai

konstanta.

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.4.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu. (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini menggunakan dua

variabel sebagai beikut :

1. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel yang lain.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi

kerja perawat
48

2. Variabel tergantung (dependent) adalah variabel yang nilainya ditentukan

oleh variabel lain. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah

Pelaksanaan Asuhan keperawatan.

4.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. (Nursalam, 2016).

Tabel 4.2 Definisi operasional hubungan motivasi kerja perawat dengan


Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten
Bojonegoro.

No Variabel Definisi Opersional Indikator Alat Ukur Skala Skor


1 Variabel Motivasi kerja yang Motivasi dalam Kuesioner Ordinal Skor:
Independen : keluar dari diri melaksanakan tugas mengenai 1. Jawaban pernyataan
favorable
motivasi kerja individu itu sendiri berdasarkan : motivasi
a. STS : 1
perawat dalam berupa pengakuan, 1. Produktivtas kerja sebanyak 15 b. TS: 2
2. Disiplin kerja c. R : 3
melaksanakan pengembangan, pernyataan.
3. Prestasi kerja d. S : 4
asuhan pekerjaan dan Dengan cara e. SS : 5.
2. Pernyataan unfavorable
keperawatan Tanggung jawab ukur skala likert
a. STS : 5
b. TS : 4
c. R : 3
d. S : 2
e. SS : 1
Kategori motivasi :
1. Baik : 76-100%
2. Cukup : 56-75%
3. Buruk : ≤ 55%

2 Variabel Kemampuan perawat Kemampuan perawat Kuesioner Ordinal


Kategori Pelaksanaan
dependen : dalam melakukan dalam melaksanakan mengenai
asuhan Keperawatan :
pelaksanaan sebuah tindakan atau asuhan keperawatan pelaksanaan
Baik
Asuhan penyusunan catatan 1. Pengkajian dokumentasi
2. Diagnosa (76-100%)
keperawatan dan dokumentasi yang Asuhan
3. Rencana Tindakan
Cukup
berisi tentang riwayat Keperawatan keperawatan
4. Implementasi (56-75%)
pasien, perawatan
5. Evaluasi
Kurang
yang di perlukan, dan
≤ 55%
perawatan yang telah
Skor jawaban :
di berikan
Ya : 1
Tidak : 0
49

4.5 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

4.5.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek

terhadap proses (fakta atau kenyataan hidup), yang baik sehingga data yang

dikumpulkan merupakan data valid, andal (Reliable), dan aktual

pengumpulan karakteristik subyek diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2016).

1) Tahap persiapan

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini diawali setelah mendapat

surat pengantar dari kampus, kemudian memberikan surat pengantar dari

kampus kepada kepala Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro yang

sebelumnya peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian.

Selanjutnya dilakukan pengambilan data melalui lembar kuesioner dan

memberikan kuesioner kepada perawat mengenai Hubungan Motivasi Kerja

Perawat dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Puskesmas Kanor

kabupaten Bojonegoro.

2) Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti mendatangi calon responden di lokasi penelitian.

b. Penelti menjelaskan tujuan dan maksud dari penelitian yang

dilakukan, serta menjamin hak-hak responden.

c. Apabila calon responden bersedia menjadi responden dalam penelitian ini,

maka Peneliti meminta calon responden untuk menandatangani lembar

persetujuan pengisian kuesioner.


50

d. Peneliti membagikan lembar kuesioner kepada responden yang telah

menandatangani lembar persetujuan.

e. Setelah lembaran kuesioner di isi oleh responden, peneliti langsung

mengumpulkan dan memeriksa kelengkapannya.

f. Jika pengisian kuesioner belum lengkap, responden diminta kembali

untuk melengkapinya.

g. Peneliti berkoordinasi dengan kepala puskesmas untuk melakukan

penilaian variabel dependen, yaitu untuk aspek pelaksanaan asuhan

keperawatan, dengan menggunakan standar penilaian Depkes (2001).

4.6 Validitas Data dan Reliabilitas Instrumen

Data dari penelitian yang sudah terkumpul yang berasal dari kuesioner

yang telah diisi oleh responden harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas

terlebih dahulu. Alasannya agar data yang diperoleh tersebut benar-benar

andal sehingga hasil penelitiannya, dapat dipertanggung jawabkan.

4.6.1 Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang

kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu

di uji dengan uji korelasi antara skor atau nilai tiap-tiap item atau pertanyaan

dengan skor total kuesioner tersebut. Bila semua pernyataan itu mempunyai

korelasi yang bermakna (Construct validity), berarti semua item atau

pernyataan yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur

(Notoatmodjo, 2010). Sedangkan menurut sugiharto dan Sitinjak (2006),


51

validitas berhubungan suatu pengubah dalam mengukur apa yang seharusnya

diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur

penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas adalah uji yang

digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam

suatu mengukur apa yang diukur.

Menurut Ghozali (2009), menyatakan bahwa uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kusioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji

validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan pada kuesioner yang mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji

validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan pada kuesioner. Validitas

kuesioner dapat diketahui dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-

masing variabel dengan skor totalnya. Tekhnik korelasi yang digunakan

adalah korelasi product moment menggunakan program aplikasi pengolah

data statistik SPSS For Windows adalah sebagai berikut:

Jika Sig ≤ 0.05, maka dinyatakan valid.

Jika Sig ≥ 0.05, maka dinyatakan tidak valid.

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrument dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur. Dua hal penting yang harus dipenuhi

dalam menentukan pengukuran yaitu instrument harus relevan isi dan relevan

cara (sasaran) (Nursalam, 2016).


52

Untuk uji validitas peneliti menggunakan uji pearson correlation. Jika r

hitung > r tabel (0,631), pada df = n – 2 dan α = 0,05 maka instrument

dikatakan valid (Hidayat, 2014).


53

Hasil validitas kuesiner berdasarkan teknik analisis di atas adalah sebagai

berikut :

1) Motivasi Kerja Perawat

Dari hasil uji validitas di Puskesmas Ngumpak Dalem Kabupaten Bojonegoro

pada tanggal 07 Agustus 2018 terhadap kuesioner motivasi kerja perawat dari

15pernyataan dimana r hitung > r tabel, maka semua soal pada kuesioner

tersebut valid. Adapun rincian hasil validitas dari 15 pernyataan adalah seperti

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 hasil uji validitas kuesioner motivasi

No. r hitung r tabel Keterangan


1. 0,690 0,527 Valid
2. 0,814 0,771 Valid
3. 0,816 0,857 Valid
4. 0,751 0,520 Valid
5. 0,881 0,895 Valid
6. 0,941 0,918 Valid
7. 0,933 0,916 Valid
8. 0,868 0,857 Valid
9. 0,819 0,830 Valid
10. 0,793 0,794 Valid
11. 0,921 0,874 Valid
12. 0,760 0,669 Valid
13. 0,689 0,709 Valid
14. 0,852 0,830 Valid
15. 0,952 0,929 Valid
54

Menurut swarjana (2015), validitas adalah derajat dimana instrumen

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah suatu indeks yang

menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji

validitas digunakan untuk menguji apakah suatu kuesioner dianggap valid,

maka perlu diuji coba dan dilakukan analisis. Bila kuesioner telah memiliki

validitas konstruk, berarti semua item pernyataan yang ada dalam kuesioner

itu mengukur apa yang kita ukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner

mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji coba dengan uji

korelasi antara skor tiap-tiap item dengan skor total kuesioner. Pengujian ini

diukur dengan korelasi product moment. Dinyatakan valid apabila semua

pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (Construcs Validity), yang

berarti semua item atau pernyataan yang ada dalam kuesioner itu mengukur

konsep yang telah kita ukur (Notoadmojo, 2010).

4.6.2 Reliabilitas

Pengujian reliabilitas insrument menurut sugiyono (2004) dapat

dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal, pengujian dilakukan

dengan test reset (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara

internal pengujian dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang

ada pada instrumendengan tekhnik-tekhnik tertentu.

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu

yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama-sama


55

memegang peranan yang penting dalam waktu yang bersamaan (Nursalam,

2016).

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan

cronbach’s alpha (Hidayat, 2014).

Setelah kuesioner dibuat, kemudian kuesioner diuji coba pada beberapa

responden. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji reliabilitas. Uji

reliabilitas cronbach’s alpha merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-

konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun

dalam suatu bentuk kuesioner.

Analisis uji reliabilitas berdasarkan pada katagori di bawah ini (Arikunto,

2010)

1) Alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

2) Alpha 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

3) Alpha 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

4) Alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah


56

Hasil reliabilitas kuesioner berdasarkan analisis statistik adalah Koefisien

reliabilitas kuesioner motivasi kerja perawat adalah sebesar 0,965. Hal ini

berarti reliabilitas kuesioner dapat dikatakan sempurna.

4.7 Pengolahan Data dan Analisa Data

Analisa data yang dilakukan untuk menilai hubungan motivasi kerja

perawat dengan dokumentasi keperawatan digunakan perhitungan statistik

inferensial.

Dalam melakukan analisis data, terlebih dahulu data harus di olah

dengan tujuan mengubah data menjadi informasi, dimana informasi ini

digunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam

pengujian hipotesis. Proses pengolahan data menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

Menurut Notoadmojo (2010) proses pengolahan data dapat melalui

tahap-tahap sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, Aziz Alimul, 2007). Data yang

diperoleh melalui pengisian kuesioner akan dicocokkan dengan jumlah,

sampel dan jawaban yang diberikan responden apa sudah terisi semua atau

belum.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik terhadap data yang

terdiri atas beberapa kategori yang merupakan kegiatan merubah data


57

dari bentuk huruf menjadi bentuk angka atau bilangan. Hal ini dilakukan

untuk memudahkan pada saat analisis data dan mempercepat proses entry

data (Hidayat, Aziz Alimul, 2007).

3. Entry

Merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master table atau database computer.

4. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry

apakah ada kesalahan atau tidak.

5. Scoring

Teknik memberikan skor atau nilai pada kuesioner motivasi kerja perawat

menggunakan skala ordinal dimana responden memilih jawaban ya atau

tidak. Untuk pertanyaan positif bila responden memilih jawaban yang

nilainya ya= 1 dan tidak= 0. Dan pada kuesioner dokumentasi keperawatan

menggunakan skala ordinal dimana responden memilih jawaban berupa

lengkap (5) dan tidak lengkap (0). Jawaban yang sama dikelompokkan

dalam satu kategori dan dihitung persennya.

Skoring untuk motivasi kerja

perawat: Dengan rumus :

N Sp x100%
Sm

Keterangan

N : Persentase nilai

∑Sm : Jumlah skor tertinggi


58

∑Sp : Jumlah skor yang didapat

Dengan hasil :

4. Baik : 76-100%

5. Cukup : 56-75%

6. Buruk : ≤ 55%

Skoring untuk dokumentasi keperawatan:

Dengan rumus :

N Sp x100%
Sm

Keterangan :

N : Persentase nilai

∑Sm : Jumlah skor tertinggi

∑Sp : Jumlah skor yang didapat

Dengan hasil :

1. Dokumentasi keperawaan baik = 76-100 %

2. Dokumentasi keperawaan cukup = 56-75 %

3. Dokumentasi keperawaan kurang = < 55 %

6. Memasukkan Data (Data Entry)

Merupakan kegiatan memasukkan data yang sudah dilakukan dengan

pengkodean kedalam program komputer SPSS versi 16.0.

7. Tabulating

Tabulating yaitu pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan

mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis
59

(Budiarto, 2018). Kemudian data ini dikelompokkan dan diprosentasikan

dimasukan kedalam tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis sesuai

pendapat suharsini arikunto( 1998), antara lain :

100 % : seluruhnya

76-99% : hampir seluruhnya

51-75 % : lebih dari setengah

50 % : setengah

26-49% : hampir setengah

1-25 % : sebagian kecil

4.7.1 Analisa Data

Pada tahap ini dilakukan analisa data yang sudah di entry

sehingga dihasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Analisis data pada penelitian

ini dengan menggunakan analisis sebagai berikut:

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Univariat

Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan metoda deskriptif

kuantitatif dengan menggunakan tabulasi distribusi frekuensi dan

dikumpulkan sesuai dengan variabel yang diteliti, baik variabel

dependen maupun independen.

Analisis ini bertujuan untuk dilakukan demi mendapatkan gambaran

umum dengan cara mendeskripsikan tiap-tiap variabel yang digunakan dalam


60

penelitian yaitu dengan melihat gambaran distribusi frekuensi dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi dan presentase.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang

signifikan antara variabel independen (motivasi kerja perawat) dan variabel

dependen (pelaksanaan asuhan keperawatan). Analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Chi-Square. Hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen dengan skala pengukuran

ordinal dianalisis dengan uji Chi-Square untuk mendapatkan hubungan

bermakna, dengan sampel adalah 35 orang. Untuk menentukan apakah

terjadi hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel

terikat, menggunakan p value yang dibandingkan dengan tingkat

kesalahan yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. Apabila p ≤ 0,05, maka Ho

ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen, sedangkan apabila p > 0,05,

maka Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen.


BAB 5

HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi

pengumpulan data dan analisa data tentang penelitian yang berjudul Hubungan

Motivasi Kerja Perawat dengan Pelaksaan Asuhan Keperawatan Di Puskesmas

Kanor Kabupaten Bojonegoro.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli – 03 Agustus 2018. Dengan

jumlah sampel yang diambil menggunakan teknik Total Sampling.

Penyajian data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu data umum dan

data khusus. Data umum menggambarkan karakteristik responden tersebut yang

meliputi umur, pendidikan, jenis kelamin, dan lama bekerja. Dilanjutkan dengan

data khusus yang didasarkan pada variabel Dependent yang diteliti yaitu motivasi

kerja perawat yang berhubungan dengan variabel Independent yaitu pelaksanaan

asuhan keperawatan.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum

5.1.1.1 Letak Geografis Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kanor yang terletak di Jalan Raya

Kanor No. 10, Tambahrejo Kec. Kanor Kab. Bojonegoro. Puskesmas Kanor

merupakan bagian dari wilayah Propinsi Jawa Timur yang berjarak 110 Km

dari ibukota Propinsi Jawa Timur yang memiliki luas 59,78 km 2 dengan jumlah

penduduk tahun 2016 sebesar 58.988 jiwa, yang ditetapkan melalui SK Bupati

60
61

Bojonegoro No 188/342/KEP/412.013/2017 tentang tipe Puskesmas Pedesaan

dengan Rawat Inap daerah Kecamatan Kanor milik Pemerintah Kabupaten

Bojonegoro Propinsi Jawa Timur. Serta telah terakreditasi menjadi Puskesmas

dengan predikat Utama berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor DM.01.01/KAFKTP/995/2016 (Profil Puskesmas Kanor,

2017)

Visi Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro adalah : “Terwujudnya

masyarakat mandiri untuk hidup sehat di wilayah kerja Puskesmas Kanor”.

Makna dari visi : Masyarakat Mandiri, bermakna bahwa masyarakat mampu

memelihara dan melindungi diri baik individual, kelompok atau masyarakat dari

macam-macam ancaman kesehatan. Hidup Sehat, bermakna bahwa suatu

keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.

Wilayahtipe Puskesmas Perdesaan dengan Rawat Inap daerah Kecamatan Kanor

milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Propinsi Jawa Timur. Serta telah

terakreditasi menjadi Puskesmas dengan predikat utama berdasarkan

KeputusanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

DM.01.01/KAFKTP/995/2016(Profil Puskesmas Kanor, 2017).


62

Gambar 5.1 Peta Wilayah kerja Puskesmas Kanor


Sumber: Profil Puskesmas Kanor Th. 2017

5.1.1.2 Latar Belakang Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

Denah ruang di Puskesmas Kanor terdapat dua bangunan yaitu Bangunan

depan dan bangunan belakang, yang di bagi beberapa Ruang yang

dimanfaatkan untuk pelayanan (UKP) dan Upaya Puskesmas (Program).

Adapun pembagiannya sebagai berikut:Bangunan bagian Depan terdiri dari

R. Loket, R. UGD, R. Poli Gigi, R. Poli BP, R. Pelayanan Farmasi, R.

KIA/KB, Laboratorium, R. Gizi dan Imunisasi, R. Gudang Obat, R. Tunggu

Pasien. Bangunan bagian Belakang terdiri dari R. Jaga Perawat, R.

Pertemuan, R. Kamar Bersalin, R. Rawat Inap (Anggrek), R. Rawat Inap

(Mawar), R. Rawat Inap (Melati), R. Rawat Inap (Flamboyan), R. Program,

R. Ka Puskesmas (Lt 1), R. Tata Usaha (Lt 2).


63

5.1.1.3 Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kanor

Puskesmas Kanor melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang terdiri

dari upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang

disesuaikan dengan tenaga yang ada di Puskesmas. Upaya tersebut meliputi :

1) Upaya Kesehatan Dasar / Esensial adalah upaya kesehatan yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global yang mempunyai daya

ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Ada 6

pelayanan kesehatan dasar yaitu Upaya Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan

Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular,

Upaya Pengobatan.

1) Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan di masyarakat sesuai dengan

kebutuhan masyarakat desa dan kemampuan Puskesmas dan observasi

setempat. Upaya Kesehatan tersebut meliputi : Upaya Keperawatan

Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Indera

Penglihatan, Upaya Kesehatan Indera Penglihatan, Upaya Kesehatan Gigi

dan Mulut, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Olahraga, Upaya

Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Upaya Pembinaan

Pengobatan Tradisional.

2) Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan di masyarakat sesuai dengan


64

kebutuhan masyarakat desa dan kemampuan Puskesmas dan observasi

setempat. Upaya Kesehatan tersebut meliputi : Upaya Keperawatan

Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Indera

Penglihatan, Upaya Kesehatan Indera Penglihatan, Upaya Kesehatan Gigi

dan Mulut, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Olahraga, Upaya

Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Upaya Pembinaan

Pengobatan Tradisional.

5.1.1.4 Situasi Sumber Daya Kesehatan

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan memerlukan sumber daya

kesehatan yang terdiri dari berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki

kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat.

Keperluan tersebut harus direncanakan dan diperhitungkan dengan

mempertimbangkan jumlah tenaga yang sudah ada, pertumbuhan penduduk

dan program yang akan dicapai di masa mendatang. Di Puskesmas Kanor

masalah ketenagaan sangatlah kurang menurut kompentensi yang ada

karena masih ada tenaga kesehatan merangkap beberapa program sehingga

hasil capaiannya belum optimal. Puskesmas Kanor setiap tahun sudah

mengajukan penambahan tenaga kesehatan ke Dinkes Kabupaten

Bojonegoro yaitu dokter, perawat, bidan, Apoteker/ Asisten Apoteker,

Sanitarian, Ahli Gizi dan manajemen administrasi.

Adapun ketenagaan yang ada saat ini di Puskesmas Kanor sebanyak 71

Petugas sebagai berikut :


65

Tabel 5.1 Jumlah ketenagaan saat ini di Puskesmas Kanor


Jenis SDMK Jumlah SDMK
Dokter umum 3
Dokter gigi 1
Perawat 35
Bidan 29
Ahli teknologi Laboratorium
1
medic
Tenaga Adminintrasi 1
Pekarya 1
Jumlah 71
Sumber : Profil PKM Kanor 2017

5.1.1.5 Struktur Organisasi Puskesmas Kanor

Struktur organisasi merupakan suatu upaya pembagian, pengelompokan,

dan pengkoordinasian tugas kerja secara formal yang mempunyai kaitan

sistemik antar komponen dalam rangka pengaturan pembagian kerja yang

efisien untuk meningkatkan koordinasi yang efektif dari sejumlah kegiatan

anggota organisasi. Susunan Organisasi dan Tata Kepengurusan Puskesmas

Kanor pada Tahun 2016 disusun sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD

Puskesmas Kanor No. 440/013/412.43/SK/2016 yang mengacu pada Surat

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Nomor :

440/0039A/412.43/2016 pada tanggal 5 Februari 2016.


66

KEPALA PUSKESMAS

KASUBAG TATA

TIM TIM AKREDITASI TIM TIM AUDIT KEUANGAN KEPEG & RUMAH SIMPUS
PERENCANAAN Tk. MANAJEMEN TANGGA

PENANGGUNG JAWAB UKM


PENANGGUNG JAWAB UKM, PENANGGUNG JAWAB UKP, PENANGGUNG JAWAB JARINGAN PELAYANAN
ESENSIAL & PUSKESMAS
PENGEMBANGAN KEFARMASIAN & PUSKESMAS & JEJARING PELAYANAN

PUSKESMAS PEMBANTU :
1. PELAYANAN KESEHATAN 1. BAKUNG
1. PELAYANAN PROMKES 1. PELAYANAN PEMERIKSAAN
JIWA 2. TEJO
TERMASUK UKS UMUM
2. PELAYANAN KESEHATAN 2. PELAYANAN KESEHATAN 2. PELAYANAN GIGI & MULUT 3. KEDUNGPRIMPEN
LINGKUNGAN GIGI MASYARAKAT
3. PELAYANAN KIA – KB
3. PELAYANAN KIA 3. PELAYANAN KES.
4. PELAYNAN GAWAT PONKESDES :
4. PELAYANAN KB TRADISIONAL
DARURAT 1. SROYO
5. PELAYANAN GIZI KOMPLEMENTER
5. PELAYANAN GIZI 2. SEMAMBUNG
6. PELAYANAN PENCEGAHAN 4. PELAYANAN KESEHATAN
6. PELAYANAN PERSALINAN 3. PILANG
DAN PENGENDALIAN OLAHRAGA
7. PELAYANAN RAWAT INAP 4. GEDONGARUM
PENYAKIT 5. PELAYANAN KESEHATAN 8. PELAYANAN KEFARMASIAN 5. KANOR
7. PELAYANAN KEPERAWATAN INDERA
9. PELAYANAN 6. CANGA’AN
KESEHATAN MASYARAKAT 6. PELAYANAN KESEHATAN
LABORATORIUM 7. KABALAN
LANSIA
7. PELAYANAN KESEHATAN
KERJA
8. PELAYANAN UKS POLINDES :
1. NGLARANGAN 8.
PESEN
2. BUNGUR 9.
Gambar 5.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kanor SUMBERWANGI
Sumber : Profil Puskesmas Kanor Th 2017 3. SIMOREJO 10. CARUBAN
4. TEMU 11. SEDENG
5. PRIGI 12.
PALEMBON

PUSLING
67

5.1.2 Waktu Penelitian

Waktu dilaksanakannya penelitian ini pada tanggal 27 Juli – 03Agustus

2018. Dengan jumlah responden sebanyak 35 orang di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro. Dengan cara memberikan lembar kuesioner

kepada responden menyangkut motivasi kerja perawat dalam

pelaksanaan Asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro. Menanyakan terlebih dahulu, kepada responden bahwa

bersedia menjadi responden atau tidak, kemudian peneliti menjelaskan

maksud dari kuesioner yang diberikan.

5.1.3 Analisis Univariate


5.1.3.1 Penyajian Karakteristik Data Umum

Dalam Penelitian ini, data umum dan data primer diperoleh melalui

kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum atau

karakteristik responden. Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan,

Karakteristik responden terdiri dari umur, Pendidikan, lama bekerja dan

jabatan. Diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur responden di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018

N Total %
Umur Responden
19-26 Tahun 6 17,2%
27-35 Tahun 7 20%
36-40 Tahun 7 20%
41-55 Tahun 15 42,8%
Jumlah 35 100%
68

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 didapatkan bahwa lebih

banyak responden berusia 41– 55 Tahun yaitu sebanyak 15 responden

(42,8%), sedangkan paling sedikit berusia 19 – 26 Tahun yaitu

sebanyak 6 responden ( 17,2%).

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018

N Total %
Jenis Kelamin Responden
L 19 54,3%
P 16 45,7%
Jumlah 35 100%

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 didapatkan bahwa lebih

banyak responden berjenis kelamin Laki – laki yaitu sebanyak 19

responden (54,3% ) dan paling sedikit berjenis kelamin Perempun yaitu

sebanyak 16 responden ( 45,7%).

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018

N Total %
Pendidikan Responden
Nurs 1 2,85%
S1 Keperawatan 5 14,3%
D3 Keperawatan 29 82,85%
Total 35 100%

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.4didapatkan data bahwa paling

banyak responden berpendidikan D3 Keperawatan yaitu sebanyak 29


69

Responden (82,85%) dan paling sedikit responden berpendidikan Nurs

yaitu sebanyak 1 responden (2,85%).

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Bekerja Responden di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018

N Total %
Lama Bekerja Responden
1 – 5 Tahun 14 40%
6 – 10 Tahun 7 20%
11 – 15 Tahun 6 17,14%
16 – 20 Tahun 4 11,46%
21 – 25 tahun 2 5,7%
26 – 30 Tahun 2 5,7%
Jumlah 35 100%

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 5.5 didapatkan data bahwa

terbanyak responden bekerja pada kurun waktu 1 – 5 Tahun yaitu

sebanyak 14 responden (40%) dan paling sedikit responden bekerja pada

kurun waktu 26 – 30 Tahun yaitu sebanyak 2 responden (5,7%).

5.1.4 Analisis Bivariat

5.1.4.1 Penyajian Karakteristik Data Khusus

Dalam penelitian ini, data khusus diperoleh melalui kuesioner untuk

mengetahui hasil dari karakteristik variabel penelitian. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan, karakteristik variabel penelitian terdiri

dari faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik yang menghubungkan antara

motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan.


70

1) Motivasi Kerja Perawat

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan Motivasi Perawat di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018

N Total %
Motivasi
Baik 27 78%
Cukup 8 22%
JUMLAH 35 100%

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 didapatkan data bahwa lebih

banyak perawat dengan motivasi baik yaitu sebanyak 27 perawat (78%)

dan paling sedikit perawat dengan motivasi cukup yaitu sebanyak 8

perawat (22%).

2) Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi berdasarkan Pelaksanaan Asuhan

Keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2018

Total
Pelaksanaan ASKEP
N %
Baik 26 74%
Cukup 9 26%
JUMLAH 35 100%

Berdasarkan hasil analisis distribusi responden pada tabel 5.7 untuk

pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh responden di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa dari 35

responden yang lebih banyak adalah baik sebesar 26 (74%), sedangkan

yang lebih sedikit sebesar 9 (26%).


71

3) Hubungan Motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan Asuhan

Keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

Hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan asuhn

keperawatan dianalisis dengan menggunakan uji chi-square yang dapat

dilihat pada tabel 5.8

Tabel 5.8 Hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan Asuhan

Keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2018

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan P Value


Motivasi kerja perawat
Cukup Baik Jumlah
Cukup 5 (14,3%) 3 (8,6%) 8 (22,9%)
0.195
Baik 4 (11,4%) 23 (65,7%) 27 (77,1%)
Jumlah 9 (25,7%) 26 (74,3%) 35 (100%)

Berdasarkan tabel 5.8 bahwa dari 35 responden yang mempunyai

motivasi kerja perawat cukup dan pelaksanaan asuhan keperawatan

cukup didapatkan data yaitu sebanyak 5 perawat (14,3%), sedangkan

perawat yang mempunyai motivasi kerja cukup dan pelaksanaan asuhan

keperawatan baik yaitu sebanyak 3 perawat (8,6%). Serta yang

mempunyai motivasi kerja perawat baik dan pelaksanaan asuhan

keperawatan cukup yaitu sebanyak 4 perawat (11,4%) sedangkan

perawat yang mempunyai motivasi baik dan pelaksanaan asuhan

keperawatan baik yaitu sebanyak 23 perawat (65,7%).

Dari tabel 5.8 dapat diketahui nilai value yaitu 0,195. Yang

menunjukkan bahwa setiap 1 sel (25%) diharapkan menghitung kurang


72

dari 5. Dan minimal dapat menghitung 2.06. Dengan cara menggunakan

perhitungan melalui Fisher’s Exact Test dengan tabel perbandingan 2:2.

Hal ini berarti value < 0,05 yang bermakna bahwa ada hubungan

motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di

Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro.

5.1.5 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini terdiri dari interpretasi hasil dan

diskusi, keterbatasan penelitian dan implikasinya terhadap pelayanan,

pendidikan dan penelitian. Interpretasi hasil penelitian dilakukan dengan

membandingkan hasil penelitian dengan tinjauan pustaka dan penelitian-

penelitian terkait yang telah diuraikan sebelumnya. Pembahasan akan

diuraikan berdasarkan tujuan penelitian. Keterbatasan penelitian akan dibahas

dengan membandingkan proses penelitian yang telah dilalui dengan kondisi

yang seharusnya dicapai. Implikasi penelitian akan diuraikan dengan

pengembangan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil tersebut, secara umum motivasi kerja yang dimiliki

perawat di Puskesmas kanor kabupaten Bojonegoro memiliki kategori baik,

baik diukur berdasarkan tanggung jawab, kondisi kerja, supervise maupun

insentif. Motivasi merupakan karakteristik psikologis manusia yang memberi

kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Motivasi sebagai proses yang

menyebabkan insensitas, arah, dan usaha terus menerus individu menuju

pencapaian tujuan.
73

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau

semangat dalam bekerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja.

Seseorang yang memiliki motivasi kerja tinggi akan bekerja dengan baik,

mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan selalu

berusaha untuk menghasilkan prestasi kerja.

Secara sederhana urgensi motivasi adalah menciptakan semangat dan

gairah kerja sehingga produktivitas kerja meningkat, jadi motivasi adalah

sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja. Apabila

motivasi kerja perawat tinggi, maka perawat dapat bekerj secara maksimal

sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik pula.

5.1.5.1 Gambaran motivasi kerja perawat di Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2018

Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan membutuhkan

dorongan dan dukungan baik secara internal maupun eksternal, termasuk

dari atasannya yaitu kepala Puskesmas. Hasil penelitian yang dilakukan

terhadap 35 perawat menunjukkan motivasi perawat baik sebanyak 27

perawat sebesar 78%, sedangkan perawat yang menunjukkan motivasi

perawat cukup 8 perawat sebesar 22%, diukur berdasarkan faktor

satisfiers dan dissatisfiers.

Menurut simomora (2004), faktor yang penting dalam

meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja adalah dengan

pemberian kompensasi, yang berupa kompensasi financial dan non

financial. Kompensasi berdasarkan prestasi juga dapat meningkatkan


74

kerja individu.Yaitu dengan sistem pembayaran karyawan berdasarkan

prestasi kerja. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kopelman (1981

dalam Ilyas, 2002).

Bahwa kompeteni akan berpengaruh untuk meningkatkan motivasi

kerja, yaitu pada akhirnya secara langsung akan meningkatkan kinerja

individu. Menurut peneliti baiknya kompetensi merupakan bagian dari

motivasi yang dapat meningkatkan kinerja individu. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Riza (2000) yang menyatakan bahwa salah satu hal

yang menyebabkan motivasi kerja perawat baik adalah terpenuhinya

kompetensi sesuai yang diharapkan.

Selain itu dikatakan motivasi kerja perawat baik karena

produktivitas seorang perawat mampu menghasilkan pelaksanaan asuhan

keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditentukan, maka perawat

tersebut menunjukan tingkat produktifitas yang lebih baik atau lebih

tinggi.

Gambaran motivasi kerja perawat cukup menunjukkan bahwa

adanya kepuasan kerja perawat bersumber dari faktor ekstrinsik atau dari

luar pekerjaan yang bersangkutan, seperti pelaksanaan kebijaksanaan

yang telah ditetapkan, gaji atau upah, supervisi oleh atasan, hubungan

interpersonal dan kondisi kerja, yang dimana faktor-faktor ekstrinsik

tersebut tidak memberikan kepuasan kerja bagi perawat.

Kondisi lain dimana jika satisfiers atau kepuasannya terpenuhi

yang dapat dilihat pada kondisi dimana kebutuhan peningkatan prestasi


75

dan pengakuan dipenuhi maka akan memberikan stimulasi, tantangan dan

kesempatan bagi individu atau perawat untuk maju. Demikian juga jika,

kepuasan kerja dicapai dalam pekerjaan maka akan menggerakkan

motivasi yang kuat bagi perawat, sehingga menghasilkan kinerja yang

tinggi. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan

rangsangan-rangsangan terhadap hal seperti diatas yang akan

menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh dapat

menjadikan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan

atau pencapaian keseimbangan (swaburg, 1996).

Hal ini sesuai dengan pernyataan Hasibuan (2010) yang

menyatakan jika kebutuhan dan kepuasannya semakin terpenuhi maka

semangat bekerjanya akan semakin baik dan cukup pula.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hubungan motivasi kerja

perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro baik dan cukup, yang dilihat dari aspek motivasi,

harapan, dan insentif.

5.1.5.2 Gambaran Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pelaksanaan asuhan

keperawatan yang dilakukan oleh perawat di puskesmas kanor kabupaten

Bojonegoro adalah baik sebanyak 26 perawat yaitu74%. Sedangkan

pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat di


76

puskesmas kanor kabupaten Bojonegoro dengan kategori cukup adalah 9

perawat yaitu 26%. Banyak aspek yang menjadi penyebab baiknya

pendokumentasiaan yang dilakukan oleh perawat di Puskesmas kanor

Kabupaten Bojonegoro.

Hasil studi pelaksanaan Asuhan keperawatan yang peneliti lakukan

di puskesmas kanor kabupaten bojonegoro didapatkan hasil sebagai

berikut, untuk aspek pengkajian data dikaji sejak pasien masuk sampai

pulang, masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status

kesehatan dengan pola fungsi hidup, dari aspek diagnose keperawatan,

perumusan diagnose keperawatan actual dan resiko sesuai dengan

pengkajian, dari aspek perencanaan rumusan tindakan sesuai dengan

standar, rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasien dan

keluarga, dari aspek tindakan, tidak ada revisi tindakan berdasarkan hasil

evaluasi yang dilakukan, dari aspek evaluasi, evaluasi mengacu pada

tujuan, dan aspek catatan asuhan keperawatan, pencatatan

mencantumkan paraf, nama jelas, tanggal dan jam dilakukan tindakan.

5.1.5.3 Hubungan Antara Motivasi kerja Perawat dengan pelaksanaan

asuhan keperawatan Di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dari 35 responden

yang mempunyai motivasi cukup dan pelaksanaan asuhan keperawatan

cukup didapatkan data yaitu sebanyak 5 perawat (14,3%), sedangkan

perawat yang mempunyai motivasi kerja cukup dan pelaksanaan asuhan


77

keperawatan baik yaitu sebanyak 3 perawat (8,6%). Serta perawat yang

mempunyai motivasi baik dan pelaksanaan asuhan keperawatan cukup

yaitu sebanyak 4 perawat (11,4%) sedangkan perawat yang mempunyai

motivasi baik dan pelaksanaan asuhan keperawatan baik yaitu

sebanyak23 perawat (65,7%).

Dari tabel 5.8 dapat diketahui nilai value yaitu 0,195. Hal ini

berarti value < 0,05 yang bermakna bahwa ada hubungan motivasi

kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas

Kanor Kabupaten Bojonegoro.

Demikian juga dengan pendapat Yuliana (2012) yang menyatakan

dalam penelitiannya bahwa ada hubungan yang signifikan antara

motivasi dan kinerja perawat pelaksana di Ruang rawat inap Rumah

Sakit Husada. Perawat yang memiliki motivasi yang tinggi akan selalu

berusaha bekerja dengan baik pula dan akan bertanggung jawab terhadap

penyelesaian pekerjaannya, karena dalam melakukan suatu pekerjaan

atau perbuatan yang bersifat sadar, seseorang selalu didorong oleh

maksud atau motif tertentu baik yang objektif maupun yang subjektif.

Menurut Sbortell & Kaluzny (dikutip dalam Mustikasari, 2010).

motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang

melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam

berperilaku. Beberapa teori tentang motivasi, diantaranya seperti teori

yang dikembangkan oleh Abraham Maslow dimana teori ini memandang

manusia dengan lima tingkatan kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis,


78

rasa aman, cinta dan kasih sayang, self esteem serta aktualisasi diri.

Menurut Maslow individu memiliki kecenderungan untuk tidak merasa

puas. Ketika salah satu kebutuhan telah terpenuhi maka akan ada

kebutuhan lain yang timbul dan begitu seterusnya (Nursalam, 2008).

Motif atau dorongan dalam melakukan sesuatu pekerjaan, sangat

besar pengaruhnya terhadap moral kerja dan hasil kerja. Seseorang

bersedia melakukan pekerjaan bila motif yang mendorongnya cukup

kuat yang pada dasarnya tidak mendapat saingan atau tantangan dari

motif lain yang berlawanan. Demikian juga sebaliknya orang yang tidak

didorong oleh motif yang kuat akan tidak bergairah dalam melalukan

pekerjaannya. Motif yang mendorong seorang perawat melakukan

pekerjaan sebagai perawat dapat berupa motif intrinsik, yakni dorongan

yang terdapat dalam pekerjaan yang dilakukan.


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 35

responden yang merupakan perawat di puskesmas kanor kabupaten

Bojonegoro dapat disimpulkan:

1) Motivasi kerja perawat di Puskesmas kanor Kabupaten Bojonegoro

termasuk dalam kategori yang baik, jika ditinjau dari tanggung jawab,

kondisi kerja, supervisi dan insentif.

2) Hasil penelitian menggambarkan bahwa pelaksanaan asuhan

keperawatan di puskesmas kanor kabupaten Bojonegoro sebagian besar

baik.

3) Motivasi yang digambarkan dengan tanggung jawab, kondisi kerja,

supervise dan insentif memiliki hubungan yang nyata atau signifikan

terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten

Bojonegoro.

6.2 Saran

1. Bagi Kepala Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

1) Perlunya meningkatkan motivasi kerja perawat dengan melakukan

supervisi,terkait dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan

keperawatan.

79
80

2) Mempertimbangkan untuk pemberian imbalan / reward yang dapat

memotivasi perawat dalam melakukan pendokumentasian, serta

menjadikan proses pendokumentasian dimasukan dalam credit point.

2. Bagi Institusi Pendidikan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi terutama dalam

mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan

asuhan keperawatan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini belum sempurna karena keterbatasan peneliti,

diharapkan peneliti lain mampu mengembangkan penelitian ini dari segi

faktor yang berbeda agar dapat mengembangkan penelitian seperti ini di

masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Triyanto. (2013). Pengaruh Kompensasi Semangat Kerja dan Lingkungan


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Fakultas Udayana Bali-Indonesia

Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Sumber Daya Manusia, Bandung:Prakarsa


Rosda Karya

Arikunto, Suharsini. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,


Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,


Jakarta : PT. Rineka Cipta

Budi Cristiyanti. (2002). Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Keperawatan di


Unit Rawat Inap Rumah Sakit, http://www.fkm.undip.ac.id diakses pada
tanggal 05 April 2018

Depkes, RI. (2001). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan


di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Gede Eka Sutarjaya. (2008). Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan,


Yogyakarta: Stikes Wira Husada

Hasibuan, Malayu S.P. (2003). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

Hastono,S.P. (2007). Basic data analysis for health research training. Jakarta :
FKM Univeristas Indonesia.

Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Dan Analisa Data,
Jakarta : Salemba

Ilyas, Yaslis. (2002). Kinerja, Teori, Penilaian, dan Penelitian. Depok: FKM UI.

Lusianah. (2008). Hubungan Motivasi dengan Dokumentasi. Jakarta : FKUI

Notoatmodjo, soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Pt.


Rineka Cipta

80
81

Notoatmodjo, soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Pt.


Rineka Cipta

Nova Suhendar. (2008). Motivasi Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan


Keperawatan, http://Novafaletehan.Blogspot.com Diakses Tanggal
05 April 2018

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional, Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan, Konsep dan Praktik Edisi 2. Jakarta:


Salemba Medika

Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2. Jakarta:


Salemba Medika

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis


Edisi 4, Jakarta : Salemba Medika

Shofa. (2008). Unsur-unsur dan Bentuk Organisasi.


http://massofa.wordpress.com diakses Tanggal 05 April 2018

Sugiyono. (2004). Metodologi Penelitian. Bandung : Alfabeta

. (2018). Motivasi Perawat dan Faktor yang Melatarbelakangi


Motivasi Perawat, http://grahacendikia.wordpress.com. diakses
tanggal 05 April 2018

. (2018). Motivasi Kerja Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian


Proses Keperawatan, http://grahacendikia.wordpress.com. diakses
tanggal 05 April 2018

. (2018). Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Masyarakat,


http://darsanursejiwa.blogspot.com. diakses tanggal 09 April 2018
82

. (2018). Manajemen Keperawatan,


http://Icreasoft- Wordpress.com. diakses tanggal 09 April 2018

. (2018). Komponen Model Dokumentasi


Keperawatan, http://Keperawatan-gun.blospot.com. diakses
tanggal 09 April 2018

PPNI.(2010). Standar Profesi dan Kode Etik Perawat Indonesia. Jakarta : PPNI

Riza,Musni.(2002). Telaahan Penelitian Optimalisasi


Pendokumentasian Keperawatan di RS Dharmais. Jakarta : Jurnal
Keperawatan Indonesia Vol III No 9:334.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

. (2012). Konsep dan Penulisan Dokumentasi


Asuhan Keperawatan: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Swanburg, Russel C. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen


Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada
Yth. Calon responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya sebagai mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES
Bhakti Husada Mulia Madiun,
Nama : KURNIA SUCI FEBRIANI
NIM 201604008
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Motivasi
Kerja Perawat Dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Puskesmas Kanor
Kabupaten Bojonegoro”. Sehubungan dengan hal diatas, data yang diperoleh dari
penelitian akan sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan, institusi STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk kepentingan
ini saya mohon saudara untuk memberikan jawaban yang saya ajukan dengan
sejujur-jujurnya, dan semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan.
Atas perhatian, kerjasama dan kesediaan dalam berpartisipasi sebagai
responden dalam penelitian ini, saya menyampaikan terima kasih dan berharap
jawaban dari saudara akan berguna dalam penelitian ini.

Hormat Saya,

Kurnia Suci Febriani


Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia menjadi


responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Kurnia suci Febriani
yang berjudul “Hubungan Motivasi Kerja Perawat Dengan Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro”.

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif


terhadap diri saya dan akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti serta hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana


mestinya.

Bojonegoro, Agustus 2018

Tertanda

(........................................)
Lampiran 5

KISI-KISI KUESIONER

Kisi-kisi kuesioner faktor motivasi kerja


No. Komponen Nomor Soal Jumlah
1. Produktivitas Kerja 1-5 5
2. Disiplin Kerja 6-10 5
3. Prestasi Kerja 11-15 5
JUMLAH 15
Lampiran 6

1. PETUNJUK PENGISIAN

a. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab seluruh


pernyataan yang ada dengan jujur dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

b. Berilah tanda (√) pada tabel yang tersedia dan dipilih sesuai dengan hati
nurani anda.

c. Tidak ada jawabban yang benar atau salah. Bapak/Ibu/saudara/i cukup


menjawab sesuai yang dirasakan dalam menjalankan tugasnya, jawaban
anda akan dijamin kerahasiannya, selamat mengisi kuesioner !

d. Ada lima (5) alterntif jawaban, yaitu :

1) Sangat tidak setuju (STS) : (skor 1)


2) Tidak setuju (TS) : (skor 2)
3) Ragu-ragu (R) : (skor 3)
4) Setuju (S) : (skor 4)
5) Sangat setuju (SS) : (skor 5)

2. KAREKTERISTIK RESPONDEN
a. Nama :
b. Usia :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Lama Bekerja :
f. Status Keperawatan :
TABEL DAFTAR

No. Pernyataan Tanggapan


STS TS R S SS
1 2 3 4 5
Produktivitas Kerja
1. Saya merasa bangga dengan pekerjaan yang
dibebankan kepada saya
2. Mutu dari hasil kerja saya selalu memenuhi
standart yang telah ditetapkan
3. Saya selalu berusaha memperbaiki terhadap
kesalahan yang pernah saya lakukan dalam
melaksanakan pekerjaan
4. Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya tangani
selalu memenuhi target yang telah ditetapkan
5. Saya sangat menjaga ketepatan waktu dan
kesempurnaan hasil pekerjaan
Disiplin Kerja
6. Saya setuju bahwa tujuan dari pekerjaan yang
dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan
kemampuan pegawai yang bersangkutan
7. Pegawai pulang dan berangkat sesuai dengan
ketetapan yang telah diberlakukan
8. Pegawai merasa bahwa pimpinan yang berani
bertindak tegas menerapkan hukuman akan diakui
kepemimpinannya
9. Adanya kebersamaan yang aktif antara atasan dan
bawahan, dapat membuat saya merasa harmonis
dalam mewujudkan kerjasama yang baik
10. Pegawai berusaha menyelesaikan pekerjaan
sesuai standart yang telah ditetapkan oleh
puskesmas.
Prestasi Kerja
11. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu merupakan
prioritas utama
12. Pelatihan merupakan cara yang digunakan untuk
meningkatkan prestasi kerja
13. Pelaksanaan pelatihan memerlukan sarana dan
prasarana yang mewadai dalam meningkatkan
prestasi
14. Saya secara konsisten bekerja sendiri sesuai
dengan prosedur (SOP) tanpa diawasi, baik
pekerjaan/tugas guna mengembangkan karir
15. Ketelitian dalam mengerjakan tugas dapat
meningkatkan prestasi pegawai itu sendiri
Lampiran 7

KUESIONER PENILAIAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI PUSKESMAS


KANOR KABUPATEN BOJONEGORO

Petunjuk Umum Pengisian

1. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu karakteristik medical record dan

kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Karakteristik medical record berisi daftar isian tentang identitas

medical record.

3. Berilah tanda “√” jika kegiatan dilakukan pada kolom yang tersedia

4. Jika akan mengganti jawaban yang salah daan beri tanda “√” pada

kolom yang tersedia, sesuai dengan alternatif yang dikehendaki.

5. Pilihan :

a. Ya : Jika dokumentasi dilakukan dengan lengkap

b. Tidak: Jika dokumentasi dilakukan dengan tidak lengkap

No. ASPEK YANG DINILAI


YA (1) TIDAK (0)
A. Pengkajian
1. Mencatat data yang dikaji sesuai
dengan pedoman pengkajian
2. Data dikelompokkan (bio-psiko-
sosial-spiritual)
3. Data dikaji sejak pasien datang
sampai keluar (pulang)
4. Masalah dirumuskan berdasarkan
kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola fungsi hidup
B. Diagnosa Keperawatan
5. Diagnosa keperawatan berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan
6. Diagnosa keperawatan actual
dirumuskan
7. Diagnosa keperawatan resiko
dirumuskan
C. Intervensi/Perencanaan
8. Rencana tindakan berdasarkan
diagnose keperawatan
9. Rencana tindakan disusun menurut
urutan prioritas
10. Rumusan tujuan mengandung
komponen pasien, perubahan perilaku,
kondisi pasien dan criteria waktu

11. Rencana tindakan mengacu pada


tujuan dengan kalimat perintah,
terinci, dan jelas
12. Rencana tindakan menggambarkan
keterlibatan pasien dan keluarga

13. Rencana tindakan menggambarkan


kerjasama dengan tim kesehatan lain

D. Implementasi/Tindakan
14. Tindakan dilaksanakan mengacu pada
rencana keperawatan

15. Perawat mengobservasi respons


pasien terhadap tindakan keperawatan

16. Revisi tindakan berdasarkan hasil


evaluasi
17. Semua tindakan yang telah
dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas

E. Evaluasi
18. Evaluasi mengacu pada tujuan
19. Hasil evaluasi dicatat
F. Dokumentasi Keperawatan
20. Menulis pada format yang baku
21. Pencatatan dilakukan sesuai dengan
tindakan yang dilaksanakan

22. Pencatatan ditulis dengan jelas,


ringkas, istilah yang baku dan benar

23. Setiap melakukan tindakan / kegiatan,


perawat mencantumkan paraf/nama
jelas, tanggal, dan jam dilakukan
tindakan

24. Berkas catatan keperawatan disimpan


sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Lampiran 8

KARAKTERISTIK DATA UMUM BERDASARKAN (JK, USIA,


PENDIDIKAN, LAMA BEKERJA)

Lama
No Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Jabatan
Bekerja
1 “A” L 42th S1 Keperawatan 19 th Perawat
2 “B” L 53th Nurs 25 th Perawat (PNS)
3 “S” L 41th S1 Keperawatan 15 th Perawat
4 “P” L 38th S1 Keperawatan 18 th Perawat
5 “H” L 44th D3 Keperawatan 21 th Perawat
Pemegang
Program
6 “D” L 55th D3 Keperawatan 20 th
POMKES +
KESLING
7 “I” L 50th D3 Keperawatan 17 th Perawat
8 “S” P 47th D3 Keperawatan 15 th Perawat
9 “L” P 45th D3 Keperawatan 15 th Perawat
10 “E” P 51th D3 Keperawatan 30 th Perawat
11 “M” P 50th D3 Keperawatan 27 th Perawat
12 “F” P 28th S1 Keperawatan 4 th Perawat
13 “S” L 29th D3 Keperawatan 3 th Perawat
14 “I” L 30th D3 Keperawatan 4 th Perawat
15 “F” L 26th D3 Keperawatan 3 th Perawat
16 “S” L 26th D3 Keperawatan 3 th Perawat
17 “E” L 25th D3 Keperawatan 3 th Perawat
18 “N” L 26th D3 Keperawatan 3 th Perawat
19 “A” L 28th D3 Keperawatan 3 th Perawat
20 “N” P 24th D3 Keperawatan 2 th Perawat
21 “D” P 42th D3 Keperawatan 13 th Perawat
22 “U” L 40th D3 Keperawatan 13 th Perawat
23 “N” P 37th D3 Keperawatan 11 th Perawat
24 “S” L 45th S1 Keperawatan 8 th Perawat
25 “U” P 40th D3 Keperawatan 13 th Perawat
26 “J” L 37th D3 Keperawatan 9 th Perawat
27 “S” L 44th D3 Keperawatan 9 th Perawat
28 “A” L 36th D3 Keperawatan 5 th Perawat
29 “D” P 32th D3 Keperawatan 5 th Perawat
30 “S” P 42th D3 Keperawatan 10 th Perawat
31 “Y” P 38th D3 Keperawatan 5 th Perawat
32 “N” P 35th D3 Keperawatan 6 th Perawat
33 “D” P 26th D3 Keperawatan 6 th Perawat
34 “I” P 28th D3 Keperawatan 5 th Perawat
35 “W” P 26th D3 Keperawatan 5 th Perawat

Responden memiliki pendidikan antara D3 Keperawatan dan Strata 1

dengan jabatan antara lain sebagai Pemegang Program POMKES + KESLING,

Perawat (PNS), Perawat tetap dan honorer (Magang) di Puskesmas Kanor

Kabupaten Bojonegoro.
Lampiran 9

ANALISIS UNIVARIAT
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

N Total %
Umur Responden
19-26 Tahun 6 17,2%
27-35 Tahun 7 20%
36-40 Tahun 7 20%
41-55 Tahun 15 42,8%
Jumlah 35 100%

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Total
Responden N %
L 19 54,3%
P 16 45,7%
Jumlah 35 100%

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

N Total %
Pendidikan Responden
Nurs 1 2,85%
S1 Keperawatan 5 14,3%
D3 Keperawatan 29 82,85%
Total 35 100%

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

N Total %
Lama Bekerja Responden
1 – 5 Tahun 14 40%
6 – 10 Tahun 7 20%
11 – 15 Tahun 6 17,14%
16 – 20 Tahun 4 11,46%
21 – 25 tahun 2 5,7%
26 – 30 Tahun 2 5,7%
Jumlah 35 100%
Lampiran 10

ANALISIS BIVARIAT
1) Motivasi Kerja Perawat

N Total %
Motivasi
Baik 27 78%
Cukup 8 22%
JUMLAH 35 100%

2) Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Pelaksanaan Total
ASKEP N %
Baik 26 74%
Cukup 9 26%
JUMLAH 35 100%

3) Hubungan Motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan Asuhan

Keperawatan di Puskesmas Kanor Kabupaten Bojonegoro

Pelaksanaan Asuhan
Motivasi kerja P Value
Keperawatan
perawat
Cukup Baik Jumlah
5 3 (8,6%) 8 (22,9%)
Cukup
(14,3%)
4 23 (65,7%) 27 0.007
Baik
(11,4%) (77,1%)
9 26 (74,3%) 35
Jumlah
(25,7%) (100%)
Lampiran 11
AN ALISI 8 U NI VARIA'F
Rekapliulasi Daia K fiusus Motivasi Kerja Perawzt di Pwkesmas Kanor Kahupaten Bojonegoro

s t s | 4 | é t 4 | < ] s | s | s | 4 | 4 | s | 4 | e | 4
z| s I a I ^ I a I z I s I a 1 4 I s I a 1 4 I a I s I z I z

s| 4 t e | é | 4 4 | é | ‹ | ‹ | 3 | z | z | 4 | a | a | 4

7 a 4 5 • i
ssas

y| a t 3 4 l s

2 s
z| * s 4 szss
zz | < t s s < | s s I • I 4 s s 67 89

24 4 4 * 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5
25 5 4 4 4 4 4 S 4 4 4 4 4 4 4 d

zy | 4 t e | 4 | < | 4 | 4 | s | 4 | 4 | 4 | 'i | 4 | s | s | 4
64 as
58 y7
so eo

6a as

@| 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 < I ^ I s I s 1 < 1 4 1 4 I s I s 1 4
is | 4 t s | s | < | 4 | 4 | ‹ | ‹ | 'i | 4 | 'i | s | < | e | 4 63 84
J o ssss4zes s | o ss'i4asss i J o 7zo33toes J o aszoasses | o ssis947aa J o s8z z3ss8a } o 7zsss6o4 s J o soasaos i i J o s is J o 4os9z saw J o, so78is sz z J o 79ooissss J o s ia J o s zs4iess8 J o 4oio47s8s
i7s7zz szzsis
Lampiran 12

HASIL UJI CHI SQUARE

CROSSTABS
/TABLES=motivasi BY P.ASKEP
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

[DataSet0]

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
motivasi *
35 100.0 0 . 35 100.0
P.ASKEP % 0% %

motivasi * P.ASKEP Crosstabulation


P.ASKEP
cukup baik Total
motivasi cukup Count 0 3 3
Expected Count .3 2.7 3.0
%
.0% 9.7% 8.6%
within
P.ASKEP
% of Total .0% 8.6% 8.6%
baik Count 4 28 32
Expected Count 3.7 28.3 32.0
%
100.0% 90.3% 91.4%
within
P.ASKEP
% of Total 11.4% 80.0% 91.4%
Total Count 4 31 35
Expected Count 4.0 31.0 35.0
% within
100.0% 100.0% 100.0%
P.ASKEP
% of Total 11.4% 88.6% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df Sig. (2- (2- sided) sided)
sided)
Pearson Chi-Square .423a 1 .515
b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .764 1 .382
Fisher's Exact Test 1.00 .687
Linear-by-Linear 0
.411 1 .521
Association
N of Valid Casesb 35
a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .34.
b. Computed only for a 2x2 table

CROSSTABS
/TABLES=motivasi BY P.ASKEP
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

CROSSTABS
/TABLES=motivasi BY P.ASKEP
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Notes
Output Created 31-Aug-2018 11:33:26
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
35
Data File
Missing Value Definition of Missing User-defined missing values are
Handling treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in
the specified range(s) for all
variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=motivasi BY
P.ASKEP
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED
COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.047


Elapsed Time 00:00:00.031
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
[DataSet0]

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
motivasi *
35 100.0 0 . 35 100.0
P.ASKEP % 0% %

motivasi * P.ASKEP Crosstabulation


P.ASKEP
cukup baik Total
motivasi cukup Count 5 3 8
Expected Count 2.1 5.9 8.0
%
55.6% 11.5% 22.9%
within
P.ASKEP
% of Total 14.3% 8.6% 22.9%
baik Count 4 23 27
Expected Count 6.9 20.1 27.0
%
44.4% 88.5% 77.1%
within
P.ASKEP
% of Total 11.4% 65.7% 77.1%
Total Count 9 26 35
Expected Count 9.0 26.0 35.0
%
100.0% 100.0% 100.0%
within
P.ASKEP
% of Total 25.7% 74.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2- sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 7.346 1 .007
Continuity Correctionb 5.062 1 .024
Likelihood Ratio 6.666 1 .010
Fisher's Exact Test .015 .015
Linear-by-Linear
7.136 1 .008
Association
N of Valid Casesb 35
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.06.
b. Computed only for a 2x2 table

Crosstabs

Notes
Output Created 31-Aug-2018 11:26:23
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
35
Data File
Missing Value Definition of Missing User-defined missing values are
Handling treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in
the specified range(s) for all
variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=motivasi BY
P.ASKEP
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED
COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.015


Elapsed Time 00:00:00.031
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762

[DataSet0]

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
motivasi *
35 100.0 0 . 35 100.0
P.ASKEP % 0% %

motivasi * P.ASKEP Crosstabulation


P.ASKEP
cukup baik Total
motivasi cukup Count 2 3 5
Expected Count .9 4.1 5.0
%
33.3% 10.3% 14.3%
within
P.ASKEP
% of Total 5.7% 8.6% 14.3%
baik Count 4 26 30
Expected Count 5.1 24.9 30.0
% within
66.7% 89.7% 85.7%
P.ASKEP
% of Total 11.4% 74.3% 85.7%
Total Count 6 29 35
Expected Count 6.0 29.0 35.0
% within
100.0% 100.0% 100.0%
P.ASKEP
% of Total 17.1% 82.9% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2- sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2.146 1 .143
Continuity Correctionb .679 1 .410
Likelihood Ratio 1.780 1 .182
Fisher's Exact Test .195 .195
Linear-by-Linear
2.084 1 .149
Association
N of Valid Casesb 35
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .86.
b. Computed only for a 2x2 table

Notes
Output Created 31-Aug-2018 11:12:47
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
35
Data File
Missing Value Definition of Missing User-defined missing values are
Handling treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in
the specified range(s) for all
variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=motivasi BY
P.ASKEP
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED
COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.172


Elapsed Time 00:00:00.173
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
Lampiran 13

LEMBAR DOKUMENTASI

Pengisianlembarkuesioner Pengisin form


kuesionerolehresponden

Menjelaskanmaksuddantujuan
Pencarian data
kepadaresponden

RuangObat RuangtungguPasien
Lampiran 14

Lampiran 14 Form Revisi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
NAMA MAHASISWA : KURNIA SUCI FEBRIANI
NIM : 201604008
JUDUL : HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI
PUSKESMAS KANOR KABUPATEN BOJONEGORO
No. BAB / SUB BAB HAL YANG DIREVISI PENGUJI
1. Abstrak Perbaikan Abstrak Ketua Dewan Penguji :
BAB 4
4.7 Pengolahan data dan Perbaikan Rumus
Analisa Data
BAB V a. Tata cara penulisan narasi hasil
5.2 Hasil penulisan narasi b. Pengaturan tabel sesuaikan margin
5.3 Pembahasan
BAB VI Perbaikan saran
Lampiran Tambahkan teori dan opini peneliti pada pembahasan Cholik Harun R. M.Kes
Perbaikan transkrip dan koding NIS. 2005 0006
2. BAB V Pembenahan Struktur organisasi puskesmas Penguji 1 :

Suhadi Prayitno, S.KM., M.M


NIDK. 8865100016
3. BAB V Penambahan teori yang disesuaikan dengan peminatan Penguji 2 :

BAB VI Perbaikan saran sesuai dengan hasil dan teori


H. Edy Bachrun, S.KM., M.Kes
NIDK. 8816940017
Madiun, 8 September 2018
Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat

Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes


NIS. 2015 0114
Lampiran 15

Anda mungkin juga menyukai