1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
2Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang (UNNES) 3Mahasiswa Jurusan Ilmu Geografi,Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Semarang (UNNES) 4Mahasiswa Jurusan ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Semarang (UNNES)
E-mail : 1 rinarebutrayhansah2@gmail.com 2 dizza0712@gmail.com 3
ruhilnadya12@gmail.com 4 reezaips4@gmail.com
Universitas Negeri Semarang, Jl Sekaran, Gunungpati, Semarang.
Abstrak
Pandemi COVID-19 membuat masyarakat indonesia semakin sadar untuk menjaga kesehatan
& daya tahan tubuh, dan kemudian melakukan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) yang
dapat menjadikan perubahan pola hidup di masyarakat untuk mengonsumsi produk yang
banyak dicari oleh masyarakat adalah jamu. Jamu sendiri memang dipercaya berkhasiat untuk
menguatkan sistem kekebalan tubuh hingga mengurangi peradangan dan kadar lemak tubuh.
Menjaga imunitas tubuh sudah menjadi kewajiban bagi diri kita sendiri. Hal tersebut didukung
dengan adanya pemanfaatan TOGA yang telah dibudidayakan oleh warga Perumahan Taman
Pondok Jati. Meskipun mereka mempunyai lahan yang kurang luas tetapi mereka tetap bisa
membudidayakan tanaman TOGA ini. Manfaat TOGA sangatlah banyak, salah satunya adalah
bisa dijadikan jamu rimpang-rimpang atau empon-empon yang terdiri dari kunyit kuning,
kunyit putih, jahe, sereh dan temulawak. Dalam memasuki masa new normal sangat baik jika
kita meminum jamu karena dapat meningkatkan imunitas tubuh dan menjadi salah satu cara
untuk terhindar dari virus corona.
Kini, Kota Surabaya berganti status tanaman obat yang dapat dimanfaatkan
menjadi zona oranye atau beresiko sedang untuk pengobatan tradisional terhadap
akan penyebaran virus corona. Tanaman penyakit. Sejak zaman dahulu, tumbuhan
Obat Keluarga (TOGA) merupakan salah herbal berkhasiat obat sudah dimanfaatkan
satu pengobatan alternatif yang telah lama oleh masyarakat Jawa. Pengobatan
pemanfaatan TOGA ini sangat dipengaruhi bahan dasar dari tumbuh-tumbuhan dan
segala sesuatu yang berada di alam. Sampai mengobati batuk, sakit kepala, dan salesma
sekarang hal itu banyak diminati oleh (influenza), mulas, gatal (obat luar), luka
masyarakat karen biasanya bahan-bahanya (obat luar), sakit kepala (obat luar) dan
dapat ditemukan dengan mudah di membangkitkan nafsu makan (Tim
lingkungan sekitar (Suparnmi & Pengobatan Alternatif, 2011 : 46-47; Tim
Wulandari, 2012 : 1). Masyarakat Jawa Penyusun, 2012 :556).
merupakan masyarakat yang menjadi
Rimpang Temulawak
penjaga tradisi yang sangat kuat. Namun
demikian, pemakai obat tradisional
diharapkan sabar dalam melakukan terapi,
baik pada saat memilih ramuan maupun
menggunakannya (Rahimsyah & Hartatik,
2006:2). Sampai sekarang, pengobatan
tradisional terhadap penyakit dengan
penggunaan obat tradisional yang lebih
Rimpang temulawak (curcuma-
dikenal dengan jamu terus dilestarikan oleh
xanthorrhiza) termasuk dalam fitofarmaka
masyarakat modern.
artinya, keamanan konsumen akan terjamin
Rimpang Jahe
karena sudah teruji klinis (Tim Penyusun,
2012:98). Rimpang temulawak memiliki
kandungan antimikroba, antibakteri, agen
antidioksidan, karsinogen, antiproliferasi,
agen antioksidan, karsinogen,
antiproliferasi (penghambatan siklus sel).
Juga terdapat kandungan antiplasmodial,
yakni dapat menekan serangan malaria
rimpang jahe berkhasiat sebagai karminatif, temulawak berkhasiat untuk menjaga
yakni untuk peluruh kentut, mengeluarkan kesegaran badan, mengobati gangguan
angin. Rimpang jahe berkhasiat sebagai pencernaan dan menambah nafsu makan,
stomatik, yakni menambah nafsu makan mengobati diare, dan sebagainya.
dan menguatkan lambung. Juga sebagai
perangsang dan sebagai diaforetik, yakni
sebagai peluruh keringat. Rimpang jahe
memiliki efek herbal dan dapay untuk
Rimpang Kunyit Daun serai mengandung senyawa anti
peradangan asam klorogenik, isoorientin,
dan swertijaponin. Manfaat daun serai
dapat mengatasi dan mencegah berbagai
gangguan kesehatan. Daun serai berkhasiat
untuk antioksidan, antimikroba, anti
peradangan, mengurangi resiko kanker,
detoksifikasi tubuh, dukung pencernaan
tekanan darah, obat malaria, obat cacing, mengatasi tekanan darah tinggi,
- Siapkan semua bahan dengan Hal ini tentu dapat menjadi salah satu
perbandingan 1:1:1:1 metode untuk mencegah terjangkit virus
- Cuci hingga bersih dan kupas corona yang mudah menular tersebut.
semua bahan
Dengan mengonsumsi empon-empon,
- Rajang atau iris tipis semua dipercaya dapat meningkatkan sistem imun
bahan
tubuh. Ada banyak anjuran yang telah
- Siapkan panci dan masukkan air
diberikan oleh pemerintah untuk mencegah
secukupnya
penyebaran virus corona. Selain itu,
- Rebus air sampai mendidih
dengan api kecil mengonsumsi jenis tanaman ini juga dapat
memperkecil risiko terjangkit virus tersebut
- Matikan air setelah mendidih,
masukan semua bahan yang karena dapat meningkatkan daya tahan
sudah diiris tipis. Kemudian
tubuh.
aduk, diamkan hingga hangat.
Selamat menikmati.
Simpulan Daftar Pustaka