Keluhan Utama
Pasien dengan DM tipe 2 datang untuk kontrol karena obat habis
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 150/70 mmHg
Nadi : 84x/menit, isi cukup, teratur
Pernapasan : 18x/menit, dangkal
Suhu : 36,6ºC
Keadaan Umum : baik
Keadaan Sakit : tampak sakit ringan
Tinggi Badan : 174 cm
Berat Badan : 78 kg
Indeks Massa Tubuh : 25.8 kg/m2
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 5 midklavikula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan ICS 4 linea parasternalis dextra, batas jantung
kiri ICS 5 linea midklavikula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung SI dan SII normal, reguler
Tidak ada murmur, tidak ada gallop
Paru
Inspeksi : Simetris ketika statis maupun dinamis, tidak terdapat pernapasan
cuping hidung, tidak ada menggunakan otot bantuan napas, tidak
ada deviasi trakea.
Palpasi : Ekspansi simetris, fremitus sama kuat
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru, batas paru hati ICS 5 dengan
peranjakan 2 jari dan batas paru lambung ICS 7
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, tidak ada ronkhi maupun wheezing.
Abdomen
Inspeksi : Terdapat kutil pada regio hipokondriak kanan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada seluruh regio abdomen. Hepar dan
lien tidak teraba. Ballotement negatif.
Perkusi : Shifting dullness negatif
Auskultasi : Bising usus positif
Alat kelamin : Tidak dilakukan
Anus, Rektum, Colok : Tidak dilakukan
Dubur
Ekstremitas • : Terdapat hiperpigmentasi dan kulit kering kering
pada tungkai bawah bilateral
• Terdapat pitting edema pada area pretibial bilateral
• Terdapat callus pada ibu jari kaki kanan dan area
metatarsal kanan dan kiri, masih terdaoat lengkung
pada telapak kaki
• Terdapat bekas luka operasi di sekitar malleolus
lateralis kaki kanan
• Arteri tibialis posterior dan arteri dorsalis pedis masih
teraba pada kaki kanan dan kiri
• Pemeriksaan sensorik tidak terasa di jari kaki kanan
bagian plantar
• ABI kanan 0,8 dan ABI kiri 0,87
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (14/12/2020)
RINGKASAN
Pasien laki-laki 64 tahun datang untuk kontrol karena obat habis. Pasien didiagnosis DM tipe 2
sejak 22 tahun yang lalu dan hipertensi sejak 4 tahun yang lalu. Saat ini tidak ada keluhan.
Pasien saat ini konsumsi obat metformin, glucodex, acarbose, candesartan, atorvastatin, dan
allopurinol. Terdapat rasa baal pada kaki kanan. BAK sekitar 6-7x sehari, warna kuning dan
berbusa. Mengaku sulit ereksi sejak 4 tahun terakhir namun masih aktif secara seksual. Gejala
komplikasi DM untuk CAD, PAD, diabetic foot, dan stroke disangkal. Riwayat HT dan DM pada
keluarga disangkal. Terdapat riwayat merokok selama 15 tahun. Dari PF didapatkan tekanan
darah 150/70, hiperpigmentasi dan edema pada tungkai bawah, serta neuropati sensorik pada
jari kaki kanan. Dari PP didapatkan penurunan GFR dan peningkatan kreatinin. GDP, GDPP, dan
Hba1c tinggi. KoAlesterol HDL rendah.
DAFTAR MASALAH
1. Diabetes melitus tipe 2 tidak terkontrol dengan obesitas tipe 1
2. Disfungsi ereksi
3. Neuropati perifer sensorik
4. PAD bilateral
5. Dislipidemia
6. Hipertensi grade 2 tidak terkontrol
7. CKD stage IIIA
8. CVI bilateral
PENGKAJIAN
1. Diabetes melitus tipe 2 tidak terkontrol dengan obesitas tipe 1
Berdasarkan anamnesis, pasien terdiagnosis diabetes melitus tipe 2 sejak 22 tahun yang
lalu dan pasien mengaku rutin minum obat dan kontrol rutin ke dokter. Pasien konsumsi
obat metformin, glucodex, dan acarbose. Namun, berdasarkan hasil Hba1c terakhir,
didapatkan hasil 8,3 sehingga dapat disimpulkan terapi belum mencapai target Hba1c
(PERKENI < 7), sehingga perlu dievaluasi pengobatan yang sudah dilakukan. Tingkatkan
dosis apabila diperlukan.
Berdasarkan evaluasi komplikasi, terdapat neuropati perifer dari hasil PF sensorik dan
nefropati diabetic berdasarkan hasil pemeriksaan GFR. Dari pemeriksaan ABI terdapat
risiko PAD, namun tidak ditemukan adanya gejala klaudikasi. Diperlukan pemeriksaan
penunjang untuk evaluasi komplikasi lainnya.
Rencana Diagnosis
● Funduskopi
● Urinalisis, ACR
● EKG
● USG Doppler
Rencana Tatalaksana
● Diet DM BB Broca = 66,6 kg
Kalori basal = 66,6 x 30 = 1998 kkal/hari
Faktor koreksi = -10+20-20 = -10%
Kalori harian = 1998 – 199 = 1800 kkal/hari
● Aktivitas fisik intensitas sedang 3-5 hari/minggu dengan durasi 30-45 menit
● Tingkatkan dosis metformin menjadi 4x500mg
● Glucodex 2x80mg
● Acarbose 3x50mg pertimbangkan obat lain apabila target Hba1c tidak tercapai
2. Disfungsi ereksi
Berdasarkan anamnesis, pada pasien terdapat keluhan sulit ereksi sejak 4 tahun
terakhir, namun pasien masih aktiv secara seksual, yakni melakukan aktivitas seksual 1-2
minggu sekali. Diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis
disfungsi ereksi dan merencanakan terapi.
Rencana Diagnosis
● RigiScan
Rencana Diagnosis
● Monofilamen
● Pemeriksaan fisik lanjutana untuk evaluasi neuropati perifer motorik dan proprioseptif
4. PAD bilateral
Berdasarkan PF, didapatkan ABI pada kaki kiri 0,87 dan pada kaki kanan 0,8.
Berdasarkan hasil tersebut, dicurigai terdapat PAD pada pasien (ABI < 0,9) walaupundari
anamnesis tidak ditemukan adanya keluhan khas PAD seperti klaudikasio. Diperlukan
pemeriksaan USG Doppler untuk evaluasi PAD.
Rencana Diagnosis
● USG Doppler
5. Dislipidemia
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan HDL yakni 36 mg/dL
(normal 40 – 60). Selain itu, pasien juga memiliki riwayat konsumsi obat atrovastatin
1x10mg selama 4 tahun terakhir.
Rencana Diagnosis
● EKG
Rencana Tatalaksana
● Restriksi garam 1 sendok teh garam dapur per hari
● Tingkatkan konsumsi sayur dan buah serta membatasi daging merah dan asam lemak
jenuh
● Penurunan BB Target BMI 18,5 – 22,9
● Olahraga teratur
● Candesartan 1x8mg
● Pertimbangkan penambahan CCB Amlodipine
Rencana Diagnosis
● ACR
● USG ginjal
● Kalsium dan fosfat MBD
Rencana Tatalaksana
● Restriksi protein 0,6-0,8 g/kgBB/hari
● Pemberian ACE inhibitor atau ARB untuk mencegah progresivitas
8. CVI bilateral
Berdasarkan PF, terdapat hiperpigmentasi serta kering pada kulit kedua tungkai bawah
yang disertai dengan edema pretibial. Kedua temuan ini mengarah kepada gangguan
vascular. Tidak adanya keluhan klaudikasi pada pasien lebih mengarahkan diagnosis
pada kelaianan vena. Tidak adanya nyeri dan keluhan yang muncul bilateral lebih
mengarahkan diagnosis ke CVI dibandingkan dengan DVT.
Pasien juga memiliki riwayat operasi vascular pada tahun 2016 dan 2017 dan sempat
dianjurkan untuk menggunakan stoking kompresi.
Rencana Diagnosis
● USG Doppler
Rencana Tatalaksana
● Stoking kompresi
● Konsultasi ke bagian vaskular
KESIMPULAN
Pasien laki-laki 64 tahun dengan DM tipe 2 datang untuk control karena obat habisa. Daftar
masalah pasien adalah diabetes mellitus tipe 2 tidak terkontrol dengan obesitas tipe 1,
hipertensi grade 2 tidak terkontrol, CKD grade IIIA, dan CVI bilateral. Rencana diagnosis pada
pasien adalah evaluasi komplikasi DM, evaluasi HMOD, ACR dan USG ginjal untuk evaluasi CKD,
serta USG Doppler untuk evaluasi CVI. Rencana tata laksana untuk DM pasien adalah
tingkatkan dosis metformin menjadi 4x500mg fan lanjutkan obat yang lain. Untuk HT, lanjutkan
obat saat ini dan pertimbangkan pemberian CCB. Untuk CKD berikan ACE-i atau ARB untuk
mencegah progresivitas. Untuk CVI berikan stoking kompresi dan konsul ke bagian vascular.
Prognosis
Ad vitam: bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
Ad sanationam: malam