TENTANG
MENCARI INFORMASI TENTANG POPULASI, SAMPEL, DAN SAMPLING
DISUSUN OLEH:
ARFIAN JEFRI ARDIYANTO
1714201144
DOSEN PEMBIMBING:
YANDRIZAL JAFRI, S,Kep, M.Biomed
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat dan KaruniaNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
waktu yang telah ditentukan .
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan
teman–teman, disamping itu penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membantu
dari pembaca untuk kesempurnaannya. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat disajikan sebagai bahan bacaan, wassalam.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada pembaca. Akhir kata
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam melakukan penelitian, populasi dan sampel merupakan satu komponen yang
sangat diperlukan. Dalam menentukan populasi dan sampel penelitian, sudah barang tentu
haruslah sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan serta haruslah tepat dan efisien.
Kendala-kendala yang timbul selayaknya dapat diantisipasi oleh peneliti. Oleh karenanya, dalam
menentukan populasi dan sampel peneliti hendaklah memperhatikan hal-hal yang memang
berkaitan dengan populasi dan sampel, sehingga didapatkan sampel yang tepat. Istilah populasi,
sampel dan teknis sampling sering kali kita dengar, namun terkadang istilah-istilah ini ada yang
tidak dipahami betul. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas mengenai populasi, sampel
dan teknik sampling. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek
tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu
mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini
dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi
harus betul-betul representatif (dapat mewakili).
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Keterangan :
Misalnya, kita ingin mencari sampel minimal untuk suatu penelitian mencari
faktor determinan pemberian ASI secara eksklusif. Untuk mendapatkan nilai p, kita
harus melihat dari penelitian yang telah ada atau literatur. Dari hasil hasil
penelitian Suyatno (2001) di daerah Demak-Jawa Tengah, proporsi bayi (p) yang
diberi makanan ASI eksklusif sekitar 17,2 %. Ini berarti nilai p = 0,172 dan nilai q = 1
– p. Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,05 dan nilai Alfa = 0,05, maka
jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:
Jika tidak diketemukan nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka dapat dilakukan
maximal estimation dengan p = 0,5. Jika ingin teliti teliti maka nilai d sekitar 2,5 %
(0,025) atau lebih kecil lagi. Penyederhanaan Rumus diatas banyak dikenal dengan istilah
Rumus Slovin.
Area Sampling
Area sampling ini sebenarnya sama dengan cluster sampling, hanya bedanya
adalah dasar untuk mengelompokkan adalah faktor geografis, seperti misalnya
benua, negara, provinsi, kota, dan kecamatan.
Double Sampling
Jenis sampling ini akan dipergunakan jika peneliti ingin mendapatkan data lebih
detail dari data yang telah diperoleh sebelumnya.
b. Non Probability Sampling
Pada jenis ini, tidak semua elemen mempunyai peluang untuk terpilih sebagai sample,
dengan demikian temuan hasil studi yang menggunakan sampling jenis ini tidak dapat
langsung digeneralisasikan sebagai hasil penelitian terhadap populasi. Tujuan peneliti
menggunakan sampling jenis ini adalah generalisasi terhadap populasi tidak terlalu
penting, dibanding temuan yang didapat waktu melakukan suatu penelitian, atau
peneliti memiliki hambatan-hambatan sehingga melakukan penghematan sumber
daya yang dimilikinya. Jenis Non Probability Sampling antara lain:
Convenience Sampling
Jenis sampling design ini akan dipilih oleh peneliti jika peneliti telah mempunyai
informasi tentang elemen yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai
sample.
Purposive Sampling
Sampling design jenis ini adalah metode penetapan sample dengan cara
menentukan target dari elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk
dikumpulkan datanya.
Judgement Sampling
Jenis sampling ini dilakukan jika peneliti menentukan subjek dari sample yang
terpilih berdasarkan penilaian (judgement) dari peneliti semata.
Quota Sampling
Quota sampling adalah jenis lain dari purposive sampling, dimana dalam
penentuan banyaknya jumlah elemen yang terpilih sebagai sample akan
ditentukan berdasarkan quota maksimal sebanding dengan komposisi masing-
masing kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Abdu Hakim (2001), Statistik Diskriptif, Yogyakarta: Ekonesia
Masri Singarimbun, Sofian Effendi (19890), Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES
Soeratno, Lincolin Arsyad (1995), Metodologi Penelitian, Yogyakarta: UPP AMP YKPN