Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN INFEKSI PADA LUKA POST OPERASI


DI RUANG EDELWAIS DI RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS

Disusun Oleh :
Asep
Isnany Purwanto Putrie
Shifa Ayyu Azhari S.

G4D0130
G4D013071
G4D013065

Clinical Instructur: Supriyanto, S. Kep. Ns.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI
2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENCEGAHAN INFEKSI PADA LUKA POST OPERASI

Pokok bahasan

: Pencegahan Infeksi

Sub pokok bahasan

: Pencegahan infeksi pada luka post operasi

Sasaran

: Pasien dan keluarga rawat inap Ruang Dahlia

Target

: 75% pasien dan keluarga di ruang rawat inap Dahlia

Waktu

: 10.00 s.d 10.35 WIB (35 menit)

Hari/tanggal

: Sabtu, 17 April 2014

Tempat

: Ruang Dahlia RSUD Banyumas

Penceramah

: 1. Asep Andri Fajar Sulaiman


2. Isnany Purwanto Putrie
3. Shifa Ayyu Azhari Sadan

I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan infeksi pada pasien
rawat inap selama 35 menit, peserta dapat memahami tentang cara
mencegah infeksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan infeksi selama 35
menit, peserta dapat menjelaskan:
a. Menyebutkan pengertian infeksi dengan benar
b. Menyebutkan tanda dan gejala infeksi pada luka dengan benar
c. Menyebutkan penyebab infeksi dengan benar
d. Menyebutkan cara-cara mencegah infeksi dengan benar
e. Mendemontrasikan teknik mencuci tangan dengan benar
II. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi/tanya jawab, demonstrasi, dan
redemonstrasi pencegahan infeksi (cuci tangan dengan benar).
III. Media
Media yang digunakan yaitu lembar balik dan leaflet

IV. Materi
(terlampir)
V. Pengorganisasian
No
1

Kegiatan
Pendahuluan :

Waktu
5 menit

a. Memberi salam
b. Perkenalan
c. Jelaskan tujuan
d. Apersepsi
2

Penjelasan Materi :

25 menit

a. Memberikan penjelasan tentang infeksi dan cara


pencegahan serta cara cuci tangan yang benar
b. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
c. Menjawab pertanyaan peserta
d. Mendemonstrasikan cuci tangan dengan benar
e. Memberikan evaluasi secara lisan
3

Penutup

5 menit

a. Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta


b. Memberi pujian dan motivasi kepada pasien dan
keluarga
c. Memberikan salam penutup

VI. Evaluasi
1. Apakah pengertian infeksi?
2. Sebutkan tanda dan gejala infeksi pada luka?
3. Sebutkan penyebab infeksi?
4. Jelaskan cara-cara pencegahan infeksi?
5. Demontrasikan langkah-langkah cuci tangan dengan benar?

VII. Referensi
Dinas Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Magentan, 2012.
Mansjoer, A. (2005). Kapita selekta kedokteran edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan


vol. 2. Jakarta : EGC.
Saifuddin. (2005). Panduan pencegahan infeksi untuk fasilitas pelayanan
kesehatan dengan sumber daya terbatas. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Lampiran Materi

PENCEGAHAN INFEKSI PADA LUKA POST OPERASI

A.

PENGERTIAN INFEKSI
Infeksi adalah suatu keadaan dimana saat tubuh kemasukan
mikroorganisme (bakteri, virus, parasit atau jamur) sehingga dapat
menimbulkan gejala demam atau panas tubuh sebagai suatu reaksi tubuh
yang menolak antigen (kuman) agar dapat mematikan kuman tersebut
(Potter & Perry, 2006).

B.

TANDA DAN GEJALA INFEKSI


1.

Kalor (panas). Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas,


sebab terdapat lebih banyak darah yang disalurkan ke area yang
terkena infeksi.

2.

Dolor (rasa sakit). Dolor dapat ditimbulkan oleh perubahan PH lokal


atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu yang dapat merangsang ujung
saraf, sehingga mengeluarkan zat kimia seperti histamin yang dapat
merangsang saraf nyeri.

3.

Rubor (kemerahan). Hal pertama yang dapat dilihat di daerah yang


mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan mulai timbul, arteriol
yang mensuplai daerah tersebut melebar, dengan demikian lebih
banyak darah yang mengalir ke dalam mikro sirkulasi lokal.

4.

Tumor (pembengkakkan). Pembengkakkan timbul karena pengiriman


cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan interstisial.
Campuran cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut
eksudat.

5.

Functiolaesa. Adanya perubahan fungsi secara superficial bagian yang


bengkak dan sakit disertai sirkulasi dan lingkungan kimiawi lokal
yang abnormal, sehingga organ tersebut terganggu dalam menjalankan
fungsinya secara normal (Mansjoer, 2005).

C.

D.

PENYEBAB INFEKSI
1.

Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati di dalam luka

2.

Luka terbuka dan kotor

3.

Gizi Buruk

4.

Daya tahan tubuh yang lemah

5.

Mobilisasi terbatas atau kurang gerak (Mansjoer, 2005)

CARA PENCEGAHAN INFEKSI


1.

Jangan menyentuh daerah luka insisi dengan tangan

2.

Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/perawatan luka

3.

Alat-alat perawatan luka yang akan digunakan harus dalam keadaan


steril (bebas dari kuman)

4.

Bersihkan luka dengan menggunakan teknik aseptic

5.

Setelah dibersihkan, luka insisi ditutup kembali dengan verband


(Saifuddin, 2005).

E.

LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN INFEKSI (CUCI TANGAN)


1.

Basahi tanga setinggi pertengahanlengan bawah dengan air mengalir

2.

Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang lebih basah

3.

Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasilkan


busa secukupnya selama 15-20 detik

4.

Bilas kembali dengan air bersih

5.

Tutup kran dengan siku atau tissue

6.

Keringkan tangan dengan tissue atau handuk kertas

7.

Hindarkan menyentuh benda disekitar setelah mencuci tangan


(Dinas Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Magentan, 2012)

Anda mungkin juga menyukai