Anda di halaman 1dari 3

HASIL NOTULENSI KULIAH KEPERAWATAN HIV/AIDS

KELAS 3A 2019

Pertemuan : IV (Keempat)

Materi : Diagnosis dan penatalaksanaan HIV/AIDS

Hari/tanggal : Kamis/11 Februari 2021

Dosen : Ns. Elvi Oktarina, M. Kep., Sp. Kep. MB

Moderator : Wulandari Safira (1911313029)

Notulen : Febrina Rizki Yuliono (1911312030)

Kelompok 1

Pemateri : Teysa Febriyani (1911312012)

Kelompok 2

Pemateri : Mahya Rodhiyah (1911313038)

Penanya : Winanda Almeihesi Mardhatillah (1911311027)

: Apakah ada alasan kelompok penyaji tidak mengangkat diagnosa resiko


infeksi? Bagaimana penanganan masalah pasien limfadenitis dan MRSA
klien?

Penjawab : Khaira Agusda Dasril (1911313044)

: Pada power point yg dishare mahya itu belum fix nya (salah sharescreen) ,
kami ada mengangkat 4 diagnosa, nah pada diagnosa resiko infeksi itu yaitu
diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan supresi respon inflasi dengan
penanganan intervensi

1. Kontrol infeksi
Alokasikan kesesuiain luas ruang pasien seperti di indikasikan oleh pedoman
pusat pengendalian dan pencegahan penyakit
Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunkan untuk setiap pasien

Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protocol institusi

Batasi jumlah pengunjung

Anjurkan pasien mengenali teknik mencuci tangan engan tepat

Lakukan tindakan pecegahan yang bersifat universal

2. Perlindungan infeksi

Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sitematik dan local

Monitor kerentanan terhadap infeksi

Berikan perawtan kulity yang tepat untuk area yang mengalami cedera edema

Beriksa kulit dan selaput lender untuk adanya kemerahan ,kehangatan ekstrim,
atau drainase

Periksa kondisi setiap sayatan bedah atau luka

Anjurkan asupan cairan dengan tepat

Kelompok 3

Pemateri : Mutia Guslina (1911311030)

Kelompok 4

Pemateri : Nurul Hasanah (1911312024)

Penanya : Lara Sovia (1911311033)

: Pada intervensi untuk mengatasi pola nafas tidak efektif kebanyakan perawat
hanya melakukan monitoring. Bisakah kelompok D menambah lagi aktivitas
yangg dapat dilakukan untuk mengatasi pola napas tidak efektif.

Penjawab : Wulandari Pratiwi (1911312009)

: Intervensi tambahan untuk diagnosa ketidakefektifan pola napas adalah:

1. Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau


menyedot lendir
2. Motivasi pasien untuk bernapas pelan, dalam, berputar dan batuk

3. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif

Sumber nic, intervensi : Manajemen jalan napas

Kelompok 5

Pemateri : Aisyah Rifdatunnisa (1911312057)

Penanya 1 : Nindy Zumratul Qadri (1911312054)

: Pada analisa data terdapat masalah keperawatannya resiko infeksi dengan data
subjektif penurunan nafsu makan, bisa kelompok jelaskan apa hubungan data
subjektif tersebut dengan masalah yang ditimbulkan?

Penjawab 1 : Salsabila Juwita (1911312066)

: Data subjektif berupa penurunan nafsu makan pada penderita HIV sering
ditemukan akibat adanya rasa sakit pada mulut, faring, esophagus sehingga
menurunkan nafsu makan pasien. Akibat kurangnya intake nutrisi serta
penyerapan nutrisi di usus berkurang menyebabkan tubuh sulit melawan infeksi,
tubuh rentan terhadap risiko infeksi.

Anda mungkin juga menyukai