Anda di halaman 1dari 11

Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.

A) | 106

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI MENGAPLIKASIKAN


KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES

Penulis 1: Shendy Ervita Restu Amelia


Penulis 2: Suranto
Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
Email: shendy_era92@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan Modul


Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi sebagai media pembelajaran. Penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan ini dilaksanakan
dengan beberapa tahapan yang diadaptasi dari model pengembangan Arief S. Sadiman. Adapun tahapan
tersebut yaitu : Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, Merumuskan tujuan, Merumuskan butir-butir
materi, Menyusun alat pengukur keberhasilan, Membuat naskah media, Melakukan validasi ahli dan
Melakukan uji coba kelayakan, Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Wates. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket.Hasil penelitian dan pengembangan yaitu Penilaian ahli
materi I relevansi materi mendapatkan skor 50 dengan kategori sangat setuju/sangat layak dan aspek
kriteria pemilihan media mendapat skor 21 dengan kategori sangat setuju/sangat layak. Ahli materi II aspek
relevansi materi mendapat skor 47 dengan kategori sangat setuju/sangat layak dan aspek kriteria pemilihan
media mendapat skor 22 dengan kategori sangat setuju/sangat layak. Penilaian ahli media aspek fungsi dan
manfaat media mendapat skor 21 dengan kategori sangat setuju/sangat layak, aspek karakteristik tampilan
modul memperoleh skor 29 dengan kategori setuju/layak dan aspek karakteristik modul sebagai media
memperoleh skor 36 dengan kategori sangat setuju/sangat layak. Penilaian oleh siswa mendapatkan frekuensi
untuk interval skor 123,6 ke atas sebanyak 21 siswa dengan kategori sangat setuju/sangat layak dan frekuensi
untuk interval skor 96 – 123,5 sebanyak 16 siswa dengan kategori setuju/layak.

Kata Kunci: Penelitian, Pengembangan, Modul

LEARNING MODULE DEVELOPMENT STANDARD COMPETENCE APPLY THE SKILLS BASIC


COMMUNICATION CLASS X
SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES

ABSTRACT

This development study aims to determine the feasibility of using Apply Module Basic Skills
Communication as a learning medium. This study is a research and development (Research and
Development). The development of research carried out by several stages adapted from the model
development Arief S. Sadiman. The stages are: Analysis of the needs and characteristics of students,
formulate goals, formulate particles of matter, Making gauges success, build your media script,
Conducting expert validation and testing Conduct feasibility study was conducted in SMK
Muhammadiyah 1 Wates. The technique used in data collection is questionnaire. Results of research and
development that expert I assessment aspects of the relevance of the material to get a score of 50 in the
category of strongly agree / very decent selection criteria and aspects of the media got a score of 21 in the
category of strongly agree / very decent. Expert II material aspect of material relevance scored 47
categories of strongly agree / very decent selection criteria and aspects of the media got a score of 22 in
the category of strongly agree / very decent. Media expert assessment aspects of the functions and benefits
of the media got a score of 21 in the category of strongly agree / very decent, aspects of the characteristics
of the display module to obtain a score of 29 in the category of agree / decent and characteristic aspect of
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 107

the module as a medium to obtain a score of 36 in the category of strongly agree / very decent. Assessment
by the students get the frequency for the interval 123.6 to score on as many as 21 students with categories
strongly agree / very decent and frequency for the interval score of 96 to 123.5 as many as 16 students
with categories agree / decent.

Keywords: Research, Development, Modules

PENDAHULUAN metode pembelajaran yang digunakan oleh


Pendidikan merupakan sebuah proses sebagian besar guru masih konvensional, yaitu
belajar yang tiada habisnya dalam hidup manusia, metode ceramah.
karena pendidikan mempunyai peranan penting Terkait dengan pengembangan media
untuk menjamin kelangsungan hidup manusia. pembelajaran, SMK Muhammadiyah 1 Wates
Pendidikan yang baik setidaknya menjadi modal masih memerlukan beberapa media pembelajaran
awal dalam menjalani kehidupan manusia di yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
dalam persaingan jaman yang semakin maju ini, Salah satunya yaitu Modul. Pengembangan modul
maka dengan begitu akan berpengaruh terhadap merupakan kebutuhan dalam pembelajaran untuk
kemajuan suatu Negara. Maka tidak heran jika membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
sektor pendidikan perlu mendapatkan perhatian Modul dapat membantu proses belajar mengajar
dalam perkembangannya. Sekolah sebagai untuk mewujudkan pembelajaran yang
lembaga pendidikan formal harus dapat berkualitas. Penerapan modul dapat
memberikan bekal yang baik kepada generasi mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih
muda untuk bisa bertahan dalam menghadapi terencana dengan baik dan mandiri.
tantangan di dalam masyarakat maupun dunia Masalah yang ada di SMK
kerja. Muhammadiyah 1 Wates terkait dengan modul
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah belum tersediaannya modul pada mata
adalah salah satu lembaga pendidikan yang pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
berfokus untuk mempersiapkan lulusannya untuk Komunikasi kelas X Administrasi Perkantoran.
bisa ikut andil dalam dunia kerja saat ini. Bukan Pemilihan media pembelajaran modul ini tentu
hanya sekedar lulusan biasa, tetapi lulusan SMK saja dilihat dari kebutuhan siswa, guru dan
akan memiliki skill yang sesuai dan dibutuhkan sekolah. Karena belum tersedianya modul, maka
dunia kerja. Peserta didik perlu dipersiapkan modul untuk mata pelajaran Mengaplikasikan
untuk memasuki dunia kerja dengan proses belajar Keterampilan Dasar Komunikasi harus
mengajar yang baik dan berkualitas. Guru menjadi dikembangkan untuk membantu siswa secara teori
fasilitator untuk membantu siswa maupun praktik tentang mata pelajaran tersebut.
mentranformasikan potensi yang dimiliki siswa Modul ini didalamnya akan memuat penjelasan
menjadi kemampuan serta keterampilan yang secara teori tentang komunikasi dan tentu saja ada
ketika dikembangkan akan bermanfaat dalam latihan praktik yang dapat diaplikasikan siswa
dunia kerja. Pada proses belajar mengajar, guru dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya modul,
selalu dituntut untuk memberikan inovasi baru proses pembelajaran pun menjadi kurang menarik
agar siswa mendapatkan pengalaman baru saat bagi peserta didik dikarenakan materi yang
proses belajar mengajar. Inovasi ini diperlukan diajarkan hanya menggunakan media papan tulis
agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan guru mengunakan metode konvensional atau
dan menarik. ceramah. Metode konvensional/ceramah yang
Inovasi ini dapat berupa pengembangan terus menerus akan membuat peserta didik
media pembelajaran dan metode pembelajaran. menjadi bosan dan kurang mandiri dalam belajar.
Penggunaan media pembelajaran yang belum Kendala lain tanpa adanya modul siswa harus
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar, mencatat seluruh materi yang diberikan oleh guru
membuat proses pembelajaran menjadi monoton karena media yang dipakai hanya menggunakan
dan membosankan. Media pembelajaran ini papan tulis, cara tersebut kurang tepat karena
contohnya modul, powerpoint, dan video hanya akan menghabiskan waktu bagi peserta
pembelajaran. Mengingat hal tersebut Guru belum didik untuk mencatat tanpa bisa konsentrasi
menggunakan media pembelajaran tersebut, guru terhadap materi yang diberikan.
masih menggunakan buku teks dan papan tulis Berdasarkan observasi awal yang
sebagai media pembelajaran. Disamping itu dilakukan peneliti, peserta didik lebih antusias
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 108

berbicara dengan temannya saat guru Peneliti, 1) Mengembangkan ilmu yang telah
menerangkan materi karena memang siswa tidak dipelajari dengan mengemas dalam suatu media
ada pegangan buku yang bisa siswa perhatikan pembelajaran sesuai dengan kriteria yang
atau pakai dalam pembelajaran. Selain itu, ditentukan, 2) Menambah pengalaman dalam
sebagian siswa cenderung malas untuk mencatat pengembangan modul, 3) Menambah pengalaman
materi yang diberikan guru, karena terlampau dalam bidang penelitian, khususnya Penelitian
banyak dan melelahkan jika harus mencatat R&D (Research and development), 4)
seluruh materi yang disampaikan. Menumbuhkan sikap kepada mahasiswa untuk
Mengembangkan Modul Mengaplikasikan berfikir ilmiah, dinamis, kreatif, dan aktif dalam
Keterampilan Dasar Komunikasi ini adalah cara bidang pengembangan dan implementasi ilmu
untuk mengatasi kendala di atas, karena materi pengetahuan terutama di bidang kependidikan. b.
yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti Bagi peserta didik/siswa, 1) Untuk mengetahui
apabila di dukung dengan menggunakan modul kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi
pembelajaran. Tercapai tidaknya tujuan yang telah Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
ditetapkan dalam proses pembelajaran juga Komunikasi, 2) Membantu siswa untuk belajar
tergantung dari strategi penyampaian dan mandiri dan bersifat individual. c. Bagi
penggunaan media tersebut. pendidik/guru, 1) Untuk mengatasi keterbatasan
Metode pembelajaran dengan media interaksi guru dan siswa, 2) Untuk menambah
berupa modul merupakan strategi mengajar pengetahuan tentang Modul Pembelajaran
dimana materi disampaikan dengan lebih praktis, Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
mudah dipelajari, dan sistematikanya dibuat Komunikasi. d. Bagi sekolah, 1)Sebagai bahan
dengan bahasa yang sederhana dan jelas. Media informasi bagi lembaga pendidikan tentang modul
pembelajaran berupa modul memiliki beberapa pembelajaran, 2) Sebagai salah satu sumber
keuntungan antara lain 1) penguasaan bahan belajar untuk proses pembelajaran di sekolah.
pelajaran secara tuntas, dengan penguasaan
sepenuhnya maka peserta didik dapat memperoleh METODE PENELITIAN
materi dasar yang lebih baik untuk menghadapi Desain Penelitian
pelajaran yang baru, 2) Mengkoordinasikan Penelitian ini secara umum merupakan
peserta didik untuk belajar secara mandiri, dan 3) penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
Mengatasi keterbatasan waktu, ruang dan daya suatu media pembelajaran, maka metode yang
indera baik bagi guru maupun peserta didik. digunakan adalah metode Penelitian dan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Pengembangan (Research and Development).
penelitian dengan judul “ Pengembangan Modul Penelitian ini menggunakan model penelitian
Pembelajaran Standar Kompetensi yang di adaptasi dari Arief S. Sadiman. Model
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar tersebut terdiri dari 7 langkah yaitu menganalisis
Komunikasi Kelas X SMK Muhammadiyah 1 kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan
Wates. “ memiliki nilai strategi dan dapat tujuan, merumuskan materi, menyusun alat
digunakan untuk meningkatkan kualitas pengukur keberhasilan, membuat naskah media,
pembelajaran. melakukan validasi ahli dan terakhir melakukan
Rumusan masalah yang diteliti yaitu : uji coba kelayakan.
Apakah pengembangan modul Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi layak Prosedur Pengembangan Modul
dipergunakan sebagai media pembelajaran di Prosedur penelitian pengembangan
kelas ? Modul Pembelajaran Mengaplikasikan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas Keterampilan Dasar Komunikasi meliputi
maka tujuan penelitian ini adalah: untuk beberapa tahap yaitu :
mengetahui kelayakan penggunaan modul 1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar siswa
Komunikasi sebagai media pembelajaran. Tahap analisis dilakukan oleh
Manfaat penelitian yaitu: 1. Manfaat pengembang untuk mengumpulkan data-data
teoritis, penelitian ini diharapkan dapat yang dibutuhkan dalam pengembangan
memberikan masukan dalam pengembangan media pembelajaran berupa modul.
media pembelajaran Administrasi Perkantoran 2. Merumuskan tujuan pembelajaran
pada Standar Kompetensi Mengaplikasikan Merumuskan tujuan pembelajaran
Keterampilan Dasar Komunikasi. 2. Manfaat dalam Mata Pelajaran Mengaplikasikan
praktis dibagi menjadi empat, yaitu : a.Bagi Keterampilan Dasar Komunikasi silabus
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 109

yang berlaku di SMK Muhammadiyah 1 melibatkan 37 Siswa kelas X AP 1 dan X AP


Wates. 3
3. Merumuskan butir – butir materi secara
terperinci yang mendukung tercapainya Subjek Penelitian
tujuan. Subjek uji coba yang terlibat adalah satu
Merumuskan materi pembuatan Modul orang ahli media (dosen jurusan Administrasi
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Perkantoran UNY), dua orang ahli materi (guru
Komunikasi dengan silabus dan tujuan yang ADP SMK Muhammadiyah 1 Wates). Subjek uji
akan dicapai. skala lapangan besar adalah 37 siswa kelas X
4. Menyusun alat ukur keberhasilan. kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran
Menyusun alat pengukur SMK Muhammadiyah 1 Wates.
keberhasilan yang dapat menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran berupa tes. Jenis Data
5. Menulis naskah media Pada penelitian dan pengembangan ini,
Setelah semuanya dirumuskan dan jenis data yang diperlukan berupa data kualitatif
disusun, maka diperlukan penulisan naskah dan data kuantitatif. Data ini didapat dari
media agar segala materi,tujuan dan alat ukur berbagai sumber yaitu ahli materi, ahli media dan
keberhasilan dapat disusun secara sistematis siswa. Data kualitatif merupakan hasil angket
dan dapat segera di nilai kelayakannya. penilaian berupa uraian, saran dan masukan dari
6. Melakukan validasi ahli ahli media dan ahli materi.. Data kuantitatif
Naskah yang telah disusun akan diperoleh dari angket yang berupa nilai kategori
dinilai oleh ahli media dan ahli materi untuk dari 4, 3, 2, dan 1 kemudian kategori ini diubah
mengetahui kelayakan modul tersebut. menjadi data kualitatif sebagai berikut: Sangat
Adapun validasi ini dibedakan menjadi dua Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju
yaitu: (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.
a. Validasi ahli materi merupakan prasyarat
sebelum di uji cobakan pada pengguna. Teknik Pengambilan Data
Media pembelajaran berupa modul yang Teknik pengambilan data dalam
dikembangkan akan di validasi oleh ahli penelitian ini menggunakan angket. Penelitian ini
materi Ibu Dwi Artati, S.Pd dan Ibu Siti menggunakan jenis angket yang langsung dan
Fazanah S.Pd selaku guru materi tertutup. Langsung berarti angket tersebut
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar diberikan secara langsung kepada responden
Komunikasi yang ada di sekolah. untuk dimintai keterangan tentang dirinya.
b. Validasi ahli media merupakan validasi Angket tertutup yang dimaksud adalah jawaban
yang dilakukan oleh Bapak Sutirman, M.Pd pertanyaan atau pernyataan sudah terstruktur,
selaku dosen yang ahli dalam media responden tinggal memilih jawaban yang sesuai
pembelajaran. Ahli media akan menilai aspek dengan keadaan dirinya.
fungsi dan manfaat media, karakteristik Skala bertingkat dengan modifikasi
tampilan modul, dan karakteristik modul empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju = 4,
sebagai media yang ada pada Mata Pelajaran setuju = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar setuju = 1.
Komunikasi.
c. Revisi Teknik Analisis Data
Setelah proses validasi, jika produk di revisi, Data yang diperoleh melalui kegiatan uji
maka akan di revisi berdasarkan komentar coba diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data
dan saran dari ahli materi dan ahli media agar kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
menarik dan sesuai dengan kebutuhan peserta berupa kritik dan saran yang dikemukakan ahli
didik. materi dan ahli media dihimpun untuk
7. Mengadakan uji coba memperbaiki produk modul ini. Data kuantitatif
Setelah divalidasi oleh ahli, produk lalu yang diperoleh dari kuisioner selanjutnya
diujicobakan dengan melibatkan peserta dikonversikan ke data kualitatif dengan skala
didik kelas X Kompetensi keahlian bertingkat 4. Konversi skala bertingkat 4 tersebut
Administrasi Perkantoran SMK menggunakan acuan konversi pada Pendekatan
Muhammadiyah 1 Wates. Pada tahap ini Acuan Patokan (PAP) yang dikembangkan oleh
hanya dilakukan satu siklus tahapan uji coba Djemari Mardapi (2008: 123) sebagaimana tabel
yaitu dengan uji coba kelompok besar dengan dibawah ini:
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 110

Tabel 1. Konversi Nilai guru. Hal ini mengakibatkan siswa akan


menjadi kurang fokus dan juga bosan dengan
Interval Skor Kategori proses pembelajaran yang seperti itu, maka tak
heran jika banyak siswa menjadi pasif dan
Sangat sibuk dengan temannya saat guru menerangkan
X >Mi +1,5 (SDi)
Setuju/Sangat Layak materi.
Mi < x <Mi + 1,5 (SDi) Setuju/Layak Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengembangan modul
Tidak Setuju/Tidak sangat diperlukan untuk menumbuhkan
Mi – 1,5 (SDi) < x < Mi
Layak pembelajaran yang lebih menyenangkan baik
Sangat Tidak siswa maupun guru. Modul dapat menjadi
X < Mi – 1,5 (SDi) Setuju/Sangat Tidak daya tarik bagi siswa agar lebih konsentrasi
Layak dalam belajar sembari mendengarkan
penjelasan materi yang disampaikan guru.
Keterangan : Modul juga dapat melatih siswa untuk bisa
Mi (rerata ideal) = ½ ( skor tertinggi + skor lebih mandiri dalam belajar sehingga tidak
terendah ) terpaku dengan guru saja. modul ini dapat
SDi (standar deviasi ideal) = 1/6 (skor tertinggi – dipakai guru sebagai tambahan buku acuan.
skor terendah ) b. Merumuskan tujuan
Dalam penelitian ini, ditetapkan Tahap kedua yaitu merumuskan tujuan
kelayakan produk minimal dengan kategori pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dari
“Setuju/Layak” sehingga hasil penelitian baik dari seluruh kegiatan pembelajaran satu hingga tiga
ahli materi, ahli media dan siswa, jika telah dijabarkan kemudian disesuaikan dengan tiap
didapat hasil penilaian akhir (keseluruhan) dengan materi pembelajaran yang ada di silabus
kategori setuju/layak maka produk hasil sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
pengembangan tersebut dianggap layak c. Merumuskan materi
digunakan. Materi yang disajikan dalam modul
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Komunikasi didapat dari sumber yang relevan
Pengembangan Modul Pembelajaran yaitu : 1. Kerangka penulisan modul dari buku
Prosedur pengembangan dalam penelitian yang berjudul “Menyusun modul“ yang
ini menggunakan model penelitian yang disusun oleh Daryanto, 2. Silabus SMK
diadaptasi dari Arief S. Sadiman. Prosedur Muhammadiyah 1 Wates, 3. Buku yang
tersebut terdiri dari 7 langkah yaitu : berjudul “Mengaplikasikan Keterampilan
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik Dasar Komunikasi” oleh Euis Honiarti, 4.Buku
peserta siswa yang berjudul “Menulis lebih praktis” oleh
Tahap pertama dalam penelitian ini Hasani, 5. Buku yang berjudul “Dasar-Dasar
adalah analisis kebutuhan dan karakteristik Keterampilan Menulis” oleh Sami M. Atas. 6.
siswa dengan melakukan observasi di kelas X Buku yang berjudul “Berkomunikasi Melalui
Administrasi Perkantoran. Observasi Telepon” oleh Sri Endang, 7. Buku yang
dilaksanakan guna mengetahui permasalahan berjudul “Teknik Bertelepon” oleh Judith, 8.
dalam pelaksanaan terhadap penggunaan Buku yang berjudul “Mengaplikasikan
media yang akan dijadikan untuk kemajuan Keterampilan Dasar Komunikasi” oleh Sri
pembelajaran. Berdasarkan observasi yang Endang, 9. Buku yang berjudul “Komunikasi
peneliti lakukan di kelas X Administrasi dalam Teori dan Praktek” oleh Susanto, 10.
Perkantoran, kegiatan pembelajaran masih Buku yang berjudul “Telephone Courtesy”
menggunakan metode konvensional, guru oleh Soenarno, Adi, 11. Buku yang berjudul
sebagai acuan siswa dalam mendapatkan “Komunikasi Bisnis” oleh Purwanto,Djoko.
materi pembelajaran sehingga siswa menjadi d. Menyusun alat pengukur keberhasilan
kurang mandiri dalam memahami materi. Alat pengukur keberhasilan modul ini
Buku pelajaran yang dijadikan acuan hanya berbentuk tes berupa pilihan ganda maupun
satu dan siswa tidak memiliki buku pegangan essay, selain itu juga diberikan beberapa soal
untuk dipelajari sendiri. Tanpa adanya buku yang berkaitan dengan aktivitas yang dapat
pegangan, maka siswa mau tak mau harus dipraktekkan siswa. Alat ukur ini tentunya
mencatat seluruh materi yang diberikan oleh diurutkan berdasarkan tingkat kesulitan, untuk
soal pertama biasanya akan lebih mudah dan
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 111

selanjutnya akan bertingkat. Soal tes yang dan standar deviasi (SDi) sebesar 6,5. Hasil
diberikan diambil dari materi yang ada perhitungan penilaian ahli materi untuk aspek
sehingga alat pengukur keberhasilannya tidak relevansi materi dapat dilihat pada tabel 2
melompati materi yang sudah diajarkan. berikut :
e. Membuat naskah media Tabel 2. Hasil Perhitungan Pada Aspek
Tahap ini kelima ini menyatukan semua Relevansi Materi
komponen-komponen dari hasil analisis Jumlah Jumlah
kebutuhan, tujuan, materi dan juga alat ukur Skor Skor
keberhasilan. Kerangka naskah modul ini Interval
No. Kategori Ahli Ahli
terdiri dari 1) Cover modul, halaman judul, Skor
Materi Materi
kata pengantar, daftar isi, peta kedudukan I I
modul dan glosarium, 2) Pendahuluan yang Sangat
berisi deskripsi umum, prasyarat, petunjuk 42,3 Ke
1. Setuju/Sangat
penggunaan modul dan tujuan akhir atas
Layak
pemelajaran, 3) Pemelajaran yang berisi uraian
materi, tes formatif dan lembar kerja siswa. 32,6 –
Dalam pemelajaran ini dibagi menjadi tiga 2. Setuju/Layak
42,2
kegiatan belajar sesuai dengan banyaknya
kompetensi dasar yang ada di silabus SMK Tidak 50 47
22,8 -
Muhammadiyah 1 Wates, 4) Evaluasi yang 3. Setuju/Tidak
32,5
berisi tes uji kompetensi teori dan uji Layak
kompetensi keterampilan, 5)Penutup yang
berisi daftar pustaka. Sangat Tidak Di
f. Melakukan validasi ahli 4. Setuju/Sangat bawah
Setelah modul dibuat, saatnya modul di Tidak Layak 22,7
validasi oleh beberapa ahli. Validasi ini
digunakan untuk mengetahui apakah modul
yang sudah dibuat layak untuk diujicobakan ke Berdasarkan hasil tabel di atas jumlah
siswa yang pada akhirnya nanti akan skor dari kedua ahli materi adalah 50 dan 47
digunakan dalam proses belajar siswa. Validasi dari 13 butir soal. Mengacu pada interval skor
ahli ini dilakukan oleh ahli materi dan ahli di atas, maka hasil penilaian dari ahli materi
media. Ahli materi dinilai oleh Ibu Dwi Artati Ibu Dwi Artati S.Pd dan Ibu Siti Fazanah S.Pd
S.Pd dan Ibu Siti Fazanah S.Pd selaku guru dalam aspek relevansi materi adalah sangat
yang mengampun Mata Pelajaran setuju/sangat layak.
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar b. Aspek Kriteria Pemilihan Media
Komunikasi. Ahli Media dinilai oleh Bapak Identifikasi kecenderungan tinggi
Sutirman M.Pd selaku dosen yang ahli dalam rendahnya skor pada aspek kriteria pemilihan
media pembelajaran. media ditetapkan berdasar skor data penelitian
g. Melakukan uji coba kelayakan skala bertingkat dengan rentang skor 1-4 untuk
Modul yang sudah dinilai oleh ahli 6 butir soal, didapatkan skor terendah idealnya
materi dan ahli media selanjutnya diujicobakan 6 dan skor tertinggi idealnya 24 sehingga
ke siswa. Uji coba ini dilakukan satu tahap diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 15 dan
dalam uji coba kelompok besar. Uji coba standar deviasi (SDi) sebesar 3. Hasil
kelompok besar dilakukan pada kelas X AP 1 perhitungan penilaian ahli materi untuk aspek
dan X AP 3 yang berjumlah 37 siswa. kriteria pemilihan media dapat dilihat pada
tabel 3 berikut :
Penilaian Kelayakan Modul Pembelajaran
1. Ahli Materi
a. Aspek Relevansi Materi
Identifikasi kecenderungan tinggi
rendahnya skor pada aspek relevansi materi
ditetapkan berdasar skor data penelitian skala
bertingkat dengan rentang skor 1-4 untuk 13
butir soal, didapatkan skor terendah idealnya
13 dan skor tertinggi idealnya 52 sehingga
diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 32,5
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 112

Tabel 3. Hasil Perhitungan Pada Aspek Tabel 4. Hasil Perhitungan Aspek


Kriteria Pemilihan Media Keseluruhan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Skor Skor Skor Skor
Interval Interval
No. Kategori Ahli Ahli No. Kategori Ahli Ahli
Skor Skor
Materi Materi Materi Materi
I I I I
Sangat Sangat
19,6 Ke 61,8 Ke
1. Setuju/Sangat 1. Setuju/Sangat
atas atas
Layak Layak

16 – 47,6 –
2. Setuju/Layak 2. Setuju/Layak
19,5 61,7

Tidak 21 22 Tidak 71 69
10,6 - 33,3 –
3. Setuju/Tidak 3. Setuju/Tidak
15 47,5
Layak Layak

Sangat Tidak Di Sangat Tidak Di


4. Setuju/Sangat bawah 4. Setuju/Sangat bawah
Tidak Layak 10,5 Tidak Layak 33,2

Berdasarkan hasil tabel di atas jumlah Berdasarkan hasil tabel di atas jumlah
skor dari kedua ahli materi adalah 21 dan 22 skor dari kedua ahli materi adalah 71 dan 69
dari 6 butir soal. Mengacu pada interval skor di dari 19 butir soal. Mengacu pada interval skor
atas, maka hasil penilaian dari ahli materi Ibu di atas, maka hasil penilaian dari ahli materi
Dwi Artati S.Pd dan Ibu Siti Fazanah S.Pd Ibu Dwi Artati S.Pd dan Ibu Siti Fazanah S.Pd
dalam aspek kriteria pemilihan media adalah dalam aspek keseluruhan adalah sangat
sangat setuju/sangat layak. setuju/sangat layak.
c. Aspek Keseluruhan
Identifikasi kecenderungan tinggi 2. Ahli Media
rendahnya skor pada aspek keseluruhan a. Aspek Fungsi dan Manfaat
ditetapkan berdasar skor data penelitian skala Identifikasi kecenderungan tinggi
bertingkat dengan rentang skor 1-4 untuk 19 rendahnya skor pada aspek fungsi dan
butir soal, didapatkan skor terendah idealnya manfaat media ditetapkan berdasar skor
19 dan skor tertinggi idealnya 76 sehingga data penelitian skala bertingkat dengan
diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 47,5 rentang skor 1-4 untuk 6 butir soal,
dan standar deviasi (SDi) sebesar 9,5. Hasil didapatkan skor terendah idealnya 6 dan
perhitungan penilaian ahli materi untuk aspek skor tertinggi idealnya 24 sehingga
keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4 berikut : diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 15
dan standar deviasi (SDi) sebesar 3. Hasil
perhitungan penilaian ahli media untuk
aspek fungsi dan manfaat media dapat
dilihat pada tabel 5 berikut :
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 113

Tabel 5. Hasil Perhitungan Pada Aspek Tabel 6. Hasil Perhitungan Pada Aspek
Fungsi dan Manfaat Media Karakteristik Tampilan Modul
Interval Jumlah Interval Jumlah
No. Kategori No. Kategori
Skor Skor Skor Skor
Sangat Sangat
19,6 Ke 29,3 ke
1. Setuju/Sangat Setuju/Sangat
atas 1. atas
Layak Layak

16 – 22,6 –
2. Setuju/Layak Setuju/Layak
19,5 2. 29,2

Tidak Tidak
10,6 – 10,6 –
3. Setuju/Tidak 21 Setuju/Tidak 29
15 3. 15
Layak Layak

Sangat Tidak Di Sangat Tidak Di


4. Setuju/Sangat bawah Setuju/Sangat bawah
4.
Tidak Layak 10,5 Tidak Layak 10,5

Berdasarkan hasil tabel di atas jumlah Berdasarkan hasil tabel di atas jumlah
skor dari ahli media adalah 21 dari 6 butir soal. skor dari ahli media adalah 29 dari 9 butir soal.
Mengacu pada interval skor di atas, maka hasil Mengacu pada interval skor di atas, maka hasil
penilaian dari ahli materi Bapak Sutirman penilaian dari ahli materi Bapak Sutirman
M.Pd dalam aspek fungsi dan manfaat media M.Pd dalam aspek karakteristik tampilan
adalah sangat setuju/sangat layak. modul adalah setuju/layak.
b. Aspek Karakteristik Tampilan Modul c. Aspek Karakteristik Modul Sebagai Media
Identifikasi kecenderungan tinggi Identifikasi kecenderungan tinggi
rendahnya skor pada aspek karakteristik rendahnya skor pada aspek karakteristik
tampilan modul ditetapkan berdasar skor data modul sebagai media ditetapkan berdasar
penelitian skala bertingkat dengan rentang skor skor data penelitian skala bertingkat
1-4 untuk 9 butir soal, didapatkan skor
dengan rentang skor 1-4 untuk 10 butir
terendah idealnya 9 dan skor tertinggi idealnya
36 sehingga diperoleh nilai rerata ideal (Mi) soal, didapatkan skor terendah idealnya 10
sebesar 22,5 dan standar deviasi (SDi) sebesar dan skor tertinggi idealnya 40 sehingga
4,5. Hasil perhitungan penilaian ahli media diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 25
untuk aspek karakteristik tampilan modul dan standar deviasi (SDi) sebesar 5. Hasil
dapat dilihat pada tabel 6 berikut : perhitungan penilaian ahli media untuk
aspek karakteristik modul sebagai media
dapat dilihat pada tabel 7 berikut :
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 114

Tabel 7. Hasil Perhitungan Pada Aspek M.Pd dalam aspek keseluruhan adalah sangat
Karakteristik Modul Sebagai Media setuju/sangat layak.
Interval Jumlah 3. Penilaian Siswa
No. Kategori Identifikasi kecenderungan tinggi
Skor Skor
rendahnya skor pada aspek keseluruhan
Sangat
32,6 Ke ditetapkan berdasar skor data penelitian skala
1. Setuju/Sangat
atas bertingkat dengan rentang skor 1-4 untuk 38
Layak
butir soal, didapatkan skor terendah idealnya
26 – 38 dan skor tertinggi idelanya 152 sehingga
2. Setuju/Layak
32,5 diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 95 dan
Tidak
17,6 – standar deviasi (SDi) sebesar 19. Hasil
3. Setuju/Tidak perhitungan penilaian siswa untuk aspek
Layak
25
keseluruhan dapat dilihat pada tabel 9 berikut :
Sangat Tidak Di 36
Tabel 9. Hasil Perhitungan Pada Aspek
4. Setuju/Sangat bawah Keseluruhan
Tidak Layak 17,5 Interval
No Kategori f Persentase
Berdasarkan hasil tabel di atas jumlah Skor
skor dari ahli media adalah 36 dari 10 butir Sangat
123,6
soal. Mengacu pada interval skor di atas, maka 1. Setuju/Sangat 21 56,8 %
ke atas
hasil penilaian dari ahli materi Bapak Sutirman Layak
M.Pd dalam aspek karakteristik modul sebagai 96 –
media adalah sangat setuju/sangat layak. 2. Setuju/Layak 16 42,2 %
123,5
d. Aspek Keseluruhan Tidak
Identifikasi kecenderungan tinggi 66,6 –
3. Setuju/Tidak 0 0%
rendahnya skor pada aspek keseluruhan 95
Layak
ditetapkan berdasar skor data penelitian skala Di Sangat Tidak
bertingkat dengan rentang skor 1-4 untuk 25 4. bawah Setuju/Sangat 0 0%
butir soal, didapatkan skor terendah idealnya 66,5 Tidak Layak
25 dan skor tertinggi idealnya 100 sehingga
Jumlah 37 100%
diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 62,5
dan standar deviasi (SDi) sebesar 12,5. Hasil
perhitungan penilaian ahli media untuk aspek
keseluruhan dapat dilihat pada tabel 8 berikut : Kategori
Tabel 8. Hasil Perhitungan Pada Aspek
Keseluruhan 60.0%
50.0%
Persentase

Interval Jumlah 40.0%


No. Kategori 30.0%
Skor Skor
20.0%
Sangat 10.0%
81,3 Ke 0.0%
1. Setuju/Sangat
atas Sangat
Layak
Sangat Tidak Tidak
62,6 – Setuju/ Setuju/ Setuju/ Setuju/
2. Setuju/Layak Sangat Layak Tidak Sangat
81,2
Layak Layak Tidak
Tidak Setuju/Tidak 43,8 – 86
Layak
3. Layak 62,5 Kategori 56.8% 42.2% 0% 0%

Sangat Tidak Di
Setuju/Sangat bawah Gambar 1. Diagram Batang Frekuensi Kelayakan
4. Modul Berdasar Apek Keseluruhan
Tidak Layak 43,7

Berdasarkan hasil tabel di atas jumlah Pembahasan


skor dari ahli media adalah 86 dari 25 butir Pengembangan modul melalui 7 tahapan
soal. Mengacu pada interval skor di atas, maka yaitu 1. Analisis kebutuhan dan karakteristik
hasil penilaian dari ahli media Bapak Sutirman siswa, 2. Merumuskan tujuan, 3. Merumuskan
butir materi, 4. Merumuskan alat pengukur
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 115

keberhasilan, 5. Membuat naskah media, 6. ketersediaan waktu dan biaya dinilai setuju
Melalukan validasi ahli, 7. Uji coba produk. (layak) oleh ahli materi II.
Pengembangan modul ini dilakukan pada Standar Hasil penilaian validasi dari ahli media
Kompetensi Mengaplikasikan Keterampilan Dasar menunjukkan bahwa Modul Mengaplikasikan
Komunikasi kelas X SMK Muhammadiyah 1 Keterampilan Dasar Komunikasi ini sangat setuju
Wates. Pengembangan modul ini menggunakan ( sangat layak ) dengan skor 86 dalam aspek
Software Photoshop CS6. Penilaian modul ini fungsi dan manfaat media, karakteristik tampilan
dilakukan secara bertahap mulai dari validasi ahli modul, dan karakteristik modul sebagai media
materi dan ahli media hingga dilakukan uji coba pembelajaran. Ahli media menilai aspek fungsi
kelompok besar. Rangkaian penilaian modul ini dan manfaat media dengan indikator mengatasi
dimaksudkan untuk memperoleh data yang valid keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,
sehingga modul dapat dikatakan layak digunakan membangkitkan motivasi belajar dan mengatasi
dan bermanfaat bagi penggunanya. sikap pasif siswa dinilai sangat setuju (sangat
Penilaian hasil dari kedua ahli materi layak) oleh ahli media sedangkan pada indikator
menunjukkan bahwa Modul Mengaplikasikan memperjelas penyajian, mempermudah
Keterampilan Dasar Komunikasi ini sangat setuju pembelajaran, dan meningkatkan pemahaman
(sangat layak) dengan masing-masing jumlah skor siswa dinilai setuju (layak) oleh ahli media. Pada
71 dan 69 dalam aspek relevansi materi dan aspek aspek karaketristik tampilan modul dengan
kriteria pemilihan media. Ahli materi I oleh Ibu indikator kesesuaian judul cover degan isi modul
Dwi Artatik menilai aspek relevansi materi dan format dinilai sangat setuju (sangat layak)
dengan Indikator ketepatan isi dengan silabus, oleh ahli media sedangkan untuk indikator
ketepatan tujuan, pembagian materi dalam sub- menarik minat siswa, komposisi warna serasi,
sub bahasan, kejelasan materi, tingkat kesulitan konsistensi, organisasi, daya tarik, ukuran huruf
materi, ketercapaian materi, pemahaman materi, dan penggunaan spasi kosong dinilai setuju
kejelasan bentuk pengguna, kesesuaian dengan (layak) oleh ahli media.
prosedur pengajaran, kemudahan pengguna, dan Setelah dikatakan layak oleh ahli materi
kejelasan sasaran pengguna dinilai sangat setuju dan ahli media, selanjutnya Modul
(sangat layak). Sedangkan indikator kejelasan Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
bahasa yang digunakan dan evaluasi materi dinilai Komunikasi ini diujicobakan dalam kelompok
setuju (layak) oleh ahli materi I. Pada aspek besar kepada siswa kelas X AP 1 dan X AP 3 di
kriteria pemilihan media dengan indikator SMK Muhammadiyah 1 Wates. Jumlah skor
karakteristik media, strategi pembelajaran dan penilaian dari data uji coba kelompok besar yang
fungsi media tersebut dalam pembelajaran dinilai melibatkan 37 siswa dengan 38 indikator adalah
sangat setuju (sangat layak), sedangkan indikator 4599 dengan rerata skor 121. Frekuensi untuk
mempertimbangkan tujuan pembelajaran, sesuai interval skor 123,6 ke atas sebanyak 21 siswa
dengan kondisi siswa dan ketersediaan waktu dan dengan kategori sangat setuju (sangat layak)
biaya nilai setuju (layak) oleh ahli materi I. sedangkan frekuensi untuk interval skor 96 –
Ahli materi II oleh Ibu Siti Fazanah S.Pd 123,5 sebanyak 16 siswa dengan kategori setuju
menilai aspek relevansi dengan indikator (layak). Dari hasil tersebut dapat dikatakan Modul
ketepatan isi silabus, ketepatan tujuan, Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
pemahaman materi, kejelasan petunjuk pengguna, Komunikasi menurut penilaian siswa adalah
kemudahan pengguna, kejelasan bahasa yang sangat setuju (sangat layak) dijadikan media
digunakan, evaluasi materi dan kejelasan sasaran pembelajaran baru bagi siswa.
pengguna dinilai sangat setuju (sangat layak) oleh
ahli materi II, sedangkan indikator materi terbagi Keterbatasan Penelitian
dalam sub-sub bahasan, kejelasan materi, tingkat Keterbatasan penelitian ini antara lain:
kesulitan materi, ketercapaian materi dan 1. Produk Modul Mengaplikasikan Keterampilan
kesesuaian dengan prosedur pengajaran dinilai Dasar Komunikasi yang dihasilkan masih
setuju (layak) oleh ahli materi II. Pada aspek dalam tingkat pemula karena hanya mencakup
kriteria pemilihan media indikator satu mata pelajaran saja.
mempertimbangkan tujuan pembelajaran, sesuai 2. Uji coba kelompok besar Modul
dengan kondisi siswa, karakteristik media dan Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
fungsi media tersebut dalam pembelajaran dinilai Komunikasi hanya dilakukan di SMK
sangat setuju (sangat layak) oleh ahli materi II. Muhammadiyah 1 Wates.
Sedangkan indikator strategi pembelajaran dan 3. Pengembang hanya mengetahui kelayakan
Modul Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
Pengembangan Modul Pembelajaran... (Shendy E.R.A) | 116

Komunikasi tanpa mengetahui keefektifannya 123,6 ke atas sebanyak 21 siswa (56,8%)


dalam proses pembelajaran. dengan kategori sangat setuju (sangat layak)
sedangkan frekuensi untuk interval skor 96 –
KESIMPULAN DAN SARAN 123,5 sebanyak 16 siswa (42,4%) dengan
Kesimpulan kategori setuju (layak). Berdasarkan penilaian
Berdasarkan uraian pada hasil penelitian siswa tersebut, maka modul sangat layak
dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan digunakan sebagai modul pembelajaran
sebagai berikut : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
1. Pengembangan media pembelajaran berupa Komunikasi.
modul menghasilkan output berupa Modul
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Saran
Komunikasi untuk SMK Muhammadiyah 1 Berdasarkan hasil penelitian dan
Wates. Pengembangan modul ini melalui 7 pembahasan dapat diajukan beberapa saran
tahapan yaitu analisis kebutuhan dan sebagai berikut :
karakteristik siswa, merumuskan tujuan, 1. Bagi Guru Mengaplikasikan Keterampilan
merumuskan butir-butir materi, menyusun alat Dasar Komunikasi, pendidik sebaiknya
pengukur keberhasilan, membuat naskah berinovasi untuk mengembangkan media
media, melakukan validasi ahli dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
melakukan uji coba kelayakan. peserta didik.
2. Penilaian Kelayakan Modul Mengaplikasikan 2. Bagi peneliti lain dan pembaca, uji coba tidak
Keterampilan Dasar Komunikasi oleh ahli dilakukan pada satu sekolah saja sehingga
materi I dalam aspek relevansi materi dapat dilihat kemanfaatannya di sekolah
mendapatkan skor 50 dengan kategori sangat lainnya yang memiliki karakteristik siswa yang
setuju (sangat layak), aspek kriteria pemilihan berbeda dan penelitian tidak hanya pada
media memperoleh skor 21 dengan kategori kelayakannya saja tetapi dapat dikembangkan
sangat setuju (sangat layak), dan aspek sampai keefektifannya.
keseluruhan memperoleh skor 71 dengan
kategori sangan setuju (sangat layak ). Ahli DAFTAR PUSTAKA
materi II dalam aspek relevansi materi
memperoleh skor 47 dengan kategori sangat Arief S. Sadiman, dkk. (2014). Media Pendidikan
setuju (sangat layak), aspek kriteria pemilihan : Pengertian, Pengembangan dan
media memperoleh skor 22 dengan kategori Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Pers
sangat setuju (sangat layak), dan aspek
keseluruhan memperoleh skor 69 dengan Azhar Arsyad. (2014). Media Pengajaran. Jakarta
kategori sangat setuju (sangat layak). : PT Grafindo Persada
Berdasarkan penilaian tersebut, maka modul
sangat layak digunakan sebagai modul Daryanto. (2013). Menyusun Modul : Bahan Ajar
pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar.
Dasar Komunikasi. Jogjakarta : Gava Media
3. Penilaian kelayakan modul oleh ahli media
dalam aspek fungsi dan manfaat memperoleh
skor 21 dengan kategori sangat setuju (sangat
layak), aspek karakteristik tampilan modul
memperoleh skor 29 dengan kategori setuju
(layak), aspek karakteristik modul sebagai
media memperoleh skor 36 dengan kategori
sangat setuju (sangat layak ), dan aspek
keseluruhan memperoleh skor 86 dengan
kategori sangat setuju (sangat layak).
Berdasarkan penilaian tersebut, maka modul
sangat layak digunakan sebagai modul
pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan
Dasar Komunikasi.
4. Penilaian Kelayakan Modul Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi oleh siswa
memperoleh frekuensi untuk interval skor

Anda mungkin juga menyukai