MANAJEMEN BENCANA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Proposal Manajemen Bencana dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN DI
MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT KELURAHAN
NAIKOTEN 1, RW 07 RT 13-14 ” ini dengan baik.
Keberhasilan penulisan Proposal ini, tidak terlepas dari dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan limpah terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Proposal
ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk penyempurnaan tulisan ini dan karya tulis selanjutnya.
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
LAMPIRAN..........................................................................................................19
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan Covid-19 ini masih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-
rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan
pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di
kedua paru.
Pada tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi
414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192
negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas
kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia
melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan
tanggal 25 Maret 2020, Indonesia sudah melaporkan 790 kasus konfirmasi
Covid-19 dari 24 Provinsi yaitu: Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kep. Riau, Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku dan Papua.
Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI Jakarta, Banten
(Kab. Tangerang, Kota Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung, Kab. Bekasi,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab. Karawang), Jawa
Timur (kab. Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa Tengah
(Kota Surakarta).
Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke
berbagai negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020,
WHO melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di
5|Page
seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Indonesia melaporkan kasus
pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus meningkat dan menyebar dengan
cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020
Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi Covid-19
dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%).
Nusa Tenggara Timur samapai pada tanggal 25 september 2020
melaporkan sebanyak 388 kasus denga 240 kasus sembuh dan 6 orang
meningga dunia. Pada tanggal 27 september 2020 Nusa Tenggara Timur
kembali mengupdate kasus konfirmasi sebanyak 402 kasus. Kota Kupang
pada tanggal 26 september 2020 melaporkan ada sebanyak 6 kasus, 4 kasus
transmisi lokal dan 1 kasus pelaku perjalanan dari Rote, dan 1 kasus pelaku
perjalanan dari Denpasar, pada 27 september 2020 total kasus konfirmasi
sebanyak 69 kasus yang terdiiri dari 30 orang perempuan dan 39 laki-laki, 44
kasus sembuh, dan 2 kasus meninggal dunia. Sampai saat ini kasus konfirmasi
paling banyak pada laki-laki dengan rentan usia 30-39 tahun.
Berdasarkan bukti ilmiah, Covid-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang
yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat
dengan pasien Covid-19 termasuk yang merawat pasien Covid-19.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci
tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika
batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan
hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang
menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat.
Sampai saat ini, situasi Covid-19 di tingkat global maupun nasional
masih dalam risiko sangat tinggi. Selama pengembangan vaksin masih dalam
proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk mempersiapkan diri hidup
6|Page
berdampingan dengan Covid-19. Oleh karenanya diperlukan upaya
pencegahan dan pengendalian Covid-19 untuk memberikan panduan bagi
petugas kesehatan agar tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh
penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan yang sesuai standar. Juga agar
setiap masyarakat dapat melakukan atau menjalanka protokol dan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapka pemerintah untuk pencegahan dan
pengendalian Covid-19. Pencegahan dan pengendalian Covid-19 disusun
berdasarkan rekomendasi WHO yang disesuaikan dengan perkembangan
pandemi Covid-19, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan protokol kesehatan pada masyarakat
Kelurahan Naikoten 1, Rw 07 Rt 13-14
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambara faktor predisposing, enabling, dan
reinforcing terhadap pelaksanaan protokol kesehatan
2. Mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan dalam
pelaksanaan protokol kesehatan
1.4 MANFAAT
7|Page
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Kelurahan dan
Dinas Kesehatan Kota Kupang untuk mengatur dan mendukung
pelaksanaan perilaku masyarakat yang sesuai protokol kesehatan
2. Diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.
8|Page
BAB II
LANDASAN TEORI
9|Page
imun yang tidak adekuat menyebabkan replikasi virus dan kerusakan
jaringan (Susilo, dkk, 2020)
2. Protocol kesehatan di masa pendemi covid-19
Masyarakat memilki peran penting dalam memutuskan mata rantai
penularan covid-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru/
cluster pada tempat-tempat dimana terjadi pergerakan orang, interaksi
antara manusia dan berkumpul banyak orang. Masyarakat harus dapat
beraktivitas kembali dalam situasi pendemi covid-19. Dengan beradaptasi
pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang
dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta
memberdayakan semua sumber daya yang ada. Peran masyarakat untuk
memutuskan mata rantai penularan covid-19 (risiko tertular dan
menularkan) harus dilakukan dengan protocol kesehatan. Protocol
kesehatan secara umum harus memuat:
A. Perindungan kesehatan individu
a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang
menutupi hidung, dan mulut hingga dagu, jika harus keluar
rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat
menularka covid-19). Apabila menggunakan masker kain,
sebaiknya masker kain 3 lapis.
b. Membersikan tangan secara teratur dan cuci tangan pake
sabun dengan air mengalir atau menggunkan cairan antiseptic
berbasis alkohol/handsanitizer. Selalu menghindari menyentu
mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih
(yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung
virus).
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk,
10 | P a g e
atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan
berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak
maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan
teknis lainnya.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi
seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan
istirahat yang cukup(minimal7jam),serta menghindar faktor
risiko penyakit. Orang yang memiliki komorbiditas/penyakit
penyerta/kondisi rentan seperti diabetes, hipertensi,
gangguan paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, kondisi
immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan, lanjut
usia, anak-anak, dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam
beraktifitas ditempat dan fasilitas umum.
B. Perlindungan kesehatan masyarakat
a. Unsur pencegahan
b. Unsur penemuan kasus
c. Unsur penanganan secara cepat dan efektif
11 | P a g e
(handsanitizer) minimal 20 – 30 detik. Hindari menyentuh
mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
b. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang
menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau
bersin. Jika tidak memungkin melakukan jaga jarak maka
dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi dan
teknis lainnya.
d. Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain
yang tidak diketahui status kesehatannya.
e. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan
berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di
rumah.
f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola
hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi
seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari,
danistirahat yang cukup.
g. Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol.
h. Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial.
i. Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika
berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter/ tenaga
kesehatan.
j. Menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan
protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.
12 | P a g e
Berikut langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
yang harus digunakan untuk memastikan lingkungan aman
digunakan sebagai tempat karantina
a. Deteksi dini dan pengendalian
a). Setiap orang yang dikarantina dan mengalami demam
atau gejala sakit pernapasan lainnya harus diperlakukan
sebagai suspect COVID-19
b). Terapkan tindakan pencegahan standar untuk semua
orang dan petugas:
1) Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah
kontak dengan saluran pernapasan, sebelum makan,
dan setelah menggunakan toilet. Cuci tangan dapat
dilkukan dengan sabun dan air atau dengan
handsanitizer yang mengandung alkohol.
Peggunaanhandsanitizer yang mengandung alkohol
lebih disarankan jika tangan tidak terlihat kotor. Bila
tangan terlihat kotor, cucilah tangan menggunakan
sabun dan air
2) Pastikan semua orang yang diobservasi menerapkan
etika batuk
3) Sebaiknya jangan menyentuh mulut dan hidung
c). Masker tidak diperlukan untuk orang yang tidak
bergejala. Tidak ada bukti bahwa menggunakan masker
jenis apapun dapat melindungi orang yang tidak sakit.
b. Pengendalian administrative
Pengendalian administratif meliputi:
a). Pembangunan infrastruktur PPI yang berkelanjutan
(desain fasilitas) dan kegiatan
13 | P a g e
b). Memberikan edukasi pada orang yang diobservasi
tentang PPI; semua petugas yang bekerja perlu dilatih
tentang tindakan pencegahan standar sebelum
pengendalian karantina dilaksanakan. Saran yang sama
tentang tindakan pencegahan standar harus diberikan
kepada semua orang pada saat kedatangan. Petugas dan
orang yang diobservasi harus memahami pentingnya
segera mencari pengobatan jika mengalami gejala
c). Membuat kebijakan tentang pengenalan awal dan rujukan
dari kasus COVID-19
c. Pengendalian Lingkungan
Prosedur pembersihan dan disinfeksi lingkungan harus
diikuti dengan benar dan konsisten. Petugas kebersihan perlu
diedukasi dan dilindungi dari infeksi COVID-19 dan petugas
kebebersihan harus memastikan bahwa permukaan
lingkungan dibersihkan secara teratur selama periode
observasi:
a). Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh
seperti meja, rangka tempat tidur, dan perabotan kamar
tidur lainnya setiap hari dengan disinfektan rumah tangga
yang mengandung larutan pemutih encer (pemutih 1
bagian hingga 99 bagian air). Untuk permukaan yang
tidak mentolerir pemutih maka dapat menggunakan
etanol 70%
b). Bersihkan dan disinfeksi permukaan kamar mandi dan
toilet setidaknya sekali sehari dengan disinfektan rumah
tangga yang mengandung larutan pemutih encer (1
bagian cairan pemutih dengan 99 bagian air)
14 | P a g e
c). Membersihkan pakaian, seprai, handuk mandi, dan lain-
lain, menggunakan sabun cuci dan air atau mesin cuci di
60–90°C dengan deterjen biasa dan kering
d). Harus mempertimbangkan langkah-langkah untuk
memastikan sampah dibuang di TPA yang terstandar, dan
bukan di area terbuka yang tidak diawasi
e). Petugas kebersihan harus mengenakan sarung tangan
sekali pakai saat membersihkan atau menangani
permukaan, pakaian atau linen yang terkotori oleh cairan
tubuh, dan harus melakukan kebersihan tangan sebelum
dan sesudah melepas sarung tangan
Pengetahuan
Perilaku
Pelaksanaan protokol
kesehatan covid-19
2.3 Hipotesis
Adanya hubungan pengetahuan dengan sikap dan perilaku masyarakat
terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di masa pendemi covid-19 di
kelurahan Naikoten, RW 07 Rt 13-14.
15 | P a g e
BAB III
METODE PENELITIAN
16 | P a g e
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisi Data
Data diolah secara manual dengan kuisioner, perhitungan dilakukan
dengan bantuan kalkulator dan perangkat lunak Microsoft excel, yang
selanjutnya disajikan dalam bentuk table.
Dalam menganalisis data peneliti menggunkan teknik analisis dengan
metode kuantitatif, yaitu data berupa angka yang diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan atau pengukuran.
17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
18 | P a g e
LAMPIRAN
Jawaban di centang (√) berdasarkan apa yang anda alami selama 3 bulan terakhir
JAWABAN
N
PERTANYAAN KADANG- TIDAK
O SELALU SERING
KADANG PERNAH
Apakah anda selalu mencuci tangan setelah dan
1. sebelum beraktifitas baik di luar rumah maupun
di dalam rumah ?
Apakah saat anda melakukan aktiftas di luar
2.
rumah selalu memakai masker
Apakah anda selalu membawa dan menggunakan
3.
hand sanitizer setelah melakukan aktifitas
apakah anda membersihkan peralatan rumah dan
4. menjaga kebersihan rumah dengan menggunakan
cairan desinfektan
apakah setelah berpergian pakaian yang
5.
digunakan langsung dilepas dan diganti
apakah setelah berpergian anda selalu mandi
6. terlebih dahulu sebelum kembali beraktifitas di
dalam rumah
apakah anda selalu berjemur di bawah sinar
7.
matahari setiap pagi hari
apakah setelah beraktifitas di luar rumah tanpa
8. masker dan hand sanitizer anda masih merasa
baik-baik saja
apakah anda berkumpul dengan teman-teman
9.
anda pada saat pandemic covid 19
apakah anda tetap menjaga jarak dengan orang-
10. orang saat berada di tempat umum
NO PERTANYAAN A B C
Dari manakah anda
1. Berita di Televisi Internet Teman-teman
mengetahui tentang covid 19
covid 19 adalah virus
covid 19 adalah virus
yang menular dan Covid 19 adalah virus
Apa yang anda ketahui bawaan sejak lahir dan
2. disebabkan oleh jenis yang tidak menular
tentang covid 19 diturunkan dari generasi ke
corona virus baru yang namun berbahaya
generasi
ditemukan
19 | P a g e
Covid 19 disebabkan oleh Covid 19 disebabkan Covid 19 disebabkan oleh
3. Apa penyebab dari covid 19
SARS-Cov-2 oleh MERS-Cov SARS
Apa tanda dan gejala orang Demam, sesak nafas, nyeri sendi, sakit Keram otot, sering buang
4.
yang terinfeksi covid 19 batuk kering tenggorokan, sakit kepala air besar, nyeri paada dada
melindungi area
Untuk mengikuti protokol agar terlihat keren dan
Mengapa kita harus pernapasan (mulut dan
5. kesehatan dan mentaati melindungi diri dari panas
menggunakan masker hidung) dari masuknya
peraturan matahari
virus covid 19
Mengapa kita harus menjaga Mencegah dan
Untuk membatasi hak Hanya Untuk mencegah
6. jarak dan menghindari memutuskan mata rantai
berinteraksi virus
perkumpulan penyebaran virus
Mengapa kita harus mencuci menjaga kebersihan
7. tangan sebelum dan sesudah agar terlihat bersih tangan dan mencegah menjadi bersih dan wangi
beraktifitas penularan covid 19
Karena kemungkinan di
tempat umum orang yang Karena akan berdampak
sedang sakit bertemu buruk pada orang yang
Mengapa kita tidak boleh karena akan
dengan orang yang merasa sakit bila terpapar
8. pergi ke tempat umum saat mempengaruhi orang lain
membawa virus yang lingkungan yang mungkin
merasa sakit yang sehat
kemudian orang yang tidak begitu baik di tempat
sakit tersebut akan muda umum
terpapar virus
Apa manfaat dari berjemur di
memperlemah kerja vius
9. bawah sinar matahari pada meningkatkan imun tubuh membunuh virus corona
corona
pagi hari
OTG adalah orang tanpa OTG adalah orang
Apa yang anda ketahui OTG adalah orang dengan
gejala dan memiliki risiko dengan tanpa gejala dan
10. tentang OTG (0rang tanpa gejala dan memilki risiko
tertular dari orang yang tidak memilki risiko
gejala) titular covid 19
terkontaminasi covid 19 tertular covid 19
1.
2.
3.
4.
5.
20 | P a g e
6.
7.
8.
9.
10.
21 | P a g e