Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

BADAN LAYANAN UMUM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jl. PROVINSI KM 09 PENAJAM PASER UTARA TELP: (0542) 7211361. FAX: (0542) 7211419

No.RM : ...................................
NAMA PASIEN : ...........................(L/P)
TANGGAL LAHIR : ...................................

FORM EDUKASI TINDAKAN ANESTESI & SEDASI

1. ANESTESI UMUM
a. PENGERTIAN
Anestesi umum adalah tehnik pembiusan dengan bius total dimana pasien
tidak sadar, tidak dapat dirangsang dan tidak merasakan sakit. Obat bius Anestesi
umum berupa obat yang disuntikkan kedalam pembuluh darah atau zat anestesi
yang dihirup/dihisap. Lama kerja obat disesuaikan dengan lama operasi,
kebutuhan operasi dan kondisi pasien. Tehnik ini akan mempengaruhi
kemampuan untuk mempertahankan potensi jalan nafas, terjadi depresi fungsi
pernapasan spontan atau depresi fungsi otot pernafasan, jantung dan sistem
aliran darah, saraf pusat. Untuk itu pasien sering memerlukan pemasangan alat
bantu pernafasan untuk mempertahankan potensi jalan nafas dan pemberian
bantuan nafas. Selain itu diperlukan pula topangan obat dan alat untuk mengatasi
bila terjadi gangguan fungsi jantung dan sistem aliran darah serta sistem saraf
pusat.

b. KELEBIHAN TEHNIK ANESTESI UMUM :


Dari awal pembiusan pasien sudah tidak, tidak merasakan sakit, tehnik
dan lama pembiusan disesuaikan dengan lama operasi.

c. KEKURANGAN TEHNIK ANESTESI UMUM :


 Pasca bedah pasien harus sadar penuh sebelum diberi minum.
 Obat bius diberikan dapat memberikan efek ke seluruh tubuh termasuk
kealiran pembuluh janin dalam kandungan

d. KOMPLIKASI/EFEK SAMPING :
 Efek samping pasca bedah berupa mual-mual muntah, menggigil, pusing,
mengantuk, sakit tenggorokan yang bisa diatasi dengan obat-obatan.
 Beresiko pada pasien yang tidak puasa, bisa terjadi aspirasi yaitu
masuknya isi lambung kejalan nafas/baru.
 Kesulitan pemasangan alat/pipa pernafasan yang tidak terduga
sebelumnya.
 Alergi/hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan
hingga berat/fatal.
2. ANESTESI REGIONAL (Sub Arachnoid Block dan Epidural Block)
a. PENGERTIAN
Sub Arachnoid Block adalah pembiusan yang hanya meliputi daerah
perut kebawah (perut sampai ujung kaki) dengan pasien tetap sadar tanpa
merasakan nyeri. Bila pasien menginginkan untuk tidur maka dokter dapat
memberi obat tidur/penenang melalui suntikan.
Untuk anestesi epidural di daerah punggung penyuntikan di dahului
dengan pemberian obat bius lokal dan melalui jarum epidural yang
disuntikkan di celah tulang belakang akan dimasukkan selang kecil ke arah
pinggir tulang belakang, yang berfungsi untuk menyalurkan obat kesekitar
saraf yang ada di pinggir tulang belakang.
Pada kedua teknik diatas, penyuntikan dilakukan pada pasien dalam
keadaan posisi duduk membungkuk atau miring kesalah satu sisi dengan
kedua tungkai dilipat keperut dan kepala menunduk. Pada waktu
penyuntikan obat akan terasa hangat dipunggung. Setelah obat masuk
ketulang belakang, pada awalnya akan merasakan kesemutan pada tungkai,
seolah-olah tungkainya hilang. Pada awalnya dibagian perut pasien masih
bisa merasakan sentuhan, gosokan, dan tarikan, tapi lama kelamaan akan
tidak merasakan apa-apa lagi. Hilang rasa ini bisa berlangsung kira-kira 2
sampai 3 jam sesuai jenis obat anestesi lokal yang digunakan.

b. KELEBIHAN TEHNIK ANESTESI SPINAL/EPIDURAL


 Jumlah obat yang diberikan sedikit sekali (untuk epidural jumlah obat
lebih banyak)
 Obat bius tidak masuk dalam sirkulasi ari-ari/rahim sehingga baik untuk
operasi besar
 Obat bius tidak mempengaruhi organ lain dalam tubuh
 Bisa ditambahkan obat penghilang rasa sakit yang bisa bertahan hingga
24 jam pasca bedah (untuk epidural bisa ditambah terus obat anti sakit
sesuai kebutuhan)
 Bila tidak mual/muntah pasca bedah bisa langsung minum tanpa harus
menunggu flatus (buang angin)
 Lebih aman untuk pasien yang tidak puasa/operasi darurat.

c. KELEMAHAN TEHNIK ANESTESI REGIONAL


Pasca operasi pasien harus berbaring, tidak boleh duduk/bangun selama
6jam setelah pembiusan.

d. EFEK SAMPING TEHNIK ANESTESI REGIONAL


 Efek samping pasca bedah yang sering adalah mual/muntah, gatal-gatal
terutama di daerah wajah, semua bisa diatasi dengan obat-obatan.
 Efek samping yang jarang adalah sakit kepala dibagian depan atau
belakang kepala pada hari ke- 2 terutama waktu mengangkat kepala dan
menghilang 5 sampai 7 hari. Bila tidak menghilang maka akan dilakukan
tindakan khusus berupa pemberian darah pasien pada tempat suntikan
semula.
 Efek samping lain berupa kesulitan buang air kecil
 Alergi hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan
hingga berat/fatal.
 Untuk epidural bisa terjadi kejang bila obat masuk kedalam pembuluh
darah (jarang terjadi) dan dapat ditangani sesuai prosedur tanpa gejala
sisa.
3. BLOK PERIFER
a. PENGERTIAN
Blok perifer adalah tehnik pembiusan yang hanya melibatkan
sebagian tubuh saja (misalnya lengan atas atau bawah, tangan, tungkai, kaki
dan sebagainya). Tehnik ini dilakukan dengan menyuntikan obat bius lokal di
daerah sekitar syaraf yang mensarafi bagian tubuh yang akan dioperasi.
Pada saat mencari lokasi syaraf yang akan disuntik mungkin akan
merasakan sedikit nyeri. Kadang bila syaraf sudah terkena maka akan terasa
seperti kesetrum dibagian tubuh yang akan dioperasi. Demikian juga pada
saat penyuntikkan obat bius lokal akan teras nyeri, tapi lama kelamaan
bagian tubuh yang dioperasi akan terasa kesemutan dan akhirnya terasa
berat sampai tidak bisa digerakkan. Efek bius berlangsung antara 2-4 jam
tergantung jenis obat yang dipakai.
b.

Anda mungkin juga menyukai