Anda di halaman 1dari 5

PBL 1 BLOK 8 (pertemuan 1) 12. Hal apa saja yang akan terjadi jika terjadi kesalahan diagnose?

A 23-years-old male claimed to the dentist about his jaw joint pain while opening jawaban :
his mouth. The dentist asked several questions related to his problem. Some
examinations with basic examination technique and continued with supporting 1. langkah langkah menentukan diagnosis
examinations should be held to ensure the diagnosis. 1) anamnesis = penggalian informasi yg hanya dapat dirasakan
pasien (pemeriksaan subjektif).
Seorang pria berusia 23 tahun mengaku kepada dokter gigi tentang nyeri sendi Tujuan anamnesis  untuk menyusun riwayat penyakit pasien
rahang saat membuka mulut. Dokter gigi menanyakan beberapa pertanyaan terkait 2) pemeriksaan fisik (ekstaoral dan intraoral dan umum)
masalahnya. Beberapa pemeriksaan dengan teknik pemeriksaan dasar dan Pemeriksaan umum = untuk mendapat gambaran umum yg terlihat
dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk memastikan langsung misalkan vital sign
diagnosis. Ekstraoral = pemeriksaan regio kepala leher, untuk evaluasi adanya
kelainan yg berhubungan dgn kesehatan umum dan oral
KLARIFIKASI ISTILAH PENTING 3) pemeriksaan penunjang

1. basic examination thecnique = pemeriksaan awal yg dilakukan dokter Diagnosis temporomandibular disorder:
untuk melakukan diagnosis
2. diagnosis = penentuan jenis penyakit dengan cara melihat gejalanya 1. anamnesis
3. supporting examination = pemeriksaan lanjutan yg dilakukan setelah
pemeriksaan fisik pada pasien untuk mendukung diagnosis yg akan 2. evaluasi klinis untuk sendi temporomandibula
dilakukan
3. pemeriksaan klinis melalui inspeksi saraf, kranial, pemeriksaan
Pertanyaan : intraoral, dan musculuskeletal

1. langkah langkah menentukan diagnosis 4. imaging test


2. tahapan anamnesis
5. diagnosis blok anestesi
3. apa saja komponen-komponen pertanyaan yang perlu diajukan kepada
pasien (anamnesis) 6. tes laboratorium
4. apa saja pemeriksaan dasar yg dilakukan
5. apa saja macam2 pemeriksaan penunjang 7. evaluasi dari posisi tidur
6. cara membedakan penggunaan pemeriksaan dasar dan pemeriksaan
pendukung 2. tahapan anamnesis
7. kondisi yg dapat diketahui dari setiap pemeriksaan yg dilakukan 8. 1. tahap perkenalan
penyebab timbulnya rasa sakit pada scenario 2, mendengarkan keluhan pasien
8. penyebab timbulnya rasa sakit pada skenario 3. tanya jawab terstruktur
9. teknik pemeriksaan khusus TMJ - riwayat keluhan utama saat ini (present illness)
10. Apa yang terjadi pada pasien? - riwayat medis (medical history)
11. Apa yang dimaksud pemeriksaan dasar dan pemeriksaan penunjang? - riwayat gigi geligi sebelumnya (dental history)
-riwayat keluarga (family history) Yg diperhatikan : Ada perawakan, body type, simetry,
-riwayat social (social history) gerakannya, postur, warna, rambut, kaki dan tangan, seksual
karakteristik, respon atau tanggapan, kbersihan pribadi, bau

3. apa saja komponen-komponen pertanyaan yang perlu diajukan kepada


pasien (anamnesis) B. pemeriksaan ekstraoral : kepala dan leher.
- CC - kepala dan muka : bentuk kepala dan muka, kulit kepala dan muka, bekas
- riwayat keluhan saat ini luka di kepala dan muka pertumbuhan rambut, simteri pipi dan bibir
Yg ditanyaiin lokasinya, onset (pertama kali keluhan dirasakan, durasi, - kulit : warna, tekstur, turgor, suhu, sianosis, pucat, dan lesi dermatologi
faktor yg memperparah, gejala tambahan, pengobatan yg telah diberikan, - mata : celah mata, konjungtiva, sklera, pupil, ekaterus
keberhasilan perawatan yg telah diberikan) perawatan yang berhubungan - hidung : posisi septum, sekret hidung, nyeri sinus, dan sumbatan jalan
dgn penyakit saat ini (semua yag berhubungan dengan keluhan utama). napas
- riwayat medis - telinga : meatus akustikus eksternal, kanalis, kelenjar parotis, TMJ
Dapat memberikan tanda penting untuk diagnosis, dapat merubah - leher : submanduibularis, submental, kelenjar tiroid
rencana perawatan, relevan dengan diagnosis, pengobatan, dan - lengan ; tangan dan jari
prognosis. Penting dicatat untuk alasan medicolegal, riwayat medis yg C. pemeriksaan intraoral
tidak lengkap dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan pasien, dokter
gigi, dan staff. (hal2 yg bisa ditanyakan : gejala umum, alergi, operasi Dalam pemeriksaan dasar/ pemeriksaan fisik meliputi
rawat inap, obat, gejala yg terkait dengan system tubuh)
1. Inspeksi  pemeriksaan langsung dengan indra mata dan dilakukan
- riwayat gigi geligi sebelumnya
secara sistematis
Riwayat radiografi sebelumnya, sikat giginya, pernah pake dental floss
2. Diaskopi  pemeriksaan dengan mengunakan kaca tembus pandang/
atau tidak, pernah ke dokter gigi atau tidak, sistemik (misalnya ada gigi yg
obyek glas yang ditekankan pda jaringan yang diperiksa
hilang)
3. Palpasi  pemeriksaan dengan mengunakan indra peraba, dengan
-riwayat keluarga
menekan jaringan yang diperiksa kea rah tulang atau jaringan sekitarnya,
Terkait status kesehatan anggota keluarga, penyakit2 terkait herediter
peneknan mengunakan dua jari (bidigital), atau dua tangan (bimanual)
seperti diabetes, hipertensi, apakah keluarga memiliki kondisi yg sama
4. Perkusi  pemeriksaan dengan mengetukan jari atau instrument kea rah
dgn pasien
jaringan, untuk mengetahui kondisi jaringan periodontal
-riwayat social
5. Auskultasi  tindakan mendengarkan bunyi baik secara langsung
Bertujuan untuk mendapat gambaran tentang gaya hidupnya yg
maupun mengunakan stetoskop
berpengaruh dengan kesehatan mencakup kebiasaan, sosial ekonomi,
6. Probing  pemeriksaan mengunakan alat tertentu, sepeti ujung sonde
pendidikan, lingkungan, kehidupan dgn pasangan, kondisi mental
untuk indentifikasi karies, kedalam pocket periodontal
7. Aspirasi  pengambilan cairan dari jaringan/ organ tubuh dengan jarum
4. apa saja pemeriksaan dasar yg dilakukan
khusus
tahapan pemeriksaan fisik :
8. Assesmen fungsi
A. pemeriksaan penampilan dan kesehatan umum pasien.
5. apa saja macam2 pemeriksaan penunjang - laboratoris (darah, urin, feses, jar,lain, identifikasi mikrobiologi)
- pem. Mikrobiologi : - jaringan biopsi : pengambilan jar.tubuh
1. ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil yg (eksisi  dilakukan pd lesi jinak yg mencurigakan dan insisi
dapat dilihat dgn mikroskop. Bagaimana penyakit ditularkan, untuk lesi ganas dan besar)
cara pencegahan, dan penanggulangan. - sitologi : pemeriksaan menggunakan mikroskop, lalu lesi
2. Dalam pengambilan spesimen, memperhatikan bahannya, diambil.
jumlahnya, teknik, dan waktu pengambilan. Spesimen yg - Sitopatologi ekspoliatif : pada kasus2 lesi oral terutama yg
diambil ada 10 : melibatkan jar epitel oral
1. air seni = menunjukkan adanya inferksi bakteri, jamur, parasit
2. darah = untuk mengetahui septi semia, bakteremia, Macam macam pemeriksaan penunjang
parasitemia, viremia 1. Pemeriksaan darah
3. feses = untuk penyakit diare atau muntaber Pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan, dengan cara
4. dahak atau sputum = untuk penyakit TBC, ISPA, pneumonia mengambil sampel darah pasien kemudian dianalisis di
5. hasil krokan dari kuku, kulit, dan potongan rambut = utk laboratorium. Biasa dilakukan untuk mendeteksi penyakit
mengetahui parasiotologi dari jamur superfisialis seperti anemia, dan infeksi
6. cairan pleura = untuk infeksi di paru paru 2. Pemeriksaan urine
7. cairan otak (LCS) = infeksi di selpaut otak (meningitis), Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mengetahui
diambilnya ditulang belakang kondisi kesehatan, fungsi ginjal, konsumsi obat pada pasien.
8. nanah 3. Elektrokardiogram (EKG)
9. reitz serum = berupa sayatan pd permukaan kulit, diambil Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk memantau kerja
cairannya yg diduga terinfeksi lepra jantung, khususnya irama detak jantung, dan aliran listrik
- oral mikological smear : untuk memeriksa adanya infeksi jamur jantung
di rongga mulut. cara : mukosa mulut di swap menggunakan 4. Foto rontgen
cotton swap, lakukan striking pada pemurkaan agar SDA dalam Pemeriksaan penunjang yang mengunakan radiasi sinar-X atau
cawan petri lalu diinkubasi selama 24-48 jam untuk pembiakan sinar rontgen untuk menggambarkan konsisi berbagai organ
jamur, lalu jamur akan tampak putih kekuningan. Jamur dan jaringan tubuh
candida albicans, candida stellatoidea, candida tropicalis, c. 5. Ultrasonografi (USG)
Crussei, c.purapsilosis, c. Guiliermonae Pemeriksaan penunjang yang mengunakan gelombang suara
- oral bacteriological Smea : untuk menghasilkan gambaran organ dan jaringan di dalam
cara : jaringan diambil dari perm. Gigi, dioles diatas slide tubuh
specimen, difiksasi diatas spirus, lalu dituang pewarna 6. Computerd tomography scan (CT Scan)
carbolfucin dibiarkan 10”, dituang pewarna metilen dibiarkan Pemeriksaan penunjang yang memanfaatkan sinar rontgen
10”, dilihat di mikoskrop. Untuk memeriksa kecurigaan thd dengan mesin khusus untuk menciptkan gambaran jaringan dan
bakteri pd lesi organ di dalam tubuh
- radiograph : untuk memperoleh gambaran oral secara 7. Magnetic resonance imaging (MRI)
menyeluruh (oklusal photo, anterio posterior view, Pemeriksaan yang hamper mitip dengan CT scan namun tidak
sepalometri, panoramic, x-ray periapical) memanfaatkan sinar rontgen atau radiasi, melaikan gelombang
magnet dan gelombang radio berkekuatan tinggi untuk dilakukakan pemeriksaan pada bagian kanan, pasien
menggambarkan kondisi organ dan jaringan di dalam tubuh diinstruksikan untuk memiringkan kepala kekanan.
8. Fluoroskopi  pem. Servikalis : posisi operator jam 8/9. Dengan cara
Pemeriksaan penunjang radiologis yang memanfaatkan sinar bimanual ataupun bidigital
rontgen untuk menghasilkan serangkaian gambar menyerupai b. auskultasi : untuk pemeriksaan TMJ dengan menggunkakan
video stetoskop pada bagian diafragma diletakkan di anterior tragus,
9. Endoskopi pasien diinstruksikan membuka dan menutup mulut, gerakan
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk memantau lateral, dan anterior posterior
kondisi saluran cerna dan mendiagnosis penyakit tertentu. c. sondasi : untuk memeriksa adanya karies
10. Ekokardiografi d. intraaurikular : untuk memeriksa TMJ. Dengan cara
11. Biopsy memsukkan dengan 2 jadi didalam telinga, lalu agak ditekan
12. Elektroensefalografi utnuk meraakan adanya pergeseran clicking. Pasien
13. Pemeriksaan tinja diinstruksikan membuka mulut arah vertikal, lateral, dan
14. Pemeriksaan cairan tubuh (cairan otak, cairan sendi, cairan pleura) anterior posterior
15. Pemeriksaan genetic
8. penyebab timbulnya rasa sakit pada skenario karena terjadi pergeseran
6. cara membedakan penggunaan pemeriksaan dasar dan pemeriksaan diskus
pendukung 9. teknik pemeriksaan khusus TMJ
 pem. Menunjang : untuk menegakkan diagnosis dan untuk - palpasi, auskultasi, dan intraauricular, pemeriksaan range of
melihat gejala yang tidak terlihat. motion of mandibul (dengan cara memsukkan 3 jari pasien
Kekurangan : mahal dan membutuhkan waktu lebih lama. kedalam mulut, jika tidakbisa masuk maka diukur dengan
Biasanya digunakan untuk perawatan dengan jangka waktu sliding caliper diukur dari ujung incical I RA ke I RB  normal
yang lama (pasien ortho, PSA) untuk laki-laki : 5-6cm, untuk perempuan : 4cm)
 USG dapat digunakan mendiagnosis penyakit pada kelenjar - normal maksimum pembukaan mulutnya = 45-55 mm.
saliva
7. kondisi yg dapat diketahui dari setiap pemeriksaan yg dilakukan 10. Apa yang terjadi pada pasien?
a. teknik palpasi : Pasien pada scenario diatas mengalami kelainan sendi
 TMJ : bimanual kemudian dilakukan di anterior tragus, posisi temporomandibular (TMJ) yang menyebkan pasien mengalami kesulitan
operator di jam 12. Pasien diinstruksikan membuka mulut arah dalm membuka mulut.
vertikal, lateral, dan anterior posterior
 pemeriksaan lymphonodi : tujuannya untuk mengetahui adanya 11. Apa yang dimaksud pemeriksaan dasar dan pemeriksaan penunjang?
rasa nyeri atau tidak, mobilitas, dan konsistensi - Pemeriksaan dasar / pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan
 pemeriksaan sub mental : bidigital dan bimanual. Dengan terhadap berbagai temuan yang telah dikumpulkan baik melalui
cara diraba dibawah dagu, pasien diinstruksikan agak anamnesis atau pemeriksaan lain untuk menegakkan diagnosis
nunduk suatu penyakit. Ada 3 tahapan dalam pemeriksaan fisik,
 pem. sub mandibula : bimanual dengan cara diraba dari pengamatan penampilakn dan kesehatan umum pasien,
ramus kearah media. Posisi dokter arah jam 12. Jika ingin
pemeriksaan ektraoral daerah kepala dan leher, dan
pemeriksaan intarora;
- Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk menentukan langkah penangan yang tepat serta
memantau keberhasilan terapi pada pasien.

12. Hal apa saja yang akan terjadi jika terjadi kesalahan diagnose?
• Perawatan dilakukan pada gigi yang salah
• Membahayakan jiwa dokteri gigi dan perawat
• Perawatan yang tidak tepat
• Ketidakpercayaan pasien terhdapat dokter gigi

Anda mungkin juga menyukai