Anda di halaman 1dari 39

PENERAPAN KEBIJAKAN

DAN SOSIALISASI UU KEBIDANAN


DALAM MENURUNKAN AKI
DAN AKN

Direktorat Kesehatan Keluarga


Kementerian Kesehatan

Seminar Program Studi Kebidanan, Universitas Gunadarma


Depok, 27 Agustus 2019
OUTLINE

1 2 3 4
Latar Kebijakan Peran Harapan
Belakang dan Bidan
Strategi
Latar Belakang
Sumber: SRS, 2014
Jumlah Kematian Ibu
800
Tahun 2018 dan 2019 (Juni)
700
700
Tahun 2015: 4.999
600 Tahun 2016: 4.912
522 Tahun 2017: 4.295
500 Tahun 2018: 4.221
421 Tahun 2019: 1,123 (Juni 2019)
400
Sumber: Data Rutin  under reported
300
247

200 186
223

141 141 139


120 111
102 99 98 95
100 86 82 81 79 75 74 68 61 60
116

52 51 49
107

46 44 43 39 35 35 29
85

10
60

25

21

14

15

58

10

40

60

44

29

24

27

18

29

20

14

22
9

1
6

9
0

2018 2019 (Juli)


Jumlah Kematian Neonatal
Tahun 2018 dan 2019 (Juni)
4000

3500 3358
3178 Tahun 2017: 17,688
3000 Tahun 2018: 21,095
2584 Tahun 2019: 5,315 (Juni 2019)
2500 Sumber: Data Rutin  under reported
2000

1500 1342

1001 923
1000 799 722
704 697 650
574 574 513 498
386 454 445 387 381
500 292 354 325 302
203 204 194 261 242 239 233 228 208 198 185
103 113 93 117 179 105 120 108 113 119 41 141 93 178 168 166 154 126
87
0 14 0 29 20 27 15 8 44 0 9 7 37 38
0

2018 2019 (Juli)


PENYEBAB KEMATIAN IBU PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL
TEMPAT ANC DAN TENAGA PEMBERI LAYANAN ANC
Persentase tenaga
pemberi layanan ANC

82.4%

13.4%

3.1%
0.5% 0.5%

dokter kandungan

dokter umum

perawat
bidan

Tidak ANC
RS Puskesmas Pustu/ Poliklinik Posyandu Dokter Lainnya Tidak
Pusling/ swasta praktek/ ANC
Polindes/ Bidan
Poskesdes praktek
swasta
CONTINUUM OF CARE
KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL
120

100 95.2 96.1

84.1
81.6 81.4 80.8
79.3
80 74.1
70 71.3 70
66.7 65.9
58.2 59.2 57.9
60 52.6

43.5
39.3 37.3
40 37
34.5
32.1 30.2

20

0
K1 K1 (ideal) K4 PF IMD KN1 KN lengkap KF lengkap ASI Eksklusif imunisasi dasar Ibu Hamil Ibu Balita
lengkap memiliki Buku memiliki Buku
KIA KIA

Riskesdas 2013 Riskesdas 2018


Kebijakan dan
Strategi
ACEH (3): SUMUT (4):
KALTIM (1):
Pidie, Deli Serdang,
Bireuen, Mandailing
Kutai Kertanegara
SULBAR (2): Kabupaten/Kota
Aceh Natal, KALTARA (2): Polewali Mandar,

Lokus AKI-AKN
KEPRI (1): SULUT (2):
Utara Asahan, Nias Kota Nunukan, Mamuju
Kep. Talaud,
Selatan Batam Bulungan SULTENG (3): Bolaang
KALTENG (2): Banggai Mongondow Utara
RIAU (2): MALUT (2):
Kotawaringin Timur, Kota Kepulauan,
Rokan Hilir, Kepulauan Sula, Kota
Waringin Barat Donggala, Sigi
Pelalawan Tidore Kep.
KALBAR (1): GORONTALO (2):
JAMBI (1): Kubu Raya Pohuwato, MALUKU (3):
Tanjung Jabung Boalemo Maluku Tengah, Maluku
Timur Tenggara, Buru
SUMBAR (4): BABEL (2):
Kota Padang, Bangka Selatan,
Pasaman Barat, Belitung Timur
Pesisir Selatan,
Agam
BENGKULU (2):
Seluma, Bengkulu
Utara DKI JAKARTA (3):
SUMSEL (2): Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta SULTRA (2):
Timur, Kota Jakarta Utara KALSEL (1): Bombana, PAPBAR (2):
Banyu Asin, Musi Manokwari,
LAMPUNG (1): Kota Baru Konawe Selatan
Banyuasin Fakfak
Kota Bandar
SULSEL (1):
Lampung
Gowa
PAPUA (3):
BANTEN (7):
Mimika, Merauke,
Serang, Lebak, DIY (1):
JABAR (21): Asmat
Tangerang, JATENG (14): Bantul BALI (2):
Indramayu, Bogor, Garut,
Pandeglang, Grobogan, Brebes, Karang Asem,
Sukabumi, Karawang,
Kota Serang, Demak, Cilacap, Tabanan
Bandung, Bandung Barat,
Kota Cilegon,
Cirebon, Purwakarta, Kota Batang, Kota
NTB (2): Justifikasi Pemilihan Lokus AKI AKN :
Kota Tangerang Lombok Timur, NTT (1):
Selatan
Bandung, Tasikmalaya, Semarang,
JATIM (18): Lombok Timor Tengah
• Kab/Kota dengan jumlah kematian ibu dan
Bekasi, Subang, Cianjur, Banyumas, Kendal, Jember, Kota Surabaya, Pasuruan, Tengah Selatan bayi terbanyak
Kuningan, Kota Bekasi, Kota Pemalang, Bojonegoro, Banyuwangi, Sidoarjo,
Depok, Kota Tasikmalaya,
Majalengka,
Boyolali, Sragen,
Klaten, Blora,
Pamekasan, Gresik, Bondowoso, • Ketersediaan SDM (SpOG, SpA, SpAn, Bidan)
Mojokerto, Tulungagung, Jombang,
Sumedang, Ciamis Tegal Kediri, Malang, Lumajang, Sampang, • Ketersediaan RS dan Puskesmas
Situbondo, Magetan
• DAK Penugasan dan DAK Afirmasi
1 PENINGKATAN AKSES SEMESTA

PENINGKATAN KUALITAS
2 PELAYANAN KESEHATAN
STRATEGI
INTERVENSI

3 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4 PENGUATAN TATA KELOLA


PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN SEMESTA
1
SIAP hamil
54 % puskesmas memberikan
pelayanan kespro catin
98 % mendapat
62,2 % puskesmas KN 1 : 84,1 %
melaksanakan pelayanan 448 perusahaan ANC berkualitas
KN 4 : 43,5%
kesehatan remaja / PKPR melaksanakan GP2SP

Usia Ibu Hamil Bayi Baru


Remaja
Reproduksi & Bersalin Lahir

Sumber data :
76,2 % remaja putri 57,2 % peserta KB aktif 79 % persalinan di RISKESDAS 2018,
Data rutin 2018
mendapat Tablet cara modern fasilitas
Tambah Darah 13,3% memakai MKJP kesehatan
10,6% Unmet need KB
Permenkes Nomor 4 tahun 2019 tentang STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN adalah tanggung jawab Kepala Daerah

Yankes pada usia Yankes pada usia


Yankes ibu hamil Yankes ibu bersalin Yankes bayi baru lahir
pendidikan dasar produktif
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN SEMESTA
1
STANDAR ANC BERKUALITAS
• 93,8% timbang BB, 57,8% ukur TB
• 84,2% mendapat
konseling, termasuk P4K dan
1. 7T  7,7 %
Timbang
KB PP
10. Temu BB dan
2.
• 94,8% ukur tekanan darah 10T  2,7%
Tekanan
wicara ukur TB darah

3. Tentukan
9. Tatalaksana LILA
• 67,5% ukur LILA
• 23,4% mendapat
tatalaksana kasus
10
10 TT 4. Tinggi
8. Tes fundus
Laboratorium uteri • 79,1% ukur tinggi fundus uteri
• 38,3% tes golongan darah,
35,6% tes protein urin, 7. Tablet 5. Tentukan
49,3% tes Hb Tambah presentasi • 89,6% ukur DJJ
Darah 6. Tetanus
Toksoid
dan DJJ
• 34,8% mendapat TTD 90 tablet selama hamil
• 70,9% imunisasi TT
Sumber data : SISKERNAS, 2016
CONTINUUM OF CARE
BERDASARKAN SIKLUS HIDUP

DEWASA LANSIA
REMAJA • Pelayanan kesehatan • Pengkajian
masa sebelum hamil Paripurna Pasien
ANAK-ANAK • UKS bagi catin dan PUS Geriatri (P3G)
BALITA • Imunisasi anak sekolah
• Kesehatan • KB bagi PUS • Posyandu Lansia
reproduksi
• SDIDTK • PKRT • Pemberdayaan
• Penjaringan anak usia • Konseling gizi
BAYI • MTBS sekolah • Deteksi PM dan PTM
Lansia dalam
HIV/AIDS dan Peningkatan
IBU HAMIL • Imunisasi
• SHK • PMT NAPZA • Kesehatan OR dan kerja Kesehatan keluarga
• P4K • ASI eksklusif • Gizi
• Buku KIA • • Integrasi UKS dan SBH • Tablet Fe • Home Care dan
• Imunisasi dasar lengkap Kolaborasi PAUD,
• ANC terpadu Krida penyakit • Konseling Kespro Perawatan Jangka
• Pemberian makan BKB, dan Posyandu
• PPIA (triple Panjang bagi lansia
• Penimbangan • Deteksi dan Simulasi • Skrining penyakit di • PKPR dan Posyandu
elimination) (PJP)
• Vit A kognitif sekolah remaja
• Kelas Ibu Hamil • MTBS, SDIDTK • Buku Kesehatan
• Penggunaan kelambu
• APN • Penggunaan kelambu Lansia
pada balita
• RTK pada bayi PELAKSANAAN PROGRAM
• Kemitraan Bidan • Pemeriksaan kontak
• Pemeriksaan kontak TB
TB pada balita • HOLISTIK
Dukun pada bayi
• KB PP • EID HIV • INTEGRASI
• PONED/ PONEK • BERKELANJUTAN
2 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

• 2.813 RS
• 794 BDRS
• 420 UTD
14 RS
RUJUKAN NASIONAL

619 RS
KABUPATEN/KOTA
20
RS Rujukan Regional
(110 RS Rujukan Regional)

RS RUJUKAN REGIONAL
(=110RS)
RS KELAS A 3 RS
RS KELAS B 48 RS
RS KELAS C 52 RS
RS KELAS D 7 RS
Jumlah RS dan UTD Per Provinsi Tahun 2018

2813 RS dengan 794 BDRS 420 (PMI dan UTD)

115 Kab tidak Punya UTD


75 Kab tidak punya UTD/BDRS

23
Sumber: Ditjen Yankes, 2019 Sumber: Profil Kesehatan Indonesia 2018
3 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
4 PENGUATAN TATA KELOLA
4 PENGUATAN TATA KELOLA DI KAB/KOTA MELALUI AMP
4 PENGUATAN TATA KELOLA PEMBIAYAAN
Peran Bidan
berdasarkan UU
Kebidanan
Peran dan Fungsi Bidan
1. Penapisan (skrining) awal kasus &
Stabilisasi 1. Penapisan (skrining) awal
kasus rujukan & Stabilisasi
2. Kolaborasi penanganan kasus spesifik,
komplikasi dan kegawatdaruratan 2. Kolaborasi penanganan
maternal neonatal kompleks (TIM LAYANAN komplikasi dan
PONEK) – Sub-spesialistik kegawatdaruratan maternal
KESEHATAN neonatal (TIM PONEK) -
3. Asuhan lanjut paska tindakan medik TERSIER Spesialistik
pada kasus komplikasi maternal
neonatal yang kompleks 3. Asuhan lanjut paska tindakan
(interprofessional health care) medik pada kasus komplikasi
maternal neonatal
PUSKESMAS (interprofessional health care)
LAYANAN
1. Pelayanan kebidanan essensial normal
2. Promotif dan Preventif KESEHATAN SEKUNDER
3. Deteksi dini Resti Maternal Neonatal Praktik Mandiri Bidan
4. PPGDON (Stabilisasi pra rujukan &
rujukan) 1. Pelayanan kebidanan
essensial normal
5. Kebidanan Komunitas (terintegrasi)
6. Pembina Posyandu & UKBM
LAYANAN KESEHATAN PRIMER
2. Promotif dan Preventif
7. Kolaborasi TIM PONED 3. Deteksi dini Resti Maternal
(Interprofessional) Neonatal
4. PPGDON (Stabilisasi pra
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT rujukan & rujukan)
PROMOTIF
Tugas dan Wewenang Bidan

UU Kebidanan No.4/2019 Pasal 46 dan 48

 Tugas Bidan meliputi:


a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak;
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan & keluarga berencana;
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang;
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
 Tugas Bidan dapat dilaksanakan secara bersama atau sendiri.
 Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan harus sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya.
Pelayanan Kesehatan Ibu
UU Kebidanan No.4/2019 Pasal 49

Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu, Bidan


berwenang:
1) memberikan Asuhan Kebidanan pada masa sebelum hamil;
2) memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal;
3) memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan dan
menolong persalinan normal;
4) memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas;
5) melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil,
bersalin, nifas, dan rujukan; dan
6) melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa
kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas, serta
asuhan pascakeguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
Pelayanan Kesehatan Anak
UU Kebidanan No.4/2019 Pasal 50

Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan anak,


Bidan berwenang:
1) memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi,
balita, dan anak prasekolah;
2) memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat;
3) melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita,
dan anak prasekolah serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan
tumbuh kembang, dan rujukan; dan;
4) memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi
baru lahir dilanjutkan dengan rujukan.
UU NO 4 TAHUN 2019
Tentang Kebidanan
Pengaturan penyelenggaraan Kebidanan bertujuan:
a. meningkatkan mutu pendidikan Bidan;
b. meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
Pasal 3 c. memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Bidan dan Klien; dan
d. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu, bayi
baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah.

(1) Bidan lulusan pendidikan diploma tiga hanya dapat melakukan Praktik
Kebidanan di Fasilitas pelayanan Kesehatan

Pasal 43 (2) Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan Praktik Kebidanan di
Tempat Praktik Mandiri Bidan dan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya

(3) Praktik Mandiri Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan hanya
pada 1 (satu) Tempat Praktik Mandiri Bidan.
UU NO 4 TAHUN 2019
Tentang Kebidanan

dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan


ibu, bidan berwenang melakukan pertolongan pertama
kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, nifas dan rujukan dan
Pasal 49

melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada


masa kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa
nifas, serta asuhan pasca keguguran dan dilanjutkan dengan
rujukan

memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan


Pasal 50 pada BBL dilanjutkan dengan rujukan
Bidan dalam melaksanakan Praktik Kebidanan
berhak:
UU Kebidanan No.4/2019 Pasal 60

a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai


dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar
profesi, standar pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional;
b. memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap dari Klien
dan/atau keluarganya;
c. menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan
kode etik, standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur
operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang telah diberikan;
e. memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar; dan
f. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesi.
Bidan dalam melaksanakan Praktik Kebidanan
berkewajiban:
UU Kebidanan No.4/2019 Pasal 61

a. memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode
etik, standar profesi, standar pelayanan profesi, standar prosedur operasional;
b. memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai tindakan Kebidanan kepada Klien
dan/atau keluarganya sesuai kewenangannya;
c. memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
d. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
e. mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesuai dengan standar;
f. menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;
g. menghormati hak Klien;
h. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai dengan Kompetensi Bidan;
i. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
j. meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
k. mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilannya melalui pendidikan
dan/atau pelatihan; dan/ atau
l. melakukan pertolongan gawat darurat.
Harapan
HARAPAN DALAM PENURUNAN AKI AKN

1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme bidan melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan serta pembinaan etika profesi secara berkelanjutan – Midwifery Up-date

2. Kepatuhan Bidan dalam memberikan asuhan yang berkualitas dan komprehensif sesuai
standar dengan pendekatan holistik, sesuai kewenangan dan ketentuan UU yang berlaku

3. Bidan memberdayakan perempuan, keluarga dan masyarakat dalam KIA untuk meningkatkan
health care seeking dan penggunaan Buku KIA

4. Kurikulum kebidanan dapat mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat serta kebijakan


yang ada

5. Penelitian / kajian ilmiah bidang KIA yang mendukung peningkatan kualitas asuhan
kebidanan
TERIMA KASIH
ditkesga@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai