Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN RESIKO

PROSEDUR KERJA PELAYANAN GAWAT DARURAT


DI UNIT GAWAT DARURAT PUSKESMAS “X”
MENGGUNAKAN FAILURE MOOD EFFECT ANALYSIS
(FMEA)
Langkah 1: Identifikasi Proses

PROSEDUR PELAYANAN
1. Petugas menerima pasien dari rujukan poliklinik rawat jalan atau
langsung menuju UGD
2. Petugas melakukan triase.
3. Petugas meminta pasien atau keluarga pasien untuk melakukan
pendaftaran
4. Petugas memberikan tatalaksana sesuai dengan triase pasien
5. Petugas merujuk pasien apabila memerlukan penangan lebih lanjut
6. Petugas merawat pasien apabila terdapat indikasi rawatan
7. Petugas memindahkan pasien ke ruang rawatan
DIAGRAM ALUR PELAYANAN

Pasien Dalam Pasien Luar

Pendaftaran

Rekam Medis

Pendaftaran
Poliklinik Rawat oleh pasien /
Jalan keluarga

Unit Gawat
Darurat

Triase

Triase Merah / Triase Hitam Triase Hijau


Kuning

Pemeriksaan Meninggal Pemeriksaan

Tatalaksana
Rawat Tatalaksana
Segera/Stabilisasi

Rujuk Pulang

Transfer pasien

Pindah ke ruang
rawatan
EFEK
APA YANG MUNGKIN PENYEBAB KEGAGALAN

OCC

RPN
DT
SV
NO PROSES/LANGKAH
GAGAL KEGAGALAN TERHADAP
PASIEN
Petugas Langkah 2:
pendaftaran Mencari Failure
Identitas pasien tidak tidak RM yang Mood Effect
1 Pendaftaran pasien 2 4 5 40 Analysis (FMEA)
lengkap memeriksa diambil salah
kelengkapan Berdasarkan Alur
identitas Prosedur Kerja
Pelayanan IGD

Tabel 1. FMEA
Data identitas Pelayanan IGD
Kesalahan entry RM yang
2 Pendaftaran pasien pasien kurang 2 4 5 40
identitas diambil salah
lengkap

Dokter
Kesalahan
pemeriksa tidak
Rujukan ke UGD dalam
Poliklinik rawat terbiasa
3 tidak terdokumentasi pemberian 4 7 5 140
jalan menulis lembar
dengan baik terapi/tatala
rujukan
ksana
internal
Tatalaksana
tidak tepat
Keterbatasan pada pasien
Kesalahan dalam
4 Unit Gawat darurat kapabilitas 8 4 2 64
triase
petugas UGD

Keterbatasan Tatalaksana
Unit Gawat
5 Diagnosa tidak tepat kapabilitas tidak tepat 8 2 2 32
Daruarat
dokter UGD pada pasien
Pemberian
Obat-obatan terapi pada
Tatalaksana pasien dan peralatan pasien tidak
6 Unit Gawat Darurat 7 2 2 28
tidak adekuat medis tidak sesuai
lengkap dengan yang
dibutuhkan
Rujukan
Ambulance terlambat Sopir tidak di
7 Rujukan pasien 8 4 4 64
dating tempat
tertunda
Langkah 3 : Menghitung “Cut Point” berdasarkan Diagram Pareto dalam rangka
menentukan skala prioritas pemecahan masalah

Tabel 2. Cut Point kegagalan Pelayanan Laboratorium

EFEK
KEGAGALAN PRESENTASE
NO RPN KOMULATIF
TERHADAP KOMULATIF
PASIEN
Kondsi pasien
1 280 280 35 %
tidak terpantau
Kesalahan dalam
2 pemberian 140 420 52,5 %
terapi/tatalaksana
Memperberat
3 kondisi klinis 112 532 66,5 %
pasien
Tatalaksana tidak
4 64 596 74,5 %
tepat pada pasien
Rujukan pasien
5 64 660 82,5 %
tertunda
Rekam medis yang
6 40 700 87,5 %
diambil salah
Rekam medis yang
7 40 740 92,5 %
diambil salah
Kondisi pasien
8 32 772 96,5 %
tidak terpantau
Pemberian terapi
pada pasien tidak
9 28 800 100 %
sesuai dengan
yang dibutuhkan

Tabel 2 menggambarkan rumus Pareto yang artinya ,apabila kegagalan dengan nilai
presentase komulatif 80% atau mendekati (dalam hal ini 82,5 %) dapat terpecahkan,
maka otomatis semuanya akan terselesaikan.
Langkah 4: Menentukan solusi dan indikator keberhasilan, berdasarkan prioritas pemecahan masalah

Tabel 3. Solusi dan indikator keberhasilan

EFEK
APA YANG
PENYEBAB KEGAGALAN INDIKATOR WAKTU
NO PROSES/LANGKAH MUNGKIN SOLUSI
KEGAGALAN TERHADAP KEBERHASILAN EVALUASI
GAGAL
PASIEN
Kebijakan yang Semua pasien
Ambulan Rujukan mengharuskan yang dirujuk
Sopir tidak di Setiap
1 Rujukan datang pasien sopir tepat waktu
tempat bulan
terlambat tertunda ambulance
standby di UGD
Pelatihan (in Semua pasien
house training) yng datang ke
Keterbatasan Tatalaksana tentang UGD di triase Setiap
Kesalahan
2 Unit Gawat Darurat kapabilitas tidak tepat kegawatdarurat dengan tepat bulan
dalam triase
petugas UGD pada pasien an/BHD /triase
bagi petugas
UGD
Melengkapi Tidak ada pasien
Sarana sarana jatuh ketika di
Memperberat
3 transpor trasnport pindahkan dan Setiap
Transpor pasien Pasien jatuh kondisi klinis
. pasien tidak pasien ke sarana transport bulan
pasien
ada ruangan pasien tersedia
di UGD
Dibuat aturan Setiap pasien
Dokter
tentang yang datang ke
Rujukan ke pemeriksa Kesalahan
kewajiban UGD dari
UGD tidak tidak terbiasa dalam
Poliklinik rawat dalam poliklinik rawat Setiap
4 terdokument menulis pemberian
jalan pengisian jalan membawa bulan
asi dengan lembar terapi/
lembar rujukan lembar rujukan
baik rujukan tatalaksana
internal antar internal
internal
bagian
Setiap petugas Setiap pasien
Pasien tidak Petugas yang Kondisi Setiap
5 Rujukan yang merujuk yang dirujuk
dimonitoring merujuk tidak pasien tidak bulan
wajib duduk memiliki lembar
disebelah monitoring
duduk pasien dan rujukan
selama
disebelah terpantau mengisi lembar
rujukan
pasien monitoring
pasien rujukan
Langkah 5 : Penyusunan alur baru sesuai solusi yang telah ditetapkan

PROSEDUR PELAYANAN
1. Petugas menerima pasien dari rujukan poliklinik rawat jalan atau langsung menuju
UGD
2. Setiap petugas yang datang harus membawa lembar rujukan internal dari poliklinik
rawat jalan
3. Petugas melakukan triase.
4. Petugas meminta pasien atau keluarga pasien untuk melakukan pendaftaran
5. Petugas memberikan tatalaksana sesuai dengan triase pasien
6. Petugas merujuk pasien apabila memerlukan penangan lebih lanjut
7. Setiap petugas yang merujuk wajib duduk disebelah pasien dan melakukan
monioring selama melakukan rujukan
8. Petugas merawat pasien apabila terdapat indikasi rawatan
9. Petugas memindahkan pasien ke ruang rawatan
10. Pasien yang dipindahkan harus menggunakan transpor pasien seperti kursi roda
atau brangkar
DIAGRAM ALUR PELAYANAN (SUGGESTION)

Pasien Dalam Pasien Luar

Pendaftaran

Rekam Medis

Pendaftaran
Poliklinik Rawat oleh pasien /
Jalan keluarga

Unit Gawat
Darurat

Menggunakan
lembar rujukan
internal Triase

Triase Merah / Triase Hitam Triase Hijau


Kuning

Pemeriksaan Meninggal Pemeriksaan

Tatalaksana
Rawat Tatalaksana
Segera/Stabilisasi

Monitoring Transfer pasien Pulang


selama
rujukan

Menggunakan
transport pemindahan
Rujuk pasien
Pindah ke ruang
rawatan

Anda mungkin juga menyukai