Anda di halaman 1dari 8

SUMMARY BISNIS PERIKANAN SESUAI PEMINATAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ir. Dedy H. Sutisna, MS

MATA KULIAH:
BISNIS PERIKANAN

FIRDAUS HUSEN
NIM. 106220203
INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN
POLTEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
2021
Bisnis Perikanan adalah semua perusahaan atau badan hukum yang menangkap atau
membudidayakan ikan (pembenihan, pembibitan, perluasan tambak), termasuk
penyimpanan, pendinginan, pengeringan atau pelestarian nilai ekonomi tambahan untuk
kegiatan peserta komersial.
Bisnis penangkapan ikan merupakan sistem komponen yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Komponen tersebut adalah ikan sebagai sumber daya hayati, air sebagai
sumber daya alam, nelayan sebagai produsen, dan pengelola lembaga pemasaran serta
masyarakat umum sebagai konsumen akhir (Hermanto dan Baharsyah dikutip Mandak,
2004).
Menurut Saputro dalam Picaulima (2000), Usaha perikanan merupakan suatu metode
penentuan, pengkoordinasian, dan pengorganisasian secara selektif penggunaan faktor-
faktor produksi agar produksi memberikan keuntungan lebih. Pada saat yang sama, Barch et
al. Menunjukkan dalam Picaulima (2000) bahwa keberhasilan atau kegagalan bisnis
perikanan sangat bergantung pada daya tarik pasar dari produk dan kemampuan untuk
menggunakan sumber daya secara efektif.
Pandemi Covid-19 telah memengaruhi berbagai gaya hidup, dunia bisnis, dan lainnya.
Salah satunya adalah kehidupan para nelayan, yang pendapatannya memperburuk wabah
yang telah melanda ratusan negara.
Bisnis Perikanan adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan ikan, termasuk
produksi ikan melalui penangkapan ikan (perikanan tangkap) atau budidaya (budidaya atau
budidaya) dan / atau pengolahan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan protein dan
pangan bukan pangan. Definisi ikan sangat luas dan mencakup semua organisme akuatik,
termasuk hewan (ikan, udang, kerang dan echinodermata) dan tumbuhan (alga, seperti
rumput laut). Selain memenuhi kebutuhan pangan manusia, produk akuatik juga telah terbukti
dapat memenuhi kebutuhan non pangan, seperti bahan baku industri, konservasi, pariwisata,
ikan hias, dan daur ulang limbah (Effendi dan oktariza, 2006).
Bisnis Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengelolaan sampai dengan pemasaran yang di laksanakan dalam satu sistem bisnis
perikanan (UU. Perikanan No. 31 Tahun 2004).
Bisnis perikanan saat ini diminati banyak orang. Selain bahan yang mudah didapat,
usaha ini memiliki omzet yang tinggi dan sangat dibutuhkan masyarakat. Ikan adalah hewan
yang dapat dibudidayakan atau hidup di laut lepas. Penangkapan ikan sepertinya menjadi
salah satu bisnis yang menjanjikan. Namun, usaha ini juga memiliki beberapa ciri yang harus
dipahami oleh calon pengusaha ikan. Karakteristik tersebut antara lain:
1. Habitat Ikan
Di lautan, ikan memiliki ruang hidup sesuai dengan spesiesnya. Masing-masing ruang
ini memiliki ruang untuk hidup di laut permukaan, sebagian hidup di laut tengah, dan sebagian
lagi hidup di laut paling dasar. Keberadaannya tidak mudah diketahui, sehingga proses
penangkapan ikan harus terampil. Dari sudut pandang ini, proses penangkapan ikan
membutuhkan metode dan pengetahuan khusus.

2. Fishing Ground
Tempat memancing adalah perairan di mana penangkapan ikan diperbolehkan. Meski
wilayah perairan Indonesia luas, namun penangkapan ikan di wilayah tertentu dilarang. Oleh
karena itu, sebelum memancing Anda perlu melakukan riset.

3. Migrasi Ikan
Untuk mengetahui kapan ikan bermigrasi, sangatlah penting untuk menangkap ikan di
laut. Karena ikan tidak hanya hidup disuatu tempat. Ikan ini selalu berpindah tempat
(berpindah atau berpindah tempat). Nyatanya, banyak ikan yang berkeliaran di kawasan itu.
Hal ini dilakukan untuk menemukan posisi yang paling menguntungkan selama
perkembangan telur dan larva. Selain bermanfaat, perawatan ruaya juga dilakukan untuk
menjamin keamanan telur predator.

4. Ikan Merupakan Komoditi yang Cepat Rusak


Namun di bidang perikanan masih memiliki kekurangan. Karena ikan merupakan
komoditas yang cepat busuk. Oleh karena itu, diperlukan informasi saat mengelola ikan, agar
tidak mempengaruhi kualitas dan harga jual ikan.

5. Common Properties
Ikan laut saling memiliki. Siapapun bisa menangkapnya selama mengikuti aturan
memancing di laut. Oleh karena itu, penangkapan ikan berlebihan sangat mungkin terjadi.
Akibatnya, ikan di sana sangat sedikit dan sulit ditemukan atau bahkan punah. Ini akan
mempengaruhi barang yang akan dijual.

6. Sistem Penangkapan
Sistem bagi hasil merupakan sistem yang biasa digunakan dalam penangkapan ikan.
Salah satu tangkapan memberikan biaya operasional, dan sisanya dipotong dari hasil lelang.
Usaha perikanan akan bergantung pada hasil tangkapan sekaligus.
Jenis-Jenis Usaha Perikanan yang Lengkap dan Menguntungkan
Tidak menutup kemungkinan bahwa bisnis perikanan di negara Indonesia sedang
booming. Generasi muda saat ini lebih kreatif dan inovatif, serta mampu membuat berbagai
bentuk dan jenis olahan ikan. Sebagai pemula atau ingin mencoba bentuk produksi ikan
lainnya, berikut ini adalah jenis perikanan yang cukup menjanjikan:

Usaha Abon Tulang Bandeng


Bagi sebagian orang bisnis memancing ini mungkin masih asing. Namun, pemikiran
orang modern lebih rumit, dan tulang yang biasanya hanya digunakan untuk kucing kini dapat
digunakan. Tulang ikan yang bisa dijadikan serpihan ikan berasal dari ikan bandeng. Tulang
bandeng mengandung kalsium tinggi. Kalsium dapat membantu gigi dan tulang tumbuh
normal.
Dengan menggunakan alat sederhana seperti presto, tulang bandeng yang dicincang
bisa menjadi sumber penghasilan. Caranya yaitu dengan merebus tulang bandeng hingga
empuk. Kemudian aduk bersama bumbu hingga merata. Setelah diaduk secukupnya,
sangrailah sampai menjadi abon.

Cemilan Ikan
Ikan merupakan sumber protein dan tidak hanya dapat digunakan sebagai lauk.
Namun ikan juga bisa dijadikan camilan santai. Jika dicoba, perusahaan perikanan tidak akan
rugi. Ikan petek merupakan salah satu jenis ikan yang bisa dijadikan jajanan yang enak.
Jajanan ikan ini bisa dibudidayakan sendiri. Oleh karena itu, jika bisa memiliki sumber
produksi sendiri, maka akan lebih menguntungkan.
Karena jajanan ikan biasanya berupa makanan kering, usaha perikanan ini cenderung
menghasilkan omset yang tinggi karena dapat menjangkau konsumen yang sangat luas
dalam pemasarannya. Karenanya, keuntungan Anda akan lebih kaya. Gunakan ikan sebagai
menu utama restoran atau resto
Menu yang membuat ikan menjadi hidangan di restoran atau resto menjadi sangat
populer. Namun, jika ikan menjadi menu utama yang disediakan restoran, tak ada salahnya.
Bisa berasal dari berbagai jenis ikan dan memiliki karakteristik yang beragam, sehingga para
pecinta ikan bisa menyerbu dengan cara ini. Untuk mempercantik dan menarik wisatawan dari
usaha penangkapan ikan tersebut, kolam ikan dapat ditambahkan di sekitar restoran. Oleh
karena itu, selain menikmati hidangan di resto, wisatawan juga bisa mengajak pelayan untuk
memancing, lalu mengolah hasilnya. Nah, biasanya hal ini akan menarik lebih banyak
wisatawan. Bahkan restoran pun bisa menjadi resor.
Tepung Ikan untuk Hewan
Tulang ikan bisa digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan makanan
ternak. Ikan yang mengandung banyak protein dapat meningkatkan pertumbuhan ternak ini.
Jika bisa memulai bisnis ini, Anda sangat beruntung karena nilai jualnya yang tinggi. Selain
itu tulang ikan yang digunakan untuk tepung ekstra ini bisa dari semua tulang ikan.

Potensi Bisnis Perikanan dan Investasi di Kota Banda Aceh saat ini
Pemerintah Aceh menawarkan sejumlah peluang bisnis kepada investor di Kota
Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Ada berbagai peluang investasi yang potensial
untuk dikembangkan. Mulai dari perikanan tangkap, budidaya hingga industri pengolahan.
Potensi sumber daya kelautan dan perikanan menjadikan sektor ini sebagai tulang punggung
perekonomian masyarakat Aceh, yang dapat mendukung sektor perindustrian dan
perdagangan.
Adapun peluang bisnis perikanan terbagi menjadi 4 sektor
1. Sekor Perikanan Tangkap
 Ikan Pelagis
 Ikan Domersal
 Ikan Karang
2. Sektor Perikanan Budidaya
 Udang
 Ikan Nila
 Ikang Bandeng
 Ikan Lele
 Ikan Mas
 Ikan Mujair
 Ikan Gurame
3. Sektor Pengolahan dan Pemasaran
 Penampungan Ikan Hidup
 Intergrated Cold Storage (ICS)
 Pabrik Es
 Pabrik Tepung Ikan
4. Sektor Wisata Bahari
 Wisata Bahari Pulo Aceh, Pulo Aceh berada sangat strategis dan tidak jauh
dari kota Banda Aceh yang merupakan Ibukota Provinsi Aceh, menjadikan
pulau ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata
unggulan di provinsi Aceh.
 Pantai wisata Lampuuk, Pantai yang berada di wilayah Kecamatan Lhoknga,
Aceh Besar, ini menghadap ke Samudra Hindia. Pantai Lampuuk memiliki
garis pantai sepanjang sekitar 5 kilometer. Pantai ini berpasir putih bersih, air
laut berwarna biru kehijauan, dan ombak yang bersahabat untuk para
peselancar.

Pemerintah Aceh telah menetapkan kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Kuta


Raja bertaraf internasional dan sebagai Outer Ring Fishing Port Development berlokasi di
Kota Banda Aceh tepatnya di Desa Lampulo, Kec. Kuta Alam terletak pada posisi geografis
5,576336 N dan 95, 323058 E sebagai lokasi sentra kelautan dan perikanan Aceh dengan
memiliki akses jalan dan dukungan infrastruktur diantaranya:
 Luas lahan 52 Hektar, baru termanfaatkan 10 Hektar.
 Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dengan biaya sewa sesuai Qanun Aceh Nomor
2 tahun 2019
 Lahan matang/padat Rp.10.000,- /meter persegi/tahun
 Lahan mentah Rp. 5.000,-/meter persegi/tahun
Data Perusahaan yang menggunakan fasilitas lahan pelabuhan PPS Kuta Raja:
1. PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari (Pengolahan Ikan Segar dan penyimpanan skala
Ekspor)
2. PT.Yakin Pasifik Tuna (Pengolahan Ikan Segar dan penyimpanan skala Ekspor)
3. PT. Nusantara Oilindo Pratama (SPDN)
4. PT. Daya Mitra (Fasilitas Komunikasi)

Peluang Investasi
Industri Pengolahan dan Pemasaran
 Cold Storage
 Miniplant Tuna Loin
 Pabrik Es
 Pabrik Pengolahan Ikan
 Industri Pembekuan dan Pengalengan Ikan

Fasilitas
 Dermaga
 Gudang
 Pasar Ikan
 Tangki Air +
 Instalasi
 Tempat
 Pelelangan Ikan (TPI)
 Integrated Cold Storage (ICS) 200 Ton
 Stasiun BBM
 Gedung Pengepakan Tahap 1
 Gedung Pengepakan Tahap 2

Fasilitas Penunjang
 MCK : 4 Unit
 Tempat Ibadah : 10x10 m²
 Pos Jaga : 2 Unit
 Kios Nelayan Tahap 1 : 10 Unit (4x10 m²)
 Kios Nelayan Tahap 2 : 9 Unit 4x10 m²)
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, R dan Oktariza, W. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Josua Rifandy. (2020). Ikan Sebagai Menu Utama Restoran atau Rumah Makan Tepung Ikan
untuk Hewan. https://bukausaha.com/usaha-perikanan/
Kelautan dan perikanan Provinsi Aceh, D. P. (2018). PROFIL PELUANG USAHA DAN
INVESTASI KELAUTAN DAN PERIKANAN.
Mandak, Y. 2004. Tingkat Kesejahteraan Neleyan Hand Line Di Desa Faer Dan Letman
Kecamatan Pulau-Pulau Kei Kecil. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Pattimura. Ambon.
Pacaulima, N. S. 2000. Usaha Perikanan Hand Line Tuna, Cakalang dan dampaknya
terhadap tingkat kesejahteraan nelayan di Desa Latuhalat.
Wignjosoebroto Sritomo, 2000. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Guna widya,
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai