PERILAKU KEKERASAN
Di Susun Oleh :
TAHUN 2020
Anak laki-laki berusia empat tahun dari sebuah keluarga anak ketiga dibawa ke Rumah Sakit
Sekolah Kedokteran Universitas oleh ayahnya yang mengeluh muntah setelah ia bangun setelah
jatuh enam jam sebelum datang ke rumah sakit. Ibu dan ayahnya memberikan sejarah kejatuhan
yang berbeda. Ayahnya melaporkan anak itu jatuh ketika berjalan tetapi ibunya melaporkan
bahwa dia jatuh dari sofa. Penilaian di ruang gawat darurat mengungkapkan seorang anak dalam
koma dengan skala koma Glascow empat, pernapasan tidak teratur, murid midriatic kiri (4 mm),
deviasi mata kiri, dan hemiparesis di sisi kanan. CT kranial menunjukkan hematoma epidural
epidural kiri-temporo-parietal ukuran 3,5 cm. Dia dibawa ke ruang operasi. Hematoma epidural
dikeringkan melalui kraniektomi temporal kiri. Survei kerangka dan pemeriksaan retina tidak
dilakukan. Sejarah trauma yang tidak konsisten mendorong laporan forensik kepada penegak
hukum. Ketika dipulangkan ke orang tuanya, ia memiliki paresis ekstremitas kanan atas residual
dan penglihatan medial terbatas pada mata kirinya. Ayahnya diadili secara kriminal karena
menyiksa putranya secara fisik. Investigasi kriminal mengungkapkan bahwa dia merasa
terganggu dengan terganggu oleh anak yang bermain di dekatnya saat dia berdoa. Dia
mendorong anak itu ke dinding. Anak itu kehilangan kesadarannya setelah tumbukan dari
dinding. Setelah ayah diadili karena membahayakan anak secara tidak sengaja, dia dibebaskan.
Tidak ada saksi ahli yang diundang ke persidangan. Tidak ada laporan yang diajukan ke Layanan
Perlindungan Anak, juga tidak ada penilaian pelecehan terhadap anak-anak lain dari keluarga.
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
TTL/Umur : 4 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tanggal Pengkajian : 16 April 2020
B. DATA FOKUS
Data Subjektif :
1. Klien mengeluh muntah saat ia bangun dan jatuh 6 jam yang lalu
2. Ayahnya mengatakan anaknya jatuh ketika berjalan
3. Ibunya mengatakan anaknya jatuh dari sofa
4. Klien mendapat kekerasan fisik dengan cara di dorong ke dinding dan kehilangan
kesadaran
Data Objektif :
1. Klien koma dengan skor GCS 4
2. Pernafasan tidak teratur
3. Dilatasi pupil kiri (4mm), deviasi mata kiri dan hemiparesis di sisi kanan
4. CT Kranial menunjukkan hematoma epidural kiri-temporo-belakang dengan
ukuran3.5 cm
5. Klien dilakukan operasi kraniotomi temporal kiri
6. Klien memiliki paresis ekstremitas kanan atas residual dan penglihatan medial
terbatas pada mata kirinya
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial b.d edema serebral (cedera kepela)
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
3. Kerusakan integritas kulit b.d luka insisi post kraniotomi
4. Resiko Infeksi b.d efek prosedur invasif
5. Resiko disfungsi neurovaskuler perifer b.d trauma
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Dx 4 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka tingkat
infeksi menurun dengan kriteria hasil :
1. Nyeri menurun
2. Kemerahan menurun
3. Bengkak menurun
4. Kultur area luka membaik
Intervensi Keperawatan : Pencegahan Infeksi
Observasi :
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Rasional : Untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi pada klien
Terapeutik :
1. Batasi jumlah pengunjung
Rasional : Dengan dibatasi pengunjung untuk mengurangi kontaminasi
silang
2. Berikan perawatan kulit pada area edema
Rasional : Dengan perawatan kulit pada daerah odema dapat membantu
mencegah terjadinya infeksi yang lebih luas
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Rasional : Mengurangi mikroba bakteri yang dapat menyebabkan infeksi
Edukasi :
1. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi
Rasional : Agar klien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala infeksi
2. Mengajarkan klien dan keluarga tentang cara mencuci tangan dengan
benar
Rasional : Agar klien dan keluarga dapat mengurangi mikroba bakteri
yang dapat menyebabkan infeksi
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Rasional : Mempertahankan keseimbangan nutrisi untuk mendukung
perfusi jaringan dan memberikan nutrisi yang perlu untuk regenerasi
selular dan penyembuhan jaringan
Edukasi :
1. Berikan penjelasaan kepada keluarga dan klien mengenai tanda dan gejala
infeksi
Rasional : Agar keluarga klien mengetahui tanda dan gejala dari infeksi
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian antibiotik
Rasional : Pemberian antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi