Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTEK KLINIK DARING

MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH:
ARFIAN JEFRI ARDIYANTO
(1714201144)

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Dia Resti DND, M.Kep.

PRODI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG

T.A 2019/2020

LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Manajemen keperawatan
a. Definisi manajemen keperawatan
Manajemen adalah pendekatan yang dinamis dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses bekerja
melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang
professional.
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama
penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam
pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan
memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2004).
b. Proses manajemen keperawatan
1) Pengkajian data dan informasi
- Mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien
- Mengumpulan informasi tentang tenaga keperawatan
- Mengumpulkan informasi tentang administrasi dari keuangan yang
mempengaruhi pelayanan keperawatan secara keseluruhan
2) Perencanaan
- Menyusun rencana yang strategis untuk mencapai tujuan
- Menentukan kebutuhan pelaksanaan pelayanan keperawatan
- Menegakkan tujuan
- Mengalokasikan anggaran biaya
- Menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan
- Membuat struktur organisasi
- Menegakkan kebijakan dan prosedur operasional
3) Pelaksanaan
- Implementasi kegiatan manajerial
- Tiga komponen dalam pelaksanaan
a) Kemampuan kepemimpinan
b) Kemampuan berkomunikasi
c) Kemampuan motivasi manajemen keperawatan mendukung proses
keperawatan
- Proses keperawatan yang dilaksanakan
a) Mengelola pasien yang perlu asuhan keperawatan
b) Mengumpulkan data
c) Melaksanakan pengkajian
d) Menegakkan diagnose
e) Menyusun intervensi
f) Melakukan evaluasi
- Proses manajemen keperawatan bekerja melalui personal dengan fungsi
manajerial keperawatan yaitu:
a) Mengarahkan
b) Mengorganisasikan
c) Mengontrol keuangan dan material
d) Sumber daya keperawatan
4) Evaluasi
- Melaksanakan evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan
- Memberikan nilai kepada staff yang telah melaksanakan tugasnya
- Mengidentifikasi faktor yang menghambat dan mendukung dalam
pelaksanaan
c. Pendekatan dalam sistem manajemen
Manajemen proses keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem
terbuka, dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi
dan dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen
keperawatan, dalam sistem terbuka  yaitu:
proses

input output

feedback
mechanism

1) Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel,
peralatan dan fasilitas.
2) Proses
Proses adalah sekelompok manajer atau dari tingkat pengelola
keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyi tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
3) Output
Output dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan,
pengembangan staf dan riset.
4) Feedback
Berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.
d. Proses manajemen
Untuk melaksanakan proses manajemen diperlukan:
- Keterampilan teknik
Keterampilan Teknis ini adalah Kemampuan atau pengetahuan untuk
menggunakan teknik tertentu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
tertentu. Contohnya seperti kemampuan dan pengetahuan untuk merancang
produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer,
membuat program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan,
menjual produk, menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya.
Keterampilan Teknik ini merupakan keterampilan yang penting bagi manajer di
tingkat pertama namun kurang penting atau tidak wajib untuk dimiliki oleh
manajemen tingkat atas.
- Keterampilan hubungan antar personal
Keterampilan berhubungan dengan Orang lain atau Humanity Skill ini
adalah kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota
organisasinya serta membangun pemahaman dan usaha kooperatif dalam tim
yang dipimpinnya. Keterampilan ini akan memungkinkan para manajer untuk
menjadi pemimpin dan memotivasi karyawannya untuk mendapatkan prestasi
kerja yang lebih baik. Selain itu, para Manajer juga harus dapat memanfaatkan
potensi karyawannya secara efektif di perusahaan.
Komunikasi juga merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam
Keterampilan ini. Komunikasi yang baik dan efektif akan memberikan dampak
positif terhadap karir manajer yang bersangkutan dan juga dalam pencapain
tujuan organisasi. Keterampilan berhubungan dengan orang lain atau Humanity
Skill ini penting bagi semua tingkatan manajemen di suatu organisasi atau
perusahaan.
- Keterampilan konseptual
Keterampilan berhubungan dengan Orang lain atau Humanity Skill ini
adalah kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota
organisasinya serta membangun pemahaman dan usaha kooperatif dalam tim
yang dipimpinnya. Keterampilan ini akan memungkinkan para manajer untuk
menjadi pemimpin dan memotivasi karyawannya untuk mendapatkan prestasi
kerja yang lebih baik. Selain itu, para Manajer juga harus dapat memanfaatkan
potensi karyawannya secara efektif di perusahaan.
Komunikasi juga merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam
Keterampilan ini. Komunikasi yang baik dan efektif akan memberikan dampak
positif terhadap karir manajer yang bersangkutan dan juga dalam pencapain
tujuan organisasi. Keterampilan berhubungan dengan orang lain atau Humanity
Skill ini penting bagi semua tingkatan manajemen di suatu organisasi atau
perusahaan.
2. Perencanaan dalam manajemen keperawatan
a. Fungsi manajemen
Manajemen sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen
yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud fungsi
manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang
manajer untuk mencapai tujuan.
Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-
beda. Perawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George
Terry, yaitu planning, organizing, actuating, dan controling.
- Planning/perencanaan
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi,
sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk
mencapainya. Melalui perencanaan dapat ditetapkan tugas-tugas staf. Dengan
tugas-tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan
supervisi dan evaluasi  serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan pleh
staf dalam menjalankan tugas-tugasnya.
- Organizing
Adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber
daya atau potensi yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara
efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
- Actuating
Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakan
adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja
secara optimal dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan ketrampian yang
mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang tersedia.

- Controlling
Adalah proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan
rencana kerja yang sudah disusun dan megadakan koreksi terhadap
penyimpangan yang terjadi.
b. Konsep perencanaan
- Merumuskan tujuan dan tindakan yang akan dilaksanakan, menentukan
personal, merancang proses dan hasilnya, memberikan umpan balik pada
personal dan memodifikasi rencana yang diperlukan
- Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
- Perumusan yang teliti daripada kebijakan-kebijakan mengenai berbagai aspek
serta kegiatan termasuk penggunaan sumber-sumber yang ada dan
memungkinkan
c. Pentingnya perencanaan
1) Menghilangkan/mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2) Memusatkan perhatian pada setiap unit yang terlibat
3) Membuat kegiatan yang lebih ekonomis
4) Memungkinkan dilakukan pengawasan
d. Hirarki perencanaan: visi, misi, filosofi, sasaran, tujuan, kebijakan, prosedur dan
peraturan.
1) Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk
membuat suatu perencanaan sehingga harus disusun secara singkat, jelas, dan
mendasar, serta harus ada batasan waktu pencapaiannya. Visi merupakan
pernyataan yang berisi tentang mengapa organisasi pelayanan keperawatan
dibentuk.
2) Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan-pernyataan operasional guna
mencapai visi yang telah ditetapkan.

3) Filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut administrasi
keperawatan dan praktik keperawatan dalam suatu organisasi (Swansburg,
1993).
4) Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Tujuan memberikan arah
bagi organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara
mencapainya, dan bagaimana cara menilainya. Perumusan tujuan dalam
organisasi pelayanan keperawatan merupakan hal yang mutlak untuk
dilakukan. Untuk merumuskan suatu tujuan organisasi pelayanan keperawatan
yang baik, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan.
e. Unsure-unsur manajemen
1) What: tindakan apa yang harus dikerjakan
2) Why: apa sebabnya tindakan itu harus dilakukan
3) Where: dimana tindakan itu harus dilakukan
4) When: kapan rencana itu dilakukan
5) Who: siapa yang mengerjakan/ bertanggung jawab
6) How: bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu
f. Tujuan perencanaan
1) Meningkatkan peluang untuk sukses
2) Menstimulasi berpikir analisis
3) Mencegah terjadinya krisis manajemen
4) Memfasilitasi berpikir kritis
5) Meningkatkan keterbatasan staf
g. Sifat perencanaan
- Actual
- Rasional
- Fleksibel
- Berkesinambungan dan Harapan masa depan teridentifikasi

h. Syarat perencanaan
- Tujuan harus dapat menjelaskan arah
- Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai
- Terukur
- Terdapat batasan waktu untuk pencapaian target
- Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
- Criteria dapat untuk melihat seberapa tujuan tercapai
- Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi
i. jenis perencanaan
Kegiatan perencanaan dalam manajemen keperawatan adalah membuat
perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
1) Jangka pendek (1 jam – 1 tahun)
Perencanaan jangka pendek atau disebut juga “perencanaan operasional”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu jam sampai dengan satu
tahun
2) Jangka menengah (1-5 tahun)
Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan satu hingga lima tahun (Marquis & Huston, 1998)
3) Jangka panjang (3-20 tahun)
Sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut
“perencanaan strategis” adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga
sampai dengan 20 tahun (Swansburg, 1993).
j. Perencanaan di ruang perawat
Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk jangka
pendek. Menurut Keliat, dkk (2006), rencana jangka pendek yang dapat diterapkan
di ruang perawatan adalah rencana harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan.
1) Rencana harian
Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing
perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini dibuat
oleh kepala ruang, ketua tim/perawat primer, dan perawat pelaksana.
2) Rencana bulanan
Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan.
Rencana bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana
bulanan dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
3) Rencana tahunan
Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali.
Rencana tahunan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun
sebelumnya. Rencana tahunan dibuat oleh kepala ruang.
k. Klasifikasi perencanaan
1) Menurut waktu
- Perencanaan reaktif (disusun ketika adanya masalah actual saat itu)
- Perencanaan proaktif (disusun sebelum masalah timbul)
2) Menurut proses penyusunan
- Perkembangan yang menguntungkan (sesuai lingkungan)
- Pendekatan SWOT (streght, wakness, opportunity, dan threat)
l. Tujuan perencanaan SDM
Kegiatan perencanaan yang tidak kalah penting dalam manajemen
keperawatan adalah perencanaan SDM keperawatan. Perencanaan SDM
keperawatan sangat menentukan efektivitas dan efisiensi kegiatan dalam
organisasi pelayanan keperawatan.
- Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan
- Peminatan SDM keperawatan sesuai minat dan spesialisasi
- Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun mendatang
- Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
- Mempermudah koordinasi
m. Unsure-unsur dalam menentukan perencanaan : 6 M (Man, money, machines,
methods, materialis, market)
1) Man (sumber daya manusia)
Manusia yang menentukan tujuan untuk di terapkannya proses
pelaksanaan kegiatan yang akan di capai, baik pimpinan,tenaga kerja,dan
tenaga kerja oprasional pelaksanaan. 
Manusia yang membuat perencanaan dan mereka pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya sumber daya manusia
sebuah mesin teknologi yang canggih sekalipun tidak akan berguna.
2) Money (uang)
Alat ukur  dan tukar dalam operasional usaha untuk mencapai tujuan
yang di inginkan (besar kecilnya perusahaan dapat terihat dari jumlah
perputaran uang). Dalam suatu perusahaan untuk menjalankan aktivitas
operasional hariannya diperlukan sejumlah uang. Dengan ketersediaan uang
atau dana yang memadai maka manajemen perusahaan akan lebih leluasa
dalam melakukan sejumlah efisiensi untuk mencapai tujuan akhir perseroan
yaitu memperoleh laba yang maksimal.
3) Machines (peralatan mesin)
Adanya mesin maka waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi
akan semakin cepat dan efisien. Mesin digunakan untuk mengolah bahan baku
menjadi barang yang siap dijual ke konsumen. Disamping efisien, tingkat
kesalahan manusia atau human error dapat diminimalisir, namun dibutuhkan
sumber daya yang handal dan bahan baku yang berkualitas untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Fungsi alat alat mesin sebagai pembantu kerja agar dapat
mudah dalam pelaksanaan perkerjaan sehingga memberikan keuntungan
terhadap tenaga kerja (mempermudah suatu tujuan hidup manusia). 
4) Methods (metode atau tata cara)
Suatu tujuan tercapai atau tidaknya tegantung kepada cara
pelaksanaanya dengan cara kerja yang  baik tentu akan memuluskan jalan
pekerjaan tersebut. Untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas dibutuhkan
suatu metode atau standard opartional prosedure yang baku. Setiap divisi di
dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau job desk tersendiri dan
masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan
aktifitas perusahaan.
5) Materialis (bahan baku)
Adanya bahan bahan material kegiatan manusia secara bersamaan untuk
mengurus material. Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam
proses produksi. Tanpa bahan baku perusahaan manufaktur tidak bisa
mengolah sesuatu untuk dijual. Untuk mengolah material diperlukan tenaga
ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.
6) Market (pasar)
Tempat pelaksanaan memasarkan barang barang yang di hasilkan dalam
suatu kegiatan usaha,pasar penting di kuasai demi kelangsungan proses
kegiatan badan usaha  atau industri. Merupakan elemen yang sangat penting,
tanpa permintaan maka proses produksi akan terhenti dan segala aktifitas
perusahaan akan vakum.
n. Perencanaan manajemen keperawatan di ruang rawat
1) Pengorganisasian (karu, katim, PP)
2) Rencana strategi perencanan
3) Pengaturan dan kegiatan
4) Persiapan pendokumentasian
5) Persiapan evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai