Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL DISKUSI TUTORIAL

II
“DIARE”

KETUA : MUH. FADHIL RAHMADANA (70100120091)

SEKRETARIS : AHMAD RIFAI (70100120088)

SITI NAMIRA YUSUF (70100120078) SITTI FAUZIAH HADIFA FARHAN (70100120089)

SITI NURHALISA (70100120081) SHOFIYYAH (70100120090)

ARUL ADIVA TJ (70100120083) AMINAH RAHMAWATI (70100120092)

MITA SEKAR UTARI (70100120082) ANDI AINUL ISWANDI(70100120094)

LIINAH ILFAH ILYAS (70100120084) A. NURAFNI KHAERUNNISA (70100120095)

RIZA SULVANI (70100120085) MUSTAINNA RAHMAN (70100120097)

SITI NURHASIBAH ALI (70100120087) KEYZA VICKI AURA (70100120098)

Jurusan Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar
2021
SKENARIO
Seorang ibu, suatu pagi membawa anak perempuannya yang berusia 3 tahun ke UGD RSU
karena diare sejak 10 hari yang lalu disertai demam. Ibu telah membawa anaknya ke
Puskesmas 2 kali, diberikan obat yang katanya membunuh kuman penyebab diare tersebut
selama 3 hari, namun tidak membaik. Frekwensi BAB 5-6 kali, warna kuning, terdapat busa,
awalnya ada ampas, namun sejak tadi malam ampas (-). Sejak tadi malam, anaknya juga
muntah, dan tidak mau makan dan makin malas minum, perut kembung dan mules. Hasil
pemeriksaan fisik; KU tampak rewel, BB 12 kg, tinggi badan 85 cm, Nadi 110 x/menit, lemah,
reguler, RR 38 kali/menit, peristatik meningkat, suhu 38 C, mata tampak cekung, tidak BAK
sejak tadi malam. Sudah diberikan antibiotik amoxicillin sy selama 3 hari dan oralit.

Langkah – Langkah Seven Jumps:

STEP 1 : Clarrification of terminalogy (Klarifikasi terminalogi yang tidak diketahui)

1. Oralit obat berupa bubuk garam untuk dicairkan sebagai pengganti mineral dan cairan
yang keluar akibat penyakit muntah berak (kbbi) (Siti Nurhalisa)
2. Arti kata ampas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah am.pas [n] sisa
barang yg telah diambil sarinya atau patinya (Mita Sekar Utari)
3. Dalam Kamus Kedokteran Dorland diare adalah kondisi dimana seorang dengan
frekuensi pengeluaran feses dan kekentalan feses yang tidak normal (Shofiyyah)
4. Peristaltik berdasarkan KBBI adalah gelombang kontraksi berturut-turut pada alat
pencernaan yang mendorong sisa makanan ke arah anus. (Riza Sulvani)
5. Mulas menurut KBBI adalah sakit seperti diremas-remas (tentang perut). (Liinah Ilfah
Ilyas)
6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti unit gawat darurat adalah bagian
dari rumah sakit yang menampung dan melayani pasien yang sangat gawat. Unit gawat
darurat berasal dari kata dasar unit. (Siti Namira Yusuf)
7. Demam: peningkatan suhu tubuh di atas normal; hal ini dapat disebabkan oleh stres
fisiologik, seperti pada ovulasi, sekresi hormon tiroid berlebihan, atau oiahraga berat;
oleh lesi sistem saraf pusat atau infeksi mrkroorganisme; atau oleh sejumlah proses non-
Infeksi, misalnya radang atau pelepasan bahan tertentu, seperti pada leukemia. Disebut
juga parexia. (Dorland, ed.31 hal. 806) (A. Nurafni Khaerunniza)
8. Antibiotik dalam kbbi adalah zat kimia yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme,
bakteri tertentu, fungsi, dan aktinomisetet yang dalam kadar rendah sudah mempunyai
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau menghancurkan bakteri atau
berbagai mikroorganisme yang lain. (Aminah Rahmawati)
9. Obat : bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan
seseorang dari penyakit (KBBI) (Mustainna Rahman)
10. Arti reguler di KBBI adalah: teratur; mengikuti peraturan; tetap; biasa. (Mita Sekar
Utari)
11. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia frekuensi adalah kekerapan. Contoh : frekuensi
denyut jantungnya tidak normal. (Sitti Fauziah Hadifa)
12. Menurut KBBI antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh berbagai
mikroorganisme, bakteri tertentu, fungsi, dan aktinomisetet yang dalam kadar rendah
sudah mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau menghancur.
(Quadratul Muallimah)
STEP 2 : Defining problem (Mendefinisikan Masalah)

1. Pada skenario, apakah obat yg telah diberikan sudah sesuai atau perlu penambahan obat
sesuai kasus tersebut. ( Siti Nurhasibah Ali)
2. Bagaimana patofisiologi dari penyakit diare? (Siti Nurhalisa)
3. Apa etiologi penyakit diare? (Mita Sekar Utari)
4. Bagaimana monitoring penyakit diare yang dialami oleh pasien? (Liinah Ilfah Ilyas)
5. Apakah diare harus meminum antibiotik? (Shofiyyah)
6. Bagaimana cara mencegah penyakit yg diderita oleh pasien? (Quadratul Muallimah)
7. Apakah diare termasuk penyakit yang dapat menular? Jika iya, bagaimana cara
penularannya? (Aminah Rahmawati)
8. Bagaimana swamedikasi dari penyakit diare? (Sitti Fauziah Hadifa)
9. Bagaimana terapi non farmakologi dan farmakologi penyakit yg diderita pasien?
(A. Nurafni Khaerunniza)
10. Bagaimana tanda dan gejala dari penyakit diare? (Siti Namira Yusuf)

STEP 3 : Brainstorming (Curah pendapat kemungkinan hipotesis)

1. Pada skenario, apakah obat yg telah diberikan sudah sesuai atau perlu penambahan obat
sesuai kasus tersebut?
Jawab :
Mungkin bisa penambahan parasetamol pada anak tersebut karena pada skenario anak
tersebut diare disertai demam tetapi obat yg telah diberikan hanya antibiotik dan oralit,
saya mengatakan butuh penambahan parasetamol Karena anak tersebut demam. (Mita
Sekar)
2. Bagaimana patofisiologi dari penyakit diare?
Jawab :
Patofisiologi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik
(makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga
usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus, isi
rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). (Shoffiyyah)
3. Apa etiologi penyakit diare?
Jawaban:
- Diare disebabkan oleh berbagai hal yaitu infeksi, keracunan makanan dan efek
dari obat-obatan. ( Siti Nurhasibah Ali)
- Diare terjadi karena adanya Infeksi (bakteri, protozoa, virus, dan parasit) alergi,
malabsorpsi, keracunan, obat dan defisiensi imun adalah kategori besar
penyebab diare. (Quadratul Muallimah)
4. Bagaimana monitoring penyakit diare yang dialami oleh pasien?
Jawab :
Menurut saya monitoring dari penyakit diare pada anak 3 tahun yaitu dengan pemberian
oralit dan air matang sampai diarenya berhenti. (Sitti Fauziah Hadifa)
5. Apakah diare harus meminum antibiotik?
Jawab :
- Tidak selalu diperlukan, karena sebagian besar diare disebabkan oleh virus dan
dapat sembuh sendiri dalam waktu 3–5 hari, meski tanpa obat. (Mita Sekar)
- Antibiotik tidak harus diminum karena antibiotik sendiri untuk anti bakteri
sedangkan diare disebabkan oleh infeksi virus. (Sitti Fauziah)
6. Bagaimana cara mencegah penyakit yg diderita oleh pasien?
Jawab :
- 1. Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum dan setelah
makan, setelah menyentuh daging mentah, setelah menggunakan toilet, dan
setelah bersin atau batuk.
2. Mengonsumsi makanan dan minuman yang matang atau sudah dimasak
3. Menghindari konsumsi buah dan sayuran yang mentah atau tidak dipotong
sendiri, terutama saat bepergian. (Liinah Ilfah Ilyas)
- Pencegahan diare dapat dilakukan dengan disiplin dalam menjaga kebersihan
makanan dan minuman. Dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih, seseorang
dapat terhindar dari virus atau mikroorganisme penyebab diare. ( A. Nurafni
Khaerunniza)
- Pencegahan
1. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi
2. Menjaga kebersihan air yang digunakan, badan, serta makanan yang dikonsumsi.
(Aminah Rahmawati)
7. Apakah diare termasuk penyakit yang dapat menular? Jika iya, bagaimana cara
penularannya?
Jawab :
Menurut saya diare itu adalah penyakit yang tidak menular karena menurut saya diare
terjadi tergantung dari apa yang seseorang tersebut konsumsi. (Mustainna Rahman)
8. Bagaimana swamedikasi dari penyakit diare?
Jawab :
Dengan membuat oralit terlebih dahulu. (Aminah Rahmawati)
9. Bagaimana terapi non farmakologi dan farmakologi penyakit yg diderita pasien?
Jawab :
Untuk terapi non farmakologinya dengan cara banyak minum air putih. Untuk terapi
farmakologi bisa menggunakan obat diantaranya loperamid, oralit. (Siti namira yusuf)
10. Bagaimana tanda dan gejala dari penyakit diare?
Jawab :
- Perut mulas.
Buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah.
Sulit menahan buang air besar.
Pusing, lemas, dan kulit terasa kering. (Siti Nurhalisa)
- Gejala Umum
1) Berak cair atau lembek dan sering adalah gejala khas diare.
2) Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut.
3) Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare.
4) Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun, apatis, bahkan
gelisah. (Andi Ainul Iswandi)
STEP 4 : Mensistemasikan permasalahan

1. Apa etiologi penyakit diare?


2. Bagaimana patofisiologi dari penyakit diare?
3. Bagaimana tanda dan gejala dari penyakit diare?
4. Bagaimana terapi non farmakologi dan farmakologi penyakit yg diderita pasien?
5. Bagaimana cara mencegah penyakit yg diderita oleh pasien?
6. Pada skenario, apakah obat yg telah diberikan sudah sesuai atau perlu penambahan obat
sesuai kasus tersebut?
7. Apakah diare harus meminum antibiotik?
8. Apakah diare termasuk penyakit yang dapat menular? Jika iya, bagaimana cara
penularannya?
9. Bagaimana swamedikasi dari penyakit diare?
10. Bagaimana monitoring penyakit diare yang dialami oleh pasien?

STEP 5 : Formulating learning issues (Menetapkan tujuan belajar)

Tujuan Pembelajaran :
1. Untuk mengetahui etiologi dari penyakit diare (Shofiyyah)
2. Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit diare ( Shofiyyah )
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit diare (Mita Sekar Utari)
4. Untuk mengetahui terapi farmakologi dan terapi non farmakologi dari penyakit Diare
(Siti Nurhalisa)
5. Untuk mengetahui apakah obat yang digunakan rasional atau tidak ( Aminah
Rahmawati)
6. Untuk mengetahui monitoring penyakit diare yang dialami pasien (Aminah
Rahmawati)
7. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit diare (Quadratul Muallimah)
8. Untuk mengetahui swamedikasi dari penyakit diare (Sitti Fauziah Hadifa F)

Anda mungkin juga menyukai