BISUL (BISUL)
Disusun oleh:
Sinthya Nada ( P05170020034 )
I. LATAR BELAKANG
Furunkel atau yang sering disebut bisul adalah radang folikel rambut dan
sekitarnya. Jika lebih dari sebuah di sebut furunkulosis. Sedangkan kumpulan dari
Furunkel adalah karbunkel dan biasanya di sebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Biasanya dikeluhkan nyeri oleh penderita. Kulit penderita kelainan berupa nodus
eritematosa berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat pustul kemudian melunak menjadi
abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah membentuk fistel (Djuanda :
2007).
Furunkel dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, predileksi terbesar penyakit ini
pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha. Setiap orang memiliki potensi terkena penyakit
ini, namun beberapa orang dengan penyakit diabetes, sistem imun yang lemah, jerawat atau
problem kulit lainnya memiliki resiko lebih tinggi. Gambaran klinis penyakit ini adalah
timbulnya nodul kemerahan berisi pus, panas dan nyeri. Diagnosis Furunkel dapat
ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang di konfirmasi dengan gram dan kultur
bakteri (Timothy : 2008).
Global
Secara global insidensi abses peritonsilar adalah antara 9-41 kasus per 100.000 populasi
per tahun. Kelompok usia anak-anak dan dewasa muda lebih berisiko mengalami abses
peritonsilar. Penelitian oleh Klug et al melaporkan insidensi tertinggi dapat ditemukan
pada kelompok usia 15-19 tahun. Pada penelitian lain didapatkan kelompok usia 20-40
tahun memiliki insidensi tertinggi.
Insidensi abses peritonsilar lebih tinggi 9,5% pada laki-laki daripada perempuan. Pasien
yang merokok memiliki risiko abses peritonsilar yang lebih tinggi. Abses peritonsilar
merupakan merupakan 30% kasus abses pada area kepala-leher. Di Amerika Serikat,
terdapat 62.787 kasus abses peritonsilar yang datang ke instalasi gawat darurat (IGD)
dengan jumlah pasien yang dirawat inap mencapai 15.095 orang. Insidensi abses
peritonsilar adalah 1 per 10.000 pasien yang datang ke IGD. Kasus abses peritonsilar
paling sering ditemukan pada periode November-Desember dan April-Mei, karena
tingginya insidensi faringitis dan tonsilitis eksudatif akibat Streptococcus pada periode
tersebut.
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional mengenai abses peritonsilar di Indonesia. Penelitian
di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang pada periode 2012-2015 melaporkan 8
(30,8%) dari 26 sampel kasus abses leher dalam berlokasi di peritonsilar.[8] Dari penelitian
di RSUP Sanglah periode tahun 2010-2014 didapatkan 64,29% pasien abses peritonsilar
berjenis kelamin laki-laki, dengan keluhan utama nyeri tenggorokan (71,43%), dan etiologi
terbanyak dari hasil kultur adalah Streptococcus viridans (57,13%).
Mortalitas
Tidak ada data mengenai angka mortalitas akibat abses peritonsilar. Morbiditas yang
ditimbulkan karena abses peritonsilar biasanya karena nyeri yang berat, berkurangnya
waktu sekolah dan kerja, dan komplikasi yang dialami. Komplikasi abses retrofaringeal
lebih tinggi pada pasien usia > 40 tahun. Abses peritonsilar yang disebabkan
oleh Streptococcus sp. dapat menimbulkan komplikasi berupa glomerulonefritis
post Streptococcal dan demam reumatik. Pembengkakan atau perdarahan yang terjadi pada
abses peritonsilar dapat mengganggu jalur pernapasan.
A. TujuanPenyuluhanUmum (TPU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan keluarga dan
pasien mengetahui dan memahami tentang penyakit Abses ( Bisul )
B. TujuanPenyuluhanKhusus (TPK) :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan, masyarakat dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Menyebutkan pengertian Abses ( Bisul )
b. Menyebutkan penyebab Abses ( Bisul )
c. Menyebutkan tanda dan gejala Abses ( Bisul )
d. Menyebutkan cara pencegahan Abses ( Bisul )
e. Menyebabkan Faktor Resiko Abses ( Bisul )
III.MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Abses ( Bisul )
2. Penyebab Abses ( Bisul )
3. Tanda dan gejala Abses ( Bisul )
4. Pencegahan Abses ( Bisul )
5. Faktor resiko Abses ( Bisul )
KegiatanPembuka
(3 Menit)
Penyuluhan Peserta
V. MEDIA PENYULUHAN
A. AlatPenyuluhan
1. Leaflet
VII. MATERI
A. Pengertian Abses ( Bisul )
Furunkel/Abses adalah perdangan pada folikel rambut dan jaringan yang
disekitarnya, yang disebabkan oleh staphylococcus aureus. Abses adalah benjolan
merah pada kulit yang terasa sakit dan berisi nanah. Benjolan ini muncul akibat
infeksi bakteri yan memicu inflamasi pada folikel rambut,yaitu lubang tepat rambut
tumbuh.