Anda di halaman 1dari 15

ETIKA SEBAGAI KAJIAN FILSAFAT

Makalah:

Disusun untuk melengkapi tugas matakuliah

Etika

Oleh :

Nurhalimah : E97216025

Dosen Pengampu;

Dr. H. Mukhlisin Saad, M.Ag

PROGRAM STUDI ILMU TASAWUF


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita.
Tuhan yang Maha Pengasih dan Tak Pilih Kasih, Maha Penyayang yang tak
pandang sayang. Yang telah memberikan akal dan hati sebagai salah satu
instrumen untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hanya atas rahmat-Nya, penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah ini, guna memenuhi tugas mata kuliah
Etika. Dan tak lupa shalawat serta salam tetap kita curah, limpahkan kepada sang
revolusioner dunia, pemberi syafa’at kelak di hari kiamat The Leader of the World
Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman kegelepan menuju
terang benderang dengan adanya agama Islam.

Penulis ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak. Terutama dosen


pembimbing kami Dr. H. Mukhlisin Saad, M.Ag yang senantiasa membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan teman-temanku yang selalu
memberikan motivasi. Makalah yang berjudul Etika Sebagai Kajian Filsafat ini,
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi susunan bahasa, isi, yang tak lain
penulis masih belajar. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sangat membangun untuk kemajuan penulis kelak di masa depan terutama
dari Dosen Pembimbing.

Surabaya, 6 Juni 2017

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... 2


Daftar Isi................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika ............................................................................................. 6
B. Etika sebagai cabang filsafat .......................................................................... 9
C. Etika sebagai ilmu .......................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ini tidak akan pernah terlepas dengan yang namanya
norma atau peraturan dalam masyarakat. Karena manusia tidaklah hidup secara
personal, akan tetapi hidupnya bersinggungan dengan orang lain. Lantas di dalam
hubungan atau komunikasi antar masyarakat, manusia membutuhkan yang
namanya aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam masyarakat. Biasanya ketika
seseorang melanggar aturan ini, ia akan mendapat sangsi berupa cemohan dan
olokan dari masyarakat setempat. Akan tetapi, perlu kita ketahui bahwa peraturan
yang terjadi antara daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki perbedaan.
Begitu pentingnya manusia mempelajari dan menerapkan etika dalam
kehidupan sehari-hari. Tak lain berfungsi untuk menyelaraskan atau lebih
tepatnya mensistematikan dalam kehidupan masyarakat. Memang tidaklah bisa
kita pungkiri, persingguangan antara manusia yang satu dan lainnya tidak bisa
dipungkiri, apalagi dihindari. Lantas untuk menjalankan peranannya sebagai
manusia, maka perlu adanya peraturan-peraturan untuk mempermudah kehidupan
manusia berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
Kajian etika, bisa dikatakan sebagai kajian cabang filsafat. Karena
kemunculan etika berasal dari filsafat, yakni proses berpikir terhadap tindakan-
tindakan manusia atau aksiologi. Kemudian etika memisahkan diri dari filsafat,
akan tetapi etika dan filsafat tidaklah dapat dipisahkan. Dalam artian keduanya
memiliki keterkaitan. Mengingat etika merupakan cabang dari filsafat.
Begitu pentingnya kajian etika atau moral dalam masyarakat, yang hal ini
tidak dapat dipisahkan. Seringkali kita mendengar tentang kode etik, biasanya
terdapat dalam peraturan, misalnya kode etik kedokteran, kode etik Jurnalistik,
dan masih banyak lagi. Sebenarnya istilah etika ini sudah tampak dibahas dalam
kajian filosof yunani kuno. Seperti halnya yang dilakukan Aristoteles. Akan
tetapi, menjadi suatu disiplin sendiri, munculnya baru-baru ini, dan melepaskan
diri dari induknya yakni filsafat.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 4
Penulis sendiri mengakui bahwa etika pembahasannya lebih menonjol
terhadap tingkah laku manusia. Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan
sekilas tentang pengertian etika, etika sebagai cabang filsafat, dan etika sebagai
ilmu. Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan sekelumit tentang etika, etika
sebagai cabang filsafat, dan etika sebagai ilmu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika?
2. Bagaimana etika sebagai kajian filsafat?
3. Bagaimana etika sebagai ilmu?
C. Tujuan
1. Untuk memahami apa maksud dari etika sebagai disiplin filsafat.
2. Untuk memahami maksud dari etik sebagai ilmu.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Manusia sebagai makhluk yang ditugaskan menjadi khalifah di bumi,
dituntut untuk mampu merealisasikan tugasnya sebagai khalifah. Dengan saling
menjaga terhadap alam dan lingkungan sekitarnya. Dalam melaksanakan misinya
tersebut manusia tidak bisa terlepas dengan manusia yang lainnya. Mengingat
manusia merupakan makhluk sosial, tentu peranan manusia yang lain, sangatlah
berperan aktif. Dalam hal ini, manusia tidak bisa hidup tanpa adanya peraturan
yang diberlakukan, karena tanpa adanya peraturan, tentu kehidupan manusia
terkesan kurang teratur. Oleh karenya etika di sini mengahadirkan upaya untuk
mengatur kehidupan manusia, yakni dari segi moral atau tingkahlaku manusia.
Terkait dengan kajian etika, jikalau ditilik dari sejarahnya, etika sebagai
usaha yang lahir dari kehancuran moral di lingkungan kebudayaan Yunani sekitar
250 tahun yang lalu. Hal ini, dilatar belakangi dengan munculnya pandangan-
pandangan lama tentang baik dan buruk yang tidak lagi dipercayai atau tidak
digunakan lagi. Dalam hal ini, para filosof segera mempertanyakan kembali
tentang norma-norma bagi tingkah laku manusia. Begitu pula dengan zaman
sekarang. Seringkali timbul pertanyaan, di mana letak norma-norma untuk
menentukan apa yang seharusnya dianggap sebagai kewajiban, oleh karenanya
kajian tentang etika perlu ditegakkan.1
Sejarah mengatakan bahwa sebelum masa Socrates (w. 389 SM) orang-
orang Yunani lebh terfokus mengakaji alam fisik, yakni mengenai fenomena dan
peristiwa yang mempengaruhi kehidupan kehidupan dan sekaligus menarik
perhatian mereka. Dalam artian di masa sebelum Socrates belum dibahas tentang
baik dan buruk perilaku manusia. Akan tetapi, orang Yunani masih melakukan
suatu tindakan yang mendasarkan tindakannya kepada agama, etika, dan sosial

1
Mokh. Sya’roni, Etika Keilmuan Sebuah Kajian Filsafat Ilmu, dalam jurnal Teologia, Volume 25,
Nomor 1, 2014, 6.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 6
masyarakat. Kemudian masa setelah ini berubah menjadi sebuah kajian, kemudian
manusia yang menjadi objek kajiannya. Jadi, tidak mengherankan jika di masa
Socrates dan seterusnya, objek kajiannya lebih dominan mengkaji problem-
problem yang sedang dihadapi manusia.2
Proses transformasi pemikiran Yunani, yang tadinya terfokus terhadap
kajian fenomena-fenomena alam yang ditafsirkan dan dipahami substansinya,
beralih pada kajian manusia. Hal ini, diakibatkan peranan Socrates, menukil
pembicaran Chiceron, seorang filsuf Romawi mengatakan bahwa Socrates telah
menurunkan filsafat dari langit ke Bumi. Kajian tentang manusia ini berkisar
terhadap karakter manusia, substansi pengetahuan dan tujuan tertinggi manusia,
dan tak lupa makna kebaikan dan keburukan beserta hal-hal yang berkaitan
dengan manusia.3
Etika merupakan salah satu cabang dari Aksiologi, yakni suatu ilmu yang
membahas tentang tingkah laku manusia. Etika merupakan pembahasan tentang
baik dan buruk yang dilakukan mansuia. Jikalau kita mengatakan bahwa etika
orang itu buruk, bukan berarti wajah orang itu yang buruk, akan tetapi sesuatu
yang menunjukkan bahwa perilaku orang itu buruk.4
Etika biasanya dimengerti sebagai filsafat moral, dalam hal ini, bukan
berarti etika hanya memiliki arti itu saja. Akan tetapi, masih banyak istilah yang
lainnya. Etika sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni ethos. Kata ethos
dalam bentuk tunggal berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan, adat, watak, akhlak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Sedangkan
dalam bentuk jamak (ta etha) yang berarti adat kebiasaan. Dan lebih tepat etika
memiliki arti yang terakhir. Arti yang terakhir melatar belakangi terbentuknya
istilah “etika” oleh filsuf Yunani yakni Aristoteles (384-322 SM). Jadi bisa
dikatakan etika merupakan suatu ilmu yang membahas tentang adat kebiasaan.
Atau dalam istilah modern dikenal istilah “konvensi-konvensi sosial”.5

2
Fu’ad Farid dan Abdul Hamid Mutawalli, Cara Mudah Belajar Filsafat Barat dan Islam, terj Didin
Faqihudin, (Jogykarta: IRCiSoD, Cet II, 2012), 235.
3
Ibid.., 236.
4 Mokh. Sya’roni, Etika Keilmuan Sebuah Kajian Filsafat Ilmu, 6.
5
K. Bertens, Etika, terj Gramedia Pustaka, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Cet II, 2011), 4.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 7
Etika secara etimologi berasal dari bahasa latin yakni ethicos yang berarti
kebiasaan. Dengan demikian pengertian baik jika sesuai dengan kebiasaan
masyarakat di sekitarnya. Akan tetapi, lambat laun mengalami derivasi makna.
Etika merupakan suatu disiplin ilmu yang membahas tentang tingkah laku
manusia.6
Selain pengertian itu, terdapat beberapa literatur yang mengatakan bahwa
asal muasal terminologi etika (etikologi) berasal dari Yunani yakni “Ethos” yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Yang identik dengan perkataan moral yang
berasal dari kata latin “Mos” dalam bentuk jamak “mores” yang berarti adat atau
cara hidup.7Sedangkan menurut pengertian para ahli;
a) K. Bertens, Etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pedoman bagi seseorang ataupun kelompok dalam mengatur
perilaku.
b) W. J. S Poerwadarminto, Etika merupakan studi tentang prinsip-prinsi
moralitas (moral).
c) Franz Magnis, Etika merupakan ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang
mengarahkan dalam tindakan manusia.
d) Ramali dan Pamuncak, Etika merupakan pengetahuan tentang yang benar di
dalam profesi.
e) H. A. Mustadfa, Etika merupakan ilmu yang menyelidiki yang baik dan
buruk, dalam rangka mengamati tindakan manusia sejauh yang bisa
dipikirkan dan diselidiki.8
Dalam pendapat para tokoh di atas dapat disederhanakan bahwa etika merupakan
suatu ilmu yang digunakan untuk mengkaji tingkah laku manusia.

6
Helmi Umam, Etika, Etiket, dan Moral, http//:af008.wordpress.com/etika-etiket-dan-moral/ di
unduh 25-05-2017 pukul 14.15)
7
A. Charris Zubair, Kuliah Etika, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, Cet 3, 1995), 13.
8
http://www.gurupendidikan.com/5-pengertian-etika-menurut-para-ahli/ di unduh 02-06-2017
pukul 10.12

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 8
B. Etika Sebagai Cabang Filsafat
Dalam sejarahnya, sebenarnya makna etika berasal dari filsafat. Karena
etika muncul akibat berfikir dan berfilsafat yang dilakukan oleh manusia.9 Etika
juga di sebut sebagai cabang filsafat tentang nilai. Dan etika merupakan bagian
dari aksiologi. Nilai merupakan suatu kualitas yang kita berikan kepada sesuatu
(objek) sehingga sesuatu itu dianggap bernilai atau tidak bernilai.10Tugas etika
sebenarnya, berusaha memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang melingkupi kita.
Hal ini, berangkat dari pemahaman hidup manusia tentang kewajiban, sesuatu
yang benar, tentang hak, larangan, dan hal ini menimbulkan pertanyaan. Dengan
hak apakah, sehingga orang itu tunduk kepada norma? Bagaimana kita dapat
menilai norma itu? Seperti apakah kebenaran itu? Dan hal ini menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang ternilai filosofis.11
Tugas etika adalah mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
tercerabut dalam kehidupan manusia. Etika merupakan penyelidikan filsafat
tentang moral, yakni mengenai kewajiban manusia serta tentang sesutu yang baik
dan yang buruk. Etika didefinisikan sebagai filsafat tentang bidang moral. Jika
kita berusaha membandingkan antara filsafat moral atau etika dengan lainnya
tentu berbeda, karena kajian filsafat lainnya tidak mempersoalkan tentang keadaan
manusia melainkan mengenai tindakan manusia. Ada pula yang memaparkan
bahwa kajian etika disebut filsafat praxis manusia dan etika disebut
praksiologik.12
Sifat dasar etika adalah sifat kritis. Yang memiliki peranan untuk
mempersoalkan norma yang dianggap berlaku. Maka diselidiki apakah dasar suatu
norma itu dan apakah dasar itu mampu membenarkan ketaatan yang dituntut oleh
norma tersebut. Terhadap norma yang de facto berlaku, etika mengajukan
pertanyaan mengenai legitimasinya. Norma yang tidak dapat mempertahankan
diri dari pertanyaan kritis ini maka akan kehilangan haknya. Dengan
memberlakukan etika mampu mengantarkan seseorang terhadap kemampuan

9
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika di unduh 01-06-2017 pukul 08.12
10
Zainal Abidin, Pengantar Filsafat Barat, (Yogyakarta: RajaGrafindo Persada, Cet 2, 2012), 74.
11
A. Charris Zubair, Kuliah Etika, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, Cet 3, 1995), 9.
12
Ibid..,9.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 9
berpikir kritis dan rasional, untuk membentuk pendapatnya sendiri dan mampu
mempertanggung jawabkannya sendiri.13
Perlu kita ketahui ternyata terdapat dua unsur yang dimiliki oleh etika
yaitu: Non-empiris dan praktis. Non empiris di sini bermaksud bahwa kajian etika
tidak hanya berhenti terhadap sesuatu yang konkret secara faktual. Akan tetapi,
bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Sedangkan sifat etika yang bersifat praktis adalah etika yang bersifat teknis
melainkan reflektif. Hal ini bermaksud bahwa etika hanyalah menganalisis tema-
tema pokok seperti halnya hati nurani, kebebasan, hak, dan kewajiban.14

C. Etika Sebagai Ilmu


Dalam sejarahnya etika melewati berbagai sejarah yang panjang dan
rumit. Etika adalah ilmu pengetahuan tentang kesusilaan (moral).15 Lantas apa
hubungan etika sebagai ilmu. Tentu di sini etika bukanlah suatu kajian ilmu yang
sifatnya otonom, tetapi peranannya tidak dapat dielak di dalam perbincangan ilmu
pengetahuan.
Peranan ilmu bagi peradaban memiliki peranan yang sangat signifikan
dalam peradaban manusia. Dan ilmu merupakan salah satu dari buah pemikiran
manusia dalam menjawab masalah-masalah permasalahan dalam hidup manusia.16
Tanpa ilmu rasanya manusia sulit untuk merealisasikan hidupnya sebagai khalifah
di muka bumi ini.
Menurut Johnson (1989) dalam Ernawan (2007,2-3) Etika merupakan
suatu cabang ilmu filsafat, yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia,
baik moral maupun immoral. Dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup
beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi yang memadai, yang tentunya
dapat diterima oleh suatu golongan tertentu atau individu.

13
Ibid.., 10.
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika di unduh 01-06-2017 pukul 08.12
15
De Vos, Pengantar Etika, terj Soejono Soemargono, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, Cet I,
1987)
16
Mokh Sya’roni, Etika Keilmuan Sebuah Kajian Filsafat Ilmu, dalam jurnal Teologia Vol 25 No
1, 2014, 2

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 10
Mengingat di awal etika merupakan suatu ilmu yang membahas tentang
moralitas atau lebih tepatnya membahas sejauh kaitan manusia dengan moralitas.
Etika bisa diidentikkan sebagai suatu ilmu yang menyelidiki tentang tingkah laku
moral. Dalam merealisasikannya etika memerlukan suatu pendekatan,
sebagaimana yang dipaparkan oleh K. Bertens terdapat tiga cara yaitu;
a. Etika Deskriptif
Dalam kajian etika deskriptif yakni melukiskan tingkah laku moral
dalam arti yang lebih luas. Misalnya, kebiasaan-kebiasaan, anggapan mengenai
baik dan buruk, termasuk pula tindakan yang boleh dilakukan atau tidak boleh
dilakukan. Mengenai etika deskriptif ini pembahasannya lebih parsial kepada
individu-individu tertentu, kebudayaan-kebudayaan atau subkultural-
subkultural. Karena etika deskriptif ini melukiskan, dan ia tidak pernah
melakukan penilaian.17
b. Etika Normatif
Etika normatif merupakan bagian terpenting dari kajian etika. Etika
normatif terlihat lebih dominan dianding dengan deskriptif, karena di sini para
ahli yang bersangkutan melakukan penilaian tentang perilaku manusia.
Penilaian yang dilakukan berdasarkan atas dasar norma-norma. Dalam
kajiannya etika normatif masih membagi dirinya menjadi etika umum dan etika
khusus.18
c. Metaetika
Selain tiga hal yang tercuat di atas, untuk mempraktikkan etika sebagai
ilmu yakni melalui metaetika. Meta yang berarti “melebihi”, “melampaui”. Hal
ini menunjukkan bahwa kajian metaetika bukanlah moralitasa secara langsung,
melainkan ucapan-ucapan kita di bidang moralitas.19
Dalam kajiannnya etika juga termasuk ke dalam kajian aksiologi ilmu.
Yakni aksiologi yang mengaitkan dengan ilmu pengetahuan yang dalam kajiannya
dibagi menjadi tiga bagian;

17
K. Bertens, Etika, terj Gramedia Pustaka, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Cet II, 2011), 16
18
Ibid.., 18.
19
Ibid.., 19.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 11
1. Nilai Logika Benar-Salah
Dalam logika ini yang dibahas lebih menekankan kepada benar dan salah
suatu kejadian. Misalnya, ketika seorang anak bisa menjawab pertanyaan
gurunya maka hal ini dianggap benar bukan baik.
2. Nilai Etika Baik-Buruk
Dalam penilaian ini dibahas mengenai baik dan buruk perilaku manusia.
Bukan berarti wajahnya, akan tetapi perilakunya.
3. Nilai Estetika: Nilai Indah Jelek
Etika pertama kali hadir sebagai kajian filsafatt, kemudian beralih menyendiri
untuk berpisah dari filsafat menjadi sutu disiplin ilmu yang tersendiri.
Kemudian etika mulai mengkhususkan diri untuk mengkaji tingkah laku
manusia secara parsial maka muncullah cabang-cabang etika. Seperti yang
kita ketahui terdapat etika profesi, dan sebagainya. Penilaian yang dalam
kajiannya melihat fisik, bukan melihat etik seseorang.20

20
Ibid.., 5-6

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manusia, merupakan sebuah
kajian yang sangat urgen untuk dibahas. Jadi, tidaklah mengherankan jikalau para
filosof mengkajinya. Kemunculan kajian etika berawal dari bangsa Yunani yang
berusaha mempelajari, tepatnya di masa Socrates. Sebelum masa Socrates, para
filosof masih cenderung mengkaji fenomen alam di sekitarnya. Barulah di masa
Socrates kajian filsafat bertransformasi kepada manusia.
Etika dikatakan sebagai kajian filsafat, karena etika merupakan salah satu
cabang dari filsafat. Etika terlahir dari induknya yakni filsafat. Jadi, tidaklah
mengherankan jikalau pembahasan etika bersifat rasional dan filosofis.
Pembahasan etika tidaklah pernah terlepas terhadap permasalahan-permasalahan
yang dihadapi manusia. Bahkan etika cenderung kritis dalam mengkaji
permasalahan yang dialami manusia.
Mengenai etika sebagai ilmu, etika merupakan salah satu ilmu yang
membahas tentang perilaku dan tindakan manusia, yang dikenal dengan terma
aksiologi. Etika sebagai ilmu menurut K. Bertens haruslah melalui dengan
tindakan-tindakan. Yakni melalui pendekatan etika deskriptif, normatif, dan
metaetika. Selain melalui tiga pendekatan ini, ternyata etika juga melakukan
penilaian mengenai kajiannya terhadap manusia. Etika sebgai aksiologi memiliki
peranan terhadap ilmu pengetahuan yakni mengenai nilai baik dan buruk, benar-
salah, dan nilai indah jelek.
Begitu komprehensifnya kajian dalam etika sehingga pembahasannya
bukan hanya dari segi luar manusia, akan tetapi etika berusaha mempelajari
hakikat yang ada di balik manusia. Yakni melalui tindakan dan perilaku manusia.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 13
B. Saran
1. Pembaca diharapkan bukan hanya sekedar membaca, namun dituntut agar
supaya memahami kajian etika dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pembaca diharapkan mampu membedakan kajian etika sebagai cabang filsafat
dengan disiplin ilmu yang lainnya.

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 14
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K. 2011. Etika. terj Gramedia Pustaka. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama

Sya’roni, Mokh. 2014. Etika Keilmuan Sebuah Kajian Filsafat Ilmu. dalam jurnal
Teologia. T.p. t.t

Farid dan Abdul Hamid Mutawalli, Fu’ad. 2012. Cara Mudah Belajar Filsafat
Barat dan Islam. terj Didin Faqihudin. Jogykarta: IRCiSoD

Umam, Helmi. Etika, Etiket, dan Moral, http//:af008.wordpress.com/etika-etiket-


dan-moral

Vos, De. 1987. Pengantar Etika. terj Soejono Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya

Charris Zubair, A. 1995. Kuliah Etika. Jakarta: RajaGrafindo Persada

https://id.wikipedia.org/wiki/Etika

http://www.gurupendidikan.com/5-pengertian-etika-menurut-para-ahli/

Makalah Etika
Etika Sebagai Kajian Filsafat 15

Anda mungkin juga menyukai