PENGUKURANNYA
(Pertemuan Ke-8)
8.1 PENDAHULUAN
Jika laju infiltrasi telah terpenuhi, air akan mengisi cekungan-cekungan pada
permukaan tanah.
Jika aliran air terjadi di bawah permukaan tanah disebut limpasan / aliran di
bawah permukaan tanah.
Jika aliran berada di lapisan equifer (air tanah), disebut aliran air tanah.
1
8.2 Erosi
Erosi normal:
Terjadi secara alamiah dengan laju penghancuran dan pengangkutan
tanahnya sangat lambat, sehingga memungkinkan kesetimbangan antara
proses penghancuran dan pengangkutan dengan proses pembentukan tanah.
Erosi dipercepat:
Terjadi akibat pengaruh manusia, sehingga laju erosi jauh lebih besar
daripada pembentukan tanah.
Erosi percik:
- Merupakan tahap pertama dari hujan yang menyebabkan erosi.
- Disebabkan oleh tenaga kinetis jatuhnya butir hujan ke permukaan tanah.
2
- Dapat menghancurkan porositas tanah.
Pori-pori tanah menjadi lebih kecil atau terjadi penyumbatan pori-pori,
sehingga daya infiltrasinya berkurang dan terjadi pelumpuran yang
mengakibatkan penurunan daya infiltrasi lebih drastis lagi.
Dengan demikian akan memperbesar ekses aliran permukaan atau yang
dapat mengakibatkan terjadi penggenangan pada topografi datar atau
terjadi aliran permukaan pada topografi miring.
- Mengakibatkan terjadinya erosi lembar
Erosi tebing sungai merupakan erosi yang terjadi akibat pengikisan lateral
pada tebing sungai oleh aliran sungai.
( )
8.3.1 Iklim
Di daerah tropika basah, faktor iklim yang mempengaruhi erosi adalah air
hujan, terutama:
Suatu hujan yang lama hujannya kurang dari satu jam disebut hujan-lebih
jika seluruh air yang jatuh melebihi 20 mm.
Kecepatan jatuh butir hujan ditentukan oleh: gravitasi, tahanan udara, dan
angin.
5
Weischemeier dan Smith, mendapatkan suatu korelasi antara sifat hujan dan
erosi yang terjadi dari tanah yang diberakan.
Dengan demikian, jumlah erosi dari suatu tanah pertanian yang diberakan
dapat diduga jika data dari pencatat hujan tersedia dan kepekaan erosi dari
tanah diketahui.
Korelasi yang lebih berat dari erosi didapat dengan menggunakan term
interaksi energi intensitas hujan yang merupakan hasil kali total energi hujan
dengan intensitas maksimum 30 menit ( ).
dinyatakan sebagai indeks potensial erosi hujan atau indeks erosi hujan.
∑ ( )
dengan,
= energi kinetik (ton meter/Ha/cm hujan)
= intensitas hujan (cm/jam)
= intensitas maksimum 30 menit (cm/jam)
8.3.2 Relief
1) Kemiringan lereng
6
Hubungan kecuraman lereng, aliran permukaan, dan erosi menurut Zing:
dengan,
= jumlah erosi
= kemiringan lereng (%)
2) Panjang lereng
Panjang lereng dihitung dari titik pangkal aliran permukaan sampai suatu
titik di mana air masuk ke dalam saluran (sungai) atau di mana
kemiringan berkurang sedemikian rupa, sehingga kecepatan aliran air
sangat berkurang.
Dengan demikian berarti, makin banyak air yang mengalir dan semakin
besar kecepatannya di bagian bawah lereng daripada di bagian atas.
dengan,
= erosi
= panjang lereng (ft)
8.3.3 Vegetasi
8.3.4 Tanah
Tekstur dan struktur tanah tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan.
Tekstur pasir tidak mempunyai daya pengikat satu sama lain, sehingga
memperkecil kemantapan agregat.
Tetapi dari segi mudahnya diangkat, pasir termasuk yang sukar diangkut.
Selain itu, struktur yang buruk dan keberadaan bahan organik akan
memperbesar porositas.
Sifat lapisan bawah yaitu besarnya infiltrasi juga dipengaruhi oleh kapasitas
infiltrasi lapisan bawah.
9
- erosi potensial, dan
- erosi aktual.
Erosi potensial :
Adalah besarnya erosi yang terjadi dalam keadaan tanah terbuka tanpa
tanaman atau tanpa tindakan konservasi lainnya.
Erosi aktual:
Adalah besarnya erosi yang terjadi dalam keadaan tanah bertanaman dengan
atau tanpa konservasi.
a) Secara kualitatif
10
Adanya pemunculan tanah bawah (tanah induk) atau munculnya akar
tanaman.
b) Secara kuantitatif
Cara ini yang sering dilakukan, karena dapat menghitung besarnya erosi
secara kuantitatif.
Yaitu dengan menampung tanah dan air pada areal tertentu.
11
- Selain itu, kita tidak tahu pasti asal atau bagian mana yang
mengalami erosi.
12
8.4.2 Pengukuran Sedimen Hasil Erosi di Sungai
Di sini yang dihitung sebenarnya adalah besarnya tanah yang hilang yang
sampai ke saluran atau sungai.
Cara ini digunakan untuk suatu periode, tidak seperti pada plot standar yang
menghitung besarnya kehilangan tanah setiap kejadian hujan.
Jadi, yang terlihat pada pengukuran ini adalah tendensi dari keseluruhan
area.
Alat ini terdiri dari botol tempat contoh yang terlindung oleh streamline
shield.
13
Banyaknya air yang diambil tergantung besarnya botol, di sini 0,4 liter.
Contoh air ini diambil dengan kertas filter yang telah diketahui berat
waktu kering.
Selisih berat merupakan konsentrasi suspensi dalam 0,4 liter contoh air
sungai.
Selain muatan suspensi dan muatan dasar, masih ada sebagian lagi yang
terlarut dalam air sungai.
Material yang terlarut tersebut terutama berupa tanah atau batuan yang
mudah larut, misalnya tanah kapur.
dengan,
= jumlah erosi (ton/Ha/tahun)
= faktor erosivitas hujan
= faktor erodibilitas tanah
= faktor panjang dan kemiringan lereng
= faktor tanaman (penggunaan tanah)
= faktor teknik konservasi tanah
16
8.5.2 Metode SLEMSA
dengan,
= nilai tengah prakiraan laju erosi tanah tahunan (ton/ha/tahun)
= nilai tengah laju erosi tanah tahunan (ton/ha/tahun) dari petak
contoh baku berukuran 30 m x 10 m pada kemiringan 4,5 %,
terbuka dan diketahui nilai erodibilitasny
= nilai perbandingan laju erosi tanah antara petak ukur bertanaman
dan petak ukur yang diberakan dalam keadaan tanpa penutup
= perbandingan antara laju erosi tanah antara lapangan yang
memiliki panjang lereng dan kemiringan tertentu dengan laju erosi
dari petak ukur (Poerwowidodo 1999).
17
Metode RUSLE ini diterbitkan pertama kali pada Bulan Desember 1992.
Sejak pertama kali dipublikasikan program RUSLE telah mengalami
berbagai perubahan pada perangkat lunaknya.
Pada kasus tertentu, terutama untuk daerah tangkapan air yang belum
diketahui besarnya komponen-komponen penyusun rumus USLE perlu
diupayakan cara prakiraan yag lebih sederhana tetapi masih dapat
dipertanggungjawabkan hasilnya.
Cara prakiraan erosi yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan data
debit, muatan sedimen, berat jenis tanah di daerah kajian, dan besarnya
nisbah pelepasan sedimen (sediment delivery ratio, SDR).
Untuk selanjutnya prakiraan erosi dengan cara ini disebut prakiraan erosi
metoda SDR.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data debit dan
muatan sedimen di titik pengamatan (outlet) suatu DAS yang akan
diperkirakan tingkat erosinya.
Data ini diusahakan dalam periode waktu yang cukup panjang (tahunan).
Umumnya, untuk mendapatkan data muatan sedimen dalam jangka
panjang dapat dibuat persamaan debit-sedimen (sediment-discharge
rating curve) dari data debit dan muatan sedimen yang tersedia di lokasi
pengamatan tersebut, data muatan sedimen untuk tahun-tahun berikutnya
dapat dihitung dengan hanya menggunakan debit (Asdak 1995).
18
4) Cara gabungan.
1) Cara vegetatif
Perusakan berupa erosi yang terjadi akibat energi dapat disebabkan oleh
energi hujan (tetes hujan) maupun energi aliran (run off).
Hal ini dapat diminimalisir dengan cara vegetasi (tanaman penutup tanah).
c) Forage / haycrops
Efek jenis tanaman ini terhadap pengurangan erosi baik.
Contoh: rumput, lagum, dsb.
d) pohon (trees)
19
Pohon dalam hal ini dapat berupa pohon buah-buahan (orchad)
maupun hutan (alami, buatan).
Efek jenis tanaman ini terutama hutan primer / perawan sangatlah baik
terhadap pengurangan erosi.
2) Cara Teknik
2) Strip cropping
Jagung / kedelai
Rumput
Jagung / kedelai
Kontur
Lebar strip: 50%, maka erosi berkurang 50% (asumsi rumput tidak
erosi).
21
Kekurangan dari cara ini adalah income menjadi berkurang, karena
tanaman selingan berupa rumput, sehingga harus dipilih tanaman
yang bernilai ekonomis tinggi.
Selain itu, juga harus dapat dihitung lebar strip minimum dan lebar
crops maksimum.
b) Teknik bangunan
22
2) Teras dan terjunan
3) Dam penghambat
Guludan dapat berfungsi dengan baik untuk tanah yang kepekaan erosi
rendah dan pada kemiringan tanah kurang dari = 6%.
Guludan harus disertai saluran bervegetasi (vegetative water ways).
Fungsi:
a) Mengurangi panjang lereng
23
b) Memperkecil kemiringan lereng
Macam teras:
- Teras bangku / teras tangga / bench terrace
- Teras berdasar lebar / broad base terrace
Teras bangku
24
Pada kemiringan lereng yang curam dibuat bangunan tambahan
berupa terjunan.
3) Dam penghambat
Check dam atau dam sederhana pada parit atau sungai kecil dapat
dibuat dari tanah, kayu, bata, dsb.
Dam ini dapat juga berfungsi sebagai reservoir disebut embung atau
waduk lapangan (telaga buatan).
25