PENDAHULUAN
persalinan yang pendek kurang dari 2 tahun, dan persalinan yang dilakukan
narkosa.
Rachimhadi T, 2002).
pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu nifas yang bersalin di
1
Ruang VK bersalin di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya pada bulan
Januari 2016 sampai dengan maret 2017 yang berjumlah 1840 responden
dan jumlah sampel penelitian 182. Sampel diambil secara sistematik random
maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan antara usia resiko
antara usia resiko tinggi dengan kejadian perdarahan post partum di Ruang
1.2 Tujuan
2
1.2.2 Tujuan Khusus
postpartum hemorrhage)
hemorrhage)
hemorrhage)
3
8) Memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap kesenjangan
antara teori dan praktek pada asuhan kebidanan pada Ibu Nifas
postpartum hemorrhage)
1.3 Manfaat
a. RS Putra Waspada
Karya Tulis ini dapat menjadi bahan acuan dan bacaan untuk
4
b. Bagi Profesi Bidan
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
(Manuaba, 1999).
500 ml atau lebih darah setelah anak lahir. Pritchard dkk mendapatkan
kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta
1998).
6
2.1.2 Epideiologi
7
4.Laserasi jalan lahir (4-5%).
2.1.3 Klasifikasi
pertama.
hemorrhage)
8
b) Plasenta inkreta : vili khorialis tumbuh lebih dalam dan
pola normal involusi, dan keadaan ini merupakan salah satu dari
9
lokia alba. Lokia bisa tetap dalam bentuk rubra, atau kembali ke
jika ada infeksi. Ibu bisa juga memiliki riwayat perdarahan yang
persalinan.Yaitu;
10
3) Uterus yang lembek akibat narkoba.
2.1.5 Patofisiologi
apabila hal ini dibiarkan berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam
jumlah perdarahan, maka darah yang keluar setelah uri lahir harus
11
Pada atonia uteri terjadi kegagalan kontraksi uterus,
dengan baik sehingga pada palpasi teraba uterus yang keras. Dengan
dalam jumlah yang banyak (> 500 ml), nadi lemah, pucat, lochea
berwarna merah, haus, pusing, gelisah, letih, dan dapat terjadi syok
a. Atonia Uteri:
postpartum primer)
12
b. Robekan jalan lahir
plasenta baik.
c. Retensio plasenta
lanjutan
segera
e. Inversio uterus
- Gejala yang selalu ada: uterus tidak teraba, lumen vagina terisi
pucat
13
2.1.7 Pencegahan dan Penanganan
post partum adalah memimpin kala II dan kala III persalinan secara
6. Atasi syok.
14
9. Bila perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah.
<20 tahun dan 35 tahun, dimana pada usia tersebut alat reproduksi
dan di atas 35 tahun. Wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah
melahirkan pada usia di bawah 20 tahun 25 kali lebih tinggi dari pada
15
adalah menurunnya fungsi organ dan sistem tubuh diantaranya sistem
memiliki risiko yang lebih tinggi, fungsi organ dan kematangan sel
perdarahan post partum di usia 20-35 tahun pada penelitian ini adalah
kejadiannya lebih rendah dibanding usia <20 atau >35 tahun, sesuai
teori bahwa pada persalinan 20-35 tahun resiko perdarahan akan lebih
sedikit dibanding dengan persalinan pada usia <20 atau >35 tahun.
Tingginya angka kejadian ini bisa saja terjadi disebabkan oleh faktor
16
MAK III, sehingga pada usia ibu antara <20 dan >35 tahun pada
sedangkan dari 46 ibu yang bersalin dengan paritas tidak berisiko (2-
value = 0,042 < dari nilai α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa
persalinan dan nifas. Sedangkan pada paritas tinggi (lebih dari 3),
17
Cunningham (2010) mengatakan bahwa paritas tinggi
lebih lemah.
artinya Ibu dengan paritas beresiko (1 dan >3) memiliki resiko 3 kali
18
2.3 Tinjauan Menejemen 5 Langkah Askeb
cara:
dianut.
19
Pekerjaan : Untuk mengetahui apakah ibu terlalu lelah dalam
b) Data objektif
2) Tanda-tanda vital
c. Pemeriksaan fisik
hidung.
normal.
20
Genetalia : untuk mengetahui adanya varices, tanda-tanda
varices.
kebutuhan.
a) Diagnosa kebidanan
21
penunjang.Diagnosa kebidanan ditulis dengan lengkap
penunjang.
b) Masalah
atau tidak.
c) Kebutuhan
22
hamil dengan hiperemesis gravidarum terjadi dehidrasi dan
abnormal.
kesehatan dan disetujui oleh kedua belah pihak (bidan dan klien).
kesehatan pasiennya.
7) Evaluasi
23
tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif. Proses
1) Subjektif
2) Objektif
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
24
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
25
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Tulungagung
Jawa/Indonesia
Penghasilan :- Penghasilan :-
18.00 WIB, banyak, 1 softek penuh dan perut bagian bawah terasa
09.00 WIB. Ibu telah melahirkan pada tanggal 19-02-2020 jam 03.30
26
3.1.3 Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Konsistensi : encer
menstruasi)
menstruasi)
HPHT : 17 – 05 - 2019
HPL : 24 – 02 - 2020
Kawin : 1 kali
27
3.1.6 Riwayat Kehamilan Sekarang
Hamil yang ke :4
2020 jam 20.00 WIB, ibu datang ke bidan pukul 23.00 WIB, ibu
03.30 WIB dengan bayi Laki-laki berat 4200 gram dan panjang 50
cm, ari-ari tidak lahir setelah 30 menit dan bidan merujuk pasien ke
RS
Jenis penyakit :-
28
c. Penyakit lain dalam keluarga : Tidak
Jenis penyakit :-
1. Pola Nutrisi
nasi, sayur, lauk dan buah. Minum 8-9 gelas sehari dengan
air putih.
nasi, sayur, lauk dan buah. Minum 8-9 gelas sehari dengan
air putih.
29
c. Keluhan yang dirasakan : tidak ada
2. Pola Eliminasi
4. Pola Aktivitas
memasak
b. Setelah melahirkan :-
5. Perilaku Kesehatan
30
3.1.12 Sistem Psikososial
a. Fase taking in
pada suami dan anak, akan tetapi untuk pekerjaan rumah masih
c. Fase letting go
Kala I
2020 jam 20.00 WIB, ibu datang ke bidan pukul 23.00 WIB, ibu
Kala II
31
Kala III
Kala IV
diperbolehkan pulang.
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
TB : 160 cm
LILA : 24 cm
a. INSPEKSI
a. Kepala : Bersih
32
Conjungtiva : Merah Muda
Sklera : Putih
Lidah : Bersih
Kebersihan : bersih
ada
Hiperpigmentasi : ada
Keluaran : ASI
Kebersihan : Bersih
g. Perut : Pembesaran
33
h. Anogenetalia : Vulva vagina warna : Merah muda
Kebersihan : Bersih
b. PALPASI
pembesaran
ada pembesaran
Keluaran : ASI
34
3.2.4 Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :-
Foto :-
Lain-lain :-
3.3 ANALISA/DIAGNOSA:
Post Partum
3.4 INTERVENSI
oleh dokter.
5. Persiapan Pasien
35
3.5 PENATALAKSANAAN
36
8. Melakukan observasi perdarahan dan tanda-tanda vital sampai 2 jam
3.6 EVALUASI
kesehatan terdekat
37
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Dari asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. “S” P4004 dengan
1. Pengkajian data
2. Identitas masalah
adanya sisa plasenta. Hal ini sesuai dengan teori bahwa perdarahan
hipovolemik dan anemia. Hal ini sesuai dengan teori yang ada,
ada.
38
Asuhan kebidanan pada ibu dengan late hpp ada tindakan
ada.
6. Implementasi
plasenta
uterus.
7. Evaluasi
39
BAB 5
5.1.1 Kesimpulan
berikut:
5.2 Saran
Tidak sedikit kasus Late HPP. Hal tersebut perlu perhatian lebih
tidak sampai terjadi komplikasi yang lebih parah lagi, seperti syok
hipovolemik.
40
5.2.2 Bagi Stikes Karya Husada Pare Kediri
penyusunan selanjutnya.
mengaplikasikan ilmu serta teori yang telah di dapat serta bisa lebih
41