Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PROSEDUR IJEKSI INTRA CUTAN

Nama : Abdullah Muhammad Al Farisi


NIM : J230215161

Alat dan Bahan :


- Sarung tangan 1 pasang
- Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
- Jarum 1 (steril)
- Bak spuit 1
- Alcohol swab
- Perlak dan pengalas
- Obat sesuai program terapi
- Bengkok
- Alat tulis/ bolpoin
- Buku injeksi/ daftar obat

Tujuan :
1. Digunakan untuk test tuberculin atau tes alergi terhadap obat obatan tertentu
2. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program dokter
3. Memperlancar proses pengobatan
4. Membantu menentukan diagnose terhadap penyakit tertentu misalnya tuberculin test
5. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat
6. Pemberian vaksinasi

Indikasi :
1. Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantounx tes)
2. Pasien yang akan melakukan vaksinasi
3. Menegakkan diagnose penyakit
4. Sebelum mamasukkan obat
Kontraindikasi :
1. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit
2. Pasien dengan kulit terluka
3. Pasien yang sudah dilakukan skin tes

Prosedur dan Rasional :


A. FASE PRA INTERAKSI
1. Baca catatan keperawatan
Rasional : Mengetahui kondisi pasien
2. Sebutkan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
Rasional : Memastikan tindakan tersebut tepat dilakukan pada klien
3. Cuci tangan dengan 6 langkah benar sebelum persiapan alat
Rasional : Mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme
4. Persiapan alat
Rasional : Memudahkan perawat dalam melakukan tindakan dan memastikan alat
yang digunakan sudah lengkap
5. Melakukan Pengecekan obat program terapi pengobatan intra cutan
Rasional : untuk memastikan bahwa pasien benar mendapatkan program terapi
pengobatan tersebut
6. Mempersiapkan program terapi dengan prinsip 5 benar : benar obat, benar dosis,
benar pasien, benar waktu benar cara pemberian
Rasional : Memberikan keamanan pasien dan menghindari kesalahan

B. FASE ORIENTASI
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
Rasional : Membangun hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Identifikasi pasien dengan bertanya nama dan umur pasien, serta cek gelang identitas
pasien
Rasional : Menghindari terjadinya salah pasien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Rasional : Memberikan hak dan memastikan klien mengerti dengan prosedur yang
akan dilakukan
4. Kontrak waktu
Rasional : Memberikan info kepada klien dan mengurangi kecemasan
5. Beri kesempatan kepada pasien/keluarga untuk bertanya
Rasional : Memberikan hak kepada klien untuk mengetahui sesuatu
6. Minta persetujuan pasien/keluarga
Rasional : Memberikan persetujuan yang sah dan valid
7. Jaga privasi, keamanan dan keselamatan pasien
Rasional : Menjaga agar klien tetap merasa privasinya aman dan nyaman

C. FASE KERJA
1. Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
Rasional : memberikan kenyamanan bagi klien
2. Memasang perlak dan alasnya
Rasional : untuk menghindari tumpahnya cairan
3. Mengkaji area yang akan disuntik
Rasional : untuk mengetahui apakah ada inflamasi, pembengkakan, infeksi, maupun
lesi kulit yang akan di lakukan penyuntikan
4. Memilih area yang mudah diakses tidak terganggu atau terusap oleh pakaian seperti
area lengan bawah bagian dalam
Rasional : agar lebih mudah untuk me
5. Cuci tangan 6 langkah benar
Rasional : Mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme
6. Memakai handscoen
Rasional : Mengurangi resiko infeksi silang
7. Membersihkan kulit tempat insersi dengan kapas alcohol (melingkar dari dalam
keluar)
Rasional : mencegah infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri yang ada di kulit
8. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit
Rasional : memberikan kemudahan untuk
9. Menusukkan spuit dengan kemiringan 5 – 10 derajat jarum masuk kurang lebih 0,5
cm
Rasional : untuk memastikan bahwa jarum benar masuk di intra cutan/ di bawah kulit
10. Memasukkan obat kedalam kulit perlahan pastikan terbentuk “gelembung
kecil/jendolan”
Rasional : untuk memastikan bahwa obat sudah benar masuk di intra cutan/ di bawah
kulit
11. Mencabut jarum dari tempat tusukan, dan jangan dilakukan massage
Rasional : agar obat tetap berada di dalam dan membirakan obat bereaksi
12. Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan
Rasional : untuk mengidentifikasi reaksi obat
13. Membuang spuit ke dalam bengkok
Rasional : untuk memberikan keamanan pasien

D. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi Tindakan pada tes alergi lalukan evaluasi pada area injeksi
setelah 5 menit lihat apakah ada tanda tanda alergi seperti kemerahan rasa gatal atau
menyengat. Pada uji tuberculin anjurkan klien untuk Kembali dalam 48 jam untuk di
lakukan pembacaan
Rasional : Mengetahui respon dan perasaan klien
2. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan pasien
Rasional : Meningkatkan kepercayaan diri klien
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Rasional : Memberikan informasi kepada klien terkait tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya
4. Membereskan alat alat
Rasional : Memberikan keamanan dan kenyamanan pasien
5. Mencuci tangan 6 langkah benar
Rasional : Mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme

Referensi :
Phelan, Elizabeth. A., Mahoney, Jane. E., Voit, Jan. C., & Stevens, Judy. A. (2016). Assesment
and Management of Fall Risk in Primary Care Settings. HHS Public Acces. Med Clin
North Am; 99(2): 281-291. DOI: 10.1016/j.mcna.2014.11.004

Potter, P.A & Perry, A. G. (2010). Fundamental Keperawatan. Edisi 7, buku 2. Jakarta: Salemba
Medika

Rosyidah, I., & Prasetyaningati, D. (2019). Modul Praktikuum Ilmu Dasar Keperawatan II.
Tim Keperawatan Dasar. (2020). Panduan Tahap Profesi Keperawatan Dasar. FIK Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Watson, Barbara. J., Salmoni, Alan. W., & Zecevic, Aleksandra. A. (2016). The use of the Morse
Fall Scale in an acute care hospital. Clinical Nursing Studies, Heatlh & Rehabilitations
Sciences, Western University, London. DOI: 10.5430/cns.v4n2p32

Pembimbing Akademik Preseptor

Anda mungkin juga menyukai