Setelah dilakukan percobaan hasil yang diperoleh dapat dilihat dari data
dibawah ini :
Tabel 4.1.3. Data Penetapan Kadar Metil Salisilat dalam Neo Rheumacyl krim
sampel dari Apotek Mutiara di Seuri.
Tabel 4.1.4 Data Penetapan Kadar Metil Salisilat dalam Neo Rheumacy Krim
sampel dari Apotek Wahid Farma di Lampeurenut
Tabel 4.1.5 Data Penetapan Kadr Metil Salisilat dalam Neo Rheumacy Krim
sampel dari Apotek Meurasi di Lampiriet
4.2 Pembahasan
metode alkalimetri tidak langsung, yaitu kelebihan basanya di titrasi dengan asam
sulfat 1 N.
dipanaskan dalam refluks selama kurang lebih 2 jam pada suhu 50֯C, bila suhu terlalu
tinggi akan merusak zat dalam sampel. Sedangkan bila suhu kurang larutan tidak
pengaduk.
terbentuk pada titik akhir titrasi terjadi perubahan warna dan merah jambu menjadi
bertujuan agar tidak terkontaminasi dengan zat lain. Pada pembakuan H2SO4 1 N
dan NaOH 1 N, natrium karbonat dan kalium biftalat dikeringkan terlebih dahulu
dengan tujuan mengurangi kadar air dalam zat baku tersebut. Pembakuan dilakukan
Penetapan kadar menggunakan tiga sampel dengan nomor batch yang berbeda
da setiap sampel dilakukan tiga kali titrasi. Dilakukan juga penetapan blanko yang
perlakuannya sama dengan sampel hanya saj blanko tidak mengandung sampel
dengan tujuan untuk sebagai perbandingan. Setelah dilakukan perhitungan kadar hasil
diperoleh rata-rata kadar sampel dari apotik Mutiara adalah 108, 48% atau 162,72
mg. sampel dari apotik wahid farma rata-rata kadarnya 102,83% atau 154,245 mg.
dan sampel dari apotik Meurasi rata-rata kadarnya 107,38% atau 161,07mg/
Maka dari rata-rata kadarnya yang di peroleh dari tiga apotik berbeda yang
mewakili dapat dintakan bahwa kadar metil salisilat dalam neo rheumacyl krim
Indinesia edisi IV Tahun 1995, yaitu tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari
110%. Jadi ,neo rheumacyl krim aman digunakan oleh kita, karena kadarnya tidak
kurang dan tidak lebih dari kadar yang telah ditentukan atau ditetapkan.