Disusun Oleh:
Jermansyah DD Khairari
2015730065
KEPANITERAAN JIWA
2020
KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Allah yang selalu melimpahkan rahmat dan karunianya kepada seluruh hamba-
Nya di seluruh Alam ini. Shalawat serta salam diberikan kepada rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam yang telah menyampaikan wahyu dari Allah kepada kita semua. Dengan izin Allah kami
penulis yang sedang menjalani tugasnya pada stase Ilmu Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Klender
dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul Generalized Anxiety Disorders
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang
membaca, agar penulis dapat mengkoreksi dan dapat membuat laporan kasus yang lebih baik
kedepannya.
Jakarta, April 2020
1
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
BAB I...............................................................................................................................................3
STATUS PASIEN........................................................................................................................3
1.1 Identitas Pasien.................................................................................................................3
1.2 Riwayat Psikiatri...............................................................................................................3
1.3 Pemeriksaan Status Mental...............................................................................................4
1.4 Pemeriksaan fisik..............................................................................................................7
1.5 Daftar masalah..................................................................................................................8
1.6 Resume..............................................................................................................................8
1.7 Diagnosis kerja..................................................................................................................9
1.8 Tatalaksana........................................................................................................................9
Farmakologi.................................................................................................................................9
1.9 Prognosis...........................................................................................................................9
BAB II...........................................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................10
1.1 Definisi............................................................................................................................10
1.2 Prevalensi........................................................................................................................11
1.3 Manifestasi klinis............................................................................................................11
1.5 Etiologi............................................................................................................................13
1.6 Diagnosis.........................................................................................................................14
1.7 Diagnosis banding...........................................................................................................15
1.8 Penatalaksanaan GAD.....................................................................................................15
Farmakoterapi.................................................................................................................15
Psikoterapi.......................................................................................................................16
1.9 Prognosis.........................................................................................................................17
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................20
2
3
BAB I
STATUS PASIEN
1.1 Identitas Pasien
Nama : Nn. C
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 36 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status pernikahan : Menikah
Sejak 2 minggu yang lalu pasien sering terbangun malam hari. Pasien juga
mengatakan bahwa sejak setahun yang lalu mengalami rasa lemas, berkeringat dan was-
was, yang di rasakan hampir sepanjang hari. Keluhan dirasakan sudah hampir setahun
yang lalu, rasa cemas mendadak diikuti rasa pusing, berdebar-debar dan berkeringat, bila
cemas tersebut tiba, pasien tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah dan sulit
berkonsentrasi. Sejak 2 minggu yang lalu pasien sering terbangun malam hari dan tidak
bisa tidur kembali
4
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Pramorbid
5
- Gustatorik : Tidak ada
- Olfaktori : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
1. Produktivitas : Koheren
2. Kontinuitas : - Blocking : Tidak ada
- Flight of Idea : Tidak ada
- Tangensial : Tidak ada
- Sirkumstansial : Tidak ada
- Perseverasi : Tidak ada
3. Hendaya bahasa :- Word salad : Tidak ada
- Neologisme : Tidak ada
F. Isi Pikir
1. Waham:
Kebesaran : Tidak ada
Bizzare : Tidak ada
Nihilistik : Tidak ada
Kejar : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada
Cemburu : Tidak ada
Thought of echo : Tidak ada
Thought of withdrawal : Tidak ada
Thought of insertion : Tidak ada
Thought of broadcasting : Tidak ada
Thought control : Tidak ada
2. Preokupasi : Tidak ada
3. Obsesi : Tidak ada
4. Ide referensi : Tidak ada
6
5. Fobia : Tidak ada
G. Fungsi Kognitif dana Kesadaran
1. Kesadaran : Compos mentis
2. Orientasi
Waktu : Baik (pasien bisa menyebutkan hari saat
diwawancara)
Tempat : Baik (pasien bisa menyebutkan dimana tempat pasien
diwawancara saat itu
Orang : Baik (pasien mengenal nama teman-temannya yang
ada dibangsal)
3. Daya ingat
Segera : Baik (pasien hafal nama dokter muda yang
mewawancarainya)
Jangka pendek: Baik (pasien mengingat kegiatan sebelum
Diwawancara, menu makan pagi)
Jangka sedang : Baik (Pasien dapat mengingat hari masuk rumah sakit)
Jangka panjang: Baik (Pasien dapat mengingat kejadian saat SD)
4. Konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi : Baik (pasien dapat melakukan pengurangan angka 20
dikurang 3 sampai di stop oleh pemeriksa)
Perhatian : Baik (pasien dapat mengeja kata D-U-N-I-A dari
belakang)
5. Kemampuan membaca dan menulis
Baik (pasien dapat membaca tulisan yang ditulis pemeriksa dan mampu menulis
“pejamkan mata” dan melakukannya
6. Kemampuan visuospasial
Baik (pasien dapat menggambar jam dengan baik)
7. Pikiran abstrak
Baik (pasien mengetahui persamaan apel dan jeruk)
8. Intelegensia
Baik (Pasien tau presiden RI saat ini dan gubernur Jakarta)
7
H. Pengendalian impuls
Baik (pasien saat diwawancara duduk diam)
I. Daya nilai
Daya nilai sosial : Baik (pasien tau nama temannya satu kamar)
Uji daya nilai : Baik (apabila pasien menemukan dompet berisi uang dijalan, pasien
akan mengembalikannya ke pemiliknya)
J. Tilikan
4
K. RTA
Tidak Terganggu
L. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
1.4 Pemeriksaan fisik
1. Status Internus
Kesadaran : composmentis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Tanda vital : TD : 120/80 Nadi: 80x/menit RR: 20x/menit Suhu: 36,5 ºC
Kepala : Normocephal, rambut hitam distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), septum deviasi (-)
Mulut : Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax
Pulmo : Pergerakan dada simtris, vesikuler (+/+), wh (-/-), rh (-/-)
Cor : BJ I dan II murni regular mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan (-), bising usus (+)
Ekstremitas : hangat, edema (-), CRT < 2 detik
2. Status neurologis
GCS : 15 (E4V5M6)
Rangsang meningeal : Negatif
8
Mata
Gerakan bola mata : Baik kesegala arah
Reflek pupil : +/+
Motorik
Tonus otot : Dalam batas normal
Kekuatan : Dalam batas normal
5555 5555
5555 5555
1. Keluhan utama:
Pasien sering terbangun dimalam hari
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
- Sering terbangun dimalam hari, dan susah untuk kembali tidur
- Mengalami rasa lemas, berkeringat dan was-was, yang di rasakan hampir
sepanjang hari.
- Rasa cemas mendadak diikuti rasa pusing, berdebar-debar dan berkeringat, bila
cemas tersebut tiba, pasien tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah dan sulit
berkonsentrasi.
3. Riwayat penyakit dahulu: Pernah menggunakan sabu-sabu saat remaja
4. Lingkungan dan faktor sosial
Tidak ada keterangan
5. Organobiologik : Tidak ada riwayat gangguan jiwa
dalam keluarga
6. Status Mental:
Kesadaran : Compos mentis
Mood : Cemas
9
Afek : Apopriate
Tilikan : Derajat 4
1.6 Resume
Sejak 2 minggu yang lalu pasien sering terbangun malam hari. Pasien juga mengatakan
bahwa sejak setahun yang lalu mengalami rasa lemas, berkeringat dan was-was, yang di
rasakan hampir sepanjang hari. Keluhan dirasakan sudah hampir setahun yang lalu, rasa
cemas mendadak diikuti rasa pusing, berdebar-debar dan berkeringat, bila cemas tersebut
tiba, pasien tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah dan sulit berkonsentrasi. Sejak 2
minggu yang lalu pasien sering terbangun malam hari dan tidak bisa tidur kembali.
Pada pemeriksaan status mental dan pemeriksaan fisik tidak ada kelainan.
1.7 Diagnosis kerja
Generalized Anxiety Disorders
1.8 Tatalaksana
Farmakologi
Benzodiazepine tab 1 mg 1x1
Non-farmakologi
Terapi psikososial
1.9 Prognosis
Dubia ad Bonam
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Semua orang mengalami kecemasan. Hal ini ditandai paling umum sebagai rasa
takut difusif, tidak menyenangkan, samar-samar, sering disertai dengan gejala otonom
seperti sakit kepala, keringat, jantung berdebar, dada terasa tidak nyaman, dan perut
tidak nyaman, dan gelisah, yang ditunjukkan oleh ketidakmampuan untuk duduk atau
berdiri diam. untuk jangka waktu yang lama. Konstelasi gejala tertentu yang muncul
selama kecemasan cenderung bervariasi di antara orang-orang.4
Gangguan cemas atau anxiety disorders yaitu gangguan rasa takut dan kecemasan
yang berlebihan dengan gangguan perilaku terkait. Ketakutan adalah respons
emosional terhadap yang nyata atau yang dirasakan ancaman yang akan segera
terjadi, sedangkan kecemasan adalah antisipasi ancaman di masa depan. Jelas ini
adalah dua hal yang tumpang tindih, tetapi juga berbeda. Ketakutan lebih sering
dikaitkan dengan lonjakan gairah otonom misalnya yang diperlukan untuk berkelahi
atau melarikan diri dan sebagainya dan kecemasan lebih sering dikaitkan dengan
ketegangan otot dan kewaspadaan dalam persiapan keadaan bahaya di masa depan.
Literatur lain menyebutkan bahwa cemas ialah suatu sinyal yang menyadarkan; yang
memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang
mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Rasa tersebut ditandai dengan gejala
otonom seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, rasa sesak di dada, tidak nyaman
pada perut, dan gelisah.
Generalized Anxiety Disorder (GAD) adalah kondisi kecemasan kronis yang
ditandai oleh kekhawatiran yang berlebihan dan tidak terkendali serta gejala somatik
yang terkait. Tidak seperti itu gangguan kecemasan lainnya, pada GAD menunjukan
kecemasan difus dengan tidak adanya objek spesifik yang ditakuti. Pada individu
yang menderita GAD menunjukan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan
tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan
sehari-hari. Akibatnya, individu-individu ini hidup dalam kondisi hypervigilance
11
yang konstan, karena ancaman yang diantisipasi biasanya sangat tidak mungkin atau
tidak jelas sifatnya. Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari, berlangsung sekurang-
kurangnya selama 6 bulan.2 Kecemasan yang dirasakan sulit untuk dikendalikan dan
berhubungan dengan gejala-gejala somatik seperti ketegangan otot, iritabilitas,
keringat berlebih, berdebar-debar, kesulitan tidur dan kegelisahan. sehingga
menyebabkan penderitaan yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam fungsi
sosial dan mengganggu pekerjaan.1,2,3 Rasa cemas dapat datang dari eksternal atau
internal. Masalah eksternal umumnya terkait dengan hubungan antara seseorang
dengan komunitas, teman, atau keluarga. Masalah internal umumnya terkait dengan
pikiran seseorang sendiri.1
Perbedaan antara kecemasan dan rasa takut
Kecemasan adalah sinyal yang memperingatkan bahaya yang akan datang dan
memungkinkan seseorang untuk mengambil tindakan untuk menghadapi ancaman.
Ketakutan merupakan sinyal peringatan serupa, namun harus dibedakan dari
kecemasan. Ketakutan adalah respons terhadap ancaman eksternal yang diketahui
pasti, atau nonkonflik; kecemasan adalah respons terhadap ancaman yang tidak
diketahui, internal, tidak jelas, atau konfliktual.4
1.2 Prevalensi
Prevalensi GAD Di Antara Orang Dewasa Berdasarkan data National
Comorbidity Survey Replication (NCS-R). Diperkirakan di AS yang berusia 18 tahun
ke atas sebanyak 2,7%. Prevalensi GAD berdasarkan usia lebih tinggi pada wanita
(3,4%) dibandingkan untuk pria (1,9%). Sedangkan pada remaja prevalensi GAD,
berdasarkan data dari National Comorbidity Survey Adolescent Supplement (NCS-
A), menunjukan bahwa remaja usia 13-18 tahun diperkirakan mengalami GAD
sebesar 2.2% di AS, dan diperkirakan 0,9% memiliki gangguan yang parah.
Berdasarkan DSM-V Prevalensi GAD di kalangan remaja lebih tinggi pada
perempuan (3,0%) daripada laki-laki (1,5%).5
12
1.3 Manifestasi klinis
Gejala-gejala cemas utama pada dasarnya terdiri dari dua sistem yaitu, kesadaran
terhadap sensasi fisiologik ( berkeringat/palpitasi ) dan kesadaran terhadap rasa gugup
atau takut. Selain dari gejala motorik dan viseral, rasa cemas juga mempengaruhi
kemampuan berpikir, persepsi, dan belajar. Gejala utama GAD adalah muncul rasa
kekhawatiran yang tidak sebanding dengan stressor yang sesungguhnya dalam
kehidupan. Gangguan cemas sendiri dibagi menjadi 2 yaitu gangguan anxietas
kontinyu dengan episodik. Gangguan cemas menyeluruh adalah bentuk dari
kecemasan kontinyu.1 Gejala yang terjadi harus menunjukkan kecemasan sebagai
gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari dalam beberapa minggu sampai
beberapa bulan, adapun keluhan lain meliputi kecemasan misalnya khawatir akan
nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi. 1 Selain itu semua,
terdapat juga ketegangan motorik, misalnya gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai. Overaktivitas otonomik juga ditemukan misalnya adanya kepala terasa
ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing,
mulut kering.1
Gejala gangguan cemas menyeluruh ada yang mengelompokan nya menjadi
sindroma anxietas, dimana adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik
terhadap 2 hal atau lebih yang dipersepsikan sebagai ancaman sehingga tidak mampu
istirahat. Selain itu, ada paling sedikit 6 dari 18 gejala-gejala berikut:1
o Ketegangan motorik yaitu: kedutan otot atau rasa gemetar, otot tegang/kaku/
pegal linu, tidak bisa diam, mudah lelah
o Hiperaktivitas otonomik yaitu : nafas pendek/ terasa berat, jantung berdebar-
debar, telapak tangan basah, mulut kering, kepala pusing/ melayang, mual,
mencret, perut tidak enak, muka panas/badan menggigil, buang air kecil lebih
sering, sukar menelan/ rasa tersumbat
o Kewaspadaan berlebihan dan penangkapan berkurang, seperti: perasaan jadi
peka/ mudah ngilu, mudah kaget/terkejut, sulit konsentrasi, sukar tidur, mudah
tersinggung
13
o Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala
penurunan kemampuan bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.
o Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan
(reassurance) serta keluhan somatic berulang yang menonjol.
1.5 Etiologi
Penyebab pasti generalized anxiety disorders sampai kini belum diketahui.
Seperti yang terdefinisikan saat ini. Diperkirakan etiologic dari generalized anxiety
disorders oleh faktor biologis dan psikologis:
Biologi
14
Beberapa studi genetik juga telah dilakukan. Satu studi menemukan bahwa
mungkin terdapat hubungan genetic diamtara pasien dengan generalized anxiety
disorders dan gangguan depresi mayor.
Faktor psikososial
1.6 Diagnosis
15
Pada generalized anxiety disorders penderita harus menunjukkan ansietas sebagai
gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai
beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus
tertentu saja (sifatnya “free floating” atau “mengambang”). Gejala-gejala tersebut
biasanya mencakup beberapa unsur sebagai: (1) Kecemasan (khawatir akan nasip buruk,
merasa seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb) (2) Ketegangan motorik (gelisah,
sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), dan (3) Overaktivitas otonom (kepala terasa
ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing
kepala, mulut kering, dan sebagainya)
Benzodiazepin
16
Penggunaan sediaan dengan waktu paruh menengah dan dosis terbagi dapat
mencegah terjadinya efek yang tidak diinginkan. Lama pengobatan rata-rata adalah 2-
6 minggu.3
Buspiron
Psikoterapi
Terapi Suportif
17
Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan, digali potensi-potensi yang
ada dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam
fungsi sosial dan pekerjaannya.3
1.9 Prognosis
Pada umumnya prognosis Generalized Anxiety Disorders adalah baik bila
mendapat penatalaksanaan yang sesuai.Sekitar 50% pasien mendapat perbaikan dalam
tiga minggu pertama pengobatan.Sekitar 77% membaik dalam sembilan bulan
pengobatan.
18
BAB III
ANALISA MASALAH
Teori Kasus
Prevalensi: Wanita dewasa usia lebih dari 18 tahun
19
kegiatan rutin.
20
TINJAUAN PUSTAKA
21