Anda di halaman 1dari 118

• i

PENERAPAN METODE TRANSPORTASI DALAM MENENTUKAN


LOKASI PERUSAHAAN UNTUK MENJAGA KELANCARAN OPERASI
PADA PT.INDAH KIAT PULP & PAPER CORP.

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


dalam meocapai gelar Sarjaaa Ekonomi Jurusan Manajemen
pada Fakultas EkoBomi Uoiversitas Pakuao Bogor

Diajukao Oleh:
HERMAN SARDELI
NRP:021193297

NIRM:41043402930293

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
1998
PENERAPAN METODE TRANSPORTASI DALAM MENENTUKAN
LOKASI PERUSAHAAN UNTUK MENJAGA KELANCARAN OPERASI
PADA PT.INDAH KIAT PULP & PAPER CORP.

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat


daiam mencapai gelar Sarjana Ekonoml Jurusan Manajemen
pada Fakultas EkoDomi Universitas Pakuao Bogor

Menyetujui:

akultas Ekooomi, Ketua Jurusan,

^ -Jl
(l^ azan^ Mahruzar, Dra., Ak., MM.) (H. Srie Sudarjati, Dra., MM.,)
PENERAPAN METODE TRANSPORTASIDALAM MENENTUKAN

LOKASIPERUSAHAAN UNTUK MENJAGA KELANCARAN OPERAS!


PADA PT.INDAH KIAT PULP & PAPER CORP.

Skripsi

Telah diuji dan disidangkan dihadapan


penguji pada tanggal:
19 Juni1998

Menyetujui:

Penguji, Pembimbing,

(H.Poernomo,Drs., MA.) 1. (H.Srie Sudarjati, Dra., MM.,)

IaO|

2. (Inna Sri Supina Adi,Dra., Msi)


Keflnbscaan bukan milik
arang-arang tertnrtu
ktaukfltaan milik anka, mllik saQa
ban milik siafta aata nang
benar-bcnar menuabari.
menginginkan ban mtmppluangkan
bengan acpcnnii l|ati.

ftrbebaan antara aeaearang


gang aukaca ban gagal bukan
terlrtak paba besaniQa kekuatan
ban pntgetalgian tetapi
lebUi bart iiu. kartna
bKBarnga kemanan.

C^rang-orang gang gagal. gang


tnaragu menatap ktgagalannga
bengan kepala tegak ban
aiap faeleiar nntuk bangkit lagi.
abalali mereka gang telal| aiap
msnlabi benaaa ban
aukaea aecara ntnlr.

iHarga aebual{ kegagalan ban


keankaeaan bukan btnilai bari
iiaail akljir, tetapi
bari proaea perfnangannga.

(Etta-cita gang ttnggi...


tibak menlamin aeeeorang
bapat meratti keankaeaan.
tetapi aeeeorang gang aukaea
paati memUiki cita-cita gang tinggi.
nKarueat)

Kuperaembatiban untuk:
flama. ^apa ban Abik-abikku
meninta
ABSTRAKSI

HERMAN SARDELI. 021193297. "Penerapan Metode Transportasi dalam

Menentukan Lokasi Perusahaan untuk Menjaga Kelancaran Operasi pada PT.

Indah Kiat Pulp & Paper Corp. Dibawah bimbingan Srie Sudajjati dan Inna Sri

Supina Adi. Juni 1998.

Fungsi manajemen operasi dewasa ini semakin penting sebagai tula:^

punggung dari aktivhas perusahaan dalam memasarkan produk-produk yang

dihasilkannya dengan balk dan lancar dalam usaha menjaga kelancaran jalannya

operasi perusahaan. Setiap perusahaan hams memperhatikan faktor-fektor penting

dalam penentuan letak lokasi perusahaan yang tepat, salah satu fektor yang perlu
diperhatikan dalam penentuan lokasi pabrik tersebut adalah masalah transportasi
(pengangkutan).

Metode transportasi merapakan salah satu akematif pemecahan yang hams


diambil oleh para pimpinan perusahaan, dalam hai keputusan manajemen mengenai
distribusi perusahaan. Metode transportasi yang tepat atau optimum dapat
meminimalkan biaya transportasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.

PT.Indah Kiat Pulp & Paper Corp. berlokasi di Jl. Raya Serang Km 76, Desa

Kragilan, Serang, Jawa Barat merupakan salah satu dari sekian banyak pemsahaan
yang berkecimpung dalam industri pembuatan kertas di Indonesia. Pada saat ini
perusahaan memproduksi jenis-jenis kertas antara lain :
• Kertas Medium

• Liner

• White Kraft

• Chip Board

• Wrapping

• Carton Box

• Dupiek

• dll.

Dari jenis-jenis kertas tersebut maka jenis carton box merupakan jenis yang
diproduksi secara terus-menerus.

Untuk menganalisa data-data yang telah diperoleh, penulis menggunakan


metode kualitatif dan kuantitatif serta dengan menggunakan metode transportasi.

Metode transportasi yang digunakan untuk suatu pemecahan yang optimum adalah
dengan menggunakan metode Modi.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan penulis,jumlah biaya transportasi yang


akan dikeluarkan oleh perusahaan sebelum penggunaan metode Modi adalah sebesar
Rp. 1.004.671 dan setelah dianalisis dengan menggunakan metode Modi untuk
mendapatkan hasil yang optimum, maka jumlah biaya transportasi yang akan
dikeluarkan menjadi lebih kecil yaitu sebesar Rp. 1.001.955,5,- dari perhitungan-
perhitungan tersebut maka perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp. 2.715,5,-.
Dengan adanya penghematan biaya tersebut maka perusahaan dapat meningkatkan
daya saingnya dengan pemsahaan Iain baik dalam harga, kualitas maupun ketepatan
waktu pengiriman.

Selain itu metode transportasi dengan metode Modi juga dapat menemukan
rute-rute terbaik sebagai berikut:

RUTE Jumlah Unit yang didistribusikan(Kg)

Kragilan-Serang 3809

Kragilan-Merak 926

Kragilan-Tangerang 3358

Kragilan-Jakarta 537

Kia^lan-Bogor 2909

Serang-Merak 2522

Seiang-Jakarta 2909

Seamg-Bekasi 3584

Serang-Cikarang 2524
KATA PENGANTAR

Puji Han syukuT penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat Han rahmatNya,sehingga penulis(k^at menyelesaikan penyusunan sknpsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengambil judul "Penerapan Metode
Transportasi dalam Menentukan LokasI Perusahaan untuk Menjaga
Kelancaran Operasi pada PT.Indah Kiat Pulp & Paper Corp.'*.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak


kekurangan manpim kelemaban baik dari segi penulisan maupun segi penyajiannya,
oleh sebab itu penulis sangat mei^hars^kan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk dapat memperluas wawasan berfikir penulis dan kesempumaan
penulisan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menguKq)kan terimakasih
kepada Ibu Dra. Srie Sudaijati, MM.,selaku dosen pembimbing dan Ibu Dra. Inna Sri
Supina Adi, MsL, selaku Co. pembimbing, atas segala kesediaan waktu, tempat dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini dan awal hingga selesainya penyusunan
skripsi ini.

Selain hu, penulis juga ingm menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-
besamya kepada:
11

1. Kedua orang tua yang telah banyak membantu dan mendukung penulis,

baik secara moril maupun materil dengan segala cinta kasih yang telah

diberikan sehin^a penulis dapat menyelesaikan studi dan penyusunan

skripsi ini.

2. Ibu Dra. Fazariah Mahnizar, Ak., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pakuan.

3. Ibu Dra. Srie Sudaijati, MM.,selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Pakuan.

4. Ina H. yang telah setia mendampingi baik dalam suka maupun duka yang
tfilflh memberikan dukungan dan dorongan semangat kepada penulis saat

kejenuhan melanda serta bantuannya dalam pengetikan skripsi ini. "You

are My Spirit".

5. Mr. Tony Huang, selaku Kepala Divisi Administrasi PT. Indah Kiat Pulp
&P^r Corp.

6. Bapak Yayan, selaku Kepala Departemen Personalia PT.IKPPC


7. B^ak Halim Daeng Naba,selaku Kepala Seksi Personalia PT.IKPPC
8. Bapak Suroso,selaku Kepala Seksi Job Trainmg PT.IKPPC
9. B^ak Jon, selaku Kepala Seksi Transportasi PT.IKPPC
10. Seluruh StaffPT.Indah Kiat Pulp & Paper Corp.

11. Mas Frans, atas segala bantuannya sehingga penulis dapat melakukan

riset/penelitian pada PT.Indah Kiat Pulp & Paper Corp.


Ill

12. Adik-adikku tercinta:Ratna, Rita, Rosita atas segala pengertiaimya yang

telah memberikan dorongan moril kepada penulis pada saat kejenuhan

melanda.

13. Yadi Suardi, atas bantuan pengetikannya.

14. Angkatan '93-Manajemen/E/Pagi, atas kekon^akannya.

15. Seluruh Staff pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan yang telah

memberikan bekal kepada penulis.

16. Teman-teman sependeritaan dari mulai pengajuan judul skripsi hingga

selesainya penyusunan skr^si ini.

17. Rekan-rekan yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini yang tidak


dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga bantuan dan amal baiknya yang diberikan kepada

penulis memperoleh balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang

membutuhkannya.

Bogor,Juni 1998

Penulis
DAFTARISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTARISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.3 Kegunaan Penelitian 4

1.4 Kerangka Pemikiran 4

1.5 Metodologi Penelitian 6

1.6 Lokasi Penelitian 6

1.7 Sistematika Pembahasan 7

BAB n TINJAUANPUSTAKA 10

2.1 Pengertian Manajemen 10

2.2 Pengertian Produksi 11

2.3 Pengertian Manajemen Produksi 13

2.4 Pengertian Saluran Distribnsi 16

2.5 Pengertian Fimgsi Produksi/Operasi 17

2.6. Penentuan Lokasi Perusahaan 18

2.6.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentuan


Lokasi Perusahaan 18

2.6.2 Suburban Area 26

IV
2.6.3 Tahap-Tahap yang Dapat Dilakukan Dalam
Memilih Lokasi Pabrik 27

2.7. Metode Transportasi 28

2.7.1 Pengertian Metode Transportasi 28

2.7.2 Jenis-Jenis Metode Transportasi 30

2.7.3 Pemecahan Masalah Transportasi 31

BAB in OBYEK DAN METODE PENELITIAN 48

3.1 Obyek Penelitian 48

3.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan 48

3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Keqa 51

3.1.3 Jenis Produk Perusahaan 54

3.1.4 Proses Produksi Perusahaan 55

3.2 Metode Penelitian 60

3.2.1 Ruang Lingkup Penelitian 60

3.2.2 Jenis Data atau Variabel yang Diperlukan 60

BAB IV HASILDANPEMBAHASAN 63

4.1 Penentuan Lokasi Perusahaan 63

4.2 Penerapan Metode Transportasi Dalam Menemukan


Rute Terbaik dengan Biaya Terendah 67
4.2.1 Membentuk Feasible Awal dengan Menggunakan
Metode Sudut Barat Laut(North West-Comer) 67
VI

4,2.2 Penggunaan Metode Modi(Modified Distribution


Method)untuk Menemukan Tabel Optimum 70
4.3 Peranan Metode Transportasi Dalam Menjaga Kelancaran
Operasi pada PT.Indah Kiat Pulp and Paper Coip 80

BAB V RANGKUMANKESELURUHAN 83

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 88

6.1 Simpulan 88

6.2 Saran-saran 91

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN
BABl

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Fenelitian

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap

peitumbuhan ekonomi dan dunia usaha. Sejalan dengan hal tersebut perasabaan

atau produsen saling bersaing dalam memperluas sektor usahanya dan tetap

bertaban bidup dalam Ungkungan persaingan bisnis yang semakm ketat. Hal

tersebut sangat dipengarubi oleb beberapa faktor seperti stabilitas ekonomi,

perundang-undangan pemerintab, kemampuan manajeiial peiusabaan dan Iain-

lain.

Pertumbuban ekonomi yang cukup pesat di Indonesia tidak terlepas dari

peran pemerintab didalam memajukan perekonomian nasional. Pemerintab

memberikan kesempatan berusaba, memberikan kepastian usaba dan

mendorongnya sebingga akan memberikan rasa aman kepada selurub

masyarakat didalam melakukan segala bentuk kegiatan usabanya.

Selain itu pemerintab juga melaksanakan pembangunan yang disertai

dengan perbaikan-perbaikan &silitas yang mendukung kelancaran proses

distribusi yang secara tidak langsung akan menq)engarubi penetapan barga

produk yang dapat bersaing dengan produk lain, ketepatan waktu dan kondisi

barang pada saat tiba yang kesemuanya akan mempengarubi kepuasan

konsumen.
Perkembangan suatu penisahaan akan menimbulkan suatu

permasalahan yaog hams dipecahkan dan dihadapi oleh manajemen


penisahaan,salah satunya keputusan mengenai lokasi suatu penisahaan karena
penentuan lokasi penisahaan akan mempengamhi kedudukan dan kelangsungan
hidup penisahaan- Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban
biaya (investasi dan operasional)jangka pendek maupun jangka panjang dan
akan meningkatkan daya saing penisahaan.

Setiap penisahaan baik besar maupun kecil selalu benisaha untuk

menqiertahankan kelangsungan hidupnya melalui kelancaran jalannya opeiasi


penisahaan- Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, penisahaan
dihadapkan pada berbagai masalah- Dengan adanya kondisi yang demikian
maka fiingsi manajemen operasi semakin penting sebagai tiilang punggung dari
aktifitas penisahaan dalam memasarican barang-barang yang diproduksinya
dei^an baik dan lancar untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan-

Penisahaan hams memperhatikan Mtor-Mtor Halam menentukan lokasi

pabrik, karoia dalam mei^ntukan letak lokasi suatu penisahaan tidaklah


mudah- Salah satu &ktor yang perhi d^perhatikan didalam penentuan lokasi
palnik adalah masalah transportasi(pengangkutan).

Salah satu akematif pemecahannya adalah dengan menggunakan metode

transportasi untuk dapat menentukan lokasi penisahaan serta untuk menjaga

kelancaran operasi penisahaan.


Berdasarkan hal -hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dan mennangkan dalam bentuk skripsi denganjudul:

"Penerapan Metode Transportasi Dalam Menentukan Lokasi

Perusahaan Untuk Menjaga Kelancaran Operas! Pada PT. Indah Kiat

Pulp and Paper Corp".

Permasalahan yang terkandung dalam penelitian ini, dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana caia perusahaan menentukan lokasi perusahaan?

2. Bagaimana penerapan metode transportasi dalam menemukan rute terbaik

untuk menentukan lokasi perusahaan?

3. Bagaimana peranan metode transportasi dalam menjaga kelancaran operas!


perusahaan pada PT.Indah Kiat Pulp and Paper Corp ?.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data dan

informasi yang diperlukan dalam pembahasan masalah yang telah

teridentifikasi, untuk dapat tersaji secara utuh pada bab hasil dan pembahasan

serta keseluruhan isi laporan ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode

transportasi dalam menentukan lokasi perusahaan serta kelancaran operas! pada

perusahaan.
13. Kegnnaan Penelitiao

Penelhian ini serta hasilnya diharapkan dapat memberikan kegunaan

untuk memperlxias wawasan serta menambah pengalaman dengan menerapkan


ilmu yang dipelajari di pergunian tinggi dalam memecahkan suatu

permasalahan dalam kegiatan yang nyata pada bidang disiplin ilmu manajemen,
khususnya manajemen operasional.

Bagi perusahaan diharapkan sebagai bahan informasi atau bahan


pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan
lebih lanjut terhadap pengambilan keputusan.

1.4 Kerangkfl FemUdrao

Perusahaan didirikan tentu mempunyai tujuan yang telah ditetapkan,

sebab tujuan merupakan trtik tolak bagi segala pemikiran dalam perusahaan dan
tujuan juga memberikan arah bagi kegiatan dan cara untuk mengukur efeklifitas
kegiatan perusahaan. Pada umumnya perusahaan bertujuan menc^ai
keuntungan dan memuaskan kebirtuhan konsumen dengan nilai tertentu. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan harus pandai dalam mengelola
sumber daya yang ada dalam perusahaan dengan menggunakan fungsi-fungsi
manajemen yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengendalian.

Penentuan lokasi suatu perusahaan juga akan mempengaruhi kedudukan


dan kelangsungan hidup perusahaan serta juga memper^aruhi kelancaran
operasi perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan Iain
untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan perusahaan. Penentuan lokasi

perusahaan yang salah akan menyebabkan operasi perusahaan tidak efektif dan

efisien, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian dan biaya produksi

barang-barang basil perusahaan menjadi tinggi. Hal ini mengakibatkan

perusahaan suih untuk mempertahankan hidup dalam persaingan memasarkan

produk dipasaran dengan para pesaing.

Dalam menentukan operasi perusahaan perlu diperhatikan Mtor-Mtor

yang mempengaruhi besamya biaya produksi dan biaya distribusi dari produk

yang dihasilkan sehingga biaya-biaya ini dapat menjadi serendah mungkin.

Penentuan lokasi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam beroperasi atau

beiproduksi dengan lancar, efektifdan efisien.

Salah satu fektor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik adalah

masalah transportasi (pengangkutan) yai^ merupakan fektor utama yang

mempengaruhi kedudukan perusahaan dan kelangsungan hidup untuk menjaga

kelancaran operasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Bertitik tolak dari kerangka pemikiran diatas maka metode transportasi

merupakan suatu metode yang digunakan untuk menemukan mutu yang terbaik

dalam menentukan lokasi perusahaan untuk menjaga kelancaran operasi

perusahaan.
1.5 Metodologi Penelitian

Dalam membahas masalah yang berhubungan dengan penulisan skripsi

ini, penulis melakukan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan

melalui metodologi sebagai berikut:

1. Riset kepustakaan (Library Research)

yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan membaca,

mempelajari dan menelaah literatur-literatur, bahan bacaan yang berkaitan

dengan peimasalahan yang akan dibahas.

2. Riset lapangan (Field Research)

yaitu penelitian langsung pada obyek penelitian, untuk mengumpulkan data

primer melalui cara-cara sebagai berikut:

a. Wawancara(Interview)

Dalam metode ini penulis mengajukan secara langsung beberapa

pertanyaan guna memperoleh data yang diperlukan.

b. Tinjauan langsung(Observation)

yaitu dengan mengadakan penelitian melalui pengamatan atau tinjauan

langsung pada perusahaan.

1.6 Lokasi Penelitian

Dalam mengumpulkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan

penelitian serta dengan hal-hal lain sebagai pendukung, maka penulis

melakukan penelitian pada PT. Indah Kiat Pulp and Paper Corp. di Jalan Raya

Serang Km.76, Kragilan, Serang, Jabar.


1.7 Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan kemudahan atau gambaran yang jelas mengenai

komposisi dari penyusunan skripsi ini maka penulis membuat sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang peneiitian yang

mencakup identifikasi dari permasalahan, maksud dan tujnan

peneiitian, kegunaan peneiitian, kerangka peneiitian, metodologi

peneiitian, lokasi peneiitian serta sistematika pembahasan.

BABH TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan mengenai pengertianmanajemen, pengertian

produksi, pengertian manajemen produksi, pengertian saluran

distribusi, fimgsi operasi, penentuan lokasi perusahaan yang meliputi

faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi suatu perusahaan,

suburban area,tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi

pabrik dan metode transportasi yang meliputi jenis-jenis metode

transportasi serta pemecahan masalah transportasi.


BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menggambarkan sejarah singkat perusahaan stniktur

organisasi dan uraian keija perusahaan serta metode penelitian yang

meliputi ruang lingkup penelitian, jenis data atau variabel yang

diperlukan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan pembahasan masalah yang dilakukan dengan

memadukan teori dan konsep serta gagasan yang ada dengan data yang

dq)eroleh, kemudian ditelaah secara seksama sesuai dengan

permasalahan yang telah diidentiiikasi.

BAB V RANGKUMAN KESELURUHAN

Didalam bab ini berisi tentang ringkasan dari keseluruhan yang ada

dalam bab I sanqiai dengan bab IV.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat simpulan dari analisis pokok pembahasan yang ada

dan menyajikan saran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan.


DAFTARPUSTAKA

Merupakan daflar literatur yang dijadikan acuan dalam kepentingan

penelitian terutama digunakan dalam tinjauan pustaka dan pembahasan

basil penelitian

LAMPIRAN

Pada lampiran, terkumpnl infonnasi yang tidak digunakan secara

langsung, yang merupakan penunjang dari basil yang dikemukakan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fengertian Manajemen

Untuk mencapai suatu tujuan, manusia tidak d£q)at mencapainya sebagai

individu, maka dari itu manusia mulai membentuk kelompok-kelompok untuk

dapat mencapai tujuan tersebut.

Ada beber^a definisi para ahli mengenai manajemen, diantaranya

dikemukakan oleh Drs. Sofyan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan

Operasi sebagai berikut:

"Manajemen adalah kegiatan usaha untuk menctquu sesuatu tujuan


dengan mengkoordinasikan kepatan orang lain**. (18:16)

J.A.F. Stoner, dalam bukunya Management mendefinisikan manajemen sebagai

berikut

"Management is the process of planning, organizing, leading and


controlling the work oforgmization members and of using all available
organizational resources to reach stated organizationalgoal^. (21:7)

George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mendefinisikan


manajemen seb^ai berikut:

"Management is a distinct process consisting of planning, organizing,


actuating and controlling performert to determine and accomplish the
objectives**. (24:32)

10
11

Joseph G. Monks dalam bnkunya Operations Management mendefinislkan

manajemen sebagai berikut:

"Management is the process ofdeveloping decisions and taking actions


to direct the activities ofpeople with in organizations toward common
objectives". (12:15)

Grifin dalam bukunya Management mendefinislkan manajemen sebagai berikut:

"Management is the process of planning and decisions making,


organizing, leading, and controlling an organization human,financial,
physical, and information resources to achieve organizational goals in
an efficient an effective manner". (10:8)

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen


fldalab usaha untuk mencapai suatu tujuan melalui koordinasi kegiatan orang lain
dengan fimgsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan posisi tenaga kerja,
pengarahan dan pengendalian.

2.2 Pengertian Produksi

Pengertian produksi menurut Drs. Sofyan Assauri dalam bukunya


Manajemen Produksi sebagai berikut:

"Produksi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan


usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau fasilitas
suatu barang atau jasa dimana dibutuhkan faktorfaktor produksi
berupa tanah, modal,tenaga kerja dan skiU". (18:16)
12

S. Reksohadiprojo dan Indriyo Gito Sudanno dalam bukunya Manajemen


Produksi dan Operas! mendefinisikan produksi sebagai berikut :

"Produksi itu merupakan penciptaan atau penambabanfaedah bentuk,


waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih
bermanfaat bagipemenuhan kebutuhan manusia". (22:1)

Harold T. Amrine dan kawan-kawan yang dialih bahasakan oleh Ir. Sedyana

dalam buku Manufacturing Organization and Management, mengatakan bahwa:

"Produksi adalah keluaran dari kekuatan-kekuatan produkiij". (2:3)

James B. Dilworth dalam bukunya Production and Operation Management,

mendifinisikan produksi dan operas! sebagai berikut:

"Tite operationfunction is performed by that group ofperson bussiness


who responsiblefor producing the goods or providing the services that
the bussiness offers to thepublic". (7:3)

Heizer dan Render dalam bukunya Production and Operations Management

mendefinisikan produksi sebagai berikut:

"Production is the creation ofgoods and services". (11:4)

Dari beberapa pengertian produksi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

produksi adalah kegiatan yang dapat menciptakan dan menambah faedah baru

dari suatu barang danjasa bag! konsumen.


13

2.3 Pengertian Manajemen Produksi

Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian

manajemen dengan istilah manajemen dimaksudkan adalah kegiatan atau usaha

yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau

mei^oordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain.

Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur yang penting yaitu adanya orang

yang lebih daripada satu, adanya tujuan yang ingin dic£^ai dan orai^ yai^

bertanggungjawab akan tercq)ainya tujuan tersebut.

Pengertian manajemen produksi menurut Sofyan Assauri dalam bukunya

Manajemen Produksi dan Operasi sebagai berikut:

"Maaofemen produksi merupakan proses pencaptuan dan pengutibsasian


sumber-stanber daya untuk memprotbdsa atau menghaslikan barang-
barat^ atau jasa-Jasa yang berguna sebagm usaha untuk menct^HU
tujuan dan sasaran organisasV*. (18;17)

I.G Warsanto dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen mendefmisikan


manajemen produksi sebagai berikut:

"Manajemen produksi adalah suatu bentuk produk tertentu sehingga


produk tersebut lebih bermanfaat**. (27:4)

Roger G. Schroeder dalam bukunya Operations Management, Decisions Making


The Operation Function, mendefmisikan manajemen produksi/operasi sebagai
berikut:
14

"The above ideas can summarized by thefollowing definition:


operations managers are responsiblefor producing the supply ofgoods
or services in organizations. Operations managers make decisions
regarding the operationsfunction and the transformation system used.
Operation management is the study of decision making in the
operationsfunction". (16:4)

William J. Stevenson dalam bnkunya Production/Operations Management

mendefinisikan manajemen produksi/operasi sebagai berikut;

"Operation management is responsible for the management of


productive system, that is, system that either create goods or provide
services(or both)". (20:4)

Heizer dan Render dalam bukunya Production and Operations Management

mendefinisikan manajemen produksi sebagai berikut:

"Productions is the creation of goods and services. Production


management and operations management (P/OM) are activities that
relate to the creation ofgoods and services through the transformation
ofinputs into outputs". (1152)

Aquiliano Han Chase dalam bukunya Fundamentals of Operations Management

mendefinisikan manajemen produksi sebagai berikut:

"Operations management (or pruduction management, as it is often


called), may be defined as the management ofdirect resources required
to produce the goods and servicesprovided by an organization (6:6)

Yus R. Hardjadinata, SE dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Produksi

mendefinisikan manajemen produksi sebagai berikut:

"Setiap usaha/kegiatan yang mengkoordinir faktor-faktor produksi


agar dapat dicapai suatu produktivitas yang tinggi". (28:10)
15

Pro£ Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M. Com. dalam bukunya Manajemen

Produksi dan Operasi mendefinisikan manajemen produksi/operasi sebagai

berikut:

"Kegiatan yang bertalian dengan penciptaan barang-barang dan jasa-


jasa melalui pengubahan mastdum/faktor produksi ntenjadl
kehtaran/kasU produksif kegiatan ntana metneriukan perencanaan,
pengorganisasum,pengarahanf pengkoordinasian dan pengawasan agar
ttyuan-tufuan dapat dict^aisecara efisien dan efekt^> (23:3)

F. Ogawa Halain bukunya Manajemen Produksi Modem dialihbabasakan oleh J.


Ravianto mendefinisikan manajemen produksi sebagai berikut; .
**Manigemen produksi adalah manajemen yang berhubungan
dengan pembuaUm produk", (13:1)

T. Hani Handoko, SE dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Produksi dan


Operasi mendefinisikan manajemen produksi sebagai berikut:
"Manajemen produksi merupakan usaha pengelolaan secara optii^
penggunaan sumber dr^a (atau yang disebut faktor-faktor produksi)
dalam proses transportasi bakan mentah dan tenaga ketja
berbagaiproduk ataujasa**. '* ^

Buffa E.S dalam bukunya Manajemen Produksi/Operasi Modem yang


diteijemahkan oleh Antarikso dan J. P. D. Sujono mendefinisikan manajemen
operasi sebagai berikut:

"Manajemen operasional bertanggung jawab untuk menghasUkan


barang atau jasa dalam organisasL Manajer operasi mengambil
keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan st^em
transportasi yang digunakan. Manajemen operasional adalah
pengambUan keputusan dari suatufungsi operasi**. (5:4)
16

Maka dari pengertian-pengertian para ahli diatas penulis dapat

menarik kesimpulan bahwa manajemen produksi merupakan suatu kegiatan

didalam memanfaatkan sumber daya yang ada didalam perusahaan untuk

menambah kegunaan atau daya guna barang dan jasa, guna mencapai tujuan

perusahaan didalam memperoieh keimtungan.

2.4 Pengertian Saluran Distribusi.

Pengertian saluran distribusi menmnt Drs. Basu Swastha DH., SE., MBA,dalam

bukunya Manajemen Pemasaran Modem sebagai berikut:

"Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen


untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen atau
pemakai industri". (3:200)

Roger G. Schroeder dalam bukunya Manajemen Operasi, yang dialih bahasakan

oleh team penegemah penerbit Erlangga mendefinisikan saluran distribusi


sebagai berikut:

"Saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan


dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer,pedagang besar dan
pengecer, melalui mana sebuah komoditi produk, atau jasa
dipasarkan". (17:285)

Drs. Barli Halim dalam bukunya Marketing mendefinisikan saluran distribusi

sebagai berikut:

"Saluran distribusi adalah rangkaian lembaga-lembaga niaga yang


dilalui oleh barang dalam penyalurannya dari titik produsen ke titik
konsumen**. (4:51)
17

Dari pengertian atau defmisi para ahli diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa saluran merupakan sekelompok lembaga yang ada diantara berbagai
lembaga yang mengadakan keijasama untuk mencapai tujuan penisahaan.

2.5 Pengertian Fungs! Operas!

Menurut Roger G. Schroeder dalam bukunya Decision Making in the

Operations Function mendefinisikan fungsi operasi sebagai berikut:

"The operationsfunction is responsiblefor the production ofgoods or


services(generating supply) (16:11)

James B. Dilworth dalam bukunya Production and Operations Management

mendefinisikan fungsi operasi sebagai berikut:

"The operationsfunction are responsiblefor producing the goods or


providing the services that the bussiness offers to the public", (8:3)

Sofyan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi

mendefinisikan fungsi operasi sebagai berikut:

"Fungsi produksi dan operasi tercermin dalam tanggungjawabnya


untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa, yang akan
menimbulkan penawaran". (18:29)

Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban dalam

pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output)

berupa barang dan jasa yang akan memberikan basil pendapatan penisahaan.
18

2.6 Penentuan Lokasi Perusahaan

2.6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Suatu

Perusahaan

Menurut Sofyan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi

dan Operasi tujuan penentuan lokasi suatu pabrik dengan tepat ialah

untuk dapat membantu perusahaan/pabrik beroperasi atau berproduksi

dengan lancar, efektif dan efesien. Ini berarti bahwa dalam menentukan

lokasi perusahaan/pabrik perlu diperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi besaraya biaya-biaya ini dapat menjadi serendah

mungkin. Dengan adanya penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik yang

tepat atau baik, akan menentukan:(18:52-62)

1. Kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan.

2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinyu dengan


harga yang layak/memuaskan.

3. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup.

4. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.


Untuk memungkinkan dapat dilakukannya penentuan lokasi

suatu perusahaan/pabrik dengan tepat perlu diperhatikan faktor-faktor


yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atau dibagi dalam dua

bagian, yaitu:
19

A.Faktor-faktor Utama/Primer(Primary factors)

Yang dikatakan faktor-faktor utama adalah faktor-faktor yang


langsung mempengaruhi tujuan utama perusahaan. Faktor-faktor yang

termasuk dalam faktor utama yang perlu diperhatikan/pabrik adalah:

1. Letak dari pasar.

2. Letak dari sumber-sumber bahan mentah.

3. Terdapat fasiiitas pengangkutan

4. Supply dari buruh atau tenaga keija yang tersedia

5. Terdapat pembangkit tenaga listrik(power stations).

1. Letak dari pasar

Suatu pabrik atau industri didirikan karena adanya permintaan


fllffln barang yang dihasilkan atau karena diharapkan dapat diciptakan

permintaan (demand) akan barang yang dihasilkan. Oleh karena itu


banyak perusahaan/pabrik memperhatikan daerah pemasaran hasil
produksinya dalam menentukan lokasi perusahaan/pabrik tersebut.
Alasan utama perusahaan mendirikan pabriknya dekat dengan daerah
pasaran hasil produksinya supaya dapat cepat sampai dipasar.
2. Letak dari sumber-sumber bahan mentah

Perusahaan/pabrik memerlukan bahan mentah untuk diolah

menjadi barang setengah jadi lain menjadi barang jadi, bahan-bahan


mentah ini perlu diangkut dari tempat sumber-sumbemya ke
perusahaan/pabrik untuk dapat diolah lebih lanjut. Perusahaan
berkepentingan imtuk selalu dapat memperoleh jumlah bahan mentah
20

yang dibutuhkan dengan mudah, layak harganya, kontinyu dan biaya

pengangkutan yang rendah serta tidak rusak sehingga bila

diproses/diolah nantinya menjadi barang jadi, biaya prodnksinya dapat

ditekan dan kualitas barang yang dihasiikannya adalah baik. Jadi suatu

perusahaan/pabrik didirikan dekat sumber bahan mentahnya untuk

tetap menjamin tersedianya bahan-bahan ini sehingga kontinuitas

pabrik dapat terjamin.

3. Terdapat Fasilitas Pengangkutan

Pengangkutan (transportasi) merupakan suatu faktor yang

penting diperhatikan, karena kegiatan pengangkutan meliputi

pengangkutan dan memindahkan sampai pada tempat tujuan kadang-

kadang memakan waktu dan biaya yang sangat besar. Untuk

melaksanakan kegiatan pengangkutan ada empat jenis fasilitas

pengangkutan yang sering digunakan, yaitu:

a. Kereta Api

b. Truck/Angkutanjalan raya

c.Pengangkutan melalui air

d. Pengangkutan melalui udara

4. Supply dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia.

Tersedianya tenaga kerja/buruh mungkin merupakan

suatu faktor terpenting yang mempengaruhi penentuan atau pemilihan

lokasi suatu pabrik. Supply tenaga keqa yang cukup umumnya

merupakan faktor yang penting, walaupun kualitas dan komposisi yang


membutuhkan pekeqa yang mempunyai skill (skilled workers)
21

biasanya pabrik-pabrik atau indvistri-industri seperti ini


diletakan^erlokasi di daerah-daerah dimana tenaga keqa yang

dibutuhkan tersedia.

Jadi pemilihan suatu daerah vintuk tempat lokasi suatu


perusahaan/pabrik ditentukan oleh:

a. Adanya skill buruh yang ditentukan, sesuai dengan komposisi yang

dibutuhkan

b. Terdapat kuantitas yang cukup dari buruh yang diperlukan

c. Besar kecilnya atau tinggi rendahnya tingkat upah di daerah-daerah

itu, tingginya tingkat upah menimbulkan biaya yang besar.

5. Terdapat pembangkit tenaga listrik

Suatu pabrik biasanya memerlukan tenaga listrik untuk

keperluan menjalankan mesin-mesin serta penerangan bagi pabrik

secara keseluruhan. Kebutuhan tenaga listrik bagi pabrik biasanya

volumenya cukup besar, sehingga bila supply tenaga listrik dari daerah

dimana perusahaan/pabrik itu berada tidak cukup banyak, maka

tari&ya menjadi mahal.

Pabrik membutuhkan tenaga listrik yang besar akan memilih

lokasinya didaerah yang mempunyai atau dekat sumber listrik, karena

didaerah ini biaya tenaga listrik tidak begitu besar.


22

B.Faktor-faktor Sekunder(Secondary Factors)

Walaupun faktor-faktor selain dari faktor-faktor primer

(primary factors) diatas dinyatakan sebagai faktor-faktor sekunder, tetapi

dalam beberapa hal itu pabrik-pabrik tertentu biasa mempunyai arti yang

penting pula. Faktor-faktor sekunder ini antara lain :

1. Rencana masa depan

Lokasi suatu perusahaan/pabrik merupakan persoalan jangka panjang.

Oleh karena itu kita perlu memperbatikan tentang perencanaan jangka

panjang mengenai kebutuhan-kebutuhan dan teknik-teknik operasi

(teknologi). Keputusan yang diambil sekarang sebenamya akan

mempunyai pengaruh yang penting pada masa mendatang.

2. Biaya dari tanah dan gedung

Biaya dari tanah dan gedung kadang-kadang dapat mempengaruhi

pemilihan suatu daerah sebagai tempat lokasi pabrik. Bila suatu daerah

biaya tanah dan gedungnya murah biasanya dapat menarik bagi

pendirian pabrik-pabrik baru. Disamping itu biaya tanah dan gedung

ini sering dikaitkan dengan rencana masa datang, karena pabrik yang

didirikan disuatu daerah dimaksudkan untuk suatu jangka waktu yang

panjang.

3. Kemungkinan perluasan atau Expansi

Biasanya penempatan lokasi suatu pabrik atau perusahaan disuatu

daerah, melihat kemungkinan apakah perluasan atau expansi gedung

perusahaan/pabrik pada masa yang akan datang dapat dilakukan

ditempat tersebut atau tidak. Dalam hal ini perlu dilihat apakah
23

perusahaan mampu membeli tanah yang luas untuk penempatan


tersebut, dan kalau tidak apakah disekeliling tempat perusahaan itu
telah penuh dengan perusahaan atau pabrik-pabrik yang lainnya. Jika
disekeliling tempat itu telah penuh ditempati, sedangkan perusahaan
karena perkembangan aktivitasnya perlu diperluas, maka perluasan
perusahaan atau pabrik hanya mungkin dilakukan dengan mendirikan
. gedung yang bertingkat atau menambah tingkat gedung yang sudah
ada.

.4. Terdapat fasilitas service dan fasilitas untuk dlnikmati masyarakat

Terdtama bagi pabrik-pabrik yang tidak begitu besar, yang tidak

mempunyai bengkel-bengkel tersendiri untuk memperbaiki mesin-

mesinnya dan peralatan lainnya, maka hendaknya perlu diperhatikan

adanya bengkel-bengkel didaerah sekitar tempat itu.

5.Terdapat fasilitas pembelanjaan

Yang dimaksud dengan fasilitas pembelanjaan disini adalah

terdapatnya lembaga-lembaga keuangan seperti bursa atau pasar

modal, dan sumber potensial yang ada untuk modal perusahaan, dan

terdapatnya lembaga-lembaga kredit seperti bank-bank, koperasi

simpan pinjam dan perusahaan lainnya.

6. Water Supply (Persediaan air)

Perusahaan/pabrik juga membutuhkan air, disamping tenaga listrik.

Kadang-kadang kebutuhan air ini jumlahnya besar baik untuk

keperluan proses produksi ataupun untuk keperluan lain misalnya

pembangkit tenaga listrik cadangan.


24

7. Tinggi rendahnya pajak dan Undang-undang perburuhan


Bagi perusahaan/pabrik yang membutuhkan modal investasi yang
besar maka masalah perizinan dan pajak perlu dipertimbangkan secara

mendalam dalam menentukan lokasi bagi pabriknya pada suatu daerah

ataupvm negara. Kemudahan perizinan dan keringanan pajak sangat

diperlnkan oleh perusahaan/pabrik yang bersangkutan terutama untuk

membantu dapat lekas diselesaikannya pendirian dan pembangunannya

sehingga segera dapat diikuti dengan masa percobaan dan operasinya.

Undang-undang perburuhan dapat membantu dan dapat mempersulit

perkembangan perusahaan/pabrik. Undang-undang perburuhan ini

meliputi seiuruh peraturan-peraturan atau undangrundang yang telah

ditetapkan pemerintah untuk melindimgi buruh, misalnya : ketentuan

mengenai jam kega, tingkat upah (yang minimum), undang-undang

mengenai syarat-syarat seseorang boleh dipekeijakan dan undang-

undang mengenai keselamatan keija.

8. Masyarakat didaerah itu.

Keadaan atau suasana masyarakat di daerah itu merupakan ikiim bagi

perkembangan perusahaan pabrik atau industri. Dengan adanya

suasana yang baik dari masyarakat, maka suatu perusahaan dapat

tumbuh dan mendapat keuntungan-keuntungan tertentu dari pemilihan

lokasi tersebut.

Disamping itu juga keamanan (security) kadang-kadang memegang

peranan penting, seperti pabrik mercon, pabrik baja dan pabrik-pabrik

lain yang dapat mengganggu keamanan masyarakat, biasanya


25

penempatannya didaerah luar kota guna menjaga keselamatan atau

keamanan masyarakat kota.

9. Iklim

Suatu pabrik kadang-kadang membutuhkan iklim yang tertentu seperti

kelembaban udara, panas sinar matahari, atau variasi iklim yang lain

untuk kegiatan proses manufacturingnya. Disamping itu iklim yang

baik dapat meninggikan moral pekega sehingga dapat memperbesar

basil produksinya.

10. Keadaan tanab

Suatu pabrik kadang-kadang membutuhkan jenis atau sifat-sifat tanah

yang tertentu, sehingga adanya faktor ini perlu dipertimbangkan.

Misalnya keadaan tanah yang berawa-rawa atau keadaan susunan

lapisan tanah tertentu, tidak dapat/mungkin untuk pendirian bangunan

yang didirikan untuk meletakkan atau menahan mesin-mesin.

11.Penimahan yang ada dan fasilitas-fasilitasnya

Fasilitas penimahan adalah perlu dan dibutuhkan oleh para

pekega/karyawan dan kekurangan akan penimahan cukup merupakan

faktor yang hams diperhatikan atau dipertimbangkan.

Berdasarkan kajian terhadap faktor-faktor diatas, maka jelas

bahwa penetuan lokasi pabrik yang tepat perlu dilakukan orang, karena

sekali pabrik didirikan di tempat yang salah akan menimbulkan beban

tak terbatas bagi perusahaan.


26

2.6.2 Suburban area

Yang dimaksud suburban area disini adalah daerah pinggiran


kota besar atau kota-kota kecil yang berada dekat kota besar. Daerah-

daerah ini sekarang menjadi incaran pabrik-pabrik baru karena adanya

kecenderungan perusahaan-perusahaan untuk menempatkan pabriknya

didaerah suburban area.

Alasan perusahaan memilih daerah suburban area ini sebagai daerah

lokasi pabriknya adalah karena keuntungan yang terdapat dari

penempatan pabrik di daerah suburban mencakup keuntungan-

keuntungan yang terdapat dari penempatan pabrik di kota besar dan di

kota kecil atau daerah luar kota, yaitu antara lain:(18:62-63)

1. Upahburuhrelatiflebihmiurahdaripadadikota-kota besar.

2. Letaknya relatif dekat dengan pasar daripada daerah-daerah luar kota.

3. Harga tanah relatif lebih murah dari pada dikota-kota besar dan tanah

luas banyaknya tersedia tmtuk kemungkinan perluasan

4. Banyak mempunyai hubungan transportasi ke kota-kota besar sebagai

pasar untuk barang-barang yang akan dihasilkannya

5. Dekat dengan service industri yang umumnya banyak terdapat dikota-

kota besar

6. Tidak perlu membangun dan mendirikan pembangkit tenaga listrik

(power station)sendiri karena listrik kota besar biasanya dapat dengan

mudah mencapai daerah ini daripada daerah-daerah luar kota

7.Pajak-pajak pada umumnya lebih rendah dari kota-kota besar

8. Biaya-biaya gedung/bangunan relatiflebih rendah/murah


27

9. Adanya persediaan tenaga keija yang besar dibandingkan dengan


daerah-daerah yang jauh diluar kota

10. Hanya sedikit waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk pergi ke dan
pulang dari pekegaan

11. Adanya "labour relation" yang lebih akrab

2.6.3 Tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi pabrik

Ada tiga tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi

pabrik yang akan didirikan, yaitu:(18:63-64)

1. Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan

sebagai daerah-daerah altematif dengan melihat ketentuan dari

pemerintah daerah setempat mengenai daerah-daerah mana yang

diperkenankan untuk didirikan pabrik tertentu. Dalam hal ini

pemerintah daerah setempat perlu dihubungi untuk mendapatkan

informasi kemungkinan-kemungkinan daerah yang dapat dipilih.

2. Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam

menentukan lokasi pabrik. Dalam hal ini jenis barang hasil produksi

dan proses pengegaannya selalu akan menentukan kekhususan pabrik

tersebut, seperti mengenai lokasinya, power transportasinya serta

faktor-faktor lainnya yang dianggap penting.

3. Memperhatikan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah

yang pada tahap kedua telah dipilih untuk daerah lokasi pabrik karena

dianggap paling penting.


28

2.7 Metode Transportasi

2.7.1 Pengertian Metode Transportasi


Pangestu Subagyo,SE. dalam bukunya Dasar-dasar Operation

Research mendefinisikan metode transportasi sebagai berikut:

"Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk


mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk
yang sama ketempat-tempat yang membutuhkan secara optimal".
(15:87)

Drs. Agus Ahyari dalam bukunya Manajemen Produksi, Perencanaan

Sistem Produksi mendefinisikan metode transportasi sebagai berikut:

"Metode transportasi adalah suatu metode untuk memecahkan


suatu masalah pengiriman bahan-bahan dari beberapa sumber
ketempat tujuan dengan bU^apaling rendah (1:275)

T. Hani Handoko. SE dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen

Produksi dan Operasi mendefinisikan metode transportasi sebagai

berikut:

"Metode transportasi adalah suatu teknik operasi (operation


research) yang dapat sangat membantu dalam pembuatan
keputusan-keputusan lokasipabrik & gudang". (25:77)

Roger G. Schroeder dalam bukunya Decision Making In the

Operation Fuction mendefinisikan metode transportasi sebagai berikut:

"Transportation models where the adjective then the location is not


an issue, the transportation method can be used to find the best
shipping routes". (16:432)
29

Sri Mulyono dalam bukunya Operation Research mendefinisikan

metode transportasi sebagai berikut:

"Metode transportasi adalah suatu distribusi produk yang tunggal


dari beberapa suntber dengan penawaran yang terbatas, menuju
beberapa tujuan dengan permintaan tertentu pada bir^a transportasi
minimum", (19:103)

Ir. Dj. A. Simarmata dalam bukunya Operations Research

mendelBnisikan metode transportasi sebagai berikut:

"Persoalan transpor berkenaan dengan penyusunan suatu program


distribusi serta pengangkutan satu jenis barang tertentu dari
beberapa sumber ke beberapa tempat tujuan, sehingga dengan
program itu diperoleh jumlah ongkos angkutyangsekecil kecilnya".
(9:14)

Dari pengertian-pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa

metode transportasi berguna bagi perusahaan dalam memecahkan masalah

pendistribusian barang dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang


sama ketempat-tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang
paling rendah selain itu metode transportasi dapat juga berguna didalam

menentukan lokasi yang tepat sehingga produk-produk yang dihasilkan mudah

didistribusikan oleh perusahaan kepada konsumen tetap mai^un konsumen


potensial dengan harga kualitas yang bersaing dan ketepatan waktu dalam

pengiriman dengan tujuan untuk memuaskan konsumen yang kesemuanya itu


akhimya akan meningkatkan keuntungan perusahaan dalam menjaga

kelangsungan hidup bersama


30

2.7.2 Jenis-jenis metode transportasi.

Ir. Dj. A. Simarmata dalam bukunya Operations Research


mengemukakan bahwajenis-jenis metode transportasi adalah sebagai berikut:
1. Disturbance Method

Disturbance Method merupakan metode gangguan keseimbangan digunakan

untuk mencari solusi yang lebih baik dari problem transpor.

2. Metoda Stepping-Stone

Metode ini mendasarkan solusi persoalan transpor dengan melakukan

perbaikan bertingkat dari solusi awal yang telah disusun.

3. Metoda Potensiai(Metoda U-V)

Metode ini melakukan eyaluasi dari suatu lokasi transpor secara matrik,

sehingga hasil evaluasi menunjukkan suatu indikator keseluruhan. Perbedaan

utama dari cara ini dengan metoda Stepping-Stone ialah cara mengevaluasi

setiap cell dalam matrik.

4. Metoda Vogel

Metoda Vogel adalah cara tmtuk mendapatkan solusi yang mendekati

optomal,jadi masih perlu dievaluasi lagi. (9:17-30)

DR.T. Hani Handoko, M.B.A. dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Produksi

dan Operasi mengemukakan jenis-jenis metode transportasi sebagai berikut:

1. Metoda Sudut Barat Laut

Adalah salah satu cara untuk menemukan alokasi yang optomal dengan

menggimakan "algorithma", yaitu suatu metoda yang secara sistematik


31

membawa kita pada alokasi optimal, dari manapun kita memulai perhitungan
kita.

2. Metoda Vogel's Approximation

Metoda vogel adalah salah satu prosedur alokasi yang berdasarkan elemen
biaya. Metoda ini lebih efesien dan praktis. Alokasi pertama mimgkin optimal
atau mendekati optimalitas, sehingga waktu perhitungan lebih cepat.

3. Metoda Modi(Modified Distribution)

Merupakan perkembangan dari metoda sudut barat laut, dengan penentuan

sel-sel kosong yang dapat menghemat biaya, dilakukan dengan prosedur lebih

pasti dan tepat serta dapat mencapai hasil optimal lebih cepat. (26:80-96)

2.7.3 Pemecahan Masalah Transportasi

Menurut Pangestu Subagyo, SE., M.B.A., Marwan Asri, S.E., M.B.A., T.

Hani Handoko, SJE., M.B.A., mengemukakan bahwa tmtuk memecahkan masalah

transportasi maka kita mulai dengan membahas metoda stepping stone yang

diketemukan oleh W.W. Cooper dan A. Chames, dilanjutkan dengan metoda MODI

dan Vogel's approximation(YAM). (14:87-102):

1. Metoda Stepping-Stone

Untuk mempermudah penjelasan metoda Stepping-Stone, berikut ini akan

dipergunakan contoh suatu perusahaan yang mempimyai 3 pabrik di W, H dan P.

Perusahaan menghadapi masalah alokasi hasil produksinya dari pabrik-pabrik

tersebut ke gudang-gudang penjualan di A, B dan C. kapasitas pabrik, kebutuhan

gudang dan biaya pengangkutan dari tiap pabrik ke tiap gudang dapat dilihat pada

tabel 2.1,2.2 dan 2.3


32

Tabel 2.1

kapasitas pabrik W.

Pabrik Kapasitas Produksi tlap bulan


W 90 ton
H 60 ton

P SO ton

Jumlah 200 ton

Tabel 2.2

Kebutuhan gudang A,B,dan C

Gudang Kebutuhan tiap bulan


A 50 ton

B 110 ton

C 40 ton

Jumlah 200 ton

Tabel 2.3

Biaya pengangkutan setiap ton dari pabrik W,H,P ke gudang A,B,C.


Dari Biaya ti^ ton (dalam ribuan Rp)

Ke gudang A Ke gudang B Ke gudang C

Pabrik W 20 5 8

Pabrik H 15 20 10

Pabrik P 25 10 19
33

1.1 Penyusunan Tabel Alokasi

Untuk bisa memahami dengan lebih mudah dan memecahkan masalah, maka
data diatas hams disusun ke dalam suatu tabel yang menunjukkan hubungan antara
kapasitas pabrik kebutuhan gudang, dan biaya pengangkutan seperti terlihat pada
tabel 2.4. Pada tabel tersebutjumlah kebutuhan tiap-tiap gudang diletakkan pada bans
terakhir dan kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir. Sedang biaya pengangkutan
diletakkan pada segi empat kecil pada tabel itu. Misalnya biaya angkut 1 ton barang
daii W ke A adalah 20, diletakkan di segi empat kecil di dalam segi empat AW,dan

setemsnya. Adapun X jj adalah banyaknya alokasi dari sumber i ke tujuan j, misalnya

dari A ke B (sumber 1 ke tujuan pertama)= Xn. Nilai Xjj inilah yang nanti akan kita

cari

Tabel 2.4

Contoh Tabel Transportasi

Gudang Gudang Gudang Kapasitas


Dari A B C Pabrik

Pabrik 20 5 •
8

W Xll X12 X13 90

Pabrik IS 20 10

H X21 X22 X23 60

Pabrik 25 10 19

P X31 X32 X33 50

Kebutuhan Gudang 50 110 40 200

1.2 Prosedur Alokasi

Setelah data tersusun dalam bentuk tabel, maka langkah selanjutnya adalah

mengalokasikan produk dari pabrik-pabrik ke gudang-gudang. Pedoman yang


mempakan prosedur alokasi sistematis pertama adalah pedoman sudut barat laut
34

(northwest corner rule). Mulai dari sudut kiri atas dari tabel 2.4 (Xii) dialokasikan
sejumlah maksimum produk dengan melihat kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang.
Kemudian setelah itu, bila Xy merupakan kotak terakhir yang dipilih, dilanjutkan
dengan mengalokasikan pada Xi, j + 1 bila i mempunyai kapasitas yang tersisa. Bila
tidak, alokasikan ke Xi + 1, j dan seterusnya sehingga semiia kebutuhan telah
terpenuhi.

Dari contoh diatas, alokasi pertama adalah Xn = 50, yang tepat memenuhi

kebutuhan gudang A dalam kolom 1 (dan hilangkan kolom ini dari pertimbangan

alokasi berikutnya). Dalam hal ini ada kelebihan kapasitas pabrik W sebesar 40 dalam

baris 1, sehingga alokasi berikutnya Xi, 1+1 =Xt2. Bila kapasitas pabrik tidak lebih

besar dari kebutuhan gudang B dalam kolom 2, maka pada X|2 dialokasikan sebesar

40, dan hilangkan baris 1 dari pertimbangan berikutnya. Untuk selanjutnya alokasi

yang dipilih Xi+1,2 =X22. Dari tabel terlihat bahwa kebutuhan gudang B masih lebih

besar dari kapasitas pabrik H, sehingga pada X22 dialokasikan sebesar 60, dan

hilangkan baris 2, dan seterusnya sampai semua kapasitas yang tersedia telah
dialokasikan ke gudang- gudang yang membutuhkan seperti terlihat pada tabel 2.5.

Segi empat yang terisi alokasi biasanya disebut segi empat batu, dan yang kosong
disebut segi empat air.

Biaya pengangkutan imtuk alokasi tahap pertama ini = 50 (20) + 40(5) =


60(20)+ 10(10)+ 40(19)= 3260.
35

Tabel 2.5

Alokasi Tahap Pertama dengan pedoman Sudut Barat Laut


Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas

Dari A B C Pabrik

Pabrik 20 5 8 90

W 50 1► 40

Pabrik 15 20 10 60
1
H 60
1
Pabrik 25 10 19 50

P 10 —► 40

Kebutuhan Gudang 50 110 40 200

1.3 Merubah Alokasi Secara Trial and Error

Untuk mengnrangi biaya pengangkutan, alokasi pada tabel 2.5 diubah secara

trial error. Misalnya, terlihat pada kolom " Gudang A". Segi empat HA belum terisi,
maka dicoba bila di isi 1 satuan (ton) tentu saja perlu pemindahan dari segi empat

yang lain, misalnya dari segi empat WA agar jumlah kebutuhan gudang tetap 50;
disamping itu juga akan mempengaruhi segi empat WB dan segi empat HE, seperti
terlihat pada tabel 2.6. Perubahan biaya yang diakibatkan adalah sebagai berikut:
Tambahan biaya : dari H ke A =15

dari W ke B = 5

20

Pengurangan biaya : dari W ke A = 20

dari M ke B = 20

40
36

Tambahan biaya 20 sedang pengurangan biaya 40, beraiti ada penghematan 20(=Rp
20.000,-) untuk setiap peipindahan alokasi 1 unit(Iton) barang ke segi empat HA dan
WB dari WA dan KB. Berdasarkan kenyataan ini, bila jumlah alokasi yang
dilaksanakan lebih banyak (tidak hanya 1 unit saja), maka penghematannya akan
lebih banyak. Jumlah yang bisa diubah maksimum sebesar isi terkecil dari 2 segi
empat yang terdekat dengan yang akan diisi. Dalam hal ini isi segi empat WA =50,

lebih kecil dari isi segi empat HB = 60. Jadi diisikan pada segi empat HA 50 unit dan

ditambahkan pula isi segi empat WB(yang bertolak belakang dengan HA)sebesar 50

unit. Perubahan-perubahan alokasi ini seperti terlihat pada tabel 2.7 dengan

menghasilkan biaya pengangkutan yang lebih murah, yaitu 90(5)+ 50(15)+ 10(20)+

10(10)+ 40(19)= 2260 lebih murah dari alokasi pertama(tabel 2.5).

Tabel 2.6

Perbaikan pertama dengan trial and error

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


Dari A B C Pabrik

Pabrik 20 90

W 50(-X. (+) 40
Pabrik 15 20 10 60

H (+)T (-) 60
Pabrik 25 10 19 50

P 10 40

Kebutuhan Gudang 50 110 40 200


37

Tabel 2.7

Perbaikan kedua dengan trial and error


Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas

Dari s. A B C Pabrik

Pabrik 20 5 8 90

W (+)90
1 A
Pabrik
1 IS
t 20 10 60

H 50(+) P- (-)io

Pabrik 25 10 19 50

P 10 40

Kebutuhan Gudang 50 110 40 200

Perubahan alokasi ini dapat juga dilakukan dengan mengubah alokasi pada segi

empat yang tidak berdekatan. Misalnya, akan diisi segi empat WC, maka segi empat
lain yang ikut berubah dapat berupa segi empat WB,PB,dan PC,seperti terlihat pada

tabel 2.8, dengan biaya pengangkutan = 50(5)+ 40(8)+ 50(15)+10(20)+ 50(10)=


2020.

Demikian setenisnya diadakan perubahan bila dengan perubahan itu dapat


mengurangi biaya, sampai akhimya diperoleh biaya pengangkutan yang terendah
(optimal).
38

Tabel 2.8

Perbaikan dengan masalah alokasi segi empat yang tidak berdekatan


Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik

Pabrik 20 90

W 50 (-)<- (+)

Pabrik 15 20 10 60

H 50 10

Pabrik 25 10 19 50

P 50 (+) (-)

Kebutuhan Gudang 50 110 40 200

2. Metoda MODI

Metoda MODI (Modified Distribution) merupakan perkembangan dari metoda

stepping-stone, karena penentuan segi empat kosong yang bisa menghemat biaya

dilakukan dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat serta metoda ini dapat mencapai

basil optimal lebih cepat Cara untuk memilihnya digunakan persamaan Rj+ kj adalah
nilai baris i, Kj nilai kolom j, dan Cy adalah biaya pengangkutan 1 satuan barang dari

sumber i ke tujuan j. Adapun langkah-langkah menghitungnya sebagai berikut:

a). Isilah tabelpertama darisudut kiri atas ke kanan bawah

b). Menentukan nilai baris dan kolom

Nilai baris dan kolom ditentukan berdasarkan persamaan di atas (Ri + Kj =

Cjj). Baris pertama selalu diberi nilai 0, dan nilai baris-baris yang lain dan nilai semua

kolom ditentukan berdasarkan hasil-hasil hitungan yang telah diperoleh. Bila nilai

suatu baris sudah diperoleh, maka nilai kolom yang dihubungkan dengan segi empat

batu dapat dicari dengan rumus Rj+ Kj= Cij.


39

Mencari nilai kolom A

RW + KA = CWA

0+ KA =20, nilai kolom dan baris yang lain :

RW + KB = CWB;0 + KB =5;KB = 5

RH +KB = CHB;RH + 5 = 20;RH = 15

PR + KB = CPB;RH + 5 = 10;RP = 5

RP + KC = CPC;5 + KC = 19;KC =14

Nilai-nilai ini kemudian diletakkan pada baris/kolom yang bersangkutan, seperti

terlihat pada tabel 2.9.

Tabel 2.9

Tabel pertama

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas

Dari A = 20 B =5 C = 14 Pabrik

Pabrik 20 90

W =0 (-) (+) 90

Pabrik

H=15
t
50 (+)
15
t
J-) 10
20 10 60

Pabrik 25 10 19 50

P =5 10 40

Jumlah Kebutuban 50 110 40 200

c). Menghitung indeks perbaikan

Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air (segi empat yang kosong).

Mencarinya dengan rumus:

Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan


40

Tabel 2.10

Menghitung Indeks Perbaikan


Segi empat Cij-Ri-Kj Indeks Perbaikan

HA 15-15-20 -20

PA 25- 5-20 0

WC 8- 0-14 • 6

HC 10-15-14 -19

d). Memilih Titik Tolak Perubahan

Segi empat yang mempunyai indeks perbaikan negatif berarti bila diberi alokasi

(diisi) akan dapat mengurangi jumlah biaya pengangkutan. Bila nilainya positif

berarti pengisian akan menyebabkan kenaikan biaya pengangkutan. Segi empat yang

merupakan titik tolak perubahan adalah segi empat yang indeknya "bertanda negatif,

dan "angkanya terbesar". Dalam tabel 2.10, temyata yang memenuhi syarat adalah

segi empat yang akan diisi.

e). Memperbaiki Alokasi.

Berilah tanda positif pada segi empat yang terpilih (HA). Pilihlah 1 segi empat

terdekat yang isi dan sebaris (HB), 1 segi empat yang isi terdekat dan sekolom

(WA); berilah tanda negatif pada 2 segi empat ini. Kemudian pilihlah satu segi empat

yang sebaris atau sekolom dengan 2 segi empat yang bertanda negatif tadi(WB),dan

berilah segi empat ini tanda positif. Selanjutnya pindahkanlah alokasi dari segi empat

yang bertanda negatif ke yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari segi empat

yang bertanda positif(50). Jadi segi empat HA kemudian berisi 50, segi empat HB

berisi 60-50 = 10, segi empat WB berisi 40 + 50 = 90, dan segi empat WA menjadi

tidak berisi. Lihat tabel 2.9.


41

f). Ulangilah langkah-langkah tersebut diatas, mulai langkah nomor b sampai


diperoleh biaya terendah. Bila masih ada indeks perbaikan yang bemilai negatif
bcrarti alokasi tersebut masih dapat dirubah untuk mengurangi biaya pengangkutan.
Bila sudah tidak ada indeks yang negatif berarti sudah optimal. Sebagai contoh
perubahan pertama sampai mencapai tabel optimal dapat dilihat pada tabel 2.11, a, b,
c dand.

Tabel 2.11

Perubahan alokasi untuk memperoleh alokasi optimal dengan Metoda MODI,


a).

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas

Dari A =20 B =5 C=14 Pabrik

Pabrik 20 90

W=0 (■) 90 (+)

Pabrik 15 20 10 60

H=15 50 (+), 10 (-)



Pabrik 25 10 19 50

P=5 10 40

Kebutuhan 50 110 40 200

Gudang

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19)

= 2260.
42

b)
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A=0 B =5 C=14 Pabrik

Pabrik 20 90

W=0 90

Pabrik 15 20 10 60

H=15 50 (-) <■ (+)a 10


Pabrik 25 (+) 10 (-) 19 50

P=5 20 30

Kebutuhan 50 110 40 200

Gudang

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(10) + 20(10) + 30(19)

= 2070.

c).

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas

Dari A=19 B=5 C=14 Pabrik

Pabrik 20 90

W=0 60 (■)<■ (+) 30

Pabrik 15 20 10 60

H = -4 50 10

Pabrik 25 (+) 10 (-) 19 50


< —
P=5 50

Kebutuhan 50 110 40 200

Gudang

Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)

=1890.
43

d).

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


Dari A=13 B =5 C =8 Pabrik

Pabrik 20 5 8 90

60 30

Pabrik 15 20 10 60

H= 2 50 10

Pabrik 25 10 19 50

P =5 50

Kebutuhan 50 110 40 200

Gudang

Tabel d tidak bisa dioptimalkan lagi, karena indeks perbaikan pada setiap segi empat

air sudah tidak ada yang negatif, seperti terlihat pada tabel 2.12.

Tabel 2.12

Indeks perbaikan dari Tabel ll.d


Segi empat Ci-Rl-Kj Indeks Peibaikan
O
II

HA 20-0-5 15

PA 20- 2-5 13

WC 25- 5-13 7

HC 19-5-8 6

3. Metoda VogePs Approximation

Metoda Vogel atau Vogel's Approximation Method (VAM) merupakan

metoda yang lebih mudah dan lebih cepat untuk dapat mengatur alokasi dari beberapa

sumber kebeberapa daerah pemasaran. Adapun langkah-langkah untuk

mengeijakannya adalah sebagai berikut:


44

1) Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing siimber, dan biaya pengangkutan


kedalam matriks seperti pada tabel 2.4.
2)Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam absolut), yaitu biaya terkecil dan
terkecil kedua untuk tiap bans dan kolom pada matriks (Cy). Misalnya pada baris W
biaya angkut terkecil = 5,- dan nomor dua dari yang terkecil = Rp. 8,-. Jadi nilai baris

W = 8 - 5 = 3. Demikian seterusnya nilai-nilai yang lain sebagai berikut:

Baris H= 15-10 = 5

BarisP=19-10 =9

Kolom A = 20-15 = 5

Kolom B =10 -5 = 5

KolomC= 10-8 = 2

3)Pilihlah 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar diantara semua nilai perbedaan

pada kolom dan baris. Dalam hal ini baris P mempunyai nilai perbedaan terbesar,

yaitu 9.

4). Isilah salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih, yaitu

pada segi empat yang biayanya terendah diantara segi empat lain pada kolom baris

itu. Isiannya sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. Misalnya pada baris P, biaya

angkut untuk segi empat PA = 25, segi empat PB = 10, dan segi empat PC=19. Yang

terkecil adalah biaya pada segi empat PB. Maka kita isi segi empat PB dengan 50

satuan(lebih dari 50 satuan tidak mungkin karena kapasitas pabrik P = 50).


45

Tabel 2.13

Feasible Solution mula-mula dari metoda VogePs Approximation.


Gudang Perbedaan

ABC Kapasitas baris

w 20 5 8 90 3

Pabrik H 13 20 10 60 5

P 25 10 19 50 9

Kebutuhan 50 11040 Pilihan XPB = 50

Perbedaan Kolom 5 5 2 Hilangkan baris P

5). Hilangkan baris P karena bans tersebut sudah diisi sepenuhnya (kapasitas

penuh) sehingga tidak mungkin diisi lagi. Kemudian perhatikan kolom dan

baris yang belum terisi/teralokasi(baris W,H,dan kolom A,B,C).

6) Tentukan kembali perbedaan (selisih) biaya pada langkah ke 2 untuk kolom

dan baris yang belum terisi. Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 5, sampai

semua baris dan kolom sepenuhnya teralokasi lihat tabel 2.14.

Tabel 2.14

Feasible Solution dari^toda YAM lanjutan


Gudang Perbedaan

ABC Kapasitas baris

W 20 5 8 90 3

Pabrik H 15 20 10 60 5

Kebutuhan 50 60 40 Pilihan XWB = 60

Perbedaan Kolom 5 15 2 Hilangkan baris B


46

Gudang Perbedaan

A C Kapasitas bans

w 20 8 30 12

Pabrik H 15 10 60 5

Kebiituhan 50 40 PUihanXWC = 30

Perfoedaan Kolom 5 2 Hilangkan baris W

Gudang Kapasitas

A C

Pabrik H 15 10 60

Kebutuhan 50 10 PiIihanXHA = 50

XHC=10

Jadi matrik alokasi dengan metoda Vogel's Approximation di atas adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.15

Matrik alokasi dengan Metoda VAM

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas

Dari . A B C Pabrik

Pabrik 20 5 8 90

W 60 30

Pabrik 15 20 10 60

H 50 10

Pabrik 25 10 19 50

P 50

Kebutuhan 50 110 40 200

Gudang
47

7). Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus dibayar adalah

60(Rp 5,-) + 30(Rp8,-) + 50(Rp 15,-) + 10(Rp 10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp

1890,-

8). Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besamya sama, misal yang satu

terletak pada kolom maka:

Lihatlah segi empat yang masuk ke dalam kolom maupun bails yang mempunyai

nilai terbesar. Bila segi empat ini mempunyai biaya terendah diantaia segi empat

pada bans atau koloi^ya, maka isikan alokasi maksimum pada segi empat ini.
Bila biayanya tidak terendah, maka pilihiah segi empat yang akan diisi berdasar

salah satu, bans teipilih atau kolom terpilih, seperti pada langkah 4 dan 5.

Kebaikan dari metoda Vogel ini adalah mudah menghitungnya. Tetapi hasil

pemecahan dari metode ini kadang-kadang masih dapat dioptimalkan dengan

memakai metoda lain, misalnya metoda simplek.


BABm

OBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Penisahaan

Penisahaan yang menjadi obyek penelitian dalam penyusunan skripsi ini

adalah pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. yaitu sebuah penisahaan yang

bergerak di bidang usaha yang memproduksi kertas, yang berlokasi di Jl. Raya

Serang km.76, Desa Kragilan, Serang, Jawa Barat. Penisahaan ini menipakan

sebuah penisahaan cabang dengan luas area ± 300 ha. Dekat sungai Ciujung,

denganjumlah karyawan sampai sekarang begumlah ±6000 orang karyawan.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Coip. dibangun sekitar bulan Juni tahun

1990, dengan akte notaris nomor 99 tanggal 14 Mei 1990. Menjelang bulan

Nopember operasi komersialnya dimulai dengan lokasi pabrik yang sangat unik

dijantung kawasan industri yang baru berkembang didaerah Serang sekitar 64

km. arah Barat-Jakarta, dilalui dengan jalan tol yang menghubungkan Serang -

Jakarta dengan jarak tempuh begitu cepat. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp.

menipakan markas kertas pembungkus dari kertas berkas dan industri kotak

pengemasan, dengan tujuan ekspor ke negara-negara seperti : Singapura,

Hongkong, Malaysia, USA, Timur tengah, Eropa, Thailand, Taiwan, Philipina,

Pakistan dll. Tujuan dibangunnya pabrik ini adalah untuk memproduksi kertas

48
49

boaid dan untuk menan^ung converting kelas dunia yang menunjang lonjakan

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. menqjunyai misi perusahaan sebagai

berikut:

1. Memberikan man&at nyata kepada pelanggan

2. Menqierbaiki keselamatan dan kualitas hidup para karyawan

3. Meningkatkan nilai para pemegang saham

4. Ikut membangun sesuai .dengan tujuan pembangiuian nasional sebagai

tanggung jawab berbangsa dan bennasyarakat

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. berpusat di Serpong, tepatnya di

Kantor Pusat Wisma Indah Kiat JL Raya Seipong km. 8 dengan luas 35 ha. yang

didirikan sekitar tahun 1970-an oleh bapak Sutopo Yananto, seorang pengusaha

kelahiran Pematang Siantar Sumatera Utara. Pada periode yang sama sebuah

perusahaan kertas di Taiwan yang sudah maju kekurangan bahan baku, hingga

akhimya menjalin keijasama dengan Indonesia pada tanggal 11 September 1976

dan pada tanggfll 23 September 1976 perijinan PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Corp. diberikan oleh mentri perindustrian atas dasar rekomendasi yang diberikan

oleh presiden RI dengan No B - 30/Pres/09/1976.

Pada tanggal 11 Desember 1976 berlangsung peijanjian keijasama PT.

IKPPC didepan notaris Ridwan Soesilo, SH. Untuk pengajuan pendirian pabrik

kertas yang berlokasi di Jl. Raya Tangerarig, Serpong Km 8 dengan luas tanah 35

ha. yang berstatus penanaman modal asing.


50

Pembagian sahamnya sebagai berikut:

FT. Berkat Indah Agung :51%

Chung Hwa Pulp(BVI)International Corp. :35%

Yuen Foong Yu.H.K Co Ltd : 14%

Pada tahun 1993 mendirikan sebuah pabrik Pulp yang berlokasi di


Perawang,Riau dan sekitar tahun 1988 mendirikan sebuah pabrik kertas.
Pada pertengahan tahun 1990 perusahaan melakukan go public dengan mencatat
saham dibursa Jakarta dan bursa Surabaya yang kemudian menjual sahamnya
pada masyarakat umum, dengan demikian susunan pemegang sahamnya adalah
sebagai berikut:

PT.Puri Nusa Eka Persada :54,39%

Chung Hwa Pulp :19,99%

Yuen Foong Yu Co Ltd - : 0,15%

Yuen Foong Yu Global Investment : 8,54%

Masyarakat umum :16,93%

Pemegang saham sebelum go public setelah bergabung dengan Sinar Mas

Group,Sebagai berikut:

PT.Puri Nusa Eka Persada :67%

Chung Hwa Pulp :23%

Yuen Foong Yu Global Investment :10%


51

StrukUir kepemilikan Indah Kiat per 31 September 1995,sebagai berikut:

Masyarakat : 19,37%

PT. Puri Nusa Eka Persada :56,75%

Chung Hwa Pulp : 16,11%

Yuen Foong Yu : 7,77%

3.1.2 Struktur Organisasi Dan Uraian Kerja

Dengan adanya suatu organisasi yang baik, maka memungkinkan pula

terselenggaranya administrasi yang baik, karena dalam organisasi telah

ditentukan secara pasti kewajiban dan wewenang seseorang terhadap

pekeijaannya masing-masing serta tanggungjawab terhadap atasan.

Susunan tugas dan wewenang tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk

struktur organisasi yang menggambarkan kerangka kega secara jelas mengenai

tugas dan tanggungjawab seseorang pada posisinya dalam organisasi.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. Tbk. dipimpin oleh seorang President

Director yang berkedudukan di Jakarta. Pelaksanaan operasi di PT. IKPPC

dipimpin oleh Vice President Director yang membawahi General Mill Manager,

Foresty Division dan Adminitration Division. Vice President Director ini

bertanggungjawab pada President Director, dengan demikian pelimpahan

kekuasaan dari pimpinan kepada bawahan dan pertanggungjawabannya pada

atasannya berjalan secara vertikal sesuai dengan wewenangnya hal ini termasuk

struktur organisasi berbentuk garis.


52

Berdasarkan struktur organisasinya PT. IKKPC Kragilan mengalokasikan

tugas kedalam tiga kelompok besar yaitu:

a. General mill manager membawahi pulp mill, paper mill, power plant,

chemical plant, utility, design dan environtmental protection serta quality

control departement.

b.Foresty division, membawahi harvesting departement dan foresty affairs

departement.

c. Administration division, membawahi general affairs departement dan supply

storage departement.

Dalam melaksanakan tugasnya general mill manager dibantu oleh tujuh

orang kepala departement yang masing-masing membawahi seksi-seksi

kelompok produksi/prose, sedangkan foresty dan administrasi division, masing-


masing dibantu oleh dua orang kepala departement yang juga membawahi

beberapa seksi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, maka penulis akan

menguraikan struktur organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. sebagai

berikut:

1. Kepala departement

Bertugas menerima laporan dari semua kegiatan yang berada dilingkungan


/

organisasi, dan memberikan instruksi pada semua unit bagian mengenai

perencanaan kerja perusahaan, menyelenggarakan pengawasan dan koordinasi

sebaik-baiknya serta memberikan laporan kegiatan kepada kepala divisi.


53

2. General affair:

Bertanggungjawab terhadap pengadaan barang-barang perlengkapan, alat-alat

kerja, kebersihan lingkiingan, penyediaan kendaraan serta perawatan barang-

barang milik perusahaan.

- Wakil general affairs :

Membantu dan mengawasi langsung dilapangan serta bertanggungjawab kepada

kepala seksi.

- Assisten:

Bertanggungjawab terhadap unit-unit kecil, misalnya; assisten urusan kendaraan,

urusan kebersihan.

3. Personalia:

Bertanggungjawab terhadap pekerjaan-pekegaan seperti; mengurus peraturan

tenaga kega, pengadaan tenaga keija serta pengembangan sumberdaya tenaga

keija.

- Wakil personalia:

Membantu tugas-tugas dari kepala personalia diperusahaan.

-Assisten:

a) Assisten payroll : bertanggungjawab terhadap sistem pengupahan dan

absensi.

b) Assisten administrasi : bertanggungjawab terhadap penyediaan surat-surat,

pengarsipan, membantu unit-unit lain yang berhubungan dengan

administrasi.
54

c) Assisten ASTEK : Bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang

berhubungan dengan ASTEK.

d) Assisten pembinaan : bertanggungjawab terhadap kedisiplinan karyawan,

ketertiban dilingkungan kerja, proses PHK, dan peningkatan sumberdaya

manusia.

e) Assisten rekrutment : bertanggungjawab terhadap kebutuhan tenaga kerja

dalam perusahaan sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan,

penyeleksian terhadap calon karyawan atau tenaga keija.

4. Safety:

Bertanggungjawab terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kega (pengadaan

alat-alat keselamatan karyawan, alat pemadam kebakaran dan Iain-lain).

- Wakil Safety ; membantu dan mengawasi langsung dalam pelaksanaan di

lapangan.

3.1.3 Jenis Produk Perusahaan

FT, Indah Kiat Pulp & Paper Corp. adalah sebuah perusahaan yang

melakukan usaha dalam bidang produksi kertas, yang mempunyai peranan yang

sangat penting didalam pengembangan ekonomi nasional serta mensukseskan

program pemerintah yaitu dengan cara memperluas lapangan keqa. Disamping

itu tujuan utamanya adalah menyediakan kebutuhan dalam negeri akan kertas

yang dirasakan kurang.

Kenyataan yang dihadapi akan kebutuhan daripada permintaan kertas

semakin meningkat, meskipun dewasa ini harga kertas semakin tinggi. PT. Indah
55

Kiat Pulp & Paper Corp. Kragilan merupakan markas kertas pembungkus dari

kertas berkas dan industri kotak pengemasan.

Jenis produk yang dihasilkan antara lain : kertas medium, liner, white

kraft, chip board, wrapping, carton box, duplek dll.

3.1.4 Proses Produksi Perusahaan

Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp.

adalah jenis proses produksi yang terus-menerus,tampak pada bagan berikut ini:

BAGAN PROSES PEMBUATAN KERTAS

Pembuburan

I
Perendaman penyaringan
W

Pembersihan

Pencucian

Pemisahan

Approach flow
Qc Calender F Dispersi
system
uo I
an N
1 t Reeling I Wire part Penggilingan
i r S
t o H
yi I
Winding Press part Pembuatan lembaran
N
kertas
G

Dryer part

Sumber:PT.IKPPC
56

1. Tahap pembuburan (Slushing Stage)

Tahap pembuburan merupakan tahap awal dari penyediaan stock, dimana

perlengkapan yang digunakannya antara Iain:

a. Hidropulper(HP)

b. Contaminex(CTX)

c. HC.Purifer

d. Screen drum

2. Tahap Perendaman (Soaking Stage)

Tahap ini merupakan tahap perendaman stock di soaking tower yang

bervolume 2000 m3, dimana stock telah mengalami pengentalan di scew press

dengan tujuan agar stock mendapatkan konsistensi yang lebih tinggi. Waktu

perendaman yang dilakukan yaitu seiama 8- 10jam.

3. Tahap Penyaringan (Screening Stage)

Penyaringan merupakan tahap pemisahan serat dari reject yang berupa :

knot, serpihan-serpihan, bundelan serat, granul piastik, film dan lain-iain.

Perlengkapan yang digunakan yaitu :

a. Turboseparator(TBO)

b. Combisorter(CBS)

c. Spectro Screen(STS)

4. Tahap Pembersihan(Cleaning Stage)

Tahap ini merupakan tahap pemisahan reject yang berupa : pasir, partikel

logam, dan serpihan-serpihan. Perlengkapannya meliputi : Centrifugal Cleaner

type KS 250/15,type 160/6R,type E,type 160/6/RC, dan rejectomat.


57

5. Tahap Pencucian (Washing Stage)

Tahap ini merupakan tahap penghilangan kotoran yang berupa debu atau
abu yang menempel pada serat. Mat yang digunakan pada tahap pencucian ini
ialah Hydrodisk.

6. Tahap Pemisahan Fiber(Fiber Separating Stage)

Tahap ini bertujuan untuk memisahkan antara serat panjang dan serat
pendek. Dimana serat panjang masuk ke long fiber chest, sedangkan serat pendek
masuk ke hydrodisk 030. Alat yang digunakannya adalah multifaktor dengan
konsistensi stock 3-4%.

7. Tahap Dispersi(Dispersing Stage)

Pada tahap ini yang mengalami dispersi hanya serat panjang karena masih
mengandung reject yang berupa getah, lilin dan aspal. Alat yang digunakannya
adalah:

a. HC.Press(High Consistency Press)

b. Disintegrator(DDI)

8. Tahap Penggilingan (Refining Stage)


Alat yang digunakan pada tahap ini adalah:

a. Double Disc Refiner(DDR)

Alat ini digunakan untuk menguraikan serat sehingga siap dibuat kertas.
b. Double Disc Deflaker(DDD)

Alat ini digunakan untuk membuka serat yang masih menggumpal,


dimana alat ini mempunyai rotor dan stator yang berjarak tetap.
58

9. Pembuatan Lembaran Kertas

Proses pembuatan kertas merupakan pengerjaan tahap akhir dalam

memperoleh lembaran, dimana proses pembuatan kertasnya adalah sebagai


berikut:

a. Approach Flow System(AFS)

APS merupakan bagian yang dapat menentukan kualitas, sebelum


mengalami proses pembentukan, pengepressan dan pengeringan.

b. Wire Part

Stock yang keluar dari head box melalui slice dibentuk lembaran diatas
wire dengan gramatur yang telah diset point.

c. Press Part

Lembaran yang terbentuk dari wire part masih mengandung kadar air yang
tinggi yaitu'sekitar 80 %, maka untuk mengurangi kadar air tersebut
dilakukan pengepressan.

d. Dryer Part

Lembaran yang telah mengalami pengepressan masih mengandung kadar


air sekitar 60 %,maka untuk mengurangi kadar air tersebut dilakukan tahap

pengeringan dengan cara penguapan.

10. Finishing

Tahap finishing melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:


a. Calender

Lembaran yang telah mengalami pengeringan di dryer mempunyai kadar


air antara 7-9 %, selanjutnya dilewatkan ke calender yang terdiri dari
59

beberapa roll yang disusun secara vertikal, dengan tujuan untuk


memperoleh kelicinan dan memperbaiki tebal lembaran.

b. Reeling

Penggulungan tetjadi karena gesekan antara roll yang berputar dengan core

penggulnng kertas.

c. Winding

Gnlungan kertas besar (jumbo roll) dikirim ke bagian rewinder dengan

bantuan crane untuk diproses menjadi gulungan-gulungan kecil dengan

ukuran yang sesuai pesanan konsumen.

11. Quality Control

Tujuan pengujian pada unit quality control:

- Dengan mengetahui analisa air limbah dengan tepat dan terarah kita dapat
memberi masukan pada bagian yang bertanggungjawab pada masalah air

limbah.

- Menganalisa semua bahan yang masuk baik bahan baku kertas maupun

bahan kimia penunjang proses untuk mengetahui kualitasnya.

- Analisa terhadap kualitas stock yang masuk pada proses sehingga dapat

diketahui seberapa besar kualitas parametemya sehingga dapat dikontrol

dengan tujuan menunjang kelancaran proses.

- Mengecek seberapa besar serat yang dapat dimanfaatkan untuk


pembuatan kertas dengan tujuan menunjang kelancaran proses.

- Mengecek basil produksi kertas terhadap sifat-sifat fisiknya disesuaikan

dengan persyaratan yang diajukan pelanggan.


60

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berbentuk studi kasus, yang memerlukan data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari survey dengan cara wawancara dan

pengamatan langsung pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian, meliputi


biaya transportasi yang dikeluarkan perusahaan,jumlah produk yang dipasarkan

atau dibutuhkan serta data-data lainnya yang berhubungan dengan penganalisaan.

Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur, terbitan-terbitan berbagai instansi

terkait.

3.2.2 Jenis Data atau Varial2.el yang Diperlukan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggimakan analisis kualitatif dan

kuantitatif. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode

deskriptif dan tabulatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat kondisi

perusahaan, khususnya bagaimana perusahaan dalam menentukan lokasi


perusahaan dalam menemukan rute terbaik dengan biaya terendah.

Penulis membatasi data yang digimakan untuk dianalisis, yaitu padajenis

produk karton box ukuran besar dan biaya transportasi dari kendaraan Engkel
yang digunakan perusahaan sebagai alat transportasi.

Pada akhimya semua data yang diperoleh akan dianalisa dengan

menggunakan metode Transportasi.


61

Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Tabel3.1

Jumlah produkyang dibutuhkan/dipasarkan

Pasar/tujuan Jumlah yang dibutuhkan/dipasarkan

(kg)

Serang 3809

Merak 3448

Tangerang 3358

Jakarta 3446

Bdcasi 3584

Bogor 2909

Cikarang 2524

Snmber PT.IKPPC

Tabel3.2

Biaya Transportasi/Kg(dalam Rp)

^v^Ppar A B C D E F G
Lokaa^
Kragilan 17 32 39 46,5 49 64 71
62

Keterangan: A = Serang

B = Merak

C = Tangerang

D = Jakarta

E= Bekasi

F = Bogor

G = Cikarang

Hasil yang diperoleh akan disajikan pada bab pembahasan untuk melihat

penerapan metode transportasi dalam menentukan lokasi perusahaan untuk

menjaga kelancaran operasi pada PT.Indah Kiat Pulp & Paper Corp.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Lokasi Perusahaan

Perusahaan didirikan tentu mempunyai tujuan yang telah ditetapkan,


sebab tujuan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalara perusahaan
dengan memberi arah bagi kegiatan perusahaan.

Penentuan lokasi yang dilakukan oleh FT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp.
sangat mempengaruhi perkembangan operasi perusahaan dalam mendistribusikan

produknya untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap kebutuhan kertas


yang semakin meningkat, guna mengembangkan dan mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan serta melakukan perluasan Jaringan distribusinya


dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada tiga tahap yang dilakukan perusahaan dalam memilih pabrik/gudang


yang akan didirikan, yaitu:

1. Melihat kemungkinan-kemungkinan daerah mana yang dapat ditentukan


sebagai daerah-daerah altematif dengan melihat ketentuan dari pemerintah
daerah setempat mengenai daerah-daerah mana yang diperkenankan untuk
didirikan pabrik tertentu. Penentuan lokasi pabrik PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Corp. di Kragilan sangatlah tepat, karena daerah tersebut merupakan

daerah yang sangat strategis yang berada di jantung kawasan industri yang
baru berkembang sekitar 64 km. arah Barat - Jakarta, dilalui dengan jalan tol
yang menghubungkan Serang - Jakarta dengan jarak tempuh begitu cepat.

63
64

Selain itu, Kragilan menipakan suatu daerah suburban area yaitu suatu daerah

pinggiran kota besar atau kota-kota kecil yang berada dekat kota besar dengan

harga tanah yang relatif lebih murah daripada di kota-kota besar, sehingga

perusahaan masih dapat melakukan perluasan pabrik.

2. Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman sendiri dalam menentukan

lokasi pabrik. Dalam hal ini jenis barang hasil produksi dan proses

pengegaannya selalu akan menentukan kekhususan pabrik tersebut, seperti

mengenai lokasinya, power transportasinya serta faktor-faktor lainnya yang

dianggap penting.

Dalam hal ini, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. dalam penentuan lokasi

pabrik tidak terlepas dari faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

penentuan lokasi perusahaan, yaitu:

a. Letak dari Pasar

PT. hidah Kiat Pulp & Paper Coip. Kragilan didirikan dekat dengan pasar

dimaksudkan karena adanya permintaan akan produk yang dihasilkan atau

diharapkan dapat menciptakan permintaan dengan tujuan agar dapat

melayani kebutuhan konsumen dengan cepat yaitu dengan cara

mendistribusikan produknya kedaerah-daerah pasaran hingga tercapainya

kepuasan konsumen baik dalam negeri maupim luar negeri.

b. Letak dari Sumber Bahan Baku

PT.Indah Kiat Pulp & Paper Corp. Kragilan didirikan dekat sumber bahan

baku/bahan mentah, hal ini dimaksudkan untuk tetap menjamin tersedianya

bahan-bahan baku yang diperlukan untuk kontinyuitas operasi pabrik.


65

c. Terdapatnya Fasilitas Transportasi

Transportasi (pengangkutan) merupakan faktor penting yang perlu

diperhatikan, karena iintiik melakukan kegiatan perusahaan dalam

mendistribusikan produknya tidak akan terlepas dari kegiatan

transportasi/pengangkutan.

Dalam mendistribusikan produknya PT. IKPPC menggunakan alat-alat

transportasi sebagai berikut:

• Trailer

• Gandengan

• Tronton

• Engkel

• Pick-Up

• dll.

d. Tenaga Kega yang Tersedia

Selain iq>ah buruh yang relatif lebih murah daripada di kota-kota besar,

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Kragilan juga dibangun dengan tujuan untuk

mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

3. Memperhatikan dan menilai masyarakat disekitar pabrik

Sikap masyarakat disekitar pabrik (Kragilan) mempunyai tanggapan yang

positif dengan pendirian pabrik tersebut, karena sebelum melakukan pendirian

pabrik pimpinan perusahaan telah mengadakan musyawarah dengan penduduk

disekitar wilayah pabrik. Pimpinan perusahaan melakukan pendekatan-


66

pendekatan dengan cara memberikan penjelasan-penjelasan kepada

masyarakat bahwa dalam pendirian pabrik tersebut tidak akan merusak

lingkungan sekitar pabrik melainkan untnk membantu peningkatan

pembangunan di daerah tersebut dengan mengadakan penyerapan-penyerapan

tenaga kega sehingga perusahaan dapat melakukan aktifitas-aktifitasnya dan

beroperasi dengan balk dari hubungan timbal balik antara perusahaan dengan

masyarakat sekitar pabrik. Namun demikian, dengan pabrik dan basis

Kragilan saat ini, pola distribusi yang ada dirasakan kurang cepat dalam

melayani konsumen.

Pola distribusi ini memerlukan biaya sebesar Rp. 1.004.67l,-^ulan. Hal ini

dirasakan perusahaan agak berat sehingga diperlukan pemecahan agar dapat

dilakukan penghematan.

Mengingat perlunya kecepatan perusahaan dalam melayani konsumen seperti

yang telah diuraikan di atas, perusahaan mempertimbangkan untuk membuat

basis(gudang)di Serang untuk mengkaji keputusan perusahaan, penulis akan

menerapkan metode transportasi untuk melihat ketepatan keputusan tersebut

pada sub bab berikutnya.


67

4.2 Penerapan Metode Transportasi dalam Menemukan Rute Terbaik dengan

Biaya Terendah

4.2.1 Membentuk Feasible awal dengan menggunakan metode pojok kiri

atas(NW-Corner)

Tabel awal yang dibentuk dalam langkah pertama ini menunjukkan

tabel awal yang fisibel atau penyelesaian awal yang fistbel(initial feasible
solution).

Syarat yang harus dipenuhi dalam setiap tabel transportasi adalah


banyaknya sel basis harus memenuhi rumus (nH-n-1), dimana (m)
mftniinjiilckan banyaknya basis atau teiiq)at asal, dan (n) menunjukkan
banyaknya kolom atau tempat tujuan.

Tabel biaya transportasi tiap kg dari lokasi pabrik ke daerah


pemasaran sebagai berikut:

Pasar B
Kapasitfls
Lokasi Produksi

Kragilan TIT IW [4^ 64 71 1IS39


"01
11539
Dummy 20 HE HE "OE TM. HE
(Serang)
Kebutuhan 3809 3448 3358 3446 3584 2909 2524 23078
Pasar
68

Tabel awal metode NW-Corner

Pasar B D Kapasitas
Lokasi Produksi

KragUan "TH 32 "TsT 49 64 71


11539
3809 3448 3358 924
Dummy UL "TH 47 66 69
(Serang) 11539
2522 3584 2909 2524
Kebutuhan
Pasar 3809 3448 3358 3446 3584 2909 2524 23078

Jumlah sel basis diatas sebanyak delapan sel basis yaitu:Kragilan-

Serang, Kragilan-Merak, Kragilan-Tangerang, Kragilan-Jakarta, Serang-

Jakarta, Serang-Bekasi, Serang-Bogor, Serang-Cikarang.

Jumlah ini sesuai dengan aturan m+n-l = 2+7-1 = 8. Jika kha

hitung total biaya transportasi solusi awal dengan metode NW-Comer

adalah sebagai berikut;

Z= 3809(17)+ 3448(32)+ 3358(39)+ 924(46,5)+ 2522(48)+ 3584(47)+ 2909

(66)+2524(69) = 1004671

Jadi jumlah biaya minimal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan

menurut pemecahan awal metode transportasi adalah sebesar Rp

1004671,-
69

Dimana secara terpisah adalah sebagai berikut

Kragilan

- Kragilan-Serang = 3809(17) = 64753

- Kragilan- Merak = 3448(32) = 110336

- Kragilan-Tangerang = 3358(39) = 130962

- Kragilan- Jakarta = 924 (46,5)= 42966 +

Jumlah biaya transportasi Kragilan Rp.349017

Serang:

- Serang- Jakarta = 2522 (48) = 121056

- Serang-Bekasi = 3584 (47) = 168448

- Serang-Bogor = 2909 (66) = 191994

- Serang-Cikarang = 2524 (69) = 174156 +

Juinlah biaya transportasi Serang : Rp.655654 +

Total biaya transportasi Rp. 1004671


70

4.2.2 Penggunaan Metode MODI (Modified Distribution Method) Untuk

Meoemukan Tabel Optimum

Untuk mencari nilai sel non basis berdasarkan metode modi,

diiakukan dengan cara menambahkan satu baris katakanlah yang

menyatakan nilai sctiap kolom Ki, K2, K3, Kj, dan menambahkan
satu kolom yang menyatakan nilai setiap baris Ri, R2, R3, Rj-
Nilai Kj dan Rj yang dicari hanya untuk sel basis(jumlah sel basis sama
dengan m+n-1), dengan menggunakan rumus Ri+Kj = Cy = biaya angkut
persatuan(kg) dari tempat asal(i) ke tenq>at tujuan 0.Sedangkan untuk
mencari nilai sel non basis digunakan rumus Cjj-Ri-I^.

Tabel awal metode modi

Pasar B Kapasitas
Produksi
Lokasi
O^g)
Kra^an w. m [4^ 49 64 HE
* (+)
i

3358 924 11539


3809 3448
Dummy W. "01 BH 48 47 HT ■\w
(Serang)
(+) -)
2522 3584 2909 2524 11539

Kebutuhan
3448 3358 3446 3584 2909 2524 23078
Pasar 3809

Nilai Kj dan Rj pada tabel awal metode MODI dihitung dengan cara
sebagai berikut:
71

Sel basis:

1. Kragilan-Serang = Rl+Kl = 17

2. Kragilan-Merak = R1+K2 = 32

3. Rragilan-Tangerang = R1+K3 = 39

4. Kragilan-Jakarta =R1+K4 = 46,5

5. Serang-Jakarta = R2+ K4 = 48

6. Serang-Bekasi = R2+ K5 = 47

7. Serang-Bogor = R2 + K6 = 66

8. Serang-Cikarang = R2+ K7 = 69

Dari kedelapan persamaan tersebut, dapat dihitung besamya nilai dan

Ri dengan meoolkan salah satu variabeL

Misalkan, Ri =0, maka:

1. Ri+Ki = 17 6. R2+ K5 =47

Ki = 17 1,5 + K5=47

2. Ri+K2= 32 K5=45,5

K2= 32 7. R2+ K6 =66

3. R,+ K3=39 1,5 + K6 =66

K3= 39 K6 =64,5

4. R,+ K4 = 46,5 8. R2+ K7 =69

K4= 46,5 1,5+ K7 =69

5. R2+ K4 =48 K7=67,5

R2+46,5=48

R2= 1,5
72

Selanjutnya menghitung indeks perbaikan setiap sel bukan basis dengan

rumus: Cij-Ri-Kj

Tabel

Menghitung Indeks Perbaikan

Sel Bukan Basis Cij-Ri-Kj Indeks Perbaikan

Serang-Serang 20-1,5-17 1.5

Serang-Merak 33-1,5-32 -0.5

Serang-Tangerang 41-1,5-39 0.5

Kragilan-Bekasi 49-0-45,5 3.5

Kragilan-Bogor 64-0-64,5 -0,5

Kra^an-Cikarang 71-0-67,5 3.5

Dalam perhltungan Indeks perbaikan temyata sel non basis Serang-

Merak dan Kragilan-Bogor mempunyai nilai negatif yang sama maka kita

akan memilih salah satu sel non basis tersebut, misalkan kita memilih sel

Serang-Merak.

Maka untuk tabel berikutnya Serang-Merak menjadi sel basis.

Untuk menentukan sel yang akan keluar basis, terlebih dahulu hams

dibuat jalur tertutup untuk sel Serang-Merak. Dari jalur tertutup tersebut,

sel yang akan keluar basis adalah sel yang bertanda negatif dan memiliki

jiimlah unit terkecil, dalam hal ini adalah 2522 kg (tabel awal metode

MODI),Sehingga tabel berikutnya adalah sebagai berikut:


73

Tabel kedua metode Modi

Pasar B D Kapasitas
Lokasi Produksi
(1^6)
Kragilan m nr 139 IM 49 64 71
11539
3809 926 3358 3446
Dummy W UL 41 IS 47 66 69
(Seran^ 11539
2522 3584 2909 2524
Kebutuhan
Pasar 3809 3448 3358 3446 3584 2909 2524 23078

Persoalan selanjutnya adalah apakah tabel kedua metode Modi

merupakan tabel optimum. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, lakukan

kembali pencarian nilai Rj dan nilai sel bukan basis sebagai benkut:

Sel Basis:

Kragilan-Serang = R,+ Ki = 17

Kragilan-Merak = R,+ K2= 32

Kragilan- Tangerang = R,+ K3= 39

Kragilan-Jakarta = Ri + K4=46,5

Seiang-Merak = R2+ K2=33

Serang-Bekasi = R2+ K5 = 47

Serang-Bogor = R2+ Ks = 66

Serang-Cikarang = R2 +K7=69
74

Misalkan R|= 0, maka

1. Ri+Ki = 17 6. R2+Ks =47

Ki = 17 1+K5 = 47

2. Ri+K2=32 K5 = 46

K2= 32 7. R2+K<;=66

3. Ri + K3=39 1 +K<5=66

K3=39 K6= 65

4. Ri + K4= 46,5 8. R2+ K7=69

K4= 46,5 1+K7= 69

5. R2+ K2= 33 K7=68

R2+ 32= 33

R2=1

Selanjutnya menghitung indeks perbaikan setiap sel bukan basis dengan

ramus: Cij-Ri-Kj
75

Tabel

Menghitung Indeks Perbaikan

Sel Bukan Basis CiJ-Ri-KJ Indeks Perbaikan

Serang - Serang 20-1-17 2

Serang-Tangerang 41-1-39 1

Serang-Jakarta 48-1-46,5 0,5

Kragilan-Bekasi 49-0-46 3

Kragilan-Bogor 64-0-65 -1

Kragilan- Cikarang 71-0-68 3

Dalam basil perhitungan indeks perbaikan, temyata sel bukan basis

Kragilan - Bogor masih memiliki nilai negatif, maka selanjutnya sel

Kragiian - Bogor menjadi sel basis. Maka untuk menentukan sel yang

akan keluar basis, terlebih dahulu hams dibuat jalur tertutup untuk sel

Kragilan - Bogor. Dari jalur tertutup tersebut, sel yang akan keluar basis

adalah sel yang bertanda negatif dan mempunyai imit terkecil dalam hal

ini adalah 2909 kg. Sehingga tabel berikutnya adalah sebagai berikut:
76

Tabel ke tiga metode modi

Pasar A B C D E F G Kapasitas
Lokasi Produksi
(ka)
Kragilan lil 132 139 46,5 |49 1 64 1 71 11539
ii
(-)
3809 926 3358 3446
Dummy 120 |33 Ui_ 47 1 66 69
(Seran^ 11539
f+"» 2524
(-)
2522 3584 2909
Kebutuhan
Pasar 3809 3448 3358 3446 3584 2909 2524 mn

Tabel keempat metode Modi

Pasar B D Kapasitas
Lokasi Produkst

Kragilan "HI 32 HE IM 64 71
11539
3809 926 3358 537 2909
Dummy 20 HE "OE Hi 66 69
(Seran^ 11539
2522 2909 3584 2524
Kebutuhan
Pasar 3809 3448 3358 3446 3584 2909 2524 23078

Tabel keempat metode Modi tidak dapat dioptimalkan lagi, karena

indeks perbaikan pada setiap sel bukan basis sudah tidak ada yang

negatif, seperti yang terlihat pada tabel indeks perbaikan dibawah ini:
77

1. Ri+K,= 17 7. R2 + K4 = 48

K|= 17 1 +46,5 = 48

2. R|+K2= 32 R2= 0,5

K2 = 32 8. R2 + K5 =47

3. R,+K3=39 0,5 + K5 =47

BC3 = 39 K5 = 46,5

4. Ri+K4= 46,5 9. R2 + K7=69

K4= 46,5 0,5+K7= 69

5. R]+ Kfi =64 K7= 68,5

K6=64

6. R2+ K2= 33

R2+ 32 = 33

R2=1

Selanjutnya menghitung indeks perbaikan setiap sel bukan basis dengan

rumiis: Cij-Ri-Kj
78

Tabel

Menghitung Indeks Perbaikan

Sel Bukan Basis Cij-Ri-Kj Indeks Perbaikan

Serang- Serang 20-1-17 2

Serang-Tangerang 41-1-39 1

Serang-Bogor 66-1-64 1

Kragilan-Bekasi 49-0-46,5 2,5

Kragilan -Cikarang 71-0-68,5 2,5

Maka,Z= 3809(17)+ 926(32)+ 3358(39)+ 537(46,5)+ 2909(64)+ 2522(33)+

2909(48)+ 3584(47)+ 2524(69)= Rp. 1001955,5

Dimana secara terpisah adalah sebagai berikut:

Kragilan:

• Kragilan-Serang = 3809(17) = 64753

• KragUan-Merak = 926 (32) = 29632

• Kragilan-Tangerang = 3358(39) = 13096

• Kragilan-Jakarta = 537(46,5) = 24970,5

• Kragilan-Bogor = 2909(64) = 186176 +

Jumlah biaya transportasi Kragilan Rp 436493,5


79

Serang:

Serang-Merak = 2522(33) 83226

Serang-Jakarta = 2909(48) 139632

Serang-Bekasi = 3584(47) 168448

Serang-Cikarang = 2524(69) 174156 +

Jumlah biaya transportasi Serang RP 565462 +

Total biaya transportasi Rp 1001955,5

Jadi jumlah biaya minimal transportasi yang akan diVelnarkan oleh

perusahaan menurut pemecahan optimum metode transportasi aHalah

sebesar^ 1.001.955,5

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat ditemukan pola

distribusi dengan rute-rute terbaik sebagai berikut:

RUTE Jumlah unit yang didistribusikan(Kg)

Kragilan-Serang 3809

Kragtlan-Merak 926

Kragilan-Tangerang 3358

Kragilan-Jakarta 537

Kragilan-Bogor 2909

Serang-Merak 2522

Serang-Jakarta 2909

Serang-Bekasi 3584

Serang-Cikarang 2524
80

Dengan melihat perhitimgan-perhitungan diatas maka perusahaan

dapat menghemat biaya yang dikeluarkan ini dapat dilihat dari biaya yang

dikeluarkan sebelum memanfaatkan metode dengan setelah menggunakan

metode transportasi dengan metode Modi yaitu sebesar Rp 1.004.671 -

Rp 1.001.955,5 = Rp 2.715,5. Penghematan tersebut akan meningkatkan

daya saing perusahaan baik dalam harga, kualitas dan ketepatan waktu

pengiriman yang kesemuanya itu akhimya akan meningkatkan volume

penjualan serta menjaga kelancaran operasi perusahaan.

4.3 Peranan Metode Transportasi dalam Menjaga Kelancaran Operasi

Perusahaan Pada PT.Indah Kiat Pulp & Paper Corp.

Setiap perusahaan baik besar maupun kecil selalu berusaha untuk

mempertahankan kelangsimgan hidupnya melaui kelancaran jalaimya operasi

perusahaan.

Begitujuga apa yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan PT.Indah Kiat

Pulp & Paper Corp. didalam menjaga kelancaran operasi perusahaan agar

perusahaan dapat berkembang dan mempertahankan kelangsungan hidupnya,

yaitu dengan melakukan perluasan-perluasan terhadap jaringan distribusi

produknya dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas pengangkutan yang tersedia,

sehingga perusahaan dapat memasarkan produknya dipasaran dengan baik.


81

Untuk dapat meminimalkan biaya transportasi yang akan dikeluarkan

oleh perusahaan, maka kegiatan tersebut tidak akan terlepas dari peranan metode

transportasi yang akan digunakan. Peranan Metode transportasi sangatlah besar

terhadap kelancaran operasi perusahaan, karena dengan menggunakan metode

tersebut untuk suatu pemecahan optimum dapat meminimalkan biaya transportasi

yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dengan adanya penghematan-

penghematan biaya. Selain itu peranan metode transportasi dapat meningkatkan

daya saing perusahaan baik dalam harga, kualitas dan ketepatan waktu

pengiriman.

Dalam menjaga kelancaran operasinya, FT. Indah Kiat Pulp & Paper

Corp. tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukungnya, salah satunya adalah

terdapatnya fasilitas pengangkutan (transportasi). Karena pengangkutan

merupakan suatu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam mengangkut,

memindahkan serta memasarkan produk sampai pada tujuan.

Adapun fasilitas pengangkutan yang dimiliki oleh PT. Indah Kiat Pulp &

Paper Corp. meliputijenis-jenis kendaraan seperti: trailer, tronton, engkel, pick

up dan Iain-lain, yang didukung pula dengan fasilitas fisik berupajalan raya yang

dilalui dengan jalan tol yang menghubungkan Serang-Jakarta dengan jarak yang

lebih cepat sehingga dapat mempermudah pendistribusian produk yang

dihasilkan kedaerah pemasaran.

Kelancaran dalam pengangkutan akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan untuk memperkecil jumlah barang yang menumpuk di gudang dan


82

mendukuDg volume penjualan serta meningkatkan kemampuan perusahaan

dalam melakukan persaingan dengan produk yang sejenis.

Peranan metode transportasi sangatlah besar terhadap kelancaran operasi

perusahaan, selain dapat menghemat biaya, dengan metode transportasi

perusahaan juga dapat menekan biaya, ditunjukan dengan adanya penghematan

biaya sebesar Rp. 2.715,5 juga dapat ditemukan rute-rute terbaik dengan biaya

transportasi terendah, maka perusahaan dapat memasarkan produk yang

dihasilkannya dengan baik sehingga timbul suatu kepercayaan pada masyarakat

fllcan produk yang dipasarkan, dengan demikian perusahaan dapat menjaga serta

meningkatkan kelancaran operasinya.


BABV

RANGKUMAN KESELURUHAN

Pada dasamya semua perusahaan baik besar maupun kecil, dituntut untuk

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui kelancaran jalannya operasi

perusahaan. Selain itu perusahaan juga dituntut untuk dapat menghasilkan produk

dengan biaya seminimal mungkin serta dengan mutu yang teijaga dengan baik,

sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu pencapaian

laba yang maksimum.

Perkembangan suatu perusahaan akan menimbulkan suatu permasalahan yang

hams dipecahkan dan dihadapi oleh manajemen perusahaan, salah satunya adalah

keputusan mengenai lokasi suatu perusahaan, karena penentuan lokasi akan

mempengaruhi kedudukan serta kelangsungan hidup perusahaan. Penentuan lokasi

yang tepat akan dapat meminimumkan beban biaya jangka pendek maupun jangka

panjang serta akan meningkatkan daya saing perusahaan.

Perusahaan hams memperhatikan pula faktor-faktor yang berpengaruh

langsung terhadap penentuan lokasi pabrik, karena penentuan letak lokasi suatu

perusahan tidaklah mudah. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan didalam

penentuan lokasi tersebut adalah masalah transportasi (pengangkutan), dimana salah

satu altematif pemecahannya adalah dengan menggunakan metode transportasi untuk

dapat menentukan lokasi perusahaan dan menemukan mte-mte terbaik dengan biaya

terendah dalam upaya untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan.

83
84

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. merupakan perusahaan swasta yang

bergerak dibidang usaha yang memproduksi kertas, yang berlokasi di Jalan Raya

Serang Km 76, Desa Kragilan, Serang, Jawa Barat. PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Corp. berpusat di Serpong, tepatnya dikantor pusat Wisma Indah Kiat Jl. Raya

Serpong Km.8 dengan luas 35 hektar yang didirikan sekitar tahun 1970-an oleh

Bapak Sutopo Yananto, seorang pengusaha kelahiran Pematang Siantar Sumatera

Utara. Adapun struktur kepemilikan PT. Indah Kiat per 31 September 1995, sebagai

berikut:

• Masyarakat 19.37%

• PT.PuriNusaEkaPersada 56.75%

• Chung Hwa Pulp 16.11%

• YuenFoongYu 7.77%

Struktur organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. adalah struktur

organisasi yang berbentuk garis, yang dipimpin oleh seorang President Director yang

berkedudukan di Jakarta. Pelaksanaan operasi perusahaan dipimpin oleh Vice

President Director dan dibantu oleh:

1. General Mill Manager

2. Foresty Division

3. Administration division

Jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. terdiri

dari beberapa jenis kertas seperti:


85

Kertas Medium

Liner

White kraft

Chip Board

Wrapping

Carton Box

Duplek

Perusahaan pada intinya menggunakan proses produksi secara terus menerus.

Proses pembuatan kertas melalui sebelas tahapan proses yaitu:

1. Tahap Pembuburan

2. Tahap Perendaman

3. Tahap Penyaringan

4. Tahap Pembersihan

5. Tahap Pencucian

6. Tahap Pemisahan Fiber

7. Tahap Dispersi

8. Tahap Penggilingan

9. Tahap Pembuatan Lembaran Kertas

10. Finishing

11. Quality Control

Penelitian ini berbentuk studi kasus, yang memerlukan data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari survey dengan wawancara yang dipandu
86

kuesioner dan pengamatan langsnng pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian,

meliputi karakteristik obyek, biaya transportasi yang dikeluarkan dalam kegiatan

pendistribusian produk, jumlah produk yang dibutuhkan/dipasarkan serta data-data

lainnya yang berhubungan dengan penganalisaan. Data sekunder diperoleh dari

literatnr-literatur, terbitan-terbitan berbagai instansi terkait.

Studi kasus ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dan tabulatif.

Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat kondisi perusahaan, khususnya bagaimana

perusahaan dalam menentukan lokasi perusahaannya.

Setelah dilaksanakan analisis metode transportasi dengan menggunakan

metode Modi untuk mendapatkan suatu pemecahan yang optimum, hal ini dapat

terlihat pada total biaya transportasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan sebesar

Rp. 1.001.955,5,- lebih kecil dibandingkan dengan sebelum menggunakan metode

Modi yaitu sebesar Rp. 1.004.671,-. Hal ini memmjukkan bahwa perusahaan dapat

melakukan penghematan biaya sebesar Rp. 2.715,5 ,- dengan adanya penghematan

tersebut, maka perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya baik dalam harga,

kualitas dan ketepatan waktu pengiriman yang akhimya akan meningkatkan volume

penjualan serta menjaga kelancaran jalannya operasi perusahaan. Selain itu

penggunaan metode transportasi dengan metode Modi juga dapat ditemukan rute-

rute terbaik sebagai berikut:


87

RUTE Jumlah Unit yang Didistribusikan (kg)

Kragilan-Serang 3809

Kragilan-Merak 926

Kragilan-Tangerang 3358

Kragilan-jakarta 537

Kragilan-Bogor 2909

Serang-Merak 2522

Serang-Jakarta 2909

Serang-Bekasi 3584

Serang-Cikarang 2524
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan basil dan pembahasan setelah dibandingkan dengan landasan

teori melalui tinjauan pustaka dari skripsi yang begudul:"Penerapan Metode

Transportasi dalam Menentukan Lokasi Perusahaan untuk Menjaga

Kelancaran Operas! pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp.", maka

penulis mengambil simpulan sebagai berikut:

1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. merupakan perusahaan swasta nasional

yang berpusat di Serpong,tepatnya dikantor pusat Wisma Indah Kiat Jl. Raya

Serpong Km.8 dengan luas 35 hektar yang didirikan sekitar tahun 1970-an

oleh bapak Sutopo Yananto, seorang pengusaha kelahiran Pematang Siantar

Sumatera Utara. Pada periode yang sama sebuah perusahaan kertas di Taiwan

yang sudah maju kekurangan bahan baku, sehingga akhimya menjalin keiga

sama dengan Indonesia pada tanggal 11 September 1976.

2. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. merupakan perusahaan yang bergerak

dalam industri pembuatan kertas, dimana sebagian besar produksinya adalah

pesanan dari perusahaan-perusahaan lain yang terlebih dahulu telah menjalin

kega sama dengan perusahaan. Meskipun demikian perusahaan tetap

memproduksi kertas secara terns menerus untuk memenuhi permintaan pasar

baik didalam negeri maupun diluar negeri.

88
89

3. Stmktur organisasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp. adalah suatu bentuk

struktur organisasi garis, dimana Vice President Director bertanggungjawab

pada President Director, dengan demikian pelimpahan kekuasaan dari

pimpinan kepada bawahan dan pertanggungjawaban pada atasannya begalan

secara vertikal sesuai dengan wewenangnya.

4. Penentuan lokasi perusahaan yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp &

Paper Corp. melalui tahap-tahap sebagai berikut ;

a. Melihat kemungkinan-kemungkinan daerah mana yang dapat ditentukan

sebagai daerah-daerah altematif dengan melihat ketentuan-ketentuan dari

pemerintah daerah setempat mengenai daerah-daerah mana yang

diperkenankan untuk didirikan pabrik tertentu.

b. Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman sendiri dalam menentukan

operasi pabrik. Pada tahap ini, penentuan lokasi pabrik tidak terlepas dari

faktor-faktor yang perlu diperhatikan seperti:

• Letak dari pasar

• Letak dari sumber bahan baku

• Terdapatnya fasilitas transportasi

• Tenaga kega yang tersedia

c. Memperhatikan dan menilai masyarakat disekitar pabrik

5. Hasil analisis metode transportasi dengan menggunakan metode Modijumlah

biaya transportasi minimal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan menurut

pemecahan optimum adalah sebesar Rp. 1.001.935,5,-. Jumlah ini lebih kecil
90

dibandingkan sebelum menggunakan metode transportasi dengan metode

Modi yaitu sebesar Rp. 1.004.671,- Dari hasil tersebut, terdapat penghematan

biaya sebesar Rp. 2.715,5,- dimana dengan adanya penghematan biaya

tersebut, perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya baik dalam harga,

kualitas dan ketepatan waktu pengiriman yang pada akhimya akan

meningkatkan volume penjualan serta menjaga kelancaran operas!

perusahaan.

6. Dari hasil analisis terilhat juga rute-rute terbaik dengan biaya terendah, seperti

terlihat pada tabel berikut ini :

RUTE Jumlah Unit yang Didistribusikan(kg)

Kragilan-Saang 3809

KragUan-Merak 926

Kragilan-Tangerang 3358

Kragilan-Jakarta 537

Kra^an-Bogor 2909

Serang-Merak 2522

Serang-Jakarta 2909

Serang-Bekasi 3584

Serang-Cikaiang 2524

7. Peranan metode transportasi sangatlah besar dalam menjaga kelancaran

operas! perusahaan, karena dengan metode transportasi perusahaan dapat

meminimalkan biaya transportasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Hal


91

tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya penghematan biaya sebesar Rp.

2.715,5,- dengan demikian kelancaran operasi perusahaan dapat begalan baik

sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan

kelangsungan hidupnya dengan melakukan perluasan-periuasan jaringan

distribusinya serta memanfaatkan fasiiitas-fasilitas pengangkutan yang

tersedia.

6.2 Saran-saran

Dengan melihat permasalahan yang ada dan didasarkan pada simpulan

yang telah dikemuJcakan sebeluninya, terdapat beberapa saran yang ingin

penulis kemukakan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan

perusahaan, yaitu:

1. Dalam rangka mencapai tujuan pokok perusahaan yaitu pencapaian tingkat

laba yang tnaksimum, maka dalam mendistribusikan produknya sebaiknya

perusahaan menggunakan metode transportasi untuk dapat menentukan

letak lokasi pabrik dengan tepat, menemukan rute-rute terbaik dengan biaya

terendah dan menekan biaya seminimal mungkin serta adanya penghematan-

penghematan biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan sehingga

perusahaan dapat lebih meningkatkan kelancaran operasinya untuk dapat

bersaing dengan perusahaan sejenis.

2. Untuk meningkatkan daya saing, maka pimpinan ataupun pihak perusahaan

hams peka terhadap pembahan-pembahan yang teijadi dalam masyarakat


dan selalu mengontrol keadaan pesaing yang akan memasuki pasar.
92

SrPenisahaan harus dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan,


karena hal ini sangat penting dimana perusahaan harus dapat menjaga
kepuasan konsumen terhadap produk perusahaan, sehingga hubungan antara
konsumen dengan produk perusahaan dapat teijalin dengan baik dimana hal
ini akan menimbulkan loyalitas konsumen terhadap produk yang dihasilkan
perusahaan.

4. Untuk menlngkatkan daya saing didalam mendapatkan konsumen potensial


yang akan membeli produk yang dihasilkan perusahaan maka hendaknya
perusahaan perlu menggencarkan promosinya guna menjangkau peluang
pasar yang lebih besar, karena selama ini terlihat kurangnya promosi yang
Hilalmkan petusahaan sehingga pangsa pasar kurang mengenal produk kertas
yang dihasilkan oleh perusahaan.
DAFTARPUSTAKA

l7 Agus Ahyari, Drs, Manaiemen Produksi. Perencanaan sistem Produksi, buku


lima, Edisi ke empat,BPFE,Yogyakarta, 1986.

2. Amrine, Harold. T, John A. Ritchey, and Oliver S. Hulley, Manufacturing


nr^gniyatinn and Management. Fouith Edition, dialih bahasakan oleh Sedyana,
It., Penerbit Erlangga 1986.

3. Basu Swasta DH, Drs, MBA dan Drs Irawan, MBA. Manaiemen Pemasaran
Modem.Edisi kedua, Cetakan ke empat, Liberty, Yogyakarta, 1990.
4. Barli Halim,Drs., Marketing.Penerbit Vipajuba studi Club, Jakarta, 1991.
5. Bufifa. E.S., Manaiemen Produksi/Qperasi Modem. Alih bahasa Antariksa dan
J.P.D Sujono. Jilid I, Edisi tiga. Penerbit Erlangga Jakarta, 1990.
6. Chase, Richard. B and Nicholas J. Aquiliano, Production/operation Management,
fouith edition,Irwin Inc. Home wood,Illionis, 1985.
7. Dilworth James B., Production and Operations Management fourth edition. By
Random House Inc. 1989.

8. Dilworth B. James., Operation Management. D^gip", Planning and Control for


Manufacturing and Service. 1992.

9. DJ. A. Simarmata., Operation Research. Gramedia Utama,Jakarta, 1983.


10. Griffin., Manapement. second edition., Huoghton Mifflin Company,Boston 1987.
11. Heizer, Jay & Render, Barry., Production and Operations Managements. Prentice
Hall,New Jersey, 1993.

12. Monks,Joseph S., Operation Management,third edition, MC. Graw-Hill Series in


Management,1987.
13. Ogawa E. Manajemen Produksi Modem. Pengalaman Jepang. Alih bahasa J.
Ravianto. LPBFE UI. Jakarta, 1989.

14. Pangestu Subagyo, SB, MBA. Marwan Asri, SB, MBA. T. Ham Handoko, SB.
Dasar-dasar Operations Research. Bdisi kedua, diterbitkan BPFB, Yogyakatra,

1991.

15.Pangestu Subagyo, SB, MBA, Dasar-dasar Operation Research. Bdisi kedua


BPFB,Yogyakarta, 1992.

16. Schroeder G. Roger. Operations Management. Decision Making in the


Operations Function. Forth Edition, 1993.

17. Schroeder G. Roger, Alih bahasa team penegemah Penerbit Briangga,


Mana^tnen Ooerasi. Peneambilan keputusan dalam suatu fimgsi operasi. Bdisi
tiga Penerbit Briangga, 1993.

18. Sofyan Assauri., Management Produksi dan Operasi. Bdisi Bmpat, Lembaga
penerbit Fakultas Bkonoml Universitan Indonesia, 1993.
19. Sri Mulyono., Operation Research. Lembaga Penerbit Fakultas Bkonomi
Universitas Indonesia,Jakarta, 1996.

20. Stevenson, William J., Production/Operations Management third edition., P. Cm.


R.R Donelly and Sons Company, 1990.

21.Stoner J.A.F dan Charles Wankel. Management. Bdisi tiga, jilid I, CV.

Intermedia, Jakarta, 1988.

22. Sukanto Reksohadiprodjo, Prof., Dr., M. Com., Indriyo Gito Sudarmo, Drs., M.
Com (Hons), Manaiemen Produksi. Bdisi Keempat, cetakan Keempat, Penerbit
BPFB,Yogyakarta, 1992.
23. Sukanto Reksohadiprodjo, Prof., Dr., M. Com., Manaiemen Produksi dan

Qperasi. Edisi Pertama,cetakan Kedua,Penerbit BPFE,Yogyakarta, 1995.

24. Terry, George R., Principle of Management, dikutip oleh Drs. Sarwoto, Dasar-

dasar OrganigflRi Han Manaiemen. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985.

25. T. Hani Handoko, SE. Dasar-dasar Manaiemen Produksi dan Qperasi. Edisi I,

diterbitkan BPFE,Yogyakarta, 1993.

26. T. Hani Handoko, SE. Dasar-dasar Manaiemen Produksi dan Qperasi. Edisi I,

Cetakan Kesepuluh, diterbitkan BPFE,Yogyakarta, 1996.

27. Warsanto, I. G. Dasar-dasar Manaiemen. Edisi ke empat Penerbit Erlangga

Jakarta, 1993.

28. Yus. R,Hardjadinata, SE.,Dasar-dasar Manaiemen Produksi.Edisi Kedua, 1993


STRUKTUR ORGANISASI
PT.INDAH KIAT PULP & PAPER CORP.

President Director

Vice President Director

General Mill Mgr. Foresty Division Adm.Division

Pulp Mill Harvesting Foresty Affairs General


Dept. Dq>t Affairs Dept

Supply Storage
Paper MOl Dept.

Power Plant

Chemical Plant

Utility

Design

Environmental
Protection

Quality
Control Dept
STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN DIVISIADMINISTRASI
PAPA PT.INDAH KIAT PULP & PAPER CORP.

Kepala Departement

General Affair Personalia Safety

WakilKa.Seksi Wakil Ka. Seksi Wakil Ka. Seksi

Assisten Assisten Assisten

Payroll Administras Astek Pembinaan Rekrutment

Staff Staff Staff Staff Staff

zn
Wk.Assisten Wk.Assisten Wk. Assisten Wk.Assisten Wk. Assisten

Ka. Regu Ka. Regu Ka. Regu Ka. Regu Ka. Regu

Waka. Regu Waka.Regu Waka. Regu Waka. Regu Waka. Regu

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan


Trampil Trampil Trampil Trampil Trampil
Khusus Khusus Khusus Khusus Khusus
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Karyawan
trampil trampil trampil trampil
trampil
Operator Operator Operator Operator Operator
Sumber:PT.IKPPC
rl-l-rr

|CAU(UDER
GB.miRt PART
TYFe CWJlHl^O
foxi eon
&UCT*lOftl BOX
TOP HCAO VAtuuin
BOX roxmimo ' .poit BOX COUCH ROU
BQARO f
r\p^o
BM^dugOT W- Fotceox

TYPt SynFtC
XftMAST ROtL FORininiG boar
1ST PRtSS
VACUUm FOR BOX BOTTOfn
COUCH ItOLt
HBAD BOX
TRIFAC
Fotk MX
1 csCX, ' U
bi b
TORimniO ROtL brcast roul
eucTiQiu BOX
&8.PRESS PART;
?M>PRt5S a MO PRe55
tST PRtSS
lUl.t
:«MS
SGS Yarsley
International Certification Services Limited

ASSESSMENT SCHEDULE
95/5655

Company: PT Indah Kiat Pulp & Paper


Corporation

Location: JI. Raya Serang Km.76


Desa Kr^ilan/SentuI
Serang 42184 - Indonesia

Assessment Standard: ISO 9002: 1994

Product Area Assessed: Manufacture of kraft liner, corrugating medium, white


liner, chipboard and wrapping paper.

Authorised by
Director ^

Issue No: 1

21 September 1995

Page 1 of 1

SGS Yarsley International-Certification Services Limited is accredited by the


following authorities:

UK - National Accreditation Council for Ccrtincalion Bodies(NACCB)


SGS Yarsiey
International Certification Services Limited

Ccrlificatc Number

9515655

Tills Is to certify that tlie


Quality Management systems of

PTIndah Kiat Pulp & Paper


Corporation
Serang Mill, Indonesia

have been assessed and registered as meeting the


requirements of ISO 9002

The scope of registration is detailed on the Assessment


Schedule bearing this certificate number.

SGS Yarsiey International Certification Services Ltd


Signed by

//.
21 September 1995
This certificate will be renewed after three
years subject to satisfactory maintenance
of the system

nsoS Rcgislcrctl OfRcc:


SGS Yarsiey
9002) Inlcriialioiial Cci lillcaliun Services Limited
SGS House. 217/221 London Rond,
Camberk-y, Surrey GUIS 3EY, United Kingdom.
W>ii(«Ullt1uccite»mJstill»Mticiciscdinc»ttyingoiiuhijaiKMBieiil. SOS
V.iolcyK'S acccpiJ i««pon$ibilllj'only foi pioven gi»jnegligence. T*i» ll noi
alcg.il ilcKURicninndcannnibeoieduiiich. TheuseoriheAcciedilxinnmnfli
jhmvnMlhKceiillcc.iwiiiiliCiKcincciediciiiinniiilhtiespecloflhnMKllvlllcs
envcieilhv ili.ii AccicUiiniion Aoihniliy. Tlilsceiiifienie leraaiM ihe pinpeily
of SOS Vnielcy ICSiouhnin ii muni be iciuined an icqunl.

Member of the SGS Group (Societe Generate de Surveillance)


Universitas Pakuan

FAKULTAS EKONOMI
JALAN : PAKUAN P.O. BOX 452 TELP.(0251) 314918 BOGOR 16143

^ /D.l/FE-UP/II/1998 ^ Pebniari 1998


Pomohonan Ris«t

Yth. Pinqiinaii/Dirdcsi
PT.INDAHKIAT PULP AND PAPER CORP
JL Raya SerangEm 76 KaragUan
SERANG.

Dei^gan Honnat,

SehubuDgan depgan penyusunan tugas akhir mahasiswa Fakultas Bconomi Universitas


Pakuan Bogor, dalam menyelesaikan studiiQn , telah disyara&an menyusun skripsi .
Dalam penyusunan skripsi dimaksud mahasiswa yang bersangM^ii berminat
mengadakan studi l^angan padaperusahaan atau iembagayang B^ak PimpiiL

Studi lsq)angan yapg akan dilakukan mahasiswa kami meliputi taiq^a jawab balk lisan
maiipun tertulis atau observasi, sepanjapg data yang diminta bukan merupakan rahasia
Perusahaan/Lembaga yang menjadi tanggungjawab Bq)ak.

Nam a HERMAN SADELI


Tempat & Tapggal Labir Bogor,25 Oktober 1974
Nomor Mahasiswa/NIRM 021193297/41043402930293
Jurusan Manqemen
Alamat Jatij^ar IT Rt 04/05 No.l9 Jl. Bogor Km. 35
Cimaqggis Bogor.
Judul Pembahasan Pener^an Metode Transportasi Dalam Menentukan
Lokasi Perusahaan Untuk Menjaga Kelancaran
Operasi PadaPT.INDAH KIAT PULP AND PAPER
CORP.
MataKuliah Man^emen Operasional.

Besar har^an kami Bs^ak dapat mepgizinkannya, atas peihatian dan keijasamaiQ^a yapg
baik diucapkan terimakasih.

Akademik

i
PT. INDAH KIAT PULP & PAPER CORPORATION Tbk
HEAD OFFICE: SEHANGMIU.;
WISMA INDAH KIAT JL RAYASERASGKM76
IGEOUNG 81JL. RAYA SERPONG, KM. B ?0 SOX 8 KRAGILAN
TANGERAN6 SERANG 42184, JAWA6ARAT
JAWA BAAAT • INDONESIA TEL, NO (0251) 40144Q
TEL (0211 5380001(HUNTING!•5380002IHUNTINQ IKUNTING 10 LINES)
FAX, (021) 5380009-10 (2 LINES)-SSaOOU-17(4IINESI FAX NO-10254) 401490, 40I4J1
5380023 - 25 (3 IINESI

■Jo. : OOl/PKL/JTU/III/98
lal ; Praktek Lapangan.

Cepada Yth.
ip. EddyMulyadi S.J)rs.,Ak.,MM
JNIVERSrrAS PAKUAN BOGOR
li
Bogor.

)engan honnat,

^ersama ini kami beritahukan babwa:

Kama Herman Sardeli


Tempat/tgl.lahir Bogor, 25 Oktober 1974
Nomor Mahasiswa/NIRM 021193297/41043402930293
Jurusan Manajemen
Alamat Jatijajar IIRT.04/05 No. 19 Jl.Raya Bogor Km.35
Cimanggis, Bogor
Judul Pembahasan Penerapan Metode Transportasi Dalam Menentukan
Lokasi Perusahaan Untuk Menjaga Kelancaran
Operasi Pada PT. INDAH KIAT PULP & PA
PER CORP.Tbk
Mata Kuliah Manajemen Operasional

relah mengadakan Praktek Lapangan di perusahaan kami selama 1 (satu) bulan


erhitung mulai tanggal 01 sampai dengan 31 Maret 1998.

)emikian surat keterangan Ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Serang, 1 Maret 1998


H .tkami,
PT.lNDAHKIATi ULP & PAPER Corp.Tbk

SIUROSO
Job Training

Anda mungkin juga menyukai