BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan sistem organ yang berfungsi untuk menyaring dan
membuang zat limbah dengan menghasilkan urine. Melalui saluran kemih, urine yang
membawa limbah dan racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui uretra. Jika
fungsi sistem ini terganggu, limbah dan racun bisa menumpuk di dalam tubuh dan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Saat ini banyak sekali ditemukan pasien-
pasien dengan gangguan pada sistem perkemihan seperti penyakit urolithiasis dan
hidronefrosis.
Urolithiasis merupakan suatu kondisi dimana dalam saluran kemih individu
terbentu betu berupa kristal yang mengendap dari urin (Mehmed & Ender, 2015).
Pembentukan batu dapat terjadi ketika tingginya konsentrasi kristal urin yang
membentuk batu seperti kalsium, oksalat, asam urat, dan zat yang menghambat
pembentukan batu (sitrat) yang rendah.
Hidronefrosis merupakan pelebaran atau pembengkakan ginjal yang disebabkan
oleh penumpukan cairan urin di dalam sel dan jaringan ginjal. Normalnya, ginjal akan
menyaring sisa metabolisme dari darah dan mengeluarkannya dalam bentuk urin pada
saluran kemih. Namun, pada penderita hidronefrosis terjadi hambatan keluar urin,
aliran yang terhambat ini menyebabkan penekanan intralumen ginjal dan memicu
terjadinya pembesaran ruang ginjal dan penipisan ginjal serta menggangu fungsi
ginjal.
Dalam perawatan pasien dengan urolithiasis dan hidronefrosis diperlukan asuhan
keperawatan yang optimal dan intervensi yang tepat. Sehingga perawat perlu
melakukan pengkajian yang kompleks agar bisa memenuhi kebutuhan pasien dan
mempertahankan kondisi fisik klien dalam keadaan yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
﹣ Bagaimana konsep dari urolithiasis dan hidronefrosis?
﹣ Bagaiamana pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien urolithiasis dan
hidronefrosis?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
﹣ Untuk memahami konsep dari urolithiasis dan hidronefrosis
﹣ Untuk memahami pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien urolithiasis dan
hidronefrosis