Anda di halaman 1dari 20

102

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED,


EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF WEAK EFFICIENCY IN
DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS

Elisabeth Sihombing, Citra Sukmadilaga


Univesitas Padjadjaran
citra.sukmadilaga@unpad.ac.id

ABSTRACT
The Weak Efficient Market shows that the prices of securities fully reflect past information. The purpose of this
research to analyze the efficiency of the weak form related to the random walk theory in three capital market
classifications, namely developed, emerging, and frontier. This study uses a daily closing stock price index from the
capital market index of each market classification. The research period began from January 1, 2002 to March 31, 2016
and was divided into three periods; before, during and after the global financial crisis. The Tests conducted in this
research include the Kolmogorov-Smirnov test, the run test, the autocorrelation test, and the variance ratio test. The
results of this research indicate the efficiency of weak forms in developed and emerging markets in different periods,
while the frontier markets show inefficiencies.

Keywords: Weak Form Efficiency, Efficient Market Hypothesis, Random Walk

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED,


EMERGING, DAN FRONTIER
ABSTRAK
Efisiensi pasar modal bentuk lemah menunjukkan bahwa harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan
informasi masa lalu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi bentuk lemah yang berkaitan
dengan teori random walk pada tiga klasifikasi pasar modal, yaitu developed, emerging, dan frontier. Penelitian ini
menggunakan indeks harga saham penutupan harian dari indeks pasar modal masing-masing klasifikasi pasar.
Periode penelitian dimulai dari tanggal 1 Januari 2002 sampai 31 Maret 2016 dan dibagi ke dalam tiga periode,
yaitu sebelum, saat, dan sesudah krisis keuangan global. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain
uji Kolmogorov-Smirnov, uji run, uji autokorelasi, dan uji variance ratio. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan
efisiensi bentuk lemah pada pasar developed dan emerging di periode yang berbeda-beda, sedangkan pasar frontier
menunjukkan ketidakefisiensian.

Kata-kata Kunci: Efisiensi Bentuk Lemah, Hipotesis Pasar Efisien, Random Walk

ISSN:1858 – 1218 (printed), ISSN: 2685 - 7359 (online), Website: http://journal.feb.unpad.ac.id/index.php/jebt


103
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

PENDAHULUAN Pada pasar yang kurang efisien, harga


Penentuan harga di pasar modal dipengaruhi oleh sekuritas kurang mencerminkan semua informasi
informasi karena informasi mempengaruhi yang ada. Maksudnya ialah terdapat lag atau
keputusan investor untuk melakukan jual (sell) keterlambatan dalam proses penyesuaian harga
dan beli (buy). Artikel klasik Fama (1970) sehingga beberapa investor memperoleh
mengungkapkan bahwa di dalam pasar yang kesempatan untuk mendapatkan return yang
efisien, harga sekuritas mencerminkan seluruh lebih tinggi dengan memanfaatkan situasi lag
informasi yang tersedia. Hipotesis ini disebut tersebut. Dalam suatu waktu, pasar bisa
Hipotesis Pasar Efisiensi (Efficienct Market overadjusted atau underadjusted ketika bereaksi
Hypothesis). Namun, apakah dalam kehidupan terhadap informasi baru sehingga harga yang
nyata pasar efisien eksis? terbentuk bisa jadi bukan merupakan harga yang
Konsep efisiensi dalam hipotesis pasar mencerminkan nilai intrinsik dari sekuritas
efisien mengacu pada efisiensi informatif yaitu tersebut.
seberapa cepat pasar merespon informasi Berdasarkan hipotesis pasar efisien,
sehingga mempengaruhi pergerakan harga pasar investor tidak dapat mengalahkan pasar dan tidak
sekuritas menuju harga keseimbangan baru. akan menerima return yang berbeda dengan
Asumsi yang paling penting dari hipotesis pasar investor lain. Bila ada yang memperoleh return
efisiensi ialah tidak ada investor yang mungkin lebih, maka hal tersebut merupakan
akan memperoleh abnormal return keberuntungan. Dalam hal ini, harga sekuritas
menggunakan informasi apapun. Pada pasar pada saat itu mencerminkan informasi pada saat
efisien, harga sekuritas akan dengan cepat itu juga dan tidak berpengaruh terhadap
terevaluasi dengan adanya informasi baru yang informasi pada masa lalu. Informasi tersebut
berkaitan dengan sekuritas tersebut sehingga bersifat tidak terduga.
investor tidak akan memanfaatkan informasi Hipotesis pasar efisiensi mengesampingkan isu-
tersebut untuk memperoleh abnormal return. isu yang mempengaruhi harga sekuritas itu
Investor pasti mengharapkan abnormal return sendiri, seperti isu-isu ekonomi, sosial, politik,
positif. Peristiwa ini membuat perdagangan aktif dan isu-isu lainnya. Padahal, harga saham
di pasar modal meningkat karena investor dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
termotivasi dan merasa tertantang untuk internal seperti pengumuman tentang pemasaran,
memperoleh keuntungan yang melebihi penjualan, pendanaan, ketenagakerjaan, maupun
keuntungan normal. Abnormal return juga eksternal seperti inflasi, kurs valuta asing, hukum
menentukan apakah pasar efisien atau tidak. dan regulasi, tingkat suku bunga, gejolak politik.

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
104
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

Hipotesis Pasar Efisiensi telah digunakan dalam Beberapa praktisi menganggap para
studi terkait informasi dalam pasar modal selama investor yang menganut kepercayaan terhadap
lebih dari empat dekade sampai saat ini. Dahulu pasar efisien tidak mewaspada lonjakan harga
hipotesis ini diterima secara luas oleh para aset (asset price bubble) seperti yang terjadi pada
ilmuwan ekonomi. Namun, kepercayaan ini tahun 2007-2008 saat terjadinya krisis keuangan
menimbulkan pro dan kontra. Teori random walk global. Jeremy Grantham, seorang strategis
pertama kali diusulkan oleh Maurice Kendall investasi mengatakan kalau teori pasar efisiensi
(1953) yang menemukan bahwa harga saham bertanggung jawab terhadap peristiwa krisis
adalah acak (random). Samuelson (1965) keuangan global. Sebaliknya, Ball (2009)
menulis artikel berjudul “Proof that properly memberikan argumentasi bahwa EMH memiliki
anticipated prices fluctuate randomly”. Godfrey banyak keterbatasan dan EMH tidak bisa
et al. (1964) juga menerbitkan buku berjudul disalahkan atas krisis keuangan yang terjadi
“The random walk hypothesis of stock market sebab EMH merupakan teori, bukan fakta. Krisis
behaviour”. Sementara menurut Cootner (1962) keuangan global pada tahun 2008 diawali oleh
dan Steiger (1964), pasar modal tidak mengikuti kebangkrutan bank investasi raksasa Lehman
random walk. Teori random walk menjadi Brothers sebagai korban dari krisis kredit macet
populer pada tahun 1973 saat Burton Malkiel di Amerika yang memicu penurunan tajam sektor
menulis bukunya yang berjudul “A Random Walk keuangan global bukanlah kegagalan atas
Down Wall Street”. keyakinan terhadap pasar efisien, tapi karena
Memasuki abad ke-21, hipotesis pasar moral hazard. Malkiel (2011) mengatakan bahwa
efisien makin diragukan. Beberapa praktisi EMH tidak mengartikan kalau pelaku pasar
menyalahkan hipotesis pasar efisien sebagai selalu rasional dan harga selalu benar, hanya saja
pengganggu ekonomi yang menyebabkan resesi. tidak ada yang tahu kalau harga tersebut terlalu
Justin Fox (2009) mengatakan bahwa EMH tinggi atau rendah, jadi EMH lebih
merupakan kesalahan yang sangat berbahaya mengindikasikan kepada gerakan harga yang
dalam sejarah ekonomi (“most remarkable error acak (random walk).
in the history of economic theory”). Di dalam Penelitian terhadap efisiensi pasar telah
jurnalnya, seorang ahli ekonomi bernama Robert banyak dilakukan baik secara empiris maupun
Shiller (2003) menuliskan bahwa pasar efisien teoretis. Efisiensi pasar layak untuk diteliti
merupakan ilustrasi yang tidak sepenuhnya karena berkaitan dengan relevan atau tidaknya
terjadi secara nyata di pasar yang sebenarnya dan harga yang tercantum di pasar modal apalagi
kita sebaiknya berhenti menganggap kalau harga setelah kemunculan krisis keuangan global pada
merefleksikan informasi yang sebenarnya. tahun 2007-2008 yang berdampak pada aktivitas

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
105
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

pasar modal global. Hal ini dapat membantu tahun 1970 dalam jurnalnya Efficient Capital
investor untuk mengambil keputusan dan Market: A Review of Theory and Empirical Work.
menentukan strategi yang tepat dalam Fama beragumentasi bahwa saham
berinvestasi sebab konsep efisiensi pasar diperjualbelikan berdasarkan fair value atau nilai
merupakan salah satu konsep untuk memahami wajar sehingga investor tidak akan mungkin
mekanisme harga yang terjadi di pasar modal. dapat membeli saham dengan harga lebih rendah
Bila pasar efisien benar ada, maka investor dapat (undervalued) dan menjual saham dengan harga
menghemat waktu serta biaya untuk lebih tinggi (inflated price). Dengan demikian,
menganalisis harga saham di pasar modal. tidak ada yang dapat mengungguli pasar melalui
Bila pasar kurang efisien, maka investor pemilihan saham dan market timing yang
akan menerapkan strategi perdagangan aktif dan merupakan cara investor untuk mendapatkan
analisis harga pasar serta berusaha untuk kesempatan memperoleh keuntungan lebih tinggi
memperoleh return lebih. Perdagangan aktif serta atau dengan membeli investasi yang lebih
analisis tersebut akan memicu percepatan respon berisiko.
pergerakan harga. Selain itu, pemerintah tersadar Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa
untuk membuat dan memperbaiki regulasi untuk pasar efisien dapat terjadi apabila:
melindungi para pelaku pasar modal sehingga 1. Investor berlaku sebagai penerima harga
banyak investor yang mau menanamkan (price takers), artinya investor tidak dapat
modalnya guna menaikkan perekonomian mempengaruhi harga sekuritas.
negara. 2. Informasi tersedia secara luas kepada pelaku
Apakah efisiensi pasar dipengaruhi oleh pasar pada saat yang bersamaan dan biaya
tingkat perkembangan ekonomi suatu negara? Di untuk mendapatkan informasi tersebut
dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti murah.
apakah pasar efisiensi berlaku di tiga klasifikasi 3. Tiap-tiap informasi yang dihasilkan bersifat
pasar berdasarkan tingkat perkembangan pasar acak (random) satu dengan yang lain.
modalnya menurut 4. Investor bereaksi dengan menggunakan
MSCI (Morgan Stanley Capital International), informasi yang penuh dan cepat sehingga
yaitu developed market, emerging market, dan harga sekuritas mencapai titik ekulibrium
frontier market. yang semestinya.
Pasar Modal Efisien Sedangkan pasar tidak efisien apabila:
Teori konsep pasar yang efisien atau 1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang
efficienct market hypothesis (EMH) dapat mempengaruhi harga sekuritas.
dikembangkan oleh Professor Eugene Fama pada

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
106
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

2. Informasi tersebar secara tidak merata atau publicy available information) termasuk yang
hanya bisa diakses oleh sebagian kelompok ada dalam laporan keuangan emiten.
dan biaya untuk mendapatkan informasi Pasar efisien bentuk setengah kuat diuji
mahal. Hal ini dapat terjadi bila terdapat atas kecepatan harga sekuritas melakukan
insider trader. penyesuaian (speed of adjustment) terhadap
3. Informasi yang akan disebarkan dapat informasi baru di pasar modal dimana investor
diprediksi oleh pelaku pasar. tidak bisa memperoleh keuntungan di atas normal
4. Investor adalah pelaku pasar yang lugas secara konsisten setelah pengumuman informasi
(naïve investor) dan tidak canggih tersebut. Jika ada selisih waktu untuk melakukan
(unshopisticated). penyesuaian terhadap pengumuman informasi
Bentuk-Bentuk Hipotesis Pasar Efisien dan investor mendapat kesempatan untuk
• Pasar Efisien Bentuk Lemah (The Weak memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal
Efficient Market Hypothesis) return), maka pasar tidak secara utuh efisien
Pasar efisien berbentuk lemah jika harga- dalam bentuk setengah kuat.
harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully • Pasar Efisien Bentuk Kuat (The Strong
reflect) informasi masa lalu yang sudah terjadi, Efficient Market Hypothesis)
seperti data harga sekuritas, rate of return, dan Bentuk pasar efisien yang kuat
volume perdagangan masa lalu. Bentuk efisiensi merupakan bentuk pasar efisien yang paling
pasar bentuk lemah ini berkaitan dengan teori ketat. Pasar efisien berbentuk kuat jika harga-
langkah acak (random walk theory) yang harga sekuritas secara penuh mencerminkan
menyatakan bahwa data masa lalu tidak (fully reflect) semua informasi yang tersedia
berhubungan dengan nilai sekarang. Untuk termasuk informasi privat (public and private
menentukan harga sekuritas dalam pasar bentuk information). Dengan demikian, tidak terdapat
lemah, seluruh informasi masa lalu sudah investor yang memiliki akses terbatas
tercermin pada harga sekuritas yang berlaku saat (monopolistic access) terhadap informasi yang
ini (current price) dan harga sekuritas di masa relevan bagi penentuan harga saham.
mendatang tidak dapat diprediksi menggunakan Teori Random Walk
data masa lalu. Teori ini menyatakan bahwa harga saham
• Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat bergerak ke arah yang acak dan tidak
(The Semistrong Efficient Market Hypothesis) berhubungan dengan data masa lalu sehingga
Pasar efisien setengah kuat jika harga harga tidak dapat diperkirakan. Komponen acak
sekuritas secara penuh mencerminkan (fully terjadi karena ada informasi baru yang masuk.
reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all Besarnya komponen acak tersebut bisa positif

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
107
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

atau negatif dan mempunyai harapan nilai sama H03: Jika harga saham mengikuti teori
dengan nol. Jadi, tidak mungkin seorang investor random walk, maka pasar frontier adalah efisien
dapat memperoleh keuntungan melebihi dalam bentuk lemah.
keuntungan pasar tanpa menanggung risiko lebih.
Dalam hal ini, teori random walk berkaitan METODE
dengan perilaku perubahan harga yang Tujuan penelitian ini adalah untuk
independen satu sama lain dan dan tidak dapat mengetahui apakah pola pergerakan harga-harga
diprediksi. di pasar saham yang tergolong developed,
Hipotesis emerging, dan frontier mengikuti pola random
Berikut gambar kerangka pemikiran yang walk dan efisien dalam bentuk lemah.
telah disusun penulis: Penentuan sampel dalam penelitian ini
Gambar 1 menggunakan metode purposive sampling.
Kerangka Pemikiran Sampel yang digunakan ialah indeks pasar saham
gabungan di negara-negara yang dipilih menurut
tingkat perkembangan pasarnya, yaitu pasar
developed, emerging, dan frontier. Klasifikasi
jenis pasar dan negara adalah berdasarkan MSCI
(Morgan Stanley Capital International). Penulis
memilih tiga negara untuk merepresentasikan
keadaan pasar modal menurut klasifikasinya.
1. Di dalam developed market, penulis memilih
Amerika, Jepang, dan UK karena ketiga
negara tersebut memiliki kapitalisasi pasar
terbesar di dunia menurut MSCI (per April
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut
2016).
dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut:
2. Di dalam emerging market, penulis memilih
H01: Jika harga saham mengikuti teori
Cina, Korea Selatan, dan Indonesia. Cina dan
random walk, maka pasar developed adalah
Korea Selatan merupakan dua negara yang
efisien dalam bentuk lemah.
memiliki kapitalisasi pasar terbesar di dalam
H02: Jika harga saham mengikuti teori
pasar emerging menurut MSCI (per April
random walk, maka pasar emerging adalah
2016). Indonesia dipilih sebagai sampel
efisien dalam bentuk lemah.
karena Indonesia merupakan negara tempat
penelitian dilaksanakan.

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
108
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

3. Di dalam frontier market, penulis memilih uji autokorelasi (autocorrelation test) dan uji
Kuwait, Argentina, dan Sri Lanka variance ratio terhadap return saham harian.
berdasarkan urutan besar kapitalisasi Metode Analisis Data
pasarnya menurut MSCI (per April 2016) dan Perubahan harga pasar saham diukur
ketersediaan data indeks harga masa lalu. dalam bentuk return berdasarkan data harga tutup
Objek penelitian ini adalah indeks harga harian. Rumus untuk menghitung realisasi return
pasar saham gabungan secara harian di Amerika adalah sebagai berikut.
(NYSE Composite), Jepang (NIKKEI 225), dan , = ( Pi,t / Pi,t-1)
United Kingdom (FTSE All-Share) sebagai Ri,t = Return pasar saham i pada waktu t
developed market; Cina (SSE Composite), Korea Pi,t = Harga pasar saham i pada waktu t
Selatan (KOSPI Composite), dan Indonesia Pi,t-1 = Harga pasar saham i pada waktu t-1
(IHSG) sebagai emerging market; serta Kuwait Uji Statistik
(Kuwait Stock Exchange), Argentina • Analisis Deskriptif
(MERVAL), dan Sri Lanka (CSE All-Share) Dalam analisis ini, data imbal hasil harian
sebagai frontier market; mulai dari 1 Januari (daily return) digambarkan melalui ukuran
2002 sampai 31 Maret 2016. Rentang waktu ini minimum, maksimum, rata-rata, dan standar
dibagi dalam tiga periode, yaitu periode I (1 deviasi guna menunjukkan volatilitas dan rasio
Januari 2002 – 30 Juni 2007), periode II (1 Juli return terhadap risiko
2007 – 31 Desember 2011), dan periode III (1 • Uji Kormogolov-Smirnov
Januari 2012 – 31 Maret 2016). Uji goodness-of-fit Kolmogorov-Smirnov
Data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah penyebaran data
adalah data sekunder berupa historical price mengikuti distribusi teoritisnya (Ghozali, 2006).
(harga masa lalu) dari indeks harga tutup harian Dalam penelitian ini, apakah distribusi data
di pasar saham. Data bersumber dari situs resmi return mengikuti distribusi normal.
yahoo finance, google finance, quandl, dan data • Uji Run
finansial lainnya. Uji run nonparametrik digunakan untuk
Metode dalam penelitian ini dilakukan menguji keacakan rangkaian return apakah
dengan melihat perilaku harga saham apakah return saham di pasar modal dapat diprediksi
harga saham bersifat acak dan independen. (Elton, et al.: 2011, 406). Dalam penelitian ini,
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji perubahan return
non-parametrik berupa uji Kolmogorov- diklasifikasikan menurut posisinya sehubungan
Smirnow dan uji run, serta uji parametrik berupa dengan rata-rata return. Perubahan positif ketika
return lebih besar daripada rata-ratanya,

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
109
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

sedangkan perubahan negatif ketika return lebih menunjukkan data tidak acak (Effendi dan
kecil daripada rata-ratanya. Setiawan, 2014).
• Uji Autokorelasi • Uji Variance Ratio
Analisis efisiensi pasar modal bentuk Uji variance ratio diperkenalkan oleh Lo
lemah dapat dilakukan dengan uji prediktibilitas dan Mackinlay (1988). Tes dalam uji ini ialah tes
return dari data return di masa lalu, yaitu uji terhadap keacakan apakah data sesuai dengan
autokorelasi atau korelasi serial. Uji korelasi teori random walk.
serial merupakan uji hubungan linier antara HASIL DAN PEMBAHASAN
return saat ini dengan return di masa lalu (Elton, Analisis Deskriptif
et al.: 2011, 403). Adanya autokorelasi pada data

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
110
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

Period Keputusa
Hasil perhitungan statistik deskriptif data e Sig. (p-value) n
return pada periode 1 (sebelum krisis keuangan 1 0,000 H0 ditolak
global), pada periode 2 (saat krisis keuangan 2 0,000 H0 ditolak
global) dan pada periode 3 (sesudah krisis 3 0,006 H0 ditolak
keuangan global) sebagai berikut. NIKKEI 225
Dari analisis deskriptif, krisis keuangan
Period Keputusa
global mempengaruhi volatilitas indeks pasar e Sig. (p-value) n
developed dan emerging, tapi tidak pasar frontier. 1 0,003 H0 ditolak
Hal ini ditunjukkan dengan standar deviasi 2 0,000 H0 ditolak
terbesar terdapat pada periode 2 di pasar 3 0,001 H0 ditolak
developed dan emerging yang berarti risiko pasar FTSE All-Share
terbesar terjadi periode Period Keputusa
e Sig. (p-value) n
Tabel 2 1 0,000 H0 ditolak
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov terhadap 2 0,000 H0 ditolak
Return di Pasar Saham 3 0,002 H0 ditolak
Developed Market Emerging Market
Developed Market SSE Composite
NYSE Composite

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
111
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

Period Keputusa 2 0,000 H0 ditolak


e Sig. (p-value) n 3 0,002 H0 ditolak
1 0,000 H0 ditolak
2 0,000 H0 ditolak Uji Run
3 0,002 H0 ditolak Nilai kritis Z pada tingkat signifikansi 0,05
adalah ±1,96. H0 ditolak (H0:Return saham
KOSPI Composite bersifat acak) apabila p-value < 0,05 atau Z-
Period Keputusa statistic > ±1,96.
e Sig. (p-value) n
Tabel 3
1 0,000 H0 ditolak
Hasil Uji Run terhadap Return di Pasar
2 0,000 H0 ditolak
Saham
3 0,002 H0 ditolak
Developed Market
IHSG (JKSE)
NYSE Composite
Period Keputusa
e Sig. (p-value) n Period p- Z Keputusa
e value statistic n
1 0,000 H0 ditolak
1 0,078 1,762 H0 diterima
2 0,000 H0 ditolak
2 0,077 1,770 H0 diterima
3 0,002 H0 ditolak
3 0,229 1,203 H0 diterima
Frontier Market
NIKKEI 225
Kuwait Stock Exchange
Period p- Z Keputusa
Period Keputusa e value statistic n
e Sig. (p-value) n
1 0,181 1,337 H0 diterima
1 0,000 H0 ditolak 2 0,179 1,343 H0 diterima
2 0,000 H0 ditolak 3 0,585 0,546 H0 diterima
3 0,002 H0 ditolak FTSE All-Share
MERVAL Period p- Z Keputusa
Period Keputusa e value statistic n
e Sig. (p-value) n 1 0,292 1,053 H0 diterima
1 0,000 H0 ditolak 2 0,571 0,566 H0 diterima
2 0,000 H0 ditolak 3 0,237 -1,184 H0 diterima
3 0,002 H0 ditolak Emerging Market
CSE All-Share SSE Composite
Period Keputusa Period p- Z Keputusa
e Sig. (p-value) n e value statistic n
1 0,000 H0 ditolak H0
1 0,111 -1,595 diterima

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
112
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

H0
2 0,668 -0,429 diterima Uji Autokorelasi
H0
3 0,826 0,220 diterima Pasar dikatakan efisien bentuk lemah

KOSPI Composite dengan tingkat signifikansi 5% apabila koefisien


Period p- Z Keputusa korelasi tidak signifikan, yaitu tingkat
e value statistic n
signifikansi lebih dari 5% dimana H0 diterima
H0
1 0,272 -1,098 diterima (H0: tidak terdapat autokorelasi). Sebaliknya,
H0 apabila koefisien korelasi signifikan (p-value <
2 0,839 0,204 diterima
5%) maka H0 ditolak yang mengindikasikan
H0
3 0,853 -0,185 diterima adanya autokorelasi.
IHSG (JKSE) Tabel 4
Period p- Z Hasil Uji Autokorelasi NYSE Composite
e value statistic Keputusan
Periode 1 Periode 2 Periode 3
1 0,046 -1,994 H0 diterima Lag
AC Sig. AC Sig. AC Sig.
2 0,033 -2,130 H0 ditolak - - 0,00
1 0,022 0,420 0,101 1 0,006 0,856
3 0,265 1,114 H0 diterima
- -
Frontier Market 2 0,009 0,684 0,067 0 0,012 0,912
3 0,001 0,859 0,036 0 0,004 0,977
Kuwait Stock
- - 0,00 -
Exchange 4 0,033 0,686 0,006 1 0,079 0,140

Period p- Z - - 0,00 -
5 0,036 0,536 0,050 1 0,044 0,108
e value statistic Keputusan
- 0,00
6 0,031 0,488 0,018 2 0,004 0,172
1 0,000 -6,474 H0 ditolak
- - 0,00
2 0,000 -5,631 H0 ditolak 7 0,068 0,107 0,020 3 0,005 0,248

3 0,000 -4,480 H0 ditolak 0,00


8 0,056 0,041 0,020 4 0,013 0,321
MERV - 0,00 -
AL 9 0,002 0,064 0,011 8 0,025 0,355
0,00 -
Period p- Z 10 0 0,096 0,032 9 0,005 0,444
e value statistic Keputusan - 0,00
11 0,024 0,109 0,034 9 0,013 0,518
1 0,840 -0,202 H0 diterima
0,01
2 0,099 -1,652 H0 diterima 12 0,024 0,122 0,035 0 0 0,604

3 0,224 -1,215 H0 diterima 0,01 -


13 0,019 0,145 0,023 3 0,002 0,682

CSE All-Share - 0,01 -


14 0,035 0,129 0,037 2 0,041 0,611
Period p- Z - - 0,01 -
15 0,060 0,050 0,041 1 0,053 0,452
e value statistic Keputusan
0,00 -
1 0,000 -5,202 H0 ditolak 16 0,056 0,021 0,093 1 0,005 0,524

2 0,000 -6,092 H0 ditolak


3 0,000 -5,985 H0 ditolak

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
113
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi NIKKEI 225 -


8 0,053 0 0,038 0 0,049 0,002
Periode 1 Periode 2 Periode 3
Lag -
AC Sig. AC Sig. AC Sig. 9 0,043 0 0,034 0 0,012 0,003
- - - -
1 0,001 0,979 0,043 0,155 0,066 0,032 10 0,063 0 0,004 0 0,014 0,005
- - - -
2 0,016 0,847 0,025 0,256 0,042 0,040 11 0,021 0 0,003 0 0,049 0,004
- - -
3 0,024 0,779 0,032 0,277 0,027 0,066 12 0,042 0 0,027 0 0,017 0,005
- - - - -
4 0,032 0,655 0,013 0,400 0,033 0,080 13 0,065 0 0,044 0 0,012 0,008
- - -
5 0,007 0,776 0,056 0,186 0,057 0,039 14 0,028 0 0,015 0 0,036 0,009
- - -
6 0,020 0,800 0,006 0,275 0,040 0,037 15 0,102 0 0,033 0 0,052 0,005
- -
7 0,018 0,832 0,024 0,316 0,025 0,051 16 0,038 0 0,052 0 0,046 0,004
-
8 0,081 0,133 0,001 0,415 0,010 0,078
- -
Tabel 7
9 0,034 0,121 0,033 0,402 0,053 0,047
Hasil Uji Autokorelasi SSE Composite
-
10 0,009 0,167 0,036 0,369 0,002 0,073 Periode 1 Periode 2 Periode 3
Lag
- AC Sig. AC Sig. AC Sig.
11 0,016 0,208 0,029 0,377 0,045 0,057
0,05
- 1 0,010 0,721 0,001 0,961 0,060 6
12 0,013 0,257 0,024 0,411 0,051 0,038
- - 0,03
- - 2 0,006 0,916 0,017 0,845 0,055 4
13 0,004 0,324 0,014 0,474 0,002 0,056
0,07
14 0,002 0,396 0,010 0,544 0,012 0,076 3 0,027 0,759 0,038 0,587 0,017 1
-
0,01
15 0,022 0,422 0,028 0,550 0,012 0,101
4 0,042 0,462 0,049 0,336 0,077 1
- -
- 0,02
16 0,037 0,364 0,050 0,424 0,011 0,130
5 0,007 0,597 0,017 0,431 0,015 0
- - - 0,00
6 0,053 0,269 0,036 0,389 0,067 6
Tabel 6 0,00
7 0,015 0,341 0,026 0,422 0,029 9
Hasil Uji Autokorelasi FTSE All-Share
- -
Periode 1 Periode 2 Periode 3 8 0,017 0,403 0,020 0,485 0,103 0
Lag
AC Sig. AC Sig. AC Sig. -
9 0,012 0,481 0,019 0,545 0,008 0
- 0,01 - 0,30 -
1 0,063 8 0,031 3 0,026 0,388 -
10 0,009 0,566 0,027 0,559 0,080 0
0,02 0,14 -
2 0,038 3 -0,05 3 0,033 0,383 -
11 0,072 0,141 0,027 0,575 0,035 0
- - 0,00
3 0,092 0 0,092 4 0,082 0,028 12 0,017 0,173 0,035 0,536 0 0

- 13 0,012 0,217 0,059 0,317 0,093 0


4 0,031 0 0,104 0 0,091 0,001
- -
- - 14 0,066 0,064 0,048 0,234 0,046 0
5 0,032 0 -0,06 0 0,033 0,002
15 0,034 0,058 0,062 0,116 0,024 0
- -
- -
6 0,048 0 0,057 0 0,039 0,002 16 0,014 0,075 0,007 0,152 0,062 0
0,00 -
7 0,002 1 0,045 0 0,034 0,002

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
114
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

Tabel 8 - 0,00 - 0,00 0,00


9 0,018 1 0,028 1 0,009 1
Hasil Uji Autokorelasi KOSPI Composite
0,00 - 0,00 0,00
Periode 1 Periode 2 Periode 3 10 0,019 2 0,020 1 0,047 1
Lag
- 0,00 - 0,00
AC Sig. AC Sig. AC Sig.
11 0,072 0 0,005 2 0,009 2
1 0,027 0,323 0,022 0,462 0,017 0,583 - 0,00 0,00
12 0,006 0 0,067 1 0,058 1
- - -
2 0,028 0,364 0,018 0,632 0,009 0,823 - 0,00 - 0,00
13 0,011 1 0,116 0 0,057 1
3 0,015 0,504 0,004 0,818 0,009 0,923
0,00 - 0,00
- - -
14 0,012 1 0,076 0 0,006 1
4 0,053 0,188 0,027 0,779 0,052 0,509
- 0,00 -
- - - 15 0,008 2 0,010 0 0,081 0
5 0,023 0,229 0,046 0,532 0,029 0,519
0,00 -
- - 16 0,040 1 0,037 0 0,018 0
6 0,007 0,326 0,026 0,561 0,045 0,389
- -
7 0,036 0,274 0,002 0,675 0,013 0,484
Tabel 10
- -
8 0,001 0,367 0,020 0,721 0,002 0,592 Hasil Uji Autokorelasi Kuwait Stock Exchange
-
9 0,016 0,430 0,006 0,801 0,036 0,551 Periode 1 Periode 2 Periode 3
Lag
10 0,002 0,524 0,013 0,850 0,032 0,541 Sig Sig
AC . AC . AC Sig.
- -
11 0,040 0,416 0,020 0,870 0,036 0,506 1 0,210 0 0,265 0 0,194 0

- - 2 0,040 0 0,103 0 0,096 0


12 0,008 0,494 0,007 0,911 0,002 0,592
3 0,014 0 0,056 0 0,124 0
13 0,048 0,338 0,011 0,937 0,001 0,671
4 0,075 0 0,030 0 0,104 0
- - -
14 0,012 0,398 0,010 0,957 0,015 0,723 5 0,042 0 0,080 0 0,036 0

- - - 6 0,041 0 0,104 0 0,060 0


15 0,041 0,316 0,029 0,949 0,033 0,704 -
- 7 0,009 0 0,017 0 0,041 0
16 0,001 0,383 0,004 0,967 0,008 0,762 -
8 0,011 0 0,041 0 0,038 0
Tabel 9
-
9 0,006 0 0,068 0 0,030 0
Hasil Uji Autokorelasi IHSG (JKSE)
-
Periode 1 Periode 2 Periode 3 10 0,027 0 0,077 0 0,032 0
Lag
AC Sig. AC Sig. AC Sig. - -
11 0,010 0 0,102 0 0,049 0
0,02
1 0,124 0 0,110 0 0,071 3 12 0,009 0 0,100 0 0,032 0

- - 0,04 -
2 0,039 0 0,071 0 0,029 7 13 0,056 0 0,126 0 0,012 0

- - 14 0,062 0 0,186 0 0,004 0


3 0,017 0 0,058 0 0,112 0
15 0,041 0 0,074 0 0,046 0
- -
4 0,003 0 0,028 0 0,052 0 16 0,061 0 0,032 0 0,034 0

- -
5 0,035 0 0,058 0 0,015 0
Tabel 11 Hasil Uji Autokorelasi MERVAL
- - -
6 0,012 0 0,030 0 0,044 0 Periode 1 Periode 2 Periode 3
Lag
- AC Sig. AC Sig. AC Sig.
7 0,037 0 0,007 0 0,051 0
1 0,068 0,013 0,024 0,434 0,052 0,094
- 0,00 - 0,00
8 0,019 1 0,008 0 0 1

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
115
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

- -
2 -0,02 0,033 0,062 0,085 0,004 0,244 15 0,066 0 0,048 0 -0,014 0
3 0,046 0,021 0,034 0,102 0,008 0,407 16 0,019 0 0,042 0 -0,005 0
- -
4 0,004 0,045 0,037 0,103 0,006 0,568
- -
Uji Variance Ratio
5 0,006 0,082 0,073 0,018 0,049 0,369
Apabila p-value < 0,05 maka H0 ditolak (H0:
- -
6 0,014 0,124 0,032 0,022 0,052 0,226 Return saham mengikuti random walk).
7 0,068 0,022 0,020 0,033 0,001 0,318
8 0,020 0,031 0,016 0,049 0 0,417
- - Tabel 13
9 0,042 0,022 0,025 0,062 0,001 0,517
Hasil Uji Run terhadap Return di Pasar
-
10 0,021 0,030 0,002 0,093 0,022 0,564
Saham
- -
11 0,002 0,046 0,005 0,132 0,032 0,555
- Developed Market
12 0,002 0,068 0,032 0,134 0,004 0,638
- - NYSE Composite
13 0,051 0,037 0,009 0,177 0,021 0,677
- -
Period
14 0,045 0,025 0,008 0,226 0,064 0,413 e Sig. (p-value) Keputusan
- -
15 0,031 0,025 0,036 0,212 0,047 0,333 1 0,8973 H0 diterima
- 2 0,0010 H0 ditolak
16 0,045 0,017 0,013 0,256 0,032 0,334

Tabel 12 3 0,9488 H0 diterima

Hasil Uji Autokorelasi CSE All-Share NIKKEI 225


Periode 1 Periode 2 Periode 3 Period
Lag
Sig Si e Sig. (p-value) Keputusan
AC . AC Sig. AC g.

1 0,114 0 0,201 0 0,263 0 1 0,9997 H0 diterima


- 2 0,3670 H0 diterima
2 0,069 0 0,113 0 0,09 0
3 0,012 0 0,095 0 0,089 0 3 0,4182 H0 diterima
4 0,065 0 0,059 0 0,062 0
FTSE All-Share
-
5 0,051 0 0,039 0 0,054 0 Period
- - e Sig. (p-value) Keputusan
6 0,045 0 0,006 0 -0,046 0
7 0,028 0 0,106 0 -0,038 0 0,271
1 6 H0 diterima
-
8 0,024 0 0,099 0 0,103 0
0,181
-
9 0,016 0 0,031 0 0,115 0 2 8 H0 diterima
10 0,027 0 0,057 0 -0,001 0 0,795
11 0,033 0 0,073 0 0,047 0 3 3 H0 diterima
12 0,004 0 0,003 0 0,056 0 Emerging Market
13 0,089 0 0,057 0 0,018 0
SSE Composite
14 0,029 0 0,061 0 0,002 0

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
116
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

Period 2 0,0000 H0 ditolak


e Sig. (p-value) Keputusan
3 0,0000 H0 ditolak
1 0,9721 H0 diterima
2 0,9968 H0 diterima Pembahasan
3 0,5314 H0 diterima
Tabel 14
KOSPI Composite
Hasil Uji Statistik pada Return Saham
Period
Pasar Developed
e Sig. (p-value) Keputusan
NYSE Composite
1 0,9933 H0 diterima Uji Periode Periode
2 0,9998 H0 diterima Statistik Periode 1 2 3
3 1,0000 H0 diterima Uji tidak tidak tidak
IHSG (JKSE) Kolmogoro
v distribusi distribusi distribusi
Period -Smirnov normal normal normal
e Sig. (p-value) Keputusan Uji run acak acak acak
1 0,0001 H0 ditolak korelasi korelasi
Uji yang yang tidak
2 0,0002 H0 ditolak
autokorelas signifika
3 0,2600 H0 diterima i signifikan n memiliki
otokorela
Frontier Market di lag 8 di lag 1 si
Kuwait Stock Exchange dan lag sampai
16 16
Period
e Sig. (p-value) Keputusan Uji tidak
variance random random
1 0,0000 H0 ditolak random
ratio walk walk
walk
2 0,0000 H0 ditolak
NIKKEI 225
3 0,0000 H0 ditolak
MERVAL Uji Periode Periode
Statistik Periode 1 2 3
Period
e Sig. (p-value) Keputusan Uji tidak tidak tidak
Kolmogoro
1 0,2887 H0 diterima v distribusi distribusi distribusi
2 0,1923 H0 diterima -Smirnov normal normal normal
Uji run acak. acak. acak.
3 0,7644 H0 diterima
NIKKEI 225
CSE All-Share
Uji Periode Periode
Period Statistik Periode 1 2 3
e Sig. (p-value) Keputusan
korelasi
1 0,0004 H0 ditolak
tidak tidak yang

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
117
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

signifika random walk. Pada periode 3 setelah krisis


Uji n
keuangan global, NYSE Composite menjadi
autokorelas memiliki memiliki di lag 1,
i otokorela otokorela 2, efisien dalam bentuk lemah dimana return
si si 5, 6, 9,
dan Saham bersifat acak, tidak berkorelasi, dan
12 mengikuti random walk.
Uji
variance random random random NIKKEI 225 adalah efisien dalam bentuk
ratio walk walk walk lemah pada periode 1 dan periode 2. Namun
FTSE All-Share pada periode 3, return saham memiliki
Uji Periode Periode autokorelasi menurut uji korelasi serial. Maka,
Statistik Periode 1 2 3 NIKKEI 225 kurang efisien dalam bentuk lemah
Uji tidak tidak tidak pada periode 3.
Kolmogoro
v distribusi distribusi distribusi FTSE All-Share memiliki return saham
-Smirnov normal normal normal yang bersifat acak dan mengikuti random walk
Uji run acak acak acak
pada periode 1, 2, dan 3. Tetapi, return
korelasi korelasi korelasi
yang yang yang sahamnya memiliki autokorelasi yang kuat di
Uji
autokorelas signifika signifika setiap periode. Hal ini menunjukkan bahwa
i signifikan n n
di lag 1 di lag 3 di lag 3 FTSE All-Share kurang efisien dalam bentuk
sampai sampai lemah.
sampai 16 16 16
Uji
variance random random random Tabel 15
ratio walk walk walk
Hasil Uji Statistik pada Return Saham
Pasar Emerging
Tabel 14 menunjukkan bahwa krisis
SSE Composite
keuangan global mempengaruhi efisiensi indeks
Uji Periode
pasar NYSE Composite. Pada periode 1 sebelum Statistik Periode 1 2 Periode 3
krisis keuangan global, return saham bersifat
Uji tidak tidak tidak
acak menurut uji run dan return sahamnya Kolmogoro
v distribusi distribusi distribusi
mengikuti random walk menurut uji variance -Smirnov normal normal normal
ratio. Namun, pada periode 1 terdapat korelasi Uji run acak acak acak
yang signifikan di lag 8 dan lag 16. Pada periode korelasi
yang
2 saat krisis keuangan global, walaupun return tidak tidak
Uji signifikan
saham bersifat acak menurut uji run, tetapi autokorelas memiliki memiliki
return sahamnya memiliki autokorelasi yang i otokorelas otokorela di lag 2
i si dan lag 4
kuat dan return sahamnya tidak mengikuti

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
118
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

sampai 16
Uji Tabel 15 menunjukkan bahwa SSE
variance random random random
ratio walk walk walk Composite adalah efisien dalam bentuk lemah
KOSPI Composite pada masa sebelum dan saat krisis keuangan

Uji Periode global. Return sahamnya bersifat acak, tidak


Statistik Periode 1 2 Periode 3 terdapat autokorelasi, dan mengikuti random
Uji tidak tidak tidak walk pada periode 1 dan periode 2. Namun pada
Kolmogoro
v distribusi distribusi distribusi periode 3 sesudah krisis keuangan global.
-Smirnov normal normal normal
SSE Composite mengalami penurunan
KOSPI COMPOSITE efisiensi dimana return sahamnya memiliki
Uji Periode autokorelasi yang kuat.
Statistik Periode 1 2 Periode 3
Krisis keuangan global tidak
Uji run acak acak acak
mempengaruhi efisiensi pasar KOSPI
Uji tidak tidak tidak
memilik Composite. Pada periode sebelum, saat, dan
autokorelas
i memiliki i memiliki sesudah krisis keuangan global, KOSPI
otokorela otokorel otokorelas
si asi i Composite tetap efisien dalam bentuk lemah.
Uji Return sahamnya bersifat acak, tidak memiliki
variance random random random
ratio walk walk walk autokorelasi, dan mengikuti random walk di

IHSG (JKSE) periode 1, 2, dan 3.


Indeks saham IHSG (JKSE) cenderung
Uji Periode
Statistik Periode 1 2 Periode 3 menunjukkan ketidakefisiensian. Melalui uji

Uji tidak tidak tidak run, didapatkan hasil return saham yang tidak
Kolmogoro distribus bersifat acak pada saat krisis keuangan global di
v distribusi i distribusi
-Smirnov normal normal normal periode 2. Melalui uji korelasi serial, return
tidak sahamnya memiliki korelasi yang kuat di
Uji run acak acak acak
periode sebelum, saat, dan sesudah krisis
korelasikorelasi korelasi
yang yang yang keuangan global di periode 1, 2, dan 3. Melalui
Uji
autokorelas signifika uji variance ratio, return sahamnya tidak
i signifikan n signifikan
di lag 1 di lag 1 di lag 1 mengikuti pola random walk pada periode 1 dan
sampai
periode 2, tapi mengikuti pola random walk pada
sampai 16 16 sampai 16
tidak tidak periode 3.
Uji
variance random Tabel 16
ratio random random walk Hasil Uji Statistik pada Return Saham
walk walk

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
119
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

Pasar Frontier 13 sampai


lag 16
Kuwait Stock Exchange
Uji
Uji Periode Periode variance random random random
Statistik Periode 1 2 3 ratio walk walk walk

Uji tidak tidak tidak CSE All-Share


Kolmogoro Uji Periode Periode
v distribusi distribusi distribusi Statistik Periode 1 2 3
-Smirnov normal normal normal
tidak tidak Uji tidak tidak tidak
Uji run tidak acak acak acak Kolmogoro
v distribusi distribusi distribusi
Kuwait Stock -Smirnov normal normal normal
Exchange
tidak tidak
Uji Periode Periode Uji run tidak acak acak acak
Statistik Periode 1 2 3
korelasi korelasi korelasi
korelasi korelasi korelasi Uji yang yang yang
yang yang yang autokorelas signifika signifika
Uji
signifika signifika i signifikan n n
autokorelas
signifikan n n di lag 1 di lag 1 di lag 1
i
di lag 1 di lag 1 di lag 1 sampai sampai
sampai sampai sampai 16 16 16
sampai 16 16 16
Uji tidak tidak tidak
Uji tidak tidak tidak
variance
variance random random random
random random random ratio
ratio walk walk walk
walk walk walk
MERVAL Tabel 16 menunjukkan bahwa tidak
Uji Periode Periode ditemukan efisiensi di indeks pasar modal
Statistik Periode 1 2 3
Kuwait Stock Exchange dan CSE All-Share baik
Uji tidak tidak tidak sebelum, saat, maupun sesudah krisis keuangan
Kolmogoro
v distribusi distribusi distribusi global. Hal ini dapat dilihat dengan return saham
-Smirnov normal normal normal
di kedua indeks pasar tersebut tidak bersifat acak
Uji run acak acak acak
melalui uji run, memiliki korelasi yang kuat
korelasi
yang melalui uji korelasi serial, dan tidak mengikuti
signifikan korelasi
random walk melalui uji variance ratio.
di lag 1 yang
sampai signifika tidak Walaupun pada periode sebelum dan saat
Uji lag n
krisis keuangan global di periode 1 dan periode
autokorelas memiliki
i 4, lag 7 di lag 5 otokorela 2 return saham MERVAL bersifat acak dan
sampai sampai si
mengikuti random walk, tetapi return sahamnya
lag lag
11, dan memiliki autokorelasi. Namun, MERVAL
lag 8.
ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
120
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

mengalami peningkatan efisiensi di periode 3 lemah pada periode sebelum dan saat krisis
pada masa sesudah krisis keuangan global. Hal keuangan global, namun mengalami
ini ditunjukkan dengan tidak terdapat korelasi penurunan efisiensi di periode sesudah krisis
yang signifikan pada return sahamnya di periode keuangan global. KOSPI Composite
3 sehingga MERVAL adalah efisien dalam merupakan pasar emerging yang efisien
bentuk lemah pada masa sesudah krisis dalam bentuk lemah. IHSG (JKSE)
keuangan global. cenderung tidak efisien terutama pada
periode krisis keuangan global, IHSG sangat
KESIMPULAN tidak efisien.
Berdasarkan hasil analisis data dan 4. Pasar frontier cenderung tidak efisien.
pembahasan, maka penulis mengambil beberapa Kuwait Stock Exchange dan CSE All-Share
kesimpulan: sangat tidak efisien. Namun, terlihat bahwa
1. Return saham seluruh indeks pasar yang MERVAL mengalami peningkatan efisiensi
diteliti tidak berdistribusi normal karena pada periode sesudah krisis keuangan
return saham memiliki banyak data ekstrim global.
yang menunjukkan terdapat volatilitas di
Penulis hanya mengambil tiga negara dari
setiap periode.
masing-masing klasifikasi pasar modal menurut
2. Pasar developed memiliki efisiensi bentuk
MSCI (Morgan Stanley Capital International)
lemah dalam periode yang berbeda-beda.
untuk merepresentasikan masing-masing jenis
Dari hasil di bab sebelumnya, sangat terlihat
pasar modal. Indeks pasar yang digunakan ialah
bahwa NYSE Composite menjadi tidak
indeks pasar gabungan, kecuali Jepang yang
efisien pada masa krisis keuangan global
menggunakan indeks pasar NIKKEI 225 karena
tapi menjadi efisien bentuk lemah sesudah
terbatasnya ketersediaan data. Pengujian
krisis keuangan global. NIKKEI 225 efisien
efisiensi bentuk lemah dilakukan berdasarkan
dalam bentuk lemah pada periode sebelum
perilaku harga saham apakah mengikuti pola
dan saat krisis keuangan global, namun
random walk. Periode penelitian dimulai dari 1
mengalami penurunan efisiensi di periode
Januari 2002 sampai 31 Maret 2016 dimana
sesudah krisis keuangan global. FTSE All-
dalam rentang periode tersebut ada terjadi masa
Share cenderung kurang efisien karena
krisis keuangan global sehingga penulis dapat
return sahamnya berkorelasi.
melihat apakah pasar-pasar modal yang diteliti
3. Pasar emerging juga memiliki efisiensi
tetap efisien di masa krisis tersebut. Pasar
bentuk lemah dalam periode yang berbeda-
emerging dan frontier yang kurang efisien dapat
beda. SSE Composite efisien dalam bentuk
memberikan kesempatan buat para pemodal

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)
121
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 14, No. 1, April, 2018, p. 102-121

untuk mendapatkan abnormal return. Bagi para Fama, Eugene F. (1970). “Efficient market: A review
of theory and empirical work”. Journal of
investor, penulis menyarankan untuk melakukan Finance. Vol. 25, No. 2, pp. 383-
investasi di pasar emerging dimana negaranya 417.finance.yahoo.com

masih berkembang sebab pasar emerging bisa Fox, Justin. (2009). The Myth of the Rational Market:
A History of Risk, Reward, and Delusion on
memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari Wall Street. New York: HarperCollins, pp.
modal yang ditanamkan dengan risiko yang 320.

lebih rendah dan likuiditas serta stabilitas yang Ghozali, Imam. (2006). Statistik Non-Parametrik –
Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS.
lebih baik daripada pasar frontier. Meskipun Semarang: Badan Penerbit – Undip.
berinvestasi di pasar frontier memiliki risiko
Jogiyanto, Hartono. M. (2007). Teori
tinggi, namun pasar frontier juga bisa Portofolio dan Analisis Investasi.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
memberikan tingkat keuntungan yang tinggi.
Walaupun demikian, pasar emerging dan Kendall, M. G., A. Bradford Hill. (1953).
frontier membawa sejumlah risiko investasi, “The Analysis of Economic Time- Series-Part I:
termasuk risiko pasar, politik, ekonomi, dan Prices.” Journal of the Royal Statistical
Society. A (General) (Blackwell Publishing).
nasionalisasi. Bagi para peneliti selanjutnya
Malkiel, Burton G. (2011). “The Efficient Market
yang ingin menganalisis efisiensi pasar modal, Hypothesis and the Financial Crisis.”
penulis menyarankan untuk menambah sampel
Samuelson, P. A. (1965). “Proof That Properly
penelitian. Anticipated Prices Fluctuate Randomly.”
Industrial Management Review. Vol. 6, No. 2,
pp. 41-49.
DAFTAR PUSTAKA
Shiller, Robert J. (2003). “From Efficient Market
Ball, R. (2009). “The global financial crisis and the Theory to Behavioral Finance.”
efficient market hypothesis: What have we Journal of Economic
learned?.” Journal of Applied Corporate Perspectives. Vol. 17, No. 1, pp. 83-104.
Finance. Vol. 21, No. 4, pp. 8–16.
Steigner, W. (1964). “A Test of
Cootner, P. H. (1962). “Stock prices: Nonrandomness in Stock Price
Random vs. systematic Changes.” P. H. Cootner (ed.). The random
changes.” Industrial Management Review. character of stock market
Vol.3, No. 2, pp. 24–45. prices. Cambridge: The MIT Press. Chapter
XII, pp. 303–31
Effendi, Nury dan Maman Setiawan. (2014).
Ekonometrika: Pendekatan Teori dan
Terapan. Jakarta: Salemba Empat.

Elton, Edwin J., Martin J. Gruber, Stephen J. Brown,


dan William N. Goetzmann. (2011). Modern
Portfolio Theory and Investment Analysis.
Eighth Edition. John Wiley & Sons (Asia) Pte
Ltd.

ANALISIS EFISIENSI BENTUK LEMAH DALAM PASAR MODAL DEVELOPED, EMERGING, DAN FRONTIER ANALYSIS OF
WEAK EFFICIENCY IN DEVELOPED, EMERGING AND FRONTIER CAPITAL MARKETS
(ELISABETH SIHOMBING, CITRA SUKMADILAGA)

Anda mungkin juga menyukai