Materi Alat Berat
Materi Alat Berat
1 PENGERTIAN DASAR
Sistem Common rail menggunakan bahan bakar bertekanan tinggi yang
dihasilkan oleh supply pump untuk memperbaiki penggunaan bahan bakar yang
ekonomis dan menambah kekuatan (power) mesin, juga mengurangi vibrasi dan noise
mesin. Sistem ini menyimpan bahan bakar, yang telah mempunyai tekanan yang
dihasilkan oleh supply pump, pada common rail. Dengan menyimpan bahan bakar
dengan tekanan tinggi sistem common rail dapat menyediakan bahan bakar dengan
tekanan bahan bakar yang stabil, tidak terpengaruh oleh cepatnya mesin atau beban
mesin.
ECM menghasilkan arus listrik ke solenoid valve pada injektor,
menggunakan EDU, untuk mengatur waktu dan jumlah injeksi bahan bakar, dan juga
memonitor tekanan bahan bakar di dalam common rail dengan menggunakan fuel
pressure sensor. ECM memerintahkan supply pump untuk menyuplai bahan bakar di
dalam common rail dengan menggunakan fuel pressure sensor. ECM memerintahkan
supply pump untuk menyuplai bahan bakar yang dibutuhkan untuk memperoleh
2
target tekanan bahan bakar, kira-kira 20 sampai 135 MPa (204 sampai 1,337 kgf/cm ,
2,901 sampai 19,581 psi).
Sebagai tambahan, sistem ini menggunakan 2-Way Valve (TWV) di dalam
injektor untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar. Walau demikian,
waktu dan volume injeksi bahan bakar dapat di atur secara presisi oleh ECM.
Sistem common rail menghasilkan dua injeksi bahan bakar yang terpisah. Untuk
memperlembut kejutan pembakaran, sistem ini melakukan pilot-injection sebagai
bagian injeksi bahan bakar lebih dulu ke injeksi bahan bakar utama. Hal ini dapat
membantu mengurangi vibrasi dan noise mesin.
Gambar.1 Sistem Diagram Common Rail (Sistem Bahan Bakar)
Common Rail system adalah mesin diesel yang sistem bahan bakarnya dikontrol secara
elektrikal. Pada saat mesin bekerja selalu terdapat tekanan bahan bakar yang cukup tinggi.
Kontrol tekanan tinggi tersebut pada setiap injector diatur secara independen.
Sistem tekanan dan waktu penginjeksian dirangcang untuk mesin high speed direct
injection. Parameter injeksi seperti waktu penginjeksian, jumlah injeksi dan tekanan
dikontrol oleh Electronic Control Module (ECM).
Dengan Common Rail, tekanan bahan bakar dapat dinaikkan sampai dengan
1350 bar, sehingga meskipun kecepatannya dinaikkan, tekanan tetap dapat disalurkan.
Tekanan tinggi ini tidak hanya untuk mempercepat injeksi namun juga bisa
memungkinkan untuk melakukan injeksi awal untuk menyempurnakan proses
pembakaran.Semakin tinggi tekanan injeksi, semakin besar efisiensi thermodynamic.
Dengan cara ini maka mesin diesel direct injection dapat dikatakan mempunyai
efisiensi thermodynamic yang paling besar dibandingkan dengan jenis
pembakaran internal lainnya.
3.3 Rail
Gambar.8 Rail
3.4 Injector
Tugas injectors adalah untuk menginjeksikan sejumlah bahan bakar ke dalam
ruang bakar dengan jumlah yang pas dan tepat waktunya. Untuk melakukan hal tersebut,
injector dipicu oleh sinyal dari ECM.
Gambar.9 Injector
3.5 SENSOR
ECM menggunakan hitungan dari sensors (seperti kecepatan mesin, posisi pedal gas,
temperatur udara) untuk menghitung jumlah bahan bakar dan kapan proses injeksi dilakukan
secara tepat.
Gambar .10 Sensor pada Common Rail
Pedal sensor mempuyai dua Potentiometers, satu adalah sinyal posisi pedal ke
ECM, sedangkan satunya lagi untuk sinyal beban. Jika pedal sensor ini mengalami
kegagalan, maka mode limp home akan dijalankan.
3.5.2 Sensor Tekanan Rail
Rail pressure sensor harus mengukur rail dengan ketepatan yang tepat dan
sebisa mungkin dengan cepat.
Iron plate
Armature
Compression spring
Agar gas buang yang dikeluarkan sesuai dengan batas yang diperbolehkan,
maka pengaturan rasio bahan bakar dan udara dikontrol secara ketat oleh sistem.
Untuk melakukan hal tersebut, di dalamnya terdapat satu sensor yang memonitor
aliran bahan bakar udara yang ditarik ke dalam mesin. Sensor ini sinyalnya berdiri
sendiri lepas dari pengaruh lain seperti, reverse flow, EGR, variable camshaft control
dan perubahan air temperature control.
Jenis bahan sensor yang digunakan adalah hot-film air-mass meter. Prinsip kerja
hot-film adalah transfer panas dari elemen sensor ke air-mass flow.
Untuk registrasi aliran air-mass flow dan deteksi arah alirannya, sistem ini
menggunakan penguku micromechanical. Aliran bali juga dapat dideteksi bilamana ada
getaran air-flow yang cukup kuat. Elemen micromechanical sensor letaknya di dalam
sensors flow passage
Camshaft sensor menggunakan efek Hall untuk menentukan posisi camshaft. Gigi
yang terbuat dari material ferromagnetic dipasang pada camshaft dan berputar besama
camshaft. Pada saat gigi tersebut melewati semiconductor wafers yang ada pada camshaft
sensor, maka bidang magnetic tersebut mengalihkan elektron di dalam semiconductor
wafers di sudut kanan ke arah aliran arus yang mengalir melalui wafers. Hal ini
mengasilkan sinyal teganan singkat (Hall voltage) yang memberitahukan ECM bahwa
cylinder 1 baru saja memasuki fase kompresi.
Posisi piston di dalam ruang bakar sebagai penentuan awal injeksi. Semua piston
dihubungkan ke crankshaft oleh connecting rods. Sensor pada crankshaft berputar
setiap menitnya. Variabel input yang sangat penting ini dihitung di dalam ECM
menggunakan sinyal induktif dari crankshaft-speed sensor.
3.5.6 Coolant Temperatur Sensor
4. Prinsip Kerja
Pompa bahan bakar tekanan tinggi tersebut menghisap bahan bakar dari tanggi dengan
menggunakan gear pump (feed pump) yang selanjutnya di teruskan menuju pompa tekanan
tinggi ke ketiga plunger pompa.
Setelah bahan bakar melalui suppy pump, maka selanjutnya adalah melalui atau
menuju Rail, (seperti pada gambar dibawah ini). Tekanan yang dapat diterima dari rail
tersebut bisa sampai 1800 bar, bahkan lebih. Apabila tekanan berlebihan dari keadaan yang
seharusnya, makan katup pengembali saluran bahan bakar akan terbuka dan tekanan pun
terjaga.
Gambar.24 Rail
Gambar .25 Injector
Setelah bahan bakar berada di dalam Common Rail, maka selanjutnya adalah
menyalurkan bahan bakar tersebut menuju ke ruang pembakaran melalui Injector electric,
yaitu injector yang dilengkapi dengan katup solenoid yang bekerja apabila menerima
sinyal dari ECU.
Sinyal yang diberikan oleh ECU akan membuat solenoid bekerja, dan injector mulai
menyemburkan bahan bakar selama katup solenoid tersebut membuka. Tanpa sinyal dari
ECU, maka injector tidak akan pernah bisa untuk menyemburkan bahan bakar menuju
ruang bakar.
Sinyal Dari Ecu dikuatkan oleh EDU untuk mempromosikan Injector. Tegangan
tinggi yang digunakan terutama ketika katup terbuka unutk membuka slang. Volume dan
waktu penginjeksian dikontrol dengan menyelesaikan waktu buka dan tutup injector
seperti pada sistem EFI mesin bensin.