Anda di halaman 1dari 25

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Peradangan telinga tengah berulang dan berjalan lama dan tidak sembuh-sembuh.
 Otore yang terus-menerus lebih dari 6 minggu atau sering kambuh, kadang disertai
keluhan gangguan pendengaran.
Pemeriksaan Fisik
 Radang pada telinga tengah, kadang-kadang disertai ketulian dalam beberapa
tingkatan.
Diagnosis Banding  Otitis eksterna
 Tumor telinga
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah + urin rutin
 Foto rontgen mastoid
 Bakteriologi sekret
 Bila perlu pemeriksaan audiometri
Konsultasi  UPF Saraf
 UPF Bedah Saraf bila terdapat kecurigaan ke arah penyulit intrakranial
Perawatan RS  Rawat Inap, bila terjadi komplikasi
Terapi  Konservatif/medikamentosa
 Bila perlu operatif
Penyulit  Mastoiditis
 Abses retroaurikuler
 Parese/paralisis N. VII
 Labirintitis/petrositis
Informed Consent  Tertulis, untuk terapi bedah
 Tidak tertulis untuk terapi konservatif/medikamentosa
Lama Perawatan -
Masa Pemulihan -
Luaran -
PA -
Autopsi/Risalah Rapat -

OTITIS EKSTERNA (BENIGNA)

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Sensasi radang di telinga luar
 Sering timbul akibat : infeksi
 Usia Tua
 Diabetes
 Trauma
 Iritasi salah satu :
- Mekanis
- Termis
- Kimiawi
- Akibat radiasi
Pemeriksaan Fisik
 Tanda-tanda radang di liang telinga, kadang-kadang disertai sekret dan tanda-tanda
infeksi jamur
Diagnosis Banding  Otitis media
 Radang sekitar telinga
Pemeriksaan Penunjang -
Konsultasi -
Perawatan RS  Rawat jalan
Terapi Konservatif medis :
- Lokal
- Sistemis
Penyulit Karena penyakit :
 Infeksi sistemis
 Endokaridtis
Informed Consent  Tertulis, tidak perlu.
Lama Perawatan -
Masa Pemulihan -
Luaran  Sembuh total
PA -
Autopsi/Risalah Rapat -

RINITIS KRONIS ALERGI

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Gejala utama : bersin, meler (encer-jernih), sumbat dan gatal hidung. Gejala tersebut
bersifat menahun dan hilang-timbul terkait dengan alergen, bertambah pada perubahan
musim, suhu udara dan kelembaban
Pemeriksaan Fisik
 Laboratorium
 Mukosa hidung dan konka edema, licin, pucat, livid dan basah.
 Kadang-kadang disertai polip, tanda allergic salute dan allergic crease sering
dijumpai pada anak.
Diagnosis Banding  Rinitis vasomotor
 Rinitis infeksi
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium
 IgE total serum (umumnya 100)
 Kerokan mukosa konka : umumnya eosinofili
 Bila fasilitas memungkinkan : Tes kulit (Prick tesrs)
 Rontgen SPN (bila dicurigai ada komplikasi/faktor predisposisi)
Konsultasi  Dokter spesialis penyakit dalam
Perawatan RS  Rawat jalan, kecuali bila terjadi penyulit akibat penyakit maupun akibat terapi atau
untuk Imunoterapi singkat (rush immunotherapy).
Terapi Konservatif
 Penghindaran diri terhadap alergen (bila sudah diketahui)
 Meningkatkan ketahanan tubuh
 Obat histamin antagonis
 Sewaktu-waktu bila perlu : steroid, elektrokauterisasi konka, atau kemokauterisasi
konka.
 Bila perlu dan memungkinkan, imunoterapi
Bedah
 Bila perlu konkotomi/vidian neurektomi
Penyulit Karena penyakit
 Sinusitis paranasalis; otitis media; polip hidung, retinitis; hipoanosmia
Karena tindakan bedah
 Epistaksis; anosmia
Karena imunoterapi
 Reaksi sistemis ringan, bronkospasme, sampai syok anafilaksis
Informed Consent  Tertulis, untuk terapi bedah
 Tidak tertulis untuk terapi medikamentosa dan terapi spesifik
Lama Perawatan  Untuk pasien RA tanpa komplikasi: tidak perlu dirawat
 Untuk pasien tindakan bedah:bila perlu dirawat
 Untuk imonoterapi singkat:3 hari yaitu selama terapi sampai tercapai
dosis rumatan (kurang).
Masa Pemulihan  Untuk pasien tindakan bedah: istirahat rumah maksimal 7 hari sebelum aktivitas kembali.
 Pasien rawat jalan, bila perlu 1-2 hari.
Luaran  Umumnya sembuh persial: dapat sembuh total
 Komplikasi tindakan bedah: (sangat kurang), epistaksis
 Komplikasi terapi spesifik
RINITIS KRONIS INFEKSI

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Empat Gejala utama : meler (kental,berwarna); sumbat hidung dan kadang-kadang
rasa panas/perih dan gatal hidung
 Gejala tambahan: nyeri pipi, demam dan sefagia
 Gejala tersebut bersifat menahaun dan hilang timbul
Pemeriksaan fisik
 Mukosa hidung dan kornea edema, permukaan tak licin, hiperemesis (ringan), basah
berlendir.
 Kadang-kadang disertai polip dengan secret yang kental.
Diagnosis Banding  Rinitis vasomotor
 Rinitis alergi
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium : IgE total serum (umumnya <100)
 Biarkan mikroorganisme sekret hidung dan tessensitivitasnya.
Konsultasi  Foto rontagen sinus paranasalis (bila ada komplikasi).
Perawatan RS  Umumnya tidak perlu dirawat kecuali bila ada tindakan operatif
Terapi  Terapi konservatif
 Dekongestan, mukolitik, antibiotik
Terapi operatif  Bila perlu
Penyulit Karena penyakit:
 Sinusitis paranasalis
 Otitis media
 Polip hidung
 Hipoanosmia
 Meningitis
 Tonsilofaringitis kronis
 Komplikasi sistemis lainnya.
Karena tindakan bedah:
 Epistaksis
 Anosmia
 Sinekaia

TONSILITIS KRONIS

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Nyeri menelan, nyeri tenggorokan, rasa benda asing di tenggorokan, mulut berbau,
kadang-kadang disertai lesu, nafsu makan turun, sakit kepala.
Pemeriksaan fisik
 Biasanya tonsil membesar
 Detritus (+) pada penekanan
 Arkus anterior/posterior hiperemesis
 Kadang-kadang kelenjar submandibula membesar
Diagnosis Banding  Radang tonsil oleh sebab lain
 Kelainan darah
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah rutin
Konsultasi -
Perawatan RS  Rawat jalan, kecuali bila operatif
Terapi Konservatif  Simtomatis dan antibiotik
Penyulit Karena penyakit:
 Infeksi leher dalam
 Otitis media
 Sinusitis paranasal
 Ke tempat jauh antara lain ginjal, sendi
Karena operasi:
 Pneumonia aspirasi
 Perdarahan

Informed Consent  Tertulis, perlu bila operasi

Lama perawatan  Maksimum 3 hari (Bila operasi/tanpa komplikasi).

SINUS MAKSILARIS KRONIS

Kriteria Diagnosis Anamnesis


 Pilek, bau, sekret kental
 Rasa kering tenggorok / post nasal drip
 Rasa tersumbat di hidung
 Kadang-kadang nyeri kepala ( tak hebat )
 Kadang-kadang batuk
Pemeriksaan fisik
 Mukosa hidung hiperemises, edema, hiperteropi, pus pada meatus media
 Post nasal drip ( + )
 Nyeri tekan pipi bisa ( + )
 Dentogen : bisa terdapat karies dentis sampai dengan gangren pulpa
Diagnosis Banding  Ozaena
 Kasinoma hidung + sinusitis para nasal
 Benda asing rongga hidung
Pemeriksaan Penunjang  Transiluminasi
 Bila perlu foto rontgen sinus para nasal
 Antarasekopi/ sinuskopi
Konsultasi  Bila perlu, dokter spesialis
mata
Perawatan RS  Rawat jalan bila terapi konservatif
 Rawat inap bila terapi operatif
Terapi Konservatif
 Medika mentosa simtomantis + antibiotik. Bila perlu irigasi sinus maksilaris
Operatif
 Operatif endo / ekstranasal
 Ekstrasi gigi
Penyulit Akibat penyakit :
 Otitis media
 Sinusitis prontalis / etmoidalis
 Dakriosistitis
 Faringngitis, laryngngitis + bronkhitis
 Osteomielitis
Akibat operasi :
 Fistel oroantral
 Parastesi pipi
 Infeksi
Informed Consent  Perlu tertulis bila operasi
 Tidak tertulis untuk konservatif
Lama Perawatan  Operatif minimum 5 hari

Masa Pemulihan  Maksimum 10 hari

Luaran  Dapat sembuh total atau


 Parsial
PA  Bila terdapat kecurigaan keganasan

Autopsi /risalah rapat -


FARINGITIS KRONIS

Kriteria Diagnosis Anamnesis


 Nyeri tenggorok, rasa mengganjal
 Disertai lesu, napsu makan
menurun, sakit kepala
Pemeriksaan fisik
 Mukosa hiperemesis
 Pada umum nya paring bergranula
Diagnosis Banding  Radang spesifik : TBC
 Radang nonsepesifik : jamur
 Keganasan
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah, urin rutin
 Bakteriologi
 Biopsi
 Swab
Konsultasi -
Perawatan RS  Rawat
jalan
Terapi  Konservatif
 Medikamentosa simtomatis dan antibiotik
Terapi Tindakan  Kauterisasi ( kimiawi, dan atau elektris )
Penyulit Lokal
 ” Foetor ex ore ”
 Otitis media
Ke tempat jauh
 Endokarditis bakterialis
 Glomerulonefritis
Informed Consent  Tertulis, tidak tertulis

Lama Perawatan -

Masa Pemulihan -
ABSES PERITONSIL

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Sakit
melena, banyak ludah, suara sengau, sukar buka mulut, mulut bau.
Pemeriksaan fisik
 Serting disertai pembengkakan kelenjar submandibula.
 Palatum mole membengkak, teraba fluktuasi
 Tonsil membesar, biasanya unilateral, uvula terdorong ke sisi yang sehat.
 Sering pada orang dewasa, jarang pada anak-anak.
Diagnosis Banding  Tumor tonsil
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah rutin
Konsultasi  Dokter spesialis THT
Perawatan RS  Tidak perlu dirawat, kecuali ada penyulit
Terapi  Pungsi dan insis abses.
 Antibiotik dosis tinggi
 Obat analgetik.
 Obat kumur.
Standar RS -
Penyulit  Perdarahan
 Penyebaran abses ke parafaring, mediastinum atau ke sinus kavernosus.

Informed Consent  Perlu tertulis

Standar Tenaga  Spesialis THT

Lama Perawatan -

Masa Pemulihan  3-5 hari

Luaran  Sembuh, dilanjut kan untuk tonsilektomi.

PA -

Autopsi /risalah rapat -


ABSES RETROFARING

Kriteria Diagnosis Anamnesis


 Demam, nyeri dan leher kaku
Pemeriksaan fisik
 Pada dinding belakang faring menonjol dan lunak
 Biasanya didahului infeksi saluran napas atas, trauma atau TBC
vertebrae servikalis
 Dapat menyebab kan sumbatan saluran pernapasan atas
 Lebih sering di temukan pada anak-anak usia 3 bulan – 5 tahun
Diagnosis Banding  Adenoiditis
 Tumor retrofaring
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah rutin
 Foto rontgen jaringan lunak leher AP / lateral
 Foto toraks
 Pemeriksaan mikrobiologi
Konsultasi  Dokter Spesialis THT
 Dokter Spesialis Anak
Perawatan RS  Rawat inap untuk tindakan pembedahan dan observasi sumbatan jalan napas.
Terapi  Pungsi dan insisis abses
 Pasien berbaring dalam posisi trendelenberg
 Antibiotik dosisi tinggi untuk keman aerob dan anarob.
 Bila penyebab nya TBC, diberikan antituberkulosis
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Sumbatan saluran napas atas
 Aspirasi
 Mediastinitis
Informed Consent  Perlu tertulis

Standar Tenaga  Spesialis THT

Lama Perawatan  5 – 7 hari, bergantung pada penyebab nya.

Masa Pemulihan  3 – 7 hari, bergantun pada penyebab nya

Luaran  Sembuh

PA -

Autopsi /risalah rapat -

OKLUSI TUBA EUSTAKLI

Kriteria Diagnosis Anamnesis


 Kurang pendengaran ( tuli hantar )
 Telinga rasa penuh / tersumbat
 Aurofoni ( suara sendiri lebih keras terdengar )
 Tinitus ( telinga berdering )
 Otalgia ( derajat ringan )
 Kadang – kadang vertigo / dizziness
Pemeriksaan fisik :
 Reflek cahaya menurun sampai dengan menghilang
 Kadang – kadang retraksi membran tempani
Diagnosis Banding  Timpanosklerosis
 Atelektasis
Pemeriksaan Penunjang  Tes suara / tes garpu tale
 Blia dimungkinkan audiometri, timpanometri
Konsultasi -
Perawatan RS  Rawat jalan, rawat inap bila dilakukan tindakan operatif
Terapi Kausal
 AkIbat palatoskisis : operasi palatoplasti
 Akibat ISPA : pengaobatan ISPA
 Akibat elergi : atasi alergi
 Akibat adenoiditis : adenoidektomi
Konservatif
 Tes valsava : Pneumomassase
 Politserisasi : Menghilangkan obstuksi kavum nasi
 Kateterisasi : Tampon hidung harus dilindungi antibiotik
Operatif  Kadang – kadang perlu perasentese atau pemasangan ” gromet ”
Penyulit  Tuberkataral
 Hidrotimpanum
 Otitis media akut
Informed Consent  Tertulis, perlu pada tidakan
Lama Perawatan -
Masa Pemulihan  Sangat bergantung pada penyebabnya

Luaran  Sembuh total


 Sering kambuh
PA  Tidak perlu

Autopsi /risalah rapat -


TULI MENDADAK

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Tiba – tiba tuli, bisanya unilateral.
 Bersifat sensorineurai
 Sering di sertai tinitus dan vertigo
Pemeriksaan fisik
 Pada pemeriksaan otoskopi : bentuk dan gerakan membran timpani normal.
Diagnosis Banding  Tuli akibat sumbatan tuba eustakii
 Penyakit menier
 Neuroma akustik
Pemeriksaan Penunjang  Pemeriksaan audiologi
 Pemeriksaan fungsi vestibuler
 Laboratorium darah lengkap
 Foto rontgen tulang temporal (atas indikasi)
Konsultasi  Dokter Spesialis THT
 Dokter Spesialis Penyakit Dalam / Hematologi
 Dokter Spesialis Saraf
Perawatan RS  Rawat inap
Terapi  Tirah baring
 Infus komplamin 1200 mg/500/cc/hari selama 2 minggu, dilanjutkan suntikan
komplamin intamuskuler 2 x 2 ampul pagi dan sore atau diberikan per oral.
 Prednison 4 x 10 mg, di turunkan perlahan – lahan, tiap 3 hari.
 Vitamin C forte 2 x 1 tablet
 Nerobion 3 x 1 tablet
 Diet rendah garam
 Inhalasi oksigen 4 x 15 menit
 Bila penyebabnya virus diberikan obat antiviris.
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Rasa terbakar di daerah muka
 Tuli permanen

Informed Consent  Perlu tertulis

Standar Tenaga  Dokter spisialis THT

Lama Perawatan  2 minggu – 1 bulan

Masa Pemulihan  5 – 7 hari

Luaran  Sembuh sempurna


 Sembuh dengan cacat
PA -

Autopsi /risalah rapat -


SERUMEN SUMBAT

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Sumbatan telinga / gangguan pendengaran
Pemeriksaan fisik
 Sumbatan oleh serum pada liang telinga luar
Diagnosis Banding  Otitis eksterna
 Tumor liang telinga luar
 Benda asing liang telinga
Pemeriksaan Penunjang -
Konsultasi -
Perawatan RS  Rawat jalan
Terapi Konservatif  Ekstraksi, irigasi
 Medikamentosa ( pacsaekstraksi )
 Terapi lokal / terapi sistemis
Penyulit  Penyulit karena penyakit
 Otitis eksterna
 Otitis media
Informed Consent  Tertulis, tidak perlu
Lama Perawatan -

Masa Pemulihan  Dapat istirahat 1 – 2 hari bila terdapat infeksi sekunder

Luaran  Sembuh total


 Rekurensi
PA  Tidak perlu

Autopsi /risalah rapat -

POLIP HIDUNG

Kriteria Diagnosis Anamnesis


 Rasa sumbatan di hidung
 Dapat di sertai hiposmia / anosmia
Pemeriksaan fisik
 Tampak massa putih atau kebiruaan bening, perabaan lunak dan tidak nyeri, tidak
mudah berdarah, bertangkai / mudah di gerakkan, unilateral / bilateral.
Diagnosis Banding  Tumor ganas hidung
 Konka polipoid
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah rutin
 Foto rontgen sinus paranasal
Konsultasi  Dokter spesialis THT
Perawatan RS  Rawat inap untuk tindakan pembedahan bila ada komplokasi sinus
Terapi  Ekstirpasi polip ( polipektomi )
 Etmoidektomi intranasal / ekstranasal bila polip berasal dari sinus etmoid
 Terapi terhadap penyebabnya misal obat antialergi
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Hiposmia / anosmia
 Sinusitis
 Perdarahan
Informed Consent  Perlu tertulis
Standar Tenaga  Spesialis THT

Lama Perawatan  Dapat berobat jalan pada polipektomi


 3 – 7 hari pada etmoidektomi
Masa Pemulihan  3 – 7 hari

Luaran  Sembuh
 Sering kambuh kembali
PA  Perlu bila dicurigai ganas

Autopsi /risalah rapat -

DEVIASI SEPTUM

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Sumbatan hidung uni / bilateral
 Sering disertai rasa nyeri di kepala
 Penghidupan dapat terganggu
Pemeriksaan fisik
 Tampak septum deviasi atau dislokasi atau ada spina / krista
Diagnosis Banding  Hematom septum
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah rutin
 Foto rontgen sinus paranasal
Konsultasi  Dokter spesialis THT
Perawatan RS  Rawat inap untuk tindakan pembedahan
Terapi  Bila gejala / keluhan tidak ada atau sangat ringan tidak perlu tindakan koreksi
septum ( pembedahan )
 Pembedahan : septoplasti, reseksi submukosa ( SMR )
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Infeksi
 Sinusitis
 Hiposmia / anosmia
 Perforasi septum
Informed Consent  Perlu tertulis

Standar Tenaga  Spesialis THT

Lama Perawatan  3 – 5 hari

Masa Pemulihan  3 – 7 hari


Luaran  Sembuh

PA -

Autopsi /risalah rapat -

EPISTAKSIS

Kriteria Diagnosis  Perdarahan dari hidung yang disebabkan oleh kelianan lokal atau sistemis.
 Lokal : trauma, tumor, infeksi
 Sistemis : hipertensi, kelainan darah, gangguan endrokin.
 Sumber perdarahan dari anterior atau posterior.
Diagnosis Banding  Berdasarkan kausa
Pemeriksaan Penunjang  Dilakukan setelah perdarahan diatassi
 Laboratorium darah lengkap
 Foto rontgen hidung dan sinus paranasal ( atas indikasi )
Konsultasi  Dokter spesialis THT
Perawatan RS  Rawat inap
untuk mengatasi perdarahan, mencegah komplikasi, mencegah berulangnya perdarahan
dan mencari penyebabnya.
Terapi Hentikan perdarahan dengan :
 Kaustik AgN03, pasang tampon hidung, pemerian obat hemotastis
untuk perdarahan anterior
 Tampon posterior ( belloq tampon ) untuk perdarahan posterior
 Tampon dapat dipertahan kan sampai 2 x 24 jam
 Bila tindakan di atas tidak berhasil, dilakukan ligasi a, etmoidalis
anterior, a, etmoidalis posterior atau a, maksilaris interna
 Dilakukan terapi terhadap kausanya.
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Renjatan
 Anemia
 Sinusitis
 Otitis media
 Hemotimpanum
 Bloody tears
Informed Consent  Perlu tertulis, kecuali keadaan gawat darurat.

Standar Tenaga  Dokter Spesialis THT.


 Dokter Umum dalam keadaan gawat darurat.
Lama Perawatan  Bergantung pada kausanya.

Masa Pemulihan  3-5 hari.

Luaran  Sembuh
 Dapat berulang bergantung pada kausanya.
PA -

Autopsi /risalah rapat -


BENDA ASING DI LARING / TRAKEA

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Tersedak benda asing.
Pemeriksaan fisik:
 Batuk, napas berbunyi, sering disertai sesak napas.
 Bila benda asing di laring, gejalanya adalah disfoni, stridor dan tampak cekung di
suprasternal, epigastrium, sela iga dan supraklavikula.
 Sering ditemukan pada anak-anak.
Diagnosis Banding  Edem laring
 Laringitis akut
Pemeriksaan Penunjang  Foto toraks
 Foto jaringan lunak leher
Konsultasi  Dokter Spesialis THT
 Dokter Spesialis Anak
Perawatan RS  Rawat inap untuk tindakan.
Terapi  Laringoskopi/trkeoskopi
 Ekstraksi benda asing
 Trakeostomi bila ada tanda-tanda sumbatan saluran napas.
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Atelektasis
 Aspirasi
 Pneumotoraks
 Sumbatan saluran napas
 Meninggal
Informed Consent  Diperlukan tertulis

Standar Tenaga  Dokter Spesialis THT

Lama Perawatan  3-5 hari

Masa Pemulihan  3-5 hari

Luaran  Sembuh total


 Bila ada komplikasi sembuh parsial
 Meninggal
PA -

Autopsi /risalah rapat -

ANGINA LUDOVICI
Kriteria Diagnosis Anamnesis:
 Nyeri tenggorok dan leher disertai pembengkakan didaerah submandibula.
Pemeriksaan fisik:
 Hiperemesis dank eras pada perabaan.
 Dasar mulut terdorong ke atas.
 Sering disertai tanda-tanda sumbatan saluran napas.
 Sumber infeksi sering dari gigi.
 Trismus.
Diagnosis Banding  Tumor submandibula
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah rutin
 Gula darah
 Pemeriksaan mikrobiologi
Konsultasi  Dokter Spesialis THT
 Dokter Gigi
Perawatan RS  Rawat inap untuk tindakan pembedahan.
Terapi  Insisi dan eksplorasi
 Antibiotik dosis tinggi untuk kuman aerob dan anaerob.
 Pengobatan terhadap sumber infeksi.
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Sumbatan saluran napas
 Mediastinitis
 Sepsis
Informed Consent  Perlu tertulis.

Standar Tenaga  Dokter Spesialis THT

Lama Perawatan  5 – 7 hari

Masa Pemulihan  3 – 5 hari

Luaran  Sembuh total

PA -

Autopsi /risalah rapat -

TUMOR GANAS LARING

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Suara sesak lebih dari 2 minggu
 Sesak napas makin lama makin berat
 Batuk kadang-kadang berdarah
Pemeriksaan fisik
 Penurunan berat badan
 Sering pada laki-laki di atas 40 tahun, perokok dan peminum alkohol
 Teraba kelenjar getah bening leher bila ada metastasis
Diagnosis Banding  TBC laring
 Tumor jinak laring
 Edem laring
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah lengkap
 Foto toraks
 Foto leher lateral
Konsultasi  Dokter Spesialis THT
 Dokter Spesialis Paru
( bila ada indikasi )
Perawatan RS  Rawat inap untuk tindakan pembedahan
Terapi  Bergantung pada stadium tumor
 Bisa berupa :
- Radiasi
- Laringektomi
 Terapi kombinasi
- RND bila ada metastasis
- Trakeostomi untuk mengatasi sumbatan
saluran napas
- Kemoterapi
Standar RS  Tipe C
Penyulit  Infeksi
 Fistula
faringokutan
Informed Consent  Perlu tertulis

Standar Tenaga  Dokter Spesialis THT


 Dokter spesialis Radioterapi
Lama Perawatan  15 - 30 hari

Masa Pemulihan  2 – 4 minggu

Luaran  Sembuh, stadium dini


 Residif
 Meninggal
PA  Perlu, biasanya pada karsinoma sel skuamosa

Autopsi /risalah rapat -


TUMOR GANAS HIDUNG DAN SINUS PARANASAL

Kriteria Diagnosis  Gejala awal sering menyerupai


sinusitis kronis
 Hidung tersumbat, disertai
rinore, kadang-kadang bercampur darah
 Pembemkakan pipi, nyeri
 Pada stadium lanjut menyebabkan proptosis, diplopia, pembengkakan palatum, gigi
goyah/tanggal.
 Pada pemeriksaaan tampak massa tumor dalam rongga hidung yang mudah berdarah.
Diagnosis Banding  Tumor jinak
Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium darah lengkap
 Foto sinus paranasal
 Foto toraks
 CT scan sinus paranasal ( atas indikasi )
Konsultasi  Spesialis THT
 Dokter Spesialis Mata
 Dokter Spesialis Bedah Saraf
 Bagian Gigi Mulut
Perawatan RS  Rawat inap untuk pembedahan
Terapi  Bergantung pada stadium
 Radiasi
 Mastoidektomi parsial
 Mastoidektomi total
Standar RS  Tipe B
Penyulit  Infiltrasi ke intrakranial
 Metastasis jauh
 Infeksi akibat pembedahan
 Perdarahan
Informed Consent  Perlu tertulis

Standar Tenaga  Dokter Spesialis THT


 Dokter Spesialis Radioterapi
Lama Perawatan  7 – 14 hari

Masa Pemulihan  Bergantung pada stadium tumor dan jenis


pengobatan
Luaran  Sembuh
 Cacat
 Residif
 Meninggal
PA  Perlu tertulis

Autopsi /risalah rapat -


TUMOR GANAS NASOFARING

Kriteria Diagnosis Anamnesis :


 Biasanya berupa keluhan hidung : hidung
tersumbat, epistaksis (ringan), gangguan pendengaran (ringan), sakit kepala,
pembengkakan leher dan kelumpuhan saraf sentral
Pemeriksaan fisik:
 Stadium dini kelainan fisik tidak jelas
 Permukaan mukosa dapat tidak rata, palpasi agak mudah berdarah
Stadium selanjutnya:
 Tampak tumor nasofaring
 Kelumpuhan saraf sentral
 Tumor leher lateral
 Kadang-kadang sumbatan hidung
Diagnosis Banding  Tumor leher lain
 Kelainan neurologis
 Adenoid
Pemeriksaan Penunjang  CT scan
 Audiologi
 Biopsi / eksplorasi pada daerah yang
mencurigakan
Konsultasi  Spesialis saraf, mata,
Radioterapi
Perawatan RS  Stadium dini dapat
rawat jalan, stadium lanjut perlu rawat inap
Terapi  Suportif, radioterapi
Penyulit Karena Penyakit
 Disfagia
 Gangguan pendengaran
 Perdarahan
 Gangguan neurologis
 Sumbatan jalan napas
Informed Consent  Perlu tertulis

Anda mungkin juga menyukai