DISUSUN OLEH :
Nama : Marheindro Gilang Nugroho
NIM :1905521036
Mata Kuliah : Struktur Bangunan
PENDAHULUAN
Struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk
menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam
tanah (Scodek,1998). Struktur bangunan merupakan komponen utama yang menunjang
berdirinya suatu bangunan. Struktur tersebut terdiri dari komponen-komponen di atas
tanah dan komponen-komponen di bawah tanah yang direncanakan sedemikian rupa
sehingga dapat menyalurkan beban ke tanah dasar.
Bentuk bangunan tidak terlepas dari bagaimana manusia menyusun elemen-elemen
pembentuknya menjadi seperti yang diinginkan dalam menciptakan ruang di bawahnya.
Teknologi konstruksi dalam menyusun elemen-elemen pembentuk tersebut turut
mempengaruhi bentuk yang dihasilkan. Kemajuan zaman telah membawa perkembangan
pada pengetahuan konstruksi, menjadikan kemungkinan-kemungkinan bentuk menjadi
lebih bervariasi dan seakan tak terbatas.
Dalam pembagiannya struktur bangunan dibagi menjadi 2 yaitu struktur bangunan
tinggi dan struktur bentang lebar. Sebuah bangunan dapat disebut bangunan tinggi atau
high rise building jika bangunan tersebut memiliki ketinggian 23 meter hingga 150 meter
di atas tanah. Jika lebih dari 150 meter maka dapat disebut gedung pencakar langit atau
yang dikenal dengan istilah Skyscraper. Jika tinggi rata-rata sebuah tingkat lantai adalah 4
meter maka bangunan tinggi setidaknya memiliki 6 tingkat lantai.
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan
ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang
lebar biasanya digolongkan secara umum menjadi dua, yaitu bentang lebar sederhana dan
bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana bahwa konstruksi bentang lebar yang
ada digunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan
modifkasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk
struktur bentang lebar yang dilakukan modifkasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan
penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar. Struktur bentang lebar
memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Menurut ahli struktur
Schodek, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu : Struktur
Rangka Batang dan Rangka Ruang, Struktur Furnicular (kabel dan pelengkung), Struktur
Plan dan Grid, Struktur Membran, dan Struktur Cangkang.
Sebagai seorang arsitek pengetahuan mengenai ilmu struktur penting diketahui dan
dipelajari lebih dalam, hal ini dimaksudkan agar terhindar dari ketidaknyamanan dan
kegagalan dalam merancang suatu bangunan yang nantinya akan menimbulkan hal yang
tidak diinginkan. Pemahaman mengenai struktur akan membantu seorang arsitek dalam
merancang suatu bangunan kedepannya. Berdasarkan pemaparan tersebut penulis menulis
makalah ini untuk menambah pengetahuan mengenai struktur khususnya struktur
bangunan tinggi dan bentaang lebar.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini guna menambah pengetahuan penulis mengenai
struktur, khususnya struktur high rise dan wide span dengan meninjau objek bangunan
CN tower dan Khan Shatyr Entertainment Center.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Studi Kasus
CN TOWER
Bagian utama Menara adalah pilar heksagonal yang didalamnya diisi oleh
tangga, sambungan listrik, dan pipa. 6 elevator menara terletak di tiga sudut
bentuk heksagonal, masing masing dari tiga poros elevator dilapisi kaca sehingga
memungkinkan civitas melihat pemandangan kota saat melewati menara.
Penampang Bangunan
Sumber : CN Tower - Wikipedia
Di bagian atas beton utama terdapat antena setinggi 102 m, tepat di
bawahnya terdapat SkyPod, barulah bagian ketiga terdapat ruang pengamatan.
Lantai kaca pada ruaang penagamatan memiliki luas 24 m2, memiliki ketebalan 64
mm dan dapat menahan tekanan 4100 kilopascal.
Lantai Kaca
Sumber ; Bato Bato Pik!: CN tower and its glass floor (batobatopikni-
em.blogspot.com)
2. Elemen Struktur Dasar
a. Pondasi
Hasil akhir pondasi terdapat ssekitar 56000 ton tanah dan serppih yang
dipindahkan ke tengah pada kedalaman 15 meter dan mencakup 7000 m3
beton yang membutuhkan 450 ton tulangan dan 36 ton kabel baja dengan
ketebalan 6,7 m.
.
Kontruksi Pondasi
Sumber : Foundation Construction - April 1973 | March to May 2013 mar… | Flickr
b. Pilar Penyangga
Membuat pilar penyangga utama membentuk selip yang ditinggikan
secara hidrolik di alas. Menara ini berisi 40.500 m3 beton, yang semuanya
dicampur untuk memastikan konsistensi batch. Melalui penuangan, keakuratan
vertical diopertahankan dengan membandingkan lokasi slip form dengan balok
besar yang tergantung padanya.
Penuangan slip
Sumber : Slipform Rising - June and July 1973 | June 26th 2013 marks … | Flickr
c. Tingkat Utama
Dengan menggunakan 45 dongkrak hidrolik yang dipasang pada
kabel yang dirangkai dari mahkota baja sementara yang ditambatkan ke
puncak menara, dua belas bentuk braket baja dan kayu raksasa diangkat
perlahan. Bentuk-bentuk ini digunakan untuk membuat braket yang
menopang level utama, sekaligus sebagai dasar untuk konstruksi level utama
itu sendiri. SkyPod dibangun dari beton yang dituangkan ke dalam rangka
kayu yang dipasang pada tulangan di dek tingkat bawah, dan kemudian
Strukture Skypod
Sumber : :Slipform Rising - June and July 1973 | June 26th 2013 marks … | Flickr
2.2 Wide Span Building
a. Studi Kasus
Struktur Tripod
Sumber : www.constructionweekonline.com
b. Atap
Atap Khan Shatyr menggunakan bahan membran yang disebut ETFE.
Membran ini ditopang menggunakan struktur berupa jaringan kabel. Karena
sifat cable structure sebagai struktur yang tegang, maka seluruh atap dirancang
untuk bergerak mengikuti angin dan salju. Beban akan dikenakan pada seluruh
struktur sehingga akan bergerak tetapi dalam jumlah yang cukup kecil.
Struktur tripod didukung oleh tabung baja. Kabel melingkar yang
membentuk jaring dibentangkan antara cincin atas bangunan dan balok beton
yang menjadi dasar bangunan, ini bertujuan untuk melingungi atap dari beban
atap sendiri dan beban salju ketika turun di daerah ini.
Struktur kabel pada Khan Shatyr terdiri atas 192 radial kabel dan
16 circumferential kabel sedangkan material membran menggunakan
19000 m2 ETFE, setiap ETFE berukuran 3.5m x 30 m dengan terdiri atas 3
lapis membran. Keunggulan ETFE adalah kemampuan menyerap 20 %
sinar matahari dan beratnya yang relatif ringan yakni 1% berat kaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bangunan Tinggi adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan yang memiliki
struktur tinggi. Contoh dari bangunan Tinggi /Highrise Buildings adalah bangunan
apartemen tinggi atau perkantoran tinggi. Sedangkan Bangunan Bentang Lebar /Wide Span
Buildings merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang
selebar dan sepanjang mungkin. Struktur bentang lebar memiliki tingkat kerumitan yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi
pada struktur tersebut, Kedua bentuk struktur ini digunakan mengikuti kebutuhan arsitek
dalam merancang bangunan, jadi bangunan high rise/wide span satu dengan yang lain bisa
saja berbeda struktur dan bentuk karena berbeda kebutuhan strukturnya.
Pada CN Tower sebagai bangunan high rise, struktur yang digunakan kontruksi
pondasi baja yang kuat, pilar penyangga selip form hidrolik, dan kontruksi braket. Sedangkan
pada Khan Shatyr sendiri menggunakan struktur tripod, struktur kabel, dan struktur
membrane.
3.2 Saran
Seorang calon arsitek haru paham mengenai struktur high rise/ wide span agar
kemampuan dalam mendesain suatu bangunan menjadi lebih kreatif dan menghindarkan dari
kejadian kejadian yang bisa menjadi kelalaian suatu arsitek.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Anindita Rosita, 2017. Implementasi Konsep Arsitektur High-Tech pada Desain “Museum
Antariksa di Surabaya”, Repository Universitas Katolik Soegijapranata.
Khan Shatyr Bangunan Dengan Struktur Kabel Dan Membran (scribd.com) (diakses pada 8 Februari
pukul 12.15 WIB)