Anda di halaman 1dari 5

Nama : Marfuzah

NIM : P07124419019
Prodi : D-IV Kebidanan

Resume Preeklampsia/Eklampsia
1. Pengertian preeklampsia/eklampsia
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi yang disertai proteinuria terjadi setelah
kehamilan minggu ke-20 sampai minggu ke-6 setelah persalinan. Berdasarkan waktu
kejadiannya preeklampsia dibagi menjadi dua, yaitu onset awal, yang terjadi pada
kehamilan < 34 minggu, dan onset lanjut, yang terjadi pada kehamilan ≥ 34 minggu
(Gianto, C. C. 2012)
Eklampsia didefinisikan sebagai peristiwa terjadinya kejang pada kehamilan ≥
20 minggu disertai atau tanpa penurunan tingkat kesadaran bukan karena epilepsi
maupun gangguan neurologi lainnya. Eklampsia hampir selalu didahuluioleh
preeclampsia. Eklampsia dapat terjadi pada antepartum, intrapartum, dan postpartum.
Eklampsia postpartum umumnya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan
(Gianto, C. C. 2012)

2. Etiologi preeklampsia/eklampsia menurut (Indriani N. 2012):


a. Disfungsi sel endotel
b. Reaksi antigen-antibodi
c. Perfusi plasenta yang tidak adekuat
d. Perubahan reaktivitas vaskuler
e. Ketidakseimbangan antara protasiklin dan tromboksan
f. Penurunan laju filtrasi glomelurus dengan retensi air dan garam
g. Penurunan volume intravaskuler
h. Peningkatan sensitivitas system saraf pusat
i. Iskemia uterus
j. Factor diet
k. Factor genetic
3. Gambaran klinis preeklampsia/eklampsia menurut (Indriani N. 2012):
a. Gejala subjektif
Pada preeclampsia didapatkan gejala sakit kepala di daerah frontal, skotoma,
diplopia, penglihatan kabut, nyeri di daerah epigastrium, mual dan muntah. Gejala
ini sering ditemukan pada preeclampsia yang meningkat dan merupakan petumjk
bahwa eklampsia akan timbul. Tekanan darah pun akan meningkat lebih tinggi,
edema dan proteinuria bertambah meningkat.
b. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan tekanan darah sistolik 30 mmhg
dan diastolic 15 mmhg atau tekanan darah > 140/90 mmhg. Tekanan darah pada
preeklamsia berat meningkat >160/110 mmhg.
c. Diagnosis
Diagnosis preeklampsia didasarkan atas adanya dua dari trias tanda utama yaitu
hipertensi, edema dan proteinuria.

4. Klasifikasi preeklampsia/eklampsia menurut (Indriani N. 2012):


a. Preeklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut:
 Tekanan darah 140/90 mmhg, pada usia kehamilan diatas 20 minggu
dengan riwayat tekanan darah sebelummnya normal.
 Proteinuria ≥0,3 gr per liter atau kuantitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter
atau mindstream.
b. Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:
 Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih
 Proteinuria 5 gr per liter atau lebih dalam 24 jam atau kuantitatif 3+ atau
4+
 Oligouri, yaitu jumlah urine <500 cc per 24 jam
 Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan adanya rasa nyeri
di epigastrium
 Terdapat edema paru dan sianosis
 Gangguan fungsi hati
 Pertumbuhan janin terhambat
c. Eklampsia
Pada umumnya gejala eklampsia didahului dengan makin memburuknya
preeclampsia. Dbila keadaan ini tidak dikenali dan diobati secara segera maka
akan timbul kejang terutama pada saat persalinan.

5. Komplikasi preeklampsia/eklampsia menurut (Gianto, C.C. 2012)


a. Komplikasi pada ibu
 Solutio plasenta
 Koagulopati
 Ablatio retina
 Gagal ginjal akut
 Edema paru
 Perdarahan postpartum dengan transfusi
 Kerusakan hati
 Hematoma
 Penyakit kardiovaskuler
 Defek neurologi
b. Komplikasi pada janin
 Kelahiran premature
 Berat lahir rendah
 Diabetes melitus
 Penyakit kardiovaskuler
 Hipertensi
 Kegagalan respirasi
 Respiratory distress syndrome (rds)
 Transient tachypnea of the newborn (ttn)
 Persistent pulmonary hypertension (pphn)
6. Pencegahan preeklampsia/eklampsia menurut (Indriani N. 2012):
Walaupun tidak dapat dicegah sepenuhnya dapat dikurangi dengan pemberian
penyuluhan dan pelaksanaan pengawasan pada ibu hamil. Pemeriksaan antenatal yang
teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-tanda bahaya sedini mungkin, lalu
diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat, selalu
waspada.

7. Penatalaksanaan preeklampsia/eklampsia menurut (Gianto, C.C. 2012)


a. Penatalaksanaan preeklampsia ringan :
 Tirah baring
 Monitoring tekanan darah
 Pemberian obat antihipertensi
 Memeriksa kadar proteinuria rutin setiap hari dengan tes carik celup
 Dua kali seminggu dilakukan pengukuran denyut jantung janin antepartum
dan pengukuran kadar protein urin dalam 24 jam
 Pasien diperingatkan untuk mengenali tanda bahaya, seperti nyeri kepala,
nyeri epigastrium, atau gangguan visual
 Apabila terjadi peningkatan tekanan darah atau proteinuria periksa ke
dokter dan pertimbangangkan rawat inap
b. Adapun tatalaksana pada preeklampsia berat mencakup pengelolaan medika
mentosa dan pengelolaan persalinan. Pengelolaan medikametosa terdiri atas :
 Segera masuk rumah sakit
 Tirah baring
 Infus larutan ringer laktat 60-125 cc/jam
 Pemberian obat anti kejang: mgso4
 Dosis awal: 4 g mgso4dilarutkan dalam cairan saline intravena
selama 10-15 menit
 Dosis perawatan: 1-2 g/ jam iv, evaluasi tiap 4-6 jam
 Diuretikum tidak diberikan kecuali jika ada :
 Edema paru
 Gagal jantung kongestif
 Edema anasarka
 Antihipertensi diberikan bila :
 Tekanan sistolik ≥ 180 mmhg atau tekanan diastolik ≥ 110 mmhg
 Kardiotonika
Indikasi pemberian kardiotonika ialah bila ada tanda-tanda gagaj jantung
dan dilakukan perawatan bersama bagian penyakit jantung
 Diet
Nutrisi yang disarankan antara lain cupkup protein, rendah karbohidrat,
dan rendah garam.
c. Penatalaksanaan eklampsia:
 Apabila terjadi kejang adalah selalu mengingat kosep gawat darurat ABC
(Airway, Breathing, Circulation).
 Kemudian diberikan obat untuk memotong kejang, seperti diazepam,
fenitoin, dan klormetiazol.
 Obat anti kejang,yakni MgSO4 diberikan apabila syarat pemberiannya
terpenuhi.
 Oksigen 4-6 liter per menit diberikan untuk mengatasi hipoksemia dan
asidemia,

Referensi :

Gianto, C. C. (2012). Preeklamsia Kehamilan. Journal of Chemical Information and Modeling,


53(9), 1689–1699. http://dx.doi.org/10.1016/j.tws.2012.02.007

Indriani N. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Preeklampsia/Eklmapsia


pada Ibu Bersalin di RSUD Kardinah Kota Tegal. 963–970. http://lib.ui.ac.id/file?
file=digital/20320037-S-Nanien Indriani.pdf

Anda mungkin juga menyukai