Anda di halaman 1dari 49

Fisiologi Penglihatan

Yose Ramda Ilhami


Struktur utama mata
• Sklera – lapisan protektif luar
– Kornea – modifikasi sklera di depan
• Khoroid – di dalam sklera, banyak
pembuluh darah
• Retina – 2/3 belakang khoroid,
jaringan syaraf dengan sel-sel
reseptor
Retina
• Batas depan dekat korpus siliaris
• Reseptor visual: rods dan cones
• Neuron lain:
– sel bipolar: midget, rod, flat
– sel ganglion: diffuse dan midget
– sel horizontal, dan
– sel amakrin
• Komponen fungsional retina
– lapisan berpigmen
– lapisan rods dan cones
– lapisan inti luar (badan sel rods dan
cones) + lapisan pleksiformis luar
– lapisan inti dalam + pleksiformis dalam
– lapisan ganglion + serat n. optikus
– membran pembatas dalam
Fovea
• Luas sedikit melebihi 1 mm2
– visus tajam dan detail
• Fovea sentral, 0,3 mm2, umumnya cones
• Cahaya langsung → cones, tidak memiliki:
– pembuluh darah,
– sel ganglion lapisan inti dalam,
– lapisan pleksiformis luar
– lapisan pleksiformis dalam
Photoreceptors:
rods dan cones
• Umumnya rods lbh panjang dan tipis
• Photochemicals berada di bagian luar
– rhodopsin pada rods
– color pigments pada cones
– beda: kesensitifan spektrum cahaya
• Pigmen pada cones satu dari tiga
• blue, green or red – sensitive pigment
• Penglihatan Fototopik
• Mediasi oleh cone
• Predominasi pada
pencahayaan bagus
• Persepsi cahaya
lebih detail
• Penglihatan Scotopik
• Mediasi oleh rod
• Kekurangan detail
dan warna
Properti Cahaya
• Wavelength
– Peran penting dalam persepsi warna
• Intensitas
– Peran penting dalam persepsi kecerahan
Jaras syaraf
• Akson dari rods dan cones →
– nervus optikus → traktus optikus →berakhir di
korpus genikulatum lateralis thalamus
– serat hemiretina nasalis →
bersilang di khiasma optikum
• Thalamus:
– traktus genikulokalkarina ke lobus oksipitalis
– separo temporal mata ipsilateral +
separo nasal mata kontralateral
• Primary visual cortex
Jaras Visual
• Jalur retina-geniculate-striata → konduksi
sinyal dari masing2 retina ke cortex striata
(cortex visual primer) melalui nuclei
geniculatus lateralis thalamus → 90% axon
• Setiap n. geniculatus lateralis → 6 lapisan
→ input visual dari lapang pandang
kontralateral → 3 dari masing-masing mata
• Proyeksi ke cortex visual → membentuk
striata → cortex striata
Retinotopic
• Sistem retina-geniculate-striata →
retinotopic → masing2 level system
diorganisir seperti gambaran retina
• Dua stimuli pada area berdekatan di
retina → eksitasi neuron berdekatan
pada semua level sistem
Primary visual cortex
Cortex Visual
• Primary visual cortex
– Area yang mendapat input paling banyak dari
nuclei relay visual pada thalamus (nuclei
geniculate lateral)
– Terletak pada regio posterior lobus oksipitalis →
tersembunyi pada fissure longitudinalis
– Terorganisir menjadi columna vertical functional
→ neuron pada columna vertical yang sama
respon terhadap stimuli pada area yang sama di
retina, didominasi oleh mata yang sama
Cortex Visual
• Secondary visual cortex (PS dan IT cortex)
– Area yang mendapat input paling banyak dari
primary visual cortex
– Prestriata cortex dan inferotemporal cortex
• Visual association cortex (PP cortex)
– Area yang mendapat input dari secondary visual
cortex
• Ada 24 cortex sekunder dan 7 area asosiasi
→ masing2 area respon ke aspek stimuli
visual berbeda (warna, gerakan, bentuk dll)
Aliran
Dorsal vs
Ventral
• Dorsal – cortex
visual primer →
cortex prestriata
dorsal → cortex
PP
• Ventral → cortex
primer → cortex
prestriata
ventral → cortex
IT
Aliran Dorsal vs Ventral
Aliran Dorsal vs Ventral
• Dorsal
– Respon ke stimuli spasial (lokasi objek
atau arah pergerakan)
– Mengarahkan interaksi perilaku dengan
objek
• Ventral
– Pengenalan bentuk visual
– Mediasi persepsi pengalaman kesadaran
akan benda
Prinsip fisika optik
• Refraksi cahaya
– kecepatan cahaya di udara 300.000 km/detik
– lebih lambat dalam benda padat/cair
– indeks refraksi: ratio kec. udara/kec. benda
– misal: kaca 200.000 km/det → indeks 1,5
• Cahaya
– tegak lurus benda: arah tetap
– membentuk sudut: arah berbelok
• Lensa cembung: konvergensi pada fokus
Lensa
• Cembung: konvergensi pada fokus
• Cekung : cahaya menyebar

• Lensa Silinder:
– cahaya berkumpul membentuk garis
– kombinasi dua lensa silendris tegak
lurus memberi efek lensa sfreris
Panjang fokus lensa
• cahaya paralel: fokus = panjang
fokus
• cahaya divergen: fokus makin jauh
• lenca makin cembung: fokus
mendekat
• Pembentukan bayangan terbalik
• Kekuatan refraksi lensa (Diopter)
– kekuatan untuk memfokus pada 1
meter
– 0,5 m? → 2 diopter
Optik mata
• Kekuatan refraksi total 59 diopter
• Indeks refraksi
– kornea = 1.38
– cairan aqueous = 1.33
– lensa = 1.40
– cairan vitreous = 1.34
Akomodasi
• Pengubahan daya refraksi
• Kanak-kanak:
– bisa diubah dengan sadar: 20 ke 34 diopter
– berarti ada ‘akomodasi’ 14 diopter
• Menggunakan penggembungan lensa
– kontraksi otot siliaris
– pengenduran regangan 70 lig. suspensorium
– dapat dirangsang oleh saraf parasimpatis
• Presbiopia: daya akomodasi turun
Pupil
• Diameter bisa 1,5 mm – 8,0 mm
• Pupil kecil
→ ‘depth of focus’ lebih baik
• Pupil besar
→ jumlah cahaya lebih banyak
• Visual acuity (ketajaman penglihatan)
– 2 mikron di retina bisa dibedakan
– penglihatan: beda sudut pandang 00’25”
• Fovea: bagian sentral retina
– diameter <500 mikron
– acuity maksimum <2 lapangan pandang
– di luar fovea: acuity turun sampai 10 x
• Klinis: melihat huruf dari jarak 20’
– terlihat normal: disebut visus 20/20
Depth perception
• Daya untuk menentukan jarak objek
• Ukuran bayangan di retina
• Moving parallax
– gerakan kepala membuat bayangan benda
dekat bergerak, tapi benda jauh tetap
• Stereopsis (binocular parallax)
– visus binokuler
Thank You

Anda mungkin juga menyukai