Immanuel Kant, seorang filsuf asal Jerman pernah berkata bahwa sejarah
bukanlah sesuatu yang terjadi, tapi sejarah adalah sesuatu yang terjadi dan
memiliki arti. Maka dalam sejarah, gerakan mahasiswa telah menggoreskan tinta
emasnya sebagai avant garde dalam setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh
bangsa ini.Perjuangan golongan terpelajar untuk melakukan perubahan secara
berkesinambungan memerlukan kekuatan yang boleh diterjemahkan dalam bentuk
penguasaan ilmu pengetahuan dan usaha-usaha melahirkan cerdik pandai di
kalangan mereka sendiri, dengan kata lain idealisme adalah sebuah
pengejawantahan dari kematangan proses berpikir, dan tanggung jawab
implementasinya di masyarakat.
Gerakan mahasiswa telah memberikan sumbangsih yang luar biasa
terhadap perubahan sosial yang ada di Indonesia. Sejarah mencatat gerakan
mahasiswa bergreak secara dinamis dengan pasang surutnya. Hal ini terjadi
bagaimana gerakan mahasiswa merespon tantangan zaman. gerakan mahasiswa
mengalami puncak kejayaannya di era 98 dengan menumbangkan rezim orde
baru. Pasca reformasi, gerakan mahasiswa mengalami beberapa perubahan.
Sesuai dengan karakter diatas yang berorientasi pada nilai-nilai ideal dan
kebenaran membuat mahasiswa menjadi peka dan peduli terhadap persoalan-
persoalan yang terjadi di lingkungannya terutama yang menyangkut bentuk-
bentuk pelanggaran dan penyelewengan yang selalu merugikan masyarakat.
Dalam konteks inilah, mahasiswa sering berperan mewarnai perkembangan
masyarakat, perubahan sosial maupun politik. Gerakan mahasiswa seharusnya
senantiasa menggunakan asas kebenaran politik dan pengungkapan kebenaran
publik sekaligus. Selain itu, budaya Indonesia yang cenderung cepat puas dengan
keadaan dan tidak peduli dengan perkembangan karena sibuk sendirian, tidaklah
patut mejadi paradiga gerakan mahasiswa.
Di sana mereka dapat leluasa berbicara tentang mode pakaian, artis, film
terbaru dan populer dan selalu mencibir setiap kali ada demo yang memacetkan
jalan yang memperjuangkan hak masyarakat kecil dan terpinggirkan. Sehingga
kehidupan para mahasiswa pada era tahun 80-an kembali lagi di jaman sekarang
ini yang sering dibuat jargon oleh masyarakat umum bahwa mahasiswa tidak
lebih sebagai “menara gading” yang kehidupannya sangat rapuh.
Mereka dibuat seperti seorang ABG yang ditinggal kekasih. Prestasi bagi
mereka adalah ketika berhasil mencapai IPK tinggi, membuat event besar dengan
mendatangkan artis terkenal. Itulah kebanggan mereka yang semua itu merupakan
kegiatan yang masih jauh dari kenyataan yang akan mereka hadapi setelah keluar
dari kehidupan kampus. Apakah seperti itu tujuan dan fungsi mahasiswa menuntut
ilmu yang tinggi dan mahal? Kalau kita bercermin kembali kepada tujuan dan
fungsi mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan prinsip dasarnya adalah
mendidik dan mengasah intelektual muda yang nantinya mau dan mampu
memperjuangkan hak dan kehidupan rakyat.