Anda di halaman 1dari 54

BAB 5

MENGUMPULKAN DATA KUANTITATIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian


Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan

Oleh:

Kelompok 7

1. Rahmatul Husna Arsyah 15138027

2. Suhardi 15138040

3. Tetty Herlinda 15138044

4. Usman 15138046

Dosen Pembimbing:
Dr.Fahmi Rijal ,M.Pd

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat membahas makalah yang berjudul “ Mengumpulkan
Data Kuantitatif” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Metode Penelitian PTK.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan tema , dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen
matakuliah Metode Penelitian PTK atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini ,
juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerjasama dan mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Untuk kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kepada pembaca untuk
member masukan dan kritik yang rasanya dapat membangun.

Padang, November 2015

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

BAB II Langkah Pengumpulan Data Kuantitatif.............................................. 2

1. Menentukan Siapa yang akan diteliti ..................................................... 2

2. Mendapatkan izin yang diperlukan ........................................................ 11

3. Mengumpulkan informasi dari sumber.................................................... 16

4. Memilih Jenis Data yang dibutuhkan...................................................... 25

5. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 44

BAB III PENUTUP............................................................................................... 51

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................ 54

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Proses pengumpulan data-data kuantitatif tidak semata-mata terdiri dari pengumpulan data
semata. Anda perlu menentukan siapa partisipan yang akan diteliti. Kemudian, anda
upayakan izin agar`mereka untuk bisa diteliti. Anda mengidentifikasi jenis-jenis pengukuran
yang akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian anda, dan anda menentukan
instrumen yang akan digunakan. Kemudian, anda bisa memulai mengumpulkan data.
Bab ini membicarakan lima jenis langkah:
 Mengidentifikasi lima langkah dalam proses pengumpulan data kuantitatif
 Mendefenisikan pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam mengambil sampel
partisipan dalam penelitian kuantitatif
 Mendeskripsikan proses mendapatkan izin untuk meneliti individu-individu dan situs-
situs penelitian
 Mengidentifikasi beberapa jenis data yang sering dikumpulkan dalam penelitian
kuantitatif
 Mengidentifikasi bagaimana mencari, memilih, dan menilai instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data
 Mendeskripsikan prosedur pelaksanaan pengumpulan data

1
BAB II

MENGUMPULKAN DATA KUANTITATIF

LIMA LANGKAH DALAM MENGUMPULKAN DATA


1. Menentukan Siapa Yang Akan di Teliti

Langkah pertama dalam proses pengumpulan data kuantitatif adalah


mengidentifikasi orang-orang dan tempat yang direncanakan untuk diteliti. Ini
menentukan apakah Anda akan meneliti seseorang atau seluruh organisasi (misalnya.,
sekolah) atau beberapa kombinasi. Jika Anda memilih seseorang baik individu atau
organisasi, Anda perlu memutuskan seperti apa seseorang atau organisasi yang akan
anda benar-benar teliti dan berapa banyak yang diperlukan untuk penelitian Anda.
Keputusan ini memerlukan bahwa Anda memutuskan pada sebuah unit analisa,
kelompok dan individu-individu yang Anda akan teliti, prosedur untuk
memilihseseorang, dan menilai sejumlah orang yang diperlukan untuk analisis data
Anda.

a. Mengidentifikasi Unit Analisa

Siapa yang dapat menyediakan informasi yang akan Anda gunakan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian kuantitatif atau hipotesis? Beberapa
kemungkinan mungkin siswa, guru, orang tua, orang dewasa, beberapa kombinasi dari
orang tersebut, atau seluruh sekolah. Pada tahap awal ini dalam pengumpulan data,
Anda harus memutuskan pada tingkat apa (misalnya. individu, Keluarga, sekolah,
distrik sekolah) data perlu dikumpulkan. Tingkat ini dirujuk sebagai unit analisa. Pada
beberapa penelitian, pendidik mengumpulkan data dari beberapa tingkatan (misalnya,
individu dan sekolah), sedangkan penelitian lain melibatkan pengumpulan data dari
hanya satu tingkat (misalnya., kepala sekolah).

Keputusan ini tergantung pada pertanyaan atau hipotesis yang Anda berusaha
untuk menjawabnya. Juga, data untuk mengukur variabel bebas mungkin berbeda dari
unit untuk menilai variabel terikat. Sebagai contoh, dalam penelitian dampak agresi
remaja pada iklim sekolah, seorang peneliti akan mengukur variabel bebas, iklim
sekolah, berdasarkan data dari seluruh sekolah dan iklim mereka

2
3

secarakeseluruhan(misalnya., Apakah siswa dan guru percaya kurikulum sekolah


mendukung pembelajaran).

Jika Maria ingin menjawab pertanyaan “mengapa siswa membawa senjata ke


SMA?” unit analisa apa yang akan dia teliti? Selain itu, jika dia ingin
membandingkan jawaban untuk pertanyaan “mengapa siswa membawa senjata di
sekolah menengah pedesaan dan sekolah tinggi perkotaan?” apa dua jenis unit analisa
yang akan dia teliti?

b. Menentukan Populasi dan Sampel

Jika Anda memilih seluruh sekolah untuk diteliti atau sejumlah kecil orang,
Anda perlu mempertimbangkan individu atau sekolah yang akan anda teliti. Dalam
beberapa situasi pendidikan, Anda akan memilih individu untuk penelitian Anda
berdasarkan orang yang sukarelawan untuk berpartisipasi atau yang tersedia
(misalnya., kelas khusus siswa).bagaimanapun , orang-orang tidak mungkin serupa
(dalam karakteristik pribadi atau kinerja atau sikap) untuk semua individu yang bisa
diteliti. Proses penelitian lebih lanjut adalah memilih sekolah yang mewakili seluruh
kelompok individu atau sekolah atau individu. Perwakilan tersebut merujuk kepada
pemilihan individu dari sampel populasi sehingga individu-individu yang dipilih khas
dari populasi di bawah studi, memungkinkan Anda untuk menarik kesimpulan dari
sampel tentang populasi secara keseluruhan. Definisi ini sarat dengan syarat-syarat,
dan kami akan menyortir mereka sehingga Anda dapat melihat prosedur alternatif
untuk memutuskan Individu seperti apa atau organisasiyang akan diteliti.

Populasi dan Sampel

Populasi tujuan

Sampel Sampel

Populasi Sampel
Semua guru di sekolah tinggi di satu kota Sampel guru sekolah tinggi
Mahasiswa di semua perguruan tinggi Mahasiswa di satu komunitas perguruan tinggi
Pendidik di semua sekolah pendidikan Pendidik di lima sekolah pendidikan di Midwest

Gambar 6.1 Populasi dan Sampel

Populasi Sampel
Semua guru di sekolah tinggi di satu kota Sampel guru sekolah tinggi
Mahasiswa di semua perguruan tinggi Mahasiswa di satu komunitas perguruan tinggi
Pendidik di semua sekolah pendidikan Pendidik di lima sekolah pendidikan di Midwest
4

Populasi adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki karakteristik yang


sama. sebagai contoh, semua guru akan membuat populasi guru, dan semua pengurus
sekolah menengah di sekolah akan terdiri dari populasi pengurus. Seperti contoh-
contoh ini menggambarkan, populasi dapat kecil atau besar. Anda harus memutuskan
kelompok apa yang akan anda teliti.

Dalam praktek, para peneliti kuantitatif sampel berasal dari daftar dan orang-
orang tersedia. Target jumlah populasi ( atau rangka sampel ) adalah sekelompok
individu (atau sekelompok organisasi) dengan beberapa definisi karakteristik umum
bahwapara peneliti dapat mengidentifikasi dan penelitian.

Dalam target ini populasi, para peneliti kemudian memilih sampel


untukpenelitian. Sampel adalah sub kelompok target dari populasibahwa peneliti
mempunyai rencana untuk di teliti untuk dapat digeneralisasi tentang target populasi.
Dalam sebuah situasi ideal, anda dapat memilih sampel individu yang mewakilai dari
seluruh populasi. Contohnya, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6.1 , anda
mungkin memilih sampel guru sekolah menengah ( sampel ) dari populasi semua
guru di sekolah tinggi dalam satu kota ( populasi ). Alternatifnya, anda mungkin dapat
mempelajari hanya biologi para guru dalam dua sekolah di kota. Dalam skenario
pertama mewakili dengan ketat, sampling sistematis disebut sampel kemungkinan dan
kedua, sistematis sampling nonprobability.

1) Probabilistik dan Nonprobabilistik Sampel

Para peneliti menggunakan baik probabilitas atau nonprobability sampel


untuk berbagai pendekatan. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6,2,
beberapa jenis atau kedua tadi dapat tersedia. Para peneliti memutuskan tipe
sampel yang akan digunakan dalam penelitian mereka berdasarkan faktor–faktor
yang tersedia dalam penelitian mereka, karakteristik target populasi, dan
ketersediaan partisipan. Dalam probabilitas sampling, para peneliti memilih
individu dari populasi yang mewakil dari populasi itu. Ini adalah yang paling
ketat membentuk sampling dalam penelitian kuantitatif karena peneliti dapat
mengklaim bahwa sampel itu mewakil dari populasi dan, seperti, bisa membuat
generalisasi dengan populasi.
5

Strategi Penarikan Sampel Kuantitatif

Probability Sampling Nonprobability


Sampling

Simple Stratified Multistage Convenience sampling Snowball


random sampling cluster sampling
sampling sampling

Gambar 6.2 jenis dari stategi pengambilan sampel

Sampel acak sederhana adalah yang paling populer dan berbentuk teliti
dari sampel berkemungkinan dari populasi adalah sampel acak sederhana.
Dalam sampel acak sederhana, para peneliti memilih peserta ( atau unit, seperti
sekolah ) untuk sampel agar setiap individu sama peluang kemungkinan yang
akan dipilih dari populasi. Maksud dari sampel acak sederhana adalah memilih
individu yang akan dijadikan sampel yang dapat mewakili dari populasi. Sampel
yang telah diambil dalam populasi akan sama-sama didistribusikan di antara
orang-orang yang dipilih. Namun, pemerataan tidak selalu mungkin, melihat
pada masa perang vietnam ketika pejabat tidak cukup mengubah drum dengan
orang yang berpotensi pada militer cukup waktu untuk hasil seleksi di pemilihan
acak (wilkinson & Force pada inferensi, statistik 1999).

Prosedur yang khas digunakan dalam sampel acak sederhana adalah untuk
menetapkan nomor untuk setiap individu ( atau situs ) dalam populasi dan
kemudian menggunakan sebuah tabel nomor acak, tersedia dalam banyak buku
statistik, untuk memilih individu ( atau situs ) untuk sampel. Untuk prosedur ini,
anda perlu daftar anggota dalam target populasi dan nomor yang harus ditugaskan
untuk masing-masing individu.

Sebuah contoh dari sebuah tabel nomor acak adalah yang ditunjukkan
dalam tabel 6.1. Untuk menggunakan tabel ini, menetapkan tanda nomor unik
pertama untuk semua individu dalam populasi ( berkata, populasi dari 100 siswa
6

kelas pertama ). Kemudian, memulainya dapat dimana saja di dalam tabel nomor
acak, mencocokkan angkanya daftar anda untuk angka pada klasemen. Mulai di
kiri atas dari table 6,1 dan selanjutnya ke bawah kolom. Anda mungkin memilih
pertama siswa kelas pertama dari populasi 100, memiliki angka 52, 51, 44, 84,
71, dan 42. Ini akan terus turun sampai kolom anda telah memilih jumlah orang
yang dibutuhkan bagi sampel anda (kemudian di ukuran sampel bagian, kami
akan mempertimbangkan berapa banyak siswa kelas pertama yang anda akan
butuhkan).

Sampel sistematis sebuah jenis lain dengan menggunakan prosedur


sampel acak sederhana adalah menggunakan sampel sistematis. Dalam prosedur
ini, anda memilih setiap individu ke-n atau situs dalam populasi sampai anda tiba
pada sampel ukuran yang akan diinginkan. Prosedur ini adalah tidak tepat dan
ketat seperti menggunakan tabel nomor acak, tapi itu mungkin lebih nyaman
karena setiap individu tidak harus diberi nomor dan tidak membutuhkan tabel
nomor acak. Untuk menggambarkan sampel sistematis, asumsi pada wilayah di
sebuah sekolah, akan meneliti kepuasan orang tua terhadap wilayah sekolahnya.
Dengan menggunakan sampel sistematis, pengurus sekolah pertama sekali akan
mempelajari persentase dari orang tua orang tua ( misalnya, 20 % ). Jika ada
1.000 orangtua di wilayah sekolah , pengurus sekolah akan memilih 200 ( atau
20 % ) untuk diteliti. Pengurus sekolah menggunakan interval dari lima (200 / 1,
000, atau 1 dari 5) untuk memilih orang tua dari daftar surat (atau target daftar
populasi ). Karena itu, pengurus sekolah ini mengirimkan daftar survey pada
setiap lima orang tua.

Tabel 6.1

Sumber: diambil dari kerlinger, 1972, halaman 714


7

Sampel bertingkat jenis lain dari probabylistik sampling adalah sampel


bertingkat, pada sampel bertingkat, para peneliti membagi ( strata ) populasi pada
beberapa karakteristik tertentu (misalnya, jenis kelamin) dan kemudian
menggunakan sampel acak sederhana, sampel dari setiap bagian (tingkat)d ari
populasi (misalnya. , perempuan dan laki-laki). Ini menjamin bahwa sampel itu
akan mencakup karakteristik tertentu yang ingin peneliti masukkan dalam
sampel.

Kapan anda ingin menggunakan tingkatan? Anda menggunakan tingkatan


ketika populasi menggambarkan ketidakseimbangan karakteristik dari sampel.
Dapat diasumsikan bahwa ada lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan
dalam populasi. Sampel acak sederhana dari populasi ini kemungkinan akan
mengakibatkan pilihan lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan atau
mungkin bahkan tidak ada wanita.

Stratifikasi juga digunakan ketika sebuah sampel acak sederhana akan


menghasilkan lebih sedikit peserta dalam sebuah kategori tertentu (contohnya
wanita) dari yang anda butuhkan untuk ketat analisis statistik. Memiliki beberapa
wanita dalam sebuah populasi, Contohnya, Akan berakibat pada kemungkinan
secara acak memilih hanya beberapa wanita. Ini bisa mungkin hasil dalam
memiliki angka terlalu kecil untuk menganalisis statistik.

Prosedur untuk memilih sampel acak bertingkat terdiri dari (a )


pembagian populasi oleh strata (misalnya, pria dan perempuan ) dan (b ) sampel
dengan masing-masing setiap grup strata ( misalnya, perempuan pertama dan
kemudian pria ) sehingga individu dipilih mewakili proporsi untuk presentasi
mereka dalam populasi keseluruhan. Perhatikan sebuah contoh mengenai
bagaimana prosedur ini diterapkan. Lihat gambar 6.3, kita bisa melihat bahwa
dari 9.000 anak-anak amerika, 3.000 adalah anak perempuan dan 6.000 adalah
anak laki-laki. Seorang peneliti memutuskan untuk memilih sampel dari 300 dari
populasi ini dari 9.000 anak. Hasil sampel acak sederhana dalam pemilihan
sebagian besar anak laki-laki karena ada lebih banyak anak laki-laki daripada
perempuan dalam populasi. Untuk memastikan bahwa para peneliti memilih anak
laki-laki sebanding dengan representasi mereka di antara populasi, dia membagi
daftar 9.000 anak laki-laki dan anak perempuan. Kemudian sepertiga ( 3.000 /
8

9.000 ) sampel dipilih untuk menjadi anak perempuan, dan dua pertiga ( 6.000 /
9.000 ), anak laki-laki. prosedur stratifikasi yang terdiri dari tingkatan dalam
populasi agar anak laki-laki dan perempuan dan memilih individu dalam proporsi
yang sebanding dengan representasi mereka dalam jumlah keseluruhan populasi,
hasilnya mengakibatkan 200 anak laki-laki dan anak 100 anak perempuan.

Population
N=9000 Random sampling

Boys 66 of population 200


N=6000

Girl 33 of population 100


N=3000

Sampel=300

Gambar 6.3 pendekatan sampel strata bertingkat

Sampel kelompok bertingkat bentuk keempat dari probabilistik sampling


adalah sampel kelompok bertingkat. Dalam sampel kelompok bertingkat, peneliti
memilih sampel dalam dua tahap atau lebih karena para peneliti tidak dapat
dengan mudah mengidentifikasi populasi atau populasi sangat besar. Jika hal ini
terjadi, sulit untuk mendapatkan daftar lengkap dari anggota populasi. Namun,
untuk melengkapi daftar dari tingkatan kelompok dalam populasi mungkin saja
terjadi (Vogt, l999). Sebagai contoh, populasi dari semua siswa di Amerika
Serikat mungkin sulit untuk diidentifikasi, tetapi seorang peneliti dapat
memperoleh daftar anak-anak pada sekolah yang dipilih. Menggunakan sampel
kelompok bertingkat , peneliti secara acak memilih suatu sekolah di Amerika
Serikat dan memperoleh daftar anak-anak dalam wilayah sekolah tersebut.
Kemudian peneliti mnegambil sampel secara acak di setiap wilayah sekolah.
Proses pemecahan seperti ini membuat lebih mudah untuk mengidentifikasi grup
dan menemukan daftarnya. Namun, dengan beberapa tahap desain ini, sangat
kompleks dan tergantung pada karakteristik populasi (Babbie, 1998).
9

Tidak selalu mungkin untuk menggunakan probabilistik sampling dalam


penelitian pendidikan. Sebaliknya, seorang peneliti dapat menggunakan
nonprobabilistik sampling. Dalam nonprobabilistik sampling, peneliti memilih
individu karena mereka tersedia, nyaman, dan mewakili beberapa karakteristik
yang akan diteliti dalam beberapa situasi. Anda mungkin perlu untuk melibatkan
peserta yang sukarela dan yang setuju untuk ditelitii. Lebih lanjut, Anda mungkin
tidak akan tertarik dalam temuan umum sebuah populasi, tetapi hanya dalam
menggambarkan sekelompok kecil peserta penelitian. Itu semua mungkin cocok
untuk menghitung statistik deskriptif pada sampel ini dan membandingkannya
dengan populasi yang lebih luas untuk membuat kesimpulan dari sampel terhadap
populasi. Para peneliti menggunakan dua pendekatan yang populer dalam
nonprobability sampling: yaitu kenyamanan dan pendekatan sampel bola salju.

Sampling kenyamanan dalam sampel kenyamanan para peneliti memilih


partisipan karena mereka bersedia dan tersedia untuk ditelitii. Dalam kasus ini,
tidak dapat mengatakan para peneliti dengan keyakinan bahwa individu-individu
yang mewakili dari populasi. Namun, sampel dapat menyediakan informasi
berguna untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis. Mari kita lihat sebuah contoh
kenyamanan sampling.

Seorang peneliti melakukan penelitian yang melibatkan siswa asli amerika yang
menemukan bahwa persentase sebagian besar siswa di satu sekolah penduduk
asli amerika. Peneliti tersebut memutuskan untuk meneliti kelompok ini pada satu
sekolah karena mereka tersedia dan karena peneliti tersebut telah izin dari kepala
sekolah dan dapat mendapatkan persetujuan dari penduduk asli amerika siswa
untuk berpartisipasi dalam penelitian itu. Ini adalah sebuah sampel kenyamanan
karena para partisipan nyaman untuk para peneliti dan tersedia untuk diteliti.

Sampel bola salju alternatif untuk kenyamanan sampel adalah sampel bola salju.
Dalam sampel bola salju, para peneliti meminta partisipan untuk
mengidentifikasi orang lain untuk menjadi anggota sampel. Misalnya, anda
mungkin mengirim survei ke pengawas sekolah dan meminta agar pengawas
sekolah untuk mengirimkannya kepada kepala sekolah. Sekolah ini kemudian
menjadi anggota sampel. Formulir ini sampling memiliki keuntungan dari
merekrut jumlah besar peserta untuk penelitian. Dengan menggunakan proses ini,
bagaimanapun, anda menyerah mengetahui persis individu apa yang akan
menjadi sampel anda.
10

Ukuran Sampel

Ketika memilih partisipan untuk penelitian, sangat penting untuk


menentukan ukuran sampel yang akan diperlukan. Aturan umum praktis adalah
untuk memilih sebagai besar sampel mungkin dari populasi. Semakin besar
sampel, potensi kesalahan akan kurang. Perbedaan antara perkiraan sampel dan
Skor populasi sesungguhnya disebut kesalahan sampel. Jika anda akan memilih
satu sampel lainnya, skor rata-rata setiap sampel akan mendekati perbedaan dari
Skor rata-rata sesungguhnya untuk seluruh populasi. Sebagai contoh, jika kita
bisa mendapatkan nilai dari kelas enam di seluruh negeri tentang pentingnya
hubungan siswa dengan orang tua, Skor rata-rata mungkin 30 pada skala 50-titik.
Tentu saja, kita tidak bisa mempelajari setiap siswi kelas 6 SD, sehingga kita
mendapatkan sampel dari satu distrik sekolah dan mendapatkan nilai rata-rata 35
pada skala. Waktu berikutnya kita mungkin mendapatkan skor 33, dan berikutnya
waktu 36, karena sampel kami akan berubah dari salah satu distrik sekolah lain.
Ini berarti bahwa Skor rata-rata kami adalah lima poin, tiga poin, dan satu poin,
masing-masing dari populasi rata-rata sebenarnya. Oleh karena itu, karena Anda
biasanya tidak tahu nilai populasis ebenarnya, sangat penting untuk memilih
sebanyak mungkin dari populasi untuk meminimalkan kesalahan sampel.

Dalam beberapa penelitian, Anda mungkin memiliki sejumlah partisipan


yang nyaman tersedia untuk diteliti. Dalam kasus lain, faktor-faktor seperti akses,
pendanaan, ukuran keseluruhan populasi, dan jumlah variabel juga akan
mempengaruhi ukuran sampel. Salah satu cara untuk menentukan ukuran sampel
adalah untuk memilih jumlah peserta untuk prosedur statistik yang anda
berencana untuk menggunakan yang memadai. Ini mengandaikan bahwa Anda
telah mengidentifikasi statistik menggunakan analisis.

 Kira-kira 15 peserta dalam setiap kelompok dalam percobaan {lihat bab 11)
 Kira-kira 30 peserta untuk penelitian korelasi yang berhubungan dengan
variabel (Lihat Bab 12)
 Kira-kira 350 individu untuk penelitian survey, tetapi ukuran ini akan bervariasi
tergantung pada beberapa faktor (Lihat Bab 13). Angka-angka ini adalah
perkiraan berdasarkan ukuran yang diperlukan untuk prosedur statistik sehingga
sampel cenderung pada perkiraan karakterisitik yang baik dari populasi. Mereka
tidak memberikan perkiraan ukuran sampel tersedia melalui rumus ukuran sampel
yang tepat.
11

Rumus ukuran sampel menyediakan sarana untuk menghitung ukuran


dari sampel anda didasarkan pada beberapa faktor. Penggunaan formula
mengambil tebak-tebakan keluar dari menentukan jumlah individu untuk belajar
dan menyediakan sebuah tepat memperkirakan dari ukuran sampel anda. Formula
tersebut mengambil ke dalam pertimbangan beberapa faktor penting dalam
menentukan ukuran, seperti keyakinan dalam test dan statistik kesalahan sampel.
Lebih lanjut, anda tidak perlu menghitung ukuran sampel menggunakan rumus.
Informasi dengan minimal, anda dapat identitas sampel ukuran menggunakan
katersediaan tabel untuk peneliti.

Dua rumus yang digunakan pada rumus kesalahan sampel untuk survei (
lihat fink & kosekoff, 1985; fowler, 1988 ) dan sebuah sumber analisis rumus
untuk percobaan ( cohen, 1977; lipsey, 1990; murphy & myors, tahun 1998 ).
Lampiran b pada akhir teks faktor menyediakan bahwa anda bisa menyisipkan ke
formula ini untuk menentukan jumlah peserta untuk penelitian anda.

2. Mendapatkan izin yang diperlukan

Setelah mengidentifikasi dan memilih partisipan untuk penelitian anda, berikutnya


anda membutuhkan perizinan untuk meneliti mereka. Izin ini akan memastikan bahwa
mereka bekerja sama dalam penelitian anda dan menyediakan data. Selain kerjasama itu,
izin mereka juga mengakui bahwa mereka mengerti tujuan dari penelitian anda dan itu
akan memperlakukan mereka secara etis. Legislasi federal membutuhkan bahwa anda
akan menjamin hak-hak tertentu dan keterlibatan mereka dalam penelitian anda.

a. Perbedaan Jenis Perizinan Tertentu

Kebanyakan dalam penelitian, anda akan membutuhkan perizinan tertentu dari


beberapa individu dan grup sebelum anda mendapatkan data. Perizinan yang
diperlukan:

 lembaga atau organisasi (misalnya, kawasan sekolah)


 Situs tertentu (misalnya, SMP)
 Peserta atau kelompok peserta & amp
 Orang tua peserta (misalnya, orang tua siswa kelas Oth)
 Kampus di mana Anda melakukan penelitian (yaitu, izin dari lembaga dewan
peninjau Universitas atau perguruan tinggi)
12

Izin ini sering diperlukan sebelum Anda dapat memasukkan situs dan
mengumpulkan data, persetujuan ini biasanya berasal dari para pemimpin atau
orang-orang yang memimpin dalam organisasi. Untuk memperoleh izin dari
organisasi personil ini, hubungi mereka sebelum memulai penelitian dan
memperoleh izin untuk masuk dan untuk mempelajari aturan mereka. Cara terbaik
untuk meminta izin dari individu atau kelompok adalah dengan menggunakan surat
resmi. Termasuk tujuan penelitian, jumlah waktu yang akan anda perlukan untuk
mengumpulkan data, waktu yang dibutuhkan peserta, dan bagaimana anda akan
menggunakan data atau hasil. Juga, menyatakan kegiatan khusus yang akan anda
lakukan, manfaat kepada organisasi atau individu karena penelitian tersebut, dan
ketentuan-ketentuan yang telah anda buat untuk melindungi kerahasiaan peserta
penelitian. Dengan memberikan informasi ini, anda akan menunjukkan kepedulian
terhadap potensial gangguan penelitian ke tempat kerja mereka dan hidup serta
menetapkan taraf untuk harapan yang realistis di bagian mereka.

b. Mendapatkan Persetujuan

Sangat penting untuk melindungi privasi dan kerahasiaan dari individu-


individu yang berpartisipasi dalam penelitian ini, berbeda dengan penelitian awal
dalam pendidikan penelitian dan ilmu-ilmu sosial, investigasi hari ini sangat sensitiv
berpotensi merugikan peserta karena penelitian.

c. Persetujuan Dewan Peninjau

Dalam 30 tahun terakhir, perguruan tinggi dan Universitas telah meminta


bahwa peneliti menjamin kepada peserta bahwa penelitian mereka akan menyebabkan
resiko minimal partisipan. Pada gilirannya, partisipan setuju untuk berpartisipasi
dalam penelitian. Pada tahun 1970an, pemerintah federal menciptakan undang-undang
untuk memantau penelitian kampus karena pelanggaran manusia dalam percobaan
(misalnya, eksperimen medis Nazi, tes ledakan bom atom, dan percobaan sifilis pada
orang afrika amerika). Undang-undang ini mengamanatkan bahwa perguruan tinggi
dan Universitas menciptakan lembaga dewan peninjau untuk menyetujui penelitian
mahasiswa dan fakultas. Lembaga dewan peninjau adalah sebuah komite yang terdiri
dari anggota fakultas yang meninjau dan menyetujui penelitian sehingga penelitian
dapat melindungi hak-hak partisipan.
13

d. Proses Memperoleh Persetujuan Dari Dewan Peninjau

Lembaga dewan peninjau melaksanakan pedoman pengembangan oleh federasi


administrasi obat-obatan berdasarkan tiga prinsip etika: menghormati orang
(persetujuan mereka, privasi mereka dan anonimitas), benefience (penimbangan
keuntungan dari riset versus risiko untuk individual), dan keadilan (ekuitas untuk
partisipan penelitian). Dengan mengikuti panduan, peneliti menjamin bahwa peserta
mempertahankan otonomi mereka dan menilai sendiri apakah risiko pantas
mengambil untuk tujuan penelitian (Howe & amp; dougherty, 1993). Untuk
mendapatkan persetujuan dari lembaga dewan peninjau kampus, anda diminta untuk
meringkas prosedur dalam penelitian anda dan menyediakan bukti bahwa prosedur
penelitian akan menawarkan perlindungan tertentu kepada partisipan.

Proses yang tepat untuk memperoleh persetujuan dari lembaga dewan peninjau
bervariasi antara satu kampus dan kampus lain. Namun, ada beberapa dasar dan
langkah mahasiswa dan peneliti fakultas ketika mencari pendekatan serta memahami
proses ini akan membantu anda mengevaluasi etika sebuah penelitian yang diterbitkan
dan menentukan apakah anda bersikap etis dalam penelitian anda.

1. Mulai dengan menemukan proses peninjauan yang digunakan oleh lembaga


dewan peninjau pada kampus anda. Mengidentifikasi individu bertanggung
jawab untuk meninjau sebuah proyek, menemukan formulir yang diperlukan
untuk peninjauan, dan menjadi akrab dengan keseluruhan prosedur persetujuan.
Dewan peninjau kampus mungkin akan mempunyai sebuah brosur untuk
menggambarkan proses ini.
2. Menentukan informasi apa yang diperlukan untuk kebutuhan Dewan peninjau
tentang proyek Anda. Tingkat peninjauan dan keprihatinan badan kelembagaan
akan berhubungan dengan dua faktor (contohnya lihat Universitas nebraska
pedoman lincoln 1997). Yang pertama adalah tingkat risiko yang akan di alami
oleh pertisipan anda (misalnya hukum psikologis, fisik, emosional, sosial, atau
ekonomi), semakin tinggi risiko, semakin rinci deskripsi proyek yang anda
perlukan, dan semakin erat badan kelembagaan akan meneliti proyek anda.

Faktor kedua yang mempengaruhi tingkatan dari dewan peninjau adalah bahwa
anda meneliti populasi sensitif yang dianggap berisiko tinggi. Populasi termasuk
anak-anak di bawah usia 19, yang mereka dan orang tua mereka sendiri
dibutuhkan konsentrasi dalam berpartisipasi; mental peserta yang tidak kompeten,
korban, atau orang-orang dengan gangguan neurologis; wanita hamil atau farises,
dan individu dengan AIDS. Juga termasuk dalam kategori ini adalah penelitian
14

yang melibatkan catatan rahasia dan/atau spesimen patologis dan tes HIV. Jika
studi Anda melibatkan populasi sensitif, proyek anda akan memiliki setidaknya
sedikit atau lebih besar daripada risiko minimal (sebagai lawan dari risiko tidak
dikenal) dan lembaga dewan peninjau akan lebih ketat lagi. Karena banyak
penelitian pendidikan melibatkan anak-anak berusia di bawah 19, penelitian ini
akan memerlukan peninjauan lebih luas oleh lembaga dewan peninjau.

3. Mengembangkan bentuk formulir sumber informasi persetujuan bagi partisipan


untuk memberikan tanda tangan sebelum mereka berpartisipasi dalam penelitian.
Memperoleh fokus tertulis dari peserta bahkan jika proyek anda menimbulkan
risiko minimal kepada para peserta. Pengecualian akan terjadi jika kembalinya
kuesioner atau instrumen menyiratkan persetujuan.
15

Judul: pengalaman dalam pembelajaran penelitian kuantitatif Judul

Informasi berikut ini disediakan untuk membantu Anda memutuskan

apakah Anda ingin partisipan berpartisipasi sukarela dalam penelitian ini. pengikutsertaan sukarela

Anda harus menyadari bahwa Anda bebas untuk memutuskan untuk tidak berpartisipasi atau untuk
menarik Kapan saja tanpa mempengaruhi hubungan dengan Departemen ini, instruktur, atau universitas.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghubungkan pengalaman masa lalu dengan penelitian untuk
menghitung dalam bentuk kuis di dalam kelas. maksud

Data akan dikumpulkan dengan menggunakan survei singkat pada awal kelas. Kemudian, 3 kuiz akan
dimulai selama semester dan skor anda akan di catat. Sor data survey dan kuiz anda saja yang akan
dikumpulkan dalam penelitian. prosedur

Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan tentang penelitian sebelum atau selama penelitian berlangsung.
Aku akan senang untuk berbagi hasil dengan Anda setelah penelitian selesai. Nama Anda tidak akan
dikaitkan dengan temuan penelitian dengan cara apapun, dan hanya para peneliti akan mengetahui identitas
Anda.

tidak ada risiko atau ketidaknyamanan yang berhubungan dengan penelitian ini. resiko tidak
diketahui

Keuntungan yang diharapkan terkait dengan partisipasi Anda adalah informasi tentang pengalaman
belajar pada metode penelitian. Jika studi ini kemudian keuntungan

diajukan untuk dipublikasikan , oleh-Line akan menunjukkan partisipasi semua siswa di kelas. Harap
menandatangani formulir izin ini. Anda menandatangani itu dengan penuh pengetahuan tentang sifat dan
tujuan prosedur. Salinan formulir ini akan diberikan kepada Anda untuk menjaganya.

Tanda tangan

Tanda tangan Tanggal

jane W. Smith, proffesor, universitas city (111-312-5432) informasi investigator

Gambar 6.4 sebuah contoh bentuk formulir perizinan


16

Sebuah bentuk persetujuan adalah pernyataan bahwa peserta menandatangani


sebelum mereka berpartisipasi dalam penelitian. Formulir ini harus menyatakan
bahwa Anda akan menjamin hak tertentu mereka, dan bahwa ketika mereka
menandatangani formulir, mereka setuju untuk terlibat dalam penelitian dan
mengakui perlindungan hak-hak mereka. Gambar 6.4 menunjukkan formulir izin
menguraikan hak peserta, termasuk hak mereka untuk kapan saja menarik diri dari
penelitian, mereka partisipasi sukarela dalam proyek, dan hak mereka untuk
mengetahui tujuan penelitian anda. Anda dapat mencoba menulis sebuah contoh
persetujuan formulir untuk digunakan dalam sebuah proyek penelitian. Formulir
izin, termasuk aspek-aspek yang diidentifikasi dalam kolom kanan di gambar 6.4
sehingga ini berisi informasi penting yang diperlukan oleh Dewan Peninjau.

4. Kirimkan Deskripsi tentang penelitian anda yang diajukan ke lembaga Dewan


peninjau . Deskripsi ini termasuk tujuan penelitian, proses pengumpulan data,
jaminan perlindungan peserta, dan formulir izin sampel.

Setelah Anda menyelesaikan langkah-langkah yang tercantum di atas, Dewan


peninjau akan mengevaluasi proyek Anda dan menentukan apakah Anda telah
menjamin perlindungan peserta. Jika disetujui, anda dapat melanjutkan penelitian
anda. Jika ditolak, Anda akan perlu untuk mengunjungi Dewan Perwakilan untuk
menentukan mengapa penelitian itu tidak disetujui dan apa yang perlu anda ubah
dalam proyek anda atau prosedur untuk mendapatkan persetujuan.

3. Mengumpulkan Informasi dari sumber

Dengan identifikasi peserta dan prosedur untuk mendapatkan izin,langkah


selanjutnya adalah mengubah bentuk-bentuk tertentu dari data yang akan membantu
anda menjawab pertanyaan penelitian anda atau hipotesis penelitian anda. Langkah ini
melibatkan pengidentifikasian variabel dalam pertanyaan dan hipotesis anda,
menemukan definisi untuk variabel ini, dan mengingat jenis informasi yang akan
membantu anda mengukur variabel ini, sebuah proses yang digariskan dalam gambar
6.5, menggunakan variabel diri-Kemanjuran.

a. Menetapkan Variabel Dari Pertanyaan Penelitian Dan Hipotesis

Yang telah dibahas dalam Bab 5, pertanyaan penelitian dan hipotesis memuat
variabel. Untuk menentukan data apa yang dibutuhkan untuk diambil, anda perlu
17

mengidentifikasi dengan jelas variabel dalam penelitian anda. Ini akan mencakup
variabel bebas, terikat, dan variabel kontrol. Sebuah strategi yang berguna adalah
untuk membuat daftar variabel sehingga anda dapat menentukan variabel apa yang
akan digunakan dalam penelitian, seperti yang dijelaskan dalam bab 5.

b. Menentukan Operasional Setiap Variabel

Berbagai macam definisi dari variabel mungkin terjadi, seperti definisi kamus,
namun para peneliti menggunakan definisi operasional. Definisi operasional adalah
spesifikasi bagaimana anda akan menentukan dan mengukur variabel dalam penelitian
anda. Anda dapat menemukan definisi dalam penelitian yang diterbitkan pada topik
Anda. Penelitian yang diterbitkan kadang-kadang memiliki bagian yang berjudul
'Definisi khusus'. Selain itu, Anda mungkin memeriksa definisi dalam ringkasan
penelitian seperti buku pegangan atau Ensiklopedi (dibahas dalam bab 4). Dalam
beberapa situasi, definisi yang jelas, diterapkan untuk menemukan ukuran yang tidak
tersedia, dan anda akan perlu untuk membangun definisi anda sendiri. Jika ini terjadi,
anda harus menguji dengan siswa atau individu-individu yang memiliki pengetahuan
tentang topik dan variabel lain sebelum anda menggunakannya dalam penelitian anda.
Definisi kamus dapat digunakan juga, tapi ingat bahwa sebuah definisi sering
mencerminkan penggunaan yang lebih umum istilah daripada penelitian aplikasi.

Mempertimbangkan variabel kepemilikan senjata yang maria butuhkan untuk


menetukan definisi operasional. Tuliskan definisi dua atau tiga kemungkinan untuk
variabel ini, seperti mahasiswa yang membawa pisau ke sekolah. Apa definisi lain
yang mungkin Anda gunakan yang akan membantu Maria mengukur sejauh mana
sekolah tinggi siswa memiliki senjata di sekolah?(Petunjuk: berpikir tentang apa yang
terjadi ketika seorang guru atau administrator menemukan siswa dengan senjata
mereka.)
18

Alur kegiatan contoh

Identifikasi variabel Pembelajaran sendiri

Tentukan definisi variabel Tingkat Kenyamanan seseorang dapat


operasional mempelajari sesuatu satu sam lain

Lokasi data (pengukuran, observasi, dan 13 item skala sikap pembelajaran


dokumen dengan pertanyaan dan skala dari bergin (1989)

Kumpulkan data dengan instrumen Skor masing-masing jangkauan dari 0


skor penomoran yang mudah hingga 10, 10 menjadi keyakinan
paling tinggi

Gambar 6.5 alur aktivitas dalam mengumpulkan data

c. Memilih jenis Data

Dengan definisi operasional pada variabel anda, berikutnya anda perlu


mengidentifikasi jenis data yang akan mengukur variabel anda. Para peneliti
mengumpulkan data pada instrumen. Sebuah Instrumen adalah alat untuk mengukur,
mengamati atau mendokumentasikan data kuantitatif. Pengidentifikasian sebelum
para peneliti mengumpulkan data, instrumen bisa menjadi sebuah tes,
kuesioner,lembar tally, log, pengamatan checklist, persediaan atau penilaian
instrumen. Para peneliti menggunakan instrumen untuk mengukur prestasi, menilai
kemampuan individu, mengamati perilaku, mengembangkan profil psikologis
individu, atau wawancara seseorang. Dalam penelitian kuantitatif, empat jenis utama
dari informasi yang dikumpulkan, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 6.2. Definisi
19

dan contoh-contoh dalam tabel ini akan membantu Anda menerapkan pemahaman
anda mengenai bentuk yang berbeda dari pengukuran kuantitatif.

Jenis data Data Dokumen informasi

Pengukuran Tes prestasi:tes acuan Sebuah tes dimana Tes lowa dari
tentang prestasi norma tingkat individu kemampuan dasar
individu diukur seberapa baik
dia jika dibandingkan
dengan kelompok
besar ketika tes di
ambil

Tes kriteria Sebuah tes dimana Pengembangan


acuannorma tingkat individu Pendidikan umum
diukur ebrdasarkan
seberapa baik dia jika Tes GED
dibandingkan dengan Tes membaca
skor kriteria

Tes intelegensi Sebuah tes yang Skala intelegensi


mengukur wechler
kemampuan
intelektual seseorang

Tes bakat Sebuah tes untuk Kemampuan


mengukur kognitif: skala binet-
kemampuan simon untuk
seseorang untuk mengidentifikasi
memperkirakan tingkat mental
seberapasikap
mereka menunjukkan Kemapuan umum:
pada suatu waktudi skala stanford-binet
masa depan atau
pada situasi yang
berbeda

Inventaris minat Sebuah tes yang Inventaris kekuatan


menyediakan minat
informasi mengenai
ketertarikan
seseorang dan
membantunya dalam
20

pemilihan karir

Penilaian kepribadian Sebuah tes yang Inventaris


membantu seseorang kepribadian
untuk
mengidentifikasi dan Minneshota
mengukur
karakteristik manusia
dalam mebantu atau
meprediksi kebiasaan
setiap waktu dan
situasi yang lain

Pengukuran sikap Skala sikap Sebuah instrumen Skala sikap adaptasi


seseorang untuk mengukur
sikap positif atau Skala esteem
negatif dalam sebuah
topik

Observasi Daftar cek kebiasaan Sebuah instrumen Analisis interaksi


kebiasaan seseorang yang digunakan Flander
untuk mencatat
observasi tentang Skala adaptasi
kebiasaan seseorang kebiasaan vineland

Informasi fakta Dokumem publik Informasi dari publik Data sensus


atau catatan sekolah yang menyediakan
data mengenai Laporan sekolah
sampel atau populasi Laporan kehadiran
sekolah

d. Pengukuran kinerja

Anda mengumpulkan pengukuran kinerja untuk menilai kemampuan individu


untuk melakukan tes prestasi, tes kecerdasan, tes bakat, atau penilaian kepribadian.
Partisipan melakukan tes untuk mengukur prestasi mereka (misalnya, tes keterampilan
dasar Lowa), kecerdasan mereka (misalnya., Wechsler), atau bakat mereka (misalnya.,
Stanford -Binet). Selain itu, Anda dapat mengumpulkan data yang mengukur karir
individu atau menilai ciri-ciri kepribadian. Langkah-langkah ini tersedia melalui
instrumen yang dilaporkan dalam literatur. Melalui penelitian, para peneliti telah
mengembangkan 'aturan' tes ini (dilakukan tes dengan sejumlah individu, rata-rata
21

nilai mereka, dan melihat perbedaan dalam nilai mereka) sehingga mereka dapat
membandingkan nilai individu dengan skor khas bagi orang-orang yang telah diambil
datanya. Namun, satu kelemahan dari pengukuran kinerja adalah bahwa itu tidak
mengukur sikap pribadi, dan data kinerja mungkin mahal, memakan waktu untuk
mengumpulkan dan berpotensi bias terhadap kelompok-kelompok budaya tertentu.

e. Pengukuran Sikap

Anda dapat mengukur sikap individu, bentuk populer dari data kuantitatif untuk
suryey, penelitian korelasi dan eksperimen. Para peneliti menggunakan pengukuran
sikap ketika mereka mengukur perasaan terhadap topik pendidikan (misalnya, menilai
positif atau negatif sikap terhadap pilihan siswa sekolah untuk diikuti). Untuk
mengembangkan pengukuran sikap, peneliti sering menulis pertanyaan sendiri atau
mereka menemukan alat untuk mengukur perubahan sikap. Terlepas dari pendekatan,
langkah-langkah ini harus berisi pertanyaan-pertanyaan yang tidak bias (misalnya,”
tidak harus siswa membawa senjata ke sekolah?' Sebaliknya bertanya, 'Bagaimana
pendapat Anda tentang siswa membawa senjata ke sekolah?') dan untuk mendorong
para peserta untuk menjawab pertanyaan dengan kejujuran. Salah satu kekurangan
pengukuran sikap adalah bahwa mereka tidak memberikan bukti langsung pada
perilaku tertentu (misalnya apakah mahasiswa benar-benar membawa senjata ke
sekolah).

Mari di uji alat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi


mengenai sikap. Memeriksa beberapa pertanyaan pertama (dari 74 pada instrumen)
pada 'Adaptasi mahasiswa College kuesioner' tersedia secara komersial dari Western
psikologis Jasa (Baker &Sirryk, 1989) pada gambar 6,6. Kuesioner ini dimulai dengan
pertanyaan-pertanyaan informasi pribadi (misalnya, jenis kelamin, tanggal lahir,
kualifikasi akademik, dan latar belakang etnis) dan kemudian meminta siswa untuk
menunjukkan sikap mereka terhadap adaptasinyadi perguruan tinggi pada pertanyaan-
pertanyaan yang menggunakan skala 9-point. Secara keseluruhan, pertanyaan yang
fokus pada kualitas siswa tergantung pada lingkungan kampus (misalnya apakah
mahasiswa mengisi dengan baik, merasa tegang, membuat pekerjaan akademik yang
terbaru, membuat pertemanan, menghadiri kelas, puas dengan kehidupan sosial).
22

f. Observasi Kebiasaan

Untuk mengumpulkan data perilaku tertentu, Anda dapat mengamati perilaku


dan mencatat Skor pada daftar atau nilai penilaian. Perilaku pengamatan yang dibuat
oleh pemilihan instrumen (atau menggunakan protokol perilaku) untuk merekam
perilaku, mengamati individu untuk kebiasaannya, dan memeriksa poin pada skala
yang mencerminkan perilaku (perilaku checklist). Keuntungan dari bentuk data ini
adalah bahwa Anda dapat mengidentifikasi kebiasaan individu, daripada hanya
merekam pemandangan atau persepsi. Namun, perilaku mungkin sulit jika dijadikan
dalam bentuk skor, dan untuk mengumpulkan datanya memakan waktu. Lebih lanjut,
jika satu atau lebih pengamat mengumpulkan data untuk sebuah penelitian, Anda
perlu melatih pengamat untuk menyediakan prosedur yang konsisten dan secara
berkala memeriksa bahwa pengamat mengaplikasikan penskoran yang konsisten.

Sebuah contoh dari daftar perilaku adalah pengukuran kelayakan dan interaksi
yang terganggu (MIDI) dikembangkan dan digunakan dalam proyek Saber, yang
dipelajari perubahan kurikulum pendidikan jasmani di salah satu sekolah menengah
dan perbandingan dua sekolah (Ward, 1999) seperti ditunjukkan pada gambar 6.7.
Para peneliti menggunakan daftar ini dalam sebuah penelitian dari empat kelas di
mana guru disediakan satuan instruksional pada sebuah permainan bola hingga 8
tingkat murid (Ward et al., 1999). Selama unit kelas ini, para peneliti mengamati
siswa dan mencatat perilaku siswa menggunakan lembaran skor MIDI pada setiap
kelas yang digambarkan dalam gambar 6.7.
23

Sumber: Ward, P., Barret,. T.M, Evans, S.A Doutis, P.Nguyen, P.T&Johnson,
M.K(1999). Bab 5: dampak kurikulum dalam depalan tingkat. Jurnal pembelajaran
dalam psikologi pendidikan, 18, 428-443. Dicetak ulang dengan izin dari hak
pencipta.

Legenda untuk lembaran penilaian ini, terletak di bagian bawah, Daftar kode
yang telah pengamat catat dalam setiap sel. Kode ini adalah huruf pertama dari kata
yang sesuai digunakan untuk menggambarkan konteks atau pusat pembelajaran di
24

mana perilaku yang terjadi (yaitu., Permainan, praktek, kognitif, instruksi atau
manajemen/lain-lain). Para pengamat juga mencatat jenis perilaku yang tidak pantas
selama acara utama yang melibatkan siswa selama selang (yaitu, berbicara
out/kebisingan, aktif, off-tugas, penghindaran, verbal pelanggaran). Akhirnya,
pengamat menunjukkan siapa terlibat dalam gangguan (yaitu, kelas, kelompok kecil,
individu) untuk menilai tingkat kenakalan di kelas. Angka-angka di atas setiap kolom
pada lembar penilaian mewakili siswa (misalnya., 1, 2, 5, dan hingga 115). Data yang
dikumpulkan di tempat menggunakan lembar penilaian ini sebagai instrumen, dan tiga
pengamat di kelas direkam pengamatan mereka (diidentifikasi oleh nomor kolom)
pada interval pengamatan selama 6 detik. Para peneliti telah dilatih untuk mengamati
prosedur penilaian mereka sehingga skor kebiasaan mereka akan konsisten. Sebuah
kaset rekaman dari pengamatan mengenai kapan mereka akan menandai pengamatan
mereka pada lembar ceklis. Sebagai contoh, dalam data fiktif yang ditunjukkan dalam
gambar 6,7 siswa 1, pengamat catatan pada baris;

Konteks = permainan (G)

Perilaku yang tidak pantas = Inactive (I)

Ttingkat kenakalan = individu/s (kurang dari siswa) (I)

setelah rekaman Partitur untuk semua siswa, para pengamat menganalisis perbedaan
antara siswa dalam tingkah laku yang mengganggu kebiasaan mereka.

g. Informasi Faktual

Kuantitatif, data numerik ini juga tersedia dalam catatan pendidikan umum.
Informasi faktual atau dokumen pribadi terdiri dari data numerik, individu yang
tersedia dalam catatan umum. Contoh dari jenis data termasuk laporan kelas, catatan
kehadiran sekolah, data demografis siswa dan informasi sensus. Asalkan dokumen
tersebut tersedia dalam domain publik, para peneliti dapat mengakses dan
menggunakannya. Beberapa dokumen, seperti informasi kesehatan tentang siswa,
dapat dengan mudah diakses oleh penyidik karena peraturan federal melindungi
privasi individu. Juga, para peneliti perlu meneliti dokumen publik dengan hati-hati
untuk menentukan bahwa mereka mewakili data yang akurat. Ketersediaan dokumen
publik tidak menyimpulkan bahwa peneliti telah mengumpulkan data dengan
seksama, dengan ketepatan menuju akurasi.
25

h. Pengumpulan Data Berbasis Elektronik

Dengan penggunaan situs Web dan Internet, pengumpulan data elektronik dalam
Penelitian kuantitatif sangat populer saat ini, penggunaan situs Web dan Internet
untuk pengumpulan data terdiri dari pemberian survei (Salomo, 2001), pengumpulan
data wawancara (Persichitte, muda, & Tharp, 1997), atau menggunakan database yang
sudah ada untuk analisis (misalnya., Texas Lotto, Amerika Serikat. Biro Sensus,
Louis Harris Pool, Pachnowski, Newman, & Jurczyk, 1997). Aplikasi survey mungkin
terdiri dari pemindaian instrumen optik dan menempatkan itu di situs Web untuk para
peserta agar melengkapinya. Bentuk lain adalah catatan wawancara komputer
(celoteh, 1998). Dalam pendekatan ini, peserta penelitian log on ke komputer,
download kuesioner dari Internet, menyelesaikan kuesioner, dan mengirim kuesioner
selesai kembali ke peneliti.

Pendekatan-pendekatan lain yang menggunakan kuesioner elektronik meliputi


pengenalan suara menggunakan keypad, dan kuesioner berbasis administrasi (Babbie,
l998). Pengumpulan data elektronik menyediakan kemudahan, cepat pengumpulan
data. Bagaimanapun, penggunaan internet mungkin terbatas karena (a) keterbatasan
melibatkan penggunaan penyedia layanan dan mendapatkan alamat email, (b)
keterbatasan teknologi itu sendiri, (c) kurangnya daftar populasi, dan keterwakilan (d)
pertanyaan mewakili dari data sampel (Mettler, 2001). Tidak semua peserta memiliki
akses ke komputer atau nyaman menggunakan Internet.

4. Bagaimana Memutuskan Jenis Data Yang Dipilih

Berdasarkan beberapa pilihan dalam mengumpulkan data kuantitatif, pilihan yang


mana yang akan anda gunakan? untuk memilih sumber data, tanya diri anda sendiri
dengan mengikuti pertanyaan:

 Apa yang saya cari tahu mengenai pertisipan dari penelitian dan hipotesis saya?jika
anda ingin mempelajari mengenai kebiasaan seseorang pada pertemuan siswa-orang
tua, kemudian anda dapat menggunakan daftar jawaban kebiasaan dan catatan
observasi. Jika anda akan mengukur persoalan hubungan sikap guru, beberapa
pertanyaan yang sopan atau sebuah instrumen itu akan dibutuhkan
 Informasi realistis apa yang dapat Anda kumpulkan? Beberapa jenis data tidak dapat
koleksi dalam penelitian karena individu tidak bersedia untukmemberikannya.
26

Misalnya, data yang tepat pada frekuensi penyalahgunaan obat terlarang di sekolah
menengah mungkin sulit untuk dikumpulkan, mengidentifikasi jumlah siswa yang
diskori untuk penyalahgunaan obat terlarang jauh lebih realistis.
 Bagaimana keuntungan dari pengumpulan data dibandingkan dengan kelemahannya?
Dalam diskusi kita, setiap sumber data, kita berbicara tentang situasi yang ideal untuk
pengumpulan data. Diberikan kemudahan atau kesulitan dalam pengumpulan data,
masing-masing jenis kebutuhan akan dinilai.

Bagaimana Anda sekarang akan menyarankan Maria dalam mengumpulkan datanya?


Asumsikan bahwa dia sekarang berusaha untuk menjawab pertanyaan umum Penelitian
kuantitatif “mengapa siswa membawa senjata di SMA?' dan ikuti sub bagian berikut;

 seberapa sering para siswa membawa senjata ke SMA?'.


 “sikap Umum apa saja yang akan dilakukan di SMA agar tidak membawa senjata ke
sekolah?'”
 “Apakah jika berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan
mempengaruhi sikap nya jika membawa senjata ke sekolah?”
 “apakah pengskors-an siswa untuk kepemilikan senjata mengalami kenaikan Di
SMA?”

Sebelum melihat jawaban yang disediakan, tandai jenis informasi bahwa Maria mungkin
akan mengumpulkan untuk sub bagian pertanyaan.
Untuk menjawab sub pertanyaan ini, pertama maria perlu mencari atau mengembangkan
kuesioner untuk mengirimnya ke sampel siswa SMA di wilayah sekolah.
Pengumpulan data nya akan terdiri dari data sikap. Kuesioner ini akan mengukur sikap
siswa terhadap frekuensi kepemilikan senjata (pertanyaan a), menilai sikap siswa
terhadap kepemilikan senjata (pertanyaan b); dan mengumpulkan data faktual tentang
mahasiswa (pertanyaan c), seperti usia, tingkat pendidikan, ras, gender, dan tingkat
partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler
Untuk menjawab pertanyaan d, ia akan menghubungi para pejabat sekolah pada
beberapa sekolah tinggi dan bertanya jika ia dapat memperoleh laporan tentang dukomen
siswa yang diskor yang disajikan berupa laporan dalam data kuantitatif. Singkatnya, dia
akan mengumpulkan informasi sikap dan faktual.
27

a. Instumen Apa Yang Akan Anda Gunakan Untuk Mengumpulkan Data

Mari asumsikan bahwa anda akan mengumpulkan data kemampuan, sikap, atau
observasi. Jenis ini serimg digunakan dalam pengumpulan data yang menyangkut
sebuah instumen. Instrumen apa yang akan anda gunakan untuk mengumpulkan data
ana?apakah anda menggunakan salah satu atau anda akan mengembangkannya?jika
anda mencari salah satu untuk digunakan, bagaiman anda menemukan instrumen ini?
Satu instrumen yang anda temukan , kriteria apa yang akan anda gunakan untuk
menentukan baik tidaknya intrumen yang anda gunakan?

b. Temukan Atau Mengembangkan Sebuah Instrumen

Tiga pilihan dalam menentukan sebuah instrumen yang akan digunakan: anda
dapat megembangkanNya sendiri, temukan satu dan modifikasi instrumen tersebut,
atau temukan salah satu dan gunakan instrumen tersebut secara keseluruhan. Pada
pilihan ini, temukan satu instrumen yang akan digunakan (apakah memodifikasinya
atau menggunakannya tanpa modifikasi) hadirkan pendekatan yang paling mudah.
Lebih sulit untukmengembangkan sebuah instrumen daripada menemukan dan
memodifikasinya yang akan digunakan dalam sebuah penelitian. Memodidikasi
sebuah instrumen maksudnya menemukan sebuah instrumen yang ada, dapatkan izin
untuk merubahnya, dan buat perubahan sesuai dengan keriteria yang anda inginkan.
Pembuat instrumen tersebut, akan meminta kopian dari hasil versi modifikasi dan
hasil dari anda berdasarkan penelitian anda.

Sebuah instrumen untuk mengukur variabel dalam penelitian anda bisa jadi
tidak tersedia dalam literatur atau peblikasi. Jika hal ini terjadi, anda akan
mengembangkan instrumen anda sebdiri, yang membutuhkan proses yang panjang.
Pengemebangan instrumen terdiri dari beberapa langkah, seperti mengidentifikasi
tujuan dari instrumen, melihat literatur, membuat pertanyaan, anda melakukan uji
coba pertanyaan pada seseorang yang mempunyai perencanaan sama dengan
penelitian anda. Empat fase dalam pengembangan, direkomendasikan oleh benson dan
Clark (1983) dan ditunjukan pada gambar 6.8, ilustrasinya terdiri dari langkah
perencanaan, pembuatan, evaluasi dan pengecekan untuk melihat apakah pertanyaan
yang dibuat tersebut bekerja (misalnya validai sebuah instrumen). Dalam proses ini,
langkah dasarnya adalah melihat literatur, menghadirkan pertanyaan umum pada
tujuan kelompok, membuat pertanyaan untuk masing-masing itemnya, dan lakukan uji
28

coba item dengan menghitung reliabilitas dan analisis item yang tersedia padaprogram
software komputer dan dakan didiskusikanb lebih detai pada bab 7.

Langkah-langkah mengembangkan atau membuat sebuah instrumen

Fase 1. Perencanaan Fase 3. Evaluasi kuantitatif

 Tentukan tujuan tes dan tujuan  Sipakan instrumen untuk orang


kelompok pertama
 Identifikasi dan tentukan daerah tes  Lakukan pada orang pertama
 Tinjau ulang literatur dalam membuat  Adakan wawancara subjek
variabel menarik  Hitung ketrandalan
 Buka saran  Lakukan analisis item
 Tulis dengan objektif  Tinjau kembali instrumen
 Pilih format item  Persiapkan untuk tes orang kedua

Fase 2. Pembuatan Fase 4. validasi


 Kembangkan tabel spesifikasi  Lakukan tes pada orang keuda
 Pergunakan item penulis  Lakukan analisis item
 Tulis item kelompok  Ulangi langkah revisi, pada uji coba,
 Validasi isi dan analisis item
 Lengkapi dengan evaluasi kuantitatif  Mulai validasi
 Kembangkan atau tinjau kembali item  Lakukan pada validasi data
 Lanjutkan validasi

Gambar 6.8 Langkah0langkah mengembangkan atau membuat sebuat instrumen


Sumber: diambil dari digram gambar yang disediakan oleh benson&clark:1983

c. Mencari Sebuah Instrumen

Jika anda memutuskan untuk mengambil instrumen yang ada, pembuatnya


akan menyuruh anda untuk membayar jika menggunakan instrumennya. Menemukan
sebuah instrumen yang baik yang akan mengukur variabel bebas, terikat, dan variabel
kontrol tidaklah mudah. Faktanya, anda akan membutuhkan sebuah pembuatan
instrumen baru yang terdiri dari bagian instrumen yang ada. Apakah anda amencari
sebuah instrumen atau beberapa yang akan anda gunakan, beberapa cara dapat anda
lakukan:
29

 Lihat artikel yang dipublikasikan. Pembauat artikel sering melaporkan instrumen


dan menyediakan beberapa contoh item sehingga anda dapat melihatnya. Sebelum
anda mengguankan instrumen, minta izin terlebih dahulu pada pembuatnya
 Lakukan pencarian ERIC. Gunakan hubungan instumen dan topik penelitian
untuk mencari sistem ERIC untuk sebuah instrumen. Gunakan proses pencarian
internet dari database ERIC (lihat bab 4).gunakan prosedur yang sama untuk
menemukan abstrak tentang artikel yang instrumennya dibuat oleh si pembuat dan
telah digunakan pada penelitiannya
 Periksa petunjuk untuk membuat tes dan instrumen yang telah dikomersialkan.
Periksa mental pengukuran tahunan (MMY;Impara&Plake,1999) atau tes in Print
(TIP, Murphy, impara&Plake ,1999) yang keduanya tersedia di buros institut of
mental measurement.

d. Kriteria Dalam Memilih Sebuah Instrumen yang Baik


Satu lagi dalam menemukan sebuah instrumen, beberapa kriteria dapat
digunakan apakah instrumen tersebut baik untuk sigunakan. Tanya diri anda sendiri:
 Apakah pembuatnya mengembangkan instrumen baru-baru ini, dan dapatkan anda
menetukan versi paling barunya? Dengan pengetahuan dapat memperluas penelitian
pendidikan,instrumen yang lebih dari 5 tahun bisa jadi ketinggalan.
 Apakah instrumen tersebut secara luas disebutkan oleh pembuatnya? Frekuensi yang
digunakan oleh peneliti lain akan menyediakan beberapa pengesahan indikasinya
oleh yang lainnya.
 Apakah peninjauan tersedia untuk instrumen tersebut? Lihat apakah instrumen
tersebut telah dipublikasikan dalam MMY atau dalam jurnal seperti measurement
and evaluation in counseling dan development. Jika peninjauannya ada, itu artinya
peneliti lain telah menggunakan instrumen dengan serius.
 Apakah telah tersedia informasi tentang reliabel dan validitas dari instrumen
tersebut?

e. Apakah Skor yang digunakan dari sebuah Instrumen Handal dan Valid ?

Anda ingin memilih instrumen pada laporan nilai individu yang handal dan
valid. Reliabilitas berarti bahwa nilai dari sebuah nstrumen tersebut adalah stabil dan
konsisten. Skor harus hampir sama ketika para peneliti mengelola instrumen beberapa
pada waktu yang berbeda. Nilai juga harus konsisten. Ketika seseorang menjawab
30

suatu pertanyaan dengan satu jalan, seseorang harus konsisten menjawab pertanyaan
terkait erat dalam cara yang sama tersebut. Validitas, bagaimanapun, berarti bahwa
skor seseorang dari instrumen masuk akal, bermakna, dan memungkinkan Anda,
sebagai peneliti, untuk menarik kesimpulan yang baik dari sampel yang anda teliti
dari populasi. Definisi ini konsisten dengan Standar untuk Pengujian Pendidikan dan
Psikologis bersama-sama dirumuskan oleh AERA, APA, dan Dewan Nasional
Pengukuran dalam Pendidikan ( 1999 ) .

Reliabilitas dan validitas terikat bersama dalam cara yang kompleks. Kedua
istilah ini kadang-kadang tumpang tindih dan pada waktu lain saling eksklusif.
Validitas dapat dianggap sebagai paling besar, istilah yang lebih menyeluruh ketika
Anda menilai pilihan instrumen, Reliabilitas umumnya lebih mudah untuk memahami
karena merupakan ukuran konsistensi. Untuk memahami beberapa konsep lebih
lengkap, mungkin perlu untuk melepaskan hubungan mereka. Jika suatu skor tidak
dapat dipercaya, maka skor itu tidak valid, nilai harus stabil dan konsisten terlebih
dahulu sebelum skor tersebut bermakna. Selain itu, lebih dapat diandalkan lagi nilai
dari instrumen, kemungkinan lebih valid suatu skor bisa terjadi (namun, skor tidak
mengukur konstruk tertentu dan mungkin tetap tidak valid). Situasi yang ideal ada
saat skor keduanya valid dan dapat diandalkan. Dari dua konsep ini, reliabilitas dan
validita, reliabilitas lebih mudah untuk dimengerti dan kita akan mulai dengan
mengidentifikasi bentuk pengujian untuk stabilitas dan konsistensi. Di samping itu,
lebih dapat diandalkan nilai dari instrumen, yang lebih valid skor akan dibutuhkan
skor untuk menjadi stabil dan konsisten sebelum mereka bisa bermakna. Dengan cara
ini, validitas lebih besar, istilah yang lebih menyeluruh ketika Anda menilai pilihan
instrumen.

Tujuan Reliabilitas dari penelitian yang baik adalah memiliki langkah-


langkah atau pengamatan yang handal. Beberapa faktor dapat menghasilkan data yang
dapat diandalkan , termasuk ketika :

 Pertanyaan pada instrumen ambigu dan tidak jelas


 Prosedur administrasi tes bervariasi dan tidak standar
 Peserta lelah , gugup .menyalahartikan pertanyaan , atau menebak pada tes (
Rudner , 1995) .
31

Peneliti dapat menggunakan salah satu atau lebih dari lima prosedur yang
tersedia untuk memeriksa keandalan instrument, seperti yang ditunjukkan pada Tabel
6,5. Anda dapat membedakan prosedur ini beberapa kali oleh deskripsi instrumen
yang diberikan, jumlah versi instrumen yang diberikan oleh para peneliti, dan jumlah
individu yang membuat penilaian informasi. Prosedur keandalan tes,tes ulang meneliti
sejauh mana nilai dari satu sampel stabil dari waktu ke waktu dan dari satu
administrasi tes yang lain. Untuk menentukan bentuk reliabilitas ini, peneliti
mengelola tes pada dua waktu yang berbeda untuk peserta yang sama pada interval
waktu yang cukup. Jika skor yang handal, maka mereka akan berhubungan ( atau akan
berkorelasi ) pada positif , tingkat yang cukup tinggi, seperti .6.3 (lihat uji korelasi
secara statistik dalam bab 7 , " Memilih Program statistik " ) .

TABEL 6.3

Jenis Reliabilitas

Jumlah waktu Jumlah pada Jumlah


instrumen Versi yang berbeda individu yang
Bentuk Reabilitas Diperintah Instrumen memberikan
Informasi

Reliabilitas test-retest Dua kali pada interval Salah satu versi dari Setiap peserta dalam
waktu yang berbeda instrumen studi ini melengkapi
instrumen dua kali.

Alternatif kehandalan Setiap instrumen Dua versi yang berbeda Setiap peserta dalam
bentuk diberikan sekali dari konsep atau studi ini melengkapi
variabel yang sama masing-masing
instrumen.

Bentuk-bentuk Dua kali pada interval Dua versi yang berbeda Setiap peserta dalam
alternatif dan waktu yang berbeda dari konsep atau studi ini melengkapi
reliabilitas tes-tes variabel yang sama masing-masing
ulang instrumen.

Kehandalan Instrumen diberikan Salah satu versi dari Lebih dari satu
Interrater sekali instrumen individu mengamati
perilaku para peserta

Reliabilitas Instrumen diberikan Salah satu versi dari Setiap peserta dalam
konsistensi internal sekali instrumen studi ini melengkapi
instrumen
32

Pendekatan ini memiliki keuntungan dari hanya satu bentuk instrumen,


bagaimanapun, sebuah skor individu putra administrasi pertama instrumen dapat
mempengaruhi nilai pada kedua pemerintahan. Perhatikan contoh ini;

Seorang peneliti mengukur karakteristik yang stabil, seperti kreativitas, untuk siswa
kelas enam di awal tahun. Diukur kembali pada akhir tahun, peneliti mengasumsikan `
bahwa skor akan stabil selama pengalaman kelas enam. Jika skor pada awal dan akhir
tahun berhubungan, ada bukti untuk keandalan tes sebelum atau sesudah tes.

Pendekatan lain adalah alternatif bentuk kehandalan. Hal ini melibatkan


menggunakan dua instrumen, baik mengukur variabel yang sama dan berkaitan (atau
berhubungan) skor untuk kelompok yang sama individu untuk dua instrumen. Dalam
prakteknya, kedua instrumen perlu mirip, seperti konten yang sama , tingkat kesulitan
yang sama, dan jenis yang sama dari skala. Demikian, item untuk kedua instrumen
mewakili secara keseluruhan atau populasi item. Keuntungan dari pendekatan ini
adalah bahwa memungkinkan untuk melihat apakah nilai dari satu instrumen yang
setara dengan nilai dari instrumen lain, untuk dua instrumen dimaksudkan untuk
ukuran variabel yang sama. Yang sulit tentu saja adalah apakah dua instrumen sama
dengan di tempat pertama. Dengan asumsi bahwa mereka, para peneliti berhubungan
atau berkorelasi tiap item dari satu instrumen dengan instrumen setara. Periksa contoh
ini :

Instrumen dengan 45 item kosakata hasil skor dari kelas pertama. Penelitian ini
membandingkan nilai dengan orang-orang dari instrumen lain yang juga mengukur
dengan cara yang sama dari 45 item kosa kata. Kedua instrumen merupakan barang
sekitar dengan nilai yang sama sulitnya. Ketika peneliti menemukan barang yang
berhubungan positif , kami telah yakin dengan keakuratan atau keandalan dari nilai
dari instrumen pertama.

Bentuk alternatif dan pendekatan reliabilitas tes-tes ulang hanyalah sebuah


variasi dari dua jenis sebelumnya kehandalan. Dalam pendekatan ini, peneliti
mengelola dua tes dan menggunakan alternatif bentuk tes dari administrasi pertama
yang kedua. Jenis keandalan ini memiliki keunggulan dari kedua memeriksa stabilitas
nilai maksimum serta memiliki kesetaraan item dari potensi keseluruhan item. Ini juga
memiliki semua kerugian dari kedua tes-tes ulang dan bentuk-bentuk alternatif dari
reliabilitas. Skor mungkin mencerminkan perbedaan dalam konten atau kesulitan atau
perubahan dari waktu ke waktu . Sebuah contoh berikut :
33

Peneliti mengelola item kosakata 45 untuk kelas pertama dua kali di dua waktu yang
berbeda, dan tes sebenarnya setara dalam konten dan tingkat kesulitan. Peneliti
mengkorelasikan atau menguhungkan untuk kedua tes dan menemukan bahwa mereka
berhubungan positif. Para skor untuk instrumen awal yang dapat diandalkan.

Keandalan Interrater adalah prosedur yang digunakan ketika membuat


pengamatan perilaku. Ini melibatkan pengamatan yang dilakukan oleh dua atau lebih
individu dari individu atau beberapa perilaku orang. Para pengamat mencatat skor
perilaku mereka dan kemudian membandingkan nilai untuk melihat apakah nilai
mereka sama atau berbeda. Karena metode ini memperoleh skor observasional dari
dua atau lebih individu, memiliki keuntungan meniadakan dugaan bahwa setiap
individu bisa membuat penskoran. Ini memiliki kelemahan yang membutuhkan aaar
peneliti melatih pengamat dan membutuhkan pengamat untuk menegosiasikan hasil
dan berdamai dengan perbedaan dalam pengamatan mereka, sesuatu yang mungkin
tidak mudah dilakukan . Contoh di sini :

Dua pengamat memandang anak-anak prasekolah bermain di pusat kegiatan mereka :


Mereka mengamati kemampuan spasial anak-anak dan merekam pada daftar berapa
kali setiap anak membangun sesuatu di pusat aktivitas. Setelah pengamatan, pengamat
membandingkan daftar periksa mereka untuk menentukan seberapa dekat nilai mereka
selama pengamatan. Dengan asumsi bahwa nilai mereka dekat, mereka mendapatkan
rata-rata nilai mereka dan menyimpulkan bahwa penilaian mereka menunjukkan
kehandalan interrater .

Skor dari instrumen yang handal dan akurat jika individu skor secara internal
konsisten di seluruh item pada instrumen. Jika seseorang melengkapi item pada awal
instrumen satu arah (misalnya, positif tentang dampak negatif dari tembakau), maka
mereka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kemudian dalam instrumen dengan
cara yang sama (misalny , positif tentang efek kesehatan dari tembakau) .

Konsistensi respon dapat diperiksa dengan beberapa cara. Salah satu cara
adalah untuk membagi dua tes yang berhubungan atau berkorelasi item. Tes ini
disebut Kuder - Richardson splithalf test (KR - 20 , KR - 21) dan digunakan apabila
(a) item pada instrumen yang dibuat berupa benar atau salahsebagai skor kategori, (b)
tanggapan tidak dipengaruhi oleh kecepatan, dan (c) pada item mengukur faktor
umum . Sejak paruh tes split bergantung pada informasi dari hanya separuh dari
instrumen, modifikasi dalam prosedur ini adalah dengan menggunakan rumus
Spearman - Brown, yang memperkirakan uji reliabilitas hasil penuh menggunakan
34

semua pertanyaan pada instrumen.Ini penting karena keandalan suatu instrumen


meningkat sebagai peneliti jika menambahkan beberapa item untuk instrumen
tersebut. Akhirnya , koefisien alpha digunakan untuk menguji konsistensi internal
(Cronbach , 1984). Jika item yang dinilai sebagai variabel kontinu ( misalnya , sangat
setuju sangat tidak setuju ), alpha memberikan koefisien untuk memperkirakan
konsistensi skor pada instrumen. Perhitungan untuk Kuder - Richardson split half ,
Spearman - Brown pembuatan rumus, dan koefisien alpha yang tersedia di Thorndike
(1997b).

Validitas Selain kehandalan, Anda harus memeriksa apakah instrumen yang


Anda pilih untuk digunakan telah valid/sahih. Apakah penulis melaporkan penilaian
validitas? Sebuah penelitian mungkin memiliki nilai yang tidak valid karena :
 Sebuah studi yang dirancang buruk
 Peserta kelelahan,stres, dan kesalahpahaman pertanyaan pada instrumen
 Ketidakmampuan untuk membuat prediksi yang berguna dari skor
 pertanyaan atau ukuran variabel yang dirancang buruk
 informasi yang memiliki sedikit penggunaan dan aplikasi

TABEL 6.4

JenisValiditas

JenisValiditas Apa yang Diukur? Apa fakta yang diperoleh


memperkuat hal itu?

KontenValiditas Seberapa baik pertanyaan Tanyakan ahli jika pertanyaan mewakii


mewakili semua kemungkinan dari kepentingan area
pertanyaan yang tersedia?

Kriteria-terkait Seberapa baik skor pada Pilih hasil dan berkorelasi atau
instrumen berhubungan dengan berhubungan skor untuk itu.
hasil?
Pilih hasil masa depan dan
Seberapa baik skor pada mengkorelasikan skor dengan itu
instrumen memprediksi hasil
masa depan?

validitas konstruk Apa skor pada instrumen berarti Gunakan prosedur statistik, seperti
atau signifikan? menghubungkan skor dengan skor
lain,meneliti korelasi antara pertanyaan
Tujuan apa yang dimaksudkan pada instrumen, atau menguji teori
atau digunakan untuk nilai dari terhadap skor.
instrumen? Bisakah kitaa
menggeneralisasi dari mereka? Gunakan prosedur yang tidak
35

berhubungan dengan statistik, seperti


memeriksa nilai-nilai yang melekat
penafsiran skor, menilai relevansi nilai
untuk tujuan penelitian, atau
mempertimbangkan konsekuensi sosial.

Peneliti mungkin melaporkan berbagai bentuk validitas, seperti yang


ditunjukkan pada Tabel 6.4. Perspektif tradisional validitas adalah untuk membahas
tiga bentuk, isi, standar direferensikan, dan validitas konstruk. Baru-baru ini, spesialis
pengukuran telah mulai untuk melihat validitas asa kesatuan konsep (Thorndike,
1997b) dan menganjurkan bahwa skor berlaku jika mereka menggunakan dan mereka
menghasilkan konsekuensi sosial yang positif (Hubley & Zumbo, 1996; Messick,
1980).Pembahasan berikut akan membahas baik tradisional dan konsepsi saat validitas.
Konten validitas adalah sejauh mana pertanyaan pada instrumen dan skor dari
pertanyaan-pertanyaan ini mewakili semua pertanyaan yang mungkin bahwa, peneliti
bisa bertanya tentang konten atau keterampilan. Peneliti mengevaluasi validitas isi
dengan memeriksa rencana dan prosedur yang digunakan dalam membangun
instrumen. Mereka memeriksa informasi tentang tujuan dari instrumen, bidang isi, dan
tingkat kesulitan dari pertanyaan. Biasanya peneliti pergi ke panel hakim atau ahli dan
mereka telah mengidentifikasi apakah pertanyaan adalah valid. Bentuk validitas
berguna ketika kemungkinan pertanyaan ( misalnya, tes prestasi di bidang pendidikan
sains) yang ternama dan mudah diidentifikasi . Hal ini kurang berguna dalam menilai
nilai kepribadian atau bakat (misalnya , pada tes IQ Stanford - Binet), ketika alam
semesta pertanyaan kurang tertentu.
Alih-alih memeriksa pertanyaan spesifik pada instrumen, bentuk lain dari
validitas adalah untuk melihat apakah prediksi hasil yang anda harapkan untuk
memprediskinya. Kriteria-validitas menentukan apakah nilai dari suatu instrumen
adalah prediktor yang baik dari beberapa hasil (atau kriteria) mereka diharapkan untuk
memprediksi. Ada dua jenis validitas kriteria yang terkait, prediktif dan konkuren
(Thorndike, 2005).Validitas prediktif menggunakan skor tes pada instrumen untuk
memprediksi hasil. Tes ini dilaksanakan sebelum informasi kriteria dikumpulkan.
Sebuah contoh dari ukuran validitas prediktif adalah Graduate Record Examination
(GRE). Skor dari penilaian ini harus memprediksi kriteria kinerja di sekolah
pascasarjana. Sebagai contoh lain, penilaian portofolio dan tes pensil dan kertas harus
36

berdua memprediksi kemampuan siswa untuk memahami isi dari Inggris kelas metode
(hasilnya). Dalam kedua kasus, peneliti akan menghubungkan skor pada instrumen
dalam penelitian untuk hasil (kriteria) untuk menentukan apakah mereka terkait.
Sebuah korelasi yang tinggi dari 0,6 atau di atas menunjukkan hubungan positif .
Bentuk validitas ini sangat berguna untuk memprediksi hasil, tetapi membutuhkan
bahwa ada pencari jelas mengidentifikasi hasil yang sesuai.
Validitas serentak mirip dengan prediksi, namun, baik tes dan langkah-langkah
kriteria dikumpulkan pada waktu yang sama ( Mertens , 2005) bertentangan dengan
kriteria (atau hasil) yang dikumpulkan pada suatu titik waktu berikutnya. Peneliti
mengukur jenis validitas dan menilai informasi terkini ( pengetahuan, keterampilan ,
minat , atau karakteristik kepribadian). Validitas serentak dapat digunakan untuk
menilai apakah instrumen dipersingkat atau instrumen baru telah sahih. Untuk
mengurangi biaya atau menyederhanakan prosedur pengujian, para peneliti dapat
menguji validitas bersamaan dengan suatu instrumen dengan pengukuran instrumen
yang lebih panjang dalam konsepsi yang sama. Peneliti dapat menghitung validitas
serentak dari dua skor ini, indikasi korelasi yang tinggi yang bersamaan dengan
kevalidan.Sehingganya, peneliti dapat menguji validitas bersamaan instrumen baru
dengan menghubungkan skor pada instrumen ini dengan nilai pada instrumen yang ada.
Bentuk ketiga validitas, validitas konstruk, adalah yang paling rumit karena
menggunakan kedua penaksiran statistik dan prosedur praktis. Membangun validitas
untuk menentukan apakah nilai dari instrumen yang signifikan, bermakna, berguna,
dan memiliki tujuan. Singkatnya, validitas tersebut merrpakan ukuran yang baik, dan
Anda dapat menggunakannya untuk memahami sampel dari populasi ? Untuk
menjawab pertanyaan ini, Anda perlu menilai nilai statistik dan praktis. Melalui
prosedur statistik, Anda dapat:
 Lihat apakah skor untuk item yang terkait dengan cara yang diharapkan (misalnya ,
meneliti hubungan pertanyaan pada " instrumen depresi mahasiswa " untuk melihat
apakah hal ini berkaitan dengan theoverall skala pengukuran depresi )
 Uji teori dan melihat apakah nilai , seperti yang diharapkan , mendukung teori
(misalnya , menguji teori depresi dan melihat apakah bukti atau data mendukung
hubungan dalam teori)
 Korelasikan skor statistik dengan variabel lain atau timbangan yang harus serupa
(disebut validitas konvergen) atau berbeda (disebut diskriminan validitas, Messick,
1980, misalnya, melihat apakah skor untuk pertanyaan pada satu instrumen depresi
siswa menceritakan secara positif untuk item pada instrumen lain atau depresi
memiliki sedikit hubungan dengan anak butir instrumen mengukur kecemasan).
37

Anda juga dapat menggunakan prosedur praktis untuk menilai penafsiran


(masuk akal skor pada tes) dan menggunakan (aplikasi nilai ujian , Hubley & Zumbo ,
1996), seperti :

 Meneliti konsekuensi menafsirkan nilai ujian dalam hal nilai ( misalnya, ketika
nilai siswa menunjukkan " depresi tinggi, " apakah ini berarti bahwa depresi
normal, abnormal, positif , negatif, atau realistis?)
 Meneliti dan menggunakan relevansi nilai tes ( misalnya, adalah nilai siswa pada "
depresi " berguna untuk skrining? Apakah mereka berguna bagi siswa beresiko
berprestasi lebih normal ? )
 Meneliti konsekuensi penggunaan skor tes ( misalnya , adalah skor yang berguna
untuk keputusan kebijakan oleh sekolah ? By guru ? )

Setelah meninjau bentuk reliabilitas dan validitas, kita sekarang dapat


melangkah mundur dan meninjau apa pertanyaan yang harus anda tanyakan ketika
memilih atau mengevaluasi instrumen . Sebuah pertanyaan pada daftar pendek ,
diberikan dalam Gambar 6.9, yang akan membantu dalam proses ini.

GAMBAR 6.9

Validitas dan Reliabilitas Pertanyaanuntuk Memilih/Mengevaluasi Tes atau Instrument

Ketika Memilih atau mengevaluasi instrumen,perhatikani:

Keandalan Keabsahan

1. Apakah penulis memeriksanya? 1) Apakah penulis memeriksanya?


2. Jika demikian, apa bentuk reliabilitas 2) Jika demikian, apa bentuk validitas
dilaporkan? dilaporkan?
3. Apakah jenis yang tepat digunakan? 3) Apakah lebih dari satu jenis dilaporkan?
4. Apakah nilai reliabilitas (koefisien) 4) Apakah nilai-nilai (koefisien) dilaporkan?
dilaporkan?
5. Apakah mereka positif, koefisien tinggi? 5) Apakah mereka positif, koefisien tinggi?

Untuk berlatih menerapkan pertanyaan-pertanyaan ini, pertimbangkan pilihan


instrumen dengan Maria. Ia menemukan instrumen berjudul " Sikap Kepemilikan
Senjata di Sekolah." Seorang penulis laporan instrumen ini dalam sebuah artikel jurnal
yang diterbitkan. Apa mungkin dua bentuk keandalan dan dua bentuk validitas bahwa
dia bisa mencari penulis diskusi tentang alat ini? Tuliskan bentuk-bentuk reliabilitas
dan validitas.
38

f. Apakah Data Instrumen mencatat Prosedur Perekaman yang Pas Dengan


Pertanyaan Penelitian/Hipotesis?

Kembali ke pertanyaan kita dari kriteria untuk menilai instrumen yang baik
untuk digunakan, kriteria lain adalah bahwa instrumen mengandung prosedur
perekaman yang sesuai dengan data yang jawabannya anda butuhkan dari pertanyaan
penelitian atau hipotesis. Siapa yang mencatat data pada instrumen atau daftar nama?
Data mungkin berupa laporan pribadi yaitu, para peserta memberikan informasi,
seperti pada tes prestasi atau daftar pertanyaan sikap. Atau peneliti dapat merekam
data pada formulir dengan mengamati, wawancara, atau mengumpulkan dokumen
peserta.Mempunyaipeserta yang memberikan datanya kurang kurang dipahami oleh
peneliti. Namun, ketika peneliti mencatat data, ia menjadi akrab dengan bagaimana
peserta merespon dan karenanya dapat mengontrol untuk tingkat yang lebih tinggi
kualitas data .

g. Apakah Ukuran Skalanya memadai jika Pengukuran Digunakan ?

Kriteria lain adalah bahwa instrumen harus berisi opsi respon yang baik
terhadap pertanyaan-pertanyaan. Kami memperkenalkan gagasan bahwa variabel
dapat diukur sebagai kategori atau berbagai berkesinambungan skor. Sekarang akan
sangat membantu untuk menilai instrumen yang mungkin anda gunakan dalam
penelitian dalam hal kecukupan sisik pengukuran mereka. Sebagai contoh, untuk
sebuah studi tentang sikap mahasiswa terhadap penggunaan laptop nirkabel di kelas
sebuah perguruan tinggi, seorang peneliti mungkin bertanya " Sejauh mana laptop
nirkabel membantu Anda belajar di kelas? " Siswa mungkin menjawab pertanyaan ini
menggunakan skala kategoris seperti berikut ;

------------- Untuk sebagian besar


------------- Agak
------------- Untuk sebagian kurang

Cara termudah untuk berpikir tentang jenis skala pengukuran adalah untuk mengingat
bahwa ada dua tipe dasar: skala kategoris dan berkesinambungan. Kategoris skala
memiliki dua jenis: skala nominal dan ordinal. Skala kontinyu (sering disebut nilai
skala di program analisis data komputer) juga memiliki dua jenis: Interval / kuasi -
selang dan perbandingan skala. Tipe-tipe sisik ditunjukkan pada Tabel 6.5 .
39

Tabel 6.5

Jenis Skala Ukuran Digunakan dalam Penelitian Kuantitatif

Jenis Skala Contoh Pertanyaan Menggunakan Skala

Skala nominal Berapa banyak pendidikan yang telah Anda selesaikan?


(menggunakan ------ Tidak ada perguruan ------ Beberapa perguruan tinggi
kategori) ------ Sarjana ------ pekerjaan Graduate atau profesional
Apa peringkat kelas Anda ?
---------- Mahasiswa baru ----------- Mahasiswa tingkat dua
---------- SMP ----------- Senior

Skala ordinal Apakah Anda penasihat membantu Anda memilih program ?


(kategori ------ Tidak sama sekali ------- Untuk sebagian kecil
penggunaan tersirat
atau dinyatakan ------ Untuk batas tertentu ------- Untuk sebagian besar
urutan peringkat) Peringkat preferensi Anda untuk jenis instruksi lulusan tingkat dari 1 sampai 4
---------- Pembelajaran berbasis aktivitas
---------- kuliah
---------- Pembelajaran kelompok kecil
---------- diskusi

Kuasi-interval atau Sekolah adalah tempat di mana saya dianggap sebagai orang yang penting .
selang/skala rasio ---------- Sangat setuju ---------- Setuju ---------- ragu-ragu
(menggunakan ---------- Tidak Setuju ---------- Sangat tidak setuju
interval yang sama
terus menerus) Perguruan tinggi dan universitas harus melakukan penelitian untuk memecahkan
masalah ekonomi kota
---------- Sangat setuju ---------- Setuju ---------- ragu-ragu
---------- Tidak Setuju ---------- Sangat tidak setuju

Skala pengukuran pilihan menanggapi pertanyaan yang mengukur (atau


mengamati) variabel dalam unit kategori atau kontinu. Hal ini penting untuk
memahami skala pengukuran untuk menilai kualitas suatu instrumen dan untuk
menentukan penggunaan statisticsto tepat dalam analisis data .

Skala Nominal Peneliti menggunakan skala nominal (atau skala


kategoris) untuk menyediakan pilihan jawaban di mana peserta memeriksa satu atau
lebih kategori yang menggambarkan beberapa karakter, atribut, atau karakteristik.
Skala ini tidak memiliki urutan apapun. Contoh skala nominal akan jenis kelamin,
dibagi menjadi dua kategori pria dan wanita (salah satu dapat terdaftar pertama
sebagai pilihan respon). Bentuk lain dari pada skala nominal menjadi checklist " ya"
40

atau " " tidak " respon . Sebuah skala diferensial semantik, penelitian psikologi
populer, adalah jenis lain dari skala nominal. Skala ini terdiri dari dua sifat bahwa
peserta (menggunakan untuk memeriksa atau posisinya. Sebagai contoh, dalam
sebuah studi psikologis remaja berbakat, peneliti tertarik untuk mempelajari respon
emosional 'untuk kegiatan sehari-hari mereka ( Csikszentmihalyi, Rathunde, Whalen,
& Wong, 1995). Para peneliti menggunakan skala diferensial semantik untuk catatan
suasana hati mereka pada beberapa kata sifat pada waktu tertentu dalam sehari yang
penelitiannya memiki perangkat bip dan peserta diminta untuk menggambarkan
suasana hati mereka dengan menggunakan skala berikut

Sangat cukup beberapa tidak beberapa cukup sangat

Waspada 0 0 . - . 0 0
mengantuk

Meskipun peneliti menyimpulkan sejumlah remaja di beberapa pertanyaan


seperti ini , skala menanggapi setiap pertanyaan adalah nominal atau kategoris .

Skala Ordinal Peneliti menggunakan skala ordinal (atau skala peringkat atau
skala kategoris ) untuk memberikan pilihan respon dimana para peserta dari peringkat
terbaik atau yang paling penting untuk terburuk atau paling penting beberapa sifat,
atribut, atau karakteristik. Skala ini memiliki urutan intrinsik tersirat. Sebagai contoh,
seorang peneliti mungkin mencatat kinerja individu dalam golongan dari masing-
masing pelari dari awal sampai tempat terakhir. Banyak ukuran-ukuran sikap
menyiratkan skala ordinal karena mereka meminta peserta untuk menyusun urutan
pentingnya ("sangat penting" untuk" tidak penting") atau luasnya ("untuk sebagian
besar" untuk"sebagian kecil") topik. Sebagai contoh ini menggambarkan informasi
yang kategoris dalam urutan peringkat .

Interval/Skala Rasio

Skala lain yang populer digunakan oleh peneliti adalah skala interval atau
skala penilaian. Skala interval (atau skala rating atau skala kontinu) memberikan
"berkelanjutan" pilihan menanggapi pertanyaan dengan jarak yang sama diasumsikan
antara pilihan. Pengukuran ini mungkin memiliki tiga, empat, atau opsi respon yang
lebih. Yang populer skala Likert ("sangat setuju" untuk "sangat tidak setuju" )
41

menggambarkan skala dengan interval yang sama secara teoritis antara tanggapan.
Meskipun skala ordinal, seperti " sangat penting " untuk " tidak penting " mungkin
tampak seperti sebuah skala interval. kita tidak memiliki jaminan bahwa interval
adalah sama, seperti dalam skala Likert. Sebuah tes prestasi seperti Uji-Low
Keterampilan Dasar diasumsikan menjadi skala interval karena peneliti telah
dibuktikan bahwa pilihan respon adalah jarak yang sama dari satu sama lain.
Skala likert sangat populer (benar-benar setuju- sangat tidak setuju)
menggambarkan skala dengan interval yang sama secara teoritis antara tanggapan.
Hal ini telah menjadi praktek umum untuk memberi perlakuan pada skala ini sebagai
skala rating dan menganggap bahwa interval yang sama terus antara kategori respon
(Blaikie, 2005). Namun, kami tidak memiliki jaminan bahwa kita memiliki interval
yang sama. Oleh karena itu, seringkali skala Likert (benar-benar setuju sangat tidak
setuju) diperlakukan sebagai data ordinal baik dan interval dalam penelitian
pendidikan (maka istilah interval semu pada Table 6.5). Bagaimana peneliti
menganggap skala ini (atau skala yang sama, seperti "sangat penting" hingga " tidak
penting") sangat penting dalam pilihan statistik yang digunakan untuk menganalisis
data. Skala ordinal membutuhkan uji statistik nonparametrik ( lihat bab 7, "Melakukan
Analisis inferensial"). Beberapa peneliti menekankan untuk kepentingan dari melihat
skala Likert sebagai data ordinal, Uamieson, 2004). Sebagian lainnya menunjukkan
bahwa kesalahan untuk memperbaiki hasil skala Likert sebagai data interval minimal
Uacca rd & Wan, 1996). Dalam rangka untuk mempertimbangkan mengobati Data
Likert pada skala interval, peneliti harus mengembangkan beberapa kategori atau
pilihan dalam skala mereka, menentukan apakah data mereka biasanya
didistribusikan. dan menentukan apakah jarak antara setiap nilai pada skala sama .
Jika hal ini tidak dapat dilakukan, maka Anda harus memperlakukan skala Likert dan
skala seperti " tingkat kepentingan " atau " tingkat kesepakatan " sebagai skala ordinal
untuk keperluan analisis data.

Akhirnya, skala rasio (atau skala nol mutlak) adalah skala respon di mana
peserta memeriksa pilihan respon dengan jarak nol dan sama benar antara unit.
Meskipun peneliti pendidikan jarang menggunakan tipe skala ini contoh itu adalah
ketinggian individu ( misalnya, 50 inci, 60 inci) dan tingkat pendapatan (dari nol dolar
sampai $ 50.000 dengan penambahan sebesar $ 10,000) .
42

Skala Gabungan Dalam penelitian pendidikan, peneliti kuantitatif sering


menggunakan kombinasi skala kategoris dan berkesinambungan. Dari jumlah
tersebut, skala interval yang memberikan variasi sebagian besar tanggapan dan
meminjamkan diri mereka untuk analisis statistik lebih kuat. Aturan terbaik praktis
adalah bahwa jika Anda tidak tahu sebelumnya apa analisis statistik yang akan Anda
gunakan, membuat skala interval atau kontinyu. Skala kontinyu selalu dapat
dikonversi menjadi ordinalor skala nominal (Tuckman, 1999), namun tidak
sebaliknya.

h. Berfikir keras Tentang Mencari dan Memilih Instrumen

Sering saya menemukan peneliti awal mengembangkan instrumen mereka


sendiri daripada meluangkan waktu untuk menemukan alat yang ada cocok untuk
penelitian mereka. Tidak diragukan lagi, mengembangkan instrumen Anda sendiri
membutuhkan pengetahuan tentang item atau konstruksi pertanyaan, pengembangan
skala, dan formatnya. Meskipun beberapa kampus mungkin memiliki program yang
mengajarkan informasi ini, sebagian besar siswa mengembangkan instrumen dengan
sedikit umpan balik dari penasihat atau konsultan tentang bagaimana merancang
instrumen.
Alih-alih mengembangkan instrumen Anda sendiri, saya akan mendorong
anda untuk mencari atau memodifikasi instrumen yang ada. Sebuah contoh dapat
menggambarkan bagaimana Anda mungkin menemukan instrumen ini. Dalam
Gambar 6.6, saya menunjukkan alat yang telah saya temukan pada sikap siswa
menuju adaptasi ke perguruan tinggi. Bagaimana saya menemukan alat ini ?
Aku tahu bahwa aku ingin mengukur variabel " penyesuaian mahasiswa ke
perguruan tinggi " karena saya telah membentuk pertanyaan penelitian kuantitatif
umum : " Apa faktor yang mempengaruhi bagaimana mahasiswa baru menyesuaikan
diri dengan kuliah? " Saya mulai dengan mencari database ERIC untuk instrumen
menggunakan deskriptor " mahasiswa " dan " kampus " dan " penyesuaian " dalam
pencarian kata kunci online saya. Meskipun saya menemukan beberapa artikel jurnal
yang baik pada topik, tidak termasuk instrumen yang berguna. Meneliti referensi
dalam artikel ini masih bersih pada instrumen yang bekerja.
Aku berpaling ke bab dua buku di perpustakaan akademik kami bahwa
instrumen yang tersedia indeks, Buros Institut Pengukuran buku Mental, Tes di Print
43

dan Mental Pengukuran buku Tahun. Anda mungkin ingat dari sebelumnya dalam bab
ini bahwa publikasi TIP dan MMY berisi informasi tentang tes dan instrumen yang
tersedia secara komersial, termasuk instrumen sikap, Meskipun perpustakaan kami
berisi buku salinan tersebut yang TIP dan MMY, aku bisa menggunakan versi CD -
ROM dari buku-buku tersedia perpustakaan atau mengunjungi situs Web Buros di
www.unl.edu/buros/.
Aku terletak buku salinan terbaru dari TIP ( Murphy dkk . , 1999) dan melihat
di bawah abjad daftar tes, mencari instrumen yang berkaitan dengan mahasiswa,
terutama mahasiswa. Setelah mencoba beberapa kata, saya menemukan Mahasiswa
Adaptasi toCollege Kuesioner ( SACQ ). Membaca deskripsi singkat dari SACQ
Ilearned, informasi dasar tentang instrumen, seperti tujuannya, penduduk untuk
digunakan (yaitu, mahasiswa perguruan tinggi ), tanggal publikasi ( 1989 ), dan
timbangan badan. Ulasan ini juga informasi memuat harga ( $ 89,50 untuk 25 naires
pertanyaan tangan diberikan skor dan manual), waktu yang dibutuhkan untuk
mengelola itu ( 2O menit ), penulis, penerbit, dan referensi silang untuk tinjauan
instrumen dapat ditemukan dalam MMY tersebut, edisi 11 ( Kramer & Conoley,
1992) .
Selanjutnya saya ingin tahu tentang apakah nilai yang dilaporkan pada
instrumen ini adalah bothvalid dan dapat diandalkan, jadi aku mendongak instrumen
dalam edisi ke-11 MMY ( Kramer & Conoley, 1992) dan menemukan review dengan
E. jack Asher, Ir . , ProfessorEmeritus Psikologi, Western Michigan University,
Kalamazoo. Saya juga mencari database ERIC dan terletak sebuah artikel oleh
Dahmus et al. ( 1992) melaporkan dalam jurnal Pengukuran dan Evaluasi dalam
Konseling dan Pengembangan.
Berfokus terutama pada review Asher, saya menemukan bahwa itu ditujukan:

 Tujuan dari kuesioner


 Para sub-skala pada kuesioner
 Norma pada kuesioner diperoleh penulis dengan pemberian itu dari 1980 selesai
1984
 Bukti untuk validitas nilai dari instrumen (yaitu, kriteria yang berhubungan
andconstruct validitas )
 Bukti untuk keandalan nilai berdasarkan koefisien konsistensi internal
 Nilai manual, terutama masuknya potensi masalah etika inusing instrumen
 Nilai keseluruhan instrumen untuk konselor perguruan tinggi dan aplikasi
penelitian
 Keterbatasan instrumen
44

Setelah meninjau semua topik tentang kuesioner, Asyer menyimpulkan dengan


meringkas reaksi positif secara keseluruhan untuk instrumen tersebut. Meskipun
beberapa tanggal (1989), instrumen telah banyak digunakan dan ditinjau secara
positif. Aku memutuskan untuk menjadi instrumen yang baik untuk survei
mahasiswa.
Saya kemudian menghubungi penerbit, Psychological Services Barat di Los
Angeles, California, izin untuk menggunakan instrumen dan untuk mendapatkan
salinan untuk penelitian saya. Instrumen yang telah dikembangkan oleh orang lain,
menemukan satu dengan validitas yang baik dan nilai keandalan, dan menemukan
sebuah Qur pengguna instrumen menyebabkan identifikasi awal sarana untuk
mengumpulkan data saya. Anda mungkin tidak seberuntung dalam menemukan
instrumen secepat seperti yang saya lakukan, tapi pasti , proses ini lebih baik daripada
mengembangkan berbagai versi instrumen Anda sendiri yang mungkin memiliki
validitas dan reliabilitas yang dipertanyakan.

5. Bagaimana Anda Akan Mengatur Pengumpulan Data ?

Proses sebenarnya pengumpulan data berbeda, tergantung pada data dan dokumen
instrumen yang Anda gunakan. Namun, dua aspek yang standar di semua bentuk data
dan mereka layak mendapatkan perhatian, penggunaan prosedur standar dan praktek
etika.

a. Standardisasi

Ukuran kinerja, ukuran-ukuran sikap, dan pengamatan bergantung pada


instrumen. Instrumen ini dapat terdiri dari kuesioner yang peneliti ke peserta atau
tangan orang secara individu kepada orang-orang, survei sering diberikan secara
langsung atau melalui telepon, dan daftar periksa observasi yang peneliti lengkap.
Peneliti kuantitatif juga menggunakan instrumentketika mereka melakukan
wawancara tatap muka dengan individu atau sekelompok individu.
Dalam semua kasus ini, penting untuk menggunakan prosedur standar. Ketika
prosedur bervariasi, Anda memperkenalkan dugaan yang ke dalam penelitian dan data
untuk individu mungkin tidak sebanding untuk analisis. Prosedur tertulis membantu
menjaga Anda, serta pengumpul data lainnya yang membantu dalam proses ini. Untuk
wawancara menggunakan instrumen, Anda menerapkan prosedur yang sama saya
45

masing-masing individu. Instruksi yang disediakan di formulir wawancara akan


membantu memastikan bahwa Anda mengikuti proses standar. Jika orang lain
membantu dalam wawancara, Anda akan perlu totrain mereka sehingga prosedur yang
digunakan oleh semua pewawancara konsisten. Pelatihan ini mungkin melibatkan
wawancara demonstrasi, diikuti dengan wawancara percobaan dan uji coba tersebut
yang kritik sehingga semua peserta mengikuti prosedur yang sama .
Dalam pengumpulan data pengamatan, pelatihan harus jatuh terlebih dahulu
agar para peneliti data yang akan mengumpulkan menggunakan prosedur standar.
Sebuah proses serupa dengan yang penggunaan di wawancara - demonstrasi, uji coba,
dan kritik - dapat digunakan.
Para peneliti juga mengumpulkan dokumen publik dengan mendapatkan izin
untuk mengakses informasi ini dan kemudian mencatat atau merekam informasi
dalam file komputer. Membangun database kategori informasi membantu untuk
mengorganisir informasi ini. Organisasi ini sangat penting ketika Anda
menggabungkan data dari beberapa sumber ke dalam satu file untuk analisis
(misalnya, Data pendaftaran dan data suspensi untuk siswa di sekolah tinggi).

b. Isu Etika

Pengumpulan data harus etis dan harus menghormati individu dan situs.
Memperoleh izin sebelum mulai mengumpulkan data tidak hanya bagian dari proses
consentI informasi tetapi juga merupakan praktek etis. Melindungi kerahasiaan
individu dengan menetapkan nomor instrumen kembali dan menjaga identitas
individu secara rahasia/privasi kepada peserta. Selama pengumpulan data, Anda harus
melihat data sebagai rahasia dan tidak berbagi dengan peserta atau individu di luar
proyek lainnya. Anda butuh untuk menghormati keinginan individu yang memilih
untuk tidak berpartisipasi dalam pembelajaran.Anda ketika mereka setuju untuk
berpartisipasi, orang mungkin mundur atau tidak memberitakan untuk anobservation
atau wawancara. Upaya untuk menjadwal ulang akan sia-sia dan Anda mungkin perlu
untuk pilihan orang lain untuk pengumpulan data daripada kekuatan individu untuk
berpartisipasi.
Dalam hal lokasi penelitian, Anda harus mengakui bahwa semua peneliti
mengganggu dilapangan mereka belajar, namun minimal mungkin. Mengamati di
kelas, sebagai contoh, dapat mengganggu belajar dengan guru dan siswa mengganggu,
46

terutama ketika mereka mengamati hubungan dan menuliskan pengamatan tentang


perilaku mereka pada daftar periksa. Memperoleh izin dan jelas mengkomunikasikan
tujuan dari penelitian sebelum data digumpulkan, Anda dapat mengurangi reservasi
beberapa individu mungkin Anda miliki tentang keberadaan Anda di lingkungan
pendidikan mereka.

c. Memeriksa Kembali Kajian Keterlibatan Kuantitatif Induk

Kita bisa beralih ke studi keterlibatan orang tua ( Deslandes & Bertrand , Kebun
Binatang ) untuk melihat prosedur pengumpulan data dalam tindakan. Periksa sekali
lagi penulis " Metode " bagian kita bisa berasumsi bahwa penulis memiliki
kelembagaan ulasan surat persetujuan dewan menandatangani dari setiap dari orang
tua mereka yang disurvei di Quebec. Mereka juga mungkin memiliki izin dari instansi
di lima sekolah menengah negeri yang mereka pelajari untuk mendapatkan nama-
nama orang tua anak-anak yang menghadiri sekolah.
Para penulis tidak menunjukkan dalam diskusi metode strategi sampling yang
digunakan sebagai pilihan orang tua (lihat ayat 14). Kita tahu bahwa mereka memilih
sekolah mewakili populasi Quebec umum dan kemudian mengidentifikasi 770 orang
tua siswa ketujuh, kedelapan, dan kesembilan nilai. Prosedur ini akan
menggambarkan multi tahap sampling.kita tidak tahu apakah orang tua mewakili
seluruh populasi orang tua atau sampel dari orang tua. Kami juga tidak tahu apakah
orang tua dipilih secara acak atau tidak dengan sembarangan. Dalam hal data yang
mereka dilaporkan (lihat Tabel 5 dan keterbatasan mereka, ayat 46), jumlah
sebenarnya orang tua wakil dari setiap tingkatan kelas berbeda, meningkatkan
pertanyaan tentang apakah perbedaan ini mempengaruhi hasil dalam penelitian ini .
Para penulis kemudian mengumpulkan data dari orang tua pada beberapa
instrumen, termasuk Sharing Dream! Angket Induk, kuesioner yang dirancang oleh
penulis lain (lihat ayat 16). dan data demografis (Ayat 25). Pertanyaan-pertanyaan
pada instrumen digunakan skala Likert yang berkisar dari 1 (sangat kuat tidak setuju)
sampai 6 (setuju sangat kuat) (lihat ayat 21, misalnya). Mereka memperlakukan skor
pada skala ini sebagai interval tingkat scalesand menggunakan statistik parametrik
untuk menganalisis data (lihat bab 7 pada analisis inferensial). Kita juga tahu bahwa
penulis memilih instrumen ini untuk mengukur konsep model proses keterlibatan
orang tua. Kami tidak memiliki informasi tentang validitas skor dari penggunaan
47

masa lalu instrumen ini, meskipun penulis diperiksa untuk keandalan (Cronbachalpha)
pertanyaan yang akan mengukur setiap faktor dalam penelitian ini. Kami juga tidak
memiliki informasi tentang maka peneliti menggunakan prosedur standar selama
pengumpulan data mereka atau tentang potensi masalah etika yang mungkin telah
dikembangkan dalam penelitian ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN INFORMASI

A. Kesimpulan
Proses pengumpulan data melibatkan lebih dari sekedar mengumpulkan
informasi, meliputi lima langkah yang saling terkait. Langkah pertama adalah untuk
memilih peserta untuk penelitian. Pemilihan ini melibatkan menentukan populasi dan
sampel, menentukan bagaimana Anda akan memilih peserta, dan memutuskan pada
ukuran sampel yang sesuai.
Langkah kedua adalah untuk mendapatkan izin dari para peserta untuk terlibat
dalam penelitian Anda. Perizinan mungkin diperlukan dari pimpinan lembaga atau
organisasi, individu di lokasi tertentu, peserta ( dan orang tua mereka, karena anak-anak
kecil ), dan lembaga dewan peninjau kampus.
Langkah ketiga adalah untuk memutuskan apa jenis atau tipe data untuk
mengumpulkan data. Keputusan ini dimulai dengan menentukan variabel dalam
pertanyaan penelitian atau hipotesis, mendefinisikan ini, variabel, dan mencari langkah-
langkah yang mengoperasionalkan definisi ini. Data kuantitatif umumnya terdiri dari
ukuran kinerja dan sikap, pengamatan perilaku, dan catatan dan dokumen.
Langkah keempat adalah untuk menemukan, memodifikasi, atau
mengembangkan instrumen yang diberikan pada langkah-langkah ini. Prosedur
termudah adalah dengan menggunakan instrumen yang ada atau memodifikasi salah satu
daripada mengembangkan, instrumen anda sendiri. Prosedur ada untuk mencari
instrumen, dan ketika Anda menemukan satu yang dapat memuaskan,
mempertimbangkan apakah nilai dari penggunaan masa lalu itu dapat diandalkan dan
valid, apakah prosedur untuk merekam informasi sesuai pertanyaan / hipotesis penelitian
Anda, dan apakah timbangan akan mengukur baik data kategori atau kontinu .
Langkah terakhir melibatkan sebenarnya mengumpulkan data. Prosedur Anda
harus standar sehingga ada prosedur yang seragam untuk pengumpulan data. Juga,
seperti dengan semua tahapan penelitian , proses pengumpulan data perlu dilakukan
dengan cara yang etis terhadap seseorang dan tempat penelitian.

51
52

B. Informasi
Informasi Berguna Bagi Pembuat Penelitian
 Ketika mengumpulkan data untuk penelitian, rencana untuk terlibat dalam lima
langkah, memilih peserta, perizinan memperoleh, memilih jenis data, instrumen
mengidentifikasi, pengumpulan data anda.
 Mengidentifikasi populasi dan sampel untuk studi. Ada beberapa jenis probabilitas
dan bukanprobabilitas sampling. Yang paling ketat sampling akan simple random
sampling. Namun, keadaan penelitian dapat menentukan bentuk bukan probabilitas
sampling .
 Pilih sampel seluas mungkin.Gunakan rumus pengambilan sampel harus sistematis
dalam memilih ukuran sampel.
 Mendapatkan izin untuk melakukan kajian. Sebuah studi penelitian sering
membutuhkan beberapa tingkat izin, mulai dari lembaga dewan peninjau kampus,
kelembagaan organisasi dan tempat pimpinan peserta individu. Proses mencari
persetujuan dari kelembagaan dewan peninjau kampus dapat terdiri dari beberapa
langkah .
 Perhatikan ketentuan yang perlu dimasukkan dalam formulir persetujuan, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 6,4.
 Pertimbangkan bagaimana pertanyaan penelitian atau hipotesis akan dijawab ketika
memutuskan apa jenis data (s) untuk digunakan. Kemudian mengidentifikasi variabel,
mendefinisikan secara operasional mereka, dan pilih tindakan (misalnya, kinerja dan
sikap, pengamatan, perilaku, dan data faktual dan pribadi) yang sesuai dengan definisi
operasional.
 Tentukan apakah untuk mengembangkan instrumen Anda sendiri atau untuk
menggunakan atau memodifikasi alat yang ada untuk penelitian Anda.
 Menemukan instrumen adalah pilihan termudah, dan beberapa perpustakaan referensi
menyediakan akses yang baik kepada mereka .
 Pertimbangkan jenis timbangan Anda berencana untuk digunakan pada instrumen
Anda. Timbangan ini akan mempengaruhi jenis statistik yang akan digunakan dalam
menganalisis data. Pastikan mereka berhubungan dengan pertanyaan Anda.
53

 Sebelum memutuskan instrumen untuk digunakan, anda harus yakin bahwa nilai dari
penggunaan masa lalu itu dapat diandalkan dan valid . Ada beberapa bentuk
reliabilitas dan validitas.
 Tentukan apakah administrasi akan memberikan data yang dilaporkan sendiri " atau
melaporkan data penelitian. Ini akan tergantung pada jenis data yang akan
dikumpulkan.

Informasi Berguna Untuk Konsumen Penelitian


 Dalam mengevaluasi sebuah studi, peneliti menentukan apakah sepenuhnya
diungkapkan pengumpulan data. Lihatlah dalam " Metode " untuk informasi tentang
pengumpulan data.
 Carilah studi di mana peneliti menggunakan bentuk yang paling sering digunakan dari
sampel apakah sampel acak,atau probabilistik sampling.
 Sebuah studi kuantitatif yang ketat sering memerlukan beberapa jenis data kuantitatif.
 Sebuah studi penelitian harus memberikan informasi rinci tentang masing-masing dan
segala bentuk data yang dikumpulkan selama investigasi .
 Jika peneliti menggunakan instrumen dalam pengumpulan data mereka , mereka harus
melaporkan apakah skor dari penggunaan masa lalu instrumen tersebut valid dan
dapat diandalkan. Carilah tinggi koefisien positif ( misalnya , 0,6 atau di atas ).
DAFTAR RUJUKAN

Creswell,Jhon W. 2012. Educational research : planning, conducting, and evaluating


quantitative and qualitative research. Lincoln : University of Nebraska.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung :


Alfabeta,CV

54

Anda mungkin juga menyukai