Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

MANAJEMEN BENCANA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PROTOKOL


KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT KELURAHAN
NAIKOTEN 1, RW O7 RT 13-14
KELOMPOK 7
Dr. MARYLIN S. JUNIAS, ST., M.KES DOSEN/PENDAMPING PENELITIAN
INDRA FREDERIK TERHANI MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
KURNIAWATI MELINDA BENU MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
REYNALDO LAY LENA MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
RIO ALMODAD LIUTANI MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
BRITHNEY C. A. NGGAUK MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
MELINDA A. SOUK MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
INRI L. A. SAE MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
HELDY M. B. LUSSY MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
ARDIYASAH ABIDIN MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
MARIA Y. KOMEP MAHASISWA/ANGGOTA PENELITIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Proposal Manajemen Bencana dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN DI
MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT KELURAHAN
NAIKOTEN 1, RW 07 RT 13-14 ” ini dengan baik.
Keberhasilan penulisan Proposal ini, tidak terlepas dari dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan limpah terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Proposal
ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk penyempurnaan tulisan ini dan karya tulis selanjutnya.

Kupang, 26 September 2020

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................7
1.3 TUJUAN.........................................................................................................7
1.4 MANFAAT.....................................................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................9


2.2 KERANGKA KONSEP..................................................................................15
2.3 HIPOTESIS.....................................................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN......................................................................................16


3.2 LOKASI PENELITIAN..................................................................................16
3.3 POPULASI DAN SAMPEL...........................................................................16
3.4 INSTRUMEN PENELITIAN.........................................................................16
3.5 TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA....................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

LAMPIRAN..........................................................................................................19

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di penghujung tahun 2019, laporan pemerintah China membuat publik
penasaran dan tim ahli sibuk meneliti. Tepat tanggal 31 Desember 2019,
China melaporkan kejadian luar biasa, kasus pneumonia misterius yang belum
diketahui penyebabnya, tepatnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Dalam 3
hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah
hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Pada awalnya data epidemiologi
menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajan dengan satu pasar
seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Pasar tersebut
menjual hewan hidup, hewan liar, hewan ternak, dan seafood. Pada tanggal 7
Januari 2020 isolat sampel kasus tersebut diperiksa dan pada 10
Januari 2020 dilaporkan hasil pemeriksaan isolat tersebut menunjukkan
adanya infeksi Coronavirus jenis baru. World Health Organization (WHO)
memberi nama 2019- novel Coronavirus (2019-nCoV). Kemudian, pada
tanggal 2 Februari 2020, WHO memberi nama penyakitnya dengan
Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah
penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus penyebab Covid-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona
adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke

4|Page
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan Covid-19 ini masih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-
rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan
pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di
kedua paru.
Pada tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi
414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192
negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas
kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia
melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan
tanggal 25 Maret 2020, Indonesia sudah melaporkan 790 kasus konfirmasi
Covid-19 dari 24 Provinsi yaitu: Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kep. Riau, Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku dan Papua.
Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI Jakarta, Banten
(Kab. Tangerang, Kota Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung, Kab. Bekasi,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab. Karawang), Jawa
Timur (kab. Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa Tengah
(Kota Surakarta).
Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke
berbagai negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020,
WHO melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di

5|Page
seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Indonesia melaporkan kasus
pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus meningkat dan menyebar dengan
cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020
Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi Covid-19
dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%).
Nusa Tenggara Timur samapai pada tanggal 25 september 2020
melaporkan sebanyak 388 kasus denga 240 kasus sembuh dan 6 orang
meningga dunia. Pada tanggal 27 september 2020 Nusa Tenggara Timur
kembali mengupdate kasus konfirmasi sebanyak 402 kasus. Kota Kupang
pada tanggal 26 september 2020 melaporkan ada sebanyak 6 kasus, 4 kasus
transmisi lokal dan 1 kasus pelaku perjalanan dari Rote, dan 1 kasus pelaku
perjalanan dari Denpasar, pada 27 september 2020 total kasus konfirmasi
sebanyak 69 kasus yang terdiiri dari 30 orang perempuan dan 39 laki-laki, 44
kasus sembuh, dan 2 kasus meninggal dunia. Sampai saat ini kasus konfirmasi
paling banyak pada laki-laki dengan rentan usia 30-39 tahun.
Berdasarkan bukti ilmiah, Covid-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang
yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat
dengan pasien Covid-19 termasuk yang merawat pasien Covid-19.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci
tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika
batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan
hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang
menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat.
Sampai saat ini, situasi Covid-19 di tingkat global maupun nasional
masih dalam risiko sangat tinggi. Selama pengembangan vaksin masih dalam
proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk mempersiapkan diri hidup

6|Page
berdampingan dengan Covid-19. Oleh karenanya diperlukan upaya
pencegahan dan pengendalian Covid-19 untuk memberikan panduan bagi
petugas kesehatan agar tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh
penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan yang sesuai standar. Juga agar
setiap masyarakat dapat melakukan atau menjalanka protokol dan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapka pemerintah untuk pencegahan dan
pengendalian Covid-19. Pencegahan dan pengendalian Covid-19 disusun
berdasarkan rekomendasi WHO yang disesuaikan dengan perkembangan
pandemi Covid-19, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah yang
ada adalah bagaimana gambaran pelaksanaan protokol kesehatan pada
masyarakat Kelurahan Naikoten 1, Rw 07 Rt 13-14 pada masa pandemik

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan protokol kesehatan pada masyarakat
Kelurahan Naikoten 1, Rw 07 Rt 13-14
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambara faktor predisposing, enabling, dan
reinforcing terhadap pelaksanaan protokol kesehatan
2. Mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan dalam
pelaksanaan protokol kesehatan

1.4 MANFAAT

7|Page
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Kelurahan dan
Dinas Kesehatan Kota Kupang untuk mengatur dan mendukung
pelaksanaan perilaku masyarakat yang sesuai protokol kesehatan
2. Diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.

8|Page
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


1. Corona virus disease 2019
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm.
Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk diantaranya kelelawar
dan unta. Coronavirus yang menjadi etiologi covid-19 termasuk dalam
genus betacoronavirus. Hasil analisis filogenik menunjukan bahwa virus
ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang
menyebabkan wabah Severe , Acute Respiratory Illnes ( SARS-CoV) pada
2002-2004 silam, yaitu sarbecovirus. Atas dasar ini, International
Committee on Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2.
Saat ini penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi
sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif.
Trasmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet
yang keluar saat batuk atau bersin, selain itu telah ditelitih bahwa SARS-
CoV-2 dapat viable pada aerosol (dihasilkan melalui nebulizer) selama
setidaknya 3 jam.
SARS-CoV-2 telah terbukti menginfeksi saluran cerna berdasrkan
hasil biopsy pada sel epitel gaster, duodenum, dan rectum. Virus dapat
terdeteksi di feses, bahkan ada 23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap
terdeteksi pada sampel saluran napas. Kedua fakta ini menguatkan
kemungkinan transisi secara fekal-oral.
Faktor virus dan pejamu memilki peran dalam infeksi SARS-CoV-2.
Efek sitopati virus dan kemampuannya mengalakan respon imun
menentukan keparahan infeksi. Disregulasi sistem imum kemudia
berperan dalam kerusakan jaringan pada infeksi SARS-CoV-2. Respon

9|Page
imun yang tidak adekuat menyebabkan replikasi virus dan kerusakan
jaringan (Susilo, dkk, 2020)
2. Protocol kesehatan di masa pendemi covid-19
Masyarakat memilki peran penting dalam memutuskan mata rantai
penularan covid-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru/
cluster pada tempat-tempat dimana terjadi pergerakan orang, interaksi
antara manusia dan berkumpul banyak orang. Masyarakat harus dapat
beraktivitas kembali dalam situasi pendemi covid-19. Dengan beradaptasi
pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang
dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta
memberdayakan semua sumber daya yang ada. Peran masyarakat untuk
memutuskan mata rantai penularan covid-19 (risiko tertular dan
menularkan) harus dilakukan dengan protocol kesehatan. Protocol
kesehatan secara umum harus memuat:
A. Perindungan kesehatan individu
a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang
menutupi hidung, dan mulut hingga dagu, jika harus keluar
rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat
menularka covid-19). Apabila menggunakan masker kain,
sebaiknya masker kain 3 lapis.
b. Membersikan tangan secara teratur dan cuci tangan pake
sabun dengan air mengalir atau menggunkan cairan antiseptic
berbasis alkohol/handsanitizer. Selalu menghindari menyentu
mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih
(yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung
virus).
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk,

10 | P a g e
atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan
berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak
maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan
teknis lainnya.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi
seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan
istirahat yang cukup(minimal7jam),serta menghindar faktor
risiko penyakit. Orang yang memiliki komorbiditas/penyakit
penyerta/kondisi rentan seperti diabetes, hipertensi,
gangguan paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, kondisi
immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan, lanjut
usia, anak-anak, dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam
beraktifitas ditempat dan fasilitas umum.
B. Perlindungan kesehatan masyarakat
a. Unsur pencegahan
b. Unsur penemuan kasus
c. Unsur penanganan secara cepat dan efektif

3. Prinsipnya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di masyarakat


dilakukan dengan:
A. Pencegahan penularan pada individu
Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang mengandung
virus SARS-CoV-2 yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung,
mulut dan mata, untuk itu pencegahan penularan COVID-19 pada
individu dilakukan dengan beberapa tindakan, seperti:
a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan
pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau
menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol

11 | P a g e
(handsanitizer) minimal 20 – 30 detik. Hindari menyentuh
mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
b. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang
menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau
bersin. Jika tidak memungkin melakukan jaga jarak maka
dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi dan
teknis lainnya.
d. Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain
yang tidak diketahui status kesehatannya.
e. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan
berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di
rumah.
f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola
hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi
seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari,
danistirahat yang cukup.
g. Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol.
h. Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial.
i. Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika
berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter/ tenaga
kesehatan.
j. Menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan
protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.

B. Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Minimal

12 | P a g e
Berikut langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
yang harus digunakan untuk memastikan lingkungan aman
digunakan sebagai tempat karantina
a. Deteksi dini dan pengendalian
a). Setiap orang yang dikarantina dan mengalami demam
atau gejala sakit pernapasan lainnya harus diperlakukan
sebagai suspect COVID-19
b). Terapkan tindakan pencegahan standar untuk semua
orang dan petugas:
1) Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah
kontak dengan saluran pernapasan, sebelum makan,
dan setelah menggunakan toilet. Cuci tangan dapat
dilkukan dengan sabun dan air atau dengan
handsanitizer yang mengandung alkohol.
Peggunaanhandsanitizer yang mengandung alkohol
lebih disarankan jika tangan tidak terlihat kotor. Bila
tangan terlihat kotor, cucilah tangan menggunakan
sabun dan air
2) Pastikan semua orang yang diobservasi menerapkan
etika batuk
3) Sebaiknya jangan menyentuh mulut dan hidung
c). Masker tidak diperlukan untuk orang yang tidak
bergejala. Tidak ada bukti bahwa menggunakan masker
jenis apapun dapat melindungi orang yang tidak sakit.
b. Pengendalian administrative
Pengendalian administratif meliputi:
a). Pembangunan infrastruktur PPI yang berkelanjutan
(desain fasilitas) dan kegiatan

13 | P a g e
b). Memberikan edukasi pada orang yang diobservasi
tentang PPI; semua petugas yang bekerja perlu dilatih
tentang tindakan pencegahan standar sebelum
pengendalian karantina dilaksanakan. Saran yang sama
tentang tindakan pencegahan standar harus diberikan
kepada semua orang pada saat kedatangan. Petugas dan
orang yang diobservasi harus memahami pentingnya
segera mencari pengobatan jika mengalami gejala
c). Membuat kebijakan tentang pengenalan awal dan rujukan
dari kasus COVID-19
c. Pengendalian Lingkungan
Prosedur pembersihan dan disinfeksi lingkungan harus
diikuti dengan benar dan konsisten. Petugas kebersihan perlu
diedukasi dan dilindungi dari infeksi COVID-19 dan petugas
kebebersihan harus memastikan bahwa permukaan
lingkungan dibersihkan secara teratur selama periode
observasi:
a). Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh
seperti meja, rangka tempat tidur, dan perabotan kamar
tidur lainnya setiap hari dengan disinfektan rumah tangga
yang mengandung larutan pemutih encer (pemutih 1
bagian hingga 99 bagian air). Untuk permukaan yang
tidak mentolerir pemutih maka dapat menggunakan
etanol 70%
b). Bersihkan dan disinfeksi permukaan kamar mandi dan
toilet setidaknya sekali sehari dengan disinfektan rumah
tangga yang mengandung larutan pemutih encer (1
bagian cairan pemutih dengan 99 bagian air)

14 | P a g e
c). Membersihkan pakaian, seprai, handuk mandi, dan lain-
lain, menggunakan sabun cuci dan air atau mesin cuci di
60–90°C dengan deterjen biasa dan kering
d). Harus mempertimbangkan langkah-langkah untuk
memastikan sampah dibuang di TPA yang terstandar, dan
bukan di area terbuka yang tidak diawasi
e). Petugas kebersihan harus mengenakan sarung tangan
sekali pakai saat membersihkan atau menangani
permukaan, pakaian atau linen yang terkotori oleh cairan
tubuh, dan harus melakukan kebersihan tangan sebelum
dan sesudah melepas sarung tangan

2.2 Kerangka Konsep


Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan protokol kesehatan

 Pengetahuan
 Perilaku

Pelaksanaan protokol
kesehatan covid-19

2.3 Hipotesis
Adanya hubungan pengetahuan dengan sikap dan perilaku masyarakat
terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di masa pendemi covid-19 di
kelurahan Naikoten, RW 07 Rt 13-14.

15 | P a g e
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian Kuantitatif, yang diguanakan meneliti pada populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanan di Wilayah Kecamatan Kota Raja Kelurahan
Naikoten 1, Rw 07 Rt 13-14 Kota Kupang.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi target dalam kegiatan penelitian ini adalah seluruh warga
masyarakat Wilayah Rw 07 Rt 13-14 Kelurahan Naikoten 1, Kecamatan Kota
Raja, Kota Kupang dengan menggunakan teknik random sampling.

3.4 Instrumen Penelitian


Peneliti mengumpulakn data dari respoden dengan penyebaran
kuisioner. Kuisioner, yaitu suatu instrumen penelitian teknik pengumpulan
informasi yang terdiri dari serangkaian pertanyaan yang diberikan kepada
responden secara online bertujuan mengumpulakan informasi, mempelajari
sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik masyarakat Kelurahan Naikoten
1, Rw 07 Rt 13-14 sebagai responden.

16 | P a g e
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisi Data
Data diolah secara manual dengan kuisioner, perhitungan dilakukan
dengan bantuan kalkulator dan perangkat lunak Microsoft excel, yang
selanjutnya disajikan dalam bentuk table.
Dalam menganalisis data peneliti menggunkan teknik analisis dengan
metode kuantitatif, yaitu data berupa angka yang diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan atau pengukuran.

17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Erlina et.all. 2020. Peumonia Covid 19 Diagnosa Dan Penatalaksanaan Di


Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Jakarta, 2020. ISBN. 978-
623-92964-0-7.
Burhan, Erlina. 2020. Corona Virus Yang Meresahkan Dunia. J Indon Med Assoc.
Vol 70. No 2. Februari 2020. Departemen Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan. Jakarta.
Handayani, Diah et. all. 2020. Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi
Indonesia. Vol 40. No 2. April 2020. Departemen Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Rumah
Sakit Umum Pusat Persahabatan. Jakarta.
Susilo, Adityo et.all. 2020. Corona Virus Disease Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia. Vol 7. No 1. Hal 45-67. Maret 2020. Departemen
Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia - RSUPN
dr. Cipto Mangunkusumo. Jakarta.
Wulandari, Anggun et. all.2020. Hubungan Karakteristik Individu Dengan
Pengetahuan Tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 Pada
Masyarakat Di Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Vol 15. No 1. Hal 42-46. 2020. Program Studi Kesehatan Masyarakat.
Fakultas Kedokteran. Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Muhammadiyah. Semarang.

18 | P a g e
LAMPIRAN
Jawaban di centang (√) berdasarkan apa yang anda alami selama 3 bulan terakhir

JAWABAN
N
PERTANYAAN KADANG- TIDAK
O SELALU SERING
KADANG PERNAH
Apakah anda selalu mencuci tangan setelah dan
1. sebelum beraktifitas baik di luar rumah maupun
di dalam rumah ?        
Apakah saat anda melakukan aktiftas di luar
2.
rumah selalu memakai masker        
Apakah anda selalu membawa dan menggunakan
3.
hand sanitizer setelah melakukan aktifitas        
apakah anda membersihkan peralatan rumah dan
4. menjaga kebersihan rumah dengan menggunakan
cairan desinfektan        
apakah setelah berpergian pakaian yang
5.
digunakan langsung dilepas dan diganti        
apakah setelah berpergian anda selalu mandi
6. terlebih dahulu sebelum kembali beraktifitas di
dalam rumah        
apakah anda selalu berjemur di bawah sinar
7.
matahari setiap pagi hari        
apakah setelah beraktifitas di luar rumah tanpa
8. masker dan hand sanitizer anda masih merasa
baik-baik saja        
apakah anda berkumpul dengan teman-teman
9.
anda pada saat pandemic covid 19        
apakah anda tetap menjaga jarak dengan orang-
10. orang saat berada di tempat umum        

NO PERTANYAAN A B C
Dari manakah anda
1. Berita di Televisi Internet Teman-teman
mengetahui tentang covid 19
covid 19 adalah virus
covid 19 adalah virus
yang menular dan Covid 19 adalah virus
Apa yang anda ketahui bawaan sejak lahir dan
2. disebabkan oleh jenis yang tidak menular
tentang covid 19 diturunkan dari generasi ke
corona virus baru yang namun berbahaya
generasi
ditemukan

19 | P a g e
Covid 19 disebabkan oleh  Covid 19 disebabkan  Covid 19 disebabkan oleh
3. Apa penyebab dari covid 19
SARS-Cov-2 oleh MERS-Cov SARS
Apa tanda dan gejala orang Demam, sesak nafas, nyeri sendi, sakit Keram otot, sering buang
4.
yang terinfeksi covid 19 batuk kering tenggorokan, sakit kepala air besar, nyeri paada dada
melindungi area
Untuk mengikuti protokol agar terlihat keren dan
Mengapa kita harus pernapasan (mulut dan
5. kesehatan dan mentaati melindungi diri dari panas
menggunakan masker hidung) dari masuknya
peraturan matahari
virus covid 19
Mengapa kita harus menjaga Mencegah dan
 Untuk membatasi hak  Hanya Untuk mencegah
6. jarak dan menghindari memutuskan mata rantai
berinteraksi virus
perkumpulan penyebaran virus
Mengapa kita harus mencuci menjaga kebersihan
7. tangan sebelum dan sesudah agar terlihat bersih tangan dan mencegah menjadi bersih dan wangi
beraktifitas penularan covid 19
 Karena kemungkinan di
tempat umum orang yang  Karena akan berdampak
sedang sakit bertemu buruk pada orang yang
Mengapa kita tidak boleh karena akan
dengan orang yang merasa sakit bila terpapar
8. pergi ke tempat umum saat mempengaruhi orang lain
membawa virus yang lingkungan yang mungkin
merasa sakit yang sehat
kemudian orang yang tidak begitu baik di tempat
sakit tersebut akan muda umum
terpapar virus
Apa manfaat dari berjemur di
memperlemah kerja vius
9. bawah sinar matahari pada meningkatkan imun tubuh membunuh virus corona
corona
pagi hari
 OTG adalah orang tanpa  OTG adalah orang
Apa yang anda ketahui  OTG adalah orang dengan
gejala dan memiliki risiko dengan tanpa gejala dan
10. tentang OTG (0rang tanpa gejala dan memilki risiko
tertular dari orang yang tidak memilki risiko
gejala) titular covid 19
terkontaminasi covid 19 tertular covid 19

Tuliskan pilihan jawaban dari pertanyaan diatas dibawah ini

1.
2.
3.
4.
5.

20 | P a g e
6.
7.
8.
9.
10.

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai