Anda di halaman 1dari 13

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON


IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)
pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Oleh :

AHMAD SOLEH
NPM : 11.1.03.01.0010

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON


IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM
AHMAD SOLEH
NPM. 11.1.03.01.0010
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin
Dosen Pembimbing 1 : Irwan Setyo Widodo, S.Pd., M.Si.
Dosen Pembimbing 2 : Ir. Wahyono Sapto, M.Eng.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Setiap perencanaan senantiasa akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan mesin


dengan hasil yang semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut faktor-faktor yang harus
diperhatikan oleh perencanaan mein itu sendiri. Salah satu diantarnya adalah pengusaha teknik
dasar. Sebab teknik dasar ini merupakan awal dari perencanaan mesin yang dapat menunjang
suatu hasil yang lebih optimal.
Yang menjadi permasalahan dalam proses penirisan minyak pada abon umumnya
masarakat masih mengunakan alat seadanya dan berkapasitas kecil. Untuk itu direncanakan
suatu alat yang daapat memenuhi pembuatan abon yang dalam proses pengerjaanya tidak
membuang waktu dan tenaga.
Tujuan dari perencanaan ini adalah membantu masarakat dalam proses penirisan minyak
pada abon dengan mengunakan mesin sehingga hasil yang diperoleh lebih praktis dan
menghemat waktu. Dan hasil dari perencanaan mesin ini dapat digunakan oleh masarakat
sebagai teknologi tepat guna. Disamping itu juga dapat menambah khasanah ilmu teknik mesin
khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca pembaca pada umumnya.
Hasil pengolahan data diperoleh sebagai berikut : (1) motor listrik dengan daya
elektromotor 750 watt dan putaran 2400 rpm : (2) dimensi pully motor berdiameter 76,6 mm
dengan berat 0,82 kg : (3) dimensi pully poros berdiameter 254,4 mm 1,25 kg : (4) sabuk type
VB 74 dengan panjang 149 cm : (5) bahan poros yang digunakan S50C .

Kata Kunci : Perencanaan Mesin Peniris Minyak pada Abon Ikan Tuna dengan
Kapasitas 30 Kg/Jam

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG omega-3-nya membuat tuna
mempunyai seribu satu manfaat bagi
Searah dengan perubahan
kesehatan tubuh. Namun, hal itu harus
jaman khususnya di bidang bisnis
didukung dengan pemilihan,
memang merupakan primadona baru
pengolahan dan penyimpanan tuna
bagi masyarakat indonesia sebagai
yang baik karena Ikan Tuna mudah
ladang usaha yang cukup memberikan
rusak (busuk), selain di keringkan
prospek yang menggembirakan.
dibuat ikan asin juga bisa dibuat
Bidang ini tidak hanya meliputi hal-
produk yang bernilai tinggi, antara lain
hal yang berkaitan dengan perikanan,
sushi, rendang dan abon dari Ikan
tetapi yang justru lebih berkembang
Tuna. Dilihat dari komposisi gizinya,
adalah industri pengolahan hasil-hasil
Ikan Tuna mempunyai nilai gizi yang
penangkapan ikan. Satu hal yang perlu
sangat luar biasa. Kadar protein pada
diperhatikan disini adalah bahwa
ikan tuna hampir dua kali kadar
bidang ini ternyata dikuasai oleh
protein pada telur yang selama ini
industri rumah kecil dan menengah
dikenal sebagai sumber protein utama.
yang sebenarnya adalah industri
Kadar protein per 100 gr ikan tuna dan
rumah tangga. Selain itu dikarenakan
telur masing-masing 22 gr dan 13 gr .
makin sulitnya mendapatkan
Kesejahteraan masyarakat
pekerjaan, sehingga menyebabkan
Indonesia dalam bidang industri
tenaga kerja tidak lagi berharap untuk
khususnya industri kecil perlu
bekerja di pabrik-pabrik atau industri.
ditingkatkan, maka perlu peningkatan
Para calon tenaga kerja pada
sarana-sarana atau peralatan yang
umumnya kini mengalihkan
berhubungan dengan proses
perhatiannya untuk menjadi
pengolahan bahan hasil dalam industri
pengusaha-pengusaha baru yang tidak
rumah tangga tersebut, khususnya
memerlukan modal usaha yang besar.
industri Abon Ikan Tuna di daerah
Dalam hal ini pemerintah membantu
kota Ambon. Yang mana penirisan
para pengusaha baik yang besar
Abon ikan tuna masih menggunakan
maupun kecil dalam segala hal, untuk
cara konvesional yaitu ditiriskan
meningkatkan produk yang dihasilkan
secara alami dengan diletakkan dalam
baik dalam segi kualitas maupun
wadah dari kawat strimin kemudian
kuantitasnya. Ikan Tuna mempunyai
diangin-anginkan dan proses
nilai gizi yang sangat baik, kandungan
penirisanya yang lama yaitu untuk

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
penirisan 3 kg Abon tuna peniris Abon Tuna ini industri rumah
membutuhkan waktu 30 menit. tangga akan lebih ringan kerjanya dan
Kelemahan penirisan dengan cara ini dapat meningkatkan produktifitas
adalah Abon tuna yang dihasilkan kerjanya dengan hasil yang
kurang kering dan masih banyak berkualitas.
kandungan minyak. waktu produksi
menjadi lama dan produk yang II. METODE
dihasilkan dibatasi walaupun hasil 3.1 Pendekatan Perencanaan
perikanan sangat melimpah karena Dalam perencanaan kontruksi suatu
kadar minyaknya masih tinggi mesin yang lebih efektif dan efisien
sehingga tidak tahan lama . sangat di butuhkan hasil maksimal
Melihat hal tersebut, penulis dengan kapasitas yang lebih baik, dalam
terdorong untuk membuat sarana atau pendekatan perencanaan ini difokuskan
peralatan yang berguna dalam proses dalam kebutuhan kapasitas sebelumnya
penirisan Abon Ikan Tuna sehingga sebesar 6 kg/jam dengan alat seadanya,
dihasilkan Abon dengan kadar minyak yang kemudian akan di rencanakan pada
rendah dan waktu yang cepat. kontruksi perencanaan mesin peniris
Penggunaan mesin peniris minyak minyak pada abon ikan tuna dengan
pada Abon Tuna merupakan jawaban kapasitas 30 kg/jam.
atas permasalahan di atas. Produksi Mengingat dari latar belakang bahwa
dengan mesin peniris minyak pada peningkatan akan kapasitas dari
Abon ikan Tuna memberikan kontruksi dibutuhkan dan tidak terlepas
keuntungan berkali lipat dibandingkan akan keadaan secara nyata, alat
memproduksi Abon Tuna secara semacam ini dibutuhkan untuk
konvensional dengan diangin- meningkatkan kualitas dari hasil
anginkan. Dengan Mesin peniris Abon produksi, dari pendekatan perencanaan
ikan Tuna ini bisa meniriskan sampai ini dapat diketahui bahwa target oriented
berkapasitas 30 kg/jam menggunakan plening dipergunakan dalam metode
gaya sentrifugal untuk meniriskan perencanaan, dengan mengunakan
minyak. Cara kerjanya yaitu Abon model ini diharapkan perencanaan yang
Tuna akan diputar di dalam tabung dilakukan akan bermanfaat dalam
peniris sehingga minyak akan tertiris bidang UMKM khususnya dibidang
dan keluar melalui lubang pada tabung kuliner.
peniris. Diharapkan dengan mesin

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
3.2 Model Perencanaan direncanakan, serta perencanaan ini
Perencanaan dan pembuatan produk dapat menyesuaikan dengan mootor
adalah dua kegiatan yang penting, pengerak yang dipakai untuk kontruksi
artinya perencanaan hasil kerja rencana mesin peniris minyak pada abon ikan
tidak ada gunanya jika perencanaan tuna. Tujuan dari target oriented
tersebut tidak dibuat, sebaliknya plenning untuk mendapatkan langkah-
pembuat tidak dapat merealisasikan langkah sesuai dengan produk yang
benda teknik tanpa terlebih dahulu dihasilkan, serta meningkatkan kualitas
dibuat rancangannya dalam bentuk yang lebih efektif dan waktu yang lebih
gambar. Berikut adalah gambar efisien dari kpasitas 10 kg/jam menjadi
perencanaan mesin peniris minyak abon kapasitas 30 kg/jam dari sebelumnya,
ikan tuna. karena alat ini direncanakan untuk
benar-benar berperan aktif dalam
membantu akan kesinambungan
kelancaran untuk memperoleh kapsitas
yang diinginkan.
MULAI

IDENTIFIKASI
3.3 Prosedur Perencanaan
Dalam prosedur ini merupakan
STUDY LITERATUR
langkah mengacu pada perencanaan
mesin peniris minyak pada abon ikan
tuna sebelumya berkapasitas 10 kg/jam PENGUMPULAN DATA

yang hanya mengunakan alat seadanya


dan hasilnyapun masih kurang PERENCANAAN
maksimal karena masih banyak
kandungan minyak, disamping itu
PEMBUATAN DESAIN
kurang efektifnya waktu selama proses REVISI
penirisan abon ikan tuna tersebut, maka
DESAIN
dengan merencanakan mesin peniris
minyak pada abon ikan tuna yang
KESIMPULAN
berkapasitas 30 kg/jam dapat
memperoleh ketelitian dan kelayakan
sesuai dengan kapasitas mesin yang SELESAI

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. HASIL DAN KESIMPULAN pulley, dengan putran motor 2400 Rpm.
3.1 Gaya Putar Data –data pada mesin yang direncanakan :
Data yang akan digunakan pada mesin 1. Pulley motor pengerak 76,6 mm
peniris minyak pada abon ikan tuna 2. Pulley pada saringan peniris 254.4 mm
memiliki diameter sarigangan peniris yaitu Dengan mengabaikan slip pada
300 mm dan kecepatan putar yang di sabuk maka jumlah putaran pada masing-
butuhkan pada mesin 1000 Rpm : masing pulley adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan Putar
n= x
v=
dimana:

v= d1 = diameter pulley pengerak


= putaran pulley pengerak
v= d2 = diameter pulley digerakan

= 15,7 m/s = putaran pulley yang digerakan


2. Daya Pada Mesin putaran pulley pada saringan peniris minyak
adalah :
P=
= x
P=
= 2400 x
= 1 hp
3. Daya Pada Motor = 722 rpm
Diameter pulley di atas merupakan
P=
(dk) diameter luar pulley, maka untuk

= menentukan diameter normal plley (dp)


adalah :
= 1,3 hp
Dp1 = dk1 - t = 254 - 11 = 243,4 mm
3.2 Pulley
Dp2 =dk2 – t = 76,6 – 11 = 56,6 mm
Pulley merupakan bagian mesin
1. Perencanaan pulley:
yang berfungsi sebagai tempat sabuk
Berdasarkan persamaam maka
penghubung kedua poros yaitu pada motor
diameter pulley mesin dapat ditentukan
dan saringan peniris minyak sehingga poros
sebagai berikut :
pada saringan dapat berputar.
a. Nilai reduksi
Sistem tranmisi pada mesin peniris
minyak abon ikan tuna adalah dengan i =

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

= V=

= =

=3,32 =
b. Lebar pulley
= 30.57 m/s
B = (n-1 )e + 2f
Jarak perencanaan poros diambil 2x
= (1-1)19 + 2.12,5
diameter pulley besar maka :
= 25 mm
C rencana = 2.dp1
c. Volume pulley mesin
= 2.243,4
Vp = = 486,8 mm
= 48,68 cm
= b. Panjang sabuk rencana L dapat dihitung
= 1270117,44 mm3 sebagai berikut :
d. Berat pulley mesin L = 2.(rencana + (dp1 + d1) + (dp1 - d1)2
Wp = Vp.
= 1270117,44.7,2 10-6 = 2.486,8 + (243,4 + 76,6) + (243,4 –

= 9,14 kg 76,6)2
e. Volume pulley pada motor
= 973,6 + 1,57 (320) + (27822,24)
Vp =
= 973,6 + 502,4 +14,28833196
=
= 1490,2 mm
3
= 115150,865 mm
= 149 cm
f. berat pulley motor
Wp = Vp. Jadi jenis sabuk yang digunakan V B
-6
= 115150,865.7,2 10 74 dengan panjang L,149 cm dengan jarak
= 0,82 kg poros 48,68 cm.
3.3 Sabuk (Belt)
Sabuk V merupakan penghubung c. Gaya centrifugal
daya yang akan di transmisikan ke saringan
Tc =
peniris minyak pada mesin.
1. Perencanaan sabuk
= = 6,12 kg
a. Kecepatan linier sabuk

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
d. Tarikan sabuk = 6,5 kg
1) Sudut alfa 2) Tarikan total pada sisi kendur
Tt2 = T2 + Tc
= arc sin
= 0,180 + 6,12
= arc sin
= 6,3 kg
o
= 9,86
3.4 Poros
2) Sudut kotak
Untuk poros peniris minyak didesain:
= Panjang : 350 mm
Diameter : 25 mm
= Sehingga massa poros saringan
= 2,795 rad peniris minyak dapat diperoleh dengan
3) Tarikan pada sisi sabuk perhitungan sebagai berikut :

2,3 log . Volume poros = . .d2 . L

2,3 log = 0,30 . 2,795 = . 3,14.252. 350

= 171718,75 mm3
log =
Massa poros = volume poros . (berat jenis

arc log S50C = 7,8.10-5 )


= 171718,75 .7,8.10-5 = 1,33 kg
= 2,31 kg Untuk poros pulley didesain :
Panjang = 50 mm
P= Diamter = 20 mm

P= Volume poros = . . d2 . L

2,31 T2 = = . 3,14 . 202. 50

T2 = 0,180 kg = 15700 mm3


T1 = 2,31.T2 Massa poros = volume poros .
= 2,31 . 76,3
(berat jenis S50C = 7,8.10-5)
= 0,146 kg
= 15700.7,8.10-5
e. Tarikan total pada sisi sabuk
= 0,12 kg
1) Tarikan total pada sisi kencang
Dengan begitu massa total poros :
Tt1 = T1 + Tc
= 1,33 kg + 0,12 kg
= 0,416 + 6,12
= 1,45 kg

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Perencanaan poros. a. Torsi
Untuk menghitung gaya yang bekerja
T= = = 0,80 kg/mm
pada poros dapat diperoleh dengan
menghitung : b. Analisa beban kombinasi
F1 = Tt1 + Tt2 + WP 1) Momen puntir ekuavalen
= 6,5 + 6,3 + 9,14 Te =
= 21,94 kg =
F2 = berat total saringan peniris + massa = 1155,2502 kg/mm
total poros 2) Momen bending ekuavalen
= 1,10 + 1,45 = 2,55 kg
Me =

= 667301,56 kg/mm
c. Tegangan puntir
Σ MA = 0
p= =
- F1. L + F2 . L – RB .L = 0
- 21,94 . 50 + 2,55. 175 – 400 RB = 0 = 0,37674 kg/mm
- 1097 + 446,25 – 400 RB = 0 d. Tengangan lentur

RB = = 1,626 kg b= =

Σ MB = 0 = 435,234 kg/mm
- F1. L - F2 . L + RA .L = 0 3.5 Pasak
- 21,94 . 400 – 2,55 . 175 + 400 RA = 0 Pasak merupakan satu elemen mesin
- 8776 – 446,25 + 400 RA = 0 yang di pakai untuk mengikat dan
meneruskan momen putar pada bagia mesin
RA = = 23,105 kg
seperti pully, roda gigi dan kopling.
M = RA . L 1. Perencanaan pasak
= 23,105 .50 Direncanakan diameter untuk dudukan
= 1155,25 kg/mm pulley = 20 mm
Bahan yang digunakan dalam poros ini a. Kecepatan kekeling
adalah S 50C dengan kekuatan puntir b=
F= = = 1,046 m/s
62 kg/mm.

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Gaya pada pasak
Fh = fn.
Ft = = = 97,05 kg
= 0,36 .
c. Lebar pada pasak
= 2,48
b= d= 20 = 5 mm
d. Umur nominal
d. Tebal pasak Lh = 500 . fh3
= 500 . 2,483
t= w= 5 = 3,33 mm
= 7626 jam
e. Panjang pasak 3.7 Simpulan

I= = = 31,4 mm Berdasarkan hasil analisa pada bab IV


dapat disimpulkan hasil perhitungan sebagai
f. Tegangan geser
berikut:
g= = = 1. Daya pada mesin = 1 hp
2. Putaran pada poros mesin = 722 rpm
= 0,61 kg/mm
3. Daya motor = 1,3 hp
3.6 Bantalan
4. Putaran pada poros motor = 2400 rpm
1. Perencanaan bantalan.
5. Pulley.
a. Beban ekuavalen a. Diameter pulley mesin 254,4 mm
Beban ekuavalen suatu beban b. Diameter pulley motor pengerak
yang besaranya sedemikian rupa 76,6 mm
sehingga memberikan umur yang c. Lebar pulley 25 mm
diberikan oleh beban dan kondisi d. Berat pulley mesin 9,14 kg
putaran sebenarnya, maka umur e. Berat pulley motor 0,82 kg
bantalan dapat ditentukan : f. Dipilih bahan besi tuang dengan
Pr = x . v . fr + y . fa berat jenis 7,2 x 10-5 kg/mm
Pr = 0,56.1.443,4 + = 248,3 kg 6. Sabuk.
b. Faktor kecepatan a. Tipe V B74 dengan bahan rubber,
pemasangan jenis terbuka
Fn =
b. Panjang sabuk 149 cm
c. Jarak antara poros 48,68 cm
= d. Gaya sentrifugal 6,12 kg
e. Tarikan totan pada sisi kencang 6,5
= 0,36 m/s
kg
c. Faktor umur

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
f. Tarikan total pada sisi kendor 6,3 kg e. Dipilih bahan bantalan dengan NO
7. Poros. 6005 ZZ :
a. Panjang poros 400 mm Diameter dalam = 25 mm
b. Diameter poros saringan peniris 25 Diameter luar = 47 mm
mm Lebar = 12 mm
c. Beban maksimal 1158,45 kg/mm Kapasitas nominal dinamis spesifik
d. Torsi 0,80 kg/mm = 790 kg
e. Momen puntir ekuavalen 1155,2502
kg/mm IV. DAFTAR PUSTAKA
f. Momen bending ekuavalen
Khurmi. R.S. 1982. Elemen-Elemen
667301,56 kg/mm Mesin dalam Perancangan
g. Tengangan puntir 0,337674 kg/mm Mekanis. Gupta, Machine. New
Delhi: Eurasia Publishing
h. Tengangan lentur 435,234 kg/mm Company.
i. Dipilih bahan S 50C (dengan berat Sularso, Suga, Kiyokatsu. 2002. Dasar
-5 Perencanaan Dan Pemilihan
jenis 7,8.10 kg/mm)
Elemen Mesin, Jakarta: Pradnya
8. Pasak. Paramita.
a. Kecepatan keliling 1,046 m/s
Shinroku, Saito.2000. Pengetahuan
b. Lebar pasak 5 mm Bahan Teknik. Jakarta:
Pranadya Paramita.
c. Tebal pasak 3,33 mm
d. Panjang pasak 31,4 mm Beumer. 1985. Ilmu Bahan Logam
Jilid 1. Jakarta: Bharata Karya
e. Tengangan geser 0,61 kg/mm Aksara.
9. Bantalan. Suwandi. 2012. Bahan-Bahan Dan
a. Beban ekuavalen 248,3 kg Cara Pembuatan Abon Ikan
Tuna,
b. Faktor kecepatan 0,36 m/s
c. Faktor umur 2,48 tersedia:
http://www.ristek.go.id,
d. Umur nominal 7626 jam diunduh 15 Oktober 2014.

AHMAD SOLEH| 11.1.03.01.0010 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 13||

Anda mungkin juga menyukai