PERKEMBANGAN ANAK
PEMBIMBING:
dr. Keswari Aji Patriawati, Sp.A, M.Sc
DISUSUN OLEH:
Jasmine Putri Utami
19.650.50.045
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan à kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisasi dan kemandirian.
Dalam membantu perkembangan anak, skrining dan deteksi dini penyimpangan perkembangan
sangatlah diperlukan.
FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH DAN KEMBANG
Ras
Gizi, mekanis, toksin, endokrin,
Prenatal
Keluarga radiasi, infeksi, dll
Genetik
Komplikasi persalinan pada bayi
Umur seperti trauma kepala, asfiksia
Perinatal
dapat menyebabkan kerusakan
Jenis Kelamin jaringan otak.
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST)
dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R).
Sektor bahasa.
Kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara,
Mengikuti perintah dan berbicara spontan.
1. P (Pass)
2. F (Fail)
3. NO (No Opportunity)
4. R (Refusal)
P (Pass)
Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu / pengasuh anak memberi
laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya)
F (Fail)
Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau ibu / pengasuh
anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya
dengan baik
R (Refuse)
NO (No Opportunity)
Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan.
INTERPRETASI
1. Advance
25% 50% 75% 90%
2. Normal Tepuk Tangan
3. Caution
4. Delayed
5. No Opportunity
ADVANCE 25% 50% 75% 90%
dalam 1 sektor
P
25% 50% 75% 90%
NORMAL P
R/F
CAUTION 25% 50% 75% 90%
1. Abnormal
2. Suspect
3. Untestable
4. Normal
KESIMPULAN
Abnormal
Bila terdapat 2 atau lebih keterlambatan, dirujuk untuk evaluasi diagnostik
Suspect
Bila didapatkan ≥ 2 caution dan atau ≥ 1 keterlambatan .
Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan
sakit atau kelelahan.
KESIMPULAN
Untestable
Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba terletak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1
uji coba yang ditembus pada garis umur pada daerah 75-90%.
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu.
Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
Instrumen Skrining Perkembangan Anak
Membantu mendeteksi anak-anak yang mempunyai resiko maupun yang tidak beresiko
adanya gangguan perkembangan dan tingkah laku , dilakukan 1-2 kali setahun, yang
dapat digunakan untuk anak umur 0-8 tahun.
Langkah 3 :tandai kotak pada lembar penilaian untuk setiap jawaban pada pertanyaan
nomor 1
Langkah 4 :tandai kotak pada lembar penilaian untuk setiap jawban atau perhatian
orangtua pada pertanyaan nomor 2 - 10
Langkah 5 :jumlahkan hasil penilaian di lembar penilaian PEDS
Langkah 6 :tentukan langkah yang sesuai seperti pada lembar interpretasi PEDS
○ Keterlambatan berbicara
Tujuan
Membantu menegakkan diagnosis banding dari sebagian besar kategori utama gangguan perkembangan (delayed,
deviasi, dan disosiasi) pada masa bayi dan kanak-kanak dini, sehingga dapat segera dilakukan intervensi dini
untuk memberikan hasil yang terbaik.
● Normal : DQ pada kemampuan bahasa dan visual-motornya >85, dengan demikian
FSDQ juga >85.
● Suspek : DQ pada satu atau kedua aspek <85 tetapi >75 (DQ:75-85). Anak- anak ini
harus dipantau dengan ketat.
● Retardasi mental : kedua aspek (bahasa dan visual-motor) menghasilkan DQ yang
<75.
● Gangguan komunikasi (communication disorder) : aspek bahasa terlambat
(delayed), tetapi aspek visual-motor dalam batas normal (DQ >85)
PENUTUP
Skrining perkembangan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup anak. Skrining secara rutin dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan,
deteksi dini terhadap penyimpangan perkembangan dapat dikenali sedini mungkin dan
dapat dilakukan intervensi dini.
Pemantauan dan skrining dapat dilakukan oleh tenaga ahli maupun dengan bantuan peran
orang tua sendiri seperti pemeriksaan skrining KPSP. Untuk skrining lain dapat dibantu
oleh tenaga ahli sehingga hasil pemeriksaan menjadi lebih valid dan reliable.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
1. Kliegman R, Stanton B, St. Geme J, Schor N, Behrman R, Nelson W. Nelson textbook of pediatrics.
2. Accardo J, Accardo P. 50 Years Ago in The Journal of Pediatrics. The Journal of Pediatrics. 2017;187:104.
3. Sheldrick R, Schlichting L, Berger B, Clyne A, Ni P, Perrin E et al. Establishing New Norms for Developmental Milestones.
Pediatrics. 2019;144(6):e20190374.
4. Vlasblom E, Boere-Boonekamp M, Hafkamp-de Groen E, Dusseldorp E, van Dommelen P, Verkerk P. Predictive validity
of developmental milestones for detecting limited intellectual functioning. PLOS ONE. 2019;14(3):e0214475.
5. Chunsuwan I, Hansakunachai T, Pornsamrit S. Parent Evaluation of Developmental Status (PEDS) in screening: The Thai
experience. Pediatrics International. 2016;58(12):1277-1283.
6. Frankenburg W, Dodds J. The Denver Developmental Screening Test. The Journal of Pediatrics. 1967;71(2):181-191.
7. Kurniawan R, Muhimmah I, Roichatul Jannah H. SISTEM MONITORING PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS DENVER
DEVELOPMENT SCREENING TEST (DDST / DENVER II). Teknoin. 2016;22(4):305-314.
8. Ortiz-Alvarez O. Acute management of croup in the emergency department. Paediatrics & Child Health.
2017;22(3):166-169.
9. Preschool Developmental Screening with Denver II Test in Semi-Urban Areas. Journal of Pediatrics & Child Care.
2016;1(2).
10. Scharf R, Scharf G, Stroustrup A. Developmental Milestones. Pediatrics in Review. 2016;37(1):25-38.