Anda di halaman 1dari 7

FORENSIK

1. Seorang laki-laki berusia 35 tahun ditemukan meninggal di dalam ruangan yang tertutup
rapat saat sedang memperbaiki pipa yang terhubung dengan ruang pembakaran sisa-sisa
busa sofa yang mengandung poliuretan. Pada pemeriksaan luar jenazah ditemukan lebam
mayat yang berwarna merah terang. Apakah penyebab langsung kematian pada kasus di
atas?
a. Intoksikasi.
b. Asfiksia.
c. Henti jantung.
d. Hipotensi.
e. Gagal napas.

2. Seorang anak laki-laki, berusia 13 tahun, diantar oleh gurunya ke Puskesmas dengan
keluhan sesak nafas setelah makan bakso sambil tertawa-tawa dengan teman-temannya.
Saat pemeriksaan pasien tampak sesak dan sianosis pada bibir. Saat pemeriksaan rongga
mulut tampak benda asing menutup sebagaian pangkal tenggorokan. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus di atas ?
a. Trottling
b. Gagging
c. Choking
d. Mugging
e. Hanging

3. Jenazah seorang perempuan,, berusia 23 tahun, dibawa oleh polisi ke RS untuk dilakukan
pemeriksaan luar jenazah. Pada pemeriksaan didapatkan lebam mayat pada tubuh bagian
belakang warna ungu kebiruan, tidak hilang pada penekanan. Kaku mayat pada seluruh
tubuh. Pada leher ditemukan luka-luka lecet tekan berwarna merah kecoklatan. Pada
perabaan terasa kaku dan keras, berbentuk garis-garis kecil yang lengkung disekitarnya
dan tampak memar. Apakah kemunginan penyebab kematian pada kasus di atas ?
a.Hanging
b. Strangulation by ligature
c.Mugging
d. Manual strangulation
e.Chocking

4. Seorang laki-laki, berusia 20 tahun, diantar oleh temannya ke UGD RSUD dengan
keluhan nyeri pada dada kanan setelah berkelahi dengan seseorang. Pasien juga mengeluh
sesak dan pusing. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan sadar, tekan darah 90/60
mmHg, denyut nadi 100 x/menit dan frekuensi pernafasan 28 x/menit. Pada pemeriksaan
status lokalis ditemukan luka pada dada berupa luka terbuka dengan tepi luka rata, sudut
luka sisi kanan lancip sedangkan sisi kiri tumpul, dasar luka tampak jaringan lemak, bila
dirapatkan membentuk garis sepanjang satu koma lima sentimeter. Apakah kemungkinan
jenis luka yang ditemukan pada kasus tersebut?
a. luka iris
b. luka tusuk
c. luka robek
d. luka bacok
e. luka tembak

5. Seorang perempuan berusia 20 tahun diantar penyidik ke IGD RS disertai surat


permintaan Visum et Repertum. Dari anamnesis didapatkan pasien mengaku diperkosa
oleh seorang laki-laki sekitar 1 hari yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan robekan
baru di selaput dara. Selanjutnya, terhadap pasien dilakukan swab vagina untuk
pemeriksaan laboratorium forensik. Apa jenis pemeriksaan laboratorium forensik terbaik
untuk kasus di atas ?
a. Pemeriksaan sperma langsung tanpa pewarnaan
b. Pemeriksaan sperma dengan pewarnaan malachite green
c. Pemeriksaan sperma dengan pewarnaan HE
d. Pemeriksaan sperma dengan pewarnaan Florence
e. Pemeriksaan sperma dengan pewarnaan baechii

ETIKA

1. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri pada pipi
kiri setelah ditampar suaminya sekitar 8 jam yang lalu. Pada pemeriksaan status lokalis
didapatkan memar berwarna merah yang berukuran 2 cm x 1 cm. Korban diperbolehkan
pulang setelah dirawat. Surat permintaan Visum et Repertum tiba 10 hari kemudian.
Manakah tindakan dokter yang sesuai dengan kaidah dasar moral Justice pada kasus
diatas?
a. Membuat Visum et Repertum sesuai rekam medis.
b. Membuat Visum et Repertum berdasarkan pemeriksaan ulang saat SPV diterima.
c. Tidak melaporkan kejadian ini kepada polisi karena sesuai dengan UU PKDRT.
d. Melaporkan kejadian ini kepada polisi karena sesuai dengan UU PKDRT.
e. Membuat kesimpulan berdasarkan penyakit bukan berdasarkan pekerjaan.

2. Seorang laki-laki berusia 28 tahun ditemukan meninggal dengan luka tusuk pada dada
kirinya. Penyidik meminta dokter untuk melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap
jenazah tersebut, namun keluarga korban menolak tindakan pemeriksaan dalam.
Manakah tindakan dokter yang sesuai dengan kaidah dasar moral Non Maleficence?
a. Melakukan pemeriksaan luar sesuai kompetensi.
b. Melakukan pemeriksaan luar atas permintaan keluarga.
c. Tidak melakukan pemeriksaan dalam karena tidak sesuai kompetensi.
d. Tidak melakukan pemeriksaan dalam karena keluarga menolak otopsi.
e. Merahasiakan hasil pemeriksaan.

3. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke poliklinik. Pasien tersebut mendapat


nomor antrian ke-5. Pada saat datang gilirannya, dokter mempersilahkan pasien tersebut
untuk masuk ke ruang periksa. Dari anamnesis didapatkan pasien menginginkan suatu
alat kontrasepsi. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal. Dokter
menjelaskan beberapa pilihan alat kontrasepsi, lalu meminta pasien untuk memilihnya
dan pasien memilih untuk menggunakan IUD. Setelah itu, dokter membuat resep untuk
pemasangan IUD dan dilanjutkan dengan mempersilahkan pasien ke ruang tindakan. Apa
bentuk tindakan dokter di atas yang mencerminkan kaidah respect for autonomy dalam
bioetika?
a. Memeriksa pasien sesuai nomor urut antrian
b. Melakukan anamnesis pada pasien sebelum pemeriksaan fisik
c. Menjelaskan pilihan alat kontrasepsi pada pasien
d. Meminta pasien untuk memilih alat kontrasepsi
e. Mempersilahkan pasien ke kamar periksa

4. Seorang perempuan berusia 15 tahun dibawa oleh teman laki-lakinya ke UGD RS


dengan  penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu.  Pada Pemeriksaan fisik didapatkan
GCS 223, tekanan darah 60/palpasi, denyut nadi 120 x/menit, tampak anemis. Pasien
didiagnosis KET dan harus dilakukan operasi segera. Teman laki-laki pasien tersebut
menolak untuk memberitahu keluarga pasien.
Apakah tindakan yang harus dilakukan dokter pada kasus di atas?
a. Segera lapor ke polisi
b. Segera menghubungi keluarga
c. Segera merencanakan operasi tanpa informed consent
d. Segera meminta informed consent untuk dilakukan operasi dari teman laki-laki
pasien
e. Segera meminta informed consent untuk dilakukan operasi dari polisi

5. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat inap di RS dengan diagnosa Tuberkulosis


paru. Setelah pasien dirawat selama 5 hari, pasien dinyatakan boleh pulang dari RS oleh
dokter.
Apa bentuk dokumen yang boleh diberikan pihak dokter atau rumah sakit pada pasien
tersebut ?
a. Rekam medis selama di UGD
b. Rekam medis selama di ruang rawat inap
c. Seluruh rekam medis
d. Resume medis
e. Dokumen penunjang

6. Seorang pasien laki-laki berusia 36 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk
berdahak sejak 1 bulan yang lalu. Pasien didiagnosis positif TB paru. Pasien bekerja
sebagai karyawan di sebuah rumah makan dan merupakan tulang punggung keluarganya
dengan membiayai istri, 2 orang anak dan kedua orang tuanya.
Apakah tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh dokter yang memiliki kode etik?
a. Menyarankan pasien untuk berhenti kerja karena bisa menular ke orang lain
b. Memberitahu pemimpin tempat kerja
c. Memberitahu pasien tentang resiko penularan & menyerahkan keputusan
spenuhnya pada pasien
d. Menyarankan pasien untuk disipilin minum obat tanpa mencampuri urusan pribadi
pasien
e. Merahasiakan penyakit pasien dari keluarga

7. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan lemas sejak 2 bulan
yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter mendiagnosis pasien
dengan hairy cell leukemia yang merupakan penyakit langka. Dokter melakukan
splenektomi sesuai prosedur untuk menangani penyakit pasien. Spleen tersebut
digunakan oleh dokter untuk mengembangkan suatu cell line yang menghasilkan banyak
uang tanpa seijin pasien. Apakah isu etik terkait kasus tersebut?
A. Dokter melakukan splenektomi untuk menangani penyakit pasien
B. Dokter mengabaikan permintaan persetujuan untuk memanfaatkan spleen
pasien
C. Pasien tidak mengijinkan dokter melakukan splenektomi untuk menangani
penyakitnya
D. Pasien telah diberikan penjelasan mengenai pemanfaatan organ splennya
E. Dokter memanfaatkan spleen pasien untuk menolong pasien lainnya

8. Seorang dokter yang bertugas di RS milik pemerintah berencana mengikuti kegiatan ilmiah
sebagai peserta ke suatu kota. Dokter tersebut merupakan Aparatur Sipil Negara. Dokter
tersebut mendapatkan sponsorship dari perusahaan obat. Bagaimana etika pemberian
sponsorship tersebut?
A. Dokter akan meresepkan obat yang diproduksi perusahaan tersebut
B. Dokter akan menganjurkan penggunaan produk perusahaan tersebut
C. Pimpinan RS akan memberikan surat penugasan kepada dokter tersebut
D. Pimpinan RS meminta dokter meresepkan obat perusahaan tersebut
E. Perusahaan obat akan memberikan honorarium kepada dokter tersebut

IKM, METPEN

1. Pada tahun 2019, di suatu kecamatan di desa B terdapat peningkatan kejadian Diare.
Peningkatan tersebut dicurigai berhubungan dengan musim hujan. Kepala puskesmas
ingin meneliti faktor risiko yang mempengaruhi dan pengaruhnya terhadap penyakit
tersebut. Karena kesibukannya, kepala puskesmas memiliki waktu yang terbatas untuk
melakukan penelitian. Apa metode penelitian yang tepat yang dilakukan oleh kepala
puskesmas tersebut?
a. Cross sectional
b. Cohort
c. Case control
d. Descriptive
e. Eksperimental

2. Seorang Dokter ingin mengetahui hubungan diare dengan ASI. Dokter memulai
penelitiannya dengan mengumpulkan subyek penelitian berusia 6 bulan yang diberi ASI
eksklusif dan yang tidak diberi ASI eksklusif. Kemudian, subyek tersebut diamati selama
1 tahun untuk dilihat apakah mengalami diare atau tidak. Apakah metode penelitian yang
dilakukan oleh Dokter tersebut?
a. Cross sectional
b. Cohort
c. Case control
d. Descriptive
e. Eksperimental

3. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke tempat praktek dokter umum dengan
tujuan konsultasi. Dia mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badannya. Dia
membaca sebuah artikel di koran tentang obat baru yaitu obat X yang memiliki efek
menurunkan berat badan. Dia ingin menggunakan obat tersebut dan menanyakan kepada
dokter apakah obat tersebut aman bagi dirinya dan efektif untuk menurunkan berat badan.
Sebagai dokter, anda lalu melakukan journal searching sebagai bentuk EBM. Apakah
syarat yang harus dipenuhi oleh penelitian dalam jurnal yang dicari agar dapat
memastikan jurnal/hasil penelitian dalam jurnal tersebut memiliki validitas yang baik?
a. Sampel penelitian harus random atau acak
b. Uji eksperimental atau randomised controled trial
c. Sampel penelitian harus consequtive dengan menggunakan Gold Standard
d. Rancangan penelitian berupa kohort
e. Observasi atau penelitian kualitatif

4. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah kebiasaan minum jamu A pada usia kehamilan
muda berhubungan dengan kejadian kelainan bawaan B. Insidens kelainan B adalah
1/3000 kelahiran hidup. Apakah desain penelitian yang tepat untuk kasus tersebut ?
a. Potong lintang
b. Kasus kontrol
c. Kohort prospektif
d. Uji klinis
e. Studi kasus

5. Seorang dokter ingin mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian
penyakit stunting pada anak usia 7-24 bulan. Sample diambil sebanyak 96 bayi yang
didistribusikan kedalam 2 kelompok yaitu kelompok yang diberikan ASI eksklusif
sebanyak 43 bayi, dan kelompok tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak 43 bayi.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu dan bayi. ASI eksklusif diklasifikasikan
menjadi ya (jika diberikan) dan tidak. Perkembangan anak dipantau sejak usia 7 – 24
bulan dengan melakukan antropometri stunting diukur berdasarkan parameter
panjang/tinggi badan menurut usia dibandingkan dengan standar antropometri WHO
2005. Pengukuran panjang badan untuk usia kurang dari 24 bulan atau yang belum dapat
berdiri diukur panjang badan dengan menggunakan length measuring yang hasilnya
diklasifikasikan menjadi tiga normal, pendek dan sangat pendek. Apakah uji hipotesis
yang tepat untuk penelitian dokter tersebut?
a. Chi square
b. Uji t berpasangan
c. Uji t bebas
d. Uji Mann-Whitney U
e. Uji korelasi Spearman
6. Seorang dokter ingin melakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perilaku buang air besar sembarangan (BABS) terhadap kejadian penyakit
cacingan di suatu desa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara penduduk yang
berusia antara 17 - 35 tahun. Dokter terlebih dahulu membedakan penduduk yang
teridentifikasi melakukan perilaku BABS dan yang tidak. Selain itu, dokter juga
mengumpulkan data usia, jenis kelamin, penghasilan per bulan, dan tingkat pendidikan.
Data infeksi kecacingan diperoleh dengan melakukan pemeriksaan feses. Apakah uji
statistik yang tepat untuk membuktikan bahwa ada hubungan antara usia (distribusi data
tidak normal) dengan perilaku buang air sembarangan pada kasus tersebut?
a. Kruskall wallis test
b. Wilcoxon test
c. Mann-Whitney test
d. Coefficient contingency
e. Spearman correlation

7. Seorang perempuan berusia 34 tahun dibawa oleh suaminya ke UGD RS setelah


mengalami kecelakaan lalu lintas 10 menit yang lalu. Pasien merupakan peserta BPJS
yang rutin membayar iuran. Namun, rumah sakit tersebut ternyata tidak bekerja sama
dengan BPJS. Bagaimana penanganan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Ditangani segera kondisi emergencynya lalu dirujuk ke rumah sakit yang
menerima BPJS, biaya tindakan dibebankan kepada pasien sepenuhnya
b. Pasien diobati dan biaya rumah sakit dibebankan ke pihak rumah sakit
c. Mengobati pasien dan meminta pasien membayar pengobatan
d. Pasien ditangani sesuai penyakitnya dan rumah sakittersebut mengklaim ke BPJS
e. Menolak pasien dan menyuruh pasien untuk ke rumah sakit yang bekerjasama
dengan BPJS

8. Seorang perempuan berusia 24 tahun dibawa oleh suaminya ke UGD Puskesmas karena
perutnya terasa mulas, kencang-kencang, dan keluar lender darah dari jalan lahir. Pasien
merupakan peserta BPJS yang rutin membayar iuran. Pasien rutin memeriksakan
kehamilannya di sebuah puskesmas dekat rumahnya. Pasien kemudian melahirkan di
puskesmas tersebut. Pasien adalah seorang peserta BPJS. Apakah jenis Sistem
pembayaran pada kasus tersebut?
a. Kapitasi
b. Non kapitasi
c. INA - CBG
d. Non INA-CBG
e. Out of pocket

9. Puskesmas A memberikan layanan kepada masyarakat salah satunya dalam bentuk


layanan kesehatan perorangan berupa layanan di balai pengobatan atau poliklinik.
Layanan kesehatan di Puskesmas A selalu ramai dikunjungi oleh pasien yang tinggal di
sekitarnya karena biaya pemeriksaan dan pengobatannya yang murah serta lokasinya di
tengah-tengah wilayah kecamatan. Jika dilihat dari dua faktor tersebut, apakah tujuan
subsistem upaya kesehatan yang telah dicapai oleh Puskesmas A dalam Sistem Kesehatan
Nasional?
A. Mudah dijangkau (accessible) dan berkualitas (quality)
B. Berkualitas (quality) dan harga terjangkau (affordable)
C. Mudah dijangkau (accessible) dan harga terjangkau (affordable)
D. Sama rata (equal) dan mudah dijangkau (accessible)
E. Harga terjangkau (affordable) dan sama rata (equal)

10. Puskesmas memberikan berbagai upaya kesehatan, baik yang berupa upaya kesehatan
masyarakat (UKM) maupun upaya kesehatan perorangan (UKP). Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota menerima laporan seluruh hasil layanan kesehatan yang dilakukan
puskesmas sebagai salah satu unit pelaksana teknisnya, untuk kemudian dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi. Apakah peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dalam sistem kesehatan tersebut?
A. Penyelenggara UKM strata I
B. Penanggung jawab UKM strata II
C. Penyelenggara UKP strata I
D. Penanggung jawab UKP strata I
E. Penanggung jawab UKP strata II

11. Keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan oleh tersedianya data dan
informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi kesehatan,
dukungan hukum kesehatan, serta administrasi kesehatan. Menurut sistem kesehatan
nasional, termasuk dalam subsistem pengelolaan kesehatan apakah prinsip tersebut?
A. Penelitian dan pengembangan kesehatan
B. Pembiayaan kesehatan
C. Sumber daya manusia kesehatan
D. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
E. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan

12. Penerapan Desa Siaga, Pos Kesehatan Desa, dan Pos Pelayanan Terpadu diharapkan
mampu menunjang usaha untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Menurut
sistem kesehatan nasional, termasuk dalam subsistem pengelolaan kesehatan apakah
prinsip tersebut?
A. Pemberdayaan masyarakat
B. Pembiayaan kesehatan
C. Sumber daya manusia kesehatan
D. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
E. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai