5. MANIFESTASI
KLINIS
2.ETIOLOGI
7.PENATALAKSANAAN
3. PATOFISIOLOGI
PENGERTIAN
Demam typhus abdominalis merupakan jenis infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella Enterica khususnya turunan
Salmonella Typhi. Thypus abdominalis adalah penyakit infeksi akut
yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam
yang lebih dari 7 hari,gangguan pada pencernaan
Salmonella Typhi akan berinovasi dan melakukan multiplikasi
dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus,
dan peyer patch Gejala yang ditunjukkan biasanya tidak spesifik
bahkan cenderung mirip dengan gejala demam lain sehingga sulit
untuk dibedakan. (WHO,2018)
ETIOLOGI
Demam typhus abdominalis disebabkan oleh bakteri
salmonella typhi salmonella paratyphi dari Genus
Salmonella. Bakeri ini berbentuk batang, gram negatif
tidak membentuk spora spora, motil, berkapsul dan
mempunyai flagella (bergerak dengan rambut getar).
Bakeri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam
bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu.
PATOFISIOLOGI
Kuman salmonella typhi masuk melalui mulut, setelah Sehingga timbulperadangan yang
melewatialiran selanjutnya akan di dinding usus halus melalui menyebabkan membesarnya organ tersebut
aliran limfekelenjar mesenterium mengadakan multiplikasi dan nyeritekan, terutama pada folikel
(bakteri) seperti mual,muntah, tidak enak badan, nafsu makan limfosit dan apabila kuman
menurun, pusing karena diserbusel sistem retikuloendotelial. tersebutdihancurkan oleh sel-sel tersebut
Tetapi kuman masih hidup, selanjutnyamelalui duktus torasikus maka penyakit berangsur-angsurmengalami
masuk kedalam peredaran darah mengalamibakteri sehingga perbaikan dan apabila tidak dihancurkan
tubuh merangsang untuk mengeluarkan sel pirogenakibatnya akan menyebar keseluruh organ sehingga
terjadi leukositopenia. Sel pirogen inilah yang timbul komplikasi dapat memperburuk
mempengaruhipusat termoregulasi di hipotalamus sehingga kondisi pasien. (Anita Anggraini, 2021)
timbul gejala demam danapabila demam tinggi tidak segera
diatasi maka dapat terjadi gangguankesadaran dalam berbagai
tingkat. Setelah dari peredaran darah, kumanmenuju ke organ-
organ tersebut (hati, limpa, empedu).
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik dibuktikan
dengan merasa Lelah.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan pada kasus thypus abdominalis yang mengacu pada SIKI (2018)dengan kriteria hasil mengacu
pada SLKI(2019).
Intervensi :
1. Identifikasi status nutrisi
2. Monitor asupan makanan
3. Monitor berat badan
4. Ajarkan pasien dan keluarga pasien diet yang diprogramkan
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dibuktikan dengan merasa
Lelah.
Kriteria Hasil :
1. Keluhan lalah
2. Perasaan lemah
3. Sianosis
4. Frekuensi napas
5. Saturasi oksigen
Intervensi :
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan.
2. Anjurkan tirah baring
3. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
4. IMPLEMENTASI
Evaluasi keperawatan adalah tahap yang menentukan apakah tujuan yang telah
disusun tercapai atau tidak. Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi-
intervensi yang dilakukan ole keluarga, perawat dan yang lainnya. Ada beberapa
metode evaluasi yang dipakai dalam perawatan. Faktor yang paling penting adalah
bahwa metode tersebut harus disesuaikan dengan tujuan dan intervensi yang sedang
dievaluasi. (Friedman.2016)
BAB 03
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
A.PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Umur : 43 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Golongan darah :O
Nama : Marda
Pekerjaan : Wiraswasta
3. Keluhan Utama
Pasien masuk melalui UGD Rumah Sakit Umum Sylvani Binjai pada tanggal 05
Juni 2023 pukul 23.20 WIB. Pasien dating dengan keluhan panas dingin, kepala
pusing, perut kembung dan mual.
a. Provocative/Palliative
1. Apa Penyebabnya?
Pola nutrisi pasien kurang dan menu makanan pasien setiap harinya berbeda
A.PENGKAJIAN
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Pasien harus memenuhi nutrisinya dengan seutuhnya.
b. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Pasien mengatakan panas tinggi,kepala pusing,perut kembung dan merasa mual muntah 3x/hari,keadaan
pasien lemas,sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
2. Bagaimana dirasakan
Pasien tampak lemas,pucat dan wajah meringis.
c. Region
1. Dimana lokasinya : Bagian kepala
2. Apakah menyebar : Tidak,hanya dinagian kepala
d. Severty (mengganggu aktivitas)
1. Ya, aktivitas pasien terganggu
e. Time (kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)
Pasien mengatakan nyeri kepala mulai timbul bersamaan dengan panas tinggi yaitu 3 hari yang lalu
A.PENGKAJIAN
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
- Penyakit yang pernah dialami: Pasien belum pernah dirawat dengan penyakit
typhus abdominalis sebelumnya
- Pengobatan/tindakan yang dilakukan: pasien tidak memiliki pengobatan rutin
- Pernah dirawat/dioperasi: Tidak pernah
- Alergi: pasien mengatan tidak memiliki Riwayat alergi
HEMATOLOGI AUTOMATIC
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 14.2 g/dL 12.0-16.0
Leukosit 7.300 uL 4.000-11.000
1 Cairan RL IV 20tpm
2 Omeprazole IV 1 Vial
3 Paracetamol IV 3x500Mg
5 Cefotaxime IV 1gr
ANALISA DATA
ANALISA DATA
INTERVENSI
Nama : Ny.I
Umur : 43 Tahun
INTERVENSI
Nama : Ny.I Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
Umur : 43 Tahun
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari ke-1
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari ke-2
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari ke-3
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari ke-3
TERIMA
KASIH !