Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang sukar
dipecahkan. Permasalahan tersebut sukar dipecahkan karena memiliki banyak
komponen, yang satu sama lain terkait dan mempengaruhi. Bahkan ada beberapa
komponenya yang tidak dapat dilihat diukur derajat pengaruhnya.
Pemecahan masalah ini adalah dengan melihat permasalahan tersebut
melalui pendekatan system, di mana semua komponen masalah dan faktor yang
mempengaruhinya dilihat sebagai satu kesatuan yang satu sama lain saling
mempengaruhi.
Di Negara Barat, pendekatan system sudah dipergunakan sejak lama untuk
menyederhanakan permasalahn, baik di dunia industri, sosial, maupun ekonomi.
Salah satu teknik pendekatan system adalah memodelkan system secara deskripsi
berbasis objek. Biasanya pemodelan system tersebut diterapkan ke dalam
program, baik untuk simulasi maupun administrasi.
Pengukuran dan perhitungan volume air untuk mengisi suatu bak
penampung air merupakan suatu struktur yang sangat penting untuk mendapatkan
keefektifan dalam pengisiannya. Selama ini, pengisian bak penampung air
tersebut sering menggunakan cara yang manual, yaitu dengan metode coba-coba.
Hal ini akan memakan waktu yang cukup lama bila belum berpengalaman dalam
perkiraan serta perhitungan volume air. Karena ketidaktepatan dalam perkiraan,
bisa menimbulkan kurang atau kelebihan air untuk mengisi bak tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan laporan tentang pemrograman ini
adalah :
1) agar adanya pembentukan pola pikir untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang ada. Diharapkan mahasiswa akan mampu menyerap
pola pikir ini dengan konsep perkuliahan pemrograman ini,
2) untuk menyelesaiakn tugas praktikum Dasar-Dasar Pemrograman (secara
umum) dan untuk mempelajari lebih jauh mengenai bahasa pemrograman
dalam dunia computer, dan
3) memudahkan perhitungan volume air yang cepat, aman, efektif, dan relatif
ekonomis dengan bantuan computer.

1.3 Pembahasan Masalah


Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan dan dengan
menggunakan Visual Basic sehingga program yang diolah mampu menganalisis
dan member data dari permasalahan yang dihadapi. Dan dalam pembuatan
program ini dibatasi hanya untuk menentukan volume air sesuai dengan bentuk
bak air.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemrograman
Sejak dulu hingga sekarang, tentu kita mengetahui bahwa di dunia
komputer terdapat beraneka ragam bahasa pemrograman. Karena begitu
banyaknya jenis-jenis bahasa pemrograman, bahasa bahasa tersebut juga
dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang mengelompokkannya
menjadi 3 level bahasa yaitu: high level (Seperti Pascal dan Basic), middle level
(Seperti Bahasa C), dan low level (Seperti Bahasa Assembly). Ada juga yang
mengelompokkannya menjadi procedural/functional programming, object
oriented programming, dan sebagainya.
Namun pada dasarnya, bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki
bagian-bagian yang serupa. Yang membedakan hanyalah tata bahasa yang
digunakan. Seperti halnya belajar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, ataupun bahasa
asing. Masing-masingnya memiliki bagian-bagian yang sama, yang membedakan
hanyalah istilah/simbol yang digunakan dan dialek bahasa tersebut.
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa
pemrograman adalah perintah perintahyang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang
dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari
pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose
Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.
Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu
untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang
menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa
pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming
= OOP).
Pemrograman merupakan suatu proses pengimplementasian algoritma
dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman. Suatu hal yang cukup penting
sebelum seorang pemrogram mulai menyusun program adalah memilih bahasa
pemrograman yang akan digunaka.
Fungsi bahasa pemrograman adalah sebagai media penyusun data dan
memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrograman dengan computer,
dapat juga digunakan sebagai alat komunikasi antara orang yang satu dengan
orang yang lain.
Secara umum bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
a. Bahasa aras rendah (low level language)
Bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pemrograman yang
menggunakan bahasa ini harus dapat berpikir logika mesin computer,
sehingga bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit dipahami oleh pemula.
Contohnya adalah bahasa assembly.
b. Bahasa aras menengah (middle level language)
Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam
penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasabyang mudah
dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat
langsung diakses oleh computer. Contohnya adalah bahasa C
c. Bahasa aras tinggi (high level language)
Bahasa pemrograman yang memiliki aturan-aturan gramatikal dalam
penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang dapat
dipahami secara langsung oleh manusia. Contohnya adalah bahasa Pascal,
Fortran, Cobol, Power Basic, dan lain-lain.
d. Bahasa berorientasi objek (object oriental language)
Bahasa pemrograman yang mengandung “kapsul-kapsul” yang berisi fungsi-
fungsi untuk penyelesaian suatu masalah. Dengan bahasa ini pemrograman
tidak lagi harus menuliskan secara detail semua pernyatan dan ekspresi seperti
pada bahasa beraras tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteri-
kriteria yang dikehendaki saja. Bahasa ini kemudian menggunakan “kapsul-
kapsul” tersebut untuk memecahkan permasalahan itu. Contohnya adalah
bahasa C++, Visual FoxPro, Visual Basic, Borland, Delphi, dan lain-lain.
2.2 Program Yang Akan Dibuat
2.2.1 Program Sederhana
Program sederhana ialah program yang tidak memiliki syarat
dimana setiap baris program akan dikerjakan secara berurutan dai atas ke
bawah.Dalam program sederhana, tidak ada baris yang dikerjakan lebih
dari satu kali, atau tidak ada baris program yang dikerjakan.
2.2.2 Program Bersyarat
Program bersyarat adalah program yang memiliki syarat-syarat
tertentu. Syarat dalam dunia pemrograman adalah sebuah pernyataan
boole, yang bernilai benar (true) atau salah (false). Biasanya sebuah syarat
terdiri dari operand-operand yang dihubungkan dengan operator relasi dan
digabungkan dengan operator logika. Pada program bersyarat ini, syarat
menentukan atau menguji suatu instruksi apakah akan diproses atau tidak:
jika syarat dipenuhi maka instruksi akan diproses lebih dahulu sebelum
melanjutkan ke eksekusi baris instruksi selanjutnya. Lalu, jika syarat
terpenuhi maka computer akan langsung melanjutkan dengan
mengeksekusi baris instruksi selanjutnya.

2.3 Penggunaan Program dengan Visual Basic


2.3.1 Tampilan Visual Basic
1. Menu
Menu berisi perintah-perintah yang digunakan untuk pembuatan
program.
2. ToolBox
Barisan icon dimana setiap icon mewakili satu perintah yang terjadi
terhadap menu.
3. Form
Form merupakan lembaran penyusun program yang dibuat dan
merupakan tempat meletakkan objek (kontrol) dan toolbox.
4. ToolBox
ToolBox memiliki control yang dapat ditempatkan pada form, control
tersebut merupakan control standar yang digunakan sebagai aplikasi
windows dan sebagai control tambahan yang disediakan untuk
pemrograman.
5. Project Window
Project Window menampilkan daftar form dan modul proyek
6. Properties Window
Properties Window berfungsi untuk mengatur karakteristik objek dan
form yang digunakan.
7. Form Lay Out Window
Window ini untuk pengaturan tampila pertama form pada saat pertama
kali di load
8. Code Window
Code Window untuk menuliskan kode program dengan bahasa Basic
9. Immediete Window
Pada window ini, dapat dituliskan baris kode program yang kemudian
dijalankan dengan menekan tombol enter. Kode program dapat dicopy
dan paste pada code window dan sebaliknya.

2.3.2 Kontrol
Kontrol merupakan objek yang berhubungan pemakai (user interface
object). Masing – masing control memiliki kegunaan yaitu :
1. Frame
Mengelompokkan kontrol
2. Label
Menampilkan tulisan pada form dan pemakai tidak dapat mengubah
tulisan tersebut
3. TextBox
Tempay input data atau juga untuk menampilkan text dan pemakai
dapat mengubah tulisan tersebut.
4. CommandButton
Sebagai tombol perintah jika ditekan oleh pemakai
5. OptionButton
Beberapa control dapat di ‘on’ kan, maka control tipe ini sebelumnya
‘on’ akan di ‘of’ kan
6. CheckBox
Menampilkan keadaan tru-false atau pilihan yes-no
7. ListBox
Menampilkan beberapa item dan dari kontrol ini item tersebut dapat
dipilih
8. ComboBox
9. Image
Kombinasi antara TextBox dan ListBox
10. Line
Kontrol untuk menampilkan garis lurus
11. Shape
Kontrol ini berfungsi untuk menampilkan berbagai bentuk : oval,
circle, square, rectangle, rounded, dan rounded square
12. Scroll Bar
Digunakan untuk menggulung pilihan yang tidak ditampilkan
sebelumnya.

2.3.3 Tipe Data


Secara garis besar, tipe data yang dikenal oleh Visual Basic ada 3
macam yaitu:
1. Tipe Data Numerik
Tipe data ini merupakan data berupa angka yang kemudian dapat
dilakukan operasi perhitungan. Misalnya penjumlahan, pengurangan,
dan lainnya
2. Tipe Data String
Tipe data ini berupa kumpulan karakter yang dianggap nilai tunggal
dan pada data ini tidak dapat berupa data numeric atau data string.
3. Tipe Data Varient
Tipe ini dapat berupa data numeric atau data string.
2.2.4 Algoritma dan Flowchart
a. Algoritma
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis dan logis. Kata Logis merupakan kata kunci dalam
Algoritma. Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat
ditentukan bernilai salah atau benar.

b. Flowchart
Flowchart dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Diagram Alir.
Dari dua kata ini, maka dapat kita bayangkan bahwa flowchart itu berbentuk
diagram yang bentuknya dapat mengalirkan sesuatu. Hal ini memang benar,
flowchart memang melukiskan suatu aliran kegiatan dari awal hingga akhir
mengenai suatu langkah-langkah dalam penyelesaian suatu masalah. Masalah
tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari masalah yang sederhana sampai yang
kompleks.
Flowchart biasanya dipelajari pada saat kita mulai mempelajari
pemrograman. Mengapa demikian? Hal ini tak lain karena dengan mempelajari
flowchart, kita diharapkan dapat berfikir secara logis, dapat menentukan
komponen program (input dan output), serta memahami alur program. Flowchart
merupakan teknik yang memudahkan kita dalam memprogram, dalam hal ini
memudahkan dalam arti mengantisipasi agar tak ada komponen program yang
tertinggal.

Siklus Input-Proses-Output
Penerimaan input, pemrosesan input, dan penampilan output merupakan
kegiatan utama yang membentuk siklus dari semua kegiatan yang dilakukan oleh
komputer. Siklus ini disebut dengan siklus I-P-O (Input-Proses-Output).

Gambar 5.1 Proses Kerja Suatu Program


Simbol-simbol Dalam Flowcharts
Flowchart terdiri atas sekumpulan simbol dan masing-masing simbol
merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Berikut ini akan dibahas tentang
simbol-simbol yang digunakan dalam menyusun flowchart, kegiatan yang
diwakili serta aturan main yang diterapkan dalam penggunaan simbol tersebut.

Simbol Input
Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan penerimaan input.
Dalam simbol ini, kita dapat menuliskan input yang diperlukan pada suatu waktu
secara satu per satu maupun secara keseluruhan, tetapi biasanya input yang
dimasukkan pada suatu waktu, dituliskan bersamaan secara keseluruhan dengan
tujuan efisiensi ruang gambar.

Simbol Proses
Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan pemrosesan input.

Simbol Output
Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan penampilan output.

Simbol Percabangan
Simbol ini digunakan untuk melambangkan percabangan, yaitu pemeriksaan
terhadap suatu kondisi. Hasil dari pemeriksaan dalam kondisi YES atau NO.

Simbol ini berperan sebagai blok pembangun dari suatu program. Prosedur
memiliki suatu flowchart yang berdiri sendiri diluar flowchart utama.
Simbol Prosedur
Simbol ini berperan sebagai blok pembangun dari suatu program. Prosedur
memiliki suatu flowchart yang berdiri sendiri diluar flowchart utama.

Simbol Garis Alir


simbol ini digunakan untuk menghubungkan setiap langkah dalam flowchart dan
menunjukkan kemana arah aliran diagram.

Simbol Terminator
Terminator berfungsi untuk menandai awal dan akhir dari suatu flowchart.

Simbol Konektor
Simbol konektor digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah
lain dalam sebuah flowchart dengan keadaan on page atau off page. On page
connector digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain
dari flowchart dalam satu halaman, sedangkan off page connector digunakan
untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart dalam
halaman yang berbeda. Connector ini biasanya dipakai saat media yang kita
gunakan untuk menggambar flowchart tidak cukup luas untuk memuat gambar
secara utuh, jadi perlu dipisahpisahkan. Dalam sepasang connector biasanya
diberi label tertentu yang sama agar lebih mudah diketahui pasangannya.

On Page Connector

Off Page Connector


Simbol Komentar
Simbol komentar atau annotation digunakan untuk menuliskan komentar atau
keterangan yang dirasa penting.
BAB III
METODE PEMROGRAMAN

Pengukuran dan perhitungan volume air untuk mengisi suatu bak


penampung air merupakan suatu struktur yang sangat penting untuk mendapatkan
keefektifan dalam pengisiannya. Selama ini, pengisian bak penampung air
tersebut sering menggunakan cara yang manual, yaitu dengan metode coba-coba.
Hal ini akan memakan waktu yang cukup lama bila belum berpengalaman dalam
perkiraan serta perhitungan volume air. Karena ketidaktepatan dalam perkiraan,
bisa menimbulkan kurang atau kelebihan air untuk mengisi bak tersebut.
Oleh karena itu dibutuhkan perlunya suatu cara memudahkan perhitungan
volume air yang cepat, aman, efektif, dan relative ekonomis dengan bantuan
computer. Setidaknya dengan bantuan computer tidak ditemukan kesulitan.
Sehingga diperlukan pembuatan program untuk perhitungan volume air yaitu :
a) Program perhitungan harus dapat dioperasikan dengan mudah
b) Hasil yang didapat berupa data lengkap dan benar, berupa bentuk bak serta
volume air didalamnya.
c) Hasil perencanaan harus mempunyai nilai social yang dapat dimanfaatkan
oleh semua kalangan.

Langkah – langkah dalam Pemrograman :


1) Analisis dan Spesifikasi
Setelah kita mengetahui dengan baik mengenai permasalahan yang ingin
diselesaikan, langkah selanjutnya yaitu membuat rumusan algoritma untuk
memecahkan masalah. Rumusan tersebut dapat disusun dalam bentuk
pseudocode ataupun flowchart.
2) Implementasi
Apabila langkah 1 dan 2 belum melibatkan bahasa pemrograman, maka
langkah ketiga ini telah mulai melibatkan bahasa pemrograman yang ingin
digunakan. Di dalam mengimplementasi algoritma kita akan menentukan
bahasa pemrograman apa yang cocok atau ingin kita gunakan. Misalnya
Pascal atau Delphi, Basic, dan sebagainya. Implementasi tersebut tentunya
mengacu pada algoritma yang telah disusun dengan langkah sebelumnya,
baik itu variable-variable yang digunakan maupun alur program. Jika
program diimplementasikan dengan bahasa pemrograman yang bersifat
visual dan event driven (melibatkan desain form dan event-event) seperti
Visual Basic atau Delphi, maka perlu pula diperhatikan langkah-langkah
berikut:
1. Menambahkan obyek-obyek control pada Form seperti EditBox,
ComboBox, Button, dll serta memasukkan data-data umum seperti
panjang, lebar tinggi, jari-jari bak yang akan dibuat.
2. Mengatur posisi control, properties kontrol (seperti caption, warna, jenis
tulisan, dan sebagainya), serta urutan fokus obyek-obyek yang ada pada
form.
3. Pemberian nama obyek kontrol yang sesuai. Misalnya untuk input panjang
diberi nama txtPanjang.
4. Menentukan event-event kontrol yang berpengaruh pada fungsionalitas
program
1 Mulai koding
2
3) Menguji Coba dan Membuat Dokumentasi
Setelah selesai implementasi, langkah selanjutnya yaitu menguji program
tersebut apakah telah berjalan sesuai dengan tujuannya untuk memberi solusi dari
suatu permasalahan. Apabila program belum berjalan dengan baik, maka kita
perlu mengkaji kembali rumusan/algoritma yang telah dibuat pada langkah kedua,
serta memperbaiki implementasi program yang mungkin keliru.
Bila ternyata program dapat menyelesaikan dengan baik semua masalah
yang diujicobakan tanpa ada masalah, selanjutnya hasil dari perhitungan program
harus dibandingkan dengan perhitungan manual. Hal ini penting karena di
samping untuk pemeriksaan kebenaran langkah perhitungan program, juga untuk
meneliti sejauh mana tingkat validitas atau ketelitian dari program dibandingkan
hitungan manual. Dengan begitu akan diketahui kemampuan sebenarnya dari
program yang telah dibuat, baik keunggulan maupun kekurangannya.
BAB IV
PEMROGRAMAN

4.1 Algoritma
Program Tidak Bersyarat
Menghitung volume air (bak air berbentuk setengah bola).
a. Data yang harus diketahui (input data) :
 Jari-jari (r) dengan satuan meter.
b. Proses
V = 2/3r3
c. Hasil Perhitungan (otput data)
Volume air dengan satuan liter
Program Bersyarat
Menghitung volume air (bak air dengan berbagai bentuk).
1. Bak air dengan bentuk kubus
a. Data yang harus diketahui (input data)
 Panjang sisi (s) dengan satuan meter.
b. Proses
Syarat :
 Panjang sisi merupakan bilangan bulat positif (r > 0)
 Volume dikali 1000 (V x 1000).

V = s3
c. Hasil Perhitungan (otput data)
Volume air dengan satuan liter
2. Bak air dengan bentuk balok
a. Data yang harus diketahui (input data)
 Panjang (s) dengan satuan meter.
 Lebar (l) dengan satuan meter.
 Tinggi (t) dengan satuan meter.
b. Proses
Syarat :
 Panjang merupakan bilangan bulat positif (r > 0)
 Lebar merupakan bilangan bulat positif (r > 0)
 Tinggi merupakan bilangan bulat positif (r > 0)
 Volume dikali 1000 (V x 1000).

V=pxlxt
c. Hasil Perhitungan (otput data)
Volume air dengan satuan liter
3. Bak air dengan bentuk tabung
a. Data yang harus diketahui (input data)
 Jari-jari (r) dengan satuan meter.
 Tinggi (t) dengan satuan meter.
b. Proses
Syarat :
 Jari-jari merupakan bilangan bulat positif (r > 0)
 Tinggi merupakan bilangan bulat positif (r > 0)
 Volume dikali 1000 (V x 1000).

V = r2 . t
c. Hasil Perhitungan (otput data)
Volume air dengan satuan liter
4.2 Flowchart
Flowchart Program Tak Bersyarat
Judul : Menghitung volume air dengan bentuk bak air berbentuk setengah bola.

START

1 m3 = 1000 liter

π = 3.14

r = ….. m

Volume Setengh Bola


V = 2/3πr3

Volume Air

END
Flowchart Program Bersyarat
Judul : Menghitung Volume Air dengan Berbagai Bentuk Bak Air

START

Menghitung Volume Air

Pemilihan Bentuk Bak Air

Bentuk NO Bentuk NO Bentuk NO


Kubus Balok Tabung

YES
YES 1 m3 = 1000 liter YES

1 m3 = 1000 liter 1 m3 = 1000 liter

s = …. m p = …. m
π = 3.14
l = …. m
l = …. m

r = …. m
NO NO t = …. m
s>0 p>
0
YES YES NO
NO r>
l> 0
Volume Kubus 0 YES
V = s3 YES NO
NO t>
t>0 0
YES
YES
Volume Balok Volume Tabung
V= pxlxt V = πr2 x t

Volume Air END


4.3 Perhitungan Manual
4.3.1 Perhitungan menentukan volume air dengan bak air berbentuk
setengah bola.
Diketahui :
o r =2m
Ditanyakan : Berapa volume air ?
Jawab: Vsetengah bola = 2/3r3
= 2/3 . 3,14 . 23
= 2/3 . 3,14 . 8
= 16,74667 m3
Volume air = Vsetengah bola x 1000
= 16746,67 liter
Jadi volume air adalah 16746,67 liter

4.3.2 Perhitungan menentukan volume air dengan berbagai macam


bentuk bak air.
a. Bak air berbentuk kubus
Diketahui :
o s=3m
Ditanyakan : Berapa volume air?
Jawab : Vkubus = s3
= 33
= 27 m3
Volume air = Vkubus x 1000
= 27.000 liter
Jadi volume air adalah 27.000 liter
b. Bak air berbentuk balok
Diketahui :
o p=2m
o l=1m
o t=1m
Ditanyakan : Berapa volume air ?
Jawab : Vbalok =pxlxt
= 2 x 1x 1
= 2 m3
Volume air = Vbalok x 1000
= 2 x 1000
= 2.000 liter
Jadi volume air adalah 2.000 liter
c. Bak air berbentuk tabung
Diketahui :
o r=2m
o t=1m
Ditanyakan : Berapa volume air ?
Jawab : Vtabung = r2 . t
= 3,14 . 22 . 1
= 12,56 m3
Volume air = Vtabungk x 1000
= 12,56 x 1000
= 12.560 liter
Jadi volume air adalah 12.560 liter

4.3.3 Tampilan dan Listing Program tidak Bersyarat


4.3.3 Tampilan dan Listing Program Bersyarat
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu
untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang
menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa
pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming
= OOP).
Dengan adanya program ini, memudahkan dalam melakukan perhitungan.
Sehingga lebih efisien, praktis dan tidak memakan banyak waktu dalam
menyelesaikan permasalahan dalam perhitungannya. Perhitungan pun akan jauh
lebih teliti dibandingkan dengan perhitungan secara manual.

5.2 Saran
Dalam menyelesaikan program diperlukan ketelitian dalam memasukkan
kode, agar didapatkan hasil yang benar dan akurat. Disarankan agar kerjasama
yang baik dalam kelompok agar diperoleh hasil yang baik pula.

DAFTAR PUSTAKA

Fardheny, Arie Febry. 2007. Diktat Kuliah Dasar-Dasar Pemprograman (HSKK


116). Fakultas Teknik UNLAM: Banjarbaru.

_______. 2002. Pembuatan Program Aplikasi Konstruksi (Retaining Wall)


dengan Visual Basic 6.0. Salemba Infotek : Semarang.

Wardhana. 2008. Membuat Aplikasi Berbasis Pendekatan Sistem dengan Visual


Basic.Net 2008. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai