Anda di halaman 1dari 3

2130 B KEKERUHAN

1. General Discussion
a. Prinsip: prinsip yang digunakan pada metode ini adalah perbandingan intensitas cahaya
yang dihamburkan oleh sampel dalam kondisi yang ditentukan dengan intensitas cahaya
yang dihamburkan oleh suspensi acuan standar dalam kondisi yang sama. Semakin tinggi
intensitas cahaya yang tersebar, maka akan semakin tinggi nilai kekeruhannya. Polimer
formazin digunakan sebagai acuan standard turbiditas suspensi. Konsentrasi kekeruhan
dari suspense formazin dinyatakan sebagai 4000 NTU.
b. Gangguan: analisis kekeruhan dilakukan untuk sampel air yang bebas dari kotoran dan
endapan kasar yang mengendap dengan cepat. Gelas kotor dan gelembung udara dapat
menjadi factor gangguan seperti pada saat pengukuran “warna sejati” yaitu warna air
karena zat terlarut yang menyerap cahaya menjadi rendah yang mempengaruhi hasil
pengukuran kekeruhan juga menjadi rendah. Efek ini biasanya tidak signifikan pada air
yang diolah.
2. Apparatus
a. Laboratory atau Nephelometer process terdiri dari sumber cahaya untuk menerangi
sampel serta satu atau lebih detector fotolistrik dengan perangkat pembacaan untuk
menunjukkan intensitas cahay tersebar di 90° kearah cahaya datang. Gunakan design
instrument yang dirancang untuk meminimalisir cahaya menyimpang yang mencapai
deektor pada saat tidak ada kekeruhan dan terbebas dari penyimpangan yang signifikan
setelah periode pemanasan singkat. Sensitivitas instrument harus bias mendeteksi
perbedaan kekeruhan 0.02 NTU atau lebih kecil dari range terendah kekeruhan yang
dimiliki air yaitu kurang dari 1 NTU. Beberapa rentang mungkin diperlukan untuk
mendapatkan cakupan yang memadai dan sensitivitas yang cukup untuk kekeruhan
rendah. Perbedaan design instrument akan menyebabkan perbedaan nilai kekeruhan yang
terukur walaupun menggunakan suspense yang sama pada saat kalibrasi. Untuk
meminimalisir perbedaan tersebut, ada peperapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
1. Sumber cahaya, lampu Tungsten-filament dioperasikan pada suhu warna antara 2200
dan 3000 °K.
2. Jarak yang dilalui oleh cahaya dating dan cahaya tersebar di dalam tabung sampel,
total tidak melebihi 10 cm.
3. Sudut penerimaan cahaya oleh detector, dipusatkan pada 90° ke jalur cahaya datang
dan tidak melebihi ±30°. Apabila menggunakan system detector dan filter maka harus
memiliki respons puncak spectral antara 400 dan 600 nm.
b. Sample Cells: gunakan sel sampel atau tabung yang terbuat dari kaca atau plastic bening
yang tidak berwarna. Rawat sel agar tetap bersih baik bagian dalam maupun bagian
luarnya buang sel apabila ada goresan. Jangan biarkan sel terhantam sinar instrument,
gunakan tabung yang memiliki panjang ekstra atau gunakan pelindung sehingga sel dapat
digunakan secara maksimal. Isi sel dengan sampel dan standar yang telah dihomogenkan
dan pastikan sudah terbebas dari gelombang udara. Sel sampel dapat dibersihkan dengan
penyucian dengan sabun laboratorium secara menyeluruh baik bagian dalam dan luarnya
diikuti dengan beberapa kali bilasan menggunkaan aquadest. Pegang hanya bagian atas
dari sel sampel untuk menghindari kotoran yang terbentuk dari sidik jari pada jalur
cahaya. Bagian luar sel mungkin dilapisi dengan lapisan minyak silicon dengan tujuan
mencover ketidaksempurnaan dan goresan yang dapat menyebabkan cahaya
menyimpang, gunakan minyak silicon yang memiliki indeks bias sama seperti kaca.
Hindari minyak berlebih karena dapat menyerap kotoran yang akan mencemari sampel
kompartemen instrument. Gunakan kain lembut yang tidak berbulu untuk menyeka
minyak yang berlebih. Perbedaan kecil pada sampel sel sangat berpengaruh terhadap
pengukuran oleh karena itu gunakan baik pasangan sel yang sesuai maupun sel yang sama
untuk standarisasi dan juga pengukuran sampel.
3. Reagents
a. Dilution water: Air dengan kemurnian tinggi akan menyebabkan hamburan cahya, yang
dideteksi oleh neflometer sebagai kekeruhan. Untuk mendapatkan air dengan kekeruhan
rendah untuk pengenceran, nilai nominal 0,02 NTU, saring reagen laboratorium
menggunakan filter dengan ukuran pori kurang dari sama dengan 0,1 µm. filter
membrane yang biasa digunakan untuk pemeriksaan bakteriologis tidak memuaskan.
Bilas labu pengumpul setidaknya dua kali dengan air yang telah disaring dan buang 200
mL berikutnya. Periksa kekeruhan air kemasan untuk memastikannya lebih rendah dari
tingkat yang dapat dicapai di laboratorium.
b. Stok suspense formazin standar utama:
1) Larutan I ̶ larutkan 1.000 g Hydrazine sulfate, (NH 2)2.H2SO4 dalam air suling
menggunakan labu ukur 100 mL. PERHATIAN: Hydrazine Sulfate bersifat
karsinogen; hindari terhirup, tertelan, dan kontak kulit. Formazin dapat
mengandung sisa hidrazin sulfat.
2) Larutan II ̶ larutkan 10.00 g hexamethylenetetramine, (CH 2)6.N4 dalam air suling
menggunakan labu ukur 100 mL.
3) Dalam labu, campur 5.0 mL larutan I dan 5.0 mL larutan II. Diamkan selama 24 jam
pada suhu 25 ±3 ℃. Ini menghasilkan suspense 4000 NTU. Pindahkan suspense
kedalam wadah/gelas yang dapat memblokir sinar UV untuk penyimpanan. Lakukan
pengenceran dari campuran ini. Larutan campuran ini bisa stabil selama 1 tahun jika
penyimpanan dilakukan dengan benar.
c. Dilute turbidity suspensions:
Encerkan suspensi standar primer 4000 NTU dengan air pengenceran berkualitas tinggi.
Suspense ini dipersiapkan sebelum digunakan dan dibuang setelah digunakan.
d. Standar Sekunder:
Standar sekunder adalah standar yang dibuat pabrik atau sebuah organisasi penguji
independent dengan sertifikat akan memberikan hasil kalibrasi instrument yang setara
(dalam batas tertentu) untuk hasil yang diperoleh saat instrument dikalibrasi dengan
standar primer yaitu formazin yang disiapkan pengguna. Berbagai standar sekunder yang
tersedia antara lain; Commercial stock suspensions of 4000 NTU formazin, commercial
suspensions of microspheres of styrene-divinylbenzene copolymer, dan items yang
disediakan oleh produsen instrument.
4. Procedure
a. Teknik pengukuran secara umum: Teknik pengukuran yang baik diperlukan untuk
meminimalisir efek variable instrument seperti cahaya yang menyimpang dan gelembung
udara. Dengan penggunaan instrument, pengukuran akan lebih akurat, tepat, dan
memungkinkan untuk dilakukan pengulangan.
Mengukur kekeruhan secepatnya dappat mencegah perubahan suhu dan flokulasi
partikel dan sedimentasi dari perubahan karakteristik sampel. Jika flokulasi terlihat jelas,
putus agregat dengan agitasi. Hindari pengenceran bila memungkinkan. Partikel
tersuspensi merupakan partikel dapat larut atau mengalami perubahan karakteristik pada
saat suhu berubah atau pada saat dilakukan pengenceran.
Buang udara atau gas lain yang masuk ke dalam sampel sebelum pengukuran. Akan
lebih baik apabila penghilangan gas tetap dilakukan walaupun tidak ada gelembung yang
terlihat. Menghilangkan gas dengan menerapkan vakum parsial, menambahkan jenis
nonfaming surfaktan, menggunakan rendaman ultrasonic, atau menerapkan panas. Dalam
beberapa kasus, penggabungan beberapa teknik bias menjadi lebih efektif untuk
menghilangkan gelembung. Misalnya, mungkin diperlukan untuk menggabungkan
penambahan surfaktan dengan penggunaan rendaman ultrasonic untuk kondisi tertentu.
Jika penerapan tekniknya salah maka akan berpengaruh terhadap kekeruhan sampel.
Jangan membiarkan sampel dalam jangka waktu tertentu untuk menghilangkan
gelembung udara, karena pada saat dibiarkan partikulat penyebab kekeruhan dapat
mengendap dan suhu sampel dapat berubah dimana kedua kondisi ini mempengaruhi
kekeruhan sampel, sehingga menghasilkan pengukuran yang tidak representative.
Kondensasi dapat terjadi di permukaan luar sel sampel pada saat sampel dingin sedang
diukur dalam lingkungan yang hangat dan lembab. Hilangkan semua uap air dari luar sel
sampel sebelum menempatkannya dalam instrument, apabila mengabut kembali biarkan
sampel sedikit hangat dengan membiarkannya pada suhu kamar atau merendamnya dalam
bak air hangat dalam waktu singkat. Pastikan sampel tercampur kembali dengan baik.
b. Kalibrasi Nefelometer: Ikuti petunjuk pengoprasian pabrik. Jalankan setidaknya satu
standar disetiap rentang instrument yang akan digunakan. Pastikan nefelometer membaca
secara stabil di semua rentang sensitivitas yang digunakan. Ikuti teknik yang diuraikan
dalam 2130B.2b dan 4a untuk perawatan dan penanganan sel sampel, degassing, dan juga
menangani kondensasi.
c. Pengukuran Kekeruhan: Kocok sampel perlahan. Tunggu hingga gelembung udara
menghilang dan tuangkan sampel ke dalam sel. Jika memungkinkan, tuangkan sampel
yang telah homogen ke dalam sel dan rendam dalam rendaman ultrasonic selama 1
hingga 2 detik atau gunakan degassing vakum, untuk menghilangkan gelembung
sepenuhnya. Baca kekeruhan langsung dari display instrument.
d. Kalibrasi monitor turbiditas kontinyu: kalibrasi monitor turbiditas kontinyu untuk
kekeruhan rendah dengan menentukan kekeruhan air yang mengalir keluar, menggunakan
nefelometer laboratorium atau kalibrasi instrument sesuai dengan prosedur yang pabrik
berikan menggunakan formazin primary standard atau secondary standard yang sesuai.
5. Interpretasi Hasil
Laporan pembacaan kekeruhan:

Pada saat membandingkan efisiensi pengolahan air , jangan mengestimasikan kekeruhan lebih
dari spesifikasi diatas. Ketidakpastian dan ketidaksesuaian dalam pengukuran kekeruhan
membuatnya tidak mungkin hasil terduplikasi ke presisi yang lebih tinggi dari yang
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai