PATOFISIOLOGI
“KLAUSTROPHOBIA”
DISUSUN OLEH :
NIM : SKP.20.02.065P
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Syamsul Hidayah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Klaustrophobia ?
2. Apa faktor yang mempengaruhi Klaustrophobia ?
3. Apa gejala Klaustrophobia ?
4. Bagaimana Diagnosis pada penderita Klaustrophobia ?
5. Bagaimana penanganan pada penderita Klaustrophobia ?
C. Tujuan
Dengan ditulis nya makalah ini, diharapkan pengetahuan tentang
penyakit mental dapat diperdalam dan diperluas lagi. Saya selaku
penyusun makalah ini, memiliki impian besar agar terbukanya cakrawala
para pembaca dalam memahami berbagai jenis phobia termasuk
Klaustrophobia.
BAB II
ISI
A. Pengertian
B. Penyebab Klaustrophobia
Lift
Terowongan
Kereta bawah tanah
Pintu berputar
Toilet umum
Mobil dengan kunci sentral
Tempat cuci mobil otomatis
Ruang ganti di pusat perbelanjaan
Kamar hotel dengan jendela yang tertutup
Pesawat terbang
Mesin pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI)
C. Gejala Klaustrophobia
Serangan panik cukup umum terjadi pada individu dengan
klaustrofobia. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa takut dan stres, dan gejala
dapat terjadi secara tiba-tiba.
Berkeringat
Gemetar
Sesak napas atau kesulitan bernapas
Rasa tercekik
Peningkatan frekuensi denyut jantung
Nyeri dada atau rasa berat pada dada
Mual
Nyeri kepala
Mulut kering
Rasa bingung atau disorientasi
D. Diagnosis Klaustrophobia
E. Penanganan Klaustrophobia
Sebagian besar orang dengan klaustrofobia mengetahui bahwa
mereka mengalami kondisi tersebut. Sebagian besar orang yang hidup
dengan klaustrofobia tidak terdiagnosis secara formal, namun mencegah
timbulnya keluhan dengan menghindari ruang tertutup. Akan tetapi,
memperoleh penanganan dari dokter atau tenaga profesional yang
berkompetensi dalam melakukan terapi perilaku dapat membantu
meringankan keluhan.
F. Pencegahan Klaustrophobia
Sebagian besar orang dengan Klaustrophobia mengetahui bahwa
mereka mengalami kondisi tersebut. Sebagian besar orang yang hidup
dengan Klaustrophobia tidak terdiagnosis secara formal, namun mencegah
timbulnya keluhan dengan mennghindari ruang tertutup.Akan tetapi,
memperoleh penanganan dari dokter atau tenaga profesional yang
berkompetensi dalam melakukan terapi prilaku dapat membantu
meringankan keluhan.