Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadia Ulul Albab

Kelas : 18B Farmasi

NIM : 18040066

TUGAS 04

PRAKTIKUM FARMAKOKINETIK

1. KURVA INTRAVASKULAR
2. KURVA EKSTRAVASKULAR
PEMBAHASAN

Praktikum menggunakan sampel berupa Rhodamin B dan pelarut berupa aquadest dengan
menggunakan metode Intravaskuler dan Ekstravaskuler. Pembuatan larutan baku induk
Rhodamin B 507 ppm dibuat dengan cara melarutkan 25,35 mg Rhodamin B dalam 50 ml air
suling. Dari larutan baku induk dibuat konsentrasi bertingkat 0,5;1;2;3;5 ppm. Larutan baku
kerja 2 ppm dan 5 ppm tersebut kemudian di uji dalam spektrofotometer untuk menentukan
panjang gelombang maksimum. Dilakukan pembuatan sampel sebanyak 12 kali, yaitu dengan
cara pada 0 menit mengambil 50 ml larutan baku induk lalu digantikan dengan 50 ml aquadest
hasil sampel tersebut tamping ditabung reaksi.
Sedangkan langkah kerja Ekstravaskuler yaitu mengambil 1 ml larutan Rodhamin B lalu
digantikan dengan 50 ml aquadest. Hingga habis 5 ml. Setelah selesai sebanyak 12 sampel dan 5
larutan baku dari Intravaskuler dan Ekstravaskuler diuji dalam spektrofotometer dengan panjang
gelombang 530 nm. Setelah itu didapat nilai absorbansi dan persamaan regresi linear.
Setelah itu mendapatkan nilai parameter farmakokinetik yaitu K eliminasi , T1/2,K absorbsi,
T1/2 absorbsi dan T max. Sehingga kita dapat menentukan kurva Intravaskuler dan
Ekstravaskuler dengan menggunakan kertas semilog. Hasil yang didapat pada kurva
Intravaskuler adalah menurun karena terjadi penurunan kosentrasi Rhodamin B sebanding
dengan selang waktu dari cuplikan yang diambil. Pada Intravaskuler kosentrasi pada 0 menit
yaitu 7,298 mg/ml pada 55 menit menurun menjadi 1,865 mg/ml. Sehingga kurva yang
dihasilkan menurun.
Kurva ekstravaskuler tidak beraturan karena kosentrasi tidak berpengaruh sehingga
menyebabkan naik turunnya hasil absorbansi pada ektravaskuler, karena pada metode
ekstravaskuler mengalami absorbsi. Pada 25 menit nilai absorbansi 1,384 dengan kosentrasi 6,62
mg/ml dan pada 5 menit nilai absorbansi 0,361 dan nilai kosentrasi 1,53. Untuk hasil parameter
Intravaskuler K eliminasi adalah 0,031/menit, t1/2 adalah 22,35 menit , Kosentrasi adalah 10,139
mg/ml dan nilai AUC 327,064 mg.menit/ml. Hasil dari parameter farmakokinetik ekstravaskuler
K eliminasi adalah 0,03/menit , t ½ adalah 23,1 menit, K absorbs 0,078/menit, t1/2 absorbsi
8,885 menit dan t max adalah 20 menit.
Pada pemberian secara intravaskular, rodhamin B akan langsung berada di sirkulasi sistemik
tanpa mengalami absorpsi, sedangkan pada pemberian secara ekstravaskular umumnya obat
mengalami absorpsi. Setelah obat masuk dalam sirkulasi sistemik, obat akan didistribusikan,
sebagian mengalami pengikatan dengan protein plasma dan sebagian dalam bentuk bebas. Obat
bebas selanjutnya didistribusikan sampai ditempat kerjanya dan menimbulkan efek. Kemudian
dengan atau tanpa biotransformasi obat diekskresikan dari dalam tubuh melalui organ-organ
ekskresi, terutama ginjal. Seluruh proses yang meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan
ekskresi disebut proses farmakokinetik dan proses ini berjalan serentak. Perbedaan jalur
pemberian obat menyebabkan ketersediaan obat dalam cairan tubuh berbeda pula. Intravascular
memiliki bioavailibilitas yang lebih tinggi (100%) karena obat langsung didistribusikan ke
sistemik. Sedangkan pada ekstravaskular,bioavailibilitasnya lebih rendah dibanding
intravascular.

Anda mungkin juga menyukai