Anda di halaman 1dari 25

Perlakuan PSAK 107 Terhadap Produk Gadai Emas

di Bank Jabar Banten (BJB) Syariah

Wartoyo, David Viansyah


Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
e-mail : wartoyo10@gmail.com

Abstrak

Produk gadai emas pada perbankan syariah merupakan fasilitas pembiayaan dengan
jaminan berupa emas dengan mengikuti prinsip gadai. Emas tersebut ditempatkan dalam
penguasaan dan pemeliharaan bank. Akad yang digunakan dalam gadai syariah yaitu akad
qardh, akad rahn dan akad ijarah. Penerapan biaya ijarah pada setiap Bank Syariah
mempunyai mekanisme yang berbeda-beda, hal tersebut karena Bank Indonesia tidak
mengatur bagaimana perhitungannya, maka hal itu memberikan suatu kebebasan bagi bank
syariah untuk menentukan metode perhitungan biaya ijarah. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perlakuan PSAK 107 pada produk gadai emas, apakah akuntansi gadai emas
pada perbankan syariah telah sesuai dengan PSAK 107 atau sebaliknya PSAK 107 memiliki
kekurangan dalam penerapan akuntansi pada produk gadai emas.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa Perlakuan akuntansi gadai emas syariah khususnya pada akad ijarah di
BJB Syariah KCP Jatibarang yang diatur pencatatan dalam SK : 102/SK/DIR-BSS/2011
sudah memenuhi perlakuan akuntansi menurut PSAK 107, baik dalam hal penyusutan,
pendapatan sewa, beban, piutang, biaya perbaikan, penyajian dan pengungkapan. Sedangkan
mengenai, biaya perolehan, jual-dan-ijarah, ijarah lanjut, dan perpindahan kepemilikan
objek ijârah dalam ijârah muntahiya bi al -tamlîk tidak berlaku pada akad atau akuntansi
ijarah yang berada pada transaksi gadai. Akad ijarah yang menjadi salah satu akad pada
gadai emas syariah sebaiknya diubah dengan akad wadiah yad-amanah, karena objek ijarah
atau barang yang disewakan untuk nasabah merupakan suatu aset inventaris tetap milik
suatu perbankan yang berupa brankas penyimpanan untuk emas yang menjadi objek gadai.

Kata kunci: PSAK 107, gadai emas, ijarah

356
Abstract

Gold mortgage product on Islamic banking is a financing facility with collateral in


the form of gold by following the principles pledge. Gold is placed in the control and
maintenance of the bank. Akad used in syariah pawn is qardh, Rahn contract and the
contract of Ijarah. The application fee at any Bank Syariah Ijarah has a different mechanism,
it is because Bank Indonesia does not regulate how the calculation, it gives a freedom for
Islamic banks to determine Ijarah fee calculation method. The purpose of this study to
determine the treatment of SFAS 107 on a gold mortgage products, whether the accounting
gold pawn on Islamic banking in accordance with SFAS 107 or SFAS 107 otherwise lacking
in the application of accounting on a gold mortgage products. The methodology used in this
study is a qualitative method of data collection techniques are observation, interviews and
documentation. From the results of the study showed that the accounting treatment of gold
pawn sharia, especially in the contract of Ijarah in BJB Syariah KCP Jatibarang set
recording in SK: 102 / SK / DIR-BSS / 2011 already meet the accounting treatment under
SFAS 107, both in terms of depreciation, rental income, load, accounts receivable, cost of
repairs, presentation and disclosure. As for the costs of acquisition, sale-and-Ijara, Ijara
further, and transfer of ownership of the object in the Ijarah Ijarah muntahiya bi al-Tamlik
not apply to the accounting Ijara contract or who are at pawn transactions. Akad Ijarah
which became one contract on gold pawn sharia should be amended with the agreement
wadiah yad-trust, because the object of Ijara or goods that are rented to customers is an
asset inventory and equipment owned by a bank in the form of a safety deposit box for gold
which becomes the object of pledge.

Keywords: PSAK 107, pawning gold, Ijara

357
Perkembangan akuntansi
Pendahuluan syariah di Indonesia pada
khususnya masih relatif muda, karena
baru tahun 1992 dimulai adanya bunga dalam berbagai bentuk produk
perbankan syariah sehingga perlu karena riba, dan melakukan bisnis untuk
dilakukan pengayaan dari beberapa memperoleh imbalan atas jasa dan atau
praktek-praktek usaha syariah dan bagi hasil3. Salah satu produknya yaitu
pencatatan dalam pembuatan laporan gadai syariah yang merupakan praktik
1
keuangan yang berbasis syariah . transaksi keuangan yang sudah lama
Pengayaan terhadap perkembangan dijalankan oleh bangsa Indonesia dengan
akuntansi syariah di Indonesia ini telah menjalankan praktik utang piutang
dilakukan pada tingkatan nasional pada dengan jaminan barang. Gadai syariah
tahun berkembang pasca diterbitkannnya Fatwa
2002 dengan adanya PSAK DSN MUI No.25/DSN-MUI/III/2002
(Pernyataan Standar Akuntansi tentang rahn
Keuangan) no 59 tentang akuntansi dan Fatwa DSN MUI
perbankan syariah yang dibuat dengan No.26/DSNMUI/III/2002 tentang rahn
merujuk pada standar Akuntansi emas.
Syariah Internasional yang dibuat Berdasarkan Surat Edaran Bank
Accounting and Auditing Organization Indonesia (SEBI) No.14/7/Dpbs
for Islamic Financial Institutions tanggal 29 Februari 2012 perihal
(AAOIFI) dan telah diperluas lagi pada produk qardh beragunan emas bagi
PSAK tahun 2008 dengan pasal 101 s/d bank syariah dan unit usaha syariah.
108. Pasal-pasal tersebut meliputi Akad yang digunakan dalam gadai
penyajian laporan akuntansi syariah (PSAK syariah yaitu akad qardh, akad rahn
101), akuntansi murabahah (PSAK 102), dan akad ijarah. Akad qardh untuk
akuntansi salam (PSAK 103), akuntansi istishna pengikatan jaminan dana yang
(PSAK 104), akuntansi mudharabah (PSAK disediakan Bank Syariah atau Unit
105), akuntansi musyarakah (PSAK 106), Usaha Syariah kepada nasabah. Akad
akuntansi ijarah (PSAK 107) , dan akuntansi rahn untuk pengikat emas sebagai
2
transaksi asuransi syariah (PSAK 108) . agunan atas pinjaman dana. Akad
PSAK 101 sampai dengan 108 ijarah untuk pengikatan pemanfaatan
mengatur tentang penyajian laporan jasa penyimpanan dan pemeliharaan
keuangan dan berbagai ketentuan emas sebagai agunan pinjaman dana.
pencatatan akuntansi pada berbagai Dalam dunia usaha banyak
produk di perbankan syariah. Produk- sekali transaksi-transaksi yang terjadi
produk perbankan syariah sehingga perlu pencatatan yang sesuai
dasarnya memiliki dengan perilakunya termasuk di dalam
karakteristik
misalnya, menetapkan pengakuan
uang sebagai dan pengukuran
alat tukar bukan komoditas pendapatan. Perlakuan akuntansi pada
diperdagangkan, tidak gadai syariah terdapat pada akad ijarah
memungut
karena dalam Fatwa Dewan Syariah
No.26/DSNMUI/III/2002 tentang Rahn
1 Sri Nurhayati dan wasilah, Akuntansi mas4. Pada ayat 2 dijelaskan untuk
Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 4.
2 Rizal Yaya, Akuntansi Perbankan ongkos dan biaya penyimpanan barang
Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), 6.

3 Andri Soemitra, Bank & Lembaga


Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), 67.
4 Fatwa Dewan Syariah Nasional
No.26/DSNMUI/III/2002 tentang “Rahn Emas”

358
dijelaskan ongkos sebagaimana
(marhun) ditanggung oleh penggadai dimaksud ayat 2 besarnya
(rahin). Kemudian pada ayat 3 didasarkan pada pengeluaran yang
nyata-nyata diperlukan. Dan pada
ayat ke 4 dijelaskan biaya penyimpanan
barang (marhun) dilakukan berdasarkan dalam PSAK 107 tentang akuntansi
akad ijarah. ijarah.
Penerapan biaya ijarah pada Perbedaan metode perhitungan
setiap Bank Syariah mempunyai biaya ijarah pada gadai emas syariah
mekanisme yang berbeda-beda, hal tentu akan menyebabkan pencatatan
tersebut karena Bank Indonesia tidak akuntansi dan perlakuan PSAK yang
mengatur bagaimana perhitungannya, berbeda pada setiap Bank Syariah.
tetapi Bank Indonesia dalam surat Alasan pemilihan tempat penelitian di
edaran perihal qardh beragunan emas BJB Syariah karena bank tersebut
bahwa komponen yang dapat dikenakan mempunyai sistem penerapan biaya
dalam biaya ijarah yaitu: biaya ijarah dan pembayarannya yang
penyimpanan, biaya asuransi, dan biaya berbeda dengan bank-bank syariah
5 lainnya.
pemeliharaan . Karena teknis dan dasar
penerapan biaya tidak diatur oleh BI, Tabel 1. Perbandingan Gadai
6
maka hal itu memberikan suatu Emas Syariah
kebebasan bagi bank syariah untuk Ket BJB BNI BSM BRI
Syariah Syariah Syariah
menentukan metode perhitungan biaya Jenis Logam Logam Logam Logam
ijarah. Jaminan Mulia Mulia Mulia Mulia
dan dan dan
Perlakuan teknis yang berbeda Perhiasa Perhia Perhiasan
tersebut dilakukan dalam pencatatan n san
yang berbeda. Pembiayaan gadai Financing -FTV FTV -FTV FTV
To Perhiasa Logam Perhia yang
syariah membutuhkan kerangka Value (FT n yaitu Mulia san diberikan
akuntansi yang menyeluruh yang dapat V) 85%. yaitu yaitu yaitu
-FTV 85%. 85%. sekitar
menghasilkan pengukuran akuntansi Logam -FTV 95%
yang tepat dan sesuai sehingga dapat Mulia Logam untuk
yaitu Mulia semua
mengkomunikasikan informasi 90%. yaitu kadar
akuntansi secara tepat waktu dengan 90%. karatase
kualitas yang dapat diandalkan. emas.
Biaya Sesuai 0,04% 1,7% Dihitung
Kebutuhan dalam menetapkan metode Ijarah dengan dari dari berdasark
pengukuran akuntansi, terutama karatase harga harga an berat
emas taksiran taksira dan karat
pembiayaan gadai syariah harus dan perhari. n emas
disesuaikan dengan peraturan berat perbul yang
emas. an digadaika
perbankan dan ketentuan-ketentuan Untuk n untuk
syariah yang telah diatur. Ketentuan masa masa
simpan simpan
terkait dengan aturan perlakuan atau atau
akuntansi pada akad ijarah diatur gadai gadai per
perbula 10
n. harian.
Jangka 1 s/d 4 1 s/d 4 1 s/d 4 10 hari
5 waktu Bulan Bulan Bulan s/d 4
Surat Edaran Bank Indonesia,
Perihal: Produk Qardh Beragun Emas Bagi
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. No. 14/ 6
7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012.
http://www.brisyariah.co.id/?q=qardh-beragun-
emas-brisyariah-ib-dh-gadai juga melihat
http://www.bnisyariah.tripod.com/ind_gadai-
emas-syariah.html juga melihat
http://www.syariahmandiri.co.id/category/smal
l-micro-business/gadai-emas-bsm/ dan juga
melihat http://www.brisyariah.co.id/?q=qardh-
beragun-emas-brisyariah-ib-dh-gadai yang
diakses pada tanggal 10 desember 2015 pukul
22:46

359
bulan
Dalam penelitian ini ada dua
Pembayar Awal Pada Pada Pada saat
an ijarah pemberi saat saat pelunasa sumber data yang akan penulis
an pelunasa peluna n.
gunakan yaitu sumber data primer
pinjama n san
n dan sumber data sekunder.
BJB Syariah menetapkan biaya 3. Tekhnik Pengumpulan Data
ijarah berdasarkan berat barang dan Dalam melakukan penelitian ,
karatase emas, serta untuk penulis melakukan langkah langkah
pembayarannya dibayar dimuka. sebagai berikut: Observasi, Wawancara
Sedangkan pada BNI Syariah dan dan Dokumentasi
Mandiri Syariah penetapan biaya 4. Analisis Data
ijarah berdasarkan persentase harga Analisis data yang
taksiran dan pembayarannya dilakukan digunakan dalam penelitian
pada saat pelunasan pinjaman. ini adalah analisis kualitatif,
Kemudian pada BRI Syariah yaitu dilakukan dengan cara
menetapkan biaya ijarah berdasarkan menyajikan kata-kata secara
berat dan karatase emas yang deskriptif, bukan rangkuman
digadaikan untuk masa simpan atau angka-angka. Sesuai
gadai per 10 harian dan biaya maknanya analisis kualitatif
pemeliharaan dibayar pada saat diartikan sebagai usaha
pelunasan pinjaman. analisis berdasarkan kata-
Tujuan penelitian ini untuk kata yang di susun dalam
mengetahui perlakuan PSAK 107 pada bentuk teks yang diperluas,
produk gadai emas, apakah akuntansi untuk menjelaskan beberapa
gadai emas pada perbankan syariah pertanyaan yag telah
7
telah sesuai dengan PSAK 107 atau dirumuskan . Aktivitas
sebaliknya PSAK 107 memiliki dalam analisis data kualitatif
8
kekurangan dalam penerapan akuntansi ada tiga, yaitu :
pada produk gadai emas. Karena a) Reduksi Data
Pernyataan Standar Akuntansi b) Display Data
Keuangan (PSAK) berisi “tata cara c) Kesimpulan atau Verifikasi.
penyusunan laporan keuangan” yang
H. Pembahasan
selalu mengacu pada teori yang
berlaku, atau dengan kata lain Nama lain dari gadai emas di BJB
didasarkan pada kondisi yang sedang Syariah yaitu Mitra Emas iB Maslahah,
berlangsung. Hal ini menyebabkan yang merupakan fasilitas pembiayaan
tidak menutup kemungkinan dengan jaminan berupa emas dengan
Pernyataan Standar Akuntansi mengikuti prinsip gadai. Pinjaman
Keuangan (PSAK) dapat mengalami gadai emas di BJB Syariah berasal dari
perubahan/penyesuaian dari waktu ke modal sendiri dan didasarkan pada tiga
waktu sejalan dengan perubahan . akad, diantaranya: 1. Qardh, yaitu dana
Metode penelitian yang pinjaman tanpa adanya kelebihan dari
digunakan dalam penelitian ini adalah dana yang telah dikeluarkan. 2. Rahn,
metode deskriptif. yaitu menahan harta milik peminjam
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang 7
Abdullah Ali, Metodologi Penelitian
dilakukan oleh penulis yaitu di dan Penelitian Karya Ilmiah.., 43.
BJB Syariah KCP Jatibarang
2. Sumber Data
8 Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis
Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012), 129-135.

360

sebagai jaminan atas pinjaman yang 2. Koin/uang emas seperti: Dinar,


diterimanya. 3. Ijarah, yaitu untuk Souvereign, Eagle Dolar, dan sebagainya.
pengikatan pemanfaatan jasa 3. Emas batangan/lantakan seperti:
penyimpanan dan pemeliharaan emas Logam Mulia, Emas London, Leburan
9 Wahyu, dsb.
sebagai agunan pinjaman dana . Hal
tersebut sesuai dengan Surat Edaran 4. Semuanya (a), (b), dan (c) berkadar
Bank Indonesia (SEBI) No. 14/ 7 minimal 16 karat.
/DPbS perihal Produk Qardh Beragun MaksimalPembiayaan
Emas Bagi Bank Syariah dan Unit (besarnya pinjaman) yang dapat
12
Usaha Syariah. diberikan, yaitu :
Persyaratan bagi Nasabah yang 1. 90% dari nilai taksiran Logam
ingin mengajukan permohonan Mulia/Emas Batangan dan
10
pembiayaan Gadai emas antara lain : koin/uang emas.
1. Perorangan (WNI) dan atau Badan 2. 85% dari nilai taksiran emas
Usaha Indonesia perhiasan.
2. Cakap Hukum 3. Nilai pinjaman mulai dari Rp.
3. Kartu Identitas Diri 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
(KTP/SIM/Passport) yang masih berlaku Jangka Waktu Pembiayaan
13
4. Mempunyai atau membuka yang diberikan ke nasabah yaitu :
rekening di BJB Syariah 1. Minimal jangka waktu pinjaman satu
5. Menyampaikan NPWP untuk bulan.
pinjaman yang memiliki nilai plafon tertentu 2. Satu hari sampai dengan 28, 29, 30
sesuai ketentuan yang berlaku atau 31 hari dihitung sebulan.
6. Menyerahkan barang jaminan yang 3. Apabila jangka waktu sewa/pinjaman
memenuhi persyaratan telah berakhir dan
7. Mengisi Formulir Permohonan nasabah belum melunasi
Gadai (FPG) pinjamannya maka diberikan masa
8. Menandatangani akad-akad dan tenggang (grace periode) selama
dokumen pendukung lainnya. 15 (lima belas) hari.
Obyek yang dapat diterima 4. Penyesuaian Harga Standar Emas
sebagai jaminan yaitu sebagai Pembiayaan Mitra Emas iB Maslahah
11 (HSE) yaitu Rp. 442.000-/ gram.
berikut :
1. Emas dalam bentuk perhiasan Ketentuan ini berlaku sejak tanggal 05
seperti: Kalung, Gelang , Cincin, dan lain-lain. desember 2015, sampai dengan dilakukan
14
perubahan dan penyesuaian lebih lanjut.
9 Wawancara dengan Bpk. Yana A
Supriatna selaku Manajer Operasional periode 2014-2015
12
pada tanggal 7 Oktober 2015 Wawancara dengan Bpk. Yana A
10
http://bjbsyariah.co.id/produk-dan- Supriatna selaku Manajer Operasional periode
jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- 2014-2015 pada tanggal 9 Oktober 2015
13
konsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ http://bjbsyariah.co.id/produk-
diakses pada tanggal 3 desember 2015 dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-
pukul 21:37 konsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ diakses
11
http://bjbsyariah.co.id/produk- pada tanggal 3 desember 2015 pukul 21:45
dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- 14
Wawancara dengan Ibu Suharliana
konsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ diakses selaku Manajer Operasional periode 2015 pada
pada tanggal 3 desember 2015 pukul 21:40 tanggal 12 Januari 2016

361
Terdapat 2 metode perhitungan
dan penerapan ijarah yang ada di yang harus dilakukan oleh nasabah
18
perbankan syariah Indonesia, yaitu: 1). yaitu sebagai berikut :
Penerapan ijarah berdasarkan berat 1. Nasabah datang langsung atau surat
barang dan karatase emas. 2) penerapan kuasa apabila pemilik gadai tidak bisa
ijarah berdasarkan harga taksiran. datang sendiri ketempat loket layanan
Begitupun dalam hal waktu gadai syariah dan membayar pinjaman ke
pembayaran ijarah dalam gadai emas teller.
dilingkungan perbankan syariah dibagi Pelunasanpinjamandan
2 sistem, yaitu: 1) biaya ijarah yang pembebanan semua biaya
dibayar dimuka. 2) biaya ijarah yang dilakukan dengan cara:
15
dibayar pada saat pelunasan. a. Mendebetrekening
Pada awal 2015, pihak intern nasabah sesuai kuasa
BJB Syariah menyatakan aturan baru pendebetan yang tertera
dalam tarif ijarah, hal ini dalam rangka didalam gadai syariah.
agar lebih mampu bersaing dengan b. Miminta nasabah untuk
bank-bank lain. Sebelum tahun 2015 menyetorkan dana tertentu.
tarif ijarah pada pembiayaan gadai c. Menjual barang jaminan
emas syariah tidak membedakan apabila nasabah tidak
16
karatase emas. dapat/ mampu membayar.
Sedangkan pada awal tahun 2. Barang jaminan dikeluarkan oleh
2015, biaya ijarah dibedakan petugas penyimpan emas.
berdasarkan karatase emas tersebut. 3. Barang jaminan yang digadaikan
17
Besaran biaya ijarah sebagai berikut : diserahterimakan kembali kepada
19
Tabel 4.2. Daftar Biaya nasabah.
ijarah tahun 2015-2016 a. Bila pelunasan sebelum jatuh tempo
No Karatase Biaya Pemeliharaan dan maksimal 30 hari atau kurang,
(ijarah) per gram per
bulan maka nasabah berhak mendapatkan
2015 2016 bonus atau potongan pada biaya
17 Rp. 4.100 Rp. 4.400
18 Rp. 4.150 Rp. 4.450
ijarah. Untuk perhitungan bonusnya
19 Rp. 4.150 Rp. 4.450 sebagai x tarif berikutℎ
20 Rp. 4.200 Rp. 4.500
21 Rp. 4.250 Rp. 4.500 .
22 Rp. 4.250 Rp. 4.550 Pada awal tahun 2016, pemberian
23 Rp. 4.300 Rp. 4.500
24 Rp. 4.300 Rp. 4.600 bonus sudah tidak berlaku lagi
Pada dasarnya, nasabah dapat karena biaya ijarah satu hari sampai
melunasi kewajiban tanpa harus dengan 28, 29, 30 atau 31 hari
menunggu tempo pelunasan. Prosedur dihitung sebulan.
pelunasan pinjaman pada BJB Syariah b. Bila pelunasan telah melewati
tanggal jatuh tempo, dikenakan biaya
masa tenggang. Denda yang diberlakukan
15 Wawancara dengan bpk. Yana A pada emas yang belum diambil setelah
Supriatna selaku Manajer Operasional periode 2014-2015 jatuh tempo juga
pada tanggal 12 Oktober 2015 mengalami perubahan, sebelum
16 Wawancara dengan bpk. Yana A
Supriatna selaku Manajer Operasional periode 2014-2015
pada tanggal 19 Oktober 2015
17
18 Wawancara dengan Ibu Suharliana
http://bjbsyariah.co.id/produk- selaku Manajer Operasional periode 2016 pada
dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- tanggal 12 Januari 2016
konsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ diakses 19 Wawancara dengan Bpk. Yana A
pada tanggal 3 desember 2015 pukul 21:47 Supriatna selaku Manajer Operasional periode 2014-
2015 pada tanggal 19 Oktober 2015

362
tahun 2011 denda
keterlambatannya yaitu:
Rp.1000/gr/15hari akan tetapi jika
melewati dari 15 hari maka biaya dapat melunasi pinjaman selama
ujrahnya disamakan selama 1 15 (lima belas) hari setelah jatuh
bulan. Sedangkan pada awal tahun tempo (seminggu sebelum jatuh
x tarif tempo, nasabah telah diberitahukan
2011 tarif dendanya via telpon pada H-7, H, H+15).
21

2. Penjualan/ lelang barang jaminan


Apabila pinjaman gadai belum dilakukan oleh panitia penjulan gadai
22
dikembalikan pada waktunya, maka syariah.
nasabah dapat mengajukan 3. Pelaksanaan penjualan barang
perpanjangan gadai dengan membayar jaminan dilakukan terbuka untuk umum
biaya ijarah. Perpanjangan gadai (kecuali karyawan) yakni tanggal 10 dan
disetujui atas kebijakan pihak BJB 26 setiap bulannya dengan waktu
Syariah dengan berdasarkan pada disesuaikan dengan kondisi cabang.
penaksiran ulang, dengan pilihan Apabila tanggal tersebut bertepatan
20
sebagai berikut : dengan hari
1. Bila harga taksir ulang lebih tinggi libur, maka pelaksanaannya
daripadahargataksiran mundur ketanggal berikutnya.
sebelumnya, maka nasabah Sedangkan hari pelaksanaannya
diperkenankan untuk menambah dilakukan selama-lamanya 2 (dua)
23
nilai pinjamannya selama tidak hari kerja.
menambah batas maksimum 4. Proses penjualan harus
pinjaman. sepengetahuan rahin (pemberi gadai)
2. Bila harga taksir ulang lebih serta kepada nasabah dimaksud juga
rendah dari pada taksiran diperkenankan untuk mencari calon
sebelumnya yang mengakibatkan pembeli, atau tanpa sepengetahuan rahin
nilai maksimum pinjaman lebih setelah dilakukan pemberitahuan tanggal
rendah dari nilai maksimum jatuh tempo tetapi tidak mendapat
jawaban dari rahin. Dalam teknik
pinjaman sebelumnya, atau 24
nasabah menghendaki mengambil penjualannya, maka :
sebagian barang jaminan maka a. PihakBJBSyariah
nasabah harus melunasi selisih memberi kesempatan
antara nilai pinjaman terakhir dan kepada nasabah untuk
nilai pinjaman sebelumnya. mencari pembeli barang
Terhadap barang jaminan yang denganselambat-
digadaikan nasabah apabila jatuh lambatnyasatuhari
tempo dan nasabah tidak melunasi sebelum pelaksanaan
utangnya atau tidak melakukan penjualan oleh bank.
perpanjangan, maka dilakukan
penjualan secara dibawah tangan atau 21 Wawancara dengan Ibu Suharliana
pelelangan dengan ketentuan sebagai selaku Manajer Operasional periode 2016 pada
berikut: tanggal 12 Januari 2016
1. Penjualan objek gadai syariah 22 Wawancara dengan Ibu Suharliana
selaku Manajer Operasional periode 2016 pada
dilakukan karena nasabah tidak tanggal 12 Januari 2016
23 Buku pedoman pengujian emas Bank
Jabar Banten
20 Wawancara dengan Ibu Suharliana 24 Wawancara dengan Ibu Suharliana
selaku Manajer Operasional periode 2016 pada tanggal 12 selaku Manajer Operasional periode 2016 pada
Januari 2016 tanggal 12 Januari 2016

363
langsung bertransaksi
b. Bank mencari pembeli dan langsung tanpa
melibatkan nasabah,
bank berwenang untuk
memilih pembeli membolehkan beralasan bahwa hukum
dengan harga tertinggi dan asal dari akad adalah boleh dan sah,
wajar menurut bank. tidak diharamkan dan dibatalkan
Setelah barang jaminan dilelang selama tidak ada dalil hukum yang
atau dijual dibawah tangan, nasabah mengharamkan atau
26
masih berhak untuk menerima uang membatalkannya.
kelebihan.
Gadai emas syariah termasuk Perlakuan Akuntansi Pada Produk
dalam hybrid contract karena Gadai Emas
mempunyai tiga akad yaitu akad qardh, Perlakuan akuntansi pada
rahn dan ijarah. Al-‘Imrani dalam produk gadai emas di BJB Syariah
buku Al-Ukud al-Maliyah al- telah diatur pada SK : 102/SK/DIR-
Murakkabah dan Dr. Nazih Hammad BSS/2011 tentang pedoman gadai emas
dalam buku Al-’uqûd al-Murakkabah fî terkait perlakuan akuntansi yang
al-Fiqh al-Islâmy (2005) dikeluarkan pada tanggal 14 Februari
mendefinisikan hybrid contract sebagai 2011. Didalam SK tersebut terdapat
Kesepakatan dua pihak untuk nama-nama rekening dan jurnal yang
melaksanakan suatu akad yang diatur untuk transaksi gadai emas
mengandung dua akad atau lebih, syariah.
seperti jual beli dengan sewa menyewa,
hibah, wakalah, qardh, muzara’ah,
sharaf (penukaran mata uang), syirkah,
mudharabah dst. sehingga semua
akibat hukum akad-akad yang
terhimpun tersebut, serta semua hak
dan kewajiban yang ditimbulkannya
dipandang sebagai satu kesatuan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan,
sebagaimana akibat hukum dari satu
25
akad.
Mayoritas ulama Hanafiyah,
sebagian pendapat ulama Malikiyah,
ulama Syafi’iyah, dan Hanbali
berpendapat bahwa hukum hybrid
contract adalah sah dan diperbolehkan
menurut syariat Islam. Ulama yang
A. Daftar Rekening Produk Pinjaman
25
http://www.agustiantocentre.com/?tag=hybrid Gadai Emas iB Mashlahah
-kontrak yang dipostkan oleh Agustianto Mingka Tabel 4 Daftar Rekening Buku besar
selaku Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia (IAEI), Dosen Pascasarajana Keuangan
Syariah Universitas Indonesia dan Trainer
Iqtishad Consulting serta anggota Dewan Syariah 26
http://www.agustiantocentre.com/?tag=hybrid
Nasional yang diakses pada tanggal 28 Maret -kontrak yang dipostkan oleh Agustianto Mingka
2016 pukul 22:45 selaku Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia (IAEI), Dosen Pascasarajana Keuangan
Syariah Universitas Indonesia dan Trainer
Iqtishad Consulting serta anggota Dewan Syariah
Nasional yang diakses pada tanggal 28 Maret
2016 pukul 23:00

364
No No. Nama Rekening Buku 3) Pada Saat Pengakuan Pendapatan
Rekening Besar Gadai Emas iB Mashlahah (Setiap
1 1310401 Piutang Qardh Gadai Hari)
Emas Ib Mashlahah
Dr. 4080251 – Pendapatan Gadai
2 1610331 PPAP Umum Piutang
Emas Yang Ditangguhkan
Qardh
3 1610332 PPAP Khusus Piutang Cr. 4080251 – Pendapatan Atas
Qardh Sewa Dari Barang Gadai Emas iB
4 1959454 Uang Muka Pra Lelang Mashlahah
Barang Gadai Emas
4) Pada Saat Pinjaman Gadai Emas
5 2600405 Titipan Pajak Wajib
Dilunasi Atau Saat Jatuh Tempo
Pungut (Withholding)
PPN Keluaran a) Pada Saat Jatuh Tempo
6 4080251 Pendapatan Sewa Barang Dr. xxxxxxx - Rekening
Gadai Emas Yang Nasabah
Diterima Dimuka
Cr. 1310401 – Piutang
7 4460109 Pendapatan Atas
Qardh Gadai Emas
Pemeliharaan Gadai
Emas b) Pada Saat Setelah Jatuh
8 4080252 Pendapatan Sewa Gadai Tempo
Emas – Perpanjangan Dr. xxxxxxx – Rekening
9 4460106 Pendapatan Atas
Nasabah
Kehilangan Surat Gadai
Emas Cr. 1310401 – Piutang
10 4460107 Pendapatan Atas Titipan Qardh Gadai Emas
Gadai Emas (Lainnya) Cr. 4080251 – Pendapatan
11 4460108 Pendapatan Administrasi Sewa Dari Gadai
Lelang Barang Gadai
c) Pada Saat Sebelum Jatuh
Emas
Tempo (=< 30 Hari)
12 5300202 Premi Asuransi CIS Dan
CICB Dr. xxxxxxx – Rekening
13 5390851 Biaya PPAP Umum - Nasabah
Piutang Qardh Dr. 5460712 – Biaya
14 5390852 Biaya PPAP Khusus -
Bonus Pinjaman Qardh
Piutang Qardh
15 5460712 Biaya Bonus Pinjaman Cr. 1310401 – Piutang
Gadai Emas Qardh Gadai Emas
16 5460713 Biaya Lelang Barang d) Pada Saat Barang Gadai
Gadai Emas Diambil Tidak Bersamaan
17 5460714 Biaya Kerugian Barang
Dengan Saat Pelunasan
Gadai Emas
18 1959409 Uang Muka Lainnya Dr. xxxxxxx – Rekening
Nasabah
Cr. 4460107 – Pendapatan
B. Jurnal Transaksi
Atas Titipan Gadai Emas
1) Pada Saat Realisasi Pinjaman
(Lainnya)
Dr. 1310401 - Pinjaman Qardh
5) Pada Saat Perpanjangan
Gadai Emas
a) Pada Saat Jatuh Tempo
Cr. xxxxxxx - Rekening Nasabah
Perpanjangan Nilai
2) Pada Saat Penerimaan Pendapatan
Pinjaman
(Saat Gadai) Pendapatan Gadai
Dr. xxxxxxx – Rekening
Emas iB Mashlahah Diterima
Tabungan Nasabah
Dimuka (Biaya Sewa)
Cr. 1310401 – Piutang
Dr. xxxxxxx – Rekening Nasabah
Qardh Gadai Emas
Cr. 4080251 – Pendapatan Gadai
Emas Yang Diterima Dimuka

365
Cr. 1610331 – PPAP Umum
b) Pada Saat Setelah Jatuh /
Tempo Perpanjangan Nilai Pinjaman Gadai Emas Khusus Piutang Qardh
(Pelunasan) Tambah/ Angsur Pinjaman 7) Pada Saat Penjualan Barang
Dr. xxxxxx – Rekening Gadai Emas iB Mashlahah (Selisih
Tabungan Nasabah Cr. Lebih)
1310401 – Piutang Dr. 1000101 – Kas Besar
Qardh Gadai Emas
Cr. 4080251 –
Pendapatan Sewa Dari
Gadai-Perpanjangan
c) Pada Saat Perpanjangan
Nilai Pinjaman Gadai Syariah (Kredit Baru) Dr.
1310401 – Piutang Qardh Gadai Emas
Cr. xxxxxx – Rekening
Tabungan Nasabah
d) Pada Saat Penerimaan
Pendapatan Perpanjangan Perpanjangan Nilai
Pinjaman Gadai Emas (Pendapatan Gadai Emas
Diterima Dimuka)
Dr. xxxxxx – Rekening
Tabungan Nasabah
Cr. 4080251 – Pendapatan
Sewa Dari Gadai Emas
Yang Diterima Dimuka
e) Pada Saat Perpanjangan
(Addendum Akad Lama / Automatic Roll Over)
Dr. xxxxxx – Rekening Tabungan Nasabah
Cr. 4080251 – Pendapatan
Gadai Emas Yang Diterima
Dimuka
6) Pembentukan Cadangan Pinjaman
Gadai Emas iB Mashlahah
Dr. 5390851 – Biaya PPAP Umum
/ Khusus Piutang Qardh
Cr. 2600405 – Titipan Pajak Wajib
Cr. 1310401 – Piutang Qardh Pungut (With Holding) PPN
Gadai Emas Keluaran
Cr. 2600405 – Titipan Pajak Wajib 10) Pada Saat Penghapusan (Efektif) Dr.
Pungut (With Holding) PPN Keluaran 1610331 – PPAP Umum / Khusus
Cr. 4080251 – Pendapatan Sewa Dari Piutang Qardh
Gadai Emas – Perpanjangan Cr. Cr. 1310401 – Piutang
xxxxxx – Rekening Nasabah Qardh Gadai Emas
8) Pada Saat Penjualan Barang Gadai Emas iB 11) Pada Saat Penerimaan Hasil Lelang
Mashlahah (Selisih Kurang) Yang Dihapus Buku (Efektif)
Dr. 1000101 – Kas Besar Dr. 1000101 – Kas Besar Cr.
Dr. 5460714 – Biaya Kerugian 4460108 – Pendapatan
Barang Gadai Emas Administrasi Lelang Barang Gadai
Cr. 1310401 – Piutang Qardh Emas
Gadai Emas Cr. xxxxxxx – Rekening
Cr. 2600405 – Titipan Pajak Wajib Nasabah (Jika Selisih Lebih)
Pungut (With Holding) PPN Keluaran 12) Pada Saat Penerimaan Biaya Surat
9) Pada Saat Penjualan Barang Gadai Syariah Hilang
(BEP) Dr. 1000101 – Kas Besar
Dr. 1000101 – Kas Besar Cr. 4460106 – Pendapatan Atas
Cr. 1310401 – Piutang Qardh Kehilangan Surat Gadai Emas
Gadai Emas 13) Pada Saat Take Over
a) Pengambilan Uang Muka

366
Perhitungan harga
Dr. 1959409 – Uang Muka taksiran yang dilakukan oleh BJB
Take Over Syariah KCP Jatibarang yaitu:
Cr. 1000101 – Kas
b) Setelah Ada Barang x harga standar emas x berat emas =
Jaminan
Dr. 1310401 – Piutang taksiran x 442.000 x 10 = Rp. 2.946.670
Qardh Gadai Emas Pinjaman yang dapat diberikan
Cr. 1959409 – Uang Muka oleh BJB Syariah untuk emas perhiasan
Take Over Rpyaitu.2.94685%.670. Maka pinjaman
Berikut ini merupakan kasus yang
yang dilakukan oleh penulis diterima oleh penulis yaitu x
berdasarkan transaksi gadai yang telah 85% = Rp.
dilakukan di BJB Syariah yang 2.504.670.
diaplikasikan dengan pedoman SK : Sedangkan Biaya ijarah yang
102/SK/DIR-BSS/2011. ditanggung penulis yaitu: Rp.
Pada tanggal 15 Februari 2016 4.250 x 10 gram x 1 bulan = Rp
penulis menggadaikan emasnya di BJB 42.500.
Syariah KCP Jatibarang. Emas yang Pada Saat Realisasi
dimiliki penulis adalah 10 gram dengan Pinjaman
tingkat karatase 16, harga standar emas Pada Saat Penerimaan
pada saat itu Rp. 422.000-/ gram Pendapatan (Saat Gadai)
dengan jangka waktu pinjaman yaitu 1 Pendapatan Gadai Emas iB
bulan. Nomor rekening penulis pada Mashlahah Diterima Dimuka
BJB Syariah KCP Jatibarang yaitu: (Biaya Sewa)
5060206010661. 1) Pada Saat Pengakuan
Pendapatan Gadai Emas iB Mashlahah
(Setiap Hari)
barang gadai milik penulis tidak
Biaya Ijarah dibayar dimuka yang diambil dan dititipkan selama 3 hari
x Rp. 42.500 =
maka akan dikenakan biaya dengan
dilakukan oleh penulis yaitu Rp. Rpperhitungan.4.250
42.500/bulan. Maka oleh BJB Syariah KCP
Jatibarang akan diakui sebagai pendapatan 3) Pada Saat Perpanjangan
setiap harinya . yaitu= Rpdengan1.420. a) Pada Saat Jatuh Tempo
Perpanjangan Nilai Pinjaman
perhitungan Misalkan pada saat jatuh tempo,
2) Pada Saat Pinjaman Gadai Emas Dilunasi penulis ingin memperpanjang masa
Atau Saat Jatuh Tempo pinjaman dengan melakukan kredit
a) Pada Saat Jatuh Tempo baru, maka transaksi sebelumnya akan
b) Pada Saat Setelah Jatuh ditutup terlebih dahulu karena akad
Tempo. gadai emas hanya bisa dilakukan satu
Misalkan penulis terlambat kali pada setiap transaksi. Dengan
melakukan pelunasan selama 7 hari jurnal sebagai berikut:
setelah jatuh tempo maka akan dikenakan biaya b) Pada Saat Setelah Jatuh Tempo
ijarah xtambahanRp.42.500yang= Perpanjangan Nilai
diterima yaitu: Pinjaman Gadai Emas
Rp. 9.920 (Pelunasan) Tambah/
. Angsur Pinjaman
c) Pada Saat Barang Gadai Diambil Misalkan pada saat jatuh tempo,
Tidak Bersamaan penulis ingin memperpanjang waktu
Dengan Saat Pelunasan.
Misalkan pada saat pelunasan,

367
lama. Misalkan nasabah ingin
pembayaran selama 1 bulan tanpa memperpanjang gadainya selama
melakukan kredit baru akan tetapi 1 bulan. Pada Saat Take Over.
pembayaran ijarah dilakukan pada saat Take over merupakan suatu
pelunasan, maka jurnal yang proses memindahkan sebagian
dibutuhkan pada saat pelunasan adalah: atau seluruh pembiayaan dari
c) Pada Saat Perpanjangan tempat atau yang lama ke
Nilai Pinjaman Gadai Syariah (Kredit Baru) instansi yang baru dengan
Misalkan pada saat setelah bantuan dana dari instansi yang
pelunasan pembiayaan, penulis ingin baru tersebut. Dengan kata lain,
melakukan pinjaman baru dengan pinjaman kita yang berada di
tempo 1 bulan. instansi yang lama, akan dibantu
d) Pada Saat Penerimaan dipindahkan oleh instansi yang
Pendapatan Perpanjangan Perpanjangan Nilai baru dengan diberikan terlebih
Pinjaman Gadai Emas dahulu pinjaman talangan untuk
(Pendapatan Gadai Emas menutup pinjaman di tempat
Diterima Dimuka) yang lama, yang nantinya
Maksudnya setelah melakukan pembiayaan kita akan berada di
kredit baru, maka penulis akan instansi yang baru tersebut
membayar biaya ijarah lagi. Adapun prosedur untuk
e) Pada Saat Perpanjangan melakukan take over gadai emas
(Addendum Akad Lama / di BJB Syariah KCP Jatibarang
Automatic Roll Over) yaitu: 1. Nasabah membawa
Maksudnya pada saat jatuh fotokopi surat gadai emas di
tempo, penulis ingin memperpanjang instansi sebelumnya, 2.
masa gadainya dengan memakai akad
Cr. 1310401 – Piutang
Bank melakukan penaksiran ulang, 3. Bank Qardh Gadai Emas
melakukan pengawasan pada saat Cr. 2600405 – Titipan Pajak
pengambilan emas di Instansi Wajib Pungut
27
sebelumnya. Contoh: pada pegadaian, (With Holding)
pembiayaan yang diterima oleh nasabah PPN Keluaran
yaitu Rp. 2.500.000 akan tetapi setelah Cr. 4080251 – Pendapatan
dilakukan penaksiran ulang oleh BJB Sewa Dari Gadai Emas
Syariah jumlah yaitu Rp. 2.946.670 – Perpanjangan
a) Pengambilan Uang Muka Tabel Cr. xxxxxx – Rekening
4.15. Jurnal Saat Nasabah
Pengambilan Uang Muka Pada Saat Penjualan Barang Gadai
(Take Over) Emas iB Mashlahah (Selisih Kurang)
b) Setelah Ada Barang Jaminan Dr. 1000101 – Kas Besar
Tabel 4.16. Jurnal Saat Ada Barang Jaminan (Take Over) Dr. 5460714 – Biaya
Walaupun untuk prosedur pencatatan Kerugian Barang Gadai Emas
akuntansi sudah diatur Cr. 1310401 – Piutang
melalui SK : 102/SK/DIR-BSS/2011 akan Qardh Gadai Emas
tetapi ada beberapa aturan yang tidak
digunakan. Yaitu: 27 Wawancara dengan Ibu Suharliana
1) Pada Saat Penjualan Barang Gadai Emas iB Selaku Manajer Operasional periode 2016 pada
Mashlahah (Selisih Lebih) tanggal 26 Februari 2016
Dr. 1000101 – Kas Besar

368
pembeli apabila tidak ada respon
Cr. 2600405 – Titipan Pajak sama sekali dari nasabah untuk
Wajib Pungut melakukan pelunasan
(With Holding) pembiayaan gadai emas.
PPN Keluaran Pelelangan tidak dilakukan
Pada Saat Penjualan Barang Gadai karena beberapa alasan yaitu: 1.
Syariah (BEP) Nasabah mempunyai etikat yang
Dr. 1000101 – Kas Besar baik untuk melakukan pelunasan
Cr. 1310401 – Piutang pembiayaan dengan cara
Qardh Gadai Emas melakukan penjualan sendiri, 2.
Cr. 2600405 – Titipan Pajak Pada saat penjualan barang gadai
Wajib Pungut melalui pelelangan maka akan
(With Holding) terjadai pembebanan pajak yang
PPN Keluaran ditanggung oleh nasabah dan
Pada Saat Penerimaan Hasil penambahan biaya ijarah karena
Lelang Yang Dihapus Buku harus menunggu waktu
28
(Efektif) Dr. 1000101 – Kas pelelangan.
Besar Cr. 4460108 – 2) Pada Saat Penerimaan Biaya
Pendapatan Administrasi Surat Hilang
Lelang Barang Gadai Emas Dr. 1000101 – Kas Besar
Cr. Xxxxxx – Rekening
Nasabah (Jika Selisih Lebih) 28 Wawancara dengan Ibu
BJB Syariah KCP Jatibarang tidak Suharliana Selaku Manajer Operasional periode 2016
pada tanggal 21 oktober 2015
melakukan pelelangan akan tetapi lebih
memilih untuk melakukan penjualan
dibawah tangan yaitu menjual barang
gadai kepada pembeli langsung dengan
cara nasabah membawa calon pembeli
atau pihak bank yang mencarikan calon
benda sangat liquid yang bisa langsung
Cr. 4460106 – Pendapatan Atas dijual dan gadai emas juga termasuk
Kehilangan Surat Gadai Emas Apabila kedalam cash colleteral (Cash
terjadai kehilangan surat Collateral adalah kredit yang diberikan
gadai emas, BJB Syariah KCP Jatibarang dengan jaminan setoran tunai, deposito
tidak membebankan biaya tersebut akan berjangka, dan/atau tabungan dalam
tetapi nasabah hanya perlu membawa bukti rupiah maupun valuta asing yang
surat kehilangan dari pihak kepolisian diterbitkan oleh suatu bank) karena
29 surat gadainya bisa dijadikan sebagai
setempat.
30
3) Pembentukan Cadangan Pinjaman Gadai agunan untuk kredit .
Emas iB Mashlahah
Dr. 5390851 – Biaya PPAP Umum / 4) Pada Saat Sebelum Jatuh Tempo (=<
Khusus Piutang Qardh 30 Hari)
Cr. 1610331 – PPAP Umum / Dr. xxxxxx – Rekening
Khusus Piutang Qardh Nasabah
Pada Saat Penghapusan (Efektif) Dr. Dr. 5460712 – Biaya
1610331 – PPAP Umum / Khusus Bonus Pinjaman Qardh
Piutang Qardh
Cr. 1310401 – Piutang Qardh
Gadai Emas 29 Wawancara dengan Bpk. Yana A
Pembiayaan gadai emas BJB Supriatna Selaku Manajer Operasional periode 2014-
2015 pada tanggal 21 oktober 2015
Syariah KCP Jatibarang tidak melakukan 30 Wawancara dengan Bpk. Yana A
pembentukan cadangan PPAP (Penyisihan Supriatna pada tanggal 21 oktober 2015 dan
Penghapusan Aktiva Produktif) karena emas Wawancara dengan Ibu Suharliana pada tanggal
merupakan 12 Januari 2016

369
Cr. 1310401 – Piutang Qardh PSAK 107 bertujuan untuk
Gadai Emas mengatur pengakuan, pengukuran,
Menurut Ibu Suharliana untuk penyajian dan pengungkapan transaksi
bonus pada gadai emas syariah ijarah. Pernyataan ini juga mencakup
mengalami perubahan perhitungan, untuk pembiayaan multijasa yang
bonus diberikan karena adanya menggunakan akad ijarah, namun tidak
pelunasan yang lebih cepat dilakukan mencakup perlakuan akuntansi obligasi
oleh nasabah dalam hitungan bulan. syariah (sukuk) yang menggunakan
Pembayaran biaya ijarah pada BJB akad ijarah
Syariah dilakukan secara bayar Seperti yang telah dijelaskan
dimuka, jadi misalkan nasabah yang sebelumnya oleh penulis bahwa gadai
melakukan gadai emas dengan jangka emas syariah pada perbankan syariah
waktu 2 (dua) bulan sedangkan dalam mempunyai tiga akad yang saling
bulan pertama ingin melunasi terikat yaitu: akad Qardh, akad Rahn
pembiayaan gadai maka biaya ijarah dan Akad Ijarah. Ketentuan akad ijarah
selama 1 (satu) bulan sisanya yang pada gadai emas bisa dilihat pada:
sudah dibayar dimuka akan 1) Fatwa dewan syariah nasional
dikembalikan kembali kepada nasabah Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002
dan misalkan nasabah yang melakukan tentang Rahn Emas. Fatwa ini
gadai emas dengan jangka waktu gadai ditetapkan pada tanggal 28 Maret
selama 1 (satu) bulan, walaupun 2002 dalam fatwa DSN-MUI
nasabah melakukan pelunasan lebih disebutkan pada pasal 2 ayat 4
cepat pada 10 (sepuluh) hari pertama bahwa biaya penyimpanan barang
maka akan tetap dihitung selama 1 (marhun) dilakukan berdasarkan
31
(satu) bulan . Sedangkan menurut akad ijarah.
Bapak Yana A Supriatna selaku 2) Surat Edaran Bank Indonesia
Menajer Operasional pada periode (SEBI) yang dikeluarkan pada
sebelumnya, jika nasabah melakukan tanggal 29 Februari 2012 No. 14/ 7
gadai emas selama 1 (satu) bulan dan /DPbS perihal Produk Qardh
melakukan pelunasan pada 10 Beragun Emas Bagi Bank Syariah
(sepuluh) hari pertama maka ia akan dan Unit Usaha Syariah. Dalam
mendapatkan bonus karena melakukan surat itu diterangkan bahwa qardh
pelunasan yang lebih cepat. Beragun Emas adalah salah satu
x tarif ℎ
Perhitungan bonusnya yaitu: produk yang menggunakan akad
qardh sebagaimana dimaksud
dalam butir 2.b. dengan agunan
.32
berupa emas yang diikat dengan
akad rahn, dimana emas yang
Perlakuan Akuntansi Pada Produk
diagunkan disimpan dan dipelihara
Gadai Emas menurut PSAK 107
oleh Bank Syariah atau UUS
(Akuntansi Ijarah)
selama jangka waktu tertentu
dengan membayar biaya
penyimpanan dan pemeliharaan
31
Wawancara dengan Ibu Suharliana atas emas sebagai objek rahn yang
diikat dengan akad ijarah.
selaku Manajer Operasional periode 2016
tanggal 26 Februari 2016 Karena adanya akad ijarah
32
Wawancara dengan Bpk. Yana A maka sebuah entitas harus
Supriatna selaku Manajer Operasional periode memperhatikan perlakuan
2014-2015 pada tanggal 19 Oktober 2015

370

akuntansinya sesuai dengan PSAK 107 perbaikan objek ijarah adalah sebagai
tentang akuntansi Ijarah. Adapun berikut:
ketentuan yang mengatur mengenai a) Biaya perbaikan tidak rutin objek
transaksi ijarah bagi pemilik atau ijarah diakui pada saat terjadinya;
mu’jir dalam PSAK 107 adalah sebagai b) Jika penyewa melakukan
berikut: perbaikan rutin objek ijarah dengan
1) Biaya Perolehan persetujuan pemilik, maka biaya tersebut
Objek ijarah diakui pada saat dibebankan kepada pemilik dan diakui
obyek ijarah diperoleh sebesar biaya sebagai beban pada saat terjadi.
perolehan. Biaya perolehan obyek yang c) Dalam ijarah muntahiyah bittamlik
berupa aset tidak berwujud mengacu ke melalui penjualan
PSAK 19: Aset Tidak Berwujud. secara bertahap, biaya
2) Penyusutan perbaikan objek ijarah yang.
Objek ijarah, jika berupa aset yang Dimaksud dalam huruf (a) dan
dapat disusutkan atau diamortisasi, (b) ditanggung pemilik maupun
sesuai dengan kebijakan penyusutan penyewa sebanding dengan bagian
atau amortisasi untuk aset sejenis kepemilikan masing-
selama umur manfaatnya (umur masing atas objek ijarah.
ekonomis). Kebijakan penyusutan atau 4) Perpindahan Kepemilikan
amortisasi yang dipilih harus Pada saat perpindahan kepemilikan
mencerminkan pola konsumsi yang objek ijarah dari pemilik kepada
diharapkan dari manfaat ekonomi di penyewa dalam ijarah muntahiyah
masa depan dari objek ijarah. Umur bittamlik dengan cara:
ekomonis dapat berbeda dengan umur a) Hibah, maka jumlah tercatat
teknis. Misalnya, mobil yang dapat objek ijarah diakui
dipakai selama 10 tahun diijarahkan sebagaibeban;
dengan akad ijarah muntahiyah b) Penjualan sebelum berakhirnya
bittamlik selama 5 tahun. Dengan masa, sebesar sisa cicilan sewa atau
demikian umur ekonomisnya adalah 5 jumlah yang disepakati, maka selisih
tahun. Pengaturan penyusutan objek antara harga jual dan jumlah tercatat
ijarah yang berupa aset tetap sesuai objek ijarah diakui sebagai keuntungan
dengan PSAK 16: Aset Tetap dan atau kerugian;
amortisasi aset tidak berwujud sesuai c) Penjualan setelah selesai masa
dengan PSAK 19 Aset Tidak akad, maka selisih antara harga jual dan
Berwujud. jumlah tercatat objek
3) Pendapatan dan Beban ijarah diakui sebagai
Pendapatan sewa selama masa keuntungan atau kerugian; atau
akad diakui pada saat manfaat atas aset d) Penjualan objek ijarah secara
telah diserahkan kepada penyewa. bertahap, maka: (i) selisih antara harga
Piutang pendapatan sewa diukur jual dan jumlah tercatat sebagian objek
sebesar nilai yang dapat direalisasikan ijarah yang telah dijual diakui sebagai
pada akhir periode pelaporan. keuntungan atau kerugian; sedangkan (ii)
Biaya perbaikan objek ijarah bagian objek ijarah yang tidak dibeli
merupakan tanggungan pemilik.
Perbaikan tersebut dapat dilakukan oleh
pemilik secara langsung atau
dilakukan oleh penyewa atas
persetujuan pemilik. Pengakuan biaya
371

penyewa diakui sebagai aset b) nilai perolehan dan akumulasi


tidak lancar atau aset lancar penyusutan untuk setiap
sesuai dengan tujuan kelompok aset ijarah; dan
penggunaan aset tersebut. c) keberadaan transaksi jual-dan-
5) Jual-dan-Ijarah ijarah (jika ada).
Transaksi jual-dan-ijarah harus Pernyataan standar akuntansi
merupakan transaksi yang terpisah dan keuangan no 107 ini mempunyai
tidak saling bergantung (ta’alluq) keterbatasan sendiri dalam akuntansi
sehingga harga jual harus dilakukan akad ijarah pada gadai emas syariah
pada nilai wajar. Jika suatu entitas karena hanya mengatur sebatas pada
menjual objek ijarah kepada entitas pendapatan ijarah, sedangkan untuk
lain dan kemudian menyewanya, maka objek ijarah yang lebih banyak dibahas
entitas tersebut mengakui keuntungan pada PSAK 107 tidak bisa diterapkan
atau kerugian pada periode terjadinya karena mempunyai keterbatasan dalam
penjualan dalam laporan laba rugi dan transaksi gadai emas syariah.
menerapkan perlakuan akuntansi Kemudian Pernyataan Standar
penyewa. Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
6) Ijarah-Lanjut mengatur pencatatan di transaksi gadai
Jika suatu entitas menyewakan emas syariah hanya PSAK 107 pada
lebih lanjut kepada pihak lain atas aset akad ijarah sedangkan untuk PSAK
yang sebelumnya disewa dari pemilik, tentang akad rahn belum diatur.
maka entitas tersebut menerapkan
perlakuan akuntansi pemilik dan Penilaian Kesesuaian Perlakuan
akuntansi penyewa dalam PSAK ini. Akuntansi Gadai Emas yang
7) Penyajian Diterapkan Oleh BJB Syariah
Pendapatan ijarah disajikan secara Dengan PSAK 107 (Akuntansi
neto setelah dikurangi beban-beban Ijarah)
yang terkait, misalnya beban 1) Biaya Perolehan
penyusutan, beban pemeliharaan dan Tabel 4.17. Penilaian
perbaikan, dan sebagainya. Kesesuaian Biaya Perolehan
8) Pengungkapan Perlakuan Akuntansi Perlakuan
Pemilik mengungkapkan dalam Akuntansi
Ijarah PSAK 107 Ijarah yang terdapat
laporan keuangan terkait transaksi pada pedoman
ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik, Akuntansi Gadai Emas
tetapi tidak terbatas, pada: di BJB Syariah KCP
a) penjelasan umum isi akad Jatibarang
yang signifikan yang meliputi Objek ijarah diakui Objek ijarah yang
tetapi tidak terbatas pada: pada saat objek digunakan untuk
(i) keberadaan wa’ad ijarah diperoleh penyimpanan barang
pengalihan kepemilikan dan sebesar biaya gadai yaitu brangkas.
perolehan. Perolehan objek Ijarah
mekanisme yang digunakan Biaya perolehan pada BJB Syariah KCP
(jika ada wa’ad pengalihan objek yang berupa Jatibarang berasal dari
kepemilikan); aset tidak berwujud peralihan Unit Usaha
(ii) pembatasan-pembatasan, mengacu ke PSAK Syariah (UUS) BJB
misalnya ijarah lanjut; 19: Aset Tidak yang kemudian
(iii) agunan yang digunakan Berwujud. dipindah dan
digunakan oleh BJB
(jika ada);
Syariah KCP
Jatibarang sejak tahun
2009. Untuk biaya
perolehan objek ijarah
372

yaitu sebesar Rp adalah 5 tahun


14.000.00033. Pengaturan
penyusutan objek
Perlakuan PSAK 107 terkait biaya perolehan ijarah yang berupa
belum bisa diterapkan karena objek ijarah di aset tetap sesuai
BJB Syariah KCP Jatibarang merupakan dengan PSAK 16:
peralihan dari Unit Usaha Syariah BJB. Aset Tetap dan
2) Penyusutan amortisasi aset tidak
Tabel 4.18. Penilaian berwujud sesuai
dengan PSAK 19:
Kesesuaian Penyusutan Aset Tidak
Perlakuan Akuntansi Perlakuan Akuntansi Berwujud.
Ijarah PSAK 107 Ijarah yang terdapat Keterangan
pada pedoman Untuk penyusutan objek ijarah berupa brankas
Akuntansi Gadai Emas telah sesuai dengan PSAK 107 dan PSAK 16
di BJB Syariah KCP dalam paragraf ke 63 bahwa metode
Jatibarang penyusutan dapat digunakan untuk
Objek ijarah, jika Penyusutan objek mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara
berupa aset yang ijarah diatur dalam SK sistematis dari suatu aset selama umur
dapat disusutkan atau khusus tentang aktiva manfaatnya. Metode tersebut antara lain
diamortisasi, sesuai tetap inventaris dengan metode garis lurus (straight line method),
dengan kebijakan menggunakan metode metode saldo menurun (diminishing balance
penyusutan atau straight line method method), dan metode jumlah unit (sum of the
amortisasi untuk aset (metode garis lurus), unit method). Metode garis lurus menghasilkan
sejenis selama umur jadi tidak berhubungan pembebanan yang tetap selama umur manfaat
manfaatnya (umur dengan gadai dalam aset jika nilai residunya tidak berubah.
ekonomis). penyusutannya.34
Kebijakan
penyusutan atau 3) Pendapatan dan Beban
amortisasi yang Tabel 4.19. Penilaian
dipilih harus Kesesuaian Pendapatan dan
mencerminkan pola Beban
konsumsi yang
diharapkan dari Perlakuan Perlakuan
manfaat ekonomi di Akuntansi Ijarah Akuntansi Ijarah
masa depan dari PSAK 107 yang terdapat
objek ijarah. Umur
pada pedoman
ekomonis dapat
berbeda dengan Akuntansi Gadai
umur teknis. Emas di BJB
Misalnya, mobil Syariah KCP
yang dapat dipakai
selama 10 tahun
Jatibarang
diijarahkan dengan Pendapatan sewa Pendapatan sewa
akad ijarah selama masa akad atau ijarah pada
muntahiyah bittamlik diakui pada saat pembiayaan gadai
selama 5 tahun.
Dengan demikian manfaat atas aset emas BJB Syariah
umur ekonomisnya telah diserahkan dilakukan pada
kepada penyewa awal pemberian
pembiayaan
33 Wawancara dengan Ibu Suharliana Piutang Piutang
selaku Manajer Operasional periode 2016 pada tanggal 19 pendapatan sewa pendapatan sewa
januari 2016
diukur sebesar pada BJB Syariah
34 Wawancara dengan Bpk. Yana A
Supriatna pada tanggal 2 Desember 2015dengan Ibu nilai yang dapat diakui setiap hari
Suharliana selaku Manajer Operasional periode 2016 pada direalisasikan karena untuk
tanggal 19 Januari 2016 pada akhir periode biaya ijarah
373

pelaporan nasabah dilakukan oleh


membayar pemilik secara
dimuka. langsung atau
Pengakuan biaya Di BJB Syariah dilakukan oleh
perbaikan objek KCP penyewa
Jatibarang atas
ijarah adalah tidak persetujuan
sebagai berikut: perbaikan pemilik.
(a) biaya ijarah dari mulai Keterangan
perbaikan tidak pengadaan Pendapatan sewa yang diterima oleh
rutin objek ijarah ijarah BJB Syariah berasal dari biaya ijarah
(brangkas)
yang dikeluarkan oleh nasabah pada
diakui pada saat sampai dengan
saat menerima pembiayaan hal ini telah
terjadinya; sekarang
sesuai dengan PSAK 107 karena
(b) jika penyewa Objek ijarah yangpendapatan sewa diakui pada saat
melakukan dijadikan manfaat atas aset telah diserahkan
perbaikan rutin penyimpanan kepada penyewa. Kesesuaian juga
objek ijarah emas terbuat terlihat pada piutang pendapatan sewa
dengan baja tahan yang dapat direalisasikan pada akhir
persetujuan sehingga periode pelaporan. Begitupun dengan
pemilik, maka mempunyai pengakuan biaya perbaikan ijarah yang
biaya tersebut kualitas ditanggung oleh BJB Syariah yang
dibebankan sangat telah sesuai dengan pernyataan standar
kepada pemilik Adapun kalau adaakuntansi keuangan.
dan diakui sebagai kerusakan 4) Perpindahan Kepemilikan Tabel 4.20.
beban pada saat brangkas Penilaian
terjadinya; dan biaya kerusakan Kesesuaian Perpindahan
(c) dalam ijarah ditanggung Kepemilikan
muntahiyah pihak bank Perlakuan Perlakuan
bittamlik melalui Akuntansi Ijarah Akuntansi Ijarah
penjualan secara PSAK 107 yang terdapat pada
bertahap, biaya pedoman
perbaikan objek Akuntansi Gadai
ijarah yang Emasdi BJB
dimaksud dalam Syariah KCP
huruf (a) dan (b) Jatibarang
ditanggung Pada saat Dalam gadai emas
pemilik maupun perpindahan di BJB Syariah
penyewa kepemilikan tidak ada
sebanding dengan objek ijarah dari perpindahan
bagian pemilik kepada pemilikan atas
kepemilikan penyewa dalam objek ijarah
masing-masing ijarah karena akad ijarah
atas objek ijarah. muntahiyah terikat dengan
Biaya perbaikan bittamlik dengan akad rahn, dimana
objek ijarah cara: objek ijarah
merupakan (a)hibah, maka merupakan tempat
tanggungan jumlah tercatat penyimpanan
pemilik. Perbaikan objek ijarah untuk barang yang
tersebut dapat
374

diakui sebagai digadaikan penggunaan aset


beban; tersebut.
(b) penjualan Keterangan
sebelum Ketentuan ijarah muntahiyah bittamlik
berakhirnya masa, yang diatur oleh PSAK 107 tidak bisa
sebesar sisa diterapkan pada produk gadai emas
cicilan sewa atau syariah.
jumlah yang 5) Jual-dan-Ijarah
disepakati, maka Tabel 4.21. Penilaian
selisih antara Kesesuaian Jual dan ijarah
harga jual dan Perlakuan Akuntansi Perlakuan Akuntansi
jumlah tercatat Ijarah PSAK 107 Ijarah yang terdapat
objek ijarahdiakui pada pedoman
Akuntansi Gadai
sebagai
Emas di BJB Syariah
keuntungan atau KCP Jatibarang
kerugian; Transaksi jual-dan- Objek ijarah dalam
(c) penjualan ijarah harus gadai emas syariah
setelah selesai merupakan transaksi tidak dijual karena yang
masa akad, maka terpisah dan merupakan aset tetap
tidak saling inventaris BJB bergantung
selisih antara (ta’alluq) Syariah
harga jual dan sehingga harga jual
jumlahtercatat harus dilakukan pada
objekijarah nilai wajar.
diakui sebagai Keterangan
keuntungan atau Untuk ketentuan pernyataan yang mengatur
jual dan ijarah tidak bisa mengatur transaksi
kerugian; atau ijarah yang berada dalam gadai emas syariah.
(d)penjualan 6) Ijarah-Lanjut
objek ijarah Tabel 4.22. Penilaian
secara bertahap, Kesesuaian ijarah lanjut
maka: Perlakuan Akuntansi Perlakuan Akuntansi
(i) selisih antara harga jual dan Ijarah PSAK 107 Ijarah yang terdapat
jumlahtercatat pada pedoman
sebagian objek Akuntansi Gadai
ijarah yang telah Emas di BJB Syariah
dijual diakui KCP Jatibarang
sebagai Jika suatu entitas Dalam BJB Syariah
menyewakan lebih tidak ada ijarah lanjut
keuntungan atau lanjut kepada pihak untuk suatu entitas
kerugian; lain atas aset yang menyewakan kembali
sedangkan sebelumnya disewa pada pihak lain.
(ii) bagian objek ijarah yang dari pemilik, maka
tidak entitas tersebut
dibelipenyewa menerapkan
diakui sebagai perlakuan akuntansi
pemilik dan akuntansi
aset tidak lancar
penyewa dalam
atau aset lancar PSAK ini.
sesuai dengan Perlakuan akuntansi
tujuan penyewa diterapkan
untuk transaksi antara
entitas (sebagai
penyewa) dengan
375

pemilik, dan PSAK 107 pada pedoman


perlakuan akuntansi Akuntansi Gadai Emas
pemilik diterapkan di BJB Syariah KCP
untuk transaksi antara Jatibarang
entitas (sebagai Pemilik Dalam laporan BJB
pemilik) dengan pihak mengungkapkan Syariah diungkapkan
penyewa-lanjut. dalam laporan transaksi yang berkaitan
Keterangan keuangan terkait
dengan ijarah, yaitu:
Ijarah lanjut dalam PSAK 107 tidak bisa transaksi ijarah dan 1. Aset Ijarah
diterapkan pada transaksi gadai emas syariah ijarah muntahiyah yang berada
karena objek ijarah yang disewa oleh nasabah bittamlik, tetapi dalam posisi
berada di bank sebagai suatu tempat tidak terbatas, pada: laporan
penyimpanan barang gadai.
(a) penjelasan keuangan.
7) Penyajian umum isi akad yang 2. Akumulasi
Tabel 4.23. Penilaian signifikan yang penyusutan/
Kesesuaian Penyajian meliputi tetapi tidak amortisasi
Perlakuan Akuntansi Perlakuan terbatas pada:
Akuntansi yang berada
Ijarah PSAK 107 Ijarah yang terdapat (i) dalam posisi
pada pedoman keberadaan laporan
Akuntansi wa’ad keuangan.
Emas di BJB Syariah pengalihan 3. Ijarah yang
KCP Jatibarang kepemilikan berada dalam
Pendapatan ijarah Pendapatan dan posisi laporan
disajikan secara neto pada BJB Syariah mekanisme kualitas aset
setelah dikurangi menyajikan yang produktif.
beban-beban yang pendapatan digunakan 4. Pendapatan
terkait, misalnya neto dari biaya (jika ada sewa ijarah
beban penyusutan, penyimpanan wa’ad yang berada
beban pemeliharaan tanpa dikurangi beban pengalihan dalam posisi
dan perbaikan, dan penyusutan, perbaikan kepemilikan) laporan laba
sebagainya. dan pemeliharaan ; rugi.
karena barang (ii)
digadai hanyalah pembatasan-
barang emas saja pembatasan,
sehingga tidak misalnya
memerlukan beban- ijarah lanjut;
beban tersebut. BJB (iii) agunan
syariah juga tidak yang
mengadakan biaya digunakan
administrasi untuk (jika ada);
pembiayaan gadai (b) nilai perolehan
emas syariah jadi dan akumulasi
dapat disimpulkan penyusutan untuk
bahwa pendapatan setiap kelompok
ijarah disajikan secara aset ijarah; dan
neto. (c)
Keterangan keberadaan
transaksi jual-dan-
Dalam penyajian pendapatan ijarah ini telah
ijarah (jika ada).
sesuai dengan pernyataan standar akuntansi
Keterangan
keuangan karena disajikan secara neto oleh
pihak BJB Syariah. Dalam laporan keuangan di BJB Syariah sudah
sesuai dengan ketentuan PSAK 107 yaitu
8) Pengungkapan adanya pengungkapan terkait transaksi ijarah.
Tabel 4.24. Penilaian Akan tetapi tidak ada transaksi ijarah
Kesesuaian Pengungkapan muntahiyah bittamlik, karena objek ijarah
Perlakuan Perlakuan merupakan aset tetap inventaris jadi tidak
Akuntansi
Akuntansi Ijarah Ijarah yang adanya perpindahan kepemilikan.
376

Berikut ini merupakan menjadi objek gadai. Seharusnya objek


kesimpulan tabel penilaian keseuaian ijarah pada suatu akad dapat dibawa
antara pencatatan transaksi gadai emas oleh suatu nasabah akan tetapi pada
syariah di BJB Syariah dengan PSAK gadai emas syariah objek yang
107. disewakan oleh perbankan berada pada
Tabel 4.25. Kesimpulan Penilaian suatu bank itu sendiri. Brangkas yang
Kesesuaian menjadi objek ijarah pada BJB Syariah
Kesesuaian dengan Ketidaksesuaian KCP Jatibarang hanya sejumlah satu,
PSAK 107 dengan PSAK 107 hal itu berarti brankas digunakan secara
Penyusutan Biaya Perolehan bersama dengan nasabah yang
Pendapatan Sewa Jual-dan-Ijarah
Beban Ijarah Lanjut
menggunakan pembiayaan gadai emas
Piutang Perpindahan syariah tersebut. Menurut Ibu
kepemilikan objek Suharliana selaku manajer operasional
ijârah dalam ijârah BJB Syariah KCP Jatibarang brangkas
muntahiya bi al-tamlîk bisa menyimpan sebanyak 1000
Biaya Perbaikan  kantong perhiasan.
Penyajian  Penulis lebih setuju jika akad
Pengungkapan  ijarah yang menjadi salah satu akad
Perlakuan akuntansi gadai emas
syariah khususnya pada akad ijarah di pada gadai emas itu diganti dengan
BJB Syariah KCP Jatibarang sudah akad wadiah yad-amanah. Dalam
memenuhi perlakuan akuntansi PSAK 59 prinsip wadiah yad-amanah
menurut PSAK 107, baik dalam hal yaitu penerima titipan tidak boleh
penyusutan, pendapatan sewa, beban, memanfaatkan barang titipan tersebut
piutang, biaya perbaikan, penyajian sampai diambil oleh penitip kemudian
dan pengungkapan. Sedangkan dalam PSAK 59 tersebut diatur
mengenai, biaya perolehan, jual-dan- penerima titipan dalam transaksi
ijarah, ijarah lanjut, dan perpindahan wadiah dapat meminta ujrah (imbalan)
kepemilikan objek ijârah dalam ijârah atas penitipan barang/uang tersebut.
muntahiya bi al-tamlîk tidak berlaku Hal itu juga bisa dikaitkan dengan
pada akad atau akuntansi ijarah yang Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor:
berada pada transaksi gadai. 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn
dalam keputusannya pada pasal 2 ayat
2 disebutkan marhun dan manfaatnya
Faktor yang menghambat dan
tetap menjadi milik rahin, pada
mendorong kesesuaian antara
prinsipnya marhun tidak boleh
perlakuan akuntansi gadai emas
dimanfaatkan oleh murtahin kecuali
yang diterapkan oleh BJB Syariah
seizin rahin, dengan tidak mengurangi
dengan PSAK 107 (Akuntansi
nilai marhun dan pemanfaatannya itu
Ijarah)
sekedar pengganti biaya pemeliharaan
Berdasarkan analisis, akad
dan perawatannya.
ijarah yang menjadi salah satu akad
pada gadai yang berbasis syariah Pernyataan standar akuntansi
mempunyai kelemahan sehingga keuangan no 107 ini mempunyai
penggunaan akad ijarah kurang tepat keterbatasan sendiri dalam akuntansi
diaplikasikan karena objek ijarah atau akad ijarah pada gadai emas syariah
barang yang disewakan untuk nasabah karena hanya mengatur sebatas pada
merupakan suatu aset inventaris tetap pendapatan ijarah, sedangkan untuk
milik suatu perbankan yang berupa objek ijarah yang lebih banyak dibahas
brankas penyimpanan untuk emas yang pada PSAK 107 tidak bisa diterapkan
377

karena mempunyai keterbatasan dalam pembiayaan. Barang jaminan


transaksi gadai emas syariah yang yang digadaikan nasabah
mempunyai tiga akad. Kemudian apabila jatuh tempo dan
Pernyataan Standar Akuntansi nasabah tidak melunasi
Keuangan (PSAK) yang mengatur utangnya atau tidak melakukan
pencatatan di transaksi gadai emas perpanjangan, maka dilakukan
syariah hanya PSAK 107 pada akad penjualan secara dibawah
ijarah sedangkan untuk PSAK tentang tangan. Setelah barang jaminan
akad rahn belum diatur. atau dijual, nasabah masih
1. Faktor yang mendorong berhak untuk menerima uang
Produk gadai syariah termasuk kelebihan.
dalam kategori hybrid contract yaitu b) BJB Syariah mempunyai
produk yang mempunyai beberapa akad pedoman tersendiri untuk
didalamnya yang berupa akad rahn, mengatur pencatatan akuntansi
qardh dan ijarah. Pencatatan akuntansi pada transaksi gadai emas
terkait dengan pendapatan pada syariah. Pedoman yang
transaksi gadai yaitu terletak pada digunakan yaitu diatur dalam
akad ijarah, sedangkan dalam SK : 102/SK/DIR-BSS/2011.
pernyataan standar akuntansi keuangan SK tersebut mengatur tentang
atau PSAK yang dijadikan acuan dalam pencatatan pada saat realisasi
pencatatan akuntansi ijarah, hanya pinjaman, penerimaan
PSAK 107 yang menjadi landasan pendapatan, pengakuan
untuk pencatatannya. pendapatan yang diakui tiap
hari, pelunasan gadai emas,
perpanjangan gadai emas,
Kesimpulan pembentukan atau penghapusan
Dari hasil analaisis dan PPAP, penjualan barang gadai
pembahasan secara keseluruhan dalam emas, penerimaan biaya surat
upaya menjawab permasalahan dalam hilang, take over pembiayaan
menyusun skripsi ini yaitu tentang gadai emas.
perlakuan PSAK 107 pada produk c) Ketentuan yang mengatur
gadai emas syariah di BJB Syariah mengenai transaksi ijarah bagi
KCP Jatibarang, maka didapat pemilik atau mu’jir dalam
kesimpulan sebagai berikut: PSAK 107 yaitu Biaya
a) Nama lain dari produk gadai Perolehan, Penyusutan,
emas di BJB Syariah yaitu Mitra Emas yang Pendapatan, Beban,
mempunyai tiga akad yaitu: akad qard, akad Perpindahan Kepemilikan, Jual-
rahn dan akad ijarah. BJB dan-Ijarah, Ijarah-Lanjut,
Syariah mempunyai Penyajian dan Pengungkapan.
perhitungan sendiri baik dalam Pernyataan Standar Akuntansi
penetapan harga taksiran, Keuangan (PSAK) yang
pembiayaan yang diberikan, mengatur pencatatan di
biaya ijarah. Selain itu produk transaksi gadai emas syariah
gadainya tidak dibebankan hanya PSAK 107 pada akad
biaya administrasi dan pada ijarah sedangkan untuk PSAK
pembayaran ijarahnya tentang akad rahn belum diatur.
dilakukan pada saat pemberian d) Pencatatan akuntansi yang
diterapkan oleh BJB Syariah

378
KCP Jatibarang, dapat diketahui
bahwa pencatatan akuntansi Emzir. 2012. Metode Penelitian
gadai emas syariah yang terkait Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT
dengan akad ijarah telah sesuai Raja Grafindo.
dengan ketentuan PSAK 107, Fatwa Dewan Syariah Nasional
baik dalam hal penyusutan, No.26/DSNMUI/III/2002 tentang
pendapatan sewa, “Rahn Emas”
beban, piutang, biaya http://www.agustiantocentre.com/?tag=
perbaikan, penyajian dan hybrid-kontrak
pengungkapan. Sedangkan http://www.brisyariah.co.id/?q=qardh-
mengenai, biaya perolehan, beragun-emas-brisyariah-ib-dh-gadai
jual-dan-ijarah, ijarah lanjut,
juga melihat
dan perpindahan kepemilikan
objek ijârah dalam ijârah Nurhayati, Sri dan wasilah. 2011.
muntahiya bi al-tamlîk tidak Akuntansi Syariah di Indonesia.
berlaku pada akad atau Jakarta: Salemba Empat.
akuntansi ijarah yang berada Soemitra Andri. 2009.Bank &
pada transaksi gadai. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:
e) Faktor yang menghambat Kencana.
kesesuaian PSAK 107 dengan Surat Edaran Bank Indonesia, Perihal:
perlakuan akuntansi ijarah yang Produk Qardh Beragun Emas
berada pada transaksi gadai Bagi Bank Syariah dan Unit
emas syariah yaitu: Akad ijarah Usaha Syariah. No. 14/ 7
yang menjadi salah satu akad /DPbS Jakarta, 29 Februari
pada transaksi gadai emas 2012.
syariah kurang tepat, hal itu Yaya Rizal.2014. Akuntansi
juga menyebabkan PSAK 107 Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba
belum bisa menjadi acuan Empat.
sepenuhnya untuk menjadi
standar akuntansi pada akad
ijarah di produk gadai emas
syariah. sebaiknya akad ijarah
yang menjadi salah satu akad
pada gadai emas itu diganti
dengan akad wadiah yad-
amanah. Sedangkan, faktor
yamg mengdorong yaitu hanya
PSAK 107 yang menjadi
landasan pencatatan akuntansi
ijarah.

Daftar Pustaka
Ali Abdullah. Metodologi Penelitian
dan Penelitian Karya Ilmiah.
Buku pedoman Diklat Pengujian Emas
Bank Jabar Banten

379

Anda mungkin juga menyukai