- Bahasa karya ilmiah harus reproduktif, artinya bahasa yang digunakan mampu
menyamakan persepsi antara penulis dan interpretasi pembaca.
- Bahasa karya ilmiah tidak ambigu, artinya bahasa yang digunakan tidak bermakna ganda,
baik struktur kebahasaan maupun efektivitas penggunaan kalimatnya.
- Bahasa karya ilmiah tidak emotif, artinya bahasa yang digunakan tidak didasarkan pada
emosi penulis.
- Bahasa karya ilmiah tidak salah tafsir, artinya bahasa yang digunakan merupakan bahasa
baku.
- Bahasa karya ilmiah menggunakan istilah keilmuan yang sesuai dengan persoalan yang
dibahas.
- Bahasa karya ilmiah denotatif, artinya dalam karya ilmiah digunakan istilah atau kata
yang hanya memiliki satu makna.
- Bahasa karya ilmiah rasional, artinya bahasa yang digunakan runtut, logis, dan
mempunyai alur pemikiran yang lancar.
- Bahasa karya ilmiah kohensif dan koherensif, artinya bahasa yang digunakan dalam
setiap paragraf dan antarparagraf bersifat padu
- Bahasa karya ilmiah langsung pada sasaran dan tidak berbelit-belit.
- Bahasa karya ilmiah menggunakan kalimat efektif, artinya kalimatnya sesuai dengan
kaidah bahasa, balk ejaan maupun tanda baca.
- Bahasa karya ilmiah bersifat nalar, artinya mampu membentuk pernyataan yang diterima
akal, baik intrakalimat maupun antarkalimat dalam suatu paragraf.
- Bahasa karya ilmiah bersifat lugas, artinya paparan langsung mengenai pokok persoalan
agar terhindar dari kesalahpahaman.
- Bahasa karya ilmiah harus jelas, dapat dipahami, singkat, dan sarat makna.
- Bahasa karya ilmiah berorientasi gagasan yang dipaparkan, bukan subjektivitas penulis.
- Bahasa karya ilmiah bersifat formal, artinya menggunakan kata, bentukan kata, dan
istilah-istilah teknis baku.
- Bahasa karya ilmiah bersifat objektif, artinya tidak menggunakan kata-kata yang
didasarkan emosi penulis.
- Bahasa karya ilmiah bersifat ringkas, artinya tidak mengandung unsur-unsur yang
mubazir.
- Bahasa karya ilmiah bersifat tetap, artinya menggunakan unsur bahasa, tanda baca, dan
istilah secara taat asas.
- Bahasa karya ilmiah bersifat cermat, artinya kosakata, tata bahasa, dan istilah terhindar
dari kesalahpahaman.
- Bahasa karya ilmiah harus benar, artinya menaati PUEBI (Pedoman umum Ejaan Bahasa
Indonesia) dalam penulisan huruf dan kata, pemenggalan kata, singkatan, penulisan unsur
serapan, dan tanda baca.
- Bahasa karya ilmiah bersifat efektif, artinya menggunakan kalimat yang mudah
dipahami, lengkap, dan mempunyai gagasan yang utuh.
- Bahasa karya ilmiah bersifat padu, artinya menggunakan gagasan yang runtut dengan
pesan yang mudah dikomunikasikan.
3. Sebutkan langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk menganalisis artikel ilmiah dan buku
ilmiah.
- Baca dan pahami teks karya ilmiah, berupa artikel ilmiah atau buku ilmiah.
- Memahami kriteria evaluasi buku teks meliputi tujuan, manfaat, beserta gambaran umum isi
bab, dan pembahasan.
- Menulis identitas buku, penulis buku teks, sistematika isi dan peta konsep, halaman, aspek
keterampilan berbahasa, ilustrasi, dan simpulan.
- Menulis batasan buku teks, telaah buku, dan relevansinya dengan kurikulum
- Membuat simpulan analisis.