0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan1 halaman
Pasien laki-laki mengalami sesak nafas dan nyeri dada akibat gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Diagnosa keperawatannya adalah pola pernapasan tidak efektif. Tujuan perawatan adalah mengembalikan pola pernapasan menjadi efektif dengan napas bersih dan jalan napas yang lancar serta parameter vital dalam batas normal melalui berbagai intervensi seperti posisi tidur yang tepat, pemantauan tanda-tanda
Pasien laki-laki mengalami sesak nafas dan nyeri dada akibat gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Diagnosa keperawatannya adalah pola pernapasan tidak efektif. Tujuan perawatan adalah mengembalikan pola pernapasan menjadi efektif dengan napas bersih dan jalan napas yang lancar serta parameter vital dalam batas normal melalui berbagai intervensi seperti posisi tidur yang tepat, pemantauan tanda-tanda
Pasien laki-laki mengalami sesak nafas dan nyeri dada akibat gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Diagnosa keperawatannya adalah pola pernapasan tidak efektif. Tujuan perawatan adalah mengembalikan pola pernapasan menjadi efektif dengan napas bersih dan jalan napas yang lancar serta parameter vital dalam batas normal melalui berbagai intervensi seperti posisi tidur yang tepat, pemantauan tanda-tanda
CKD ON HD DI PA V.SEROJA RSUD UNDATA PRIVINSI SULAWESI TENGAH Seorang pasien atas nama Tn.M beragama islam alamat btn palupi klien masuk ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sesak di rasakan di rumah karna tertuda HD2x. sesak nafas di sertai dengan nyeri dada. Nyeri seperti di tusuk-tusuk dan datang bila sesak juga datang nyeri pada skala 7 ekspresi wajah meringis pengkajian kardivaskuler 1.ictus cordis pada ICS 5 midclavikula sinistra sianosis Ѳ konjungtiva anemis A-TD=150/90mmHg N=78x/mnt bunyi jantung murni reguler tidak ada suara nafas tambahan pernafasan I-dada simetris kiri&kanan R- 26x/mnt P-vocal fremitus personar A. brongkuvesikuler terpasang 02 nasal 4lpm DX keperawatan: pola nafas tidak efektif neorologis dan sensori kesadaran compomentis fungsi penglihatan dan pendengaran ,rasa dalam keadaan baik nutrisi klien diet rendah protein cairan pembatasan cairan diagnose pola nafas tidak efektif b/d hiperventilasi tujuan kreteria hasil, setalah di lakukan tindakan keperawatan di harapkan pola nafas menjadi efektif dengan kriteria hasil 1. Menunjukan sura napas yang bersih tidaj ada sianosis 2. Menunjukan jalan nafas yang paten 3,TTV dalam rentang normal intervensi 1, posisikan pasien bentuk memksimalkan ventilasi 2, auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan3, atur peralatan oksigenasi 4, monitor tanda-tanda vital 5. Kolaborasi pemberian therapy catatan perkembangan S,klien mengatakan masih sesak,nyeri dada kadang-kadang O,ku lemah, vemplan terpasang, edeman kaki,TD-150/80mmHg S,37,2˚C A,masalah pola nafas belum teratasi P,lanjutkan intervensi 1,pertahankan posisi klien 2,auskultasi suara napas 3,atur peralatan oksigenasi 4,monitor TTV, kolaborasi dengan dokter.